cover
Contact Name
Muhammad Ridwan
Contact Email
muhammadridwanjlegong@gmail.com
Phone
+62282-695415
Journal Mail Official
jurnalalmunqidz2@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIIG Cilacap IAIIG Cilacap Jl. Kemerdekaan Barat No.17 Kesugihan Cilacap Kode Pos 53274
Location
Kab. cilacap,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kajian Keislaman
ISSN : 23020547     EISSN : 27158462     DOI : https://doi.org/10.52802/amk.v8i3
Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman dengan nomor terdaftar ISSN 2715-8462 (online), ISSN 2302-0547 (cetak) adalah jurnal yang berisi artikel penelitian tentang Kajian Keislaman yang dilakukan oleh dosen, peneliti dan praktisi yang berhubungan dengan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi. Jurnal Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman merupakan jurnal yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Calacap. Fokus dan ruang lingkup penerimaan artikel pada Jurnal Al-Munqidz : Jurnal ini membahas tentang semua kajian terkait ke Islaman Jurnal Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman, dalam setahun terbit tiga kali pada bulan Januari, Mei dan September
Articles 49 Documents
PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Dewi Utami Sari
Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman Vol 8, No 2: Juli (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Imam Ghozali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/amk.v8i2.236

Abstract

The development of financial institutions and syaria banking is so fast, but in terms of legal regulations it still lags. Among the regulations that still need to be improved is the regulation of resolute dispute syaria banking. Where in this case there is still a juridical problem there is dualism of judicial authority in the resolute dispute syaria banking. The results showed that the dispute resolution of syaria banking in Indonesia can be done through two ways, both litigation and non-litigation.Religion Court has the authority to resolve syaria banking disputes on litigation ways, while the non-litigation can be done through deliberation, banking mediation. National Sharia Arbitration Board is the most strategic forum for resolving disputes about banking Sharia outside the court because it could resolve the dispute quickly, simply and at low cost.
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENYUSUNAN ADMINISTRASI PEMBELAJARAN Nurindarwati, Rismiyati
Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman Vol 8, No 1: Januari (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Imam Ghozali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/amk.v8i1.177

Abstract

Salah satu tugas Pengawas adalah melaksanakan supervisi di sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Supervisi sama sekali bukan penilaian unjuk kerja guru. Apalagi bila tujuan utama penilaiannya semata-mata hanya dalam arti sempit, yaitu mengkalkulasi kualitas keberadaan guru dalam memenuhi kepentingan akreditasi guru belaka. Hal ini sangat berbeda dengan konsep supervisi, secara konseptual, supervisi adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti, esensi supervisi itu sama sekali bukan menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya.Meskipun demikian, supervisi tidak bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola pembelajaran. Apabila di atas dikatakan, bahwa supervisi merupakan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa dihindarkan prosesnya.Penilaian kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran sebagai suatu proses pemberian estimasi mutu kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, merupakan bagian integral dari serangkaian kegiatan supervisi kunjungan kelas. Agar supervisi dapat membantu guru mengembangkan kemampuannya, maka untuk pelaksanaannya terlebih dahulu perlu diadakan penilaian kemampuan guru, sehingga bisa ditetapkan aspek yang perlu dikembangkan dan cara mengembangkannya. Kata Kunci: Pengawas, Supervisi dan Kinerja Guru
LIVING QURAN: RESEPSI AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AL-HUSNA DESA SIDOREJO PAMOTAN REMBANG Nur Huda; Athiyyatus Sa’adah Albadriyah
Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman Vol 8, No 3: September (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Imam Ghozali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/amk.v8i3.266

Abstract

This study aims to analyze the al-Qur'an reception at Al-Husna Islamic Boarding School Sidorejo Pamotan Rembang. This research is a qualitative research using inductive descriptive method. Qualitative research is a research procedure that analyzes descriptive data in the form of speech or written observations. Inductive descriptive method aims to describe and analyze data to obtain a general description or description of the al-Qu'ran reception at Al-Husna Islamic Boarding School. This research confirms that the Qur'an is a holy book that is always in harmony with all situations and conditions (ṣāliḥ li kulli zamān wa makān). The theory used by the researcher here is Karl Mannheim's sociological theory of meaning, which focuses on three typologies of meaning, namely objective, expressive, and documentary meanings. This study yielded at least two findings. First, there were several types of receptions at the Al-Husna Islamic Boarding School. Second, the meanings inherent in the reception include, a) objective meaning, that the variety of reception behavior at Al-Husna Islamic Boarding School is part of a symbol of obedience and disbelief towards the pondok regulations, b) the meaning of expression is manifested in the form of self-internalization with values positive values in the continuous learning process of the Koran, and c) documentary meaning is manifested in the form of local contextualization of a comprehensive cultural system.
KONSEP KEWAJIBANDAN PENTINGNYA ILMU PENGETAHUAN DALAM AL-QUR’AN Umiyati, nfn
Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Imam Ghozali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/amk.v5i1.47

Abstract

Pendidikan Islam adalah suatu usaha orang dewasa yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam. Sesuai yang telah disyari’atkan oleh Nabi Muhammad melalui Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya, memberitahukan kepada seluruh manusia bahwa betapa pentingnya menuntut ilmu. Sebagai makhluk yang diberi akal dan pikiran, manusia dituntut untuk berpikir serta menggali ilmu karena Islam sendiri telah mewajibkan untuk menuntut ilmu pengetahuan. Berbicara tentang Ilmu Pengetahuan dalam hubungannya dengan Al-Qur’an, ada persepsi bahwa Al-Qur’an itu adalah kitab Ilmu Pengetahuan. Sekarang ini, di saat semua teknologi sudah canggih, dunia membuktikan dengan banyaknya temuan-temuan terkini yang ternyata semuanya sudah terdapat dalam Al-Qur’an. Penafsiran Al-Quran sendiri seolah tidak pernah selesai, karena setiap saat bisa muncul sesuatu yang baru, sehingga Al-Quran terasa selalu segar karena dapat mengikuti perkembangan zaman.Menuntut ilmu dari dalam kandungan sampai manusia meninggal, ilmu tidak akan lepas dalam diri manusia. Jadi sudah sangat jelas bahwa kewajiban menuntut ilmu bagi setiap muslim itu wajib, dan sangat penting ilmu pengetahuan untuk keberlangsungan hidup manusia dalam menjalani kehidupanKata Kunci : Kewajiban, Ayat Pendidikan. 
MENANAMKAN JIWA ANTI KORUPSI ANAK BANGSA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER Ulil Albab
Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman Vol 8, No 2: Juli (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Imam Ghozali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/amk.v8i2.251

Abstract

Hampir setiap hari kita melihat dan mendengar berita tentang korupsi baik di media masa maupun elektronik. Anak-anak sampai orang dewasa dapat dengan mudah mengakses berita tersebut. Namun, tanpa disadari hal itu justru akan menimbulkan dampak negatif kepada anak-anak yang cara berfikirnya masih abstrak, terutama pada pengeroposan karakter. Anak bangsa yang notabene merupakan calon penerus dan pemimpin bangsa, jika karakter mereka tidak dibimbing dan diarahkan sejak dini maka ditakutkan nantinya mereka akan terpengaruh oleh lingkungan dan budaya- budaya yang tidak sesuai dengan aturan- aturan dan norma- norma yang berlaku dan diharapkan.Modus korupsi yang dulunya sekadar “salam tempel” sekarang menjadi semakin canggih dan sistemik mulai dengan rekayasa anggaran, bagi-bagi cek perjalanan, penggunaan kata sandi (password) apel Malang dan apel Washington, pengadaan kredit fiktif, manipulasi proyek, manipulasi data pajak, dan lain-lain modus operandi korupsi.Amanat Undang-Undang No. 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional Indonesia menyebutkan bahwa pengembangan karakter seperti beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab menjadikan fungsi dan tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran di sekolahMelihat fenomena korupsi yang semakin marak, membudaya, canggih, bahkan mampu melakukan regenerasi dengan lahirnya koruptor-koruptor muda, memang sudah sangat mendesak untuk adanya penanaman jiwa anti korupsi pada anak bangsa melalui pendidikan karakter di sekolah-sekolah.Artinya, ada keinginan kuat agar pendidikan (sekolah) mampu memberikan kontribusi output siswa didik yang mempunyai integritas tinggi dan mampu menjadi penggiat anti korupsi di tengah masyarakat.
IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM Nawawi, Soiman
Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman Vol 2, No 2 (2013): Kajian KeIslaman
Publisher : Institut Agama Islam Imam Ghozali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/amk.v2i2.31

Abstract

Al Qur’an merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan melalui perantara Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Al Qur’an mempunyai sifat Flesibilitas yang diberikan oleh Allah SWT, dimana kandungan dapat ditarik melalui ijtihad secara tekstual maupun kontekstual. Ijtihad ialah mencurahkan daya kemampuan untuk menghasilkan hukum syara’ dari dalil-dalil syara’ secara terperinci. Adapun ijtihad dalam bidang putusan hakim (pengadilan) adalah jalan yang diikuti hakim dalam menetapkan hukum, baik yang berhubungan dengan teks undang-undang maupun dengan mengistimbatkan hukum yang wajib ditetapkan ketika ada nash. Secara garis besar ijtihad dibagi dalam dua bagian, yaitu ijtihad fardi dan ijtihad jami’i . Umat dimasa rasulullah tidak melakukan ijtihad, bila mereka menemukan suatu masalah yang baru, mereka langsung datang ke Rasulullah untuk bertanya. Mereka menggunakan ijtihad bila mereka tak dapat bertanya. Ijtihad itu mereka sampaikan kepada Nabi, lalu Nabi memberikan putusan. Setelah Nabi wafat, para ulama mulai melakukan ijtihad karena telah terasa keperluannya.
INTEGRASI NILAI-NILAI ISLAM DALAM PEMBELAJARAN IPS DI MI Isna Fatimatuz Zahroh
Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman Vol 8, No 1: Januari (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Imam Ghozali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/amk.v8i1.189

Abstract

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan dan kepandaian. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi anak dengan anak, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik.Pada jenjang dasar terdapat mata pelajaran IPS. IPS merupakan suatu ilmu yang mempelajari kegiatan-kegiatan sosial. Dalam pendidikan, IPS adalah sebuah nama mata pelajaran yang terintegrasi dari beberapa tema yaitu sejarah, geografi dan ekonomi serta ilmu sosial lainnya. Dalam pembelajaran IPS seharusnya pendidik melakukan eksplorasi dengan menghubungkan nilai-nilai Islam. Nilai-nilai islam dalam sebuah pendidikan sangatlah dibutuhkan suapaya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses perkembangannya. nilai-nilai islam dapat masuk dalam suatu pembelajaran yang ada berbagai lingkungan seperti madrasah. Integrasi nilai-nilai Islam dapat dimunculkan dalam pembelajaran yang kemudian dapat menonjolkan sikap positif dalam kehidupan kita.Dengan adanya integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran akan menumbuh kembangkan karakter-karakter pada peserta didik. Karakter yang ingin dicapai yaitu menjadikan peserta didik berbudi pekerti yang luhur atau akhlakul karimah.
STUDI ISLAM DALAM KACA MATA NORMATIF DAN HISTORIS Muhammad Fauzil ‘Adzim; Nela Syarah Vrikati
Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman Vol 8, No 3: September (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Imam Ghozali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/amk.v8i3.275

Abstract

Artikel ini ingin membahas bagaimana Islam dikaji dari kacamata keilmuan bukan dari sisi kayikinan. Islam dikaji dari segi pengetahuan menggunakan ilmu yang sering kita sebut sebagai Islamic Studies. Islamic studies ini sebagai pisau analisa dalam memahami Islam dari sisi pengetahuan bukan dari sisi keyakinan. Dalam islamic studies ini juga ada beberapa cara pandang dalam memahami Islam di anataranya ada segi normatif dan segi historis. Normatif ini adalah acara pandang sarjana muslim dalam mengkaji Islam dari segi teks, yang mana teks ini (al-Quran dan Sunnah) untuk memantapakan keyakinan mereka terhadap Islam itu sendiri. Untuk menguatkan segi nash (teks) maka diperlukan sisi historis dalam mengkaji Islam. historis menjadi penting dalam mengkaji Islam karena menguatkan, dan memantapkan eksistensi Islam itu sendiri dalam kancah ilmu pengetahuan.
PERAN KURIKULUM PENGKADERAN PMII UIN SUNAN KALIJAGA DALAM PEMBENTUKKAN KARAKTER MAHASISWA Bustomi, Ahmad
Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Imam Ghozali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/amk.v5i1.52

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi kemunculan organisasi ekstra kampus yang memiliki gagasan yang bertentangan dengan pancasila sebagai ideologi negara dan sistem demokrasinya yang menurut peneliti sangat mengancam keutuhan NKRI. Disisi lain banyak berita di berbagai media yang memunculkan kerancuan- kerancuan antara misi Islam yang menjadi spirit organisasi mahasiswa Islam dengan praktik para kader di lapangan seperti tauran antar mahasiswa Islam, perusakan terhadap kampus atau fasilitas-fasilitas umum. Kurikulum perkaderan menjadi hal yang paling pokok untuk dikaji lebih, mengingat dari sanalah akan terlihat arah gerakan mahasiswa ini berjalan, latar belakangnya serta spirit berorganisasinya. Oleh karena penting untuk dikaji terutama terkait peran kurikulum pengkaderan PMII UIN Sunan Kalijagadalam pembentukkan karakter mahasiswa. Pemilihan organisasi di sekitar UIN Sunan Kalijaga dipilih dikarenakan pertama letaknya di Yogyakarta yang banyak menjadi tempat berdirinya organisasi-organisasi kemahasiswaan dan UIN Sunan Kalijaga sendiri memiliki iklim oganisasi yang massif. PMII yang merupakan salah satu organisasi yang eksistensinya tidak diragukan lagi dan menghegemoni di berbagai perguruan tingi Islam menjadi penting untuk dikaji lebih dalam mengenai peran kurikulum pengkaderannya dalam membentuk karakter kader Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran organisasi mahasiswa Islam ekstra kampus dalam pembentukan karakter mahasiswa dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian (informan) yang yaitu Sofiullah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Milles Huberman dengan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Implementasi kurikulum pengkaderan secara umum sama dengan metode memiliki MOT/Instruktur/Pemandu sebagai perangkat pegkaderan yang bertugas memandu jalannya pembelajaran di kelas, pemateri yang lebih mengutamakan diambil dari alumni organisasinya, tempatang jauh dari hiruk pikuk kota, fasilitas kamar dan ruang belajar memadai dan kondusif untuk belajar serta metode belajar yang terdiri dari metode ceramah, tanya jawab, dialog, serta diahiri dengan forum group discussion/small group discussion. Kedua, peran kurikulum memunculkan 10 karakter, yaitu religius, toleransi, disiplin, demokratis, semangat kebangs, cinta tanah air, bersahabat/komunikatif, peduli sosial, peduli lingkungan dan tanggug jawab. memerangi kebodohan dan keterbelakangan serta pembebasan melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan. Ada beberapa hal yang mesti menjadi perhatian bersama dalam upaya membumikan dakwah di era kini, yaitu dengan cara menyeimbangkan antara peluang dan tantangan dakwah melalui media internet. Peluang tersebut diantaranya adalah sifat internet yang dapat menjangkau dengan luas dan murah; semakin meningkat pengguna internet setiap tahunnya; dan kesempatan bagi komunikator dakwah untuk berkreatifitas dalam berdakwah. Sedangkan tantangannya ialah masih banyak komunikator dakwah yang belum bisa memaksimalkan dan meningkatkan SDM nya dalam penggunaan internet; Kurangnya pengetahuan atau pemahaman tentang aturan yang berkaitan dengan penggunaan media internet; dan masih kurangnya ketertarikan para pengguna internet terhadap aplikasi maupun konten-konten dakwah.Kata Kunci: Dakwah, Internet, Peluang dan Tantangan
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PERSPEKTIF ISLAM DAN IMPLEMENTASI DI SEKOLAH Yunita, Yani
Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman Vol 8, No 3: September (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Imam Ghozali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/amk.v8i3.262

Abstract

Character education is a transformation of the values of life to be developed in a person's personality so that they become one in that person's life behavior. In this definition there are three important ideas, namely: 1) the process of transforming values, 2) being developed in personality, and 3) becoming one in behavior.Education has a very important role in shaping a person's character, because with education it can help someone who didn't know anything to know or is like a newborn if he is formed with a good education then he will be good and vice versa if he is formed. with a bad education then he will be a bad person too.In the Islamic perspective, theoretical character education has actually existed since Islam was revealed in the world as the Prophet Muhammad SAW was sent to improve or perfect human morals (character). Islamic teachings themselves contain a system of teachings that not only emphasize the aspects of faith, worship and mu'amalah, but also morals.