cover
Contact Name
Anwar
Contact Email
anwar@unram.ac.id
Phone
+6281907801569
Journal Mail Official
agrimansion@unram.ac.id
Editorial Address
Jalan Majapahit No.62, Gomong, Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83125,
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Agrimansion: Agribusiness Management & Extension
Published by Universitas Mataram
ISSN : 14118262     EISSN : 27985385     DOI : 10.29303
Jurnal Agrimansion adalah jurnal ilmiah yang memuat tulisan berupa hasil penelitian yang terkait dengan pemikiran/gagasan atau telaahan konseptual/teoritis yang mengkaji aspek-aspek agribisnis dan sosial ekonomi pertanian secara luas seperti manajemen produksi dan pemasaran produk pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, kebijakan pembangunan pertanian, perencanaan wilayah, analisis gender, gizi masyarakat dan sosiologi pedesaan. Naskah yang diterima adalah naskah asli yang belum pernah diterbitkan atau dalam proses penerbitan pada publikasi apapun, baik dalam maupun luar negeri.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018" : 7 Documents clear
1. ANALISIS RANTAI NILAI KEMIRI DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN PETANI: Studi Kasus di Desa Batudulang Kecamatan Batulanteh - Kabupaten Sumbawa Arifuddin Sahidu; Muktasam Muktasam; Siti Nurjannah; Hayati Hayati
JURNAL AGRIMANSION Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v19i1.226

Abstract

ABSTRAK Tujuan akhir dari pembangunan pedesaan adalah terwujudnya masyarakat sejahtera. Berbagai program telah banyak dilakukan untuk mencapai tujuan ini, namun data menunjukkan bahwa kemiskinan masih relatif tinggi, sekitar 17% untuk NTB, 16,73% untuk Sumbawa dan sekitar 34% di Lombok Utara. Tingginya jumlah tenaga kerja migran juga menjadi salah satu indikator dari belum berhasilnya program-program pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui rantai nilai kemiri yang dihasilkan oleh petani di Desa Batudulang – Kabupaten Sumbawa, dan (2) merumuskan alternatif intervensi dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Penelitian dilakukan di Desa Batudulang menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus. Data dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara mendalam, dan focus group discussion dengan petani, dan parapihak yang terkait dengan rantai nilai kemiri. Data dianalisis dengan menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiri sebagai salah satu produk pangan penting menjadi produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) utama bagi keluarga di Desa Batudulang (35% dari total pendapatan). Rantai nilai kemiri dicirikan oleh masih terbatasnya proses nilai tambah di tingkat petani/desa, terbatasnya akses pasar, rendahnya harga kemiri gelondongan di tingkat petani, dan ketidak mampuan koperasi untuk bersaing dengan para tengkulak. Rekomendasi yang diajukan untuk pemberdayaan petani dan masyarakat di Desa Batudulang adalah perlunya kegiatan penguatan kapasitas bagi petani, kelompok masyarakat, dan koperasi dengan harapan agar terjadi perubahan praktek (adopsi) dalam memberi nilai tambah pada produk kemiri yang dihasilkan. Perubahan ini pada gilirannya akan dapat meningkatkan pendapatan dan lapangan kerja di tingkat desa. ABSTRACT The ultimate goal of rural development is to promote community welfare. Various programs have been implemented to achieve this goal, but the data reveals the poverty level is still hight, such as about 17% for NTB, 16,73% for Sumbawa and about 34% in North Lombok district. The hight rate of migrant workers is also another indicator of rural development failures. The objectives of this study were (1) to understand the existing value chain of candlenut produced by Batudulang smallholders – Sumbawa District, and (2) to develop alternative interventions to empower rural communities. This study was carried out at Batudulang village using qualitative and quantitative research methods and case study strategy. Data were collected through observation, in-depth interviews, survey, and focus group discussion involving all candlenut value chain actors. Qualitative and quantitative data analysis were applied to this study. The results of this study found that the candlenut is the most dominant and important non-timber forest product (NTFP) at Batuduland (its contribute 35% to total households’ income). As an importance food, the existing candlenut value chain is characterised by limited activities to add value to the product (less then 20% of the village community processing candlenut into cernel), limited market access, low and fluctuated price, and limited roles of the farmer coopeative to protect its members from the midlemen. Strengthening the capacity of local communities, farmers, farmer groups, and farmer cooperative is the key suggestion from this study with an expectation that they may lead to changes in local communities and farmers’ practices (adoption) where they may do something to add value to the NTFPs such as candlenut. At the end, these changes may lead to the smallholders’ livelihood improvement – increasing their income and creating jobs at the village level.
2. AGROINDUSTRI DAN AGROWISATA DAPAT MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT Zainuri Zainuri; Taslim Sjah; Ahmad Sauq; Jayaputra Jayaputra
JURNAL AGRIMANSION Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v19i1.227

Abstract

ABSTRAK Tulisan ini memberi analisis tentang peranan agroindustri bersama agrowisata dalam meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Secara khusus penelitian ini dilaksanakan di Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Di lokasi ini dilakukan pengembangan agrowisata dengan penanaman tanaman-tanaman yang mempunyai daya tarik keindahan dan juga menguntungkan bagi petani pelaku. Nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan diciptakan dengan cara melakukan kegiatan pengolahan (agroindustri) produk hasil pertanian menjadi produk-produk olahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan dinilai sesuai dengan kebutuhan wisatawan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengembangan agrowisata yang dilanjutkan dan dikombinasikan dengan kegiatan agroindustri dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. ABSTRACT This paper provides an analysis of the role of agro-industry along with agro-tourism in improving the food security of the community. Specifically this research was conducted in Gumantar Village, Kayangan District, North Lombok Regency. In this location, the development of agro-tourism is implemented by planting of plants that have atractions of beauty and also provitable to the farmers. Added value to the resulted product is created by processing of agricultural products into processed products that have high economic value and viewed can meet the needs of tourists. The result of analysis shows that the development of agro-tourism which is combined with agroindustry activities can increase the food security of the community.
3. ANALISIS RANTAI NILAI DAN KINERJA PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN LOMBOK UTARA Rosmilawati Rosmilawati; Sri Supartiningsih; Wuryantoro Wuryantoro; Sri Maryati
JURNAL AGRIMANSION Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v19i1.231

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk Menganalisis rantai nilai pemasaran jagung di Kabupaten Lombok Utara dan Menganalisis kinerja pemasaran jagung di Kabupaten Lombok Utara. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Desa Gumantar Kecamatan Kayangan dan Desa Akar-akar Kecamatan Bayan dijadikan daerah sampel.Analisis data menggunakan analisis rantai nilai, marjin pemasaran dan analsisi diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,ada 4 alternatif saluran rantai nilai pemasaran jagung di Kabupaten Lombok Utara Yaitu :Saluran I : Petani → PAP, Saluran II : Petani → PPK → PAP, Saluran III : Petani → PPD → PAP dan Saluran IV : Petani → PPD → PPK → PAP. Aliran produk dari petani ,34 persen ke PAP, 26 persen ke PP Desa dan 41 persen ke PP Kecamatan.Aliran produkdari PP Desa, 75 persen ke PP Kecamatan dan 25 persen ke PedgangAntar Pulau. Aliran Produkdari PP Kecamatan adalah 100 persen kePedagang Antar Pulau. Aliran informasi berlangsung 2 arah antara Petani dengan Pedagang Antar Pulau, PP Desa dan PP Kecamatan. Saluran pemasaran yang memiliki Kinerja pemasaran terbaik adalah saluran Petani-PAP dan diikuti oleh saluran pemasaran Petani - PP Desa – PAP. ABSTRACT The purpose of this study is to analyze the value chain and the performance of maize marketing in North Lombok District. The method used in this research is descriptive method. As the sample of study area is determined Gumantar and Akar-Akar Villages, in Bayan Sub-District. The collected data is then analyzed by using value chain, marketing margin and descriptive analysis. The research results show that there are four type of marketing channels, namely: channel I: Farmers Inter-Island Traders; channel II: Farmers Sub-District Traders Inter Island Traders; chanel III: Farmers Village Traders Inter Island Traders; chanel IV: Farmers Village Traders Sub-District Traders Inter Island Traders. The total flow of corn products from farmers is as follows the flow to inter-island traders is 36%, to village traders is 26 %, and to sub-district traders is 41 %. The total flow of maize from village traders is as follows: to sub-district traders is about 75%, and to inter-island traders is about 25 %. Meanwhile the amount of maize flow from sub-district trader is 100 % to inter-island traders. The results also show that the flow of information takes places two directions, both between the farmers and the inter-island traders as well as between the village traders and the sub-district traders. Channels that have the best marketing performance are marketing channels from Farmers to inter island traders, and marketing channels from farmers to village traders and then to inter island traders respectively.
4. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM RANGKA PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA (STUDI DESKRIPTIF TENTANG PERSEPSI WARGA DAN PERANAN TOKOH MASYARAKAT DALAM PROGRAM MITRA PERTAMINA PENGGERAK PEMBANGUNAN DESA (MP3D) Dian Lestari Miharja
JURNAL AGRIMANSION Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v19i1.232

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan strategi komunikasi, persepsi warga dan peranan tokoh masyarakat dalam memotivasi kelompoknya/ masyarakatnya dalam rangka mensukseskan program kegiatan KEM lahan kering MP3D di Desa Gumantar. Penelitian ini menggunakan metode dekriptif, pengumpulan data pada informan dilakukan dengan teknik in depth-interview, observasi langsung, teknik cuplikan, dokumentasi dan FGD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan melalui tokoh masyarakat merupakan strategi komunikasi yang dipilih untuk melancarkan dan memudahkan proses komunikasi sosialisasi program, penyusunan sampai tahap realisasi tiap program. Tokoh masyarakat dipilih sebagai penyampai pesan (komunikator) karena pada masyarakat tradisional peran dan pengaruhnya masih sangat kuat dalam mengatur perikehidupan masyarakatnya, mendorong dan mengembangkan hasrat mengubah kehidupan ke arah kemajuan. Strategi komunikasi berikutnya adalah pada pesan yang berisikan informasi mengenai program. Program disampaikan secara bertahap (satu persatu), hal ini dimaksudkan agar tidak membingungkan warga dan menghindari kesan memberikan janji-janji tetapi tidak terealisasi. Persepsi warga masyarakat terhadap program KEM adalah positif. Peran tokoh lainnya adalah kesediaan secara sukarela memberi dukungan pelaksanaan program antara lain menyediakan tempat pertemuan karena belum ada balai pertemuan, menyediakan lahannya sebagai lahan bersama untuk belajar budidaya hortikulutra (sayuran). ABSTRACT This research is aimed determining and explaining the communication strategy, the perception of people, and the role of public figure in motivating groups/community in supporting the success of Community Economics Activities of dry land farming by MP3D in Gumantar Village. This research is descriptive study. The data were collected through in-depth-interview, and direct observation, quoting, documenting and FGD techniques. The research showed that the approach through public figure is a good communication strategy in smoothing and facilitating the communication process during the disseminating, the planning and the implementing of each program. The public figure is chosen as message delivery persons (communicators) since their role and influence in traditional community are still strong in managing the community’s life. The next communication strategy is on how to communicate message consisting of information of the program. The program is informed one by one in order the information not confusing the community and to avoid the perception that this is only a promise that is not implemented. The perception of people on the program is positive. The other role of public figure is that they supported the implementation of program voluntary by providing their lands as place to learn horticulture.
5. RANCANGAN MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI KELOMPOK PEREMPUAN UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN KELUARGA PETANI-NELAYAN DI KECAMATAN SEKOTONG LOMBOK BARAT Candra Ayu; Wuryantoro Wuryantoro; Syarif Husni
JURNAL AGRIMANSION Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v19i1.234

Abstract

ABSTRAK Ketergantungan aktivitas agribisnis lahan kering-marjinal pada musim hujan dan aktivitas nelayan pada musim kemarau serta struktur tradisi patriarkhi yang meredam potensi kerja perempuan di rumah mengakibatkan kemiskinan di Kecamatan Sekotong-Lombok Barat, Indonesia. Tradisi ini mengakibatkan banyak waktu menganggur perempuan di rumah, padahal hasil agribisnis lahan kering dan hasil usaha perikanan tangkap mudah diakses karena pemukiman berada di kawasan pesisir yang menjadi tujuan ekowisata bahari. Penelitian ini merancang model pemberdayaan ekonomi kelompok perempuan berbasis sinergitas potensi agribisnis lahan kering-marjinal dan potensi sumberdaya pesisir/laut yang menjadi obyek ekowisata bahari untuk pengentasan kemiskinan. Impelementasi model akan menjamin keberlanjutan perolehan pendapatan sepanjang tahun untuk pengentasan kemiskinan bagi kelluarga petani-nelayan di Kecamatan Sekotong. ABSTRACT Dependence of agribusiness activity of marginaldry land during the dry season, as well as patriarchy structures harbored the potential of women's work resulted inpoverty in Sub District of Sekotong, West Lombok. Indonesia. This tradition has resulted in a lot of time unemployed women in the home, where as the results of dry land agribusiness and fishery business results easily accessible because of the settlement are in coastal areas into marine ecotourism destination. This study aimed to design a model female strengthening, for empowerment economic of women group, based on the synergy potential of marginal dry land agribusiness and resource potential of coastal/marine who becomes the object of marine ecotourism. Implementation of the model would ensure the sustainability of revenue through out the year for poverty alleviation of farmer-fishermen families in Sekotong Sub District West Lombok.
6. PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUB SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Imam Al Gifari; Lalu Sukardi; Sri Maryati
JURNAL AGRIMANSION Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v19i1.235

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komoditas unggulan sub sektor pertanian tanaman pangan di Kabupaten Lombok Timur dan menganalisis karakteristik arah pengembangan komoditas tanaman pangan unggulan tersebut. Daerah penelitian di wilayah administrasi Kabupaten Lombok Timur dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan yaitu data kuantitatif dan sumber data sekunder. Alat analisis dalam penelitian ini yaitu Analisis Location Quentients (LQ), Analisis Shift Share, Analisis Koefisien Spesialisasi (β), Analisis Koefisien Lokalisasi (α) dan Analisis Hierarki Proses (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat komoditas tanaman pangan unggulan di Kabupaten Lombok Timur yaitu komoditas jagung, kacang tanah, ubi jalar dan ubi kayu. Masing – masing ke empat komoditas tanaman pangan unggulan tersebut tidak berspesialisasi atau tidak diusahakan secara khusus di Kabupaten Lombok Timur dan juga tingkat penyebarannya tidak terkonsentrasi di Kabupaten Lombok Timur, akan tetapi menyebar di beberapa daerah lain. Berdasarkan kriteria prioritas pengembangan tanaman pangan unggulan, komoditas tanaman pangan unggulan di Kabupaten Lombok Timur yang dipriotitas untuk dikembangkan adalah komoditas jagung, ubi jalar, ubi kayu dan kacang tanah. ABSTRACT This research aims to find out the superior commodities of food crops sub-sector in East Lombok Regency and to analyze the characteristics of the development direction of the superior food crop commodities. The research area is in the administrative area of ​​East Lombok Regency using descriptive research method. Types of data used are quantitative data and secondary data sources. The analysis tool in this research is Location Quentients Analysis (LQ), Shift Share Analysis, Specialization Coefficient Analysis (β), Localization Coefficient Analysis (α) and Process Hierarchy Analysis (AHP). The results showed that there are four main food commodities in East Lombok Regency, namely corn, peanut, sweet potato and cassava. Each of the four leading food crop commodities are not specialized or not specifically cultivated in East Lombok regency and the extent of its distribution is not concentrated in East Lombok regency, but it spreads in other areas. Based on the criteria of priority of the development of superior food crops, superior food commodity in East Lombok Regency which dipriotitas to be developed is commodity of corn, sweet potato, cassava and peanut.
7. ANALISIS RANTAI PASOK MANISAN BUAH PALA DI DESA MANTANG KECAMATAN BATUKLIANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH Winda Zohri Maulida1; Anwar Anwar; Bambang Dipokusumo
JURNAL AGRIMANSION Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v19i1.236

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengkaji rantai pasok manisan buah pala di Desa Mantang Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah, dan 2) untuk mengkaji margin harga dalam aliran rantai pasok manisan buah pala di Desa Mantang Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah. Desa Mantang Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah terpilih sebagai lokasi penelitian secara “purposive sampling” atas pertimbangan Desa Mantang memiliki produksi manisan buah pala terbanyak bila dibandingkan dengan desa lainnya di Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah. Responden ditentukan 15 orang petani buah pala dan 5 orang pengrajin manisan pala secara “random sampling” sedangkan aktor yang terlibat dalam rantai pasok manisan buah pala digunakan secara “snowball sampling”. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan teknik pengumpulan data wawancara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) aliran rantai pasok pada manisan pala terdapat enam aliran rantai pasok dan lima lembaga yang berperan untuk menyampaikan produk manisan pala ke konsumen akhir, 2) aliran rantai pasok pada buah pala segar terdapat tujuh aliran rantai pasok dan enam lembaga yang berperan untuk menyampaikan produk buah pala segar ke konsumen akhir, 3) margin pemasaran antar lembaga pada rantai pasok manisan pala: a. Pengumpul–Pasar Rp 20.000/kg, b. Pengumpul–Pengecer Rp 25.000/kg, c. Pengumpul–Kios/Toko Rp 25.000/kg, d. Pasar–Konsumen Akhir Rp 10.000/kg, e. Pengecer–Konsumen Akhir Rp 10.000/kg, f. Kios/Toko–Konsumen Akhir Rp 10.000/kg. 4) Margin pemasaran antar kelembagaan pada rantai pasok buah pala segar: a. Pengumpul–Agroindustri Rp 2.000/kg, b. Pengumpul–Pengecer Rp 2.500/ kg, c. Pengumpul–Kios/Toko Rp 3.000/kg, d. Pengumpul–Pasar Rp 2.000/kg, e. Pengecer–Konsumen Akhir Rp 1.500/kg, f. Kios/Toko–Konsumen Akhir Rp 1.000/ kg, g. Pasar–Konsumen Akhir Rp 1.500/kg. Kepada pengusaha agroindustri manisan pala dapat meningkatkan kinerja rantai pasok dengan cara semakin memperkuat kemitraan dengan pemasok, kepada petani pala supaya terus membudidayakan pala dan pengrajin manisan pala untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan usahanya agar lebih berkembang. ABSTRACT This study aims to: 1) to examine the supply chain of candied nutmeg in Mantang Village, Batukliang Subdistrict, Central Lombok Regency, and 2) to examine the price margin in the supply chain of candied nutmeg in Mantang Village, Batukliang Subdistrict, Central Lombok Regency. Mantang Village, Batukliang District, Central Lombok Regency was chosen as the location of the research by purposive sampling on the consideration of Mantang Village has the highest candied nutmeg production when compared with other villages in Batukliang District, Central Lombok Regency. Respondents were determined 15 peasants of nutmeg and 5 candied nutmeg craftsmen "random sampling" while the actor involved in supply chain of candied nutmeg was used "snowball sampling". The method used is descriptive method, with direct interview data collection technique. The results showed that: 1) supply chain flow at candied nutmeg there were six supply chain streams and five institutions contributing to deliver the candied nutmeg product to the final consumer, 2) supply chain flow on fresh nutmeg there were seven supply chain and six institutions role to convey fresh nutmeg product to end consumer, 3) inter institutional marketing margin on supply chain of candied nutmeg: a. Collector-Market Rp 20.000/kg, b. Collector-Retailer Rp 25.000/kg, c. Collector-Shop Rp 25.000/kg, d. Market-Final Consumer Rp 10.000/ kg, e. Retailer-Final Consumer Rp 10.000/kg, f. Shop-Final Consumer Rp 10.000/ kg. 4) Inter-institutional marketing margin on fresh nutmeg supply chain as follows: a. Collector-Agro industry Rp 2.000/kg, b. Collector-Retailer Rp 2.500/kg, c. Collector-Shop Rp 3.000/kg, d. Collector-Market Rp 2.000/kg, e. Retailer-End Consumer Rp 1.500/kg, f. Shop-Final Consumer Rp 1.000/kg, g. Market-Final Consumer Rp 1.500/kg. To candied nutmeg agro-industry entrepreneurs can improve supply chain performance by strengthening partnerships with suppliers, to nutmeg farmers to continue to cultivate nutmeg and candied nutmeg craftsmen in order to maintain and improve their business to be more developed.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 24 No 2 (2023): Jurnal Agrimansion Agustus 2023 Vol 24 No 1 (2023): Jurnal Agrimansion April 2023 Vol 23 No 3 (2022): Jurnal Agrimansion Desember 2022 Vol 23 No 2 (2022): Jurnal Agrimansion Agustus 2022 Vol 23 No 1 (2022): Jurnal Agrimansion April 2022 Vol 22 No 3 (2021): Jurnal Agrimansion Desember 2021 Vol 22 No 2 (2021): Jurnal Agrimansion Agustus 2021 Vol 22 No 1 (2021): Jurnal Agrimansion April 2021 Vol 21 No 3 (2020): Jurnal Agrimansion Desember 2020 Vol 21 No 2 (2020): Jurnal Agrimansion Agustus 2020 Vol 21 No 1 (2020): Jurnal Agrimansion April 2020 Vol 20 No 3 (2019): Jurnal Agrimansion Desember 2019 Vol 20 No 2 (2019): Jurnal Agrimansion Agustus 2019 Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019 Vol 19 No 3 (2018): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2018 Vol 19 No 2 (2018): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2018 Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018 Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion Vol 16 No 1 (2015): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2015 Vol 16 No 3 (2015): Jurnal Imiah AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014 Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Ilmiah Agribisnis Agustus 2010 Vol 10 No 1 (2009): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2009 Vol 9 No 3 (2008): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2008 Vol 9 No 2 (2008): Jurnal AGROMINSION AGUSTUS 2008 Vol 9 No 1 (2008): Jurnal AGROMINSION APRIL 2008 Vol 8 No 3 (2007): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2007 Vol 8 No 2 (2007): JURNAL AGROMINSION Agustus 2007 Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007 Vol 7 No 3 (2006): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2006 Vol 7 No 2 (2006): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2006 Vol 7 No 1 (2006): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2006 Vol 5 No 1 (2004): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2004 Vol 4 No 2 (2004): JURNAL AGRIMANSION MEI 2004 Vol 4 No 1 (2003): JURNAL AGRIMANSION November 2003 Vol 3 No 2 (2003): JURNAL AGRIMANSION MEI 2003 Vol 3 No 1 (2002): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2002 Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI Vol 2 No 1 (2001): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2001 Vol 1 No 2 (2001): JURNAL AGRIMANSION MEI 2001 Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI More Issue