cover
Contact Name
I Gede Yoga Permana
Contact Email
ejurnalwidyasastra@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ejurnalwidyasastra@gmail.com
Editorial Address
Jalan Pulau Timor Nomor 24 Banyuning, Buleleng, Bali
Location
Kab. buleleng,
Bali
INDONESIA
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu
ISSN : 19079559     EISSN : 26567466     DOI : https://doi.org/10.36663/
Fokus dari Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu adalah penelitian dalam lingkup 1. Pendidikan Agama Hindu 2. Pendidikan Kebudayaan berbasis Agama Hindu 3. Pendidikan Agama Hindu berbasis Teknologi
Articles 56 Documents
SAMPI GERUMBUNGAN, Seni Budaya Khas Buleleng Dewa Nyoman Sucita
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.962 KB) | DOI: 10.36663/wspah.v4i2.282

Abstract

Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini pada dasarnya untuk dapat mengungkap keberadaan Sampi Gerumbungan yang berada di desa Kaliasem Kabupaten Buleleng. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan beberapa metode, antara lain: dalam menentukan informan digunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling; mengumpulkan data digunakan teknik wawancara terstrktur dan pencatatan dokumen; dan dalam menganalisis data digunakan metode analisis data kualitatis dengan tiga tahap, yaitu menreduksi data, mendisplay data dan menarik simpulan dan verifikasi. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, maka hasil penelitian yang diperoleh, sebagai berikut: (1) asal-usul berkembangnya seni budaya Sampi Gerumbungan di desa Kaliasem berawal dari hasil kreativitas para petani setelah mereka panen raya. Hal ini dilakukan oleh petani diperkirakan mulai tahun 1923. Dan dalam perkembangan berikutnya pementasan Sampi Gerumbungan ini tidak saja terkait dengan pertanian melainkan berimbas pula pada bidang parawisata, karena dimanfaatkan oleh pemerintah Buleleng sebagai salah satu paket wisata di Buleleng, sehingga sampai saat ini ada kelompok-kelompok Sampi Gerumungan di Buleleng. (2) Nilai-nilai yang terkandung dalam seni budaya Sampi Gerumbungan, antara lain: a. nilia seni/keindahan, b. nilai budaya, c. nilai sacral dan d. nilai ekonomis. (3) Peralatan yang digunakan dalam Sampi Gerumbungan, antara lain: a. Uga; b. Samped, c. Kunali, d. Lampit, e. Tali Tengen, f. daun lampit, g. pelayah, h. Gelang Gongseng, i. Gerumbungan, j. Pecut dan k. Pengatik. (4) Keberadaan sampi Gerumbungan dewasa ini mengalami perubahan dan peningkatan kualitas dilihat dari tempat pelaksanaannya, waktu pelaksanaannya, Kostum yang digunakan pada saat pementasan, kreteria pementasan dan para penikmatnya.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KARAKTER YANG TERDAPAT PADA GEGURITAN NI DYAH TANTRI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK TI BALI GLOBAL SINGARAJA TAHUN AJARAN 2020/2021 Ni Kadek Widiasih; I Nengah Dwi Endra Suanthara
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.232 KB) | DOI: 10.36663/wspah.v4i2.283

Abstract

Karakter adalah sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti siswa. Radikalisme dikalangan generasi muda termasuk siswa dapat disebabkan oleh lemahnya karakter yang dimilikinya, oleh karenanya perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai karakter yang terdapat pada geguritan Ni Dyah Tantri dan implementasinya pada Siswa SMK TI Bali Global Singaraja. Untuk memperkuat pembahasan terhadap tujuan di atas digunakan kajian teori. Dalam memecahkan masalahh digunakan beberapa metode yaitu: penelitian dirancang dengan penelitian kualitatif yang berlaku pada SMK TI Bali Global Singaraja, metode penentuan informan digunakan populasi studi atau meneliti seluruh siswa dalam kelas tersebut, metode pengumpulan data digunakan kuisioner, wawancara, obsevasi, dan pencatatan dokumen, metode uji keabsahan data digunakan trianggulasi dan analisis data digunakan deskriptif kualitatif yang menggunakan skor atau angka sebagai dasar untuk menentukan makna kualitatif. Hasil analisis diperoleh bahwa nilai karakter yang terdapat dalam geguritan Ni Dyah Tantri ada tujuh karakter, masing-masing dengan rincian skor implementas yaitui; nilai karakter cinta kasih 92,75% (Sangat Baik), nilai karakter disiplin dan kesetiaan 87,33% (Sangat Baik), nilai karakter bersahabat dan komunikatif 71,5% (Cukup), nilai karakter kecerdasan 90, 54% (Sangat Baik), nilai karakter demokratis dan keiklasan 81,75% (Baik), nilai karakter ketangguhan dan kerja keras 92,66% (Sangat Baik), dan nilai karakter patriotik dan cinta damai serta toleransi 96% (Sangat Baik). Hasil penelitian direkomendasikan kepada para pendidik terutama guru di SMK TI Bali Global Singaraja dan orang tua Siswa dapat mentransfer nilai-nilai karakter dalam geguritan Ni Dyah Tantri lebih baik lagi untuk menunjang capaian lulusan yang berkualitas.
PENERAPAN METODE EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI Luh Putu Windaresa; I Wayan Suwendra
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.819 KB) | DOI: 10.36663/wspah.v4i2.285

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Metode Explicit Instructions dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti pada siswa kelas X Multimedia SMK TI Bali Global Singaraja. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas X Multimedia SMK TI Bali Global Singaraja dengan subyek penelitian berjumlah 14 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, pemberian tes yang diolah menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kenaikan yang signifikan pada siklus I dan siklus II terkait aktivitas dan prestasi belajar Siswa kelas X Multimedia SMK TI Bali Global Singaraja sebagai berikut: Aktivitas Belajar pada siklus I sebesar 72,8% meningkat menjadi 81,7% pada siklus II pada katagori tinggi Untuk prestasi belajar yaitu : pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas (M) sebesar 73,9% ,daya serap klasikal (DS) 73,7%, dan ketuntasan belajar klasikal (KB) 64,3%. Hal ini meningkat pada siklus II, yaitu nilai rata-rata kelas (M) 80%, daya serap klasikal (DS) 80%, dan ketuntasan belajar klasikal (KB) 85,7%. Berdasarkan hasil tersebut direkomendasikan kepada para guru Agama Hindu agar dapat menggunakan metode ini dalam pembelajaran secara baik dan benar dalam rangka peningkatan kualitas proses dengan hasil belajar siswa.
TINJAUAN NILAI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KARAKTER DALAM KIDUNG TANTRI CARITA DAN IMPLEMENTASINYA PADA MASYARAKAT RT 5 LINGKUNGAN DESA BANYUNING BARAT Ni Nyoman Sariyani
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.1 KB) | DOI: 10.36663/wspah.v4i2.286

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: mengkaji nilai-nilai karakter yang terkandung dalam kidung Tantri Carita dan implementasinya pada masyarakat RT 5 Lingkungan Banyuning Barat. Beberapa teori yang digunakan untuk mengkaji masalah yang diteliti antara lain; teori hermeneutika, teori simbolik, teori sistem sosial, teori makna, teori hegemoni, teori sikap dan perilaku, dan teori interaksi. Penelitian ini dirancang dengan penelitian emperik jenis deskriptif kualitatif. Teknik penentuan informan (sampel) yang digunakan adalah Teknik random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan pencatatan dokumen. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut. Terdapat 12 nilai karakter yang dapat dijabarkan dalam kidung Tantri Carita di antaranya yaitu: nilai ketulusan hati 83,3% (baik), kesetiaan 82,8% (baik), bertanggung jawab 81,6% (baik), rela berkorban 82,9% (baik), berbakti kepada orang tua 84,6% (baik), kemandirian 82% (baik), pekerja keras 82,6% (baik), cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya 83,6% (baik), rendah hati 83% (baik), tolong menolong 83,3% (baik), balas budi 81% (baik), dan dermawan 83,3% (baik).
PELAKSANAAN PUJA TRI SANDYA DI DESA PAKRAMAN BANYUSERI I Putu Ari Sudiada
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.993 KB) | DOI: 10.36663/wspah.v4i2.287

Abstract

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kulitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk, fungsi dan makna dari Pelaksanaan Puja Tri Sandya pada masyarakat di Desa Pakraman Banyuseri, apa saja hambatan yang ditemui umat dalam pelaksanaan persembahyangan Puja Tri Sandya, serta solusi apa saja yang dapat diambil agar pelaksanaan Puja Tri Sandya dapat dilaksanakan sesuai anjuran yang telah ditetapkan. Informan ditentukan berdasarkan Purposive Sampling. Data dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan metode observasi dan wawancara. Analisis data meliputi: proses reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil wawancara yang dikaji dengan Teori Religi, Teori Struktural Fungsionalisme, Teori Makna, Teori Fungsi, dan Teori Konflik bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Puja Tri Sandya pada masyarakat di Desa Pakraman Banyuseri. Bentuk pelaksanaan Puja Tri Sandya di Desa Pakraman Banyuseri secara bersama-sama dalam keseharian maupun upacara keagamaan sudah berjalan dengan baik. Namun untuk pelaksanaan secara pribadi-pribadi oleh umat setiap harinya masih perlu peningkatan. Pelaksanaan ditetapkan sebanyak tiga kali dalam sehari (pagi hari, siang hari dan sore hari). Terkadang umat melaksanakan persembahyangan Puja Tri Sandya ini tidak sesuai dengan waktu tersebut, mengingat perbedaan situasi dan kondisi pekerjaan yang beragam. Pelaksanaan Puja Tri Sandya merupakan salah satu bentuk pengamalan ajaran Bhakti Marga. Adapun pelaksanaannya memiliki beberapa fungsi, yaitu: fungsi spiritual, fungsi ritual, fungsi simbolik, fungsi harmonisasi dan fungsi sarana. Makna yang terkandung di dalamnya meliputi makna spiritual, makna religious, makna logis, makna sosial, dan makna simbolik. Solusi yang dapat diambil agar pelaksanaan persembahyangan Puja Tri sandya berjalan dengan baik sesuai dengan yang sudah ditetapkan adalah dengan memberikan pengarahan atau himbauan kepada umat, agar melaksanakan Puja Tri Sandya dengan sungguhsungguh dan mampu mengajak umat agar dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dimiliki.
KEUNIKAN CANDI BUDHA DAN UPAYA PELESTARIANNYA Ketut Suka; I Wayan Gara
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.315 KB) | DOI: 10.36663/wspah.v4i2.301

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah penemuan Candi Buddha Kalibukbuk, proses Pemugaran dan Keunikan Candi Budha Kalibukbuk, serta untuk mengetahui peran masyarakat dalam upaya menjaga kelestarian Candi Budha Kalibukbuk. Penelitian ini dilakukan pada Candi Budha Kalibukbuk yang berlokasi di Desa Kalibukbuk, Banjar Dinas Kalibukbuk, dengan observasi dan wawancara yang mendalam baik terhadap pemilik lokasi Candi Budha Kalibukbuk, penjaga Candi Budha Kalibukbuk serta masyarakat disekitar Candi Budha Kalibukbuk dan selanjutnya data dianalisis dengan memproses temuan penelitian yang telah ditranskripkan melalui proses refleksi data, yaitu data dikumpulkan dan disaring dan kemudian disusun lagi, dipaparkan, diverifikasi atau dibuat suatu kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal : (1) Penemuan Candi Kalibukbuk bermula pada tahun 1991, kemudian proses berlanjut lagi saat seorang warga bernama I Nengah Mawa pada tahun 1994 saat menguras sumur terjadi longsoran pada dinding sumur. Akibat dinding sumur longsor tersebut, ditemukan benda-benda aneh menempel disekeliling dinding sumur yang dicurigai sebagai bekas bangunan. Benda-benda tersebut terkubur sekitar satu setengah meter di bawah permukaan tanah. Setelah dilaporkan ke Dinas kebudayaan oleh pemilik tegalan A.A Ngurah Sentanu.sebagai tindak lanjut dari laporan ini Balai Arkeologi Denpasar segera melakukan survey dan ekskavasi secara bertahap. Situs ini telah disurvey dan diekskavasi dalam 6 tahapan sejak November 1994 sampai 2000.(2) Situs Candi Budha di Desa kalibukbuk disurvey dan diekskavasi dalam 6 tahapan sejak November 1994 sampai 2000 (Astawa, 1994, 2006) dan dilanjutkan dengan studi dan upaya konservasi oleh BPCB Bali. Setelah studi itu dilakukan dilanjutkan dengan studi teknis arkeologi yang dilakukan oleh BP3 Bali Wilayah Kerja Provinsi Bali, NTB, dan NTT pada tahun 2002.Sedangkan pemugarannya berlangsung tahun 2004-2009.Hasil pemugaran ditemukan Candi Budha memiliki banyak keunikan. (3) Hal yang dilakukan dalam pelestarian Candi Budha adalah meningkatkan sumber daya manusia, menyediakan pemandu candi, promosi tentang Candi Budha Kalibukbuk serta peningkatan sarana dan prasarana candi. Candi Budha sebagai representasi komunikasi bahwa umat Budha baik secara personal maupun kelompok masyarakat yang ditandai melakukan doa-doa untuk mendapat pencerahan.
PELAKSANAAN PUJA TRI SANDYA PADA MASYARAKAT DI DESA PAKRAMAN SUKASADA Gede Harja Subrata
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.837 KB) | DOI: 10.36663/wspah.v4i2.302

Abstract

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kulitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk, fungsi dan makna dari Pelaksanaan Puja Tri Sandya pada masyarakat di Desa Pakraman Sukasada, apa saja hambatan yang ditemui umat dalam pelaksanaan persembahyangan Puja Tri Sandya, serta solusi apa saja yang dapat diambil agar pelaksanaan Puja Tri Sandya dapat dilaksanakan sesuai anjuran yang telah ditetapkan. Informan ditentukan berdasarkan Puposive Snowball. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan teknik pencatatan dokumen. Selanjutnya data yang didapat dianalisis dengan proses reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Data hasil wawancara yang didapat dikaji dengan Teori Religi, Teori Struktural Fungsionalisme, Teori Makna, Teori Fungsi dan Teori Konflik untuk mengetahui pelaksanaan Puja Tri Sandya pada masyaraka di Desa Pakraman Sukasada. Penelitian ini menemukan bahwa pelaksanaan PujaTri Sandya di Desa Pakraman Sukasada secara bersama-sama dalam kesehariannya sudah berjalan dengan baik. Namun untuk pelaksanaan yang dilakukan secara pribadi-pribadi oleh umat setiap harinya masih perlu peningkatan. Hal ini dikarenakan oleh faktor pekerjaan yang berhubungan dengan kondisi ekonomi dari masing-masing umat. Sehingga dari waktu pelaksanaan yang sudah ditetapkan sebanyak tiga kali dalam sehari, saat pagi hari, siang hari dan sore hari, terkadang umat melaksanakan persembahyangan Puja Tri Sandya ini tidak sesuai dengan waktu tersebut, mengingat perbedaan situasi dan kondisi yang dialami.Pelaksanaan Puja Tri Sandya yang merupakan salah satu bentuk pengamalan ajaran Bhakti Marga. Sebagai mahkluk ciptaan Tuhan kita berkewajiban untuk melaksanakan persembahyangan secara berkesinambungan. Pelaksanaan Puja Tri sandya sudah terlaksana baik di Desa Pakraman sukasada secara bersama-sama setiap harinya. Namun untuk yang pribadi masih perlu peningkatan. Faktor penghambat pelaksanaan persembahyangan ini adalah pekerjaan. Solusi yang dapat dipakai yaitu dengan menghimbau dan memberikan pengarahan, menggunakan pengeras suara dalam pelaksanaanya, membagi umat sesuai situasi dan kondisi umat, dan dengan memberikan sanksi berupa denda.
KAJIAN AJARAN ETIKA DALAM KITAB SARASAMUCCAYA I Wayan Gara
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.916 KB) | DOI: 10.36663/wspah.v3i2.316

Abstract

Ethics is part of the three teachings of the basic framework of Hinduism contained in the Sarasamuccaya book, the Sarasamuccaya book is a guideline for good behavior in human life, which contains religious and ethical teachings. The problem raised in this research is regarding the ethical aspects (teachings) in the Sarasamuccaya book, the purpose of this study is to examine the ethical aspects of the Sarasamuccaya book, while the benefits are expected to increase the insight and morals or ethics of Hindus as implied in the Sarasamuccaya book. The discussion of this research problem rests on three theories: religious theory, structural functional theory, and symbol theory, ethical theory, and interpretation / hermeneutic theory. The research methods consist of: (1) data collection methods, (2) documentation methods, (3) data analysis methods, the results of the assessment in this paper include: (1) Catur Purusa Artha, which consists of: dharma, artha, kama, and moksa; (2) Tri Kaya Parisudha, which consists of: kayika parisudha, wacika parisudha, and manacika parisudha; (3) respect for others and parents, and (4) the teachings of dasa yama, which consists of: Anrsangsya, ksama, satya, ahingsa, dama, arjawa, priti, prasada, madhurya, and mardana.
PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI BANYUSERI Putu Ariasa
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar aspek pengetahua dan keterampilan pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti peserta didik kelas V SD Negeri Banyuserri semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 melalui penerapan pendekatan pembelajaran saintifik. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri Banyuseri semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 berjumlah dua puluh enam orang terdiri atas dua belas orang laki-laki dan empat belas orang perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus dengan tahapan sebagai berikut; (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan penilaian, dan (4) refleksi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah tes dan nontes. Data hasil belajar yang diperoleh dianalisis secara deskriptif sederhana dan dinarasikan secara kualitatif. Hasil penelitian pada siklus-1 sebagai berikut; aspek pengetahuan peserta didik yang tuntas 80,77% dan peserta didik yang tidak tuntas 19,23% dan aspek keterampilan peserta didik yang tuntas 80,77% dan peserta didik yang tidak tuntas 19,23%. Hasil penelitian pada siklus-2 sebagai berikut; aspek pengetahuan peserta didik yang tuntas 92,31% dan peserta didik yang tidak tuntas 7,69% dan aspek keterampilan peserta didik yang tuntas 88,46% dan peserta didik yang tidak tuntas 11,54%. Berdasarkan analisis hasil belajar tersebut disimpulkan bahwa, penerapan pendekatan pembelajaran saintifik secara bertahap dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti aspek pengetahuan dan aspek keterampilan peserta didik kelas V SD Negeri Banyuseri semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019.
MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SISWA Ni Wayan Kompiang Eka Wati
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36663/wspah.v5i1.3

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini melibatkan 11 subjek penelitian yang dilakukan dalam dua siklus melalui tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi/pengamatan dan refleksi. Tes prestasi belajar merupakan alat yang digunakan dalam mengumpulkan data hasil penelitian yang selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Tujuan dilakukan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti siswa kelas I Semester I SD Negeri 3 Gadungan Tahun Pelajaran 2017/2018 setelah diimplementasikan model pembelajaran Kuantum dalam pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan peserta didik mengikuti proses pembelajaran dari rata-rata awal 68,64 meningkat menjadi 74,56 pada siklus I dan meningkat menjadi 81,55 pada siklus II dengan ketuntasan belajar awal 45 % pada siklus I meningkat menjadi 73% dan pada siklus II meningkat menjadi 91%. Simpulan yang dapat diambil dari hasil tersebut adalah bahwa implementasi model pembelajaran Kuantum dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti pada siswa kelas I SD Negeri 3 Gadungan Tahun Pelajaran 2017/2018.