cover
Contact Name
Heri Nurdiyanto
Contact Email
redaksi.jpdw@dharmawacana.ac.id
Phone
+6272543241
Journal Mail Official
redaksi.jpdw@dharmawacana.ac.id
Editorial Address
Jalan Kenanga No. 3, Mulyojati, Metro Barat, Kota Metro, Lampung, Kode Pos 34125
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
ISSN : 27757749     EISSN : 27760030     DOI : https://doi.org/10.37295
urnal Pengabdian Dharma Wacana (JPDW) diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Dharma Wacana publishing dan dikelola oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dahrma Wacana. JPDW terbit secara berkala setiap 3 bulan sekali yakni setiap bulan Maret, Juni,September, dan Desember dengan tujuan untuk menyebarluaskan hasil pengabdian khususnya di bidang: Pendidikan dan pembangunan berkelanjutan; pelatihan, pemasaran, teknologi dan desain tepat guna; pemberdayaan masyarakat; layanan masyarakat; ketahanan pangan lokal; layanan komunitas mahasiswa; kesehatan; pembangunan manusia; manajemen; sosial masyarakat.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 109 Documents
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN BUDAYA BANTENGAN DI KABUPATEN MOJOKERTO RM BRAMASTYO KUSUMO NEGORO; Dwi Chandra Rizal A
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i2.17

Abstract

Bantengan in the Dutch colonial period in 1927 Claket, Mojokerto, East Java. The beginning of the formation of bantengan art begins with the establishment of martial arts whose originator named Mbah Siran. Before the existence of bantengan, Mbah Siran only trained pencak silat in the claket forest. Based on the discovery of a dead bull in the foot forest of Mount Welirang which was eventually dubbed the dead bull forest. From there it was also called Bantengan Art. Pencak silat in that year was actually not allowed by the invaders who were then colonized by the Dutch, did not abstain until there Mbah Siran and several students learned silat art silently in the forest at the foot of Mount Welirang which was to expel the invaders. When he found the dead bull, Siran got advice to take the bull's head and used it as a symbol of the bull which was also used to perform the bull's art, the bull's head was given the spirit of a dead bull to add to the attraction of bull art. The function of the banteng art in the following years is to enliven the organization such as weddings, circumcision, and other events. Bantengan art from mbah siran was named tri singly which means 3 musical instruments consisting of drums, saron, demung made into an art. However, because of this art, there is no written evidence at the present time due to damage eaten by insects and finally burned by the descendants of the second mbah siran named pak takiyat. which impact at this time is a struggle for many local and foreign parties including Malaysia.This is the cause of our burning enthusiasm to uphold the cultural values that exist in Mojokerto regency so that it can be preserved.
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANAK USIA DINI MELALUI STORYTELLING DI TK AMARTANI BANDAR LAMPUNG Gian Fitria Anggraini; Susanthi Pradini; Sasmiati Sasmiati; Een Y Haenilah; Dwi Kurnia Wijayanti
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i1.21

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan storytelling kepada pendidik anak usia dini dalam rangka mengembangkan kemampuan berpikir kritis anak usia dini melalui kegiatan membacakan cerita (storytelling). Adapun secara khusus tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan: (1) pemahaman guru tentang pentingnya storytelling sebagai salah satu cara mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran anak usia dini; (2) pemahaman tentang strategi pembelajaran melalui kegiatan storytelling sebagai salah satu cara mengembangkan kemampuan berpikir kritis anak usia dini. Metode yang dipilih dalam kegiatan pengabdian ini adalah dengan memberikan pelatihan pendampingan storytelling baik itu melalui penyuluhan (pemberian materi), diskusi, latihan simulasi, serta pemberian tugas (workbook). Pelatihan dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu, tahap awal (sosialisasi), tahap pelaksanaan, dan evaluasi. Sasaran kegiatan adalah guru TK di Gugus Labuhan Ratu, Bandar Lampung yang diselenggarakan di TK Amarta Tani HKTI Bandar Lampung berjumlah sekitar 35 orang. Pengujian keefektifan pelatihan dilakukan melalui uji pre-test dan post-test, yang dianalisis menggunakan uji beda. Berdasarkan hasil analisis terdapat 66% peserta yang mengalami kenaikan skor sebelum dan sesudah pelatihan, dan kenaikan rata-rata sebesar 1.2. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan serta peningkatan pemahaman peserta dalam melakukan aktifitas storytelling sebagai salah satu bentuk kegiatan yang dapat membantu anak mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Pencegahan Penyakit Anemia pada Remaja dengan Pemeriksaan Hemoglobin Awal pada Santri Pondok Pesantren Thawalib Sriwijaya Palembang Tia Sabrina; Rima Zanaria; Masayu Farah Diba; Tyas Hestiningsih
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 3 (2020): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i3.32

Abstract

Anemia merupakan masalah gizi yang paling sering dijumpai di dunia. Berdasarkan Laporan Nasional Riskesdas 2018, angka kejadian anemia pada remaja usia 15-24 tahun sebesar 32%. Angka ini termasuk tinggi untuk masalah kesehatan yang terkait gizi pada remaja. Masa remaja merupakan masa pertumbuhan yang membutuhkan asupan gizi tinggi, baik berupa energi, protein dan zat-zat gizi lainnya dan kebutuhan zat besi meningkat pada remaja dapat menyebabkan anemia pada remaja. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mencegah penyakit anemia dengan pemeriksaan hemoglobin awal pada santri Pondok Pesantren (Ponpes) Thawalib Sriwijaya Palembang. Sasaran pengabdian ini adalah santri-santri pondok pesantren berusia 12-18 tahun, sebanyak 46 orang. Kegiatan dilakukan dalam bentuk ceramah tentang anemia, diskusi dan pemeriksaan kadar hemoglobin. Dari hasil pemeriksaan didapatkan bahwa 14 santri (30%) yang memiliki gejala anemia karena kadar hemoglobin kurang dari normal, yaitu 13 santri laki-laki yang memiliki kadar hemoglobin
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA GEGER DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI SISWA SEKOLAH DASAR Susi Ratnawati; Indah Safitri
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i2.26

Abstract

Garbage in Indonesia is still a very troubling issue for the community. Lack of public awareness of the importance of being clean is still a problem. Likewise the importance of improving the quality of primary school education. Based on the description and problems above, the community service activities carried out are providing environmental education in waste management and improving the quality of primary school education through community service programs in Geger Village, Turi District, Lamongan Regency. Geger village was chosen as a place of community service because in this village there is still very little awareness of the community about the importance of maintaining cleanliness by not littering in rivers or rice fields. In the village of Geger there is also a lack of teaching staff for primary schools, so that there is often one teacher teaching for two classes, due to lack of teachers. In carrying out this service activity, there are two programs implemented, namely improving primary school education through soft skills and environmental education in waste management. Programs implemented include: educational programs in the form of school services, learning stimulations, character education, and synergy between parents, teachers, and students. For school service activities, in the form of physical activities by cleaning classrooms, cleaning windows, and grasses. Character education is done by shaping student behavior such as: polite behavior, as we do by shaking hands when going home from school, greeting the teacher when we meet, apologizing to the teacher or friend, saying thank you when receiving help and much more other positive things. In waste education, the program implemented: the separation between organic and non-organic waste, the making of a waste bank, the management of waste to produce organic fertilizer.
Workshop Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Seni dan Budaya Lampung bagi Guru Seni Tingkat SMU/SMK Provinsi Lampung Yunita Maya Putri; Ria Wierma Putri; Tristiyanto Tristiyanto; Abdul Muthalib Tahar
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 4 (2021): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i4.68

Abstract

Sebagian besar masyarakat umum mengenal hak kekayaan intelektual (HKI) berupa hak cipta dan paten. Namun, perlindungan Hak Kekayaan Intelektual juga dapat diberikan pada produk seni budaya tradisional tidak hanya untuk inovasi saja. Guru seni (budaya) merupakan key actor yang terlibat secara langsung dalam memberikan pengajaran, melestarikan, dan mempraktekkan seni budaya. Namun, para guru seperti halnya masyarakat pada umumnya tidak mengetahui bahwa perlindungan Hak Kekayaan Intelektual berkaitan dengan profesi mereka sebagai guru seni. Oleh karena itu, diseminasi Hak Kekayaan Intelektual khususnya berkenaan dengan seni budaya san-gat diperlukan. Sehingga terlaksananya tujuan untuk menyebarluaskan pengetahuan mengenai Hak Kekayaan Intelektual bagi guru seni se-Provinsi Lampung sebagai sasaran kegiatan.
Strategi Depot Per Depot (DPD) dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Penerapan Higiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kabupaten Ogan Ilir Inoy Trisnaini; Imelda Purba; Rahmatillah Razak
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 3 (2020): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i3.30

Abstract

Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015, bahwa angka kejadian diare tertinggi pada semua usia dari ialah Kecamatan Indralaya, dengan angka kejadian diare 843 kasus. Mengingat semakin banyaknya penggunaan dan pemanfaatan AMIU untuk kebutuhan vital masyarakat dan adanya indikasi kurang amannya AMIU di berbagai kota besar di Indonesia termasuk di Kabupaten Ogan Ilir, maka perlu adanya pengawasan atau monitor serta pengujian yang memadai atas keamanan AMIU yang beredar di Kabupaten Ogan Ilir. Kegiatan pengabdian dilakukan di 30 Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kabupaten Ogan Ilir, dengan menggunakan metode penyuluhan secara lisan dan pembagian leaflet. Hasil kegiatan menunjukkan masih terdapat DAMIU yang belum sepenuhnya memiliki sanitasi yang baik, serta masih terdapat karyawan DAMIU yang belum mengetahui dan menerapkan personal hygiene yang baik, sehingga kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan dan penerapan hygiene sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang di Kabupaten Ogan Ilir. Namun dalam hal ini perlunya kerja sama pihak-pihak terkait, diantaranya ialah dinas kesehatan dan puskesmas setempat.
PENYULUHAN DAN PELATIHAN DIVERSIFIKASI OLAHAN LABU SIAM DI KELOMPOK PENGRAJIN NURUL HUDA, KOTABARU, BANDAR LAMPUNG Novita Herdiana; Suharyono Suharyono; Maria Erna; Puspita Yuliandari; Pramita Sari Anungputri
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i1.24

Abstract

Labu Siam termasuk jenis sayuran yang mudah mengalami proses kebusukkan, oleh karena itu untuk memperpanjang masa simpannya labu siam dapat dibuat dalam bentuk lain salah satunya adalah dodol labu siam. Dodol adalah produk makanan yang dibuat dari tepung beras ketan, santan kelapa dan gula dengan atau tanpa penambahan bahan rnakanan dan bahan tambahan makanan lain yang diizinkan (SNI 01-2986-1992). Dodol termasuk jenis makanan setengah basah yang memiliki sifat plastis, padat dan mempunyai kadarair 10-40 %; aw 0,60-0,90, (Soekarto, 1979). Kelompok Pengajian Nurul Huda Kelurahan Kotabaru Kecamatan Tanjung Karang Timur Bandar Lampung terdiri dari kaum ibu –ibu yang kebanyakan berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Secara umum perekonomian Kelompok Pengajian Nurul Huda Kelurahan Kotabaru Kecamatan Tanjung Karang Timur Bandar Lampung termasuk ekonomi sedang. Dimana rata – rata latar belakang pendidikan kelompok pengajian ini umumnya hanya tamatan SMP dan SMA namun ada juga yang Sarjana. Tujuan dari kegiatan ini adalah Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kelompok Pengajian Nurul Huda Kelurahan Kotabaru mengenai keamanan pangan, pembuatan dodol labu siam, sanitasi dan higiene analisis usaha pembuatan diversifikasi produk olahan labu siam yaitu dodol labu siam. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : Universitas lampung, yaitu sebagai sarana untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya memberikan sumbangan bagi pelaksanaan pembangunan sedangkan untuk kelompok Pengajian Nurul Huda Kelurahan Kotabaru, yaitu sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dalam membuat diversifikasi produk olahan labu siam (dodol labu siam)
Penanganan Luka sebagai Upaya Mencegah Komplikasi pada Siswa SMA Ma'arif Punggur Lampung Tengah Janu Purwono; Tri Kesuma Dewi; Sapti Ayubbana; Senja Atika Sari
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 4 (2021): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i4.56

Abstract

Kecelakaan dan cidera adalah salah satu peristiwa yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Kecelakaan dan cidera dapat terjadi dimana saja, kapan saja tanpa melihat usia. Kecelakaan juga banyak terjadi pada anak usia sekolah.Pertolongan pertama pada kecelakaan sangat penting dilakukan untuk mencegah komplikasi permanen, sehingga perlu dilakukan workshop penanganan luka pada anak usia sekolah khususnya disekolah menengah atas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini, dilakukan di Sekolah Menengah Atas Ma`arif Punggur Lampung Tengah. Metode pengabdian masyarakat ini menggunakan metode seminar, simulasi dan role play. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa 75% peserta dapat menyerap informasi dengan baik serta dapat memperaktekkan kembali bagaimana cara penanganan luka yang diajarkan. Workshop penanganan luka seperti ini dapat terus dilakukan oleh pihak sekolah melalui kegiatan kesiswaan seperti PMI dan UKS.
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DUSUN TLOCOR DALAM PENGOPTIMALAN SANITASI DAN EKSISTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN SIDOARJO Juli Nurani; Priyono Priyono
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i2.18

Abstract

Sanitation is an effort to foster and create a good condition in the field of health, especially public health. Basically, sanitation has a goal to be able to guarantee the cleanliness of the human environment so that a condition that is in accordance with the health community is realized. Tlocor Hamlet is a coastal hamlet located on the coast of Sidoarjo Regency and is still included in the area of Kedung Pandan Village, Jabon District. As one of the Dusun with a tourist destination, Tlocor Maritime Tourism which is also an access to go to the island resulting from the Sidoarjo mud disaster, better known as Lusi Island, it is better for the people of Tlocor Hamlet to maintain cleanliness and sanitation in the area they live in especially in the area they live in. they are one tourist destination. Based on field surveys that have been conducted previously and interviews with several informants such as village officials to the local RT head about problems that are happening and need more attention that we hope to improve and improve, as well as the results of discussions with the Tlocor Maritime Tourism manager namely the Tourism Awareness Group (Pokdarwis), our work program we divide into two outlines in the field of sanitation optimization which includes sanitation education, introduction of waste disposal schemes, to training in making souvenirs based on used materials, as well as the Tourism Existence optimization program which includes a photo spot making program, introduction public through information media and training in making tofu shrimp as a form of utilization of Tlocor's main commodity.
Sosialisasi dan Pendampingan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) Sebagai Upaya Mewujudkan Desa Layak Anak di Desa Panaragan Jaya Utama, Kab. Tulang Bawang Barat Emilia Susanti; Dona Raisa Monica
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 3 (2020): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i3.38

Abstract

Salah satu segmen masyarakat yang sangat strategis untuk ditingkatkan pengetahuan, sikap dan perilakunya adalah isu perlindungan anak. Kebijakan strategis pemerintah terkait perlindungan anak adalah dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat melalui konsep Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Melalui PATBM, masyarakat diharapkan mampu mengenali, menelaah, dan mengambil iisiatif untuk mencegah dan memecahkan permasalahan kekerasan terhadap anak yang ada di lingkungan sendiri yang pada akhirnya akan mendukung program Desa Layak Anak. Kegiatan sosialisasi dan pendampingan perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat di Desa Panaragan Jaya Utama, Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku dan partisipasi masyarakat dalam perlindungan anak. Kegiatan ini melipatkan aparatur desa Panaragan Jaya Utama, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Kepolisian Sektor (POLSEK) Tulang Bawang Tengah sebagai mitra dan pemateri kegiatan. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi terfokus dan bimbingan klinis.

Page 1 of 11 | Total Record : 109