cover
Contact Name
Dian Ayubi
Contact Email
jurnal.ppki@ui.ac.id
Phone
+6221-7863475
Journal Mail Official
jurnal.ppki@ui.ac.id
Editorial Address
Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Gedung D, Lantai 1 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok, Jawa Barat 16424
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 27235815     EISSN : 26156911     DOI : http://dx.doi.org/10.47034/ppk.v3i2
Jurnal ini membahas determinan perilaku sehat, strategi promosi kesehatan (seperti komunikasi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, advokasi kesehatan) dalam upaya pembangunan kesehatan di berbagai tatanan (sekolah, rumah sakit, tempat kerja, tempat-tempat umum, dan komunitas).
Articles 53 Documents
Gambaran Perilaku Pencegahan HIV Pada Pasangan Serodiskordan dan Serokonkordan Di Yayasan Grapiks Bekasi Tahun 2020 Ravinka Ayundra Putri; Rita Damayanti
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 2, No. 2, Desember 2020
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.62 KB) | DOI: 10.47034/ppk.v2i2.4141

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang. Pencegahan HIV pada pasangan serodiskordan dan serokonkordan berkaitan dengan perilaku yang berfokus pada pandangan dan keyakinan individu. Penelitian tentang HIV menemukan bahwa sebanyak 25% ditularkan oleh pasangannya yang positif HIV.Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran perilaku pencegahan HIV pada pasangan serodiskordan dan serokonkordan di Yayasan Grapiks Bekasi.Metode. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam melalui WhatsApp call.Hasil. Sebagian besar pasangan serodiskordan dan semua pasangan serokonkordan konsisten menggunakan kondom dan keduanya patuh mengkonsumsi obat ARV. Semua ODHA mengungkapkan status kepada pasangannya tetapi hanya sebagian yang mengungkapkan kepada keluarganya. Pola relasi suami istri pada pasangan serodiskordan adalah head complement, sedangkan pasangan serokonkordan yaitu head complement dan senior junior partner. Pasangan serodiskordan menerima konsekuensi, sedangkan pasangan serokonkordan berharap tidak parah. Pasangan serodiskordan memiliki persepsi manfaat yang rendah dan persepsi hambatan yang tinggi daripada pasangan serokonkordan. Kedua pasangan mendapatkan informasi kurang mendalam tentang penyakit HIV/AIDS dari tenaga kesehatan.Kesimpulan. Terdapat perbedaan perilaku pencegahan HIV pada pasangan serodiskordan dan serokonkordan di Yayasan Grapiks Bekasi. ABSTRACTBackground. HIV prevention in serodiscordant and seroconcordant couples are concerned with behaviors that focus on individual views and beliefs. Studies found that 25% were transmitted by partners who were HIV positive. Objective. This research aims to determine the description of HIV prevention behavior in serodiscordant and seroconcordant couples at the Bekasi Grapiks Foundation.Methods. This study used a case study design with a qualitative approach. Data collection by in-depth interviews via WhatsApp call.Results. Most serodiscordant and all seroconcordant partners consistently used condoms and both partners adhered to taking ARV drugs. All PLWHA disclose their status to their partners but, some disclose to their families. The relationship pattern in serodiscordant couples is the head complement, while seroconcordant couples are head complement and senior junior partner. The serodiscordant partner accepted the consequences, whereas the seroconcordant partner hoped not to be severe. Serodiscordant couples have less benefit and high resistance than seroconcordant couples. Both partners received less in-depth information about HIV/AIDS from health workers.Conclusion. There are differences in HIV prevention behavior between serodiscordant and seroconcordant couples at the Bekasi Grapiks Foundation
Respon Perokok Remaja Terhadap Peringatan Kesehatan Bergambar di Bungkus Rokok Leni Nurahmi; Rita Damayanti
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 1, No. 1, April 2018
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1251.996 KB) | DOI: 10.47034/ppk.v1i1.2119

Abstract

Background. Smoking is a risk of chronic and deadly diseases in the world. In 2014, 80% of 5.8 billion smokers in the world started smoking at 17.6 years old. Pictorial health warning on cigarette pack was implemented since 24 June 2014 in Indonesia to protect teenagers from smoking. Objective. This study aimed to assess teenage smokers’ responses toward pictorial health warning on cigarette pack in Depok City. Method. This cross-sectional study used a questionnaire from the Center for Health Research Universitas Indoonesia. Result. We found differences in fear, severity, response efficacy and intention. We found no differences in susceptibility, self efficacy, acceptance and ignorance to pictorial health warning. Keyword: pictorial health warning, fear appeal, teenage smoker.
Determinan Kualitas Tidur Mahasiswa Kampus A di Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka Julia Tristianingsih; Sarah Handayani
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 3, No. 2, Desember 2021
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.592 KB) | DOI: 10.47034/ppk.v3i2.5275

Abstract

Latar Belakang. Tidur yang berkualitas adalah kebutuhan dasar manusia namun pada mahasiswa kebutuhan tidur akan terganggu karena tugas sebagai mahasiswa dan gaya hidup yang berubah. Apabila kualitas tidur tidak terpenuhi atau mengalami gangguan berpengaruh pada menurunnya kualitas hidup seseorang serta menurunnya fungsi kesehatan.Tujuan. untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur pada mahasiswa Kampus A Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka tahun 2020Metode. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik pengambilan sampel proportional stratified random sampling. Populasi penelitian ialah seluruh mahasiswa Kampus A UHAMKA dengan sampel 117 mahasiswa. Data yang digunakan ialah data primer dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square.Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 69 orang (59%) responden yang memiliki kualitas tidur buruk. Terdapat hubungan penggunaan gawai (p=0,001), aktivitas fisik (p=0,001), dan stres (p=0,001) dengan kualitas tidur. Sedangkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p= 0,313) dengan kualitas tidur.Kesimpulan. Kualitas tidur mahasiswa kampus A di Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka berkaitan dengan penggunaan gawai, aktifitas fisik serta stres. ABSTRACTBackground. Quality sleep is a basic human need, but in college students, sleep will be disrupted due to student duties and changing lifestyles. If the quality of sleep is not fulfilled or a disturbance, it will affect the decrease in a person's quality of life and decrease the health function.Objective to determine the factors related to sleep quality in Campus A students University Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka in 2020.Method. This study used a cross-sectional design with a proportional stratified random sampling technique. The study population was students of Campus A UHAMKA with a sample of 117 students. The data used are primary data using a questionnaire. Data analysis used the chi-square test. Results. The results showed that there were 69 people (59%) of respondents who had poor sleep quality. There is a relationship between the use of gadgets (p=0.001), physical activity (p=0.001), and stress (p=0.001) with sleep quality. Meanwhile, there was no relationship between gender (p= 0.313) and sleep quality.Conclusion. The sleep quality of campus A students at the University of Muhammadiyah Prof DR Hamka is related to the use of gadgets, physical activity and stress. 
Partisipasi Ibu Balita Ke Posyandu Melati di Desa Sungai Bertam, Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2020 Winda Triana; Pahrur Razi; Solihin Sayuti
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 3, No. 1, Juni 2021
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.411 KB) | DOI: 10.47034/ppk.v3i1.4154

Abstract

Latar Belakang. Pelayanan kesehatan bulanan balita di Posyandu diantaranya adalah pelaksanaan pemeriksaan kesehatan balita, penimbangan berat badan, pemantauan gizi, pemberian vitamin A, dan konsultasi kesehatan serta imunisasi. Di Puskesmas PIR II Bajubang wilayah Desa Sungai Bertam, terdapat Posyandu Melati dengan cakupan kunjungan balitanya yang sangat rendah. Setiap bulan hanya 50% dari jumlah sasaran 70 balita (D/S) yang datang berkunjungan.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi Ibu balita ke Posyandu Melati di Desa Sungai Bertam.Metode. Jenis penelitian menggunakan deskriptif analitik, populasi pada penelitian ini adalah seluruh Ibu balita yang ada di Posyandu Melati Desa Sungai Bertam berjumlah 70 orang, dengan teknik menggunakan teknik total sampling.Hasil. 68,6% responden berpartisipasi baik ke Posyandu, 75,7% responden memiliki pengetahuan yang baik, 57,1% responden mempunyai sikap yang baik dan 51,4% mempunyai motivasi yang baik. Terdapat hubungan yang bermakna antara partisipasi Ibu balita dalam penimbangan ke Posyandu terhadap pengetahuan (p-value 0,004), sikap (p-value 0,000) dan motivasi (p-value 0,000). Sedangkan untuk peran Kader tidak menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap partisipasi Ibu balita ke Posyandu karena mempunyai p-value 0,843.Kesimpulan. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap dan motivasi dengan partisipasi Ibu dalam melakukan penimbangan di Posyandu Melati Desa Sungai Bertam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2020. ABSTRACTIntroduction. Monthly health services for children under five years at Posyandu include implementing health checks, weighing, monitoring nutrition, giving vitamin A, health consultations and immunizations. At the PIR II Bajubang Puskesmas in the Sungai Bertam Village area, there is a Melati Posyandu with a very low coverage of toddler visits. Every month only 50% of the target number of 70 toddlers (D/S) come to visit.Objective. This study aimed to determine the participation of mothers with children under five years in the Posyandu Melati in Sungai Bertam Village. Methods. This research used a descriptive analytic, the population in this study were all mothers with children under five years at the Posyandu Melati, amounting to 70 people, with a technique using the total sampling Results. 68.6% of respondents participated well in Posyandu, 75.7% of respondents had good knowledge, 57.1% had good attitudes and 51.4% had good motivation. There is a significant relationship between the participation of mothers with children under five in weighing to Posyandu on knowledge (p-value 0.004), attitude (p-value 0.000) and motivation (p-value 0.000). Meanwhile, the role of Cadre does not show a significant relationship to the participation of mothers under five to the Posyandu because it has a p-value of 0.843Conclusion. There is a significant relationship between knowledge, attitude and motivation with mother's participation in weighing at the Melati Posyandu Sungai Bertam Village, Muaro Jambi Regency in 2020.
Perilaku Physical Distancing Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Masa Pandemi COVID-19 Fidah Syadidurrahmah; Fika Muntahaya; Siti Zakiyatul Islamiyah; Tri Aulia Fitriani; Hoirun Nisa
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 2, No. 1, Juni 2020
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.237 KB) | DOI: 10.47034/ppk.v2i1.4004

Abstract

AbstrakLatar belakang. Penyebaran virus COVID-19 telah mengakibatkan langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti membatasi perjalanan dan aktivitas sosial di banyak negara. Physical distancing sangat penting untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan diperkirakan akan berlanjut untuk beberapa waktu.Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui determinan perilaku physical distancing pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakartadi awal masa pandemi COVID-19.Metode. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif desain studi cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 417 sampel dengan menggunakan metode voluntary sampling. Informasi dikumpulkan secara online melalui google form pada bulan April 2020. Data dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik ganda.Hasil. Perilaku physical distancing yang baik dilaksanakan oleh 55,9% mahasiswa. Hasil analisis multivariat menunjukkan determinan perilaku physical distancing adalah jenis kelamin perempuan (OR=3,438, 95% CI: 2,037-5,804); pengetahuan yang baik terkait physical distancing (OR=1,757, 95% CI: 1,057-2,919); serta adanya dukungan keluarga (OR=1,854, 95% CI:1,219-2,819). Dukungan TOMA tidak berhubungan signifikan dengan perilaku physical distancing (OR=1,469, 95% CI: 0,961-2,246).Kesimpulan. Perilaku physical distancing masih perlu ditingkatkan. Mahasiswa perempuan lebih baik dalam menerapkan perilaku physical distancing. Dukungan keluarga dan pengetahuan terkait physical distancing mempengaruhi perilaku physical distancing. AbstractBackground.  The spread of the COVID-19 virus has resulted in unprecedented measures such as restricting travel and social activity in many countries. Physical distancing is critical to fighting COVID-19 and is expected to continue for some time.Objective.The aim of the study was to assess the determinants of physical distancing behavior of university students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta at the beginning of the COVID-19 pandemic. Method. This study used an observational analytic method with cross-sectional study design. A total of 417 respondents was selected by using voluntary sampling method. Information was collected online using google form in April 2020. Data were analysed using a multiple logistic regression test. Results. Good physical distancing behavior carried out by 55.9% of students. The results of multivariate analysis showed that factors associated with physical distancing behavior were female gender (OR=3.438, 95% CI: 2.037-5.804), good knowledge of physical distancing (OR=1.757, 95% CI: 1.057-2.919), and family support (OR=1.854, 95% CI: 1.219-2.819). Meanwhile, support from community leaders was not significantly related to physical distancing behavior (OR=1.469, 95% CI: 0.961-2.246). Conclusion. Uptake of physical distancing behavior needs to increase. Female university students were better at uptaking physical distancing behavior. Family support and knowledge about physical distancing effect the uptake of physical distancing behavior. 
Keberlanjutan Peran Dukungan Sebaya di Dalam Sistem Penanggulangan HIV di Tingkat Provinsi dan Kota/Kabupaten Indonesia Sarah Handayani; Retno Mardhiati
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 1, No. 1, April 2018
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.268 KB) | DOI: 10.47034/ppk.v1i1.2093

Abstract

Latar Belakang. Peran Dukungan Sebaya (DS) adalah salah satu peran yang penting dalam Sistem Penaggulangan HIV/AIDS. DS dapat berjalan secara berkesinambungan jika ada faktor keberlanjutan program.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan DS di dalam sistem penanggulangan HIV/AIDS di tingkat Provinsi dan Kota/Kabupaten.Metode. Penelitian ini melakukan pengumpulan data kualitatif dan studi literatur. Wawancara mendalam dilakukan pada informan utama dan informan pendukung. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara mendalam. Hasil. Kelompok DS dapat terus berlanjut dan berperan dalam sistem penanggulangan HIV/AIDS jika faktor-faktor yang berhubungan dengan keberlanjutan kelompok dapat terus berkembang. Adapun faktor keberlanjutan DS adalah: 1) Faktor Internal, yang meliputi faktor motivasi berkelompok, kepemimpinan, kemandirian dan manajemen serta akuntabilitas kelompok. 2) Faktor Eksternal, yang meliputi keterlibatan di dalam sistem penanggulangan HIV/AIDS, akses terhadap sumber daya dan masuk ke dalam sistem rujukan.
Gambaran Pola Asuh Ibu dengan Balita Stunting dan Tidak Stunting di Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, DKI Jakarta Hira Fitriani Aisyah
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 3, No. 2, Desember 2021
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.766 KB) | DOI: 10.47034/ppk.v3i2.4158

Abstract

Latar Belakang. Wilayah Jakarta Timur menduduki posisi lokasi fokus stunting, salah satunya di Kelurahan Tengah. Berdasarkan pengolahan data awal, diketahui prevalensi stunting pada enam posyandu di dua RW terpilih mencapai angka 25,9%.Tujuan. Mengetahui perbandingan pola asuh balita stunting dan tidak stunting di Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati Metode. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui wawancara mendalam secara daring. Sampel dipilih secara purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dengan 12 informan utama yang memiliki balita stunting dan tidak stunting usia 24-59 bulan, serta informan kunci terdiri dari, Tenaga Pelaksana Gizi dan kader posyandu.Hasil. Hasil penelitian terhadap informan utama dengan balita stunting menunjukkan bahwa sebagian besar ibu tidak memberikan ASI Eksklusif kepada anaknya, memberikan makan dengan frekuensi yang kurang, variasi makanan tidak beragam karena anak banyak diberikan jajanan. Selain itu, ibu dengan anak stunting juga mendapatkan dukungan psikososial yang rendah serta rendahnya partisipasi ke Posyandu.Kesimpulan. Terdapat perbedaan antara pola asuh ibu dengan balita stunting dan ibu dengan balita tidak stunting. ABSTRACTBackground. East Jakarta region has become the primary location of stunting, one of which is Tengah Village. Based on the weighing and preliminary data, the prevalence of stunting in 6 Posyandu in the two selected RWs reached 25.9%. Objective to find out the comparison of parenting patterns of stunting toddlers and non-stunting toddlers in Tengah Urban-Village, Kramat Jati Sub-District Method. This research is qualitative, with a case-study approach and collected through in-depth online interviews. The sample was selected by purposive sampling, based on the inclusion and exclusion criteria which 12 main informants had stunting and not stunting toddlers aged 24-59 months and key informants consisting of Nutrition Workers in the Puskesmas Tengah and Posyandu cadres. Results. The research results on key informants with stunting toddlers show that most mothers didn’t give exclusive breastfeeding to their children, provide food with less frequency, food variations are not varied because children are given a lot of snacks. Mothers with stunting toddlers also experienced low psychosocial support and low participation in Posyandu.Conclusion. There is a difference between mothers with stunting toddlers' parenting patterns and mothers with non-stunting toddlers.  
Efektivitas Audio-Visual Dangers of Smoking dalam Meningkatkan Pengetahuan, Efikasi Diri dan Sikap Remaja di SMP Negeri 32 Kota Samarinda Alma Feriyanti; Ismail AB; Riza Hayati Ifroh
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 2, No. 2, Desember 2020
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.833 KB) | DOI: 10.47034/ppk.v2i2.4182

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang. Berdasarkan Riskesdas (2018), prevalensi perokok usia ≥10 tahun di Indonesia yaitu sebesar 28,8% dan usia perokok 10-18 tahun mengalami peningkatan dari 7,2% menjadi 9,1%.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas video ceramah dengan alat peraga Dangers of Smoking dalam meningkatkan pengetahuan, efikasi diri dan sikap bahaya merokok.Metode. Penelitian ini menggunakan pra-eksperimental dengan desain one group pre-test-post-test. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Uji statistik pada variabel pengetahuan menggunakan Wilcoxon Signed Rank dan variabel efikasi diri dan sikap menggunakan paired t-test.Hasil. Pengetahuan menunjukkan bahwa nilai p-value (0,000) < 0,05 terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi video ceramah bahaya merokok, efikasi diri dan sikap menunjukkan nilai p-value (0,023) dan (0,019) < 0,05 terdapat perbedaan efikasi diri dan sikap sebelum dan sesudah dilakukan intervensi video ceramah bahaya merokok.Kesimpulan. Terdapat pengaruh metode video ceramah terhadap peningkatan pengetahuan, efikasi diri dan sikap bahaya merokok pada siswa.Kata Kunci: audio-visual, merokok, pengetahuan, efikasi diri, sikapABSTRACT Background. Indonesian Basic Health Research (2018) shown that the prevalence smoker aged ≥10 years old it was 28.8% and smoker between 10-18 years old increased from 7.2% to 9.1%.Objective. The objective of this study is to analyze the effectiveness of lecture videos with teaching aids the dangers of smoking to increase knowledge, self-efficacy and negative attitude towards smoking to adolescent. Method. This study used pre-experimental research with one group pre-test-post-test design. Statistical result of knowledge by Wilcoxon signed-rank test and Statistical result of self-efficacy and attitude by paired t-test.Result. Knowledge variables shown that p-value (0.000) < 0.05. There was a difference in the result of adolescent knowledge before and after intervention lecture videos on the dangers of smoking. Self-efficacy and attitude variable showed that p-value (0,023) and (0,019) < 0,05. There was a difference between the result of adolescent self-efficacy and attitude before and after intervention lecture videos the dangers of smoking.Conclusion. Lecture videos with teaching aid "dangers of smoking" are effective in improving student knowledge, self-efficacy, and attitude towards the dangers of smoking.
Peran Kepercayaan Terhadap Penggunaan Pengobatan Tradisional Pada Penderita Hipertensi Di Kota Bengkulu Lissa Ervina; Dian Ayubi
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 1, No. 1, April 2018
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.323 KB) | DOI: 10.47034/ppk.v1i1.2101

Abstract

Latar Belakang. Hipertensi merupakan masalah kesehatan serius yang menyebabkan kematian. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan 21,6% masyarakat Bengkulu menderita hipertensi. Provinsi Bengkulu menempati posisi 10 besar provinsi yang paling banyak penderita rawat jalan pada pengobatan tradisional setahun terakhir termasuk penderita hipertensi.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan penderita terhadap penggunaan pengobatan tradisional setelah faktor karakteristik sosial demografi dikendalikan di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu.Metode. Rancangan penelitian yang dipakai adalah studi potong lintang dengan melakukan survey pada 190 responden yang dipilih secara acak. Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisa multivariat dilakukan dengan menggunakan model regresi logistik ganda.Hasil. Penelitian ini menemukan bahwa 66,8% penderita hipertensi menggunakan pengobatan tradisional. Nilai rerata variabel kepercayaan adalah 56,2 (skala 100). Dalam analisis bivariat menggunakan kai kuadrat, variabel kepercayaan berhubungan signifikan dengan penggunaan pengobatan tradisional. Namun berdasarkan analisis multivariat, variabel kepercayaan tidak mempengaruhi penggunaan pengobatan tradisional melainkan variabel pendidikan yang berpengaruh.
Advokasi Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah Annisa Sayyidatul Ulfa; Rita Damayanti
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 3, No. 2, Desember 2021
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.783 KB) | DOI: 10.47034/ppk.v3i2.5557

Abstract

Latar Belakang. Jumlah perokok pasif di Indonesia mencapai 75% atau 96,9 juta orang. Sebanyak 66,2% pelajar terpapar rokok di ruang publik tertutup. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan Permendikbud 64/2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Lingkungan Sekolah. Masih perlu optimalisasi pelaksanaan KTR di sekolah.Tujuan. untuk melihat bagaimana peran siswa dalam proses advokasi dalam mengimplementasikan KTR di sekolahMetode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus yang dilakukan di suatu SMP di Kabupaten Bogor. Terdapat 7 informan yang terlibat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara mendalam dengan melihat proses advokasi menggunakan Kerangka Advokasi “A”.Hasil. Siswa berperan sebagai pelaksana KTR di sekolah dengan mengadvokasi guru untuk menjadi fasilitator siswa, pimpinan sekolah sebagai pembuat kebijakan, dan pedagang toko di sekitar sekolah. Siswa mengidentifikasi permasalahan yang dirasakan, merumuskan strategi, menganalisis target dan melakukan advokasi. Kesepakatan yang terbentuk diantaranya pelaksanaan KTR sesuai kemampuan dan kondisi sekolah, pemasangan plang KTR, menjalankan satgas KTR, sosialisasi bahaya merokok dan advokasi kepada warung di sekitar sekolah untuk menurunkan spanduk iklan rokok.Kesimpulan. Siswa bisa menjadi agen perubahan untuk implementasi KTR di sekolah dengan adanya fasilitasi dan dukungan dari guru dan kepala sekolah. ABSTRACTBackground. Passive smokers in Indonesia reaches 75% or 96.9 million people. 66.2% students are exposed to cigarette in closed public spaces. Ministry of Education and Culture issued Permendikbud 64/2015 concerning KTR in the School Environment. implementation of KTR in schools still need optimization.Objective to see how the role of students in the advocacy process in implementing schools as smoke-free areas.Method. This research is a qualitative descriptive research with case study design conducted in a Junior High School of Bogor Regency. There were 7 informants. The data collection technique used Focus Group Discussion (FGD) and in-depth interviews by looking at the advocacy process using the "A" Advocacy Framework. Results. Students act as implementers of KTR in schools by advocating teachers to become student facilitators, school leaders as policy makers, and shop traders around the school. Students identify perceived problems, formulate strategies, analyze targets and conduct advocacy. The agreement formed include implementation of KTR according to the school’s ability and condition, installing KTR signs, applying KTR task-force and advocating stalls around schools to put down cigarette advertising bannersConclusion. Students can become agents of change for the implementation of KTR in schools with facilitation and support from teachers and principals.