cover
Contact Name
Wahyu Andy Nugraha
Contact Email
jurnalkelautan@trunojoyo.ac.id
Phone
+6282234502425
Journal Mail Official
jurnalkelautan@trunojoyo.ac.id
Editorial Address
Jurusan Kelautan dan Perikanan, Universitas Trunojoyo Madura, Jl. Raya Telang PO. BOX 2 Kamal, Bangkalan, Jawa Timur, Indonesia 69162
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan
ISSN : -     EISSN : 27237583     DOI : -
Juvenil: Journal of Marine and Fisheries Sciences, is a scientific journal in the field of marine and fisheries science published electronically and periodically four times a year by the Department of Marine Affairs and Fisheries, Trunojoyo University, Madura. This journal aim to become a medium of dissemination of high quality research and scientific note in the fiend of marine and fisheries. This journal can be accessed and downloaded freely for everyone. The article published in this journal have been pass the rigorious peer review by the expert reviewer. This journal accept every article that contain the following, but not limited to, scope: Juvenil: Journal of Marine and Fisheries Sciences, is a scientific journal in the field of marine and fisheries science published electronically and periodically four times a year by the Department of Marine Affairs and Fisheries, Trunojoyo University, Madura. This journal is expected to function as a medium for the dissemination of quality scientific research results as well as scientific rebuttal (notes) in the marine and fisheries sector which can be accessed online and free of charge by the Indonesian community and the international community. The articles (articles) published in this journal are articles that have passed peer-review (partner bebestari). This journal accepts every article which contains, but is not limited to, the scope: 1. Ecology and biology of marine and fisheries 2. Marine and Aquaculture 3. Marine and Aquatic Conservation 4. Marine Water Pollution 5. Management of marine and aquatic resources 6. Marine and fishery processing technology
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2022)" : 7 Documents clear
Manajemen Pemberian Pakan Pada Pembesaran Ikan Lele Mutiara (Clarias gariepinus) di Karamba Tancap Balai Benih Ikan Pamekasan Layla Regita Cahyani; Hafiludin Hafiludin
Juvenil Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v3i2.15915

Abstract

 ABSTRAK Manajemen pemberian pakan merupakan faktor utama yang paling penting untuk menciptakan keberhasilan dalam suatu budidaya perikanan. Tujuan penelian ini adalah; (1) mengetahui tentang manajemen pemberian pakan pada pembesaran ikan lele mutiara di karamba tancap (FR, FCR, dan SR). (2) Mengetahui tentang kualitas air (suhu, DO, pH, dan kecerahan). Metode penelitian yaitu melakukan pemberian pakan, penimbangan sampel dan pengecekan kualitas air (pH, suhu, DO, dan kecerahan). Perlakuan pemberian pakan, dan pengecekan kualitas air dilakukan selama 22 hari, dan penimbangan sampel dilakukan selama 2 minggu sekali untuk menentukan FR. Hasil FR pada minggu pertama 960 g, dan minggu kedua 1.432 g. Nilai FCR selama kurang lebih 22 hari dengan FR 3% mencapai sebesar 1,05 dengan jumlah pakan yang dihabiskan mencapai 33 kg, nilai SR 99%. Hasil analisa kualitas air yaitu nilai rata-rata suhu pada pagi hari 29,3oC dan pada sore hari 29,4oC, nilai rata-rata DO pada pagi hari 8 ppm dan pada sore hari 8,2 ppm, nilai rata-rata pH pada pagi dan sore hari 8,1, kecerahan mendapatkan hasil 39 cm. Hasil analisa kualitas air pada karamba tancap pembesaran ikan lele mutiara memenuhi persyaratan SNI 7550 : 2009.Kata kunci: Manajemen pakan (FR, FCR, SR) dan kualitas air (DO, pH, suhu, kecerahan)ABSTRACTFeeding management is the most important main factor to create success in a aquaculture. The purpose of this study is; (1) knowing about feeding management on pearl catfish enlargement in karamba tancap (FR, FCR, and SR). (2) knowing about water quality (temperature, DO, pH, and brightness). The research method is to feed, weigh samples and check water quality (pH, temperature, DO, and brightness). Feeding treatment, and water quality checking was carried out for 22 days, and sample weighing was carried out once every 2 weeks to determine FR. The FR yield in the first week was 960 g, and the second week was 1,432 g. The FCR value for approximately 22 days with FR 3% reached 1.05 with the amount of feed spent reaching 33 kg, the SR value was 99%. The results of the water quality analysis were the average temperature value in the morning 29,3oC and in the afternoon 29,4oC, the average DO value in the morning was 8 ppm and in the afternoon it was 8,2 ppm, the average pH value in the morning and evening was 8,1, the brightness gets a result of 39 cm. The results of the water quality analysis on the karamba tancap enlargement of pearl catfish meet the requirements of SNI 7550: 2009. Keywords: Feed management (FR, FCR, and SR) and water quality (DO, pH, temperature and brightness) 
Manajemen Kualitas Air Pada Pembenihan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Di Balai Benih Ikan Teja Timur Pamekasan Putri Alfatika Indriati; Hafiludin Hafiludin
Juvenil Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v3i2.15812

Abstract

ABSTRAKKualitas air merupakan salah satu indikator yang sangat mempengaruhi keberhasilan pembenihan ikan. Ikan nila (Oreochromis   niloticus) merupakan jenis ikan yang sangat potensial dan memiliki toleransi tinggi terhadap perubahan lingkungan perairan. Penelitian ini dilakukan selama 22 hari mulai 3 Januari-2 Februari 2022, dengan tujuan untuk mengetahui manajemen kualitas air pada pembenihan ikan nila (Oreochromis niloticus) di Balai Benih Ikan (BBI) Teja Timur Pamekasan. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengukur parameter kualitas air yang meliputi derajat keasaman (pH), Dissolved Oxygen (DO), suhu dan kecerahan. Nilai rata-rata parameter kualitas air pada kolam 1 pembenihan ikan nila yaitu, nilai pH adalah 7,64, nilai DO adalah 8,5 mg/L, nilai suhu adalah 28,04°C dan nilai kecerahan berkisar 57 cm. Nilai rata-rata parameter kualitas air pada kolam 2 pembenihan ikan nila, yaitu nilai pH adalah 7,87, nilai DO adalah 8,62 mg/L, nilai suhu adalah 27,5°C dan nilai kecerahan berkisar 48,2 cm. Kualitas air pada kolam pembenihan ikan nila (Oreochromis niloticus) yang diperoleh menyatakan bahwa hasil pengukuran parameter kualitas air di Balai Benih Ikan Teja Timur Pamekasan sudah sesuai dengan penelitian sebelumnya dan Standar Nasional Indonesia.Kata kunci: ikan nila, Oreochromis niloticus, kualitas air pembenihan ikan nila.ABSTRACTWater quality is one of indicators that greatly affects the success of fish hatcheries. Tilapia (Oreochromis niloticus) is a type of fish that has great potential and high tolerance for changes in the aquatic environment. This research was conducted for 22 days from Januari 3 to February 2, 2022 with the aim of knowing the management of water quality in tilapia hatchery at Balai Benih Ikan Teja Timur Pamekasan. The data collection method was carried out by measuring water quality parameters which included acidity (pH), Dissolved Oxygen (DO), temperature and brightness. The average value of the water quality parameters in the first tilapia hatchery pond is, the pH value is 7,64, the DO value is 8,5 mg/L, the temperature value is 28,04°C, and the brightness value is 57 cm. The value of the water quality parameters in the second tilapia hatchery pond is, the pH value is 7,87, the DO value is 8,62 mg/L, the temperature value is 27,5°C, and the brightness value is 48,2 cm. The quality of the water in the tilapia (Oreochromis niloticus) hatchery pond obtained states that the results of measuring water quality parameters at Balai Benih Ikan (BBI) Teja Timur Pamekasan are in accordance with previous research and the Indonesian National Standard.Keywords: tilapia fish, Oreochromis niloticus, water quality of tilapia hatchery
Manajemen Kualitas Air Pada Pembenihan Ikan Lele Mutiara (Clarias gariepinus) di Balai Benih Ikan (BBI) Pamekasan Elfira Puspa Sugianti; Hafiludin Hafiludin
Juvenil Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v3i2.15813

Abstract

ABSTRAKIkan lele merupakan jenis ikan yang memiliki tingkat pertumbuhan cepat serta mampu hidup di perairan dengan kondisi buruk. Penelitian ini dilakukan di Balai Benih Ikan (BBI) Pamekasan dari tanggal 3 Januari-2 februari 2022 dengan tujuan mengetahui pengukuran kualitas air pada pembenihan ikan lele mutiara (Clarias gariepinus). Pengukuran kualitas air pada pembenihan ikan lele mutiara (Clarias gariepinus) meliputi pH, suhu, DO (Dissolved Oxygen), dan kecerahan yang dilakukan pada 5 kolam pemijahan. Nilai pH yang dihasilkan berkisar 8,1-8,3, nilai suhu berkisar25,7-27,80C, nilai DO (Dissolved Oxygen) berkisar 8,5-8,7 mg/L, dan nilai kecerahan 25 cm. Hasil kualitas air pada kolam pemijahan ikan lele mutiara (Clarias gariepinus) relevan dengan penelitian sebelumnya dan sudah memenuhi standar baku mutu SNI.Kata kunci : Ikan lele mutiara, pembenihan dan kualitas airABSTRACTCatfish is a type of fish that has a fast growth rate and able to live in waters with bad conditions. This research was conducted at the Fish Seed Center (BBI) Pamekasan from January 3 to February 2, 2022 with the aim of knowing the measurement of water quality in the hatchery of pearl catfish (Clarias gariepinus). Measurements of water quality in pearl catfish hatcheries (Clarias gariepinus) including pH, temperature, DO (Dissolved Oxygen), and brightness were carried out in 5 spawning ponds. The resulting pH values ranged from 8.1-8.3, the temperature values ranged from 25.7-27.80C, the DO (Dissolved Oxygen) values ranged from 8.5-8.7 mg/L, and the brightness value was 25 cm. The results of water quality in spawning ponds of pearl catfish (Clarias gariepinus) are relevant to previous studies and SNI quality standards.Key words : Catfish, hatchery and water quality
Perbedaan Pemberian Dosis Pakan Kombinasi Jentik Nyamuk (Culex sp) Dan Cacing Sutra (Tubifex sp) Terhadap Pertumbuhan Biomasa Ikan Cupang (Betta sp) Di Bak Pemeliharaan Maria Agustini; Muhajir Muhajir; Nahdiya Diinanaa
Juvenil Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v3i2.15138

Abstract

ABSTRAKIkan Cupang (Betta splendens) merupakan salah satu jenis ikan hias yang digemari di Indonesia. Peminat ikan ini bertambah seiring perkembangan teknologi dan pemasaran, baik secara online maupun offline. Pemilihan pakan yang kurang tepat menyebabkan pertumbuhan ikan yang tidak sesuai dengan usia ikan. Salah satu alternatif makanan yang biasa dipakai adalah pakan alami berupa jentik nyamuk dan cacing sutra. Penelitian ini mengkaji efektifitas pakan alami tersebut terhadap pertumbuhan ikan Cupang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dengan 4 perlakuan, dan setiap perlakuan memiliki 6 ulangan. Sampel tiap perlakuan adalah 1 ekor ikan Cupang betina usia 2 bulan. Pemeliharaan selama 4 minggu, dengan pengukuran biomassa ikan setiap minggu. Parameter Kualitas air meliputi pH, suhu dan oksigen terlarut (DO). Perbedaan jenis pakan alami tidak memberikan pengaruh yang berbeda pada pertumbuhan ikan Cupang Pertumbuhan biomassa ikan Cupang dengan pakan A (100% cacing sutra) 10,2 gr, B (100%  dan D (25% cacing sutra dan 75 jentik nyamuk) sebesar 2,8 gr.  Pengukuran kualitas air selama penelitian di dapatkan pH air pada kisaran 7,2 – 7,6, sementara suhu pada 26,5 - 27,0 oC dan DO 4,2-4,8 ppm.Kata kunci: pakan alami, ikan cupang, pertumbuhan biomassa, kualitas air, perbedaan dosis ABSTRACTBetta fish (Betta splendens) is one of ornamental fishes, which are popular in Indonesia. Its enthusiasts increase because of the development of technology and marketing, both online and offline. Selections of improper food cause the fish to grow slower than its size according to the age. One commonly used alternative food is natural food such as mosquito larvae and silk worms. This study examines the effectiveness of the natural food on the growth of Betta fish. This research used a completely randomized design, with four treatments, and each treatment had six replications. Samples of each treatment were two month-old female Betta fish. The fish were treated for 4 weeks, with fish biomass measured each week. Additional parameters were pH, temperature and dissolved oxygen (DO). The different types of natural food had no different effect on the growth of Betta fish. Biomass growth of Betta fish fed with A (100% silk worms) 10.2 g, B (100% mosquito larvae) 7.8 g, C (50% silk worms and 50 % mosquito larvae) 5.8 g, and D (25% silk worms and 75 %larvae mosquitoes) of 2.8 g. pH water was in range of 7,2 – 7,6, while the temperature was at 26,5 - 27,0 oC and DO 4,2-4,8  ppm.Keywords:  natural feeds, betta fish, absolute weight growth, quality water,
Kelimpahan Bulu Babi (Echinoidea) di Perairan Gili Raja Kabupaten Sumenep Dian Maharani; Wahyu Andy Nugraha
Juvenil Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v3i2.16549

Abstract

ABSTRAKBulu babi adalah kelompok hewan tidak bertulang belakang Avertebrata yang termasuk dalam filum Echinodermata.  Hewan ini banyak ditemukan  pada perairan  dangkal dan biasanya terdapat  pada padang lamun dan daerah  terumbu karang.  Di seluruh dunia, terdapat kurang lebih 800 jenis bulu babi dari kelas Echinodea   yang   terbagi dalam dua subkelas yaitu Perischoechinoidea dan Echinoidea. Oi Indonesia sendiri, terdapat  kurang  lebih  84 jenis  bulu babi  yang berasal  dari  31 suku dan 48  marga. Perairan pulau  Gill  Raja  Panjang memiliki beberapa  biota echinodermata salah satunya bulu babi. Bulu babi tersebar di ekosistem padang lamun dan terumbu karang. Keberadaan bulu babi berpengaruh pada  terumbu  karang,  karena dapat  mejadi  kontrol  bagi perkembangan mikroalga  dan  meningkatnya bulu babi akan  berdampak   negatif bagi ekosistem lamun. Bulu babi yang di dapatkan yaitu Diedema setosum, Sa/macis belli, Mespi/ia g/obu/us, Echinometra mathaei. Kelimpahan bulu babi di Pulau Gill Raja berkisar antara 3-4.33 ind/m2,  dengan kelimpahan tertinggi terdapat di Stasiun II 4.33 ind/m2 dan terendah di stasiun I yaitu sebesar 3 ind/m2. Keanekaragaman bulu babi di Pulau Gili Raja tergolong dalam keanekaragaman rendah  dengan nilai sebesar 0,415, keseragaman tergolong keseragaman rendah sampai tinggi mempunyai nilai sebesar 0,743 sempai 0,498, dan dominansi tergolong  dalam dominansi sedang dengan  nitai sebesar 0,712.Kata Kunci  : Bulu Babi,  line transect,  dan Statified random  sampling.ABSTRACTSea urchins are a group of invertebrate animals belonging to the phylum Echinoderms. These animals are mostly found in shallow waters and are usually found in seagrass beds and coral reef areas. Worldwide, there are approximately 800 species of sea urchins from the Echinodea class which is divided into two subclasses, Perischoechinoidea and Echinoidea. Oi Indonesia itself, there are approximately 84 types of sea urchins originating from 31 tribes and 48 genera. The waters of the Gill Raja Panjang island have several echinoderms, one of which is sea urchins. Sea urchins are scattered in seagrass and coral reef ecosystems. The presence of sea urchins has an effect on coral reefs, because it can be a control for microalgae development and the increase in sea urchins will have a negative impact on seagrass ecosystems. The sea urchins that were obtained were Diedema setosum, Sa/macis belli, Mespi/ia g/obu/us, Echinometra mathaei. The abundance of sea urchins on Gill Raja Island ranged from 3-4.33 ind/m2, with the highest abundance at Station II 4.33 ind/m2 and the lowest at station I at 3 ind/m2. The diversity of sea urchins on Gili Raja Island is classified as low diversity with a value of 0.415, uniformity belonging to low to high uniformity has a value of 0.743 to 0.498, and dominance is classified as moderate dominance with a value of 0.712.Keywords : Sea urchins, line transect,  dan Statified random  sampling 
Pengaruh Suhu yang Berbeda Pada Sistem Transportasi Kering Tertutup Terhadap Kelulusan Hidup Ikan Nila(Oreochromis niloticus) Pada Ukuran 100 Gram Nurul Hayati; Agus Sutoyo; Didik Budiyanto
Juvenil Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v3i2.14715

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian yang ingin dicapai penulis adalah untuk mengetahui suhu terbaik untuk sistem transportasi kering tertutup terhadap kelulus hidupan ikan nila (Oreochromis sp) pada ukuran 100 gram dari Mojokerto ke Lamongan. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu yang berbeda pada sistem transportasi kering tertutup terhadap kelulus hidupan ikan nila (Oreochromis nilotikus) pada ukuran 100 gram dari Mojokerto ke Lamongan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 9 kali ulangan yaitu, perlakuan A adalah penurunan suhu 8ºC,perlakuan B adalah suhu 12ºC, dan perlakuan C adalah suhu 16ºC. Hasil penelitian diperoleh data bahwa pengaruh suhu yang berbeda pada system transportasi kering tertutup berpengaruh nyata terhadap kelulus hidupan ikan nila (Oreochromis nilotikus) pada ukuran 100 gram dari Mojokerto ke Lamongan, pada perlakuan C memberikan kelulus hidupan tertinggi yaitu 35%. Data kualitas air pada penyadaran diperoleh suhu berkisar 29,9-30ºC, Dissolved Oksigen berkisar 4,5-5,7 ppm, dan derajat kesamaan berkisar 6,9-7,2.Kata Kunci: Ikan nila,penurunan suhu, Kelulusan hidup, transportasi ABSTRACTThe aim of this research is to find out the best temperature for a closed dry transport system for the survival rate of tilapia (Oreochromis sp) at a size of 100 grams from Mojokerto to Lamongan. While the benefits of this study were to determine the effect of different temperatures on a closed dry transportation system on the survival rate of tilapia (Oreochromis nilotikus) at a size of 100 grams from Mojokerto to Lamongan. This research is using experimental method. The experimental design used a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 9 replications, namely, treatment A was a decrease in temperature of 8ºC, treatment B was a temperature of 12ºC, and treatment C was a temperature of 16ºC. The results showed that the effect of different temperatures on a closed dry transportation system had a significant effect on the survival rate of tilapia (Oreochromis nilotikus) at a size of 100 grams from Mojokerto to Lamongan. Treatment C gave the highest survival rate of .35%. Water quality data on awareness obtained temperature ranged from 29.9 - 30ºC, Dissolved Oxygen ranged from 4.5 to 5.7 ppm, and the degree of similarity ranged from 6.9 to 7.2.Keywords: Tilapia, Temperature Reduction, Graduation, Transportation
Pengujian Proksimat dan Daya Simpan Burger Ikan Nila (Orechromis niloticus) pada Suhu Dingin (5'C) Muhammad Alghifary Gumay; Syahrul Syahrul; Dian Iriani
Juvenil Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v3i2.15933

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu burger ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan  formulasi terbaik selama masa simpan suhu dingin (50C). Penelitian ini diawali dengan penelitian pendahuluan untuk mengetahui formulasi terbaik dari burger ikan nila dan dilanjutkan dengan penelitian utama yaitu untuk mengetahui karakteristik mutu burger ikan nila dengan formulasi terbaik selama masa simpan suhu dingin (50C). Parameter analisis yang diamati pada penelitian pendahuluan adalah analisis proksimat (kadar air, kadar protein, kadar kadar lemak, kadar abu), sedangkan pada penelitian utama adalah organoleptik (kenampakan, aroma, rasa dan tekstur), uji mikrobiologi (Angka Lempeng Total), uji aw. Hasil penilaian komposisi proksimat menunjukkan bahwa formulasi terbaik burger ikan nila  (Oreochromis niloticus) adalah formulasi F2. Selama penyimpanan pada suhu dingin (50C) burger ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan formulasi terbaik (F2) memiliki daya tahan selama 7 hari dengan nilai alt 2,4x104koloni/gram dan aw 0,60.Kata Kunci: burger ikan nila, uji organoleptik, uji ALT, uji aW, masa simpanABSTRACTThis research aims to determine the characteristics of tilapia burger (Oreochromis niloticus) with the best formulation during cold storage (50C). This research started with preliminary research, to determine the best formulation of tilapia burger and continued with the primary research to determine the quality characteristics of tilapia burger with the best formulation during cold storage (50C). The parameters observed in the preliminary research was proximate analysis (moisture, protein, fat, and ash content), while in the primary study were the organoleptic test (appearance, aroma, taste and texture), microbiology test (Total Plate Number), aw test. The proximate composition results showed that the best formulation for tilapia burger was the F2 formulation. During storage at cold temperature (50C) tilapia burger with the best formulation (F2) had a shelf life of 7 days with a Total Plate Count of 2.4x104 colony/gram and aw 0.60.Keywords: tilapia burger, organoleptic test, TPC test, aw test, shelf life

Page 1 of 1 | Total Record : 7