cover
Contact Name
Muhammad Farid
Contact Email
mfarid01@yahoo.com
Phone
+6285234100084
Journal Mail Official
paradigmastkip@gmail.com
Editorial Address
Said Tjong Baadilla, No.1, Desa Nusantara, Kecamatan Banda Naira, Kabupaten Maluku Tengah
Location
Kab. maluku tengah,
Maluku
INDONESIA
Paradigma: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
ISSN : 2549600X     EISSN : 28283384     DOI : -
Jurnal PARADIGMA mengedepankan telaah terpadu disiplin pendidikan, keguruan, dan ilmu-ilmu kemanusiaan secara luas. Publikasi tulisan dalam PARADIGMA ini dijalankan oleh para dosen dari tiga disiplin di STKIP Hatta-Sjahrir Banda Naira, yaitu Pendidikan Sejarah, Pendidikan Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Matematika. Jurnal PARADIGMA juga menerima tulisan dari para pakar dan akademisi lain pada bidang keilmuan terkait. Terbit secara online dua kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Maret dan Oktober.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 2 (2023): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora" : 5 Documents clear
ANALISIS PROBLEM SOSIAL DALAM CERPEN “GURU” KARYA PUTU WIJAYA DENGAN PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA
PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol 9 No 2 (2023): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Publisher : LPPM Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62176/paradigma.v9i2.344

Abstract

Karya sastra berupa karangan ataupun pengalaman yang dapat dicurahkan pada suatu tulisan menggunakan bahasa yang menarik dan tidak baku. Sastra hadir di tengah-tengah masyarakat dan merupakan karya yang dihasilkan oleh pengarang. Sastra adalah ilmu yang memberikan hiburan dan kegunaan. Salah satu jenis karya sastra adalah cerpen. Peneliti tertarik untuk melakukan pengkajian yaitu menganalisis cerpen Guru karya Putu Wijaya dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan sosial yang bertentangan antara keinginan seorang anak dengan orang tua dan perspektif guru dalam masyarakat yang dianggap tidak akan memiliki kesejahteraan hidup serta mendeskripsikan kritik pengarang terhadap kondisi pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif bentuk kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Sumber data dalam penelitian ini adalah cerpen Guru karya Putu Wijaya. Berdasarkan hasil analisis data, maka penelitian ini menemukan bahwa terdapat permasalahan sosial berupa; kemiskinan, paradigma guru di masyarakat, pertengkaran keluarga, masalah generasi muda dalam masyarakat modern, dan problematika lingkungan hidup. Permasalahan itu semua muncul karena stigma yang berkembang di masyarakat mengenai profesi guru yang mengalami penyempitan, baik dalam pengertian maupun dalam praktiknya yang di pengaruhi oleh dua faktor, yaitu globalisasi dan krisis kepercayaan terhadap pemerintah.
DINAMIKA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KOTA BOGOR PADA ERA ORDE BARU
PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol 9 No 2 (2023): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Publisher : LPPM Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62176/paradigma.v9i2.345

Abstract

Telaah historis yang mendasarkan pada data kuantitatif seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam suatu wilayah masih sering menjadi domain ilmu sosial ekonomi, utamanya imu ekonomi pembangunan. Dalam hal ini kemudian artikel ini bertujuan untuk memberikan telaah pada berbagai data statistik tersebut yang dengannya dapat tergambar suatu historiografi dengan cerita yang utuh. Kota Bogor memiliki sejarah panjang pada aspek pendidikan (formal) karena Bogor dibangun oleh pemerintah Hindia-Belanda sebagai kota pusat administrasi dan pemerintahan hingga berlangsung pada masa orde baru. Artikel ini disusun dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan kerja, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dari hasil ulasan didapatkan gambaran bahwasanya kebijakan pembangunan pendidikan yang dilakukan pemerintah kota Bogor berpedoman pada rencana pembangunan pemerintah pusat dan kondisi lokal. Pemerintah kota Bogor mengeluarkan berbagai kebijakan pembangunan pendidikan dimana selama lima tahun penerapan kebijakan, pendidikan di kota Bogor secara umum mengalami kemajuan.
SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA SASTRA LISAN KABATAKORA-KORA DESA SELAMON KECAMATAN BANDA Romi Lamusa; Eca Wongsopatty; Kasmawati
PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol 9 No 2 (2023): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Publisher : LPPM Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62176/paradigma.v9i2.346

Abstract

Sastra lisan adalah karya sastra yang diwariskan secara turun temurun melalui mulut ke mulut. Saat ini sastra lisan sudah mulai hilang karena ketidaksadaran masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai luhur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Semiotika Ferdinand De Saussure pada Sastra Lisan Kabata Kora- Kora Desa Selamon Kecamatan Banda. Jenis penelitian ini berupa jenis penelitian kualitatif dan lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Selamon dari bulan Maret sampai April. Subjek penelitian ini terdiri dari 3 narasumber yaitu tetua adat yang ada di Desa Selamon. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks Kabata Kora- Kora Desa Selamon Kecamatan Banda. Data penelitian ini berupa kata dan kalimat yang mengandung semiotika Ferdinand De Saussure dalam Kabata Kora- Kora Desa Selamon Kecamatan Banda. Teknik pengumpulan data adalah menentukan narasumber, menyiapkan pertanyaan, melakukan wawancara, memeriksa dan membaca kembali hasil wawancara, mengidentifikasi atau menetapkan data sesuai dengan teori penelitian dan di analisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian dalam semiotika Ferdinand De Saussure pada sastra lisan Kabata Kora-Kora Desa Selamon Kecamatan Banda terdiri dari 5 penanda dan 5 petanda, yakni 2 penanda dan petanda berasal dari aspek material dari bahasa yaitu apa yang dilihat dan didengar, 2 penanda dan petanda yang alamiah yaitu tampak hewan, dan 1 penanda dan petanda yang berasal dari hasil produksi manusia. Secara keseluruhan makna dari Kabata Kora-Kora Desa Selamon yaitu memberi petunjuk yang dihasilkan dari penanda dan petanda tersebut.
TURONGGO MUDHO KADI LANGU: Studi tentang Kesenian Jaran Kepang dan Dampak Sosial Budaya pada Masyarakat Desa Sukorejo Tahun 1980-2015
PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol 9 No 2 (2023): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Publisher : LPPM Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62176/paradigma.v9i2.347

Abstract

Artikel ini berisi tentang Sejarah budaya Jaran Kepang di Sukorejo Kendal, daerah yang terletak di Kabupaten Kendal Propinsi Jawa Tengah, yang dihuni oleh suku Jawa. Artikel ini menjelaskan sejarah kesenian Jaran Kepang dengan mengangkat beberapa pokok permasalahan sebagai berikut; Pertama, bagaimana Latar Belakang Sejarah Awal Perkembangan Tradisi Kesenian Jaran Kepang di Sukorejo? Kedua, Bagaimana Eksistensis Kesenian Jaran Kepang Turunggo Mudo Kadilanggu? Ketiga, Apa saja pengaruh terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat di Sukorejo? Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode sejarah, diawali dengan proses heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji munculnya, eksistensi kesenian jarang kepang dan pengaruh kesenian jaran kepang (turunggo mudo kadilanggu terhadap kehidupan sosial budaya Masyarakat desa Sukorejo tahun 1980-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian jaran kepang, bentuk kesenian yang telah diwarisi secara turun temurun oleh masyarakat Dusun Tlangu Seperti halnya kesenian rakyat pada umumnya, kesenian Jaran kepang kedudukannya di masyarakat memiliki tiga fungsi, yaitu ritual, pameran, atau festival kerakyataan, dan tontonan yang bersifat entertainment yaitu kepuasan batin semata. Eksistensi dalam penelitian ini menekankan pada keberadaan Pertunjukan Jaran Kepang Turonggo mudo Kadilangu dialami dan menekankan bahwa sesuatu itu ada hingga menjadi berkembang, serta mampu bertahan dari tahun ketahun dalam kehidupan masyarakat sampai sekarang. Pengaruh kesenian jaran kepang terlihat dalam interaksi antar individu atau warga masyarakat dan antar kelompok masyarakat, seperti adanya kebersamaan dan tingginya solidaritas antar warga. Beberapa contoh wujud solidaritas dan kebersamaan warga seperti gotong royong dalam bersih desa atau kampung, pernikahan, kematian yang dilakukan secara sukarela adapaun kebiasaan saling bertegur sapa dan mengobrol. Hal tersebut tampak pada kegiatan kemasyarakatan seperti dalam kegiatan keagaaman, adat desa, keolahragaan, keseniandan kegiatan ekonomi masyarkat.
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG CARA MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII PADA SMP NEGERI DI KECAMATAN RANTEPAO
PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol 9 No 2 (2023): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Publisher : LPPM Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62176/paradigma.v9i2.348

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode expos facto. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang cara mengajar guru terhadap hasil belajar matematika di SMP Negeri kelas VIII se- Kecamatan Rantepao. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Rantepao yang berjumlah 883 dan sampel sebanyak 203 siswa yang diambil secara proposive sampling. Data persepsi siswa tentang cara mengajar guru diperoleh dengan penyebaran angket kepada siswa sedangkan hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dengan taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan persepsi siswa tentang cara mengajar guru terhadap hasil belajar matematika siswa SMP Negeri se Kecamatan Rantepao, thitung > ttabel pada taraf signifikansi 5%, thitung = 10,286; ttabel = 1,625. Besarnya pengaruh langsung persepsi siswa tentang cara mengajar guru terhadap hasil belajar matematika adalah 0,345 atau 34,5%.

Page 1 of 1 | Total Record : 5