cover
Contact Name
Halwan Alfisa Saifullah
Contact Email
halwan@ft.uns.ac.id
Phone
+6282133085744
Journal Mail Official
halwan@ft.uns.ac.id
Editorial Address
Matriks Teknik Sipil Gedung IV lt. 1 Jurusan Teknik Sipil Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Jawa Tengah - Indonesia 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Matriks Teknik Sipil
ISSN : 23548630     EISSN : 27234223     DOI : -
Matrik Teknik Sipil adalah open access journal yang mempublikasikan penelitian di bidang struktur, hidrologi, transportasi, geoteknik dan management proyek. Matriks Teknik Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.
Articles 37 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016" : 37 Documents clear
Pemilihan Alternatif Jenis Konstruksi Rangka Atap Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Widi Hartono; Sugiyarto Sugiyarto; Shandra Shapeka
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.325 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.37004

Abstract

Atap merupakan salah satu komponen kontruksi yang penting dalam membangun sebuah bangunan. Tidak hanya berfungsi sebagai penahan sengatan matahari atau guyuran hujan saja, sekarang atap pun bisa berfungsi sebagai sebuah bentuk estetika dari bangunan. Dewasa ini semakin banyaknya pilihan bahan untuk konstruksi profil rangka atap, oleh karena itu kita harus pandai dalam memutuskan bahan mana yang tepat untuk konstruksi yang kita inginkan. Dalam mengaplikasikan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), diperlukan pemilihan kriteria dan alternatif, serta menghitung bobot dari hasil survey kuisioner kepada para pengambil keputusan di suatu proyek konstruksi. Setelah itu, perlu dilakukan uji konsistensi untuk menguji validitas dari hasil yang diperoleh, dan menetapkan alternatif dengan bobot terbesar sebagai pilihan. Berdasarkan hasil identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pengambilan keputusan pemilihan jenis konstruksi rangka atap dapat dibuat hierarki keputusan dari tingkat paling atas adalah tujuan, yaitu mencari jenis konstruksi rangka atap yang tepat untuk digunakan. Kemudian faktor kriteria dalam memilih alternatif jenis konstruksi rangka atap, yaitu: kriteria metode pelaksanaa, waktu, ekonomis, dampak lingkungan, dan penutup atap. Tingkatan paling bawah yaitu alternatif jenis konstruksi rangka atap yaitu: kayu, baja profil siku, baja IWF, space truss, dan baja ringan. Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode AHP yang dilakukan, diperoleh prosentase prioritas kriteria pemilihan jenis konstruksi rangka atap dari yang tertinggi ke yang terendah yaitu: kriteria dampak lingkungan dengan prosentase sebesar 33%, kriteria ekonomis dengan prosentase sebesar 21%, kriteria waktu dengan prosentase sebesar 18%, kriteria metode pelaksanaan dengan prosentase sebesar 15%, berdasarkan kriteria penutup atap dengan prosentase sebesar 13%. Sedangkan urutan prioritas alternatif jenis konstruksi rangka atap dari yang paling tinggi ke yang paling rendah adalah: Baja ringan dengan prosentase sebesar 29%, Space Truss dengan prosentase sebesar 22%, Baja profil siku dengan prosentase sebesar 18%, Kayu dengan prosentase sebesar 16%, dan Baja IWF dengan prosentase sebesar 15 %. Berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui bahwa baja ringan merupakan alternatif jenis konstruksi rangka atap yang tepat untuk digunakan.
Pemilihan Alternatif Jenis Pondasi Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Proyek Pembangunan Laboratorium Fakukultas Pertanian UNS Surakarta) Hartono, Widi; Sugiyarto, Sugiyarto; Lanjari, Lanjari
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.139 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.36988

Abstract

Dalam mengaplikasikan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), diperlukan pemilihan kriteria dan alternatif, serta menghitung bobot dari hasil survey kuisioner kepada para pengambil keputusan di suatu proyek konstruksi. Setelah itu, perlu dilakukan uji konsistensi untuk menguji validitas dari hasil yang diperoleh, dan menetapkan alternatif dengan bobot terbesar sebagai pilihan. Berdasarkan hasil identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pengambilan keputusan pemilihan jenis pondasi dapat dibuat hierarki keputusan dari tingkat paling atas adalah tujuan, yaitu mencari jenis pondasi yang tepat untuk digunakan. Kemudian faktor kriteria dalam memilih alternatif jenis pondasi, yaitu: kriteria kondisi tanah, metode pelaksanaa, ekonomis, pengaruh lingkungan sekitar, dan dampak lingkungan. Tingkatan paling bawah yaitu alternatif jenis pondasi yaitu: jenis pondasi sumuran, pondasi telapak, tiang pncang mini pile, dan pondasi tiang bor (bore pile). Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode AHP yang dilakukan, diperoleh prosentase prioritas kriteria pemilihan jenis pondasi dari yang tertinggi ke yang terendah yaitu: kondisi tanah dengan prosentase sebesar 47,5%; kriteria metode pelaksanaan dengan prosentase sebesar 15,3%; kriteria kondisi lapangan dengan prosentase bobot 14,7%; kriteria dampak sebesar 12%; dan kriteria ekonomis dengan nilai prosentase bobot 10,5%. Sedangkan urutan prioritas alternatif jenis pondasi dari yang paling tinggi ke yang paling rendah adalah Pondasi Telapak 30%, Mini Pile 23,9%, Pondasi Sumuran 23,5%, dan Bore Pile 22,6%. Berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui bahwa pondasi telapak merupakan alternatif desain pondasi yang tepat untuk digunakan.
PENELUSURAN BANJIR DENGAN METODE NUMERIK DAERAH ALIRAN SUNGAI NGUNGGAHAN WONOGIRI Wardanu, Hanif Satria; Hadiyani, Raden Roro Rintis; Solichin, Solichin
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.642 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.37015

Abstract

Banjir merupakan suatu kejadian yang ditandai dengan naiknya muka air melebihi kapasitas volume tampungan air semisal sungai atau saluran air. Banjir dapat diprediksi dengan melihat fenomena alam seperti curah hujan yang tinggi. Penelusuran banjir dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi dampak yang merugikan akibat banjir. Penelusuran banjir dilakukan dengan memperkirakan waktu dan besaran banjir di suatu titik aliran sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui debit banjir rencana pada periode ulang 5 dan 20 tahun, serta mengetahui model matematika penelusuran banjir menggunakan metode numerik. Pada penelitian ini, Daerah Aliran Sungai (DAS) yang digunakan yaitu sungai Ngunggahan yang berada di kabupaten Wonogiri. Muara dari sungai Ngunggahan adalah di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Penelitian ini menggunakan beberapa metode. Metode yang digunakan untuk mengetahui debit banjir maksimum adalah Hidrograf Santuan Sintetik Soil Conservation Service (SCS). Sedangkan metode yang digunakan untuk perhitungan penelusuran banjir adalah numerik dengan persamaan Saint-Venant. Dalam perhitungannya panjang sungai acuan dibagi menjadi beberapa pias. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder tahun 2002-2014. Hasil analisis dan perhitungan banjir menggunakan pola distribusi hujan Log Pearson III dan metode Hidrograf Satuan Sintetik SCS diperoleh debit inflow maksimum periode ulang 5 dan 20 tahun sebagai berikut: Q5= 265,836 m3/detik dan Q20= 303,748 m3/detik. Model penelusuran banjir dengan metode numerik di DAS Ngunggahan menghasilkan model hubungan debit dan elevasi banjir dengan h = 0,036 . Q0,634 untuk periode ulang 5 tahun dan h = 0,036 . Q0,635 untuk periode ulang 20 tahun. Model hubungan jarak dan elevasi banjir didapatkan persamaan h = 173,5 . L-0,67 untuk periode ulang 5 tahun dan h = 192,6 . L-0,67 untuk periode ulang 20 tahun. Masing-masing model memberikan keandalan hingga 99%.
PERANCANGAN APLIKASI PROGRAM DELPHI UNTUK MENGHITUNG STRUKTUR UTAMA RUMAH 2 LANTAI Wahyuningrum, Wijayanti; Setiono, Setiono; Purwanto, Edy
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.467 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.36983

Abstract

Perhitungan struktur untuk menghitung struktur utama rumah 2 lantai tergolong rumit. Perhitungan secara manual dapat menggunakan analisis struktur metode matriks untuk menentukan momen dan gaya geser kemudian memperkirakan luas penampang lalu menghitung jumlah baja tulangan yang dibutuhkan. Perhitungan struktur juga bisa menggunakan aplikasi program komputer seperti SAP 2000 untuk menghitung momen dan gaya geser lalu menggunakan Microsoft office excel untuk menghitung jumlah tulangan baja. Perhitungan struktur dibuat menggunakan Delphi 2010. Metode yang digunakan adalah perancangan aplikasi yang didasarkan pada pemikiran untuk memanfaatkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah tentang pemrograman visual dan perencanaan struktur beton. Tahapan pembuatan Aplikasi Program Delphi untuk Menghitung Struktur Utama Rumah 2 Lantai dimulai dari proses identifikasi masalah, pembuatan diagram alir, listing program, trial for checking error, validasi, kompilasi hingga finishing. Aplikasi Program Delphi untuk Menghitung Struktur Utama Rumah 2 Lantai yang dibuat memiliki 4 halaman yang terdiri dari halaman flash, halaman rumah, halaman bantuan dan halaman tentang. Aplikasi program ini berfungsi untuk menghitung baja tulangan dan volumenya. Melalui proses validasi untuk membandingkan hasil dengan perhitungan manual diperoleh hasil yang sama sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi program dapat berjalan dengan baik.
ANALISIS STABILITAS LERENG AKIBAT BEBAN HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN DAN BEBAN LALU LINTAS (Studi Kasus : Desa Mangunharjo, Jatipurno, Wonogiri) Kalimanto, Demarda; Surjandari, Niken Silmi; Dananjaya, Raden Harya
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.468 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.36999

Abstract

Kabupaten Wonogiri jika ditinjau dari pemetaan tanah merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang memiliki potensi longsor tinggi dikarenakan memiliki kenampakan tanah berbentuk lereng dan perbukitan. Kemiringan tanah, curah hujan dan infrastruktur diatas tanah menyebabkan beban semakin berat sehingga meningkatkan potensi terjadi bencana tanah longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hujan harian maksimum bulanan dan beban lalu lintas terhadap stabilitas lereng di Desa Mangunharjo, Jatipurno, Wonogiri. Data hujan yang dihitung sebagai beban lereng diamati pada bulan basah selama periode sepuluh tahun dari 2004 - 2013. Data beban lalu lintas didasarkan pada kriteria jalan. Variasi kemiringan lereng 30°, 45°, 60° dan kemiringan asli lereng yaitu 42°. Perhitungan infiltrasi air hujan yang masuk ke dalam tanah menggunakan metode Green-Ampt. Analisis stabilitas lereng menggunakan metode finite element. Hasil analisis stabilitas lereng dengan kondisi sebelum hujan dan setelah hujan terjadi penurunan. Penurunan nilai faktor keamanan diakibatkan adanya hujan, beban diatas lereng, dan kemiringan lereng. Pada kemiringan 60° menunjukkan nilai faktor keamanan (SF) dibawah SF kritis sebesar 1,25 sehingga lereng dengan kemiringan sudut 60° memiliki potensi untuk tanah longsor.
TRANSFORMASI HUJAN-DEBIT BERDASARKAN ANALISIS TANK MODEL DAN GR2M DI DAS DENGKENG Wahyu, Destiana; Hadiyani, Raden Roro Rintis; Suyanto, Suyanto
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.192 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.37010

Abstract

Transformasi hujan-debit adalah proses mengolah data hujan di lapangan menjadi data debit dengan pemodelan hidrologi. Penelitian ini menggunakan Tank Model dan GR2M karena lebih sederhana dibanding metode yang lainnya seperti NRECA, Mock dan Rainrun. Tank Model mendiskripsikan daerah tangkapan air hujan dapat digantikan oleh tangki-tangki sesuai struktur tanahnya. Perhitungan Tank Model memerlukan minimal enam variabel untuk diiterasi. GR2M digunakan karena memiliki kemiripan dengan Tank Model dan hanya memiliki dua variabel untuk diiterasi. GR2M mendiskripsikan daerah tangkapan air hujan dengan tangki-tangki dari waktu ke waktu. Penelitian ini dilakukan di DAS Dengkeng, Klaten, Jawa Tengah dengan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian berupa analisis transformasi data hujan-debit dengan GR2M dan Tank Model untuk mengetahui rangkaian tangki Tank Model yang efektif dan mengetahui metode terbaik untuk transformasi hujan-debit di DAS Dengkeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi hujan-debit di DAS Dengkeng dengan metode Tank Model merupakan metode terbaik dibanding GR2M. susunan terbaik Tank Model adalah tiga tangki rangkaian seri dengan keandalan sebesar 72,2390 %. Sedangkan GR2M hanya menghasilkan keandalan sebesar 68,3959 %..
ANALISIS STABILITAS LERENG AKIBAT BEBAN HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN DAN BEBAN LALU LINTAS (Studi Kasus : Desa Tambakmerang, Girimarto, Wonogiri) Prabawa, Desta; Surjandari, Niken Silmi; Djarwanti, Noegroho
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.135 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.36994

Abstract

Wonogiri merupakan daerah di Indonesia yang kondisi geografisnya terdiri atas banyak bukit dan lereng. Infrastruktur diatas lereng dan musim penghujan menyebabkan beban semakin berat sehingga meningkatkan potensi terjadi bencana tanah longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hujan harian maksimum bulanan dan beban lalu lintas terhadap stabilitas lereng di Desa Tambakmerang, Girimarto, Wonogiri. Data hujan yang dihitung sebagai beban lereng diamati pada bulan basah selama periode sepuluh tahun dari 2004 - 2013. Data beban lalu lintas didasarkan pada kriteria jalan. Variasi kemiringan lereng 30°, 45°, 60° dan kemiringan eksisting lereng dengan pengamatan visual 48°. Perhitungan infiltrasi air hujan yang masuk ke dalam tanah menggunakan metode Green-Ampt. Analisa stabilitas lereng menggunakan metode Morgenstern-Price dengan bantuan program Slope/W. Hasil analisa stabilitas lereng dengan kondisi sebelum hujan pada sudut 30°, 45°, 48°, dan 60° menghasilkan angka keamanan (SF) berturut-turut yaitu 2.241, 1.67, 1.59, dan 1.351. Pada kondisi setelah hujan dengan pembebanan paling besar menunjukan angka keamanan (SF) pada sudut 30° adalah 2.215, pada sudut 45° adalah 1.646, pada sudut 48° adalah 1.563, dan pada sudut 60°adalah 1.317. Hubungan angka keamanan dengan tahun analisis menunjukan bahwa bulan yang paling kritis nilai SF terjadi pada bulan Desember 2007, sedangkan rerata bulan selama kurun waktu 10 tahun bulan paling kritis terjadi di bulan Februari. Kedua kondisi tersebut menunjukan angka keamanan (SF) diatas SF kritis sebesar 1.07 sehingga lereng masih aman terhadap bahaya tanah longsor. Hasil analisa menunjukan bahwa hujan, beban diatas lereng, dan kemiringan lereng berpengaruh terhadap penurunan angka keamanan (SF).
Estimasi Biaya Konstruksi Bangunan Gedung Dengan Metode Cost Significant Model Studi Kasus Proyek Lanjutan Pembangunan Gedung Di Universitas Sebelas Maret Surakarta Sugiyarto Sugiyarto; Ahmad Muali; Widi Hartono
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.759 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.37005

Abstract

Salah satu elemen penting dalam proyek adalah tahap estimasi biaya. Seringkali, saat proyek masih berapa pada tahap awal, informasi untuk mengestimasi belum terlalu detail, sehingga hasil estimasi cenderung tidak begitu akurat. Oleh karena itu, dibutuhkan model estimasi biaya yang dapat menjelaskan sebagian besar proyek berdasarkan informasi yang sesedikit mungkin. Salah satu metode estimasi yang dapat digunakan adalah Cost Significant Model, yaitu model estimasi yang menggunakan biaya pekerjaan yang secara signifikan berpengaruh terhadap biaya total proyek. Cost Significant Model menggunakan data dari proyek-proyek sejenis yang telah dilaksanakan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan Cost Significant Model untuk mengestimasi biaya total proyek lanjutan pembangunan gedung di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Data dihimpun dengan menggunakan metode sampling. Data yang diperoleh berupa 5 paket proyek lanjutan pembangunan gedung yang dimiliki oleh Universitas Sebelas Maret untuk anggaran tahun 2015. Model estimasi yang dihasilkan penelitian ini adalah Y' = 0,746X2 + 1430209,166 dengan Y' adalah estimasi biaya total proyek dan X2 adalah biaya pekerjaan struktur. Model ini memiliki Cost Model Factor sebesar 1,001. Tingkat keakuratan hasil estimasi model ini berkisar antara -7,17% sampai 7,67%. Berdasarkan klasifikasi AACE International, model dapat digunakan untuk mengestimasi anggaran, pengesahan owner, maupun sebagai kontrol.
ANALISIS KELAYAKAN HARGA SEWA DAN INVESTASI RUSUNAWA (Studi Kasus Pada Rusunawa Kerkof di Kelurahan Purwodiningratan, Jebres, Surakarta) Angga, Dimas; Sugiyarto, Sugiyarto; Handayani, Fajar Sri
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.11 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.36987

Abstract

Beberapa faktor yang menjadi penyebab kepadatan penduduk di Surakarta antara lain pekerjaan, pendidikan, dan perumahan. Timbulnya pemukiman kumuh di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo juga menjadi salah satu faktor yang dominan dalam pembangunan Rumah Sususn Sederhana Sewa (Rusunawa) di daerah Surakata pada umumnya dan Jebres pada khususnya. Dengan kemampuan menampung warga dalam jumlah besar namun hanya memanfaatkan lahan relatif sedikit, Rusunawa diharapkan mampu mengurangi permasalahan kependudukan tersebut. Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Studi Kelayakan Aspek Keuangan yaitu dengan metode Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR), Revenue Cost Ratio (RCR), Break Event Point (BEP),Return On Investmen (ROI), Return On Equity (ROE). Besar nilai sewa minimum dengan memperhitungkan biaya tanah dan depresiasi sebesar Rp 135.250,06/ m2/ bulan, sedangkan tanpa memperhitungkan biaya tanah sebesar Rp 88.765,87/ m2/ bulan, dan tanpa memperhitungkan biaya tanah dan depresiasi sebesar Rp 74.092,60/ m2/ bulan. Dari penilaian kelayakan investasi yang dilakukan didapatkan hasil yaitu NPV positif sesuai yang diharapkan, yaitu sebesar Rp 2.132.266.938,87. RCR diperoleh sebesar 1,142 lebih besar dari rasio 1, IRR yang diperoleh adalah sebesar 14,284% lebih besar dari suku bunga komersil 12%, BEP diperoleh dalam jangka waktu 15 tahun, BEP Okupansi diperoleh 93%, ROI sebelum pajak diperoleh 1,004 > 1, ROI setelah pajak diperoleh 1,512 > 1, dan ROE diperoleh 1,058 > 1. Hasil analisis harga sewa per bulan untuk lantai satu Rp 1.212.506,48, lantai dua Rp 884.802,03, lantai tiga Rp 589.868,02, dan lantai empat Rp 589.868,02. Dibandingkan dengan harga sewa per bulan dari Pemerintah Kota Surakarta untuk lantai satu Rp 100.000,00, lantai dua Rp 75.000,00, lantai tiga Rp 50.000,00, dan lantai empat Rp 50.000,00.
PREDIKSI KEKERINGAN DENGAN METODE STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI WURYANTORO KABUPATEN WONOGIRI Riyan Ardiputro; Raden Roro Rintis Hadiyani; Setiono Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.149 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.37003

Abstract

Perubahan cuaca dan iklim tidak menentu yang diakibatkan oleh pemanasan global dapat menyebabkan berbagai dampak negatif. Seperti durasi antara musim penghujan dan musim kemarau tidak seimbang dan musim kemarau yang berkepanjangan. DAS Wuryantoro yang terletak di Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah mempunyai kondisi geografis berupa tanah kapur.yang sulit meresapkan air ke dalam tanah. Hal ini menjadikan wilayah Wonogiri rawan akan bencana kekeringan ketika musim kemarau tiba. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui indeks kekeringan dan indeks ketajaman kekeringan metode Standardized Precipitation Index (SPI) di DAS Wuryantoro dan (2) Mengetahui prediksi kekeringan berdasarkan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) jika diverifikasi dengan Metode Indeks Kekeringan Hidrologi (IKH) berdasar debit pada tahun 2015-2018.Perhitungan hujan wilayah menggunakan Metode Poligon Thieseen. Untuk hujan simulasi menggunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropgation dengan Matlab. Indeks kekeringan dan indeks ketajaman kekeringan menggunakan Metode SPI. Hasil hujan simulasi digunakan untuk menghitung prediksi indeks kekeringan dan indeks ketajaman kekeringan Metode SPI. Dari hasil prediksi curah hujan juga digunakan untuk menghitung IKH berdasar debit Metode Mock. Hasil dari analisis ini diperoleh bahwa indeks kekeringan dan indeks ketajaman kekeringan pada tahun 2003-2010 mengalami kondisi normal dan tahun 2011-2014 mengalami kondisi kering terutama pada bulan Juli sampai Oktober dengan indeks kekeringan -1,0131 sampai -1,2487. Prediksi kekeringan pada tahun 2015 sampai tahun 2018 mengalami kondisi Sangat Kering di bulan Juli-September dengan indeks kekeringan rata-rata -1,7907 sampai -1,8056, sementara kondisi kering terjadi pada bulan Juli dengan indeks kekeringan rata-rata -1,1265 sampai -1,1584. Selebihnya bulan-bulan lainnya selama empat tahun tersebut mengalami kondisi normal. Dari hasil analisis dan prediksi antara Metode SPI dan IKH, hasil perhitungan kekeringan metode SPI hampir sama dengan derajad ketajaman kekeringan IKH berdasar debit yaitu pada pertengahan tahun selama 4 tahun mengalami kondisi Kering dan Sangat Kering.

Page 1 of 4 | Total Record : 37