cover
Contact Name
Liantha Adam Nasution
Contact Email
el.ahli@stain-madina.ac.id
Phone
+6281360891493
Journal Mail Official
el.ahli@stain-madina.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Andi Hakim Nasution, Panyabungan 22978 Kabupaten Madina Provinsi Sumatera Utara
Location
Kab. mandailing natal,
Sumatera utara
INDONESIA
El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam
ISSN : 27222241     EISSN : 2722225X     DOI : -
Jurnal El-Ahli adalah Jurnal Hukum Keluarga Islam yang diterbitkan oleh Program Studi Hukum Keluarga Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal. Jurnal ini terbit secara berkala dua kali dalam satu tahun yakni bulan Juni dan bulan Desember. Fokus dari jurnal ini mengkaji penelitian dibidang pemikiran hukum islam dan hukukm keluarga islam, baik penelitian literasi ataupun penelitian lapangan. Cakupan kajian jurnal ini dalam bidang pemikiran islam dan pemikiran hukum islam yang berkaitan dengan keluarga, hak asasi manusia, pernikahan, talak cerai, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat dan shodaqoh.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 44 Documents
TRADISI MARKOBAR DALAM PERNIKAHAN ADAT MANDAILING DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Dedisyah Putra
El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 1 No. 2 (2020): El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : P3M STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/el-ahli.v1i2.311

Abstract

Abstrak Dalam konteks budaya Mandailing, Markobar dapat diartikan sebagai pembicaraan resmi yang dilaksanakan dalam upacara adat Mandailing; baik dalam acara siriaon (pesta dalam suasana gembira) maupun silulutun (pesta dalam suasana duka cita). Sebagai norma yang diwariskan secara turun-temurun, markobar memiliki tatacara yang sudah merupakan konvensi bersama masyarakat Mandailing. Pada praktiknya, meskipun terdapat beberapa variasi dalam proses penuturan dan isi yang dituturkan. Namun, warisan budaya, yang dianggap sebagai salah satu budaya yang sakral ini masih dilaksanakan dalam upacara adat masyarakat Mandailing. Penelitian ini akan mengungkap keterkaitan antara pandangan adat budaya Mandailing tentang markobar dalam perspektif Hukum Islam dengan pendekatan fisiologi Hukum Islam berupa pendeketan teori al’urf pada daerah tempat penelitian. Kata Kunci: Markobar, Adat Mandailing, Hukum Islam
TOUR DAN HARGA DIRI PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN HUKUM ISLAM Ayunda Zahroh Harahap; Ahmad Mafaid
El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 1 No. 2 (2020): El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : P3M STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/el-ahli.v1i2.313

Abstract

Sebagian masyarakat menilai nominal mahar yang fantastis merupakan harga diri perempuan. Jadi, ketika calon suami memberikan sesuatu yang berharga kepada calon istrinya, artinya ia menghargai marwah perempuan. Ini terjadi dalam masyarakat Mandailing dan Angkola yang menganut adat istiadat patrilinier yang mengharuskan adanya tradisi tuhor ni boru. Belakangan ini tuor menjadi kontroversi di ranah Mandailing, besarnya tuor menjadi kendala bagi setiap laki­laki maupun remaja yang akan melangsungkan adat pernikahan. Dalam kaitan ini, Islam hanya meletakkan konsep dan prinsip dasar mahar. Rasulullah Saw. pernah menasehatkan asas normatif mahar bahwa mahar yang baik adalah suatu pemberian yang sederhana, tulus dan tidak memberatkan. Karena mahar bukanlah sebuah rukun juga bukan sebuah syarat dalam perkawinan, melainkan ia adalah salah satu dampak yang diakibatkan oleh akad perkawinan. Oleh sebab itu, posisi mahar menjadi pembahasan penting dalam suatu pernikahan. Perlu pengkajian dari sisi psikologi dan agama, apakah mahar berkaitan dengan harga diri atau hanya sebatas budaya?, apakah mahar menjadi lambang kemampuan atau suatu penghargaan?, mungkin juga sebagai pembanding antara si kaya dan si miskin.
SISTEM PEMBAGIAN WARISAN MASYARAKAT SIGALAPANG JULU KEPADA ANAK YANG BERDASARKAN JASA ANALISIS MAQASHID SYARIAH zuhdi hsb
El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 2 No. 1 (2021): El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : P3M STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/el-ahli.v2i1.458

Abstract

Hukum Waris merupakan salah satu Ilmu bagian dari hukum perdata dan merupakan bagian terkecil dari hukum kekeluargaan. Dalam Alquran sudah dijelaskan secara lengkap yang mengatur tentang hak kewarisan tanpa sedikit yang mengabaikan hak seorang pun, dengan cara yang sangat adil dalam membagi harta warisan bagi laki-laki maupun perempuan telah ada ketentuannya dalam Alquran. Problem pembagian warisan di Indonesia sampai sekarang ini masih berbagai cara yang di pakai sesuai dengan adatnya masing-masing, dan masih belum mempunyai hukum tetap yang dapat diterapkan kepada seluruh warga masyarakat Indonesia. Contohnya masyarakat desa sigalapang Julu ada beberapa keluarga cara untuk membagikan harta warisan tersebut dengan cara menentukan ahli waris yang paling banyak jasanya terhadap orang tua selama hidup, maka bagian dialah yang lebih banyak ketimbang saudaranya yang jarang membantu orang tuanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Dan penelitian ini juga bisa menggunakan dengan pendekatan sosiologis atau empiris. Dan adapun analisis maqashid syariah terhadap kasus pembagian warisan berdasarkan Jasa yang ada di Masyarakat Sigalapang Julu menurut Maqaşid al-syari’ah dalam pembagian Harta warisan dapat dipandang sebagai cara pandang dalam mewujudkan kemaslahatan dan sekaligus menolak kemafsadatan bagi terjadinya proses pembagian harta terkait ahli waris yang berkontribusi pada pewaris hidup. Maqaşid (tujuan) yang terjadi pada ahli waris berkontribusi pada pewaris yang mendapatkan bagian harta peninggalan, dikarenakan bahwa dialah yang telah berjasa memelihara dan menjaga orang tua selama hidup pewaris, oleh karenanya atas jasa tersebut ahli waris lain sepakat untuk melebihkan bagiannya.
KEYAKINAN HAKIM TERHADAP KETERANGAN SAKSI DALAM PEMBUKTIAN TENTANG PERKARA CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA MEDAN (ANALISIS PUTUSAN HAKIM NOMOR 597/Pdt.G/2015/PA.MDN) Maryam sarinah
El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 2 No. 1 (2021): El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : P3M STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/el-ahli.v2i1.462

Abstract

ABSTRAK: Menurut ketentuan yang berlaku di Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri bahwa saksi adalah keterangan yang diberikan terkait dengan peristiwa yang dialami, didengar dan dilihat sendiri oleh saksi. Dalam perkara nomor 597/Pdt.G/2015/PA.Mdn Hakim menerima keterangan saksi yang dihadirkan oleh penggugat di muka persidangan, padahal saksi tidak melihat, tidak mendengar dan tidak mengetahui bahwa penggugat dan tergugat bertengkar. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa hakim meyakini kebenaran keterangan saksi karena ada beberapa faktor penunjang, yaitu pengaduan penggugat kepada keluarga dekat, dapat diyakini kebenarannya, karena yang mengetahui keluarga dekat, mengetahui pisah rumah meskipun tidak melihat, tidak mendengar pertengkaran antara penggugat dan tergugat. Namun hakim meyakini bahwa pisah rumah merupakan indikasi dari pertengkaran sehingga patut diyakini kebenarannya.
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN BUKU SAKU KONSELING PRANIKAH BAGI MAHASISWA (Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Tentang Pernikahan): EFEKTIFITAS PENGGUNAAN BUKU SAKU KONSELING PRANIKAH BAGI MAHASISWA Andri muda Nst
El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 2 No. 1 (2021): El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : P3M STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/el-ahli.v2i1.471

Abstract

Abstrak Penelitian ini tentang Efektifitas Penggunaan Buku Saku Konseling Pranikah bagi Mahasiswa Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Tentang Pernikahan. Fokus pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana Efektifitas Penggunaan Buku Saku Konseling Pranikah bagi Mahasiswa Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Tentang Pernikahan. (2) Bagaimana Urgensi Konseling Pranikah bagi Mahasiswa. Peneliti menggunakan metode eksperimen, yaitu menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel lain. Pada penelitian ini, variabel bebas (independent variables) yaitu buku saku sedangkan variabel terikat (dependent variables) yaitu Pemahaman tentang Pernikahan. Sedangkan dalam mengumpulkan data melalui wawancara, observasi dan juga angket. Setelah data terkumpul kemudian di analisis untuk mengetahui efektifitas Penggunaan Buku Saku Konseling Pranikah bagi Mahasiswa Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Tentang Pernikahan, selanjutnya membandingkan antara sebelum dan sesudah dilakukan proses konseling. Hasil akhir dari proses konseling terhadap konseli dalam penelitian ini dinyatakan cukup berhasil, hal tersebut dapat dibuktikan dengan pernyataaan konseli di mana konseli mengaku bahwa mendapatkan banyak ilmu tentang pernikahan, bagaimana membangun rumah tangga agar terhindar dari konflik, bagaimana beradaptasi dengan keluarga pasangan, dan bagaimana membangun sebuah keluarga sakinah. Serta dapat menentukan keputusan yang baik untuk masa depannya. Kata Kunci : Konseling, Pranikah. Mahasiswa Abstract This study is about the Effectiveness of Using Premarital Counseling Pocket Books for Students in an Effort to Increase Understanding About Marriage. The focus of this research is (1) How is the Effectiveness of Using Premarital Counseling Pocket Books for Students in an Effort to Increase Understanding of Marriage. (2) What is the Urgency of Premarital Counseling for Students. The researcher uses the experimental method, which is to test the effect of one or more variables on other variables. In this study, the independent variable is the pocket book, while the dependent variable is the understanding of marriage. Meanwhile, in collecting data through interviews, observations and also questionnaires. After the data is collected, it is analyzed to determine the effectiveness of the use of Premarital Counseling Pocket Books for Students in an Effort to Improve Understanding of Marriage, then compare between before and after the counseling process. The final result of the counseling process for the counselee in this study was stated to be quite successful, this can be proven by the counselee's statement where the counselee admitted that he had gained a lot of knowledge about marriage, how to build a household to avoid conflict, how to adapt to the couple's family, and how to build a family. a sakinah family. And can make good decisions for the future. Keywords: Counseling, Premarital. College student
KEHUJAHAN HUKUM NEGARA SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM (STUDI KASUS LEGALITAS KOMPILASI HUKUM ISLAM DI INDONESIA ) M.Fadhlan Is
El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 2 No. 1 (2021): El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : P3M STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/el-ahli.v2i1.476

Abstract

The formulation of the problem in this study is how is the violation of state law as a source of Islamic law and whether the Compilation of Islamic Law has fulfilled the requirements to become state law This research was conducted through a qualitative research library (library research) and comparative analysis. While the method used to analyze the data is induction and deduction which are then compared, to draw conclusions as answers to the problems that have been formulated. The author finds the fact that in establishing shari'a law' in classical times, many local ijmak practices were found, namely the stipulation of syar'i law was agreed upon and carried out by only a few mujtahids and only covered one particular area. Looking at the facts and conditions of Muslims who adhere to the "national state", the majority of contemporary Ulama accept the blasphemy of State Law as a source of Islamic law with two conditions, namely: first, the State Law embodies the value of justice, and the benefit for all and the measure of the benefit must be in line with the values ​​of the state. The value of divine revelation, namely the Qur'an and Hadith. Second, the formation of a state law is carried out by means of deliberation using official state institutions in which the ulama and umara' are incorporated who have in-depth knowledge in their fields. Looking at the history of the formulation of the Compilation of Islamic Law, the author assesses that the legality of KHI has met the requirements of local ijmak as a form of fusion between ijmak and taqnin (State Law) as one of the legal arguments of Islamic law in Indonesia.
PELAKSANAAN POLIGAMI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN Rahmat Fauzi; Meldani Winata
El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 2 No. 1 (2021): El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : P3M STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/el-ahli.v2i1.477

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan pelaksanaan poligami berdasarkan undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan yang terdapat di Batu Payuang Kecamatan Lareh Sago Halaban. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian empiris, dengan metode pendekatan yuridis sosiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa poligami yang di praktekkan di Batu Payuang Kecamatan Lareh Sago Halaban adalah poligami dengan jalan nikah sirih atau tidak dengan seizin istri pertamanya, karena mereka percaya bahwa poligami itu merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW dan adanya anggapan masyarakat bahwa tetap dipandang sah walaupun tidak dicatatkan. Padahal hal itu menimbulkan banyak permasalahan bagi kehidupan rumah tangga yang di dalamnya terjadi praktek poligami, seperti telah ada kepastian tentang pembagian harta warisan dan sering terjadi perselisihan dalam rumah tangga pelaku poligami, faktor pemicu poligami di Batu Payuang Kecamatan Lareh Sago Halaban yaitu faktor ekonomi, faktor biologis, faktor wanita lebih banyak dari laki-laki, jalan keluar yang ditempuhnya memberikan pemahaman kepada pelaku poligami. Kata Kunci: Pelaksanaan, Poligami, Perkawinan
Hermeneutika Kritis Khaled M. Abou El Fadl dalam Rekonstruksi Hukum Islam (Studi Analisis Fikih Otoriter menjadi Otoritatif) Defel Fakhyadi Fitria Zelfis
El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 2 No. 1 (2021): El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : P3M STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/el-ahli.v2i1.478

Abstract

Abstrak Hukum Islam merupakan hasil pemikiran seseorang dalam memahami teks yang terdapat dalam al-Qur’an dan Hadist yang memungkinkan untuk dilakukan kritik dan interpretasi ulang. Ulama melakukan reinterpretasi terhadap pemahaman hukum Islam untuk menghasilkan hukum yang lebih relevan dengan perkembangan zaman. Hermeneutika merupakan metode yang digunakan oleh beberapa ulama atau cendikiawan muslim dalam memahami hukum Islam sehingga melahirkan sebuah pemahaman hukum Islam yang otoritatif. Fikih otoritatif merupakan sebuah pandangan hukum Islam yang responsif dan dinamis yang terbuka untuk dikritisi atau direformasi ulang sesuai dengan perkembangan zaman. Kata Kunci: Hermeneutika, Hukum Islam, Otoritatif. Abstract Islamic law is a reinterpretation in understanding the texts considered in the Qur'an and Hadith which allows for criticism and reinterpretation. Reinterpretasion of ulama to understanding Islamic law to produce laws that are more relevant to the times. Hermeneutics is a method used by ulama or muslim scholar in understanding Islamic law so as to give birth to an authoritative understanding of Islamic law. Authoritative fiqh is a responsive and dynamic view of Islamic law that is open to criticism or reformation in accordance with the times. Key Words: Hermeneutika, Islamic Law, Otoritatif.
ARAH BARU METODE PEMBAHARUAN HUKUM ISLAM Martua Nasution
El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 2 No. 2 (2021): El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : P3M STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/el-ahli.v2i2.513

Abstract

Abstract Islamic law has a theological dimension that is different from the terminology of modern jurisprudence. The sacred value in Islamic law makes people feel afraid to make a revolution against the existing fiqh rules. Whereas in certain circumstances, Islamic law can change according to the demands of the benefit, such as the appearance of the imam of the fiqh school as strong evidence that Islamic law will always undergo renewal in accordance with the demands of the times and the social conditions of its adherents. This study will examine the reform of Islamic law today and as a result of this study concludes that Islamic law can basically be accepted by every community to become a role model that reflects progress and harmony with human life which has an impact on the benefit of both the Islamic world and the western world. Keywords: Renewal, Thought, Islamic Law Abstrak Hukum Islam memiliki dimensi teologis yang berbeda dengan terminologi ilmu hukum modern. Nilai kesakralan dalam hukum islam membuat orang merasa takut untuk melakukan revolusi terhadap aturan-aturan fiqh yang ada. Padahal dalam keadaan tertentu, hukum islam bisa berubah sesuai tuntutan kemaslahatan layaknya kemunculan imam mazhab fikih sebagai bukti kuat bahwa hukum islam akan selalu mengalami pembeharuan yang berkesesuaian dengan tuntutan zaman dan keadaan sosial pemeluknya. Penelitian ini akan mengkaji pembeharuan hukum islam masa kini dan sebagai hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa hukum islam pada dasarnya dapat diterima oleh setiap komunitas masyarakat untuk menjadi role model yang mencerminkan kemajuan dan keselarasan dengan kehidupan manusia yang berdampak pada kemaslahatan baik didunia islam maupun didunia barat. Kata kunci: Pembaharuan, Pemikiran, Hukum Islam
Kewajiban Terhadap Anak Setelah Putusnya Perkawinan (Studi Kasus Perdata Reg: No. 264/ Pdt.G/2013/Pa.Tba) ANDRI NURWANDRI ANDRI
El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 2 No. 2 (2021): El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : P3M STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/el-ahli.v2i2.514

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kewajiban terhadap anak setelah putusnya perkawinan menurut undang-undang perkawinan dan KHI studi kasus perdata Reg : No.264/pdt.G/2013/PA.Tba. Pada kenyataannya untuk rentang waktu tahun terakhir 2014 telah menerima 752 perkara dalam 11 jenis, dengan didominasi untuk cerai gugat mencapai 724 perkara atau sama dengan ( 96,28% ). Seluruhnya telah diproses dan selesai dalam berbagai produk yaitu diputus dengan dikabulkan 597 perkara atau sama dengan (82,46%), angka ini adalah angka yang sangat spektakuler dalam persoalan rumah tangga muslim, padahal ajaran Islam memandang bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang sangat tidak terpuji (dibenci Allah) karena dengan perceraian bukan berarti berakhir segala masalah rumah tangga, akan muncul lagi dampak lain sebagai kausalisasinya seperti masalah pemeliharaan dan perlindungan anak dan harta bersama. Dari sekian jumlah perkara perceraian alasan perkara atau faktor persengketaan yang dijadikan sebagai pokok masalah adalah “percekcokan/syiqoq” dan “tidak bertanggung jawab/taklik talak”, mencapai 562 perkara sama dengan (77,62%) kondisi ini adalah cerminan tidak siapnya pasangan suami istri untuk membangun rumah tangga yang ideal”sakinah,mawaddah” dan” rahmah” Namun demikian, pada kali ini penulis mengangkat satu kasus perkara untuk dianalisis yaitu Reg: No. 264/Pdt.G/2013/PA.Tba yang telah inkracht dalam penyelesaian hukum yang dilakukan oleh Pengadilan Agama Tanjung Balai.