cover
Contact Name
Novena Yety Lindawati
Contact Email
novena_yl@yahoo.com
Phone
+62271-572339
Journal Mail Official
ojs.stikesnas@stikesnas.ac.id
Editorial Address
LPPM STIKES Nasional Jl. Raya Solo-Baki, Kwarasan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah 57552
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Farmasi
ISSN : 23027436     EISSN : 26568950     DOI : https://doi.org/10.37013/jf
Core Subject : Health,
JURNAL FARMASI (Journal Of Pharmacy) adalah jurnal ilmiah resmi yang dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional dengan nomor p-ISSN 2302-7436 e-ISSN 2656-8950. JURNAL FARMASI (Journal Of Pharmacy) berisikan jurnal-jurnal ilmiah dalam semua aspek ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Farmasi dan kesehatan antara lain: Farmakognosi dan Fitokimia meliputi Pengembangan Simplisia, Budidaya Tanaman Obat, Isolasi, Skrining Fitokimia, dan Identifikasi Obat Bahan Alam Indonesia. Biologi meliputi Biologi Molekuler, Bioteknologi, Mikrobiologi, Immunologi, Parasitologi, Biomedisinal Teknologi Farmasi meliputi Farmasetika, Teknologi dan Formulasi Sediaan Obat, Teknologi dan Formulasi Sediaan Obat Bahan Alam Indonesia. Ilmu Kimia meliputi Kimia Analisa, Kimia Organik, Sintesa Obat, Kimia Medisinal, Pemodelan Molekul, Biokimia, dan Kimia Lingkungan. Farmakologi meliputi Farmakologi, Farmakokinetik, Farmakoterapi, dan Toksikologi. Farmasi Klinik dan Komunitas meliputi Farmakoekonomi, Farmakovigilan, Analisis dan Evaluasi Penggunaan Obat, Monitoring Efek Samping Obat, Analisa Kebijakan Kefarmasian, Evaluasi kegiatan Kefarmasian, Evaluasi Efektifitas Penggunaan Obat, Evaluasi Kualitas Hidup Pasien.
Articles 124 Documents
Perbandingan Kadar Flavonoid Total Seduhan Daun Benalu Cengkeh (Dendrophthoe Petandra L.) pada Bahan Segar dan Kering Susilowati Susilowati; Iin Nurlinda Sari
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 9, No 2 (2020): Oktober
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v9i2.108

Abstract

Benalu Cengkeh (Dendrophthoe petandra L.) adalah tanaman yang hidup menempel pada tanaman cengkeh. Tanaman ini sering dianggap hama oleh masyarakat, padahal tanaman benalu ini dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat karena memiliki kandungan fitokimia meliputi flavonoid, terpenoid, tannin, alkaloid dan saponin. Flavonoid merupakan senyawa penanda yang bertanggung jawab terhadap potensi antioksidan dan antikanker daun benalu cengkeh. Dalam penggunaan tanaman obat, masyarakat biasanya menggunakan teknik penyarian sederhana dengan seduhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kadar flavonoid total pada seduhan daun benalu cengkeh segar dan kering sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat akan preparasi bahan yang tepat sebelum digunakan. Identifikasi awal flavonoid menggunakan uji alkali dengan pereaksi NaOH, uji asam dengan H2SO4 dan uji wilstatter. Penentuan kadar flavonoid total dilakukan secara spektrofotometri UV-Vis menggunakan pereaksi AlCl3 dan dinyatakan terhadap kuersetin (Quercetin Equivalent). Hasil penelitian menunjukkan daun benalu cengkeh mengandung flavonoid dengan kadar flavonoid total seduhan daun segar sebesar 8,1977 ppm QE dan seduhan daun kering sebesar 5,4407 ppm QE. Analisa perbandingan kadar dengan One Way Anova menunjukkan flavonoid total seduhan daun benalu cengkeh segar lebih besar secara signifikan dibandingkan daun kering.
Uji Aktivitas Antioksidan Kombinasi Ekstrak Sarang Semut ( Myrmecodia Pendans) dan Daun Sirsak (Annona muricata) dengan Metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrilhidrazyl) Wimpy Wimpy; Suharyanto Suharyanto
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 3, No 1 (2014): Oktober
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v3i1.22

Abstract

Radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya sehingga menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif mencari pasangannya dengan cara menyerang dan mengikat elektron molekul yang berada di sekitarnya. Akibat kerja radikal bebas adalah gangguan fungsi sel, kerusakan struktur sel, bahkan mutasi.Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat oksigen reaktif dan radikal bebas dalam tubuh.Senyawa flavonoid di dalam daun sirsak dan sarang semut berperan sebagai anti oksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak sarang semut (Myrmecodia Pendans) dan Daun Sirsak (Annona muricata) dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrilhidrazyl). Penelitian ini dilakukan dengan desain analitik eksperimental.Tempat untuk mendapatkan ekstrak dan uji aktivitas antioksidan dilakukan di laboratorium Kimia Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta.Penelitian dilakukan pada tahun 2014. Hasil penelitian didapatkan, rendemen hasil ekstraksi teknik maserasi, semua fraksi terdeteksi adanya Alkaloid, flavonoid, saponin dan Tanin, fraksi air sarang semut mempunyai IC50sebesar 76,64 ppm sedang fraksi butanol sebesar 76,82 ppm, kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak daun sirsak (1:1) mempunyai IC50 sebesar 71,09 ppm, fraksi air daun sirsak mempunyai IC50 73,48 ppm sedang fraksi butanol memiliki IC50  99,70 ppm sehingga fraksi air lebih baik dibandingkan fraksi butanol. Kombinasi ekstrak sarang semut dengan daun sirsak dengan perbandingan 1:1 memiliki aktifitas antioksidan lebih baik dari bentuk tunggalnya.
Optimasi Proporsi Campuran Polivinil Pirolidon dan Avicel PH 101 dalam Formulasi Tablet Asam Mefenamat Secara Simplex Lattice Design Dian Puspitasari; Ilham Kuncahyo
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 6, No 1 (2017): Oktober
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v6i1.38

Abstract

AbstractAsam mefenamat digunakan sebagai obat analgetik dan anti inflamasi non steroid. Masalah yang sering terjadi dalam proses penabletannya adalah asam mefenamat cenderung melekat pada permukaan stempel dan matris mesin tablet sehingga sering mengalami sticking dan secara berkelanjutan menyebabkan proses capping. Permasalahan lainnya adalah asam mefenamat mempunyai sifat hidrofobic dan kelarutan yang kecil sehingga disolusinya menjadi masalah. Kombinasi Avicel PH101 dan PVP diharapkan dapat memperbaiki permasalahan tersebut diatas, sehingga dapat diperoleh tablet asam mefenamat yang berkarakteristik baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula optimum campuran Avicel PH101 dan PVP dalam pembuatan tablet asam mefenamat secara granulasi basah menggunakan metode simplex lattice design (SLD) dengan dua komponen yaitu: Avicel PH101 (A) dan PVP (B). Tiga formula tablet asam mefenamat (F1 (100%A), F2 (50%A:50%B), F3 (100%B)) dibuat secara granulasi basah. Granul diuji waktu  alir, kompaktibilitas dan dissolusi, sehingga didapatkan persamaan SLD. Persamaan tersebut digunakan untuk menentukan formula optimum yakni formula  tablet dengan respon total sifat fisik granul yang paling optimum.  Hasil penelitian menunjukkan campuran Avicel PH 101 30% - PVP 70% memberikan hasil yang optimal pada sifat fisik granul dan tablet asam mefenamat yang dihasilkan memenuhi uji sifat fisik tablet
FORMULATION DEVELOPMENT AND PHYSICAL TEST OF LEAF ETHANOL EXTRACT CREAM NONI (Morinda Citrifolia L) AS A WOUND HEALER Anom Parmadi
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 1, No 1 (2018): PROCEEDINGS ICHC
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v1i1.59

Abstract

Injuries are lost or damaged part of the body's tissues. Wounds are also defined as physical damage due to the opening or destruction of the skin which can cause abnormal skin function and anatomy. These plants widely used traditionally from fresh noni leaves used as a medicine for broken bones, cuts, burns and pain by boiling and drinking the juice. These studys to make use of more effective and efficient Noni leaf extract made in cream preparations as a wound medicine, so that people are easy to use. This study used an experimental research method, namely the cream formulation of noni concentrated ethanol extract of 5%, 10% and 15%. Cream preparation evaluation test included: Organoleptic, pH test, cream type test, homogeneity test, sticky power test, dispersion test and protection power test. The test method was carried out on mice by means of cream preparations applied to the back of mice which were given an incision wound. Its effectiveness is seen from the measurement of wound length for seven days to calculate the percentage of wound healing power. The results of the One Way ANOVA test showed that there were significant differences between concentrations of 5%, 10% and 15% with significant values <0.05. The percentage of healing power of noni leaf extract cream concentration of 5% = 7,69%, concentration of 10% = 17,26%, and concentration of 15% = 29,35%. The results showed that the ethanol extract of noni leaves can be made in cream dosage form and has the effectiveness to accelerate the healing of incision wounds in mice.
Pengaruh Pemberian Sediaan Creambath Ekstrak Daun Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis) pada Pertumbuhan Rambut Kelinci (New Zealand) Lita Widyastuti; Dwi Ningsih; Siti Aisiyah
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 8, No 1 (2019): Oktober
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v1i8.75

Abstract

Kembang sepatu mengandung flavonoid, saponin dan polifenol yang berperan dalam mempercepat pertumbuhan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ekstrak etanol daun kembang sepatu dalam sediaan creambath terhadap pertumbuhan rambut kelinci. Ekstrak etanol daun kembang sepatu diperoleh dengan metode remaserasi menggunakan etanol 70%. Sediaan creambath dibuat dalam 4 formula dengan konsentrasi ekstrak kembang sepatu sebanyak 10%, 15%,  20% dan kontrol negatif. Creambath diaplikasikan ke punggung kelinci yang telah dicukur kemudian diberi sediaan creambath 2 kali sehari selama 15 hari. Uji aktivitas pertumbuhan rambut kelinci dengan mengukur panjang rambut dan bobot rambut kelinci, serta dilakukan uji fisiknya yang meliputi bau, warna, pH, daya sebar, daya lekat, kemampuan proteksi, viskositas, tipe krim, dan stabilitas creambath. Data uji mutu fisik, bobot, dan rambut dianalisis dengan Saphiro-Wilk, kemudian menggunakan ANOVA dan Post Hoc Tests. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan creambath ekstrak etanol daun kembang sepatu dengan konsentrasi 10%, 15%, dan 20% memilki stabilitas fisik yang baik. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak dalam sediaan creambath menghasilkan perbedaan aktivitas pertumbuhan rambut kelinci. Hasil dilihat dari parameter bobot dan panjang rambut, tetapi belum bisa seefektif kontrol pembanding. Formula creambath yang memberikan hasil efektif terhadap pertumbuhan rambut kelinci adalah creambath dengan konsentrasi 20%.
Pengaruh Berat Badan Terhadap Efek Aprodisiaka pada Mencit dengan Pemberian Jus Buah Nanas Madu Ranatri Puruhita; A. Ariani Hesti Wulan S; Ika Puspitaningrum
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 9, No 2 (2020): Oktober
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v9i2.103

Abstract

Afrodisiaka adalah suatu bahan organik, minyak esensial (minyak atsiri), obat, minuman herbal atau bahan yang dapat membangkitkan gairah seksual. Penelitian ini menggunakan jus buah nanas madu (Ananas comosus L.Mer). Parameter yang akan dilihat yaitu pengaruh berat badan dan kemampuan daya aprodisiaka meliputi introduction, climbing, dan coitus. Hewan uji terbagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok I normal, kelompok II diberikan jamu pasak bumi®, kelompok III diberikan jus buah nanas 30g/KgBB mencit, kelompok IVdiberikan jus buah nanas 45g/KgBB mencit, dan kelompok V diberikan jus buah nanas 67,5g/KgBB mencit. Pemberian dilakukan selama 14 hari secara per oral dengan frekuensi pemberian sehari satu kali pada control positif dan pada kelompok pemberian jus sebanyak dua kali sehari. Pada hari ke-15 dilakukan pengamatan terhadap berat badan, berat testis dan aktifitas aprodisiak meliputi introduction, climbing, dan coitus. Berdasar hasil statistic dosis efektif jus buah nanas madu adalah 45g/KgBB dan tidak terdapat hubungan antara berat badan dan kemampuan aprodisiaka.
Optimasi Formula Tablet Floating Nifedipin Menggunakan HPMC K15M, PVP K-30 dan Avicel PH 102 dengan Metode Simplex Lattice Design Siti Aisiyah; Achmad Fudholi; Abdul Rohman
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 2, No 1 (2013): Oktober
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v2i1.17

Abstract

Nifedipin merupakan obat dengan kelarutan kecil dalam air sehingga kelarutan nifedipin perlu ditingkatkan dengan penambahan PVP K-30. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh HPMC K15M, PVP K-30 terhadap pelepasan nifedipin, dan Avicel PH 102 terhadap floating lag time tablet floating nifedipin, serta untuk mengetahui proporsi masing-masing bahan untuk membuat formula optimum tablet floating nifedipin. Penelitian dilakukan dengan metode simplex lattice design (SLD) dengan 3 komponen yaitu HPMC K15M, PVP K-30 dan Avicel PH 102 sehingga diperoleh 14 formula. Parameter optimasi terdiri dari daya serap tablet, floating lag time, C360 dan DE360. Keempat parameter dianalisis menggunakan software Desain Expert 7.1.3 untuk menentukan formula optimum. Formula optimum diperoleh dengan menentukan target yang diinginkan untuk masing-masing parameter. Daya serap dipilih target maksimum, floating lag time dipilih target minimum, C360 ditarget pada angka 54, dan DE360 ditarget pada angka 40. HPMC K15M pada konsentrasi paling tinggi berpengaruh pada pelepasan nifedipin paling kecil, PVP K-30 pada konsentrasi paling tinggi berpengaruh pada pelepasan nifedipin paling besar, sedangkan Avicel PH 102 pada konsentrasi paling tinggi berpengaruh kecil terhadap penurunan floating lag time tablet floating nifedipin. Proporsi formula optimum HPMC K15M 80 mg, PVP K-30 97 mg dan Avicel PH 102 45 mg. Daya serap tablet, C360 dan DE360 memberikan hasil tidak berbeda signifikan, floating lag time memberikan hasil berbeda signifikan terhadap hasil prediksi software. Kinetika pelepasan semua formula mengikuti orde 1, menunjukkan bahwa pelepasan obat terjadi melalui mekanisme difusi.
Evaluasi Pengaruh Kesesuaian Terapi Hipertensi dengan guideline JNC-7 terhadap tercapainya Target Tekanan Darah Pasien di RS Panti Waluyo Surakarta Periode Januari-Desember 2013 Truly Dian Anggraini; Ika Puspita Sari; Probosuseno Probosuseno
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 5, No 1 (2016): Oktober
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v5i1.33

Abstract

AbstractHipertensi merupakan masalah utama kesehatan publik di seluruh dunia dan merupakan faktor resiko penyakit kardiovaskuler tersering. Prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas sebesar 29,8%. Data epidemiologi menunjukkan bahwa peningkatan tekanan darah akan meningkatkan kejadian kardiovaskuler, sehingga hipertensi harus diobati dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesesuaian terapi hipertensi dengan guideline JNC 7 terhadap tercapainya target tekanan darah pasien di RS Panti Waluyo Surakarta periode Januari-Desember 2013. Penelitian ini merupakan penelitian cohort dimana pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari catatan rekam medik pasien hipertensi rawat inap. Sebanyak 116 sampel diperoleh, pola antihipertensi serta kesesuaian terapi hipertensi dengan guideline JNC 7 dianalisis secara diskriptif, pengaruh kesesuaian terapi hipertensi dengan guideline JNC 7 terhadap tercapainya target tekanan darah pasien dianalisis secara statistik menggunakan Chi-square. Hasil penelitian, 50 pasien mendapatkan terapi hipertensi yang sesuai dan 66 pasien mendapatkan terapi hipertensi yang tidak sesuai dengan guideline JNC 7. Pola obat antihipertensi, 38 pasien diresepkan obat antihipertensi tunggal, 34 pasien kombinasi 2 obat antihipertensi, selebihnya pasien diresepkan lebih dari 2 antihipertensi. Outcome terapi, 66% dari 50 pasien yang mendapatkan terapi hipertensi yang sesuai mampu mencapai target tekanan darah, 47% dari 66 pasien yang mendapatkan terapi hipertensi yang tidak sesuai mampu mencapai target tekanan darah. Ada hubungan yang signifikan antara kesesuaian terapi hipertensi dengan guideline JNC 7 terhadap ketercapaian target tekanan darah (p<0,05).
Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Tingkat Kecemasan Pada Remaja Di Desa Pandean Kabupaten Sukoharjo Tahun 2017 Binuko Amarseto; Lilik Ariyanti
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 7, No 1 (2018): Oktober
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v7i1.49

Abstract

AbstractKesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsinya serta proses-prosesnya. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi ini tentu saja sangat penting kaitannya dengan perkembangan kehidupan psikologis remaja yang dalam hal ini mulai sering berhubungan dengan hal-hal yang terkait dengan masalah reproduksi, dalam hal ini tentu saja soal seksualitas dan orientasinya yang nantinya akan berakibat terhadap kepercayaan diri dan kecemasan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan tingkat kecemasan pada remaja di desa Pandean Kabupaten Sukoharjo 2017. Penelitian ini adalah explanatory research dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Sampel penelitian yaitu remaja yang berjumlah 45 orang dari populasi 81 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Pearson Product Moment dengan taraf signifikansi 5%. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kecemasan remaja, sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Hasil penelitian ini mendapatkan sampel berjumlah 45 orang remaja di desa Pandean, dengan jumlah jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki dengan jumlah 30 responden (66,7%), mayoritas responden masih bersekolah dan menempuh pendidikan SMA (69%). Untuk hasil deskripsi data penelitian, rata-rata nilai pengetahuan adalah 15,16 sedangkan nilai rata-rata kecemasan adalah 105,69. Hasil uji data dengan menggunakan Pearson Product Moment mendapatkan hasil nilai p = 0,007 (p < 0,05) yang berarti hubungan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan tingkat kecemasan pada remaja di Desa Pandean Kabupaten Sukoharjo, dengan nilai interval koefisiensi 0,396 yang berarti hubungan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan kecemasan memiliki kekuatan hubungan yang rendah yang berarti bahwa meskipun pengetahuan kesehatan reproduksi memiliki korelasi yang signifikan tetapi tidak menjadi pencetus utama tentang kecemasan terhadap remaja.
UJI KEPEKAAN SEL BIOFILM Pseudomonas aeruginosa TERHADAP CIPROFLOXACIN DAN AMIKACIN SECARA IN VITRO Didik WahyudI
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEFARMASIAN
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v1i1.70

Abstract

Pseudomonas aeruginosa  merupakan bakteri batang Gram negatif bersifat oportunistik patogenik dan penyebab utama infeksi nosokomial, mampu membentuk biofilm pada jaringan yang diinfeksi, dan ditemukan resisten terhadap beberapa antibiotik. Ciprofloxacin dan amikacin merupakan antibiotik yang sering digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri tersebut.  Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui kepekaan sel biofilm P. aeruginosa terhadap antibiotik ciprofloxacin dan amikacin secara invitro dan mengetahui Minimum Biofilm Reduction Concentration 50 (MBRC 50).  Penelitian ini diawali dengan purifikasi Isolat P. aeruginosa, yang didapatkan dari sampel klinik, sampai didapatkan biakan murni. Uji kepekaan sel biofilm dilakukan dengan metode microtiter plate culture dengan media Trypticase Soy Broth secara invitro, konsentrasi antibiotik ciprofloxacin dan amikacin masing-masing 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64 dan 128 µg/ml dengan ulangan 4 kali.  Pengukuran viabilitas sel biofilm dilakukan dengan uji MTT (3-(4,5dimethythiazol-2-yl)-2, 5-diphenyltetrazolium bromide), pembacaan hasil menggunakan ELISA reader pada panjang gelombang 570 nm. Hasil penelitian menunjukkan sel biofilm P. aeruginosa dapat dihambat dengan ciprofloxacin dan amikacin, pada konsentrasi ciprofloxacin 64 µg/ml dan amikasin 16 µg/ml mampu mereduksi jumlah sel biofilm P. aeruginosa sebanyak 50%.  Kesimpulan penelitian ini adalah ciprofloxacin dapat mencapai MBRC50 pada konsentrasi 64 µg/ml, dan amikacin 16 µg/ml untuk sel biofilm P. aeruginosa.

Page 1 of 13 | Total Record : 124