cover
Contact Name
Tantri Puspita Yazid
Contact Email
tantri.yazid@lecturer.unri.ac.id
Phone
+6281363205292
Journal Mail Official
jkms@ejournal.unri.ac.id
Editorial Address
Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Subrantas KM. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru-Riau
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
JKMS : Jurnal Ilmu Komunikasi
Published by Universitas Riau
ISSN : 2252665x     EISSN : 27161889     DOI : https://dx.doi.org/10.35967/jkms
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Ilmu Komunikasi (JKMS) accepts all research and scientific papers from researcher, academics, practitioners who work in the field of media and communication applied studies which may include to these fields: Journalism Public relations Phenomenology Studies Marketing Communication Communication Strategy in Libraries Educational Communication Communication development Health Communication Environmental Communication Media Law Media and Cultural Studies Media and Community Networks Media Technology Media Influence Visual Communication Media Literacy Communications and Policy Other applied Media and Communication fields
Articles 135 Documents
EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI TELEVISI Sri Hastuti '
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35967/jkms.v2i2.2554

Abstract

Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat di Televisi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas iklanlayanan masyarakat Gas LPG 3 Kg di media televisi Kota Pekanbaru. Variabel yang digunakanadalah efektivitas iklan, kualitas pesan iklan, daya tarik iklan dan frekuensi penayangan iklan. Penelitian inimengambil sampel sebanyak 100 orang responden menggunakan teknik wawancara serta angket kuesioner.Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu ibu rumah tangga yang pernah melihat iklanlayanan masyarakat Gas LPG 3 Kg di televisi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresilinear berganda dengan bantuan SPSS versi 17. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metodedeskriptif kuantitatif, analisis secara parsial dan simultan. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkanbahwa uji secara bersama-sama faktor kualitas pesan iklan, daya tarik iklan, dan frekuensi penayangan iklanmemberikan hubungan yang positif dan signifikan terhadap efektivitas iklan layanan masyarakat Gas LPG 3 Kgdi televisi. Ketika dilakukan uji secara parsil terbukti bahwa dari ketiga variabel (kualitas pesan iklan, daya tarikiklan dan frekuensi penayangan iklan) terbukti daya tarik iklan berpengaruh paling dominan terhadap efektivitasiklan layanan masyarakat Gas LPG 3 Kg di televisi.Kata Kunci: efektivitas iklan, kualitas pesan iklan, daya tarik iklan, frekuensi penayangan iklan
KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL PELATIH KEPADDA MURID DI SANGGAR TARI LAWIK OMBUN ART COMMUNITY PADA DESA KUOK KABUPATEN KAMPAR Suci Listy Rana; Tantri Puspita Yazid
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Komunikasi (JKMS)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35967/jkms.v11i1.7496

Abstract

Sanggar Tari Komunitas Seni Lawik Ombun Desa Kuok Kabupaten Kampar merupakan salah satu bentuk penyaluran bakat para pemuda dan pemudi di Desa Kuok sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya. Sanggar memiliki banyak prestasi di bidang tari dan sering diundang ke acara-acara kehormatan dan pernikahan. Dalam proses komunikasi antara pelatih dan siswa, sering terjadi miskomunikasi atau salah persepsi atau kurangnya pemahaman dalam proses pelatihan tari. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi instruksional pelatih serta proses penyampaian pesan dan simbol verbal dan nonverbal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi instruksional yang dilakukan oleh pelatih tari kepada siswanya adalah. Pesan komunikasi instruksional yang disampaikan berupa pesan informatif dan pesan persuasif. Selama proses pelatihan, pelatih menggunakan komunikasi verbal, yaitu komunikasi lisan yang dominan menggunakan bahasa daerah atau bahasa Ocu. Sedangkan komunikasi nonverbal yang digunakan berupa simbol, sikap, ekspresi wajah, kontak mata, gerakan tubuh dan gerakan tangan serta nada intonasi. Kemudian ada tiga jenis hambatan yaitu pada sumber yaitu dari komunikator seperti penggunaan bahasa yang rumit, hambatan saluran yaitu peralatan yang rusak dan cuaca yang tidak mendukung serta hambatan pada komunikan yaitu komunikasi yang tidak fokus dan menimbulkan kebisingan sehingga suasana latihan menjadi terganggu.Kata kunci: Komunikasi Instruksional, Tradisional, Komunitas
PERENCANAAN PROGRAM KOMUNIKASI SUBSIDI PERUMAHAN OLEH TPP (TENAGA PENDUKUNG PENYALURAN) DI PROVINSI RIAU Rizki Mulyadi; Welly Wirman; Yasir Yasir
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35967/jkms.v9i2.7438

Abstract

PENYELARASAN DESTINATION BRANDING “STUNNING BANDUNG” DENGAN “WONDERFUL INDONESIA” SELAKU MASTER BRAND INDONESIA Meria Octavianti; Demi Apriliani; Slamet Mulyana
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35967/jkms.v7i2.7340

Abstract

Sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dengan targetnya dua puluh juta kunjungan pada tahun 2019, Kementerian Pariwisata meluncurkan sepuluh destination brand guna memperkuat “Wonderful Indonesia” sebagai master brand destinasi wisata Indonesia. “Stunning Bandung” merupakan salah satu dari destination brand tersebut. Dengan menggunakan metode studi kasus, penelitian ini berupaya untuk mengungkap bagaimana upaya penyelarasan destination branding “Stunning Bandung” dengan “Wonderful Indonesia” selaku master brand Indonesia. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, studi dokumentasi dan literatur. Teknik analisis data dilakukan dengan membuat deskripsi, melakukan analisis tema, dan assertions (membuat penonjolan). Sedangkan teknik pengujian keabsahan data dilakukan dengan melakukan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya penyelarasan “Stunning Bandung” dengan master brand “Wonderful Indonesia” terlihat dari penentuan positioning dan tagline yang kemudian divisualisasikan melalui logo “Stunning Bandung”. Secara keseluruhan penyusunan strategi destination branding “Stunning Bandung” dilakukan dengan didasarkan pada analisis 3A yang yaitu attraction, accessibility, dan amenities. Penyelarasan yang sudah dilakukan dengan baik tidak akan mencapai hasil yang optimal apabila setiap elemen di dalamya tidak bersinergi dengan baik, terutama elemen pesan. Berbagai pesan yang disampaikan melalui seluruh media komunikasi, baik yang konvensional maupun digital, harus dikemas selaras dengan positioning dan tagline yang telah ditetapkan.
ANALISIS HERMENEUTIKA GAYA KOMUNIKASI DAI DI KOTA MEDAN Yan Oriza
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35967/jkms.v7i2.7344

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisis Hermeneutika Gaya Komunikasi Dai di Kota Medan”. Penelitian kualitatif dengan paradigma interpretif. Pendekatan yang digunakan adalah analisis hermeneutika Gadamer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses komunikasi yang dilakukan dai dalam berceramah dan untuk mengetahui teknik komunikasi yang dilakukan dai dalam menyampaikan pesan ceramah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Hermeneutika Gadamer, teori Gaya Komunikasi dan teori Retorika Dakwah. Informan dalam penelitian ini sebanyak tiga orang dai. Teknik pengumpulan data dilakukan adalah dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi, dan untuk teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses komunikasi ceramah tiap dai memiliki perbedaan, gaya berkomunikasi dai menitik beratkan pada penggunaan gaya bahasa yang disesuaikan tipe pendengarnya, penyampaian cerita atau kisah-kisah, humor, bahasa sehari-hari serta simbol artifak merupakan cara untuk menarik perhatian pendengar agar tertarik dengan isi ceramah. Teknik komunikasi yang dilakukan menggunakan teknik komunikasi persuasif sesuai dengan tujuan dari dakwah itu sendiri.
METODE KOMUNIKASI PENYULUHAN PERTANIAN MELALUI RADIO KOMUNITAS Andi Warnaen; Nurlail Nurlail; Andi Vita Sukmarini
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35967/jkms.v6i1.4231

Abstract

Radio komunitas merupakan lembaga siaran yang diselenggarakan dari,oleh dan untuk komunitas itu sendiri, sehingga radio komunitas dapat berperan maksimal sebagai metode penyuluhan untuk membangun dan memberdayakan masyarakat petani oleh dan untuk petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Radio Komunitas sebagai metode penyuluhan pertanian yang partisipatif. Penelitian dilaksanakan di Radio Komunitas Pass FM Kota Batu. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, adapun informan pada penelitian ini adalah para pendiri dan pengurus Pass FM. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik Triangulasi diantaranya observasi partisipatif moderat, focus group discussion (FGD), wawancara semiterstruktur dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif Miled dan Huberman. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Metode komunikasi penyuluhan pertanianmelalui radio komunitas memudahkan penyuluh untuk menyampaikan informasi tentang inovasi-inovasi pertanian dan sesuai dengan prinsip-prinsip medote penyuluhan pertanian. Kondisi sarana dan prasarana penyuluhan seperti Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan serta kelembagaan petani yang dibentuk dengan berkelompok yaitu membentuk kelompok tani dan gapoktan, dapat menjadi potensi yang sangat baik untuk difasilitasi radio komunitas sebagai salah satu metode penyuluhan pertanian ditingkat kecamatan, kelompok tani dan gapoktan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode komunikasi penyuluhan pertanian melalui radio komunitas dapat dilaksanakan baik di BPP, Kelompok tani maupun di Gapoktan.
STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PELALAWAN DALAM MEMPROMOSIKAN WISATA CAGAR BIOSFER DUNIA Hevi Susanti; Nurjanah Nurjanah; Chelsy Yesicha
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35967/jkms.v10i2.7474

Abstract

PERUBAHAN DARI MEDIA LAMA KE MEDIA BARU: TELAAH TRANSFORMASI PLATFORM MULTIMEDIA Melvia Meifitri; Elik Susanto
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35967/jkms.v9i1.7390

Abstract

Tulisan ini membahas tentang tren perubahan platform media lama yakni TV dan Koran ke media baru seperti sosial media. Dimana hampir semua media massa kini menerapkan sistem multimedia atau media yang mencakup banyak tipe. Kini media tidak bisa hanya mengandalkan satu jenis basis atau bentuk, tapi harus mengikuti perkembangan zaman dengan bertransformasi ke beberapa bentuk (multi-platform). Perkembangan teknologi, ditambah dengan semakin mudahnya mendapatkan koneksi Internet dan mewabahnya penggunaan telepon genggam serta sosial media, menjadikan perubahan bagi media sebagai suatu keniscayaan. Perubahan dan perluasan bentuk media ini juga berkaitan dengan alasan ekonomi dan jangkauan sosial. Ekspansi bisnis menjadi salah satu motif dalam perluasan bentuk media.
PERANG BINTANG SETELAH “4 NOVEMBER” (ANALISIS DESKRIPTIF EFEKTIVITAS PESAN ANTARA KAPOLRI DAN PANGLIMA TNI DALAM PROGRAM INDONESIA LAWYERS CLUB EDISI “SETELAH 411” PADA 8 NOVEMBER 2016) Liza Diniarizky Putri
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35967/jkms.v7i1.5668

Abstract

Kasus dugaan penistaan agama yang menyeret Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah mengukir sejarah baru. Begitu dahsyatnya kasus itu sehingga memicu kemarahan umat muslim sehingga berujung pada aksi demo 4 November 2016 secara besar-besaran. ILC dikenal sebagai program talk show yang selalu mengangkat topik perbincangan yang sedang hangat dibicarakan publik. Pada hari selasa tanggal 8 November 2016, ILC menyuguhkan sebuah perbincangan hangat yang diberi judul “Setelah 411, dengan menyertakan narasumber yang kompeten terkait aksi 4 November tersebut antara lain Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian dan Panglima TNI Letnan Jendral Gatot Nurmantyo. Tak disangka, perbincangan selama 120 menit tersebut menjadi sangat viral.Kesuksesan program ILC edisi “Setelah 411” dipandang sebagai kesuksesan komunikasi interpersonal dua Panglima besar yang menjadi narasumber dalam mengkomunikasikan pesan secara efektif.Tujuan penelitian ini adalah guna melihat efektivitas pesan komunikasi interpersonal antara Kapolri dan Panglima TNI, kemudian mengkritisi dominasi komunikasi didalam pesan keduanya pada program Indonesia Lawyers Club.Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan data sekunder berupa rekaman tayangan ILC, jurnal, buku, literatur internet, dan artikel.Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, Melalui jenis data kualitatif dan tujuan umum penelitian ini yang sifatnya eksplanatoris, maka teknik analisis data yang digunakan adalah memberikan pemaparan dan penjelasan secara mendalam terhadap hal yang diteliti.Hasil analisis dan elaborasi menunjukkan, bahwa dua narasumber secara umum menggunakan empat kategori umum komunikasi interpersonal yang efektif, yaitu openess (keterbukaan), empathy (empati), supportiveness (dukungan), positiveness (rasa positif), dan equality (kesetaraan). Namun Kapolri dari keseluruhan proses komunikasi tiba-tiba menunjukkan inequality (ketidaksetaraan).Dalam hal pertarungan pesan dan komunikasi, Kapolri terlihat lebih mendominasi.Kapolri berkomunikasi secara divergensi, sedangkan Panglima TNI secara konvergensi.
MOTIF DAN MAKNA PEREMPUAN SEBAGAI KOMUNIKATOR POLITIK (Studi Fenomenologi pada Anggota Dewan Perempuan DPRD Provinsi Riau Periode 2014-2019 Nova Yohana
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35967/jkms.v5i1.3645

Abstract

Salah satu wujud nyata dari tumbuhnya kesadaran kekuatan politik perempuan ditandai denganketerlibatan secara aktif perempuan dalam proses-proses politik yang dapat ditempuh melalui keterwakilanperempuan dalam politik. Pemenuhan kuota 30% keterwakilan perempuan dalam legislatif sebagaimanayang ditetapkan pemerintah merupakan wujud modal dasar kepemimpinan dan pengalamanorganisasi bagi perempuan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Di DPRD Provinsi Riau periode 2014-2019 jumlah anggota legislatif perempuan adalah delapanbelas (18) orang dari 85 orang anggota legislatif.Hal ini menggambarkan adanya partisipasi atau kemauan para perempuan di Riau untuk melakukanpelibatan di arena politik yang lebih didominasi laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap motifanggota legislatif perempuan dalam keterlibatannya pada dunia politik di tengah tradisi budaya patriakhidan pemaknaan mereka mengenai keterwakilan perempuan sebagai komunikator politik di lembagalegislatif. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informanpenelitian ini terdiri dari 5 orang anggota legsilatif perempuan, 2 orang ketua fraksi , dan wakil ketuaDPRD Provinsi Riau dengan teknik purposif. Data dikumpulkan melalui observasi,wawancara, dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif yang melatarbelakangi anggota dewan perempuandalam keterlibatannya di ranah politik adalah motif karena (because motive) meliputi, dorongan keluarga,diusung partai, hobi organisasi, dan adanya jiwa aktivis. Motif tujuan/harapan (in order to motive) informanmeliputi menghilangkan intimidasi dari berbagai pihak kepada perempuan untuk pengambilankeputusan, memaksimalkan perjuangan dan fungsi perempuan dalam membuat kebijakan, dan semakinmenunjukkan kredibilitas perempuan dengan kinerja yg baik, professional dan percaya diri. Pemaknaananggota legislatif perempuan mengenai keterwakilan perempuan sebagai komunikator politik terdiri darikategori makna idealis sosial dan makna realistis sosial.

Page 1 of 14 | Total Record : 135