cover
Contact Name
Agus Sehatman Saragih
Contact Email
assaragih@it.upr.ac.id
Phone
+6282158426142
Journal Mail Official
teknika@upr.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya, Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho, Jl. Yos Sudarso Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya, Kalimantan Tengah 73112, Telp/Fax (0536) 3226487
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Jurnal Teknika : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
ISSN : 26208334     EISSN : 26223317     DOI : https://doi.org/10.52868
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan 2 kali setahun pada Bulan April dan Oktober oleh Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan" : 18 Documents clear
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU TENAGA KERJA DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI PROYEK KONSTRUKSI Veronika Happy Puspasari; Wita Kristiana; Aji Saputra
JURNAL TEKNIKA Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan proyek kontruksi umumnya merupakan kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya. Kecelakaan kerja dapat terjadi disebabkan oleh faktor lingkungan dan manusia. Faktor lingkungan terkait dengan peralatan, kebijakan, pengawasan, peraturan, dan prosedur kerja mengenai pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.Sedangkan faktor manusia yaitu perilaku atau kebiasaan kerja yang tidak aman. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan bulan April 2017 pada Kegiatan Pembangunan Fisik Gedung dan Bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Palangka Raya Tahap II, diketahui terdapat 36 tenaga kerja dan kebanyakan dari tenaga kerja tersebut tidak menggunakan alat pelindung diri saat mereka sedang bekerja. Hal ini mencerminkan buruknya perilaku dan masih kurangnya tingkat kesadaran tenaga kerja dalam penggunaan alat diri. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tenaga kerja dalam penggunaan alat pelindung diri di proyek konstruksi. Faktor predisposisi meliputi pengetahuan, sikap dan kenyamanan. Faktor pemungkin meliputi ketersediaan fasilitas dan pelatihan. Faktor penguat meliputi pengawasan, hukuman, penghargaan, motivasi dan komunikasi. Sedangkan faktor individu meliputi pendidikan, umur dan masa kerja. Teknik pemilihan sampel adalah non random sampling dan sebanyak 33 sampel yang dipilih berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tenaga kerja dalam penggunaan alat pelindung diri di proyek konstruksi adalah faktor predisposisi, faktor pemungkin, faktor penguat, dan faktor individu. Faktor dominan yang mempengaruhi perilaku tenaga kerja dalam penggunaan alat pelindung diri di proyek konstruksi adalah faktor predisposisi dengan nilai mean 4,35, faktor pemungkin dengan nilai mean 4,29, faktor penguat dengan nilai mean 4,19 dan faktor individu dengan nilai mean 3,73.
PENYEBAB DAN PENGARUH CONTRACT CHANGE ORDER PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN (STUDI KASUS PAKET KEGIATAN JALAN PASAR PANAS-BENTOT 2 MULTIYEARS) Dewantoro; Lendra; Abriyan Prayudi
JURNAL TEKNIKA Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kegiatan peningkatan jalan pasar panas-bentot 2 (multiyears) dihadapkan pada permasalahan yaitu adanya perbedaan jenis, tingkat penanganan dan volume pekerjaan antara yang terdapat dalam kontrak kerja dan kondisi lapangan, untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu dilakukan contract change order. Penelitian ini bermaksud untuk membahas penyebab, proses dan pengaruh contract change order pada kegiatan peningkatan jalan pasar panas-bentot 2 (Multiyears). Penelitian memilih kegiatan peningkatan jalan pasar panas-bentot 2 (multiyears), dimana contract change order terjadi dua kali. Metode pengumpulan data pada penelitian kualitatif ini adalah observasi participant meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera dan wawancara dengan jalan mengadakan tanya jawab dengan subyek penelitian tentang permasalahan yang berkaitan dengan masalah yang penulis teliti. Lokasi Penelitian berlokasi di Kecamatan Banua Lima dan Kecamatan Patangkep Tutui, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif melalui proses data reduction, data display, dan verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab contract change order pada kegiatan peningkatan jalan pasar panas-bentot 2 (multiyears) yaitu: ketidaksesuaian antara gambar dan kondisi di lapangan; kesalahan dalam menghitung estimasi volume; penambahan ataupun pengurangan item pekerjaan; perubahan desain dan spesifikasi; perubahan item pekerjaan; dan prioritas penanganan yang lebih diutamakan. Proses contract change order meliputi CCO 01 dan CCO 02. Pengaruh Contract Change Order terhadap waktu, biaya dan kualitas dikategorikan dalam dampak positif meliputi tepat dan efisien secara kualitas dan kuantitas; hasil pekerjaan menjadi lebih baik karena dilakukan rekayasa lapangan dan justifikasi teknik; serta dampak negatif meliputi produktivitas loss yang dapat mengakibatkan penambahan waktu dan biaya proyek; penambahan atau pengurangan nilai kontrak; dan penambahan waktu di item pekerjaan tertentu
MANAJEMEN PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Wita Kristiana; Waluyo Nuswantoro; Desy Amelia Yulfrida
JURNAL TEKNIKA Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen perawatan dan pemeliharaan bangunan gedung merupakan masalah yang sangat penting dan harus benar-benar diperhatikan karena berkaitan dengan kenyamanan dan keselamatan diri setiap orang yang menggunakan ataupun berada di dalam gedung tersebut, serta berpengaruh pula terhadap umur rencana dari gedung tersebut sehingga mencapai umur yang di rencanakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komponen apa saja yang memerlukan perawatan dan pemeliharaan, kemudian berapa volume kerusakan pada gedung kantor sekretariat daerah provinsi kalimantan tengah, serta berapa biaya untuk perawatan dan pemeliharaannya. Dalam penelitian ini dimulai dengan penentuan objek penelitian, pengumpulan data, membuat jadwal intensitas perawatan, melakukan perhitungan volume kerusakan pada komponen bangunan, kemudian melakukan perhitungan rencana anggaran biaya untuk perawatan dan pemeliharaan. Dari hasil penelitian diperoleh pada bangunan gedung kantor Sekretariat Daerah Provinsi Kalteng terdapat empat komponen yang mengalami kerusakan atau memerlukan pemeliharaan, yaitu finishing dinding dengan volume kerusakan sebesar 860,67 m², kolom dengan volume kerusakan sebesar 17,08 m², lantai dengan volume kerusakan sebesar 5,4 m² dan plafond dengan volume kerusakan sebesar 180 m². Kemudian untuk komponen yang memerlukan perawatan antara lain lantai dan tangga, jalan lingkungan, kamar mandi/wc, taman, drainase air hujan, instalasi listrik, plafond, kaca jendela dan kusen pintu, atap, serta dinding. Berdasarkan daftar komponen tersebut maka diperoleh rencana anggaran biaya untuk perawatan sebesar Rp. 315.847.000 dan untuk biaya pemeliharaan sebesar Rp. 296.535.500. Dengan total biaya perawatan dan pemeliharaan berjumlah sebesar Rp. 612.382.500.
KAJIAN PENGGUNAAN BATU HAMPANGEN, BATU TANGKILING DAN BATU AWANG BANGKAL SEBAGAI AGREGAT CAMPURAN PADA HOT ROLLED SHEET-BASE (HRS-BASE) Robby; Desriantomy; Arief Tesalonika
JURNAL TEKNIKA Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan material yang besar seiring dengan banyaknya pembangunan jalan di Provinsi Kalimantan Tengah khususnya di Kota Palangka Raya dan sekitarnya, diharapkan adanya banyak sumber material alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan campuran pembentuk Lataston Lapis Pondasi (HRS-BASE). Material hendaknya memenuhi syarat-syarat standar mutu yang ditetapkan oleh Bina Marga dengan pertimbangan dari segi ekonomis, ketersedian sumber daya alam dan kelancaran distribusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Penggunaan agregat yang berasal dari Desa Hampangen, Desa Tangkiling (Kalimantan Tengah) dan dari Desa Awang Bangkal (Kalimantan Selatan) ini dapat menghasilkan campuran yang optimum dan memenuhi spesifikasi standar sebagai agregat untuk campuran perkerasan Lataston Lapis Pondasi (HRS-BASE). Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan sifat-sifat fisik agregat batu alam dari Desa Awang Bangkal Provinsi Kalimantan Selatan dapat digunakan sebagai agregat pada campuran Lataston (HRS-BASE). Untuk mengetahui pengaruh batu alam dari Desa Hampangen, Desa Awang Bangkal, dan Desa Tangkiling tersebut, maka dibuat 3 (tiga) komposisi campuran dengan masing-masing 5 (lima) variasi kadar aspal. Komposisi I (Batu Desa Hampangen) dengan Agregat Kasar 41%, Abu Batu 27%, dan Pasir 32%, Komposisi II (Batu Desa Awang Bangkal) dengan Agregat Kasar 41%, Abu Batu 27%, Pasir 32% dan Komposisi III (Batu Desa Tangkiling) dengan Agregat Kasar 41%, Abu Batu 27%, Pasir 32%. Berdasarkan hasil tes Marshall untuk Komposisi I diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 7,20%, Komposisi II diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 6,60% dan Komposisi III diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 6,95%.
ANALISIS INTERAKSI TATA GUNA LAHAN TERHADAP KETERSEDIAAN PARKIR DAN SKENARIO PENGOPERASIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) (STUDI KASUS PASAR BESAR KOTA PALANGKA RAYA) Murniati; Sutan Parasian Silitonga; Dayanna Rossa Darlin
JURNAL TEKNIKA Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi dan tata guna lahan memiliki hubungan yang tak terelakkan karena segala sesuatu yang terjadi pada tata guna lahan memiliki implikasi terhadap transportasi dan setiap tindakan transportasi mempengaruhi tata guna lahan. Pasar Besar Kota Palangka Raya merupakan pasar tradisional yang kompleks, karena Pasar Besar terdiri atas pasar ikan, pasar sayur, pasar buah-buahan, pasar barang elektronik, pasar perhiasan, pasar bahan bangunan, dan toko-toko pakaian. Studi ini akan membahas tentang interaksi tata guna lahan yaitu Pasar Besar Kota Palangka Raya terhadap ketersediaan lahan parkir dan skenario pengoperasian Bus Rapid Transit (BRT), pengaruh tarikan yang ditimbulkan dari aktivitas Pasar Besar Kota Palangka Raya terhadap tingkat pelayanan jalan serta apakah memadai lahan parkir yang tersedia untuk menampung kebutuhan yang ada. Prosedur penelitian yang dilakukan dengan melakukan survai di lapangan pada titik-titik pengamatan yang sudah dipilih, untuk mendapatkan data primer dan data sekunder didapat dari hasil literatur dan pada Dinas terkait, yang kemudian diolah dengan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Data lalu lintas diperoleh dari survai jumlah tarikan di lapangan yang kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997). Data tarikan yang didapat kemudian akan dikaitkan dengan lahan parkir yang tersedia, serta dilakukan skrenario perpindahan 25% dan 50% kendaraan pribadi ke kendaraan umum.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tarikan yang terjadi yaitu pada Jl.Ahmad Yani sebesar 366,425 smp/jam, Jl. Seram sebesar 193,15 smp/jam, Jl. Halmahera sebesar 462,625 smp/jam, Jl. Darmosugondo sebesar 587,725 smp/jam.Tingkat pelayanan jalan tanpa parkir on street yang masih dalam kategori baik yaitu A pada Jl. Seram dan katogeri B pada Jl. Ahmad Yani, Jl. Halmahera dan Jl. Darmosugondo. Tingkat pelayanan jalan dengan parkir on street dengan katogeri A pada Jl. Seram, kategori B pada Jl. Ahmad Yani dan Jl. Halmahera, dan kategori C pada Jl. Darmosugondo. Lahan parkir yang tersedia tidak mampu menampung kebutuhan tarikan pada Pasar Besar. Sehingga dilakukan skenario perpindahan 25% dan 50% dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum yaitu Bus Rapid Transit (BRT), dengan adanya skenario tersebutmaka tingkat pelayanan jalan semua dalam kategori A, dan lahan parkir yang tersedia mampu menampung kebutuhan tarikan Pasar Besar Kota Palangka Raya.
EVALUASI KARAKTERISTIK RUTE JALUR DARAT DAN SUNGAI DARI KUALA KAPUAS MENUJU TALIO MUARA KABUPATEN PULANG PISAU Desi Riani; Salonten; Hotlin
JURNAL TEKNIKA Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai banyak anak sungai.Hal inilah yang dimanfaatkan masyarakat Kalimantan Tengah khususnya yang berdomisili di pinggiran sungai sebagai prasarana transportasi yaitu transportasi sungai. Sarana transportasi yang digunakan tentulah yang masih berhubungan dengan sungai dan bisa mencapai pedalaman Kalimantan Tengah, sarana transportasi sungai yang digunakan penduduk bermacam-macam seperti longboat, kapal motor, getek, jukung, klotok, speedboat, dan bus air. Sebagian besar masyarakat Talio Muara lebih memilih rute perjalanan melalui sungai karena lebih efisien dari angkutan darat karena jalan darat dari Kuala Kapuas menuju Talio Muara sebagian besar masih dalam keadaan rusak parah. Oleh karena itulah penulis akan melakukan kajian pemilihan rute jalur darat dan sungai dari Kuala Kapuas menuju Talio Muara dengan menggunakan faktor pembanding yaitu biaya perjalanan kendaraan, jarak dan waktu tempuh. Apabila akses darat sudah memadai maka tidak menutup kemungkinan masyarakat Talio Muara akan memilih rute jalur darat jika lebih murah dan efektif. Dari hasil analisis dengan menggunakan model All-or-Nothing diperoleh hasil pengolahan data yaitu mendapatkan rute yang efisien untuk ruteTalio Muara – Kuala Kapuas berdasarkan tiga variabel yaitu jarak minimal, waktu minimal dan biaya minimal.Berdasarkan variabel jarak, rutesungai memiliki jarak yang lebih pendek dibandingkan dengan rutedarat yaitu 70 km untuk rutesungai dan 120 km untuk rutedarat. Berdasarkan variabel waktu tempuh, dari hasil analisis data, diperoleh hasil bahwa waktu tempuh untuk rute darat lebih lama dibandingkan yang melalui rutesungai yaitu 3 jam untuk rute darat dan 2 jam untuk rute sungai. Berdasarkan variabel biaya (BOK), dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa para pelaku perjalanan yang melewati rute darat mengeluarkan biaya yang lebih ekonomis yaitu sebesar Rp.202,626,/Penumpang/Km dibandingkan dengan para pelaku perjalanan yang melewati rute. Sungai yaitu sebesar Rp.471,628 Per penumpang/km.
ANALISIS GEOMETRIK JALAN RAYA PADA DAERAH RAWAN KECELAKAAN (STUDI KASUS RUAS JALAN KASONGAN – PUNDU Km 86,000 – Km 87,200) Robby; Desi Riani; Rachmatdani Widiyatmiko
JURNAL TEKNIKA Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruas jalan Kasongan - Pundu berkarakter daerah dataran rendah berkelok-kelok memungkinkan sering terjadi kecelakaan di ruas jalan tersebut. Titik kecelakaan yang paling tinggi (black spot) terletak di ruas jalan Kasongan - Pundu pada Km 86,000 – Km 87,200 karena itulah perlu dilakukan peninjauan terhadap geometrik pada ruas jalan tersebut, sesuai dengan spesifikasi jalan luar kota. Untuk pengambilan data dilakukan langsung di lapangan dimana lokasi penelitian dilakukan dengan bantuan alat berupa data primer, data tersebut meliputi data kecepatan rata-rata, data geometrik jalan, dan perlengkapan jalan. Kemudian Data sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh dalam format yang sudah tersusun atau terstruktur yang berasal dari instansi terkait yang berwenang, berupa data Data LHR selama 5 (lima) tahun terakhir yang berasal dari dinas P2JN (Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional) Provinsi Kalimantan Tengah dan data Kecelakaan selama 5 (lima) tahun, dari tahun 2010-2015. Data kecelakaan yang diperoleh hanya mencakup informasi jumlah kecelakaan. Berdasarkan hasil studi Analisis Hubungan Geometrik Jalan Raya dengan Tingkat Kecelakaan Jari- jari tikungan ( R ) Ruas Jalan Kasongan – Pundu Km 86,000 – Km 87,200 dari hasil analisis diperoleh yaitu: R1= 188 m >160,76 m (Standar TPGJAK) -> Memenuhi syarat. R2= 196 m >160,76m Standar TPGJAK) -> Memenuhi syarat. R3= 175 m >160,76 m (Standar TPGJAK) -> Memenuhi syarat. R4= 160 m <160,76m (Standar TPGJAK) -> Tidak Memenuhi syarat. Hubungan Kecepatan Eksisting (VEksisting), Jarak Pandang Henti (Jh), dan Kebebasan samping (E), pada tikungan 2,3,dan 4 ketersedian daerah kebebasan samping tidak memenuhi, itu artinya pengguna kendaraan yang melintas di harapkan berhati-hati karena tikungan tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan akibat ketersedian kebebasan samping yang tidak memenuhi. Hubungan Kecepatan Rencana (VRencana), Jarak Pandang Henti (Jh), dan Kebebasan samping (E), serta Hubungan Kecepatan Eksisting (VEksisting), Jarak Pandang Mendahului (Jd), dan Kebebasan samping (E), ketersediaan daerah kebebasan jarak pandang samping, untuk lengkung Horizontal 1,2,3, dan 4 jika kendaraan ingin mendahului, yang dibutuhkan sangat besar sehingga tidak diperbolehkan untuk mendahului pada tikungan ini, sebab sangat berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan maka garis marka dibuat menerus tidak putus-putus.
ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN AGREGAT DARI MUARA TEWEH (BARITO UTARA) DAN AGREGAT DARI KUALA KURUN (GUNUNG MAS) PADA CAMPURAN HOT ROLLED SHEETBASE (HRS-BASE) Ina Elvina; Supiyan; Agustinus Krismanto
JURNAL TEKNIKA Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan material yang besar seiring waktu dengan banyaknya pembangunan jalan di Provinsi Kalimantan Tengah khususnya di Kota Palangka Raya dan sekitarnya, diharapkan adanya banyak sumber material alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan campuran pembentuk Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base). Material hendaknya memenuhi syarat-syarat standar mutu yang ditetapkan oleh Bina Marga dengan pertimbangan dari segi ekonomis, ketersedian sumber daya alam dan kelancaran distribusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan Kwalitas Penggunaan agregat yang berasal dari Muara Teweh (Barito Utara) dan dari Kuala Kurun (Gunung Mas) ini menghasilkan campuran yang optimum dan memenuhi spesifikasi standar sebagai agregat untuk campuran perkerasan Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base). Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan sifat-sifat fisik agregat batu alam dari Muara Teweh (Barito Utara) dengan agregat batu alam Kuala Kurun (Gunung Mas) dapat digunakan sebagai agregat pada campuran Lataston Lapis Pondasi (HRS-BASE). Untuk mengetahui pengaruh batu alam dari tersebut, dibuat 2(dua) komposisi campuran dengan masing-masing 5 (lima) variasi kadar aspal. Komposisi A Muara Teweh (Agregat Kasar 66%, Abu Batu 14%, Pasir 20%); Komposisi A Kuala Kurun (Agregat Kasar 55%, Abu Batu 25%, Pasir 20%) dan Komposisi B Muara Teweh (Agregat Kasar 58%, Abu Batu 27%, Pasir 15%); Komposisi B Kuala Kurun (Agregat Kasar 58%, Abu Batu 27%, Pasir 15%), Sehingga berdasarkan hasil tes Marshall untuk Komposisi A Muara Teweh diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 7,150%; Komposisi A Kuala Kurun diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 6,650% danKomposisi B Muara Teweh diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 7,050%; Komposisi BKuala Kurun diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 7,000%.
PENANGANAN FISIK PERMUKIMAN KAWASAN DI KOTA KUALA KAPUAS Amiany
JURNAL TEKNIKA Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai negara berkembang dengan kondisi demografi yang tidak stabil tercermin pada angka pertumbuhan penduduk yang tak terkendali. Parahnya jumlah penduduk yang cukup besar tidak dibarengi dengan perbaikan dan pertumbuhan ekonomi yang baik. Kondisi perekonomian yang morat-marit semakin menambah angka kemiskinan di Indonesia yang berdampak pada degradasi kondisi fisik dan non fisik kehidupan dan penghidupan masyarakat yang secara nyata dan jelas tercermin pada menurunnya kualitas lingkungan tempat tinggal masyarakatnya.bahkan yang paling buruk adalah terbentuknya permukiman kumuh atau kawasan kumuh.Kawasan permukiman kumuh di Kota Kuala Kapuas yaitu dominan terletak di kawasan bantaran sungai. Sesuai dengan kriteria kawasan kumuh bahwa kawasan tersebut memiliki pola permukiman yang tidak teratur, padat, kualitas bangunan tidak layak huni, serta tidak dilengkapi sarana dan prasarna utilitas (jalan, air bersih, air limbah, drainase dan sisten persampahan) yang baik dengan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah.Penanganan fisik Masalah Permukiman Kumuh ini merupakan bagian dari antisipasi dampak perkotaan dari peningkatan fungsi kawasan menjadi pusat pertumbuhan dan guna merencanakan ruang kawasan permukimanyang lebih manusiawi kedepannya. Perumahan dan permukiman yang kurang terpadu, kurang terarah dan terencana, serta kurang memperhatikan kelengkapan prasarana dan sarana dasar seperti air bersih, sanitasi, sistem pengelolaan sampah, dan saluran pembuangan air hujan, akan cenderung mengalami degradasi kualitas lingkungan atau yang kemudian diterminologikan sebagai “Kawasan Kumuh”
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU TENAGA KERJA DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI PROYEK KONSTRUKSI
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v1i1.1366

Abstract

Pembangunan proyek kontruksi umumnya merupakan kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya. Kecelakaan kerja dapat terjadi disebabkan oleh faktor lingkungan dan manusia. Faktor lingkungan terkait dengan peralatan, kebijakan, pengawasan, peraturan, dan prosedur kerja mengenai pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.Sedangkan faktor manusia yaitu perilaku atau kebiasaan kerja yang tidak aman. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan bulan April 2017 pada Kegiatan Pembangunan Fisik Gedung dan Bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Palangka Raya Tahap II, diketahui terdapat 36 tenaga kerja dan kebanyakan dari tenaga kerja tersebut tidak menggunakan alat pelindung diri saat mereka sedang bekerja. Hal ini mencerminkan buruknya perilaku dan masih kurangnya tingkat kesadaran tenaga kerja dalam penggunaan alat diri. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tenaga kerja dalam penggunaan alat pelindung diri di proyek konstruksi. Faktor predisposisi meliputi pengetahuan, sikap dan kenyamanan. Faktor pemungkin meliputi ketersediaan fasilitas dan pelatihan. Faktor penguat meliputi pengawasan, hukuman, penghargaan, motivasi dan komunikasi. Sedangkan faktor individu meliputi pendidikan, umur dan masa kerja. Teknik pemilihan sampel adalah non random sampling dan sebanyak 33 sampel yang dipilih berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tenaga kerja dalam penggunaan alat pelindung diri di proyek konstruksi adalah faktor predisposisi, faktor pemungkin, faktor penguat, dan faktor individu. Faktor dominan yang mempengaruhi perilaku tenaga kerja dalam penggunaan alat pelindung diri di proyek konstruksi adalah faktor predisposisi dengan nilai mean 4,35, faktor pemungkin dengan nilai mean 4,29, faktor penguat dengan nilai mean 4,19 dan faktor individu dengan nilai mean 3,73.

Page 1 of 2 | Total Record : 18