cover
Contact Name
Rani Ismiarti Ergantara
Contact Email
ergantararani@yahoo.com
Phone
+62811729009
Journal Mail Official
jurnalrts.ft@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jl Pramukan No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 25414720     EISSN : 2549984X     DOI : ttps://doi.org/10.33024/jrets.v4i1
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains (JRETS) adalah media yang mempublikasikan naskah/tulisan ilmiah orisinil hasil penelitian dan kerekayasaan, ulasan atau komunikasi singkat (review), analisis kebijakan atau catatan penelitian singkat serta pikiran dan pandangan dalam bidang rekayasa, teknologi, dan sains. Terbit 2 kali dalam setahun pada bulan Januari dan Agustus oleh Fakultas Teknik Universitas Malahayati. Naskah/tulisan yang masuk akan diseleksi oleh mitra bestari dan dewan redaksi.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2018)" : 8 Documents clear
ANALISIS PETA KENDALI VARIABEL PADA PENGOLAHAN PRODUK MINYAK SAWIT DENGAN PENDEKATAN STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) Marcelly Widya Wardhana; Sulastri Sulastri; Eko Adi Kurniawan
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v2i1.1114

Abstract

Mutu produk yang baik perlu diciptakan dan program pengawasan kualitas yang efektif dilakukan agar dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Data yang digunakan adalah data mutu CPO, yaitu kadar asam lemak bebas, kadar air, dan kadar kotoran. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC) dengan diagram control chart mean (X) dan control chart range (R), dilanjutkan denganmembuat diagram sebab akibat guna mengetahui penyebab produk di luar batas kendali statistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas menggunakan alat bantu statistik bermanfaat dalam upaya mengendalikan mutu produk perusahaan. Analisa pengendalian kualitas dilakukan menggunakan alat bantu statistik berupa check sheet, peta kendali X dan R, dan diagram sebab akibat. Hasil pengolahan data penelitian menunjukkan bahwa untuk kadar asam lemak bebas sebanyak 17 data dari 30 data pengolahan x (56,67 %) tidak memenuhi standar mutu. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dengan diagram sebab akibat, dapat diidentifikasi faktor-faktor penyebab penyimpangan kualitas seperti faktor bahan baku yang terlalu matang, faktor metode kerja yaitu terjadinya penyimpangan pada pelaksanaan kerja, faktor mesin yang kurang mendapat perawatan yang preventif, faktor operator dimana kurang mematuhi standar operasi pabrik.Kata Kunci : peta kendali, statistical quality control (SQC).ABSTRACT: Analysis of Variable Control Chart on Crude Palm Oil Product by Statistical Quality Control (SQC) Approach. Good product quality needs to be created and an effective quality control program is conducted in order to improve the profitability of the company. The data used are CPO quality data, ie free fatty acid content, air content, and levels of impurities. The data are then analyzed using Statistical Quality Control (SQC) method with mean control chart diagram (X) and range control (R) diagram, continued with cause and effect diagram to find the cause. This study aims to find out how to use tools. Performance analysis using check sheet statistical tools, x and r control charts, and cause and effect diagrams. The results of data processing research show for free fatty acid content of 17 data from 30 data processing x (56.67%) did not meet the quality standard. Based on the results of evaluations conducted with causal diagrams, can be awakened factors causing factors such as quality deviation factors that are too mature, the method of cooperation methoddeviation on the execution of work, machine factors that lack of preventive maintenance, plant operating standards.Keywords: control chart, statistical quality control (SQC).
PERENCANAAN LANSKAP UNTUK PENGEMBANGAN WISATA ALAM DI SEMPDAN SUNGAI KEMIRI KECAMATAN MARGADANA– KOTA TEGAL Rahma Dewi
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v2i1.1110

Abstract

Kegiatan wisata alam merupakan perjalanan di alam dan tidak melakukan perusakan dengan tujuan spesifik mempelajari, mengagumi, dan menikmati pemandangan. Pengembangan wisata alam yang baik harus diawali dengan perencanaan lanskap yang baik pula. Perencanaan lanskap yang baik harus melindungi badan air dan menjaga air tanah, mengkonservasi hutan, dan sumber mineral, menghindari erosi, menjaga kestabilan iklim, menyediakan tempat untuk rekreasi dan suaka margasatwa, melindungi tapak yang memiliki nilai keindahan ekologi, serta mampu mengakomodasi dan mengintegrasi ekologi dan sistem soasial. Oleh karena itu, tujuan penelitian adalah terwujudnya integritas dan produktivitas lanskap dan multifungsi sumber daya alam di Sempadan Sungai Kemiri. Data dianalisis menggunakan metode kuantitatif (mendeskripsikan hasil kuesioner tentang peresepsi masyarakat) dan kualitatif (memaknai kondisi objek alamiah, pemetaan zonasi dan memaknai hasil wawancara dengan informan kunci). Hasil penelitian menunjukkan Perencanaan Lanskap untukPengembangan Wisata Alam di Sempadan Sungai Kemiri dapat dilaksanakan dengan baik dan sumberdaya alam dapat terintegrasi pengelolaannya serta multifungsi.Kata Kunci : perencanaan, lanskap, wisata alam, sempadan sungai kemiriABSTRACT: Landscape Planning For Nature Tourism Development In The Border Of Kemiri River, Margadana District – City Of Tegal. Nature Tourism activity is a traveling activity within the nature that does not harm its fragment which has specific aim to studying, admiring, and enjoying the scenery. A good nature tourism development has to be established by a good landscape planning as well. A high quality of landscape planning should cover protection of water bodies, ground water preservation, and also mineral and forest conservation in order to prevent erosion, maintain a stable climate; provide place for wildlife and human recreation; protecting the beauty of the site which has ecological value; accommodate and integrate both ecological and social system. Therefore the purposes of this study were to actualize the integrity and productivity of landscape with multifunction natural resources in The Border of Kemiri River. Data were analyzed using quantitative methods to describe the questionnaire related to community perception. However, qualitative method was used to interpret condition of natural object, zonation mapping, and interview with key informants. The result showed that landscape planning for The Border of Kemiri River were performed well and management of the natural resources were both integrated and multifunctional.Keywords : planning, landscape, nature tourism, border of kemiri river
ANALISA VARIASI ARUS MENGGUNAKAN LAS GTAW PADA MATERIAL SS JIS410J1 DENGAN FILLER ER308L Tumpal Ojahan R; Ferry Mahardika Putra; Yusup Hendronursito
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v2i1.1115

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh las GTAW menggunakan Filler ER308L pada material SS JIS410J1 terhadap nilai uji tarik dan struktur mikro. Proses penelitian ini menggunakan las GTAW dengan variasi arus 150A, 200A, 250A dan menggunakan kampuh V. Untuk mengetahui hasil penelitian diatas maka dilakukan beberapa pengujian yaitu uji penetran, uji komposisi kimia, uji tarik serta struktur mikro. Dari hasil pengujian penetran tidak didapatkan cacat pada semua sampel. Dari hasil uji komposisi kimia setelah dilakukan perbandingan dengan standar JISG4303(2015), menunjukan bahwa material dasar adalah SS JIS410J1. Dari hasil pengujian uji tarik nilai yang terbaik terdapat pada proses pengelasan dengan variasi arus 150 A, dimana tegangan luluh 386,388 MPa, tegangan maksimal 830,392 MPa, perpanjangan 42,86 mm, regangan 40,81%. Hasil struktur mikro sebelum dilakukan pengelasan adalah fasa martensite, setelah dilakukan pengelasan terdapat penambahan fasa ferrite dan karbida crom pada HAZ dan fasa austenite pada daerah lasan.Kata kunci : stainless steel JIS410J1, sifat mekanik, variasi arus, pengelasan GTAWABSTRACT: Analysis Of Flow Variation Using Gtaw Ware On Ss Jis410j1 Material With Filler Er308l. The purpose of this research is to know the effect of GTAW welding using Filler ER308L on SS JIS410J1 material to tensile test value and micro structure. The research process uses GTAW welding with current variations of 150 A, 200 A, 250 A and using V. To find out the results of the above research then performed some testing that is penetrant test, chemical composition test, tensile test and micro structure. From the result of penetrant testing there is no defect in all samples. From the result of chemical composition test after comparison with JISG4303 (2015) standard, it shows that the basic material is SS JIS410J1. From the best value of tensile test result, there is welding process with variation of current 150 A, where yield stress 386,388 MPa, maximum voltage 830,392 MPa, extension 42,86 mm, strain 40,81%. The result of microstructure before welding is martensite phase, after welding there is addition of ferrite phase and carbide crom at HAZ and austenite phase in weld area. Keywords: stainless steel JIS410J1, mechanical properties, current variation, GTAW welding.
PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK BATA BETON RINGAN Devi Oktarina; Natalina Natalina
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v2i1.1111

Abstract

Berkembangnya industri minyak kelapa sawit menyebabkan meningkatnya limbah cangkang kelapa sawit yang merupakan salah satu limbah pengolahan minyak kelapa sawit yang cukup besar, yaitu mencapai 60% dari produksi minyak. Limbah cangkang kelapa sawit dalam peneliti an ini dimanfaatkan untuk campuran bata beton sebagai bahan bangunan berupa dinding dengan menggunakan beton ringan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan membuat benda uji berupa balok dengan ukuran 40 cm x 10 cm x 20 cm untuk uji penyerapan air dan uji kuat tekan dengan perbandingan campuran 1Pc : 7Ps, dimana campuran ini akan diberi tambahan cangkang kelapa sawit sebagai bahan tambah dengan mengurangi jumlah persentase dari berat pasir. Hasil pengujian untuk kuat tekan bata beton ringan CKS persentase CKS 3%, dan 6% mengalami peningkatan dari bata beton normal sebesar 9,49% dan 18,64%. Bata beton persentase CKS 3% dan CKS 6% yang kuat tekannya sebesar 27,47 kg/cm2 dan 29,76 kg/cm2 melampaui kuat tekan tingkat mutu bata beton pejal IV dan berdasarkan standar PUBI 1989 melampaui kuat tekan tingkat mutu bata beton pejal A1.Kata kunci : bata beton ringan, cangkang kelapa sawit (CKS), kuat tekan dan penyerapan airABSTRACT: The Use of Palm Oil Shell For Brick Light Concrete. The expansion of the the oil industry that stole oil palm resulted in the increasingly any type of waste palm shell oil which is one of waste processing crude palm oil that is large enough , even up to 60 % of the production of oil. The shell of a waste oil palm in research that it was used to a mixture of brick concrete as building material in the form of a wall by using light concrete. Methods used in research this is the method his experiments with make things test the form of bars with size 40 cm x 10 centimeters x 20 cm to test the absorption of water and the strong press with comparison a mixture of 1pc: 7ps, where a mixture of this will given additional shells palm oil as a added by reducing the number of the percentage of heavy sand. The results of testing for vigorous press brick light concrete cks the percentage of cks 3 % , and 6 % has increased in number from brick concrete normal as much as 9,49 % and 18,64 % . Brick concrete the percentage of cks 3 % and cks 6 % well known fact that you tekannya as much as 27,47 kg/cm2 and 29,76 kg/cm2 beyond strong press level of quality brick concrete pejal iv of rp trillion and based on the standard PUBI 1989 beyond compression strength of quality brick concrete A1.Key words : brick light concrete, the shell of a palm oil ( CKS ), compression strength and water absorption
PERANCANGAN MESIN PENCACAH ECENG GONDOK SEBAGAI BAHAN DASAR PUPUK KOMPOS DENGAN KAPASITAS 200 KG/JAM M Choirudin Triatmodjo; Abdullah Arkha; Septian Prima Anggada
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v2i1.1116

Abstract

Perancangan sebuah mesin merupakan usaha awal dari pengembangan suatu produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat dalam hal ini menginginkan alat sebagai produk yang sesuai dan mewadahi kebutuhan yang semakin meningkat. Perkembangan mesin produksi dalam bidang industri semakin banyak digunakan. Hal ini dikarenakan proses tingkat produksi sekarang sangat tinggi dan tingkat kebutuhan yang semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat perancangan desain alat pencacah eceng gondok yang sederhana sehingga dapat mudah diaplikasikan di masyarakat, terutama di kalangan petani agar petani dapat memproduksi sendiri pupuk untuk tanaman mereka. Sehingga dapat mengurangi anggaran yang mereka keluarkan. Eceng gondok (Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung, bagi masyarakat di sekitar pinggiran sungai, eceng gondok adalah tanaman parasit yang hanya mengotori sungai. Tetapi dalam pemanfaatannya tanaman eceng gondok dapat di jadikan pupuk tanaman. Dalam produksinya terutama pada proses awal yaitu proses pencacahan masih dilakukan dengan cara manual menggunakan pisauatau alat pemotong lain. Akan tetapi, bila jumlahnya cukup besar, pencacahan secara manual membutuhkan waktu dan tenaga kerja yang cukup besar. Berdasarkan permasalahan diatas dilakukan perancangan alat pencacah eceng gondok, dari hasil pengolahan data rancangan mesin didapat kapasitas mesin 200 kg/jam, tinggi 1235 mm, panjang 645 mm, lebar 550 mm. Dengan karakteristik bahan yaitu : Plat lembaran, Poros, Besi rangka, Besi plat, Besi pipa, Bearing, Pulley, Belt, Motor listrik 1HP. Hasil dari mesin ini berupa cacahan eceng gondok dengan ukuran ± 0,5 – 1 cm dan dalam waktu 1 jam, mesin dapat mencacah eceng gondok sebanyak 140,9 Kg, lebih rendah dari target kapasitas rencana yaitu 200 kg/jam, hal ini dikarenakan faktor ketajaman pisau, material filter yang digunakan dan kondisi bahan enceng gondok yang tidak seragam ukurannya.Kata kunci : eceng gondok, bahan dasar pupuk kompos, mesin pencacah.ABSTRACT: Designning a machine is an initial of a product development in sake of public demand. People require a tool or equipment that enables meeting their increase needs. The objective of the study was to design a simple chopping machine for personal use with easy application in increasing compost production from eceng gondok. The machine is aimed to reduce production cost. Eceng gondok (Eichornia crassipes) is a free-floating perennial aquatic plant. People assumed it as a water pollutant on river banks. Recently, eceng gondok can be utilized as compost. The compost production is started by chopping the plant with knife. Problem comes when eceng gondok is in big number for bigger production. Based on problem above, this study tried to design a model of chopping machine with 200 kg/hour capacity, 1235 mm high, 645 mm long and 550 wide. The characterisitc of the machine was using some materials, they were: sheet plates, spindle, frame iron, iron plate, iron pipe, bearing, pulley, belt, electrical motor 1HP. The result of this machine was chop of eceng gondok with ± 0.5 – 1 cm size. In one hour the machine can produce 140.9 kg chops; it was less than the target 200 kg/hour. Unreached target was caused by sharpness of knife, filter material, and condition of eceng gondok.Keywords: eceng gondok, compost material, chopping machine
PENURUNAN KADAR MINYAK PELUMAS PADA LIMBAH CAIR BENGKEL DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH LATEKS KARET Natalina Natalina; Atmono Atmono; Anggi Puspitasari
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v2i1.1112

Abstract

Perkembangan Industri otomotif sangat membantu aktivitas manusia, namun di lain sisi menimbulkan efek negatif bagi lingkungan berupa akumulasi oli pelumas mesin dalam bentuk cairan. Senyawa ini kebanyakan dibuang begitu saja setelah digunakan sebagai pelumas pada kendaraan. Limbah lateks karet alam memiliki sifat oleofilik dan hidrofobik yang cocok untuk dijadikan adsorben minyak. Proses pembuatan adsorben diawali dengan pengovenan lateks pada suhu 110ºC selama 5 jam, kemudian adsorben dimasukan kedalam beaker glass yang berisi air limbah sebanyak 100ml untuk dilakukan pengolahan. Penelitian ini dilakukan dengan variasi kecepatan pengadukan, banyaknya massa adsorben, dan lamanya waktu pengadukan, penelitiaan ini dilakukan secara batch. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan adsorben yang terbuat dari lateks karet. Dari hasil penelitian, diperoleh konsentrasi awal untuk parameter minyak sebesar 610 mg/l. Setelah dilakukan pengolahan secara batch dengan variasi kecepatan pengadukan, massa adsorben, dan lamanya waktu pengadukan dengan perbandingan sampel yang dibiarkan selama 4 jam dan 4 hari variasi yang paling efektif terhadap penurunan konsentrasi minyak pelumas pada limbah cair bengkel adalah dengan perbandingan sampel yang dibiarkan selama 4 hari, dengan massa adsorben sebanyak 35 gram, kecepatan pengadukan 150 rpm, dan lamanya waktu pengadukan selama 15 menit yaitu dengan konsentrasi penurunan minyak pelumas sebesar 604 mg/l dan persentase penurunan sebesar 97,26%.Kata Kunci : adsorben limbah lateks, limbah cair bengkel motor, minyak pelumasABSTRACT: The Decline In Lubricating Oil On Waste Liquid Workshop By Using Waste Latex Rubber. The development of automotive industry has been supports human daily activities, but in the other hand, it’s bringing on a negative effects for the environmental, among these, there are the machines liquid lubricant oil (hydrocarbon compound) accumulations. Most of this compounds is discharged after being used as a vehicle’s lubricant.Waste latex natural rubber having the nature of oleofilik and hydrophobic suitable for be adsorbentoil.The process of making adsorbent begins with pengovenan latex on the temperature 110º C for 5 hours. Then latex inserted into a beaker glass of water 100ml waste water motorcycle workshops.From the results of this research, has obtained an initial concentration for oils parameter amounting to 610 mg/l. After batch processing with the variations of stirring speed, mass adsorbent, and length of stirring time, the comparison of the samples for 4 hours and 4 days ignored, the most effective variation against decreasing the lubricants concentration of the liquid wastes at the workshop was amounting to 604 mg/l, and the decresing percentage amounting to 97.26% which a comparison of samples which have been for 4 days ignored, 35 grams of mass adsorbent, stirring speeds for 150 rpm, and length of stirring times for 15 minutes.Keywords: adsorbent waste latex, liquid waste motorcycle workshops, lubricating oil.
PENGARUH TEGANGAN LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN DAN LAJU KOROSI (MPY) HASIL ELEKTTROPLATING PLAT BESI STRIP DENGAN PELAPIS TEMBAGA Abdullah Arkha; Usman Budiarta; Arief Sofyan
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v2i1.1117

Abstract

Proses pelapisan dengan cara listrik atau elektroplating adalah proses pelapisan logam dan non logam yang menggunakan listrik arus searah melalui metode elektrolisis. Lapis listrik memberikan suatu perlindungan logam dengan memanfaatkan logam-logam tertentu sebagai lapis lindung misalnya tembaga, nikel, seng krom, emas, perak, kuningan, perunggu, dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan pengaruh tegangan yang digunakan terhadap ketebalan lapisan tembaga pada plat besi serta laju korosi yang terjadi pada pada variasi variabel tegangan sebesar 6, 9, 12, 15 volt, dan menentukan hasil pelapisan yang paling baik dan paling tebal serta memiliki laju korosi terendah. Material yang digunakan untuk menjadi spesimen pada penelitian ini adalah plat besi dengan dimensi berurutan panjang x lebar x tebal adalah 80 x 22 x 2 dalam satuan milimeter. Untuk bahan pelapis menggunakan larutan tembaga sianida (CUCN) dengan waktu pencelupan selama 20 menit. Untuk perhitungan laju korosi menggunakan metode pengurangan berat dari perendaman di larutan korosif, dan larutan korosif yang dipilih adalah campuran larutan asam nitrat (HNO3) 40 ml dan aquades 60 ml. Dari hasil pengaruh tegangan yang diberikan pada proses elektroplating terhadap ketebalan lapisan pada spesimen, tebal lapisan rata-rata tertinggi di dapat pada spesimen yang berlabel 5 yaitu 0,12mm (120 mikron) yang mana tegangan yang diberikan sebesar 15 volt. Dari hasil pengkorosian yang dilakukan, laju korosi rata-rata terendah di dapat juga pada spesimen yang berlabel 5 yaitu 213,67 Mpy.Kata kunci : elektroplating, laju korosi (Mpy), pelapisan tembaga, variasi tegangan elektroplating.ABSTRACT: The Effect Of Electric Voltage On The Layer Thickness And Corrosion Rate (Mpy) Elekttroplating Results Plat Iron Strip With Copper Copper. Electrical coating process or electroplating is a process of coating a metal object by electrolytic deposition with another metal. Electroplating enables metal protection by utilizing certain metals as a protective metal like copper, nickel, zinc, chromium, gold, silver, brass, bronze etc. The objective of this study was to identify the effect of electricity voltage for electroplating process towards copper layer thickness on iron plate and corrosion rates for voltage variations on 6, 9, 12 and 15 volt. As addition, this study tried to find out the best coating result, the thickest and the lowest corrosion rate. The material used as specimen for this study was an iron plate with dimension length x width x thick, 80 x 22 x 2, respectively (in millimeter). The coat was made by immersing the plate into cyanide solution (CUCN) for 20 minutes. For calculating rate of corrosion through weight reduction method by submersing it into corrosive solution; the corrosive solution was compound from 40 ml nitric acid (HNO3) and 60 ml water. Result showed that the thickest layer was achieved on specimen with 5 label, 0.12 mm (120 micron) with 15 volt. The corrosion process revealed that the lowest rate of corrosion happened on specimen with label 5 for 213.67 Mpy.Keywords : electroplating, rate of corrosion (Mpy), copper coating, electroplating voltage variation.
ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK TEPUNG TAPIOKA PT. UMAS JAYA AGROTAMA LAMPUNG Emy Khikmawati; Melani Anggraini; Indra Irawan
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v2i1.1113

Abstract

Pengendalian kualitas adalah suatu proses yang ditujukan untuk mempertahankan standar kualitas produk yang ditetapkan untuk membantu kinerja proses produksi. Pengendalian kualitas dapat dilakukan mulai dari bahan baku, selama proses produksi berlangsung sampai pada produk akhir. Masalah yang terjadi dalam penelitian ini adalah adanya kerusakan ini disebabkan oleh bahan baku namun ikut masuk ke dalam proses produksi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis jenis-jenis kerusakan yang terjadi pada produk tepung tapioka. Adapun analisa yang digunakan dalam mengolah data yaitu menggunakan check sheet, histogram, c-chart, diagram Pareto dan diagram sebab akibat. Dari hasil perhitungan peta kendali c diperoleh data bahwa tidak semua hasil produksi berada dalam batas kendali yang ditentukan. Hal ini dapat dilihat pada grafik kendali dimana ada 5 titik yang keluar yaitu pada titik data (2, 8, 10, 23 dan 26). Hasil analisis diagram Pareto, prioritas perbaikan dilakukan pada 2 jenis kerusakan yang mendominasi hingga lebih dari 80% yaitu serat kasar 58% dan kadar air 24%. Dari analisis diagram sebab akibat dapat diketahui faktor penyebab kerusakan berasal dari faktor manusia, metode kerja, material dan lingkungan kerja. Penggunaan alat bantu statistik dengan c-chart dalam pengendalian kualitas produk tepung tapioka dapat mengidentifikasi bahwa ternyata kualitas produk tepung tapioka masih berada diluar batas kendali meskipun jumlah kerusakannya sebagian besar berada dalam batas kendali. Faktor-faktor penyebab kerusakannya yaitu: manusia, metode, lingkungan, mesin dan material.Kata kunci : peta kendali c, kualitas, tepung tapiokaABSTRACT: Analysis of Atribute Control Chart to Identify The Tapioca Fluor Defect Product In PT. Umas Jaya Agrotama Lampung. Quality control is a process aimed to preserve product standard quality which is set by the company and to help the performance of production process in order to always be within the control limits. Quality control can be done started from raw materials, during the production process to the final product. In process production of tapioca has done supervision but not all products are manufactured the standard with set quality. The purpose of this study is to analyze the implementation of quality control and to analyze the types of damage that occurs in tapioca products. As for the analysis used in processing the data is he use check sheet, histogram, c-chart, Pareto diagram and cause and effect diagram. The result of the c-chart obtained that not all produce being within any control determined. This can be seen on a chart control where there are 5 point that out of data (2, 8, 10, 23 and 26). The analysis result of Pareto diagram, enhancement priority can be done in two types of damage, they dominates more than 80%, there are crude fiber 58% and moisture content 24%. From the analysis of cause and effect diagram, it can be found the factors of damage which are human factor, working methods, materials and working environment. The use of statstic tool by using c-chart to control product quality of tapioca can identify that it is still out of control limits although the amount of damage are largely with in the control limits. The factors that cause the damage are: man, method, environment, machine and material.Keywords: c-chart, quality, tapioca

Page 1 of 1 | Total Record : 8