Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Komposisi Bahan Bakar Metanol-Bensin Terhadap Torsi Dan Daya Sebuah Mobil Penumpang Sistem Injeksi Elektronik 1200 CC Sinaga, Nazaruddin; Rifal, Mohamad
ROTASI Vol 19, No 3 (2017): VOLUME 19, NOMOR 3, JULI 2017
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.037 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.19.3.147-155

Abstract

Pada saat ini jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sudah sangat banyak sehingga menimbulkan masalah dalam pengadaan bahan bakar, karena sebagian harus dibeli dari luar negeri. Di samping itu juga terdapat kecenderungan dan tekanan internasional untuk menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Penggunaan metanol sebagai bahan bakar alternatif memiliki prospek yang baik bila dapat direalisasikan di Indonesia, karena cukup banyak bahan mentah dan bahan baku yang tersedia di dalam negeri. Namun demikian hingga saat ini penggunaannya belum direkomendasikan oleh banyak pihak, karena masih terdapat keraguan akan dampak negatif yang ditimbulkannya terhadap kinerja mesin, gas buang yang dihasilkan, kerusakan komponen mesin dan sebagainya. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai riset untuk mempelajari efek penggunaan metanol ini serta upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi dampak negatif tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi komposisi campuran bensin-metanol terhadap kinerja sebuah kendaraan penumpang berbahan bakar bensin yang dilengkapi dengan sistem injeksi bahan bakar elektronik. Parameter yang diamati adalah nilai torsi dan daya yang dihasilkan mesin kendaraan pada komposisi metanol 0% (M0), 10% (M10), 15% (M15), 30% (M30), 50% (M50) dan 65% (M65). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Efisiensi dan Konservasi Energi, Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dengan menggunakan mobil Mitsubishi Mirage A/T 1200 CC tahun pembuatan 2015. Untuk memperbaiki sifat bahan bakar ditambahkan larutan aditif 1,2 Propylene glycol dengan konsentrasi 0,7%. Adapun pengaturan injeksi bahan bakar dilakukan dengan menambahkan Methanol Injection Control. Pengukuran torsi dan daya dilakukan di atas dinamometer sasis dengan menggunakan engine scanner. Bensin yang digunakan adalah jenis Premium dengan nilai RON 88 dan metanol yang digunakan memiliki konsentrasi 75%.  Dari penelitian ini secara umum didapatkan bahwa variasi komposisi metanol tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap kurva torsi dan daya, jika dibandingkan dengan mesin berbahan bakar bensin murni (M0). Hal ini disebabkan karena kondisi operasi mesin, yaitu waktu penyalaan, laju aliran udara, rasio udara bahan-bakar, tidak mengalami perubahan yang berarti. Oleh karena itu melalui penelitian ini dapat direkomendasikan bahwa penggunaan metanol sebagai bahan bakar alternatif pada kendaraan berbahan bakar bensin memiliki prospek untuk diterapkan. Namun demikian perlu dilakukan beberapa penelitian lanjut untuk mengetahui dampaknya terhadap kerusakan komponen mesin, dan pengaturan injeksi maupun penyalaan yang memberikan kinerja mesin yang lebih baik.
PENGUJIAN DAN PEMBUATAN BUKU PETUNJUK OPERASI CHASSIS DINAMOMETER TIPE WATER BRAKE Sinaga, Nazaruddin; Dewangga, Aria
ROTASI VOLUME 14, NOMOR 3, JULI 2012
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.143 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.14.3.8-12

Abstract

Dinamometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur prestasi sebuah mesin. Menurut tipe nya dinamometer dibagi menjadi dinamometer transmisi, dinamometer penggerak dan dinamometer absorsi. Dinamometer tipe water brake adalah salah satu macam dari dinamometer absorsi. Dinamometer tipe water brake adalah bentuk lain sebuah pompa penyerap hidraulik. Konsep dinamometer tipe water brake sama dengan pompa sentrifugal, tetapi yang tidak efisien. Setelah diproduksi maka sebuah dinamometer perlu diuji untuk mengetahui spesifikasi dari dinamometer tersebut. Jarangnya penggunaan chassis dinamometer tipe water brake membuat sebagian besar masyarakat belum mengetahui cara dan langkah kerja dari alat ini, maka dibutuhkan sebuah panduan berupa buku petunjuk operasi yang berisi tentang penjelasan dan langkah-langkah pengukuran daya kendaraan dengan menggunakan chassis dinamometer tipe water brake. Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa semakin besar debit air yang dialirkan maka semakin besar daya yang diserap oleh dinamometer. Chassis dinamometer yang dikarakterisasi dapat digunakan untuk mengukur daya sesuai dengan trendline grafik torsi dan daya mesin uji yang digunakan yaitu 29.56 hp/2962 rpm dan torsi hingga 76.03 N.m / 2542 rpm. Daya yang terukur bukan merupakan daya maksimal yang mampu diserap oleh dinamometer, melainkan daya dari mesin yang di uji.
Analisis Pengaruh Temperatur dan Laju Aliran Massa Cooling Water Terhadap Efektivitas Kondensor di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng Yohana, Eflita; Farizki, Bangkit; Sinaga, Nazaruddin; Julianto, Mohamad Endy; Hartati, Indah
ROTASI Vol 21, No 3 (2019): VOLUME 21, NOMOR 3, JULI 2019
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.278 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.21.3.155-159

Abstract

Kondensor merupakan alat penukar kalor yang berfungsi untuk mengkondensasikan uap keluaran turbin. Kinerja dari suatu kondensor dapat dilihat dari nilai efektivitasnya. Efektivitas kondensor dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain aliran steam dan aliran cooling water. Faktor penting yang berpengaruh terhadap kinerja kondensor adalah banyaknya sirkulasi cooling water yang masuk ke kondensor. Kondensor yang digunakan di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng adalah jenis direct-contact condenser dimana cooling water disemprotkan ke dalam kondensor melalui nosel-nosel sehingga berbentuk butiran-butiran. Selanjutnya butiran-butiran tersebut akan bersentuhan langsung dengan butiran-butiran uap keluaran turbin sehingga terjadi kondensasi yang ditandai dengan pertumbuhan ukuran butiran cooling water. Dengan mengetahui pengaruh temperatur dan laju aliran massa cooling water terhadap efektivitas kondensor maka dapat diketahui performa kondensor yang ada di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng. Dari hasil perhitungan menggunakan metode efektivitas NTU diperoleh efektivitas tertinggi sebesar 92,02% dihasilkan pada saat temperatur cooling water yang masuk kondensor sebesar 19,89 ⁰C dan laju aliran massa cooling water yang masuk kondensor sebesar 2.392,12 kg/s. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kondensor yang ada PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng masih mempunyai performa yang baik.
Perancangan dan Pembuatan Data Logger Sederhana untuk Dinamometer Sasis Sepeda Motor Sinaga, Nazaruddin
ROTASI Vol 20, No 1 (2018): VOLUME 20, NOMOR 1, JANUARI 2018
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.877 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.20.1.46-55

Abstract

Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi utama yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia, sehingga memicu munculnya banyak bengkel. Untuk melakukan pengukuran kinerja sepeda motor dengan tepat dibutuhkan dinamometer. Tujuan penelitian ini adalah membuat sebuah data logger sederhana yang dapat digunakan pada dinamometer sasis sepeda motor jenis inersia dan absorbsi. Data logger yang dibuat menggunakan modul data akuisisi NI-DAC USB 6212, dan pemrograman sistem pengukuran menggunakan perangkat lunak LabVIEW. Dari penelitian ini telah berhasil dibuat sebuah data logger untuk pengujian kinerja sepeda motor yang dapat mengukur kecepatan putar mesin dan roda sepeda motor, torsi, daya, dan temperatur, dengan menggunakan sensor induktive pickup, proximity sensor, load cell, dan termometer. Perbandingan hasil uji torsi dan daya, antara data logger yang dibuat dengan nilai spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat sepeda motor, menunjukkan perbedaan yang kecil. Dari hasil uji didapatkan bahwa ketidakpastian alat ukur yang dibuat ini memiliki ketidakpastian pengukuran torsi sebesar UTe =  ± 2,15% dan ketidakpastian pengukuran daya UPe =  ± 2,05%, jika digunakan pada dinamometer absorbsi. Pada dinamometer inersia, ketidakpastian pengukuran torsi adalah sebesar UTe =  ± 1,61%, dan ketidakpastian pengukuran daya UPe =  ± 1,76%. Hasil penelitian ini jika dikembangkan dengan memanfaatkan DAQ yang lebih murah tentu dapat berkontribusi untuk menurunkan harga dinamometer secara keseluruhan.
Kaji Numerik Aliran Jet-Swirling Pada Saluran Annulus Menggunakan Metode Volume Hingga Sinaga, Nazaruddin
ROTASI Vol 19, No 2 (2017): VOLUME 19, NOMOR 2, APRIL 2017
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.275 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.19.2.52-60

Abstract

Pada saat ini proses pembakaran dituntut lebih efisien dengan emisi gas buang yang lebih bersih. Salah satu teknik yang dapat diterapkan adalah menggunakan aliran swirling, baik sebelum maupun di dalam ruang bakar. Pada penelitian ini dikaji tentang kemampuan metoda komputasi numerik, menggunakan metoda volume hingga dengan bantuan paket program FLUENT, untuk memprediksi efek bilangan swirling terhadap intensitas turbulensi serta kecepatan aksial dan tangensial di dalam saluran berbentuk annulus. Hasil perhitungan divalidasi dengan hasil yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Selanjutnya dilakukan simulasi pengaruh bilangan swirling terhadap ketiga parameter tersebut, yaitu dengan nilai S = 0; 0,4; 0,7; 1 dan 1,2. Pada penelitian ini model geometri yang digunakan adalah sama dengan geometri pada literatur. Fluida yang digunakan yaitu campuran n-Oktan (C8H18) dan udara, pada kecepatan masuk konstan 25,5 m/s . Model turbulensi yang digunakan dalam perhitungan ini adalah k-e standar. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa hasil perhitungan yang dilakukan memberikan hasil yang cukup valid dibandingkan dengan hasil literatur. Selanjutnya dihasilkan bahwa dengan meningkatnya bilangan swirl maka akan meningkatkan intensitas turbulensi dan kecepatan tangensial secara signifikan, sehingga akan meningkatkan efek pencampuran. Hasil penelitian ini tentunya sangat bermanfaat digunakan dalam merancang saluran dan ruang bakar.
PENGARUH MODEL TURBULENSI DAN PRESSURE-VELOCITY COPLING TERHADAP HASIL SIMULASI ALIRAN MELALUI KATUP ISAP RUANG BAKAR MOTOR BAKAR Sinaga, Nazaruddin
ROTASI Volume 12, Nomor 2, April 2010
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.772 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.12.2.18-24

Abstract

Kinerja dan efisiensi motor bakar sangat dipengaruhi oleh proses pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar. Proses pembakaran ini terkait erat dengan mekanisme aliran yang terjadi, yaitu turbulensi, swirl, squishing dan tubling. Mekanisme aliran yang terbentuk ini dipengaruhi oleh kondisi aliran pada saat udara atau campuran udara-bahan bakar memasuki ruang bakar melewati katup isap. Oleh karena itu perancangan katup isap memegang peranan penting dalam menentukan kinerja dan efisiensi motor bakar. Untuk dapat melakukan perancangan katup isap ini diperlukan program simulasi yang dapat memperkirakan proses pembaran yang terjadi pada berbagai rancangan katup. Tulisan yang disampaikan kali ini merupakan bagian awal dari penelitian tersebut., yang bertujuan untuk mencari model yang sesuai untuk diterapkan pada berbagai kasus. Dalam tulisan ini dilaporkan hasil verifikasi model yang digunakan dibandingkan dengan studi eksperimental yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Tiga model turbulensi dibandingkan, yaitu model k-ε standard, k-ε RNG dan k- ε realizable dengan pendekatan diskretisasi momentum first order dan second order upwind. Selain itu juga divariasikan tiga jenis pressure-velocity coupling discretization, yaitu SIMPLE, SIMPLEC, dan PISO. Dari penelitian ini diperoleh bahwa model turbulensi yang memberikan hasil terdekat dengan hasil eksperimen adalah model k-ε RNG dengan pressure velocity coupling PISO.
PENGUJIAN MODEL DRIVING CYCLE KENDARAAN HONDA CITY BERBAHAN BAKAR PREMIUM Mrihardjono, Juli; Sinaga, Nazaruddin
Gema Teknologi Vol 16, No 3 (2011): April 2011 - October 2011
Publisher : Vocational School Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.884 KB) | DOI: 10.14710/gt.v16i3.4712

Abstract

Juli Mriharjono, Nazaruddin Sinaga, in this paper explain that a driving cycle model can be used to estimate fuel consumption and exhaust gas emission. Driving cycle varies significantly for traffic conditions. Testing of driving cycle model, for a specific vehicle, is needed so that able to be used as fuel consumption and emissions estimation on real traffics. This paper studied driving cycle model in a laboratory. The EPA standard was reffered as the testing procedure. The vehicle used was Honda City 1.5L fueling with gasoline (premium - in Indonesia). The result shows that driving cycle model profile meets with the EPA standard. Changing gears, which affect to vehicle speed, was not affect significantly to fuel consumption which indicated by constant AFR during the cycle. The factors that cause the difference speed of vehicle were gas pedal operated manually, timing of changing gear, and gear operation time duration. Keywords: Driving cycle, exhaust gas emissions, fuel consumption
Review Pengaruh Range Dan Approach Terhadap Efektivitas Cooling Tower di PT. IP Ahluriza, Pradipta; Sinaga, Nazaruddin
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jptm.v9i2.34899

Abstract

Saat ini sistem pembangkitan energi di dunia masih  didominasi  oleh  energi  fosil. Pada pembangkit listrik tenaga panas bumi, Cooling Tower digunakan untuk sirkulasi air pendingin yang dikontakkan dengan gas tak jenuh , sehingga sebagian dari zat cair itu akan menguap, dan suhu zat cair akan menurun. PT. Indonesia Power Kamojang dalam proses pembangkitan energi listrik menggunakan mesin Cooling Tower untuk melakukan pendinginan. Dalam upaya untuk menentukan performa sebuah mesin Cooling Tower, maka diperlukan pengukuran efektivitas. Dalam penelitian ini dilakukan analisis mengenai efektivitas pendinginan dan  pengukuran  efektivitas dilakukan dengan nilai approach dan range. Dalam penelitian ini menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness, untuk mendapatkan nilai availability, performance efficiency, dan rate of quality. Maka pada saat musim kemarau memiliki efekvtivitas yang lebih baik dibandingkan dengan musim hujan. Hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan, serta temperatur air kondensat yang masuk ke dalam Cooling Tower. Semakin tinggi temperatur air kondensat yang masuk, maka efektivitas pendinginan di dalam Cooling Tower semakin rendah karena proses pendinginan tidak maksimal. Hal ini menyebabkan temperature yang dihasilkan oleh Cooling Tower tidak mencapai temperature yang diinginkan.Kata kunci: Cooling Tower; Efektivikasi; PerformansiCurrently, the energy generation system in the world is still dominated by fossil energy. In geothermal power plants, Cooling Tower is used to circulate cooling water that is contacted with unsaturated gases, so that some of the liquid will evaporate, and the temperature of the liquid will decrease. PT. Indonesia Power Kamojang, in the process of generating electrical energy, uses a Cooling Tower engine for cooling. In an effort to determine the performance of a Cooling Tower engine, it is necessary to measure its effectiveness. In this study, an analysis of the effectiveness of cooling was carried out and the measurement of its effectiveness was carried out using the approach and range values. In this study using the Overall Equipment Effectiveness method, to get the value of availability, performance efficiency, and rate of quality. So during the dry season it has better effectiveness than the rainy season. This is due to environmental factors, as well as the temperature of the condensate water that enters the Cooling Tower. The higher the temperature of the incoming condensate water, the lower the cooling effectiveness in the Cooling Tower because the cooling process is not optimal. This causes the temperature produced by the cooling tower to not reach the desired temperature.Keywords : Cooling Tower, Effectiveness; PerformanceDAFTAR RUJUKANAwwaluddin, M., & Santosa, P. (2012). Perhitungan Kebutuhan Cooling Tower Pada Rancang Bangun Untai Uji Sistem Kendali Reaktor Riset. Prima (Aplikasi Dan Rekayasa Dalam Bidang Iptek Nuklir), 9(1), 34–41.Dewan Energi Nasional. (2020). Bauran Energi Nasional.Elok nurul Faizah. (2020). Analisa Performa Kinerja Cooling Tower Induced Draft Counter Flow Dengan Bahan Pengisi Aluminium Semicircular ARC.Kasbani, K. (2009). Tipe Sistem Panas Bumi Di Indonesia Dan Estimasi Potensi Energinya. Buletin Sumber Daya Geologi, 4(3). https://doi.org/10.47599/bsdg.v4i3.184Muhsin, A., & Pratama, Z. (2018). Analisis Efektivitas Mesin Cooling Tower Menggunakan Range and Approach. Opsi, 11(2), 119. https://doi.org/10.31315/opsi.v11i2.2552Triyansah, O., & Witanto, Y. (2020). Efektivitas cooling tower fan 6p - 4051 – gb. di pt. pupuk sriwidjaja sektor stg – bb, palembang, sumatera selatan. Rekayasa Mekanik, 4 No 1, 9–12.Widyaningsih, G. A. (2017). Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, 4(1). https://doi.org/10.38011/jhli.v4i1.53Gunawan, Y., Setiadanu, G. T., Zuhaidi., Ahadi, K., & Didi Sukaryadi, S. N. (2020). Karakteristik Operasi Sistem Orc Di Sumur Pad 29a Pt . Geodipa Energi Dieng Operating Characteristics Of Orc System. 19(1), 1–12.
Performa Termal dan Hidrolik Aliran Udara Melalui Vortex Generator Berlubang Tipe Concave Rectangular Winglet di dalam Saluran Persegiempat: Studi Eksperimen Syaiful, Syaiful; Syarif, Ahmadi; Yunianto, Bambang; Sinaga, Nazaruddin
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jrm.2020.011.02.10

Abstract

Fin and tube heat exchangers use gas as a cooling/heating medium on the fin side. The low thermal conductivity of gases results in high thermal resistance, which results in a low rate of heat transfer. Therefore, the researchers sought to reduce thermal resistance on the fin side. This study aims to increase heat transfer by reducing thermal resistance using a longitudinal vortex generator. However, the use of vortex generators will increase the pressure drop. Perforated vortex generators were investigated in this study to overcome this problem. Concave rectangular winglet vortex generator at an angle of attack of 30° with variations of without hole, one, two, and three holes were studied. In this experiment, the number of pairs of vortex generators was varied from one to three pairs. A plate on which the vortex generator is mounted is heated at a heat rate of 35 W. Air enters the channel through the straightener at variations in the velocity of 0.4 m/s to 2 m/s at intervals of 0.2 m/s. The results showed that the value of the convection heat transfer coefficient for the use of perforated concave rectangular winglet vortex generators was 85.4% higher than the baseline. This value is 13.7% higher than the use of perforated rectangular winglet vortex generators. Whereas the value of pressure drop for the use of perforated concave rectangular winglet vortex generators is five times higher than that of the baseline. This value is 104.9% higher than the use of perforated rectangular winglet vortex generators.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PLTS HYBRID DI PONDOK PESANTREN AL-ANWAR 4 SERANG, KABUPATEN REMBANG, PROVINSI JAWA TENGAH Andrian Mayka Ariawan; Nazaruddin Sinaga
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 19, No 01 (2021): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v19i01.2261

Abstract

Dalam menyikapi fenomena tingginya emisi karbon di dunia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah turut berkomitmen untuk meningkatkan rasio pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) dengan target sebesar 21,32% pada tahun 2025. Sampai dengan tahun 2020 realisasi bauran EBT di Jawa Tengah baru mencapai 11,89%, sehingga masih perlu peningkatan sebesar 9,43% dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Dalam rangka mencapai target tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Tengah gencar melakukan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), salah satunya melalui sosilaisasi kepada masyarakat dengan membangun PLTS pada lembaga yang memiliki nilai edukatif dan berperan membentuk karakter sumber daya manusia di masa yang akan datang seperti pondok pesantren. Pembangunan PLTS membutuhkan biaya investasi cukup tinggi, sehingga dibutuhkan perencanaan yang baik dari sisi kelayakan lokasi, desain engineering, perhitungan total kapasitas pembangkitan, dan jenis PLTS yang dibutuhkan agar dapat bermanfaat dengan optimal. Mendasari hal tersebut, tulisan ini akan membahas contoh perencanaan pembangunan PLTS di Pondok Pesantren Al-Anwar 4 Serang, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Rekomendasi desain PLTS yang dibangun pada area seluas 80 m2 adalah sistem PLTS hybrid yang dipasang membentuk kanopi dengan modul surya berkapasitas 340 Wp sebanyak 30 buah dengan total kapasitas 10,2 kWp dilengkapi dengan sistem backup baterai, rumah daya, dan penangkal petir. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan software PV*SOL, PLTS tersebut dapat menghasilkan energi listrik hingga 38,49 kWh per hari atau setara dengan 14.052 kWh per tahun dengan performance ratio sebesar 81,9% sehingga dapat melakukan penghematan biaya listrik hingga Rp. 12.646.800,- per tahun atau setara dengan Rp. 1.053.900,- per bulan.Kata Kunci : PLTS, Hybrid, Modul Surya, Desain, Pondok Pesantren Al-Anwar 4