cover
Contact Name
Sri Maryuni
Contact Email
jurmafis@fisip.untan.ac.id
Phone
+6281352534411
Journal Mail Official
jurmafis@fisip.untan.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak 78124
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
ISSN : 24423424     EISSN : 27757501     DOI : https://dx.doi.org/10.26418%2Fproyeksi
Core Subject : Social,
Proyeksi adalah Jurnal ilmiah di bidang ilmu sosial dan humaniora mencakup ilmu administrasi, sosiologi, sosiatri, ilmu politik, administrasi negara, ilmu pemerintahan, hubungan internasional, ilmu komunikasi, antropologi dalam cakupan yang mendalam.
Articles 104 Documents
PERAN STAKEHOLDER DALAM IMPLEMENTASI FULL DAY SCHOOL DI KOTA SINGKAWANG Ida Rochmawati
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 22, No 1 (2017): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.869 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v22i1.2432

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dan apa saja peran para stakeholder dalam implementasi Full Day School Di Kota Singkawang. Penerapan kebijakan sekolah 5 hari atau yang di kenal dengan kebijakan full day school Tingkat sekolah dasar dan menegah  pada tahun 2017 ini sudah di berlakukan. kebijakan tersebut tidak terlalu mulus, ada yang mendukung, tetapi ada juga yang menolak. Tujuan program ini ialah untuk mencapai keseimbangan antara kemampuan akademik dengan keunggulan karakter. Jika dilihat dari segi tujuan, program ini sangatlah pantas untuk diterapkan. Namun melihat kondisi geografis dan sosial-budaya di setiap daerah tidaklah sama membuat program ini perlu untuk dikaji lebih dalam. Dalam kontek dengan program FDS ini peran stakeholder sudah sesuai dengan status tertentu yang di punyai dalam mendukung program pemerintah FDS
KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI: STUDI PADA PEKERJA PEREMPUAN DI GRAND MALL KOTA SINGKAWANG Agus Sikwan
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 25, No 1 (2020): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.573 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v25i1.2597

Abstract

Penelitian ini berjudul: “Kehidupan Sosial Ekonomi Pekerja Perempuan (Pramuniaga) Matahari Departement Store Grand Mall di Kota Singkawang”. Dengan menggunakan analisis kualitatif, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi pramuniaga yang bekerja di Matahari Departement Store Grand Mall Singkawang sangat memprihatinkan, yakni banyak dari pramuniaga (khususnya mereka yang sudah berkeluarga) masih tetap bertahan untuk bekerja di Matahari Departement Store Grand Mall Singkawang walaupun mereka harus mengorbankan banyak hal, seperti: kehilangan waktu untuk keluarganya, kehilangan waktu untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya, dan waktu untuk istirahat demi mendapatkan upah / gaji untuk menopang kehidupan ekonomi rumahtangganya, yang sebenarnya upah/gaji yang mereka terima itu sangat tidak sesuai dengan tenaga dan curahan waktu yang telah mereka keluarkan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor yang mendorong tenaga kerja perempuan berkeinginan untuk bekerja di Matahari Departement Store Grand Mall Singkawang sebagai pramuniaga adalah disebabkan karena faktor ekonomi, faktor sosial, dan faktor budaya.
Faktor Komunikasi Kebijakan Dalam Pengelolaan Pasar Tradisional (Suatu Studi di Kota Pontianak) Deni Darmawan
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 20, No 2 (2015): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.188 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v20i02.917

Abstract

Pasar tradisional menghadapi tantangan yang cukup berat seiring dengan pesatnya perkembangan pasar modern (mall, swalayan, minimarket) sejak dasawarsa terakhir di Kota Pontianak. Daya saing pasar tradisional terhadap pasar modern yang relatif lemah, kondisi fisik yang belum memenuhi standar pasar sehat, kesan kumuh dan kotor yang belum sirna, manajemen belum profesional, dan keterbatasan aparatur, telah menarik studi ini yang bertujuan untuk meneliti kecermatan komunikasi kebijakan dalam hubungan pengelolaan pasar tradisional yang dilaksanakan Pemerintah Kota Pontianak. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan normatif/preskriptif terhadap Permendagri No 20 Tahun 2012 tentang Pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional; dan Kepmenkes No 519 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat; serta teknik analisis kombinasi (metode, kelembagaan, substantif, historis) pada objek penelitian di Pasar Dahlia dan Pasar Teratai oleh SKPD bidang Pasar dan Perdagangan. Dengan teori Implementasi Kebijakan dari sisi faktor komunikasi George Edward, dan uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dari Patton maka faktor-faktor komunikasi kebijakan pengelolaan pasar tradisional mencakup faktor transmisi, kejelasan, konsistensi, daya saing, pasar sehat, pembinaan dan penataan pasar tradisional. Hasil penelitian disimpulkan bahwa semakin cermat transmisi, kejelasan dan konsistensi informasi kebijakan maka semakin baik pengelolaan pasar tradisional yang berdaya saing, sehat, bersih, aman dan tertata dapat dilaksanakan. Kata kunci : Komunikasi Kebijakan, Pengelolaan Pasar Tradisional 
Implementasi Kebijakan Transmigrasi di Pangmilang Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat - Sugito
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 19, No 1 (2014): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.365 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v19i01.923

Abstract

Transmigrasi merupakan kebijakan pemerintah dalam rangka peningkatan kesejahteraan, pemerataan pembangunan dan memperkuat persatuan. Penelitian ini didasarkan atas adanya fenomena yang menunjukkan bahwa implementasi kebijakan transmigrasi di Pangmilang Kota Singkawang kurang berhasil mencapai tujuan yang diharapkan terutama belum terwujudnya kesejahteraan warga transmigran yang ada di lokasi transmigrasi Pangmilang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganlisis faktor apa yang menyebabkan implementasi kebijakan transmigrasi di Pangmilang Kota Singkawang kurang berhasil. Desin penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini ditentukan secara purposive dari instansi-instansi yang terlibat dalam implementasi kebijakan transmigrasi di Pangmilang Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat. Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi maupun pengumpulan dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan implementasi kebijakan transmigrasi belum dapat berjalan secara lancar dan kurang berhasil mencapai tujuan yang diharapkan. Faktor-faktor yang menyebabkan implementasi kebijakan transmigrasi di Pangmilang Kota Singkawang kurang berhasil mencapai tujuan yang diharapkan terdiri atas faktor komunikasi, sumber daya, struktur birokrasi dan disposisi. Komunikasi antar pihak yang terlibat dalam implementasi kebijakan transmigrasi belum berjalan secara efektif, Sumber daya yang diperlukan untuk mendukung implementasi kebijakan transmigrasi kurang memadai, Struktur birokrasi kurang menunjang yakni prosedur kerja yang berbelit-belit dan koordinasi antar instansi yang terfragmentasi belum dapat dilaksanakan dengan baik, dan kurang adanya komitmen yang kuat dari para implementor dalam menjalankan tugasnya. Kata kunci : implementasi, kebijakan, transmigrasi, komunikasi, sumber daya, struktur birokrasi dan disposisi 
KERJA SAMA INDUSTRI KREATIF JEPANG TERHADAP INDONESIA Azzomarayosra Wicaksono
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 21, No 2 (2016): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.434 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v21i2.2427

Abstract

Riset ini memberikan penalaran mengenai pandangan Jepang terhadap kerjasama industri kreatif yang dilaksanakannya bersama Indonesia. Analisa yang disuguhkan dalam penelitian ini condong dioreintasikan  kepada perspektif kepentingan nasional yang dimiliki oleh Jepang terhadap Indonesia sebagai mitra ekonomi dan pasar yang memiliki potensi dalam memberikan profit yang besar kepada Jepang.  Dengan menggunakan teori diplomasi kebudayaan dan kepentingan nasional, artikel ini berusaha menghubungkan kepentingan nasional Jepang dengan hubungan bilateral  yang dijalinnya bersama Indonesia. Jepang berusaha menjalin ikatan kerjasama dengan Indonesia untuk memperkuat pengaruhnya akan Indonesia, sehingga Indonesia bersedia untuk mendukung segala kepentingan nasional yang dimiliki oleh Jepang. Katakunci : Industri Kreatif, kepentingan national, diplomasi, budaya popular Jepang
STRATEGI POLITIK PASANGAN TJHAI CHUI MIE DAN H. IRWAN DALAM PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA SINGKAWANG TAHUN 2017 Hairil Anwar
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 23, No 1 (2018): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.389 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v23i1.2447

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan strategi politik pasangan Tjhai Chui Mie dan H. Irwan dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Singkawang Tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi politik yang  berhasil mengantarkan  pasangan  calon Tjhai Chui Mie dan H. Irwan menjadi Walikota dan Wakil Walikota Singkawang Tahun 2017 adalah strategi ofensif (menyerang),  melalui strategi perluasan pasar dilakukan dengan menjual figur atau sosok calon kepada masyarakat secara lebih mendalam, melakukan kampanye dialogis, melakukan sosialisasi secara door to door  kepada pemilih setia maupun pemilih yang mengambang, menawarkan kartu pintar (Kartu Singkawang Pintar, Kartu Singkawang Sehat, Kartu Petani Sejahtera, dan Kartu Nelayan Sejahtera), menempatkan sebanyak 7  (tujuh) orang  saksi disetiap TPS dengan  atribut baju bercirikan khas tim supaya dikenal pemilih, melakukan strategi mendompleng nama masyarakat yang ditokohkan di daerah yang menjadi basis massa, mengkampanyekan calon melalui berbagai media, cetak, audio visual serta  sosial media, menggunakan jargon “CHAIR”,. Strategi menembus pasar,  melakukan perubahan paradigma pada pemerintahan baru yang akan dipimpin, memprioritaskan pelayanan air bersih, membangun rumah rakyat, menata pasar, menjadikan Singkawang sebagai kota tujuan wisata dengan memperbanyak event-event, dan membenahi taman-taman kota. Strategi defensif (bertahan), terkait dengan strategi mempertahankan pasar, figur atau sosok calon yang sudah dikenal oleh masyarakat adalah modal utama dalam mempertahankan pasar atau pemilih. Calon juga didukung oleh 3 (tiga) partai besar, yaitu PDIP, Demokrat dan Hanura yang memiliki basis massa pendukung,  strategi calon  untuk menangkal isu-isu negatif seperti isu PKI, dan isu tentang FPI (Front Pembela Islam) adalah, calon beserta tim sukses melakukan kampanye dialogis, berkaitan dengan isu Surat Al-Maidah, (“jangan memilih pemimpin kafir”) yaitu melakukan dialog mengundang Kyai, para tokoh dan masyarakat. Strategi lainnya, mendiamkan atau tidak menggubris isu-isu yang muncul, terkait isu negatif bekerjasama dengan tim IT (information and tecknology) dengan menyebarkan berita-berita yang positip dan bersahabat tentang calon.
DINAMIKA DAN PERUBAHAN POLA HUBUNGAN ANTAR ETNIS DI KOTA SINGKAWANG DITENGAH GERAKAN BERBASIS PURIFIKASI ISLAM Viza Juliansyah; Fatmawati Nur
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 24, No 2 (2019): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.406 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v24i2.2458

Abstract

Kota Singkawang, Kalimantan Barat, pada tahun 2019 dinobatkan oleh Setara Institut sebagai kota paling toleran se-Indonesia. Ditengah fakta bahwa kota Singkawang merupakan salah satu kota dengan penduduk paling beragam latar belakangnya di Indonesia maka ini merupakan sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Namun, berkembangnya paham Islam puritan ke Indonesia belakangan ini ditenggarai banyak menimbulkan permasalahan dalam hal kaharmonisan antara kelompok masyarakat berbeda. Ini juga menjadi salah satu hal yang berpotensi berpengaruh pada kondisi hubungan antar kelompok masyarakat di Kota Singkawang. Menarik kiranya untuk ditilik bagaimana dampak dari masuknya kelompok tersebut ke kota Singkawang pada dinamika hubungan antar kelompok yang ada di wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk bisa menilai lebih dalam mengenai apa yang sebenarnya terjadi di lokasi penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa saat ini, di permukaan, Kota Singkawang tidak mengalami masalah serius mengenai hubungan antar kelompok berbeda sehubungan dengan kehadiran kelompok Islam puritan. Masyarakat etnis Tionghoa sebagai kelompok etnis yang agamanya berbeda tidak Secara langsung merasakan ada perbedaan antara pola hubungan mereka dengan masyarakat Melayu saat ini dengan masa masa sebelumnya. Meski demikian, sebenarnya gejolak didalam kelompok masyarakat Melayu sendiri sudah terjadi.
Perbudakan di Era Modern: Prison Labor dalam Perdagangan Global Maya Indah Bofa
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 26, No 1 (2021): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.991 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v26i1.2637

Abstract

The 1926 Slavery Convention signed at Geneva called states to end every act of trade or transport in slaves and ensure that forced labor, where practiced, should not develop into ‘conditions analogous to slavery’. Although slavery is already considered illegal, does it really ends? This research is conducted by library research and using the concept of modern slavery and global capitalism to explain prison labor as forced labor is contributing in global trade. This research finds that slavery is still alive and well until today. Although exporting goods made by prison labor is illegal under international law, products made by prisoners are still found in the global supply chain. Prisons are a reflection of the Third World countries since prisoners are not protected by minimum wage laws. They are also hindered from the right to organize and collectively bargain. Furthermore, since prisons are run like companies, but, unlike companies, prisons do not enforce labour law, this enables corporations making money from imprisoned human beings through prison labour. Keywords: global capitalism; human rights; modern slavery; prison labor.
Dimensi Sosial Pelaksanaan Tahap Awal Pembangunan Jaringan Listrik Transmisi Tegangan Tinggi Di Kabupaten Bengkayang usman a gani
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 19, No 2 (2014): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.97 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v19i02.459

Abstract

Pembangunan jaringan transmisi tegangan tinggi berfungsi untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dalam memberikan keuntungan sosial dan ekonomi. Dalam pelaksanaannya terdapat masalah sosial seperti proses pembebasan lahan yang tidak mudah, pembatasan pemanfaatan lahan pada ruang bebas, dan turunnya nilai lahan dibawah jaringan yang berdampak pada keresahan sosial masyarakat. Penelitian ini menganalisis dimensi sosial proses pelaksanaan tahap awal pembangunan jaringan transmisi tegangan tinggi Serawak Bengkayang. Secara khusus pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan fenomena sosial yang berpengaruh dan dipengaruhi oleh pembangunan tersebut secara holistik dan mendalam. Temuan studi memperlihatkan bahwa proses pelaksanaan tahap awal pembangunan jaringan transmisi tegangan tinggi Serawak Bengkayang dipengaruhi oleh sistem interrelasi sosial antara PLN sebagai pemilik proyek, kepemimpinan lokal yang berpengaruh dan masyarakat pemilik lahan. Sistem penguasaan lahan masih dipengaruhi oleh nilai-nilai komunal, mekanisme alamiah dalam pemanfaatan lahan dan relasi sosial dalam keragaman etnik dengan etnik dayak yang dominan yang identik dengan sistem kepemimpinan lokalnya. Sebaliknya, pembangunan tersebut berpengaruh terhadap integrasi sosial masyarakat dalam beradaptasi terhadap proses pembangunan tersebut. Adapun keresahan sosial masyarakat lebih diakibatkan oleh adanya pembatasan pemanfaatan lahan dalam wilayah ruang bebas. Dengan demikian, pelaksanaan tahap awal pembangunan jaringan transmisi tegangan tinggi Serawak Bengkayang dipengaruhi dan mempengaruhi sistem interrelasi sosial masyarakat dalam wilayah Serawak Bengkayang. 
Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Lahan Basah dan Lahan Kering di Kawasan Perbatasan, (Studi di Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang) Nurfitri Nugrahaningsih, Deni Darmawan
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 20, No 1 (2015): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.823 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v20i01.915

Abstract

Pemanfaatan lahan basah dan lahan kering oleh masyarakat perbatasan sangat dipengaruhi oleh persepsi masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi masyarakat atas pemanfaatan lahan basah dan lahankeringdiJagoiBabangKabupatenBengkayang,karena pemanfaatanlahantersebutberdampakpadapeningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat memelihara keseimbangan ekosistem maupun lingkungan sosial. Penelitian ini dilakukan dengan Metode Kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi dan studi pustaka. Lokasi penelitian pada dua Desa di Kecamatan Jagoi Babang, sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional; lokasi prioritas 2011-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat kesenjangan persepsi dalam masyarakat perbatasan tentang pemanfaatan lahan. Kesenjangan persepsi ini disebabkan oleh kesenjangan status sosial, tingkat pendidikan dan kurangnya sosialisasi pemerintah tentang pentingnya pemanfaatan lahan. Kata Kunci: Persepsi Masyarakat – Lahan Basah dan Lahan Kering – Kawasan Perbatasan 

Page 8 of 11 | Total Record : 104