cover
Contact Name
Ade Cahya
Contact Email
ade@htp.ac.id
Phone
+6276133815
Journal Mail Official
jpkk@htp.ac.id
Editorial Address
Jl.Mustafa Sari No.5 Tangkerang Selatan
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal Of Community Health Service)
ISSN : -     EISSN : 27971309     DOI : https://doi.org/10.25311/jpkk.Vol1.Iss2.968
Core Subject : Health, Social,
This journal focuses on epidemiology, environmental health, promoting health, reproductive health, occupational health and safety, health policy and administration, community nursing, community midwifery
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas" : 10 Documents clear
PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI UNTUK PROMOSI KESEHATAN TENTANG PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 BAGI ANAK SEKOLAH DASAR: Permainan Ular Tangga Modifikasi Untuk Promosi Kesehatan Tentang Protokol Kesehatan Covid-19 Bagi Anak Sekolah Dasar Enisah Maksum; Nurhalina Nurhalina; Dyan K. Nugrahaeni; Iin Inayah; Mamat Lukman
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss2.1238

Abstract

The Covid-19 health protocols (prokes) can be presented in the form of a group game, namely snakes and ladders. The modified snake and ladder game, especially for elementary school (SD) students, is intended as a media for health promotion in learning to prevent transmission of Covid-19. The method used is the diffusion of science, technology and science which produces game products in the form of a modified snake and ladder simulation game design for the target group, namely elementary school students in grade 1. The modified snake and ladder design produces game media that is communicative and easy to understand, has eye catching visualizations with pictures. interesting and full color, attractive and fun to use as a learning medium. This modified snake and ladder can be a learning medium because it is full of communicative illustrations and can increase students' interest in learning and remembering the lessons that have been given. Abstrak Protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dapat disajikan dalam bentuk permainan kelompok yaitu ular tangga. Permainan ular tangga modifikasi khususnya bagi siswa sekolah dasar (SD) ditujukan sebagai media promosi kesehatan dalam pembelajaran pencegahan penularan Covid-19. Metode yang digunakan yaitu difusi ilmu pengetahuan, teknologi dan sains yang menghasilkan produk permainan berupa desain permainan simulasi ular tangga modifikasi bagi kelompok sasaran yaitu siswa SD kelas 1. Desain ular tangga modifikasi menghasilkan media permainan yang komunikatif dan mudah dimengerti, memiliki visualisasi eye catching dengan gambar yang menarik dan full colour, atraktif dan menyenangkan untuk digunakan sebagai media belajar. Ular tangga modifikasi ini dapat menjadi sebuah media pembelajaran karena penuh dengan ilustrasi yang komunikatif, dan dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar dan mengingat kembali pelajaran yang telah diberikan.
Training On The Use Of The Book “Balanced Nutrition Of Youth: Prevent Stunting” To Improve Adolescent Food Consumption Patterns: Pelatihan Pemanfaatan Buku “Gizi Seimbang Remaja: Cegah Stunting” Untuk Meningkatkan Pola Konsumsi Pangan Remaja Aslis Wirda Hayati; Husnan Husnan; Roziana Roziana
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss2.1241

Abstract

The prevalence of stunting in the Southeast Asia/South-East Asia Regional (SEAR) is 36.4%. One of the efforts to prevent and reduce the prevalence of stunting is to teach teenagers about food consumption patterns based on balanced nutrition. This community service aims to improve adolescent food consumption patterns. This training is conducted from February to February. August 2022. Dietary counseling was conducted 3 times using the book "Balanced Nutrition for Youth: Prevent Stunting" at SMP N 1 Kampar, Kampar District, Kampar Regency. Assessment of adolescent eating patterns was carried out using pre and post test questionnaires. Questions related to the type, amount and frequency of eating. The practice of administering food was carried out 3 times at the Food Processing Laboratory of the Integrated Laboratory of Poltekkes, Ministry of Health, Riau on Jl. Melur 103 Pekanbaru City. Assessment of adolescent skills in food administration was carried out by observing using a checklist. The number of participants in the training was 12 teenagers. The result of this activity is an increase in adolescent food consumption patterns by 6.7%, from 82.7 to 89.4%. The increase in value is seen in the frequency of food consumption, from 75 to 80%. The type and amount of food consumed by adolescents since before the training seems to have been good with a value above 80%. The average balanced menu processing practice by adolescents is in the good category with a score above 80%. The conclusion of this activity is that there is an increase in adolescent food consumption patterns after participating in the Training on the Use of the Book "Balanced Nutrition for Adolescents: Prevent Stunting". The type and amount of food consumed by adolescents was good since before the training. The frequency of adolescent food consumption became good after the training. Abstrak Prevalensi stunting di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR) yaitu sebesar 36,4%. Salah satu upaya untuk mencegah dan mengurangi prevalensi stunting yaitu mengajarkan kepada remaja tentang pola konsumsi pangan berdasarkan gizi seimbang. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pola konsumsi pangan remaja. Pelatihan ini dilakukan bulan Februari s.d. Agustus 2022. Penyuluhan pola makan dilakukan sebanyak 3 kali dengan menggunakan Buku “Gizi Seimbang Remaja: Cegah Stunting” di SMP N 1 Kampar Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Penilaian pola makan remaja dilakukan menggunakan kuesioner pre dan post test. Pertanyaan berkaitan dengan jenis, jumlah dan frekuensi makan.  Praktik penyelenggaraan makanan dilakukan sebanyak 3 kali di Laboratorium Pengolahan Pangan Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Riau di Jl. Melur 103 Kota Pekanbaru. Penilaian keterampilan remaja dalam penyelenggaraan makanan dilakukan dengan observasi menggunakan daftar tilik. Jumlah peserta pelatihan sebanyak 12 orang remaja. Hasil dari kegiatan ini yaitu terjadi peningkatan pola konsumsi pangan remaja sebanyak 6,7% yaitu dari 82,7 menjadi 89,4%. Peningkatan nilai terlihat pada frekuensi konsumsi pangan yaitu dari 75 mejadi 80%. Jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi remaja sejak sebelum pelatihan terlihat sudah baik dengan nilai di atas 80%. Rata-rata praktik pengolahan menu seimbang oleh remaja sudah termasuk kategori baik dengan nilai di atas 80%.  Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu terjadi peningkatan pola konsumsi pangan remaja setelah mengikuti kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Buku “Gizi Seimbang Remaja: Cegah Stunting”.  Jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi remaja sudah baik sejak sebelum pelatihan.  Adapun frekuensi konsumsi pangan remaja menjadi baik setelah pelatihan.
Dukung Program Vaksinasi COVID-19 pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui: Dukung Program Vaksinasi COVID-19 pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui Vella Yovinna Tobing; Dian Roza Adila; Eva Nurlis
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss2.1254

Abstract

The spread of the COVID-19 virus is global. It is currently rumored that the virus has mutated and become more dangerous. One way that can be done to prevent transmission of the virus is to strengthen the body's defense system through vaccination. Several issues have caused the COVID-19 vaccination program to receive pros and cons. The contra conditions are due to doubts regarding the safety and effectiveness of the COVID-19 vaccination. This doubt especially arises in the group of pregnant and lactating women, so that the coverage of the COVID-19 vaccine for the group of pregnant and lactating women is still not optimal. Education related to COVID-19 vaccination for pregnant and lactating mothers is one of the challenges, especially during the pandemic where there are restrictions on the length of visits during ANC. Based on the results of a preliminary study at the Rumbai Bukit Health Center, there is no educational media regarding the COVID-19 vaccine for pregnant and lactating women that patients can take home. In addition, health workers experience limited time because the majority of health workers also play a role as vaccinators. Therefore, this activity aims to assist the government in socializing the vaccination program in the form of making booklets containing information about vaccinations for pregnant and lactating women. This booklet is expected to be an educational medium and a source of information related to COVID-19 vaccination that can be read at home by patients and their families. This activity received appreciation and positive response from the Coordinator Midwife at the Rumbai Bukit Health Center Pekanbaru City. The media in the form of this booklet will greatly assist the patient education process, especially pregnant women. Abstrak Penyebaran virus COVID-19 terjadi secara global. Saat ini dikabarkan bahwa virus sudah bermutasi dan menjadi lebih berbahaya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan virus adalah dengan memperkuat sistem pertahanan tubuh melalui vaksinasi. Beberapa issue menyebabkan program vaksinasi COVID-19 mendapat tanggapan pro dan kontra. Kondisi kontra dikarenakan adanya keraguan terkait keamanan dan keefektifan vaksinasi COVID-19. Keraguan ini khususnya timbul pada kelompok ibu hamil dan menyusui, sehingga cakupan vaksin COVID-19 untuk kelompok ibu hamil dan menyusui masih belum optimal. Edukasi terkait vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil dan menyusui menjadi salah satu tantangan, terutama dimasa pandemi dimana adanya pembatasan lama kunjungan saat melakukan ANC. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Puskesmas Rumbai Bukit, belum ada media edukasi terkait vaksin COVID-19 pada ibu hamil dan menyusui yang bisa dibawa pulang oleh pasien. Selain itu, tenaga keseshatan mengalami keterbatasan waktu karena mayoritas tenaga kesehatan juga berperan menjadi vaksinator. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mensosialisasikan program vaksinasi berupa pembuatan booklet yang berisi info tentang vaksinasi pada ibu hamil dan menyusui. Booklet ini diharapkan dapat menjadi media edukasi dan menjadi sumber informasi terkait vaksinasi COVID-19 yang bisa dibaca di rumah oleh pasien dan keluarga. Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dan tanggapan yang positif dari Bidan Koordinator di Puskesmas Rumbai Bukit Kota Pekanbaru. Media berupa booklet ini akan sangat membantu proses edukasi pasien, terutama ibu hamil.
Cegah Stunting Melalui Edukasi Kesehatan Di Masa Kehamilan Di Kelurahan Rejosari Kota Pekanbaru: Cegah Stunting Melalui Edukasi Kesehatan Di Masa Kehamilan Di Kelurahan Rejosari Kota Pekanbaru Hetty Ismainar; Hastuti Marlina; Ani Triana
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss2.1283

Abstract

Background. Stunting is a height growth disorder. The prevalence of stunting in Riau Province based on the Indonesian Toddler Nutrition Status Survey in 2019 was 23.7% (WHO standard < 20%). The trigger for stunting is multifactorial, starting from pregnancy to 2 years of age under five. Prevention efforts are needed to reduce the prevalence of stunting. Objectives To provide health education during pregnancy through leaflets and banners for pregnant women. Methods, Health education for pregnant women in by health education media by leaflets and banners. This activity is given to mothers There were 18 pregnant women in the Rejosari village area. The understanding of the material on "Preventing Stunting during pregnancy" focused on four educational materials, including: Blood Adding Tablets, Delivery Assistance with health workers, Early Initiation of Breastfeeding and Exclusive Breastfeeding. Measurement indicators use pre and post-test questionnaires. Results. Pre-test scores, low knowledge 54.2% and high knowledge 45.8%, after the post-test, low knowledge scores 26.4% and high knowledge 73.6%. Conclusion. This health education activity using leaflet and banner media was able to increase the knowledge of pregnant women on how to prevent stunting during pregnancy by 27.8%. Suggestion. Periodic monitoring is needed by the coordinator midwife of the Rejosari Health Center which focuses on providing 90 iron tablets, delivery with health workers, IMD and exclusive breastfeeding. Abstrak Latar Belakang Sunting merupakan gangguan pertumbuhan tinggi badan. Prevalensi stunting di Provinsi Riau berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia pada tahun 2019 yaitu 23,7% (standar WHO < 20%). Pemicu stunting ini multifaktor yang diawali mulai dari kehamilan sampai 2 tahun usia balita. Perlu upaya pencegahan untuk mengurangi prevalensi stunting tersebut. Tujuan, Untuk memberikan edukasi kesehatan masa kehamilan melalui leafleat dan banner pada ibu hamil. Metode, Edukasi kesehatan pada ibu hamil berupa penyuluhan dan media edukasi kesehatan berupa leaflet dan banner. Kegiatan ini diberikan kepada ibu hamil di wilayah kelurahan Rejosari berjumlah 18 orang. Pemahaman materi tentang “Cegah Stunting pada masa kehamilan” yang diberikan focus pada empat materi edukasi antara lain: Tablet Tambah Darah, Pertolongan Persalinan dengan tenaga kesehatan, Inisiasi Menyusui Dini (IMD), dan ASI Ekslusif. Indikator pengukuran menggunakan kuisioner pre dan post-test. Hasil. Nilai pre-test, pengetahuan rendah 54,2% dan pengetahuan tinggi 45,8%, setelah dilakukan post-test, nilai pengetahun rendah 26,4% dan pengetahuan tinggi 73,6%. Kesimpulan. Kegiatan edukasi kesehatan menggunakan media leaflet dan banner ini mampu meningkatkan pengetahuan ibu hamil cara pencegahan stunting dimasa kehamilan sebesar 27,8%. Saran. Perlu pemantauan berkala oleh bidan coordinator wilayah Puskesmas Rejosari yang berfokus pada pemberian 90 butir TTD, Persalinan dengan tenaga kesehatan, IMD dan ASI Ekslusif.
Penyuluhan Pencegahan Penularan Covid-19 Di Ruang Praktek Dokter Gigi Di Kota Pekanbaru: Penyuluhan Pencegahan Penularan Covid-19 Di Ruang Praktek Dokter Gigi Di Kota Pekanbaru Oktavia Dewi; Novita rani; Erli fanora
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss2.1284

Abstract

Dentist activity is related to aerosol production. The SARS-CoV-2 virus is most commonly found in the naso-oropharynx and saliva. The production of aerosols and droplets is the cause of the spread of COVID-19 in dental practice. With the increased understanding of dentists, it is hoped that no more dentists will be infected with the covid virus. The method used in this service is the provision of material on efforts to prevent the transmission of covid-19 in the dentist's practice room in the form of video playback sent via the whats app application to each dentist in Pekanbaru. Pre-test and post-test were conducted to evaluate the dentist's level of understanding of the material provided online through the google form. The average increase in the understanding of the dentist is 12.6%. Sterilization must be carried out in the room and equipment of each patient after completion of treatment. The usual methods of sterilization are washing with soap, immersing the tool in a disinfectant solution or inserting it into a sterilizer (autoclave). During the Covid-19 pandemic, Personal Protective Equipment worn by doctors and nurses is recommended to replace every patient exchange in order to avoid transmission of viruses and bacteria from one patient to another. The practice room is also sprayed with disinfectant liquid or provides UV light after the patient's procedure is completed, to clean the air in the clinic room. It is also recommended to provide sufficient time between patients, especially if there are invasive procedures on previous patients. Abstrak Aktivitas dokter gigi berhubungan dengan produksi aerosol. Virus SARS-CoV-2 sangat banyak ditemukan di naso-orofaring dan saliva. Produksi aerosol dan droplet merupakan penyebab penyebaran COVID-19 pada praktik dokter gigi.. Target capaian pengabdian masyarakat ini memberikan pemahaman dan motivasi kepedulian dokter gigi untuk dapat mencegah penularan covid sehingga tercapai proses layanan kesehatan gigi yang aman dan optimal. Dengan peningkatan pemahaman dokter gigi maka diharapkan tidak ada lagi dokter gigi yang tertular virus covid. Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah pemberian materi upaya pencegahan penularan covid-19 di ruang praktek dokter gigi dalam bentuk pemutaran video yang dikirimkan melalui aplikasi whats app pada masing masing dokter gigi di Pekanbaru. Pre Test dan Post test dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pemahaman dokter gigi terhadap materi yang diberikan secara daring melalui google form. Rerata  peningkatan pemahaman dokter gigi yang terbesar sebesar 12,6% Sterilisasi harus dilakukan pada ruangan dan alat setiap pasien setelah selesai perawatan. Cara sterilisasi yang biasa dilakukan adalah cuci pakai sabun, merendam alat dalam larutan desinfektan atau memasukan dalam alat sterilisasi (autoclave).  Selama pandemic Covid-19, Alat Perlindungan Diri yang dikenakan oleh dokter dan para perawat dianjurkan mengganti setiap pertukaran pasien agar menghindari transmisi virus dan bakteri dari 1 pasien ke pasien lainnya. Ruangan praktek juga dilakukan penyemprotan cairan desinfektan atau memberikan Sinar UV setelah selesai tindakan pasien, untuk membersihkan udara di ruangan klinik. Serta dianjurkan memberikan jarak waktu yang cukup antar pasien terutama jika ada tindakan invasif pada pasien yang sebelumnya.
SOSIALISASI MELALUI MEDIA VIDEO TENTANG PENERAPAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) PILAR CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DALAM PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 PADA MURID SD AL AZHAR SYIFA BUDI PEKANBARU TAHUN 2021: Sosialisasi Melalui Media Video Penerapan STBM CTPS Dalam Pencegahan Penularan Covid-19 Pada Murid Sd Al Azhar Syifa Budi Pekanbaru Novita Rani; Oktavia Dewi; Mitra Mitra
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss2.1288

Abstract

Community-Based Total Sanitation (STBM) is an approach to changing sanitation hygiene behavior through triggering activities and is also an adoption of the success of total sanitation development by applying the CLTS (Community-Led Total Sanitation) model. Basically, the implementation of STBM aims to realize hygienic and sanitary community behavior independently in order to improve the health status of the community. The habit of washing hands with soap is part of a healthy lifestyle which is one of the three pillars of development in the health sector. Simple healthy behavior such as washing hands with soap is one way to increase public awareness about personal health maintenance and the importance of clean and healthy living behavior. In this case, while still in the Covid-19 condition, students have started to actively study in schools with various strict health program provisions and regulations (PROKES) that have been set by the government. Therefore, socialization through video media and prevention questions and answers regarding health procedures, especially CTPS, is very necessary to prevent the transmission of COVID-19 to Al-Azhar Syifa Budi Elementary School students, Pekanbaru. Abstrak Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan Pendekatan perubahan perilaku hygiene sanitasi melalui kegiatan pemicuan dan juga merupakan adopsi dari keberhasilan pembangunan sanitasi total dengan menerapkan model CLTS (Community-Led Total Sanitation). Pada dasarnya penyelenggaraan STBM bertujuan untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, adalah bagian dari perilaku hidup sehat yang merupakan salah satu dari tiga pilar pembangunan bidang Kesehatan. Perilaku hidup sehat yang sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemeliharaan kesehatan pribadi dan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat. Dalam hal ini, dengan masih dalam kondisi covid-19 murid-murid sudah mulai aktif belajar di sekolah dengan berbagai ketentuan dan peraturan ketat program kesehatan (PROKES) yang telah di tetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, sosialiasi melalui media video dan tanya jawab pencegahan mengenai prokes khususnya CTPS sangat diperlukan untuk mencegah penularan covid-19 pada murid SD Al-Azhar Syifa Budi Pekanbaru.
PENERAPAN ASUHAN KEBIDANAN MODEL CONTINUTY OF MIDWIFERY CARE (COMC) OLEH BIDAN DI KOTA PEKANBARU: Penerapan Asuhan Kebidanan Model Continuty Of Midwifery Care (Comc) Oleh Bidan Di Kota Pekanbaru AriSusanti; Hamidah Hamidah; Isye Fadmiyanor
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss2.1324

Abstract

Reducing the Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) is currently still a priority for health programs in Indonesia. Midwives as midwifery care providers have a strategic position to play a role in efforts to accelerate the decline in MMR and IMR. Therefore, midwives must have qualifications that are inspired by the philosophy of midwifery care that emphasizes women-centred care. One of the models of care that can contribute to the reduction of MMR and IMR is the Continuity of Midwifery Care (CoMC) model of care. The CoMC model of care is continuous midwifery care during pregnancy, birth and the postnatal period. The purpose of this Community Service is to improve the knowledge and skills of midwives in providing CoMC model of Midwifery care in the Praktik Mandiri Bidan (PMB), Klinik Pratama and Klinik Utama di kota Pekanbaru. This community service activity will be carried out from February to September 2021 at the Praktik Mandiri Bidan (PMB), Klinik Pratama and Klinik Utama. The target audience for this community service is 21 midwives. The service method are training on CoMC model midwifery care, assistance in carrying out care and evaluation of the implementation of care. It is expected that midwives in Pekanbaru City apply this CoMC model of care in providing midwifery services.Keywords: Midwifery care, pregnancy, birth, after birth. Abstrak Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) saat ini masih menjadi prioritas program kesehatan di Indonesia. Bidan sebagai pemberi asuhan kebidanan memiliki posisi strategis untuk berperan dalam upaya percepatan penurunan AKI dan AKB. Karena itu, bidan harus memiliki kualifikasi yang diilhami oleh filosofi asuhan kebidanan yang menekankan asuhannya terhadap perempuan (women centred care).Salah satu model asuhan yang dapat berkontribusi dalam penurunan AKI dan AKB  yaitu model asuhan Continuity of midwifery Care (CoMC). Model Asuhan CoMC adalah asuhan kebidanan yang berkelanjutan saat kehamilan, kelahiran dan masa pasca kelahiran. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bidan dalam memberikan asuhan Kebidanan model CoMC di Praktik Mandiri Bidan (PMB), Klinik Pratama dan klinik Utama di Kota Pekanbaru. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan pada bulan Februari s/d September  2021 di Praktik Mandiri Bidan (PMB), Klinik Pratama dan klinik Utama Kota Pekanbaru. Khalayak sasaran dalam pengabdian masyarakat ini adalah Bidan sebanyak 21 orang. Metode pengabdian yaitu pelatihan tentang asuhan kebidanan model CoMC, pendampingan dalam melaksanakan asuhan dan evaluasi pelaksanaan asuhan. Diharapkan kepada bidan yang ada di Kota Pekanbaru menerapkan model asuhan CoMC ini dalam memberikan pelayanan kebidanan.
Pelatihan Komunikasi S-BAR pada Perawat untuk Mencegah Kesalahan Pemberian Obat Guna Meningkatkan Keselamatan Pasien : Pelatihan Komunikasi S-BAR pada Perawat untuk Mencegah Kesalahan Pemberian Obat Guna Meningkatkan Keselamatan Pasien Bayu Anggileo Pramesona; Asep Sukohar; Suharmanto Suharmanto
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss2.1327

Abstract

Background One of the efforts to improve patient safety in hospitals is to implement effective communication between nurses and/or other health care workers. However, at RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi, no effective communication training using the SBAR technique has been conducted. The purpose of this activity is to increase knowledge, understanding, and practice effective communication with the S-BAR technique to nurses in order to prevent medication errors so that patient safety can be realized. Methods This training uses the lecture method, interactive discussion and simulation/role play of the implementation of effective communication with the S-BAR technique on 58 nurses at the RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi, North Lampung on July 4, 2022. The media used is in the form of materials on effective communication using techniques S-BAR. Knowledge is measured by conducting pre and post-test before and after training. S-BAR communication practice assessment is carried out after role play through case examples. Results The average knowledge of nurses increased by 42.6% after the training. Nurses can also practice S-BAR communication techniques properly. Conclusion S-BAR communication training proved effective in increasing the knowledge and understanding of nurses to prevent medication errors. It is necessary to carry out routine monitoring and evaluation related to the implementation of S-BAR communication on nurses. Hospital management is advised to provide S-BAR communication training to health workers on a regular basis. Abstrak Latar belakang Salah satu upaya guna memperbaiki keselamatan pasien di rumah sakit (RS) adalah dengan menerapkan komunikasi efektif baik antar perawat maupun perawat-petugas kesehatan lain. Namun, di RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi belum pernah dilakukan pelatihan komunikasi efektif menggunakan teknik S-BAR. Tujuan. kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan mempraktikkan komunikasi efektif dengan teknik S-BAR pada perawat guna mencegah kesalahan pemberian obat sehingga keselamatan pasien dapat terwujud. Metode. Pelatihan ini menggunakan metode ceramah, diskusi interaktif dan simulasi/role play pelaksanan komunikasi efektif dengan teknik S-BAR pada 58 perawat pelaksana di RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara pada 4 Juli 2022. Media yang digunakan berupa materi tentang komunikasi efektif menggunakan teknik S-BAR. Pengetahuan diukur dengan melakukan pre dan posttest sebelum dan setelah pelatihan. Penilaian praktik komunikasi S-BAR dilakukan setelah role play melalui contoh kasus. Hasil. Rata-rata pengetahuan perawat meningkat 42.6% setelah dilakukan pelatihan. Perawat juga dapat mempraktikkan teknik komunikasi S-BAR dengan benar. Kesimpulan. Pelatihan komunikasi S-BAR terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perawat untuk mencegah kesalahan pemberian obat. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi rutin terkait pelaksanaan komunikasi S-BAR pada perawat. Pihak manajemen RS disarankan untuk memberikan pelatihan komunikasi S-BAR pada tenaga kesehatan secara berkala.
KEGIATAN PEMBERDAYAAN EKONOMI DAN KESEHATAN KELUARGA DI DESA TANIMULYA KECAMATAN NGAMPRAH KABUPATEN BANDUNG BARAT MELALUI GERAKAN MEMBUDIDAYAKAN TANAMAN KELOR (METEOR) TAHUN 2022: Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Dan Kesehatan Keluarga Di Desa Tanimulya Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Melalui Gerakan Membudidayakan Tanaman Kelor (Meteor) Tahun 2022 Ayu Laili; Gunawan Irianto; Asep Dian Abdillah; Ruhyandi Ruhyandi; Yayat Suryati; Susilowati Susilowati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss2.1331

Abstract

Background Tanimulya village has 25 community pillars (RW), which has 26 posyandu. During the pandemic, some of the people of Tanimulya village were threatened from an economic and health perspective. Many have also been positively affected by Covid-19, as well as a decline in the family's economy, because some have been laid off, decreased income due to WFH, cannot sell anymore, and other factors caused by the Covid'19 pandemic. Various factors affect the economic decline and family health, so it is necessary to increase community empowerment, by providing knowledge and skills that can improve the economy and family health. This community empowerment activity aims to increase public knowledge about the benefits of Moringa for health and to be processed into products of economic value. The implementation method was carried out on representatives of posyandu cadres from 25 RW in Tanimulya Village, with practical techniques for planting Moringa plant cuttings, direct counseling, skills training, direct practice of processing Moringa leaves into food, drinks and others, and for complementary feeding (MPASI). The results of community empowerment and counseling about Moringa leaves showed that knowledge about the benefits and nutritional content of Moringa leaves before counseling was 53% of participants, while knowledge of participants after counseling was 100%. The results of the outreach activities have a direct effect on increasing knowledge, planting Moringa seeds, and being able to practice processing Moringa leaves into complementary foods for breast milk, types of food and drinks that have nutritional and economic value, into ready-to-sell products. Benefits for participants (Posyandu cadres), can provide re-education about the benefits of Moringa for health and how to process Moringa leaves for complementary feeding (MPASI) to mothers of toddlers in their respective posyandu, and to their families. Abstrak Latar Belakang Desa Tanimulya mempunyai 25 Rukun warga (RW), yang mempunyai 26 posyandu. Ketika pandemi, sebagian masyarakat desa Tanimulya terancam dari segi ekonomi dan kesehatannya. Banyak juga yang terkena positif Covid-19, dan juga penurunan ekonomi keluarga, karena ada yang kena PHK, penurunan pendapatan akibat WFH, tidak bisa berjualan lagi, dan factor lainnya yang disebabkan oleh pandemic Covid’19. Berbagai faktor yang mempengaruhi penurunan ekonomi dan Kesehatan keluarga, sehingga perlu meningkatkan pemberdayaan masyarakat, dengan membekali pengetahuan dan keterampilan yang bisa meningkatkan ekonomi dan Kesehatan keluarga. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat kelor untuk kesehatan dan untuk diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi. Metode pelaksanaan dilakukan terhadap perwakilan kader posyandu dari 25 RW di Desa Tanimulya, dengan teknik praktek penanaman setek tanaman kelor, penyuluhan langsung, pembekalan keterampilan, praktek langsung pengolahan daun kelor menjadi makanan, minuman dan lainnya, dan untuk makanan pendamping ASI (MPASI). Hasil dari pemberdayaan dan penyuluhan masyarakat tentang daun kelor, menunjukan bahwa pengetahuan tentang manfaat dan kandungan nutrisi daun kelor sebelum dilakukan penyuluhan sebesar 53% peserta, sedangkan pengetahuan peserta setelah penyuluhan sebesar 100%. Hasil kegiatan penyuluhan langsung berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan, penanaman bibit kelor, dan bisa mempraktekan pengolahan daun kelor menjadi bahan makanan pendamping ASI, jenis makanan dan minuman yang bernilai gizi dan ekonomi, menjadi produk siap jual. Manfaat bagi peserta (Kader posyandu), dapat memberikan penyuluhan kembali tentang manfaat kelor untuk Kesehatan dan cara pengolahan daun kelor untuk makanan pendamping asi (MPASI) kepada ibu-ibu balita di posyandunya masing-masing, dan untuk keluarganya.
Making Hand Sanitizer With Spray Technique Through Utilization Of Betel Leaf Extract In Order To Improve A Clean And Healthy Living Culture : Pembuatan Hand Sanitizer Dengan Teknik Spray Melalui Pemanfaatan Ekstrak Daun Sirih Dalam Rangka Meningkatkan Budaya Hidup Bersih Dan Sehat Rais Nur Latifah
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss2.1335

Abstract

The Covid-19 virus is a virus that attacks the respiratory and causes death. A clean and healthy lifestyle is one of ways that can be done to survive during this pandemic. This community service program aims to make hand sanitizer with betel leaf extract. The target of this program is the community in Dusun Jetak, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. The method used to implement the service program is through the method of socialization and direct practice in making hand sanitizers. The result of the community service program is the ability of the community to make household-scale hand sanitizers independently. The results of the average score got by the community after the socialization program for making hand sanitizers are between 70-80. Each group in the hand sanitizer manufacturing program produces 2 liters. The level of public acceptance of hand sanitizer products with betel leaf extract is 85%. At the monitoring and evaluation stage, the community has an understanding level of 80-90%. Abstrak Virus Covid-19 merupakan virus yang menyerang pernafasan dan dapat menyebabkan kematian. Pola hidup bersih dan sehat merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan agar survive dalam masa pandemi ini. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membuat hand sanitizer dengan ekstrak daun sirih. Sasaran pelaksanaan program ini adalah masyarakat Dusun Jetak, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan program pengabdian ini yaitu melalui metode sosialisasi dan praktik langsung dalam pembuatan hand sanitizer. Hasil dari program pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat memiliki kemampuan dalam membuat mandiri hand sanitizer skala rumah tangga. Hasil rata-rata score yang diperoleh masyarakat pasca program sosialisasi pembuatan hand sanitizer berada dalam rentang nilai 70-80. Setiap kelompok dalam program pembuatan hand sanitizer ini menghasilkan 2 liter. Tingkat penerimaan masyarakat terhadap produk hand sanitizer dengan ekstrak daun sirih yaitu sebesar 85%. Pada tahap monitoring dan evaluasi masyarakat memiliki tingkat pemahaman sebesar 80-90%.  

Page 1 of 1 | Total Record : 10