Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

4. STUDI PELAKSANAAN PROYEK SEKTOR IRIGASI TERPADU KE DUA DI NUSA TENGGARA BARAT: Kelembagaan P3A dan Program IPAIR Syarifuddin Syarifuddin; Wuryantoro Wuryantoro
JURNAL AGRIMANSION Vol 1 No 2 (2001): JURNAL AGRIMANSION MEI 2001
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v1i2.219

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui tingkat perkembangan kelembagaan P3A dan tanggapan petani terhadap fungsi dan permasalahan P3A, (2) mengetahui pelaksanaan dan partisipasi petani dalam mendukung keberhasilan program Iuran Pelayanan Irigasi (IPAIR). Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan mewawancara mendalam 60 responden. Penelitian menunjukkan (1) tingkat perkembangan kelembagaan P3A di Nusa Tenggara Barat berada pada kriteria sedang berkembang dengan pencapaian skor 11,78. (2) tanggapan anggota terhadap fungsi dan permasalahan P3A positif, (3) anggota P3A belum mengetahui manfaat yang diterima dari program IPAIR pola baru, dan (4) realisasi penerimaan IPAIR kurang dari 50%, yang disebabkan belum mantapnya kelembagaan P3A dan masih kurangnya informasi IPAIR pola baru yang diperoleh petani anggota P3A. Dari hasil yang diperoleh maka perlu adanya pembinaan secara langsung yang terkoordinasi, baik antara pemerintah dengan pengurus P3A, maupun di antara instansi pemerintah yang terkait dengan pembinaan P3A, dengan sasaran utama memperbaiki dan memantapkan kelembagaan P3A dan meningkatkan sosialisasi guna meningkatkan pemahaman petani anggota P3A tentang tujuan program IPAIR pola baru. ABSTRACT The aims of this research are: (1) to analyse the development of the level of P3A institutional and to know farmer responds to function of the organisation and problems faced by P3A; (2) to know implimentation of and farmers participation in supporting programs successful. The research use descriptive methods, and the data was collected by interviewing 60 respondents. The result of study indicate that: (1) the degrec P3A as an istitutional is still in developing level, with achievement score about 11.78; (2) the members of P3A respond positively both on the function and problems faced by the institutional of P3A; (3) the members of P3A do not know the benefit of IPAIR with its new paradigm; (4) achievement of IPAIR is less than 50% of the target since P3A as an institutional is not steady and lack of socialitation of IPAIR programs to the members of P3A. Therefore, government and other related institutional should give guidance in order to improve P3A as an organisation and to increase the member’s awareness about the purpose of IPAIR with its new paradigm.
3. ANALISIS RANTAI NILAI DAN KINERJA PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN LOMBOK UTARA Rosmilawati Rosmilawati; Sri Supartiningsih; Wuryantoro Wuryantoro; Sri Maryati
JURNAL AGRIMANSION Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v19i1.231

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk Menganalisis rantai nilai pemasaran jagung di Kabupaten Lombok Utara dan Menganalisis kinerja pemasaran jagung di Kabupaten Lombok Utara. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Desa Gumantar Kecamatan Kayangan dan Desa Akar-akar Kecamatan Bayan dijadikan daerah sampel.Analisis data menggunakan analisis rantai nilai, marjin pemasaran dan analsisi diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,ada 4 alternatif saluran rantai nilai pemasaran jagung di Kabupaten Lombok Utara Yaitu :Saluran I : Petani → PAP, Saluran II : Petani → PPK → PAP, Saluran III : Petani → PPD → PAP dan Saluran IV : Petani → PPD → PPK → PAP. Aliran produk dari petani ,34 persen ke PAP, 26 persen ke PP Desa dan 41 persen ke PP Kecamatan.Aliran produkdari PP Desa, 75 persen ke PP Kecamatan dan 25 persen ke PedgangAntar Pulau. Aliran Produkdari PP Kecamatan adalah 100 persen kePedagang Antar Pulau. Aliran informasi berlangsung 2 arah antara Petani dengan Pedagang Antar Pulau, PP Desa dan PP Kecamatan. Saluran pemasaran yang memiliki Kinerja pemasaran terbaik adalah saluran Petani-PAP dan diikuti oleh saluran pemasaran Petani - PP Desa – PAP. ABSTRACT The purpose of this study is to analyze the value chain and the performance of maize marketing in North Lombok District. The method used in this research is descriptive method. As the sample of study area is determined Gumantar and Akar-Akar Villages, in Bayan Sub-District. The collected data is then analyzed by using value chain, marketing margin and descriptive analysis. The research results show that there are four type of marketing channels, namely: channel I: Farmers Inter-Island Traders; channel II: Farmers Sub-District Traders Inter Island Traders; chanel III: Farmers Village Traders Inter Island Traders; chanel IV: Farmers Village Traders Sub-District Traders Inter Island Traders. The total flow of corn products from farmers is as follows the flow to inter-island traders is 36%, to village traders is 26 %, and to sub-district traders is 41 %. The total flow of maize from village traders is as follows: to sub-district traders is about 75%, and to inter-island traders is about 25 %. Meanwhile the amount of maize flow from sub-district trader is 100 % to inter-island traders. The results also show that the flow of information takes places two directions, both between the farmers and the inter-island traders as well as between the village traders and the sub-district traders. Channels that have the best marketing performance are marketing channels from Farmers to inter island traders, and marketing channels from farmers to village traders and then to inter island traders respectively.
5. RANCANGAN MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI KELOMPOK PEREMPUAN UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN KELUARGA PETANI-NELAYAN DI KECAMATAN SEKOTONG LOMBOK BARAT Candra Ayu; Wuryantoro Wuryantoro; Syarif Husni
JURNAL AGRIMANSION Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v19i1.234

Abstract

ABSTRAK Ketergantungan aktivitas agribisnis lahan kering-marjinal pada musim hujan dan aktivitas nelayan pada musim kemarau serta struktur tradisi patriarkhi yang meredam potensi kerja perempuan di rumah mengakibatkan kemiskinan di Kecamatan Sekotong-Lombok Barat, Indonesia. Tradisi ini mengakibatkan banyak waktu menganggur perempuan di rumah, padahal hasil agribisnis lahan kering dan hasil usaha perikanan tangkap mudah diakses karena pemukiman berada di kawasan pesisir yang menjadi tujuan ekowisata bahari. Penelitian ini merancang model pemberdayaan ekonomi kelompok perempuan berbasis sinergitas potensi agribisnis lahan kering-marjinal dan potensi sumberdaya pesisir/laut yang menjadi obyek ekowisata bahari untuk pengentasan kemiskinan. Impelementasi model akan menjamin keberlanjutan perolehan pendapatan sepanjang tahun untuk pengentasan kemiskinan bagi kelluarga petani-nelayan di Kecamatan Sekotong. ABSTRACT Dependence of agribusiness activity of marginaldry land during the dry season, as well as patriarchy structures harbored the potential of women's work resulted inpoverty in Sub District of Sekotong, West Lombok. Indonesia. This tradition has resulted in a lot of time unemployed women in the home, where as the results of dry land agribusiness and fishery business results easily accessible because of the settlement are in coastal areas into marine ecotourism destination. This study aimed to design a model female strengthening, for empowerment economic of women group, based on the synergy potential of marginal dry land agribusiness and resource potential of coastal/marine who becomes the object of marine ecotourism. Implementation of the model would ensure the sustainability of revenue through out the year for poverty alleviation of farmer-fishermen families in Sekotong Sub District West Lombok.
1. STRATEGI PEMASARAN USAHA BUAH NANAS MADU DI KOTA MATARAM Baiq Cici Aulia Izzati; Wuryantoro Wuryantoro; Taslim Sjah
JURNAL AGRIMANSION Vol 19 No 3 (2018): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2018
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v19i3.244

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran usaha buah nanas madu di Kota Mataram; (2) Memformulasikan strategi pemasaran usaha buah nanas madu di Kota Mataram. Lokasi penelitian ini ditentukan secara purposive sampling yaitu di Kota Mataram. Penentuan responden dilakukan dengan metode sensus yaitu berjumlah 26 usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) usaha buah nanas madu di Kota Mataram. Kekuatannya adalah: (a) rasa buah nanas madu yang manis, (b) harga buah nanas madu terjangkau, (c) bahan baku mudah ditemukan, (d) keuntungan usaha nanas madu yang relatif tinggi. Kelemahannya adalah: (a) keterbatasan modal, (b) manajemen usaha masih lemah, (d) buah yang mudah busuk. Peluangnya adalah: (a) permintaan pasar yang tinggi, (b) khasiat buah nanas madu, (c) Kesadaran masyarakat. Ancamannya adalah: (a) adanya buah substitusi, (b) adanya pedagang lain, (c) gangguan hujan. (2) Strategi pemasaran yang harus dilakukan oleh usaha pemasaran buah nanas madu adalah pertumbuhan agresif (growth oriented strategy) yaitu meningkatkan jumlah penjualan buah nanas madu dengan cara memberbanyak membeli buah nanas madu di tempat pusat-pusat produksi buah nanas madu dan membuka cabang-cabang usaha buah nanas madu di tempat yang berbeda. ABSTRACT The aims of this research are to identify internal and external factors that affect the marketing of honey pineapplebusiness in Mataram, and to formulate marketing strategy for business of honey pineapple in Mataram. The study area is determined by purposive sampling in Mataram. The determination of respondents was done by sensus method that is amounted to 26 respondents. The results showed thatthere are two factors influencing pineapple busuiness, nameley internal factors (strenghts and weaknessesof the business) and external factors(opportunities and threats of the business). The Strenghts consisting of: (a)sweet taste ofhoney pineapple, (b) price of honey pineapple, (c) late availability of honey pineapple, (d) high profit of the business. The weakness consiting of: (a)limited funds, (b) business management, (c) perishable honey pineapple. Meanwhile the opportunities of the business consiting of (a) high market demand; (b) the efficacy of honey pineapple, (c) citizen’s awareness. Thethreats of the business consisting of: (a) the presence of substitutes; (b) the presence of other traders; (c) rain disturbance. Marketing strategy that must be done in marketing effort of honey pineapple fruit is aggressive growth strategy, that is to increase the number of sales of honey pineapple by purchasing honey pineapple in production centers and opening branches of fruit business of honey pineapple in different places.
STUDI TINGKAT KEMISKINAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN BATULAYAR KABUPATEN LOMBOK BARAT Novita Angriani; Wuryantoro Wuryantoro; Amiruddin Amiruddin
JURNAL AGRIMANSION Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v20i1.256

Abstract

ABSTRAK Rendahnya penghasilan nelayan tradisional merupakan masalah yang sudah lama, namun masalah ini masih belum dapat diselesaikan hingga sekarang, karena terlalu kompleks. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan sosioekonomi, namun berkait pula dengan lingkungan dan teknologi. Penelitian bertujuan untuk menganlisis pendapatan rumah tangga nelayan dan kontribusi pendapatan yang bersumber dari usaha tanggkapan ikan terhadap pendapatan rumah tangga nelayan, serta menganalisis tingkat kesejahteraan rumahtangga nelayan di Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan mewawancarai responden sebanyak 35 responden. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif selanjutnya dideskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan rumah tangga nelayan di Kecamatan Batulayar selama sebulan sebesar Rp 1.625.983, kontribusi pendapatan dari usaha penangkapan ikan sebesar 64,65%. Tingkat kemiskinan rumahtangga nelayan di Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat menurut BPS, termasuk kategori miskin namun menurut Bank Dunia dikategorikan tidak miskin. ABSTRACT The low income of traditional fishermen is a long-standing problem, but this problem still cannot be resolved until now, because it is too complex. This is not only related to socioeconomic problems, but also related to the environment and technologists. The research aims to analyze fishermen's household income and the contribution of income derived from fish farming to the income of fishermen households, and to analyze the welfare level of fishermen households in Batulayar District, West Lombok Regency. The study applied descriptive methods, while collecting data were done with survey techniques, by interviewing 35 respondent. Collected data were analyzed using quantitative and qualitative analysis and was subsequently described. The results of the study show the average income of fisherman households in Batulayar District for a month was Rp. 1,625,983, with the contribution of income from fishing to fishermen's household income by 64.65%. The welfare level of fishermen households in Batulayar District, West Lombok Regency according to BPS is categorized as poor but according to the World Bank it is categorized as not poor
STRATEGI NAFKAH BERKELANJUTAN BERBASIS UBI KAYU BAGI RUMAHTANGGA PETANI MISKIN DI WILAYAH LAHAN KERING MARJINAL PULAU LOMBOK Wuryantoro Wuryantoro; Candra Ayu
JURNAL AGRIMANSION Vol 20 No 3 (2019): Jurnal Agrimansion Desember 2019
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v20i3.302

Abstract

Kesejahteraan petani lahan kering termasuk petani ubi kayu tergolong rendah akibat rendahnya produktivitas lahan dan nilai ekonomi komoditi tersebut serta gap periode yang lebih lama dibandingkan komoditi lain. Pengembangan agroindustri berbasis ubi kayu merupakan pendekatan strategis untuk menumbuhkan sumber nafkah berkelanjutan bagi keluarga petani. Tujuan utama penelitian adalah mengetahui: potensi produktif keluarga petani ubi kayu untuk pengembangan agroindustri, potensi nilai tambah agroindustri berbasis ubi kayu dan merancang model nafkah berkelanjutan berbasis ubi kayu yang berdampak mensejahterakan keluarga petani miskin di wilayah pertanian lahan kering marjinal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dan pengumpulan data menggunakan teknik survai, studi kasus, Focus Group Discussion, penelusuran dokumen, observasi langsung, dan pengumpulan data sekunder. Lokasi penelitian adalah di wilayah lahan kering marjinal Pulau Lombok, yakni di Kabupaten Lombok Barat (meliputi Kecamatan Sekotong, Gerung, Gunungsari dan Lingsar) dan Lombok Tengah (meliputi Kecamatan Pringggarata dan Jonggat). Rancangan model Strategi Nafkah Berkelanjutan Berbasis Ubi Kayu Bagi Rumahtangga Petani Miskin di Wilayah Lahan Kering Marjinal mengutamakan potensi sumberdaya local, nilai tambah agroindustri ubi kayu, pemasaran terpadu, serta motivasi dan persepsi petani yang positif terhadap pemberdayaan dan peningkatan pendapatan ekonomi melalui pengembangan agroindustri berbasis ubi kayu, yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan petani ubi kayu.
KAJIAN EKONOMI DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI TEMBAKAU POLA KEMITRAAN DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Wuryantoro Wuryantoro; Candra Ayu
JURNAL AGRIMANSION Vol 21 No 3 (2020): Jurnal Agrimansion Desember 2020
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v21i3.427

Abstract

Kabupaten Lombok Timur merupakan sentra produksi tembakau di NTB. Hal ini dikarenakan Lombok Timur memiliki daya dukung relatif lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain di NTB, serta banyaknya jumlah perusahaan yang terlibat dalam melakukan pembinaan pada komoditi ini. Penelitian ini ditujukan; (1) untuk mengetahui dampak kemitraan terhadap kelayakan dan penyerapan tenaga kerja pada usahatani tembakau, (2) untuk mengetahui pola kemitraan atau binaan yang terbentuk antara perusahaan dan petani tembakau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan pengumpulan data dengan teknik survei dengan mewawancarai 20 petani responden. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa keuntungan yang diperoleh petani sebesar Rp 25 220 734 per Ha, dengan R/C-ratio usahatani 1,77 serta tingkat pengembalian modal (B/C-ratio) sebesar 76%, ini berartai secara finansial usahatanI tembakau virgina sangat layak dikembangkan. Selain itu, hasil penelitan juga menunjukkan bahwa usahatani tembakau virginia mampumenyerap tenaga kerja yang sangat besar yakni sebesar 557 HKO per musim per Ha. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa respon petani terhadap pola kemitraan yang dikembangkan oleh perusahaan cukup baik, terutama terhadap aspek budidaya dan pemasaran. Pola atau model kemitraan antara petani dan perusahaan pada usahatani virginia adalah pola dagang umum. Petani tembakau virgina yang bermitra dengan perusahaan mampu mengelola usahatani secara efisien serta memperoleh keuntungan yang cukup.
ANALISIS MARJIN PEMASARAN AGROINDUSTRI BERAS DI KOTA MATARAM Wuryantoro Wuryantoro; Candra Ayu
JURNAL AGRIMANSION Vol 22 No 1 (2021): Jurnal Agrimansion April 2021
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v22i1.507

Abstract

Kota Mataram sebagai ibukota provinsi sekaligus pusat ekonomi, budaya dan jasa memiliki tingkat konsumsi akan bahan pangan terutama beras sangat tinggi. Hal ini karena kepadatan penduduk di Kota Mataram yang tinggi. Di Kota Mataram, aliran produksi beras mulai dari produsen hingga sampai ke konsumen membentuk saluran pemasaran. Dengan membuat pemetaan saluran beras yang terdapat di Kota Mataram dapat diketahui hubungan antara masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat dan margin pemasaran yang tercipta. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis margin dan efisiensi pemasaran yang diperoleh oleh setiap lembaga pemasaran dalam agroindustri beras di Kota Mataram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan pengumpulan data dengan teknik survei dengan mewawancarai responden yang terdiri petani (pedagang gabah), pedagang di tingkat penggilingan (Rice Milling Unit), pedagang besar, dan pedagang pengecer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa margin dan keuntungan pemasaran yang terbesar dari proses distribusi beras, terdapat pada pedagang di tingkat penggilingan, sedangkan yang terkecil terdapat pada pedagang pengecer, serta proses jalur distribusi atau saluran pemasaran beras di Kota Maram telah efisien.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BUAH MELON DI KOTA MATARAM Lilianti Puspita Sari; Wuryantoro Wuryantoro; Taslim Sjah
JURNAL AGRIMANSION Vol 22 No 2 (2021): Jurnal Agrimansion Agustus 2021
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v22i2.620

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis jumlah permintaan buah melon, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan buah melon di Kota Mataram dan elastisitas permintaan buah melon akibat adanya perubahan harga dan pendapatan. Penelitian ini dilaksanakan secara purposive sampling yaitu di Pasar Mandalika dan Arena Buah Cakranegara. Penentuan responden dibagi menjadi 2 kategori yaitu pedagang buah melon dan konsumen buah melon, untuk pedagang buah melon ditetapkan seluruh pedagang buah melon, sedangkan untuk konsumen buah melon ditentukan secara quota sampling yaitu berjumlah 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Jumlah permintaan buah melon per rumah tangga di Kota Mataram pada bulan Februari adalah rata-rata sebesar 64,75 kg. 2) Faktor yang berpengaruh terhadap jumlah permintaan buah melon di Kota Mataram yaitu harga buah melon. 3) Elastisitas harga terhadap permintaan buah melon di Kota Mataram sebesar 1,295 (Eh>1) (elastis) dan menyebabkan kenaikan permintaan terhadap buah melon sebesar 1,295% bila harga turun 1%, sedangkan elastisitas pendapatannya sebesar 0,343 (Ep<1) (inelastis) dan menyebabkan kenaikan permintaan buah melon sebesar 0,343% bila pendapatan naik 1%.
Evaluasi Model Akselerasi Swasembada Kedelai di Lahan Kering Kabupaten Lombok Tengah Candra Ayu; Wuryantoro Wuryantoro; Andi Iva Mundiyah
Media Agribisnis Vol 6 No 1 (2022): Mei
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v6i1.2106

Abstract

Kabupaten Lombok Tengah yang didominasi pertanian lahan kering menjadi sentra produksi kedelai kedua di tingkat provinsi, namun, petani di Lombok Tengah kurang berminat menanam kedelai karena merugikan. Kondisi ini menurunkan jumlah produksi kedelai dan menguatkan ketergantungan terhadap kedelai impor. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi model akselerasi swasembada kedelai di wilayah pertanian lahan kering Kabupaten Lombok Tengah. Uji coba model pada kelompok masyarakat binaan bertujuan menilai ketepatan peran dan interaksi komponen-komponen model untuk mempercepat pencapaian swasembada kedelai di Lombok Tengah. Sentra uji coba model adalah pengembangan agroindustri berbasis kedelai karena menciptakan nilai tambah yang mensejahterakan keluarga petani menjadi insentif kuat bagi petani sehingga menimbulkan minat berusahatani kedelai. Pengembangan model dapat membuka lapangan kerja baru di bidang pemasaran input-output usahatani dan agroindustry dan diperolehnya pendapatan sepanjang tahun. Manfaat ekonomi tersebut semakin menguatkan kualitas pengelolaan usahatani kedelai oleh petani sehingga terjadi akselerasi swasembada kedelai khususnya di Kabupaten Lombok Tengah.