cover
Contact Name
Wiah Wardiningsih
Contact Email
wiahwards@gmail.com
Phone
+6222-7272580
Journal Mail Official
texere@stttekstil.ac.id
Editorial Address
Politeknik STTT Bandung Jalan Jakarta No. 31 Bandung 40272
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Texere
ISSN : 1411309     EISSN : 27741893     DOI : https://doi.org/10.53298/texere.v19i1
Texere merupakan majalah ilmiah yang mencakup karya tulis ilmiah bidang tekstil, garmen dan fesyen baik yang terkait dengan proses produksi ataupun proses pendukung (supporting)
Articles 73 Documents
TINJAUAN TENTANG TEKNOLOGI ELECTROSPINNING PADA PROSES PEMBUATAN SERAT NANOFIBERS Ichwan, Muhammad; Irawan, Bambang Riyadi
Texere Vol 9, No 1 (2011): Texere Volume 9 Nomor 1 Januari 2011
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v9i1.24

Abstract

CAMPURAN SERAT SABUT KELAPA DAN RAYON VISCOSA SEBAGAI MATERIAL NON-WOVEN UNTUK TEKSTIL AKUSTIK (ACOUSTIC TEXTILE) Rohmah, Siti
Texere Vol 18, No 1 (2020): Texere Volume 18 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v18i1.67

Abstract

Tekstil akustik merupakan salah satu kelompok tekstil teknik yang kainnya digunakan sebagai peredam suara. Peredam suara adalah suatu bahan dari kain yang dapat mengurangi dan mengendalikan kebisingan. Koefisien absorpsi bunyi dinyatakan dalam bilangan antara 0 sampai 1. Nilai koefisien absorpsi 0 menyatakan tidak ada energi bunyi yang diabsorpsi dan nilai koefisien absorpsi 1 menyatakan absorpsi yang sempurna (Leslie L. Doelle, 1985).Material yang digunakan pada penelitian ini adalah kain non-woven berbahan dasar serat serabut kelapa dan rayon viskosa dengan variasi berat 40 g, 50 g, dan 60 g yang dibuat di balai besar tekstil menggunakan mesin prototype Hot Press dengan metode Thermal Bonding.Berdasarkan hasil penelitian koefisien absorpsi bunyi tertinggi pada kain nonwoven dengan variasi berat 60 g yaitu 0,3 ɑs, kain nonwoven dengan variasi berat 50 g yaitu 0,18 ɑs,  dan kain nonwoven dengan variasi berat 40 g adalah 0,15 ɑs. Penambahan berat pada kain non-woven dapat meningkatkan nilai koefisiensi absorpsi.Kesimpulannya adalah serat serabut kelapa dan rayon viskosa dapat dijadikan bahan kain non-woven untuk tekstil akustik dengan metode pembuatan thermal bonding. Semakin berat gramasi kain semakin tinggi nilai koefisiensi absorpsi.   
KARAKTERSITIK ZAT WARNA TERMOKROMIK TOUCH ACTIVATED DAN HASIL PENCAPANNYA PADA KAIN KAPAS Ida Nuramdhani; Nurfadilah Ikhsani
Texere Vol 17, No 2 (2019): Texere Volume 17 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v17i2.87

Abstract

PEMBUATAN NOWOVEN INSULATOR MEMANFAATKAN BAHAN LIMBAH BULU AYAM DAN KASA POLIPROPILEN Soekoco, Asril Senoaji; Ichwan, Muhammad; Hananto, Agus; Mustafa, Dody
Texere Vol 16, No 2 (2018): Texere Volume 16 Nomor 2 Juli 2018
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v16i2.15

Abstract

Ekstraksi dan Karakterisasi Serat Alam dari Daun Sansevieria Laurenti dan Sansevieria Zeylinic Ria Wanti; Husni Dzulfikar; Ryan Rudy
Texere Vol 18, No 2 (2020): Texere Volume 18 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v18i2.59

Abstract

Penelitian ini bertujuan memahami potensi pemanfaatan Sansevieria laurenti Sansevieria zeylinic sebagai sumber serat selulosa alami untuk aplikasi tekstil. Makalah ini melaporkan proses ekstraksi karakterisasi properti serat dari daun tumbuhanSansevieria laurenti Sansevieria zeylinic. Ekstraksi serat menggunakan metode water retting. Karakterisasi properti meliputi pengujian penampang melintang membujur, kekuatan mulur, kehalusan, panjang, kadar air, dan friksi. Data yang didapatkan digunakan untuk menganalisis kemampuan serat untuk dipintal. Serat Sansevieria laurenti memiliki penampang melintang berbentuk oval dengan beberapa berbentuk bulat, penampang membujur berbentuk silinder dengan dinding yang tebal, kekuatan 2,45 g/denier, mulur 7,08 %, kehalusan 6,71 tex, panjang serat 32,1 cm, moisture content 10,4%, moisture regain 11,79%, dan koefisien friksi 0,0295 μ.Sementara seratSansevieria zeylinic memiliki penampang melintang berbentuk oval namun sebagian membentuk segitiga dengan sudut yang runcing, penampang membujur berbentuk silinder, kekuatan 2,19 g/denier, mulur 7,96 %, kehalusan 4,54 tex, panjang serat30,6 cm, moisture content serat 10,8%, moisture regain serat 12,37%, dan koefisien friksi 0,0296 μ.Disimpulkan bahwa serat Sansevieria laurenti Sansevieria zeylinic memiliki potensi untuk dipintal. Serat dari daun tumbuhan Sansevieria laurenti Sansevieria zeylinic dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku aplikasi tekstil.Penelitian ini bertujuan memahami potensi pemanfaatan Sansevieria laurenti Sansevieria zeylinic sebagai sumber serat selulosa alami untuk aplikasi tekstil. Makalah ini melaporkan proses ekstraksi karakterisasi properti serat dari daun tumbuhanSansevieria laurenti Sansevieria zeylinic. Ekstraksi serat menggunakan metode water retting. Karakterisasi properti meliputi pengujian penampang melintang membujur, kekuatan mulur, kehalusan, panjang, kadar air, dan friksi. Data yang didapatkan digunakan untuk menganalisis kemampuan serat untuk dipintal. Serat Sansevieria laurenti memiliki penampang melintang berbentuk oval dengan beberapa berbentuk bulat, penampang membujur berbentuk silinder dengan dinding yang tebal, kekuatan 2,45 g/denier, mulur 7,08 %, kehalusan 6,71 tex, panjang serat 32,1 cm, moisture content 10,4%, moisture regain 11,79%, dan koefisien friksi 0,0295 μ.Sementara seratSansevieria zeylinic memiliki penampang melintang berbentuk oval namun sebagian membentuk segitiga dengan sudut yang runcing, penampang membujur berbentuk silinder, kekuatan 2,19 g/denier, mulur 7,96 %, kehalusan 4,54 tex, panjang serat30,6 cm, moisture content serat 10,8%, moisture regain serat 12,37%, dan koefisien friksi 0,0296 μ.Disimpulkan bahwa serat Sansevieria laurenti Sansevieria zeylinic memiliki potensi untuk dipintal. Serat dari daun tumbuhan Sansevieria laurenti Sansevieria zeylinic dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku aplikasi tekstil.
PENGATURAN TEKANAN UDARA MAIN NOZZLE PADA AJL TSUDAKOMA TYPE ZAX 9100 UNTUK BEBERAPA NOMOR BENANG CARDED Syarif Hidayat, Pian; AP, Sajinu; Syahroni, Roni
Texere Vol 17, No 1 (2019): Texere Volume 17 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v17i1.82

Abstract

MODEL PERHITUNGAN BAHAN BAKU DI PABRIK PERTENUNAN DENGANMENGGUNAKAN SISTEM PAKAR Deni Sukendar; Sajinu Agus Priono
Texere Vol 15, No 1 (2017): Texere Volume 15 Nomor 1 Tahun 2017
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v15i1.44

Abstract

Studi Penyisihan Zat Warna Reaktif Dalam Air Menggunakan Bottom Ash Batu Bara Menggunakan Cara Batch Handoko, Budy
Texere Vol 18, No 2 (2020): Texere Volume 18 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v18i2.71

Abstract

Sisa pembakaran batu bara dari ketel uap (boiler) yang berupa bottom ash dapat menyebabkan masalah pencemaran lingkungan bila tidak dikelola dengan baik. Berdasarkan karakteristiknya, bottom ash merupakan abu yang berbentuk granula dan memiliki kadar karbon yang tinggi. Maka limbah padat ini memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai adsorben limbah cair dari industri tekstil. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan studi pemanfaatan bottom ash sisa pembakaran batu bara untuk mengolah limbah zat warna reaktif. Pada percobaan pendahuluan dilakukan pengujian penyisihan warna menggunakan bottom ash yang diproses aktivasi secara kimia (menggunakan HCl, NaOH dan H2O2) dan secara fisika (dipanaskan pada suhu 600°C – 900°C), juga penyisihan warna menggunakan bottom ash tanpa aktivasi. Dari hasil pengujian diketahui bahwa bottom ash tanpa aktivasi memberikan hasil yang paling baik dibandingkan dengan bottom ash yang diaktivasi secara kimia atau fisika. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa bottom ash yang tidak diaktivasi memiliki potensi yang baik dalam menyisihkan warna pada larutan zat warna reaktif.
PENGARUH PH AWAL DAN DURASI PENAMBAHAN ALKALI PADA PENCELUPAN KAIN RAJUT BAMBU DAN KAPAS (60%/40%) MENGGUNAKAN ZAT WARNA REAKTIF VINIL SULFON METODA ONE-BATH Jonathan Hermawan; Samuel Martin Pradana; Wiwiek Eka Mulyani
Texere Vol 19, No 1 (2021): Texere Volume 19 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v19i1.02

Abstract

PENGARUH DENSITAS TERHADAP KETEBALAN HASIL BORDIR LOGO PADA SAKU ARTIKEL Z0158 Kuswinarti, -
Texere Vol 16, No 1 (2018): Texere Volume 16 Nomor 1 Januari 2018
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v16i1.6

Abstract