cover
Contact Name
Maria Yulita C. Age
Contact Email
jurnalatmareksa@yahoo.com
Phone
+6281236374177
Journal Mail Official
cagemariayulita@gmail.com
Editorial Address
Jl. Gatot Subroto, Km.3, Kel. Mautapaga, Kec. Ende Timur, Kab. Ende, NTT, 86317
Location
Kab. ende,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kataketik
ISSN : 25277421     EISSN : 27979830     DOI : https://doi.org/10.53949/ar.v5i2
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik. Jurnal Keagamaan Katolik, baik pendidikan keagamaan katolik, pastoral dan kateketik. Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik, telah ada sejak tahun 2016 dan diasuh oleh Dosen-dosen Stipar Ende
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2018): FUNDAMENTALISME AGAMA" : 6 Documents clear
MENELISIK ISI SYAIR NYANYIAN “BHISA GHIA DHIKA BINA”: SEBUAH TELAAH KRITIS MENURUT PERSPEKTIF TEOLOGI MUSIK LITURGI Fransiskus Yance Sengga
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 3, No 2 (2018): FUNDAMENTALISME AGAMA
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v3i2.75

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang arti dan kedudukan nyanyian Kudus dalam Perayaan Ekaristi. Kudus merupakan bagian dari nyanyian Ordinarium Missae. Dalam Perayaan Ekaristi, nyanyian ini memiliki kedudukan sangat penting dalam pengertian untuk menyatukan realitas liturgi surgawi (nyanyian para malaikat) dan liturgi insani (nyanyian Gereja- umat beriman). Kedua realitas ini sekaligus menjadi bagian integral dari elemen – elemen yang niscaya mesti ada dalam sebuah nyanyian Kudus. Sehubungan dengan ini, penulis coba menggunakan elemen – elemen ini untuk menelisik isi syair nyanyian inkulturatif bermotif Gawi-Lio, “Bhisa Gia Dhika Bina.” Untuk mendukung telaah kritis terhadap nyanyian tersebut, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan. Penulis meneliti sumber – sumber biblis, tulisan – tulisan dan dokumen – dokumen yang berkaitan dengan liturgi Gereja, buku-buku, dan artikel – artikel yang tersebar dalam pelbagai jurnal. Selanjutnya penulis membedah kedua elemen penting di atas dan akhirnya membuat telaah kritis untuk mendapatkan hasil sebagaimana dimaksud dalam judul artikel tersebut. Hasil yang diperoleh: Liturgi Gereja mengajarkan agar persekuan umat beriman yang telah dimeterai oleh Allah melalui Sakramen Pembaptisan dan kini merayakan ekaristi harus sungguh-sungguh memahami misteri yang sedang direnungkan dalam nyanyian ini. Pemahaman yang benar dan mendalam, akan memungkinkan terjadinya partisipasi umat secara aktif, sadar dan berbuah sebagaimana yang ditegaskan dalam esensi liturgi demi kemuliaan Allah dan pengudusan manusia. 
RADIKALISME ISLAM DALAM BINGKAI KEINDONESIAAN Yosep Aurelius Woi Bule
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 3, No 2 (2018): FUNDAMENTALISME AGAMA
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v3i2.76

Abstract

Fenomena radikalisme Islam telah menjadi wacana publik yang sangat mencemaskan, sebab model radikalisme Islam ini sangat identitk dengan kekerasan dan terorisme. Artikel ini mengulas radikalisme Islam sebagai sebuah fenomena global dalam bingkai keindonesiaan, yang memiliki penduduk Muslim terbanyak serta hidup dalam keberagaman. Melalui berbagai kajian kepustakaan serta temuan hasil riset, penulis mengangkat fakta radikalisme Islam yang termanifestasi dalam gerakan-gerakan islamisme, baik dalam konteks global maupun dalam konteks Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk memahami sejauh mana kiprah radikalisme Islam di Indonesia berimplikasi pada sistem berdemokrasi dan konteks pluralisme di Indonesia. Akhir dari uraian ini memuat catatan kritis terhadap radikalisme Islam di Indonesia untuk mengembalikan citra Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat untuk alam semesta). 
PLURALISME SEBAGAI BENTUK PERLAWANAN TERHADAP RADIKALISME AGAMA Theodorus Uheng Koban Uer
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 3, No 2 (2018): FUNDAMENTALISME AGAMA
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v3i2.67

Abstract

Masalah yang dikemukakan dalam penulisan artikel ini adalah apakah dengan kehadiran pluralisme dalam berbagai bidang kehidupan sosial budaya khususnya bidang kehidupan agama sungguh menjadi bentuk perlawanan terhadap radikalisme agama. Dan, upaya apakah yang perlu dilakukan agar pluralisme semakin efektif menjadi bentuk perlawanan terhadap radikalisme agama. Tujuan penulisan ini untuk menunjukkan bahwa radikalisme agama telah ada di Indonesia dan telah banyak korban berjatuhan sehingga perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih efektif oleh organisasi atau lembaga-lembaga jemaat yang pluralistik bersama pemerintah dan badan keamanan untuk menghadapi kekejaman dan kebrutalan kaum radikalisme agama atau teroris. Metode yang dipakai adalah membaca berbagai kepustakaan dan mendeskripsikan berbagai informasi dari majalah dan surat kabar dan mengolah informasi menjadi data untuk disajikan dalam tulisan tersebut.Hasilnya menunjukkan berbagai fakta bahwa beberapa organisasi keagamaan terus memantau dan bekerjasama dengan pihak keamanan yang bekerja dan bertindak optimal namun perlu ditingkatkan melalui kerjasama antarkelompok pluralis untuk terus waspada dan meningkatkan kerjasama antar berbagai komunitas keagamaan untuk mengurangi kekejamanan dan kebrutalan yang dilakukan oleh kelompok teroris khususnya ISIS ( Islamic State of Irak and Syria). 
DIALOG MENURUT PANDANGAN GEREJA SEBAGAI JALAN MENYUBURKAN PLURALISME Wilfridus F. Beo Dey
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 3, No 2 (2018): FUNDAMENTALISME AGAMA
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v3i2.73

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menemukan pandangan Gereja Katolik tentang dialog sebagai jalan untuk menghidupkan pluralisme demi mewujudkan persatuan Indonesia dan sekaligus bertujuan untuk menemukan manfaat dialog bagi tumbuh-kembang pluralisme. Gereja Katolik sebagai sebuah institusi sosio-religius berperan dalam mempersatukan Indonesia. Gereja Katolik menjadi sebuah entitas yang mesti tetap dipikirkan sebagai salah satu penopang kontinuitas keindonesiaan. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan; penulis membaca literatur mengenai dialog dalam pandangan Gereja Katolik sembari mendalami bacaan-bacaan mengenai pluralisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semangat, sikap dan nilai dialog merupakan salah satu jalan untuk menyuburkan pluralisme. Hasil lain yang diperoleh bahwa gereja Katolik mempunyai pandangan yang amat positip tentang dialog dan dialog dinilai sebagai satu pandangan Gereja yang amat bermanfaat bagi tumbuh dan perkembangnya pluralisme demi mewujudkan persatuan Indonesia.  
MEMBUMIKAN PANCASILA: UPAYA MEREDAM RADIKALISME DI ENDE-INDONESIA Kristoforus Kopong
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 3, No 2 (2018): FUNDAMENTALISME AGAMA
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v3i2.69

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan secara berimbang kekuatan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan dasar negara Indonesia di satu sisi dan kekuatan paham radikalisme di sisi yang lain sekaligus menegaskan bahwa Pancasila adalah adalah dasar negara dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Kemajemukaan di Indonesia menuntut adanya alat pemersatu yang sekaligus sebagai alat untuk meredam pelbagai paham-paham yang bertentangan dengan kemajemukan seperti radikalisme. Radikalisme dengan motif dan tujuan untuk apapun dapat merusak tatanan hidup berbangsa dan bernegara maka dari sisi manapun dan di pelosok manapun di Indonesia termasuk di Ende, radikalisme harus dilawan dengan sungguh-sungguh melalui kegiatan membumikan Pancasila. Hasilnya bahwa Pancasila harus tetap dibumikan di seluruh pelosok negeri agar bibit-bibit radikalisme tidak berkembang. Ende harus menjadi contoh bagi bangsa Indonesia bagaimana Pancasila diamalkan sehingga benih radikalisme tidak berkembang. 
PLURALISME DAN FUNDAMENTALISME RELIGIUS Alexander Reba
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 3, No 2 (2018): FUNDAMENTALISME AGAMA
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v3i2.65

Abstract

Dewasa ini, peluralisme religius dan fundamentalisme merupakan salah satu fenomena sejarah. Sebagai fenomena sejarah pluralisame religius dan fundamentalisme sedang hangat dibicarakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dalam bidang agama, fundamentalisme merupakan gerakan untuk kembali kepada apa yang diyakini sebagai dasar-dasar atau asas-asas keagamaan yang benar dan menentang membaharuan. Demikian pula pluralisme religius sebagai keadaan masyarakat majemuk ditilik dari segi agama juga merupakan kenyataan. Namun pengaruh sikap mental ditambah klaim mayoritas dari para penganut agama sering menimbulkan bentrok atau konflik sosial. Karena itu, dengan dasar negara Pancasila, setiap kelompok agama dihimbau agar dalam menjalankan agamanya tidak saja mengagungkan Tuhan (matra vertikal), melainkan juga mempunyai perhatian terhadap masalah kemanusiaan (matra horizontal). Di sini sebisa mungkin agama didorong untuk menjadi lokomotif pembebasan manusia dari segala belenggu dan penindasan yang timbul dari sesama umat beragama.

Page 1 of 1 | Total Record : 6