cover
Contact Name
Hadiyanto
Contact Email
hadiyanto@che.undip.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jakawindarta@lecturer.undip.ac.id
Editorial Address
Program Studi Magister Energi Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro Jl. Imam Bardjo, SH-No 3, Semarang 50241
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 27226719     EISSN : 27226719     DOI : https://doi.org/10.14710/jebt
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan dimaksudkan sebagai media publikasi hasil-hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel review, full artikel penelitian dan short communication dalam bidang pengembangan energi baru dan terbarukan. Artikel dapat ditulis dalam bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Inggris. Jurnal memiliki fokus pada pengembangan energi baru dan terbarukan namun tidak menutup kemungkinan pada energi fosil dan yang tidak terbarukan. Jurnal menerima artikel dari kajian energi dari berbagai aspek multidisiplin keilmuan seperti manajemen, energi, teknologi energi, diversifikasi energi, kebijakan energi, ekonomi energi.
Articles 67 Documents
Pemanfaatan Mikrohidro Air Terjun Lawang Bromo Untuk Menerangi Dusun Tanpa Listrik di Kabupaten Probolinggo Syarief Albar; Jaka Windarta
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.13075

Abstract

Desa Ngepung Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo adalah satu desa yang belum mendapatkan aliran listrik dari PLN karena letak geografinya yang terletak dibawah kaki gunung Bromo. Kebutuhan energi dimasa pandemi ini mendorong diadakannya upaya lebih untuk tetap bergulirnya roda ekonomi. Salah satu upaya adalah dengan memanfaatkan air terjun dan sungai untuk digunakan sebagai pembangkit listrik mikrohidro yang lebih dikenal dengan PLTMH dan tempat wisata air terjun lawang bromo. PLTMH yang akan dibangun rencananya adalah bagian dari CSR PT. POMI – PAITON ENERGY dengan nama program Rumah Belajar Energi 3, dengan kapasitas 14,6 KW dan mengunakan model turbin Kaplan. Pemanfaatan PLTMH/mikrohidro dan air terjun akan dikelola oleh BUMDES agar kelangsungan bisa terjaga dan peran serta masyarakat tetap terwujud.
Analisis Potensi Hidrogen Air Laut di Banyuwangi Melalui Proses Elektrolisis Sebagai Energi Terbarukan Adinda Rahma Huda Firdaus; Sudarti Sudarti
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.14286

Abstract

Ketersediaan air di dunia yang sangat melimpah dapat menjadi salah satu solusi dari berkurangnya bahan bakar fosil yang ada, untuk itu pemanfatan energi alternatif sekarang sedang digalakkan untuk menggantikan ketergantungan terhadap energi fosil seperti batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik. Dalam pemanfaatan air laut khususnya di Banyuwangi, dengan potensi hydrogen yang tersedia dapat menjadi sumber energi terbarukan dengan melalui proses elektrolisis. Hidrogen merupakan salah satu energi terbarukan yang mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan energi terbarukan lainnya. Salah satu metode yang menjanjikan untuk menghasilkan gas hidrogen adalah dengan metode elektrolisis air laut yang sumbernya tidak terbatas. Elektrolisis air adalah peristiwa penguraian senyawa air (H₂O) menjadi gas gas hidrogen (H₂) dan oksigen (O₂) dengan menggunakan arus listrik yang melalui air tersebut. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis potensi hydrogen air laut di daerah Banyuwangi, dengan melalui proses elektrolisis yang nantinya diharapkan dapat membantu pengembangan sumber energi terbarukan yang ada di Banyuwangi.
Tinjauan Potensi dan Kebijakan Pengembangan PLTA dan PLTMH di Indonesia Listya Nurina Rahayu; Jaka Windarta
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.13327

Abstract

Kebutuhan energi listrik yang terus meningkat mencapai 6,9% per tahunnya, tidak diimbangi dengan ketersediaan energi fosil sebagai energi primer yang terus menurun. Untuk itu pemerintah Indonesia mulai melakukan percepatan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) dimana target pemanfaatan EBT nasional pada tahun 2050 diharapkan mencapai 31%. Melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengembangkan program Renewable Energy Based Industry (REBID) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) skala besar. Dalam rangka mendukung Kebijakan Energi Nasional penggunaan energi baru dan terbarukan pada tahun 2025 diwujudkan dengan berbagai macam kebijakan salah satunya adalah pengembangan PLTA maupun PLTMH di Indonesia. Sebagai energi yang ramah lingkungan, serta mengurangi efek rumah kaca juga mendukung program pemerintah mengenai penyediaan energi dari sumber energi baru terbarukan. Adanya kebijakan diharapkan mampu mendukung untuk memaksimalkan potensi energi air yang ada di Indonesia. Regulasi teknis maupun non teknis harus terus diperbaharui untuk mendukung investasi pengembangan PLTA maupun PLTMH di Indonesia.
Effect of Cofiring Using Sawdust on Steam Coal Power Plant Heat Rate Value Muhammad Farras Ilham; Sri Widodo Agung Suedy
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.13828

Abstract

Guna mencapai bauran energi nasional tahun 2025 perlu akselerasi pengembangan  kapasitas energi baru terbarukan. Salah satu energi baru terbarukan yang berpotensi dikembangkan di Indonesia adalah biomassa untuk bahan bakar, dengan cara co-firing. Biomassa bisa menjadi energi alternatif yang efektif, guna meminimaslir penggunaan bahan bakar fosil. Biomassa bisa dicampurkan kedalam bunker batubara, campuran bahan bakar tersebut di alirkan menuju ruang bakar atau furnace. Beberapa keuntungan penggunaan biomasa  pada PLTU antara lain investasi relatif lebih rendah dan dampak lingkungan lebih baik jika dibandingkan dengan yang 100% batubara. Serbuk kayu ini merupakan limbah produksi karena tidak dapat menghasilkan produk (output) yang bernilai tinggi dari segi ekonomi. Sawdust/Serbuk kayu sisa hasil pengerajin. Perhitungan tara kalor dengan metode input-output, dilakukan dengan cara menghitung total  konsumsi bahan bakar dalam satuan kg/jam, dikalikan dengan nilai kalor rata-rata batubara selama pengujian kemudian dibagi dengan rata-rata daya yang dihasilkan dalam satuan kWh/jam, sehingga didapatkan energi. Kesimpulannya Penggunaan subtitusi pembakaran dengan cara menambahkan sawdust pada boiler dengan blending 95% Batubara dan 5% sawdust tidak ada perbedaan signifikan, hasil perhitungan heat rate metode input-output nilai GPHR coal firing 2649 kCaI/kWh, sementara nilai GPHR co-firing yaitu 2705 kCal/kWh, dengan penurunan kWh produksi gross sebesar 1% pada saat co-firing. Nilai SFC relatif sama yaitu SFC coal firing adalah 0,617 dan SFC co-firing adalah 0,621. Dari hasil perhitungan heat rate metode heat loss didapatkan efisiensi boiler saat coal firing adalah 84,34% sementara saat co-firing adalah 84,72%. Nilai GPHR pada saat coal firing adalah sebesar 2.668,37 kCaI/kWh dan saat co-firing adalah 2.688,16 kCal/kWh.
Pemanfaatan Gas Buang Turbin Gas Siklus Terbuka Dengan Sistem Organic Rankine Cycle Tua Harolt Hutapea; Jaka Windarta
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.13332

Abstract

Gas buang Turbin Gas Siklus Terbuka (PLTG) yang masih bersuhu tinggi merupakan suatu pemborosan energi sehingga diperlukan usaha untuk memanfaatkannya karena energi adalah sumber daya yang berharga dan setiap panas buang yang berasal dari pembangkit listrik siklus terbuka, mesin-mesin atau industri harus menggunakannya secara efisien dan efektif. ORegenTM adalah siklus Rankine Organik GE yaitu suatu sistem yang didesain untuk memanfaatkan energi panas gas buang dari Turbin Gas atau dari sumber-sumber panas buangan lainnya. Sistem ORegen GE merupakan siklus panas lanjut Termodinamika dengan menggunakan fluida kerja cyclo pentane yang memanfaatkan panas buang dari Turbin Gas dan kemudian mengkonversikannya menjadi ekstra listrik sehingga 16 MW tanpa menggunakan bahan bakar ataupun air dan tidak menghasilkan tambahan emisi-emisi CO2 atau NOx. Dari beberapa tipe Turbin Gas GE dalam studi ini diperoleh efisiensi tertinggi keseluruhan dari sistem yaitu sebesar 51,5% dengan efisiensi Turbin Gas sebesar 41,1% yang diperoleh oleh Turbin Gas PGT25+ G4 pada beban 34 MW dan mendapatkan ekstra listrik dari ORegen sebesar 8,9 MW.
Front Matter Vol 3 No. 2 (2022): Juli 2022 Jaka Windarta
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.14626

Abstract

Pemanfaatan Teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dalam Upaya Mendukung Produksi Energi yang Berkelanjutan Ahmad Wisnu Prasetyo; Jaka Windarta
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 3 (2022): Oktober 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.14509

Abstract

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta orang. Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia juga berada di peringkat keempat sebagai penghasil Gas Rumah Kaca (GRK) terbesar pada tahun 2015. Sumber emisi GRK di sektor industri berasal dari penggunaan energi khususnya energi fosil, proses produksi, dan limbah. Semua sektor industri memberikan kontribusi emisi GRK, tetapi kontributor terbesar adalah industri semen, industri baja, industri pulp dan industri kertas, industri tekstil, industri petrokimia, industri keramik, industri pupuk, industri makanan dan minuman. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 61 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) target penurunan emisi dari sektor industri adalah sebesar 0,001 Gton CO₂(e) (skenario 26 %) dan sebesar 0,005 Gton CO₂(e) (skenario 41%) pada tahun 2020. Peningkatan konsentrasi CO₂ di atmosfer mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir dan berdampak pada perubahan iklim. Teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) merupakan salah satu teknologi yang dapat digunakan dalam upaya mengurangi emisi gas buang CO₂ yang dianggap mampu sebagai teknologi penghubung yang penting untuk produksi energi yang berkelanjutan.
Pengaruh Daya Lampu Terhadap Proses Pengeringan Jamur Tiram Berbasis Lampu Infrared Titik Nurmawati; Hadiyanto Hadiyanto; Cahyadi Cahyadi; Noor Fachrizal
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 3 (2022): Oktober 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.14627

Abstract

Pengeringan merupakan salah satu proses untuk memperpanjang masa simpan dari bahan yang dikeringkan. Jamur tiram merupakan suatu komoditas yang mempunyai masa simpan yang cukup singkat karena mempunyai kadar air yang cukup tinggi. Untuk memperpanjang masa simpan perlu dilakukan proses pengeringan. Banyak metode pengeringan yang dapat dilakukan untuk mengeringkan jamur tiram. Metode pengeringan dengan memanfaatkan sinar infrared dianggap sebagai metode yang cukup menjanjikan baik dari segi lama proses pengeringan, jumlah energi yang digunakan maupun biaya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan proses pengeringan jamur tiram dengan menggunakan lampu infra dengan menggunakan 3 level daya lampu. Adapun variasi level daya lampu (432 W, 504 W dan 624 W) dan berat bahan yang dikeringkan sebesar 500 gram. Parameter yang diamati meliputi penurunan kadar air terhadap waktu, perubahan temperatur dalam ruang pengering terhadap waktu dan specific energy consumption/SEC (kWh/kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kadar air tercepat terjadi pada penggunaan level daya 624 W dimana kadar air tercapai sebesar 7,1% dalam waktu 130 menit. Level daya 624 W juga mencapai temperatur tertinggi sebesar 84°C dalam ruang pengering. Sedangkan specific energy consumption/SEC tertinggi yaitu 3,598 kWh/kg pada penggunaan level daya 432 W. Pengeringan jamur tiram menggunakan lampu infrared dengan daya 624 W lebih baik dibandingkan dengan level daya yang lainnya jika dilihat dari segi SEC paling rendah, kecepatan penurunan kadar air dan pencapaian temperatur dalam ruang pengering.
Perancangan PLTS Rooftop untuk Pemakaian Sendiri (PS) di PLTU Berau 2 × 7 MW Irwan Firmanto Nainggolan; Jaka Windarta; Nazaruddin Sinaga
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 3 (2022): Oktober 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.13442

Abstract

PLTU Berau 2 × 7 MW terletak di Kelurahan Teluk Bayur Kecamatan Teluk Bayur Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur yang Operation & Maintenance-nya di Kelola oleh PT. Indonesia Power. PLTU Berau 2 × 7 MW mensuplai energi listrik ke sistem jaringan isolated 20 KV Tanjung redeb. Konsumsi daya listrik (Pemakaian Sendiri) rata-rata sebesar 10.419.942,030 kWh/tahun. Salah satu program untuk menurunkan konsumsi pemakaian sendiri dan untuk mendukung kebijakan peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional hingga 23% pada tahun 2025 yaitu dengan pemasangan PLTS Rooftop. Kawasan PLTU Berau 2 × 7 MW memiliki nilai radiasi rata-rata sebesar 4,67 kWh/m²/hari sepanjang tahun 2020 dan rata-rata 3,9 kWh/m²/hari dalam rentang 22 tahun. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi energi surya yang dapat dihasilkan dilokasi Rooftop PLTU Berau 2 × 7 MW dengan menggunakan simulasi software HelioScope. Dari hasil simulasi diperoleh potensi energi listrik yang dapat dihasilkan adalah 570.364 kWh/tahun.
Pengaruh Kondisi Operasi dan Jenis Perekat Terhadap Karakteristik Briket Ampas Teh Jasmine Viartika Arya Shafiyya; Herviana Setya Kusumasari; Intan Mei Praharsiwi; Muhammad Mujiburohman
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 3 (2022): Oktober 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.14930

Abstract

Briket biomassa adalah bahan bakar alternatif terbarukan yang tersusun dari residu tanaman melalui proses densifikasi. Briket biomassa diketahui memiliki efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan briket batu bara, lebih ekonomis, dan ramah lingkungan. Salah satu limbah biomassa yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan briket adalah ampas teh karena memiliki kandungan serat kasar terutama lignin. Penelitian ini mempelajari pengaruh waktu dan suhu karbonisasi, ukuran partikel, jenis perekat, serta komposisi bahan baku terhadap karakteristik briket ampas teh. Proses pembuatan briket diawali dengan pengeringan ampas teh, proses karbonisasi menggunakan furnace, pencampuran briket dengan perekat alami, dan pengeringan briket di dalam oven, dengan beberapa variabel yang dipelajari. Karakteristik briket terbaik diperoleh pada komposisi ampas teh : tepung sagu (9:1), suhu karbonisasi 450°C dan ukuran partikel 60 mesh, yaitu menghasilkan briket dengan kadar air 4,201%, kadar zat mudah menguap 31,536%, kadar abu 31,584%, kadar karbon terikat 36,88%, dan nilai kalor sebesar 2.872,026 kal/kg.