cover
Contact Name
Komariah
Contact Email
komariah@trisakti.ac.id
Phone
+62271-648939
Journal Mail Official
sembio@fkip.uns.ac.id
Editorial Address
Prodi Pendidikan Biologi FKIP Gedung D Lt 3 FKIP Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta 57126 Jawa Tengah INDONESIA
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Proceeding Biology Education Conference
Core Subject : Health, Science,
Proceeding Biology Education Conference was published since 2003, with title Prosiding Seminar Nasional Biologi. The early number of the journal were published offline
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 59 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi" : 59 Documents clear
PENGOPTIMALAN REFLECTIVE PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM MERANCANG KAGIATAN PRAKTIKUM Prasetiyo, Prasetiyo
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.588 KB)

Abstract

Tujuan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi IKIP PGRI Semarang dalam merancang kegiatan praktikum. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas, dengan lokasi penelitian pada Program Studi Pendidikan Biologi IKIP PGRI Semarang tahun ajaran 2012/ 2013 semester genap, waktu penelitian Maret-Juni 2013. Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Mahasiswa semester II E Program Studi Pendidikan Biologi pada matakuliah praktikum Taksonomi I. Data yang diperoleh dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah keterampilan mahasiswa dalam merancang kegiatan praktikum, teknik yang digunakan untuk memperoleh data tersebut adalah melalui tugas mahasiswa dalam merancang kegiatan praktikum. Analisis data menggunakan teknik komparatif antar siklus, dan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diketahui bahwa upaya peningkatan keterampilan mahasiswa dalam merancang kegiatan praktikum dapat dinyatakan berhasil, hal ini dapat diperhatikan setelah dilakukan komparasi antara hasil siklus I dan siklus II. Pada siklus I diketahui bahwa rata-rata kemampuan mahasiswa dalam merancang kegiatan praktikum adalah 74%, sedangkan pada siklus II rata-rata kemampuan mahasiswa dalam merancang kegiatan praktikum adalah 90%. Kata kunci:  Keterampilan Merancang,  Reflective Program
APLIKASI PEMBELAJARAN EKTRAKURIKULER KIR BERWAWASAN SETS UNTUK MEMBANGUN TRADISI ILMIAH SISWA DI SMA NEGERI 1 DEPOK Khoiriyah, Siti; Suryasa, Deden
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.154 KB)

Abstract

Dalam rangka menghadapi persaingan ketat di era globalisasi yang serba cepat dan  mudahnya penyebaran informasi, perlun adanya upaya menciptakan peradaban yang ilmiah dalam kehidupan di masyarakat. Budaya penelitian memang telah harus dikenalkan kepada para siswa sejak dini. Memupuk budaya penelitian pada kalangan siswa adalah tidak mudah, sehingga perlu strategi khusus untuk membangun tradisi ilmiah siswa.  Penelitian berjudul Aplikasi Pembelajaran Ekstrakurikuler KIR Berwawasan SETS Untuk Membangun Tradisi Ilmiah Siswa Di SMA Negeri 1 Depok, bertujuan untuk mengetahui efektivitas aplikasi pembelajaran ekstrakurikuler KIR berwawasan SETS sehingga mampu membangun tradisi ilmiah siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini  melalui studi kasus menggunakan kuisioner dengan responden dari warga SMA Negeri 1 Depok yang diambil teknik pengambilan sampel proportional random sampling yang kemudian dianalisis dengan statistik deskriprif. Data yang diperoleh memberikan gambaran bahwa aplikasi wawasan SETS dalam pembelajaran KIR efektif untuk menumbuhkan semangat riset pada kalangan siswa sehingga akan mampu membangun tradisi ilmiah siswa  Kata kunci : KIR, SETS, ilmiah
DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN DAN KULIT BATANG SAWO KECIK (Manilkara kauki L Dubard)TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Prayudhani, Maya Firdausi; Hastuti, Utami Sri; Suarsini, Endang
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.631 KB)

Abstract

Potensi Sawo kecik (Manilkara kauki  L. Dubard) sebagai sumber obat alami untuk diare belum terbukti secara ilmiah.Sawo kecik mengandung flavonoid yakni senyawa yang bersifat sebagai antibakteri, sehingga sawo kecik diasumsikan dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare Escherichia coli. Tujuan dari penelitian ini ialah: 1) untuk menganalisis pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak etanol daun dan kulit batang sawo kecik terhadap penghambatan pertumbuhan Escherichia coli secara in vitro, 2) untuk menentukan kombinasi ekstrak etanol daun dan kulit batang sawo kecik dengan variasi konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan  Escherichia coli    secara  in vitro. Daya antibakteri ekstrak etanol daun dan kulit batang sawo kecik dalam konsentrasi 0%, 5%, 15%, 25%, 35%, 45%,  55%, 65%, 75%, 85%, 95% dan 100% diuji terhadap bakteri Escherichia coli secara in vitro dengan metode difusi agar dengan cara Kirby Bauer Test. Antibiotik Levofloxacin  digunakan sebagai kontrol positif.  Data yang diperoleh dibandingkan dengan kontrol positif dan  dianalisis menggunakan analisis varian ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) perbedaan konsentrasi ekstrak etanol daun dan kulit batang sawo kecik berpengaruh terhadap penghambatan pertumbuhan  Escherichia coli  secara in vitro, 2) ekstrak etanol kulit batang sawo kecik pada konsentrasi  55% merupakan kombinasi yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan  Escherichia coli  dengan rerata diameter zona hambat yang dihasilkan sebesar 12.3 mm (51% terhadap Levofloxacin). Kata kunci: Daya antibakteri, Metode difusi agar, Ekstrak etanol, Sawo kecik (Manilkara kauki  L  Dubard), Escherichia coli.
POTENSI PENDIDIKAN KEUNGGULAN LOKAL BERBASIS KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI INDONESIA Mumpuni, Kistantia Elok
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.418 KB)

Abstract

Pembelajaran biologi saat ini kurang memperhatikan proses sains dan penerapan pembelajaran bermakna untuk menyikapi perkembangan sains dan teknologi. Selain menyumbangkan manfaat positif bagi masyarakat, perkembangan sains dan teknologi juga mengakibatkan terbentuknya berbagai aktivitas  negatif seperti eksplorasi sumber tambang, pemanfaatan hutan secara bebas, perburuan hewan lindung dan sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan sikap siswa yang kokoh dalam mengikuti arus perkembangan sains dan teknologi tetapi masih peduli terhadap kelestarian lingkungan. Tujuan penyelenggaraan pendidikan keunggulan lokal adalah agar siswa mengetahui keunggulan lokal daerah tempat tinggal dan memahami berbagai aspek terkait dengan keunggulan lokal tersebut. Selanjutnya siswa mampu mengolah sekaligus melestarikan keunggulan lokal. Sedangkan karakter berperan sebagai pondasi agar siswa bersikap bijak dalam mendayagunakan keunggulan lokal. Dengan demikian pendidikan keunggulan lokal berbasis karakter berpotensi dalam pendayagunaan dan pelestarian potensi lokal dengan bijak. Peran pendidikan keunggulan lokal berbasis karakter dalam pembelajaran biologi adalah 1) Sebagai sarana pembelajaran kontekstual; 2) Pendayagunaan dan pelestarian keunggulan lokal; dan 3) Mencetak generasi berkarakter. Oleh karena itu diperlukan upaya pengimplementasian pendidikan keunggulan lokal berbasis karakter dalam pembelajaran biologi. Langkah awal adalah menentukan tema dan jenis keunggulan lokal dan menentukan pendidikan karakter yang sesuai.  Selanjutnya mengemas keduanya menjadi perangkat pembelajaran dan mengaplikasikan dalam pembelajaran di sekolah sebagai upaya pemberian bekal bagi siswa untuk terjun ke masyarakat.  Kata kunci: Pendidikan Keunggulan Lokal, Pendidikan Karakter, Pembelajaran Biologi
STRATEGI RQA DALAM PEMBELAJARAN GENETIKA BERBASIS METAKOGNITIF DAN RETENSI: SATU SISI LAHIRNYA GENERASI EMAS Sumampouw, Herry Maurits
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.23 KB)

Abstract

Indonesia akan memiliki SDM  unggul di tahun 2045 dan dapat menentukan jati diri dan nasib bangsa. Keadaan ini dapat dilakukan bila ditunjang oleh bidang pendidikan  sains yang  merupakan skala prioritas saat ini. Perkembangan biologi dewasa ini ditentukan oleh genetika dan perkembangannya sangat spektakuler, untuk itu pembelajaran harus menggunakan strategi yang baik dan tepat, agar pebelajar memahami konsep dengan tepat, benar dan mendalam. Keberadaan ini, jika  terpenuhi, kita  dapat mengikuti, mengantisipasi perkembangan dan menguasai IPTEKS. Salah satu cara yang tepat dalam pembelajaran genetika adalah dengan strategi RQA,  karena pebelajar dapat  memberdayakan kemampuan metakognitif dan pengembangan keterampilan metakognitif pebelajar adalah suatu tujuan pendidikan yang berharga, serta dapat bertanggung jawab kemajuan belajarnya sendiri. Hal ini berdampak pada  retensi pebelajar karena selang beberapa waktu tertentu pebelajar dapat mengingat kembali konsep-konsep apa yang pernah didapat dan bukan tidak mungkin dapat mengimplementasikannya dalam kegiatan kesehariannya. Kegiatan ini hanya dapat diperoleh melalui pendidikan sains. Bangsa Indonesia pada 32 tahun kedepan akan memperingati 100 tahun Indonesia merdeka. Sewajarnya dan tidak boleh ditunda lagi kita mempersiapkan generasi emas yang berkarakter, lewat pembelajaran genetika yang berbasis metakognitif dan retensi agar generasi emas kita mampu bersaing di era global.  Kata kunci: RQA, metakognitif, retensi, generasi emas
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SECARA TERPADU DENGAN PERMAINAN KARTU LINK AND MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII F SMPN 22 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Herni Budiati
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi Model Pembelajaran  Learning Cycle 5E  Secara Terpadu dengan Permainan Kartu  Link and Match untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 22 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian Tindakan Kelas.Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi pada pembelajaran biologi siswa VIII F SMPN 22 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013 melalui implementasi model pembelajaran Learning Cycle  5E  secara terpadu dengan permainan kartu  Link and Match. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan subyek penelitian  siswa kelas VIII F SMP Negeri 22 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 27 siswa. Data diperoleh melalui observasi kemampuan komunikasi dan tes hasil belajar biologi.  Prosedur dalam penelitian tindakan kelas ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Robin Mc. Taggart yang meliputi tahap-tahap yaitu rencana tindakan  (plan), pelaksanaan tindakan  (action), observasi  (observation), dan refleksi  (reflection).yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif.  Kesimpulan penelitian ini adalah implementasi model pembelajaran  Learning Cycle 5E  secara terpadu dengan permainan kartu  Link and Match  dapat meningkatkan kemampuan komunikasi pada pembelajaran biologi siswa VIII F SMPN 22 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. Kata Kunci: Learning Cycle 5E, link and match, kemampuan komunikasi.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS BIOLOGI MELALUI BERMAIN DI TAMAN KANAK-KANAK Evie Palenewen
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran sains biologi melalui aktivitas  bermain di Taman Kanak-kanak. Penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian pengembangan dengan 4 (empat) tahapan: (1) tahap pra-penelitian: studi literatur, wawancara guru dan observasi pembelajaran, (2) tahap pengembangan awal: perancangan awal dan uji-coba-revisi desain, (3) tahap pengembangan: uji-lapangan dan revisi desain, dan (4) tahap pengembangan akhir: evaluasi penerapan desain model pada kegiatan pembelajaran sains di TK.  Penelitian dilaksanakan pada Taman Kanak-kanak di Jakarta Timur, dengan melakukan pengamatan dan kajian pembelajaran sains biologi di 3 (tiga) TK sebagai sampel penelitian, pada tahapan pra-pengembangan penelitian, dan implementasi desain model pembelajaran yang dikembangkan dilaksanakan pada 1 (satu) TK di Jakarta Timur. Kesimpulan dari hasil penelitian pengembangan ini adalah: (1) model pembelajaran sains melalui bermain di TK yang dikembangkan efektif diterapkan pada pembelajaran sains TK, (2) rancangan model dikembangkan berdasarkan hasil studi literatur dan survei pembelajaran sains di TK, bahwa keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh guru, namun sebagian besar guru menyadari pengetahuan dan kecakapan mereka tentang sains terbatas, (3) struktur model pembelajaran sains melalui bermain di TK, sebagai hasil yang dikembangkan, mencakup:  deskripsi tema-tema sains, rumusan kompetensi dan  indikator hasil belajar, tujuan pembelajaran terfokus pada keterampilan proses dan sikap sains, jaring konseptual aktivitas bermain sambil belajar, deskripsi materi sains esensial untuk guru, dan skenario dan evaluasi pembelajaran sains melalui bermain. Kata Kunci:  Model Pembelajaran Sains Melalui Bermain, Proses Sains, Materi Esensial Sains Untuk Guru
KARAKTERISASI KITIN DAN KITOSAN YANG TERKANDUNG DALAM EKSOSKELETON KUTU BERAS (Sitophilus oryzae) Komariah Komariah
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi kitin dan kitosan hasil preparasi dari eksoskeleton kutu beras (Sitophilus oryzae). Penelitian terbagi menjadi penelitian pendahuluan yaitu preparasi dan uji proksimat, dan penelitian utama yang terdiri dari proses pembuatan dan karakterisasi kitin dan kitosan. Proses pembuatan kitin/kitosan diawali dengan uji demineralisasi (HCL 1 N, 90C), deproteinisasi (NaOH 3 N, 90C), dekalorisasi (NaOCl 4%, suhu kamar) dan deasetilasi (NaOH 50%, 130C). Karakterisasi meliputi tekstur, rendemen, kelarutan, kadar air, kadar abu, kadar nitrogen, kadar mineral dan derajat deasetilasi. Kadar abu dan kadar air ditentukan dengan gravimetri, kadar protein dengan kjedahl. Uji Kelarutan dengan asam asetat 2%, kadar mineral dengan spektrofotometer, sedangkan derajat deasetilasi dianalisis dengan menggunakan  First Derivative Ultra Violet Spektrofotometry. Berdasarkan hasil perhitungan memperlihatkan karakteristik kitin dari eksoskeleton Sitophilus oryzae menghasilkan kadar abu 2,00%, kadar air 8,00%, kadar nitrogen 3,57%, derajat deasetilasi 28,60 %. Kitin bersifat  tidak larut dalam asam asetat 2%, berwarna putih dan tidak berbau. Hasil yang diperoleh sesuai dengan kriteria mutu kitin. Untuk karakterisasi kitosan dari eksoskeleton kutu beras menghasilkan kadar abu 2,00%, kadar air 12,00%, kadar nitrogen 3,64%, derajat deasetilasi 68,25 %. Hasil yang diperoleh belum sesuai dengan kriteria mutu kitosan. Kata kunci :  Kutu Beras, Kitin, Kitosan, Derajat Deasetilasi
KERAGAMAN DAN POTENSI KOLEKSI POLONG-POLONGAN (FABACEAE) DI KEBUN RAYA PURWODADI – LIPI Setyawan Agung Danarto
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suku polong-polongan merupakan suku yang mempunyai jenis terbanyak ketiga dan diperkirakan terdapat 18000 jenis dan 630 marga yang tersebar di seluruh dunia. Kebun Raya Purwodadi sebagai Lembaga konservasi memiliki tugas untuk melakukan konservasi, inventarisasi, penelitian, dan eksplorasi tumbuhan khususnya di ekosistem  dataran rendah kering memiliki beragam koleksi polong  –  polongan yang terdiri dari 3 suku antara lain Mimosaceae, Caesalpiniaceae, dan Papilionaceae yang memiliki beragam potensi. Hasil pengamatan tercatat sebanyak 45 jenis polong-polongan koleksi Kebun Raya Purwodadi yang diketahui potensinya. Ulasan mengenai keragaman dan potensi jenis polong-polongan Kebun Raya Purwodadi akan dibahas dalam makalah ini.  Kata kunci: Koleksi polong-polongan, Kebun Raya Purwodadi
PENGARUH MEDIUM AIR CUCIAN BERAS TERHADAP KECEPATAN PERTUMBUHAN MISELIUM BIAKAN MURNI JAMUR TIRAM PUTIH Sugeng Handiyanto; Utami Sri Hastuti; Sitoresmi Prabaningtyas
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biakan murni Jamur tiram putih(Pleurotus ostreatus var. florida) merupakan pembibitan tahap pertama yang berperan sangat penting dalam budidaya jamur tiram. Pertumbuhan miselium biakan murni jamur tiram putih membutuhkan karbohidrat, protein, mineral dan vitamin. Air cucian  beras berpotensi sebagai medium biakan jamur tiram putih karena mengandung karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin yang dibutuh-kan dalam pertumbuhan jamur tiram putih. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menguji pengaruh medium air cucian beras dalam beberapa konsentrasi terhadap kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih; 2) menentukan konsentrasi medium air cucian beras terbaik yang menghasilkan kecepatan pertumbuhan miselium paling tinggi. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi, jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang pada bulan Februari-April  2013. Jenis penelitian ini ialah penelitian eksperimental. Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan macam konsentrasi  air cucian beras 0% (sebagai  kontrol negatif), 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%, dan medium Potato Dekstrose Agar  (sebagai kontrol positif) yang diulang sebanyak tiga kali. Pengukuran diameter koloni dilakukan pada hari ke-4, hari ke-7 dan hari ke-10 setelah inokulasi. Diameter koloni diukur berdasarkan rerata diameter koloni dengan arah horisontal dan vertikal. Kecepatan pertumbuhan miselium diperoleh dengan cara menghitung selisih diameter akhir dengan diameter awal kemudian dibagi rentang hari.Data  kecepatan pertumbuhan miselium dianalisis dengan menggunakan Analisis Varians Tunggal 5% dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1)  terdapat perbedaan pengaruhmacam konsentrasi medium air cucian beras terhadap kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih; 2) konsentrasi medium air cucian beras terbaik ialah konsentrasi 90% yang menghasilkan kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih paling tinggi. Perlakuan kontrol positif dengan medium PDA menghasilkan diameter koloni lebih kecil dibandingkan diameter koloni pada perlakuan medium air cucian beras konsentrasi 90%. Kata Kunci:air cucian beras, kecepatan pertumbuhan, biakan murni, jamur tiram