cover
Contact Name
Noor Hasanah
Contact Email
enhasanah@uin-antasari.ac.id
Phone
+6281255123605
Journal Mail Official
enhasanah@uin-antasari.ac.id
Editorial Address
https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/tiftk/about/editorialTeam
Location
Kota banjarbaru,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam
ISSN : 2579714X     EISSN : 28295919     DOI : -
Jurnal Tarbiyah Islamiyah adalah jurnal yang memuat artikel Pendidikan Agama Islam baiak berupa hasil penelitian atau hasil kajian tentang Pendidikan Agama Islam dan kajian Agama Islam umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 1 (2022)" : 5 Documents clear
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT MUHAMMAD ‘ATHIYAH AL-ABRASYI Mariani Mariani
Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Vol 12, No 1 (2022): Juni
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jtipai.v12i1.6461

Abstract

ABSTRACTMuhammad 'Athiyah al-Abrasyi is an Egyptian Muslim thinker. His thoughts related to Islamic education are relevant today, especially regarding the development of moral values by teachers and as students. Among the thoughts of Islamic education put forward by him are those regarding the goals of Islamic education, the urgency of education for women, the interaction between teachers and students, components of the Islamic education curriculum, and methods of moral education (morals). Actually, his thinking was heavily influenced by Muslim thinkers in the previous era, especially those related to philosophical aspects, such as Al-Gazali, Ibn Sina and Ibn Khaldun. In essence, reform in Islamic education is absolutely necessary in order to progress.KEYWORDS: Morals; Teacher; 'Athiyah al-Abrasyi; Student; Tarbiyah. ABSTRAKMuhammad ‘Athiyah al-Abrasyi adalah salah seorang tokoh pemikir muslim berkebangsaan Mesir. Pemikirannya terkait dengan pendidikan Islam relevan hingga kini, terutama terkait pembinaan nilai-nilai akhlak oleh guru dan sebagai murid. Di antara pemikiran pendidikan Islam yang dikemukakan olehnya adalah berkenaan dengan tujuan pendidikan Islam, urgensi pendidikan untuk para wanita, interaksi antara guru dengan murid, komponen kurikulum pendidikan Islam, dan metode pendidikan moral (akhlak). Sebenarnya, pemikirannya ini banyak dipengaruhi oleh para pemikir Muslim di era sebelumnya, terutama yang berkaitan dengan aspek filosofis, seperti Al-Gazali, Ibnu Sina dan Ibnu Khaldun. Hakikatnya, pembaharuan dalam pendidikan Islam mutlak untuk dilakukan dalam rangka menuju kemajuan.KATA KUNCI: Akhlak; Guru; 'Athiyah al-Abrasyi; Siswa; Pendidikan. 
PENDIDIKAN ISLAM MULTI, INTER, DAN TRANSDISIPLIN (TINJAUAN SEJARAH) Ali Akbar; Mahyuddin Barni
Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jt ipai.v12i1.6774

Abstract

Islamic education has its uniqueness. The discussion about it can be multi, inter, transdisciplinary, and its history. This research showed: first finding, Islamic education is expected to be solution for social problems. Second, multidisciplinary Islamic education that involves other scientific perspectives to solve a problem that Muslim face in this era. Third, interdisciplinary education integrates the other knowledge groups through the learning process. Fourth, transdisciplinary Islamic education as a result of open dialogue with else disciplines. Fifth, the history of Islamic education basically starts from homes and mosques with a direct system until now with a classical and curriculum.Pendidikan Islam memiliki keunikan. Keluasan bahasannya dapat ditelaah secara multi, inter, transdisiplin, dan sejarah. Temuan penelitian ini adalah: pertama,  pendidikan Islam diharapkan menjadi solusi atas permasalahan sosial. Kedua, pendidikan Islam multidisipliner melibatkan perspektif ilmu lain untuk memecahkan suatu masalah. Ketiga, pendidikan interdisipliner mengintegrasikan rumpun ilmu lainnya melalui proses pembelajaran. Keempat, pendidikan Islam transdisipliner sebagai hasil dari dialog terbuka dengan  disiplin ilmu lainnya. Kelima, sejarah pendidikan Islam pada dasarnya berawal dari rumah dan masjid dengan sistem penyampaian secara langsung, berlangsung hingga saat ini dengan sistem kelas dibarengi dengan sistem kurikulumKEYWORDS: Islamic Education, Multi, Inter, Transdiscipline, Historical
METODE PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF HADITS RIWAYAT ABU HURAIRAH NO 667 DALAM KITAB HADITS SHOHIH MUSLIM Muhammad Riski Juhriansyah
Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jt ipai.v12i1.6513

Abstract

Abstract: Ineffective methods of islamic education will be an obstacle to the fluency of the teaching process, so that energy and time being wasted. Therefore, a teacher's method ini learning process will be effective only if it is applied to achieve a set educational goal. The question research of the article is: what are methods of islamic education contained in the hadith historied of Abu Hurairah in the book Sahih Muslim number 667 by imam Abu al-Husaini Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi. This article is a literature research. The subject is the hadith narrated by Abu Hurairah. The object is the book of hadith named Sahih Muslim no. 667. The results showed that the method of Islamic education contained in the hadith narrated by Abu Hurairah in the book of hadith Sahih Muslim no. 667: the question and answer method, the mujadalah method (discussion), and the proverbs method (giving parables).Keywords: Methods, Islamic Education, Hadith History of Abu Hurairah, Sahih Muslim Hadith No. 667 Abstrak: Metode Pendidikan Islam yang tidak efektif akan menjadi penghambat kelancaran proses belajar mengajar sehingga banyak tenaga dan waktu yang terbuang sia-sia. Oleh karena itu, metode yang diterapkan seorang guru akan berhasil jika mampu diaplikasikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pertanyaan inti yang dijawab artikel ini adalah: apa saja metode pendidikan Islam yang terkandung dalam hadis riwayat Abu Hurairah dalam kitab hadis Sahih Muslim nomor 667 karya Imam Abu al-Husaini Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi. Jenis penelitian dalam kajian ini adalah kepustakaan alias studi literatur. Subjeknya adalah matan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Objeknya adalah kitab hadis Sahih Muslim no. 667. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode pendidikan Islam yang terkandung di dalam hadis riwayat Abu Hurairah dalam kitab hadis sahih Muslim no. 667 adalah: metode hiwar (tanya jawab), metode mujadalah (diskusi), dan metode amtsal (memberikan perumpamaan).Kata Kunci: Metode, Pendidikan Islam, Hadis Riwayat Abu Hurairah, Hadis Sahih Muslim No. 667 
NILAI-NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM BUKU CATATAN MOTIVASI SEORANG SANTRI (KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY) Muhammad Fajar Adyatama
Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Vol 12, No 1 (2022): Juni
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jtipai.v12i1.6970

Abstract

ABSTRACT Today, the value of moral degradation reflected in a child's attitude we often see increasingly denying moral existence itself. In a sense, a child's attitude in a period of education is often not based on anything that a child should have in a period of education. This is in stark contrast with moral and moral education. Masrukhi says that habiburrahman in Catatan Motivasi Seorang Santri’s book seems to want to actually do what is called "moral conservation," which is to maintain good "old morality" values, and not to be allergic to taking what is also a good "new morality." Moral conservation also means human improvement and moral conservation efforts. The method used in the study is library research.The study is done by using a data collection technique by observing on Catatan Motivasi Seorang Santri’s book (second section, the second subheading: let's be an optimistic and positive person, the fourth: in fact this life is to give, the tenth: the highest of akhlakul karimah, and the thirty-second: teacher's story in a fishing village) and other resources, such as books, articles or other related articles. As this study demonstrates, the value of moral education in Catatan Motivasi Seorang Santri’s book in the second section, 2nd subheading is positive attitude, the fourth is helpfulness, the tenth is patient and the thirty-second is sensitive to situations and conditions).KEYWORDS: Education; Morality; Value.ABSTRAKDewasa ini, degradasi nilai moralitas yang tercermin pada sikap anak sering kita lihat semakin menafikan keberadaan moral itu sendiri. Dalam artian, sikap anak dalam masa-masa pendidikan sering tidak dilandasi dengan sesuatu apapun yang menjadi kewajiban anak dalam masa-masa pendidikan. Hal ini sangat bertentangan dengan pendidikan akhlak dan moral. Masrukhi mengatakan, Habiburrahman dalam buku Catatan Motivasi Seorang Santri, nampaknya ingin  benar-benar melakukan apa yang disebut dengan istilah “Konservasi Moral”, yakni mempertahankan nilai-nilai “moralitas lama” yang baik, dan tidak alergi mengambil nilai-nilai ”moralitas baru” yang juga dianggap baik. Konservasi moral juga berarti upaya perbaikan dan pelestarian akhlak yang dimiliki manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepustakaan (library research). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati pada buku Catatan Motivasi Seorang Santri (bagian kedua, sub judul ke-2: Mari Menjadi Pribadi Yang Optimis dan Positif, ke-4: Sesungguhnya Hidup Ini Untuk Memberi, ke-10: Puncak Akhlakul Karimah, dan 32: Kisah Guru di Perkampungan Nelayan) dan sumber-sumber lainnya, seperti buku-buku, artikel atau lainnya yang berkaitan dengan skripsi ini. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan moral yang ada pada buku Catatan Motivasi Seorang Santri (bagian kedua, sub judul ke-2 adalah positive attitude, ke-4 adalah tolong-menolong, ke-10 adalah sabar dan ke-32 adalah peka terhadap situasi dan kondisi).KATA KUNCI: Moral; Nilai; Pendidikan.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR TAJWID Dian Kusuma Wardani; Niswatin Mukarromah
Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Vol 12, No 1 (2022): Juni
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jtipai.v12i1.6988

Abstract

ABSTRACTThe learning model determines the results achieved by student learning. The use of inappropriate models will make students passive in the learning process. Team Games Tournament (TGT) is a collaborative model that triggers student collaboration and creativity. This study aims to test the effectiveness of the TGT model in learning recitation of the second grade students of Wustho Madin At-Takmiliyah An-Najiyah 1 Jombang. This study uses the entire population. The method used is quasi-experimental. The data analysis method for this study used the Wilcoxon paired pair test. The results of this study indicate that the use of the TGT learning model has a significant effect on the learning outcomes of class II Wustho students.KEYWORDS: Team-Games Tournament; Tajweed; Learning Achievement. ABSTRAKModel pembelajaran menentukan hasil yang dicapaian pembelajaran siswa. Penggunaan model yang kurang tepat akan membuat siswa pasif dalam proses pembelajaran. Team Games Tournament (TGT) merupakan model kolaboratif yang memicu kolaborasi dan kreativitas siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model TGT pada pembelajaran tajwid pada siswa kelas II Wustho Madin At-Takmiliyah An-Najiyah 1 Jombang. Penelitian ini menggunakan seluruh populasi. Metode yang digunakan adalah quasi-eksperimen. Metode analisis data untuk penelitian ini menggunakan uji pasangan berpasangan Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran TGT berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas II Wustho.KATA KUNCI: Team-Games Tournament; Tajwid; Hasil Belajar.

Page 1 of 1 | Total Record : 5