cover
Contact Name
Halwan Alfisa Saifullah
Contact Email
halwan@ft.uns.ac.id
Phone
+6282133085744
Journal Mail Official
halwan@ft.uns.ac.id
Editorial Address
Matriks Teknik Sipil Gedung IV lt. 1 Jurusan Teknik Sipil Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Jawa Tengah - Indonesia 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Matriks Teknik Sipil
ISSN : 23548630     EISSN : 27234223     DOI : -
Matrik Teknik Sipil adalah open access journal yang mempublikasikan penelitian di bidang struktur, hidrologi, transportasi, geoteknik dan management proyek. Matriks Teknik Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 3 (2021): September" : 10 Documents clear
Kajian Kuat Lekat pada Beton High Volume Fly Ash (HVFA) dengan Kadar Fly Ash 50%, 60%, dan 70% dari Berat Binder Agus Setiya Budi; Erik Wahyu Pradana; Vincent Baskoro Edwin Saputro
Matriks Teknik Sipil Vol 9, No 3 (2021): September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.078 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v9i3.54544

Abstract

Kemajuan variasi beton pada setiap tahun akan berbeda-beda. Salah satu dari campuran beton yang tidak asing lagi yaitu fly ash. Fly ash sendiri memiliki sifat seperti semen yaitu mengikat campuran beton. Kegunaan fly ash yang lain yaitu dapat meningkatkan kemundahan saat pemcampuran beton. Fly ash berasal dari abu sisa pembakaran batu bara dan sudah tidak dimanfaatkan lagi. Penggunaan fly ash yang sama atau melebihi 50 dari kadar binder tergolong sebagai high volume fly ash concrete. Penelitian pada kali ini akan mengkaji perbandingan kuat lekat pada beton HVFAC kadar fly ash 50%, 60%, dan 70% terhadap beton normal yang akan diuji pada umur 28 hari. Benda uji berupa silinder dengan dimensi diameter 15 cm dan 30 cm untuk tinggi. Setiap masing-masing variasi berjumlah 3 sampel benda uji. Hasil dari perhitungan serta analisis data, diperoleh nilai kuat lekat pada beton HVFAC lebih tinggi dibandingkan dengan beton normal yaitu HVFA 50% sebesar 1,03 MPa, HVFA 60% sebesar 1,05 MPa, HVFA 70% sebesar 1,3 MPa, dan beton normal memiliki nilai paling rendah sebesar 0,235 Mpa.
DETERMINATION OF RECYCLE WATER TECHNOLOGY FOR WASTEWATER TREATMENT AT UNIVERSITAS PERTAMINA AREA WITH ANALYTICAL HIRACHY PROCESS (AHP) Hafizha Hasnaningrum; Betanti Ridhosari; I Wayan Koko Suryawan; Ariyanti Sarwono
Matriks Teknik Sipil Vol 9, No 3 (2021): September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.669 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v9i3.52739

Abstract

The wastewater treatment plant (WWTP) at the Universitas Pertamina area is one of the campus's efforts to reduce the environmental impact of wastewater production. The processed WWTP can be processed into ready-to-drink water as an effort to reduce plastic waste. This plastic waste is usually produced by the consumption of mineral water products. The availability of ready-to-drink water in the campus complex is expected to increase the interest of campus residents to use tumblers and reduce the generation of plastic waste as well as university proactive efforts. The purpose of this study was to analyze the units needed to process WWTP effluent into ready-to-drink water by looking at various alternatives. This study uses the analytical hierarchy process (AHP) in determining the best alternative. The units required for each alternative are equalization tub, slow sand filter, and disinfection. Meanwhile, for processing, there are three alternatives, namely microfiltration (MF), ultrafiltration (UF), and combined microfiltration – ultra-filtration (MF-UF). The selection of these alternatives was adjusted to the criteria of cost, required membrane area, flux recovery after backwashing, and the effectiveness of total coliform removal. MF filtration technology is the largest weight, which is 0.381. Where the use of MF in the Universitas Pertamina area is cheaper and requires better area than UF and MF-UF technology.
KAJIAN KUAT TARIK LANGSUNG DAN KUAT TARIK BELAH BETON HIGH VOLUME FLY ASH DENGAN KADAR FLY ASH 50%, 60%, DAN 70% Agus Setiya Budi; Erik Wahyu Pradana; Thoriq Surya Banantya
Matriks Teknik Sipil Vol 9, No 3 (2021): September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.006 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v9i3.54554

Abstract

Seiring dengan kemajuan inovasi, dunia konstruksi menghadapi perkembangan yang cepat. Perihal tersebut ditunjukkan dengan pembangunan infrastruktur yang sedang digencarkan di Indonesia. Pembangunan infrastruktur tidak terlepas dari pemilihan beton sebagai pilihan utama untuk konstruksi. Kegiatan industri beton adalah salah satu partisipan gas polutan pencemaran udara, seperti gas emisi CO2 dan partikel debu. Salah satu inovasi yang dapat diaplikasikan dalam menanggulangi permasalahan tersebut adalah dengan pendayagunaan abu terbang atau kerap disebut fly Ash selaku subtitusi sebagian semen pada HVFAC (High Volume Fly Ash Concrete). Riset ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kadar fly ash pada uji tarik langsung serta uji tarik belah dari beton sebagai bahan pengganti sebagian semen. Penelitian ini menggunakan kandungan fly ash sebesar 50%, 60%, serta 70% sebagai bahan pengganti dari semen serta dilakukan secara eksperimental. Sampel berwujud balok berdimensi 10 cm x 10 cm x 25 cm untuk benda uji kuat tarik langsung, sedangkan untuk benda uji tarik belah berwujud silinder memakai diameter silinder 15 cm serta tinggi silinder 30 cm. Guna mengetahui workabilitas dilakukan pengujian nilai slump terhadap beton segar. Uji tarik langsung memakai mesin UTM (Universal Testing Machine), sedangkan uji tarik belah dilakukan memakai mesin CTM (Compression Testing Machine). Uji beton keras dilakukan pada usia 28 hari. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil kuat tarik langsung untuk HVFAC kadar 50%, 60%, dan 70% serta beton normal berturut – turut 2,92 MPa; 2,28 MPa; 1,93 MPa; 2,20 MPa. Pada pengujian kuat tarik belah HVFAC kadar 50%, 60%, dan 70% mendapatkan hasil berturut – turut 3,68 MPa; 2,69 MPa; 2,29 MPa; 3,02 MPa. Untuk perbandingan uji tarik langsung dengan uji tarik belah untuk HVFAC kadar 50%, 60%, 70%, dan beton normal berturut-turut 79 %; 85 %; 84 %; 73%.
Kajian Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, dan Modulus Elastisitas Beton dengan Bahan Pengganti Semen Fly Ash Kadar 15%, 30%, dan 40% Terhadap Beton Normal Agus Setiya Budi; Endah Safitri; Fajar Bayu Kuncoro
Matriks Teknik Sipil Vol 9, No 3 (2021): September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4194.547 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v9i3.54494

Abstract

Di era modern ini, pembangunan dalam dunia konstruksi di Indonesia terus digencarkan guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Seiring dengan digencarkannya pembangunan, permintaan akan kebutuhan beton terus meningkat. Namun, penggunaan beton dalam jumlah banyak dapat memberi dampak terhadap lingkungan yaitu emisi gas karbondioksida yang disebabkan oleh semen. Salah satu alternatif untuk mengganti material semen yaitu menggunakan fly ash guna mengurangi dampak lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas dari beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kadar fly ash terhadap kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas dari beton sebagai bahan pengganti semen.Penelitian ini menggunakan kadar fly ash 15%, 30%, dan 40% sebagai bahan pengganti dari semen dan dilakukan secara eksperimental. Benda uji yang digunakan berupa silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Untuk mengetahui workabilitas dilakukan pengujian nilai slump terhadap beton segar. Pengujian kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton dilakukan pada mesin CTM (Compression Testing Machine) dan menggunakan alat ekstensometer untuk mengukur perubahan dimensi beton. Pengujian beton keras dilakukan pada umur 28 hari.Berdasarkan penelitian didapatkan hasil kuat tekan untuk variasi fly ash kadar 15%, 30%, dan 40% berturut – turut sebesar 38,10 Mpa; 34,05 Mpa; 32,92 Mpa; dan persentase kenaikan masing – masing sebesar 26,65%; 13,17%; dan 9,40%. Pada pengujian kuat tarik belah beton dengan variasi kadar fly ash 15%, 30%, dan 40% mendapatkan hasil berturut – turut sebesar 3,87 Mpa; 2,34 Mpa; 2,08Mpa; dan persentase terhadap kuat tekan masing – masing sebesar 10,16%; 6,89; dan 6,32%. Untuk pengujian modulus elastisitas beton dengan variasi kadar fly ash 15%, 30%, dan 40% mendapatkan hasil berturut – turut sebesar 26281,67 Mpa; 20647,00 Mpa; dan 18312,33 Mpa.
KAJIAN KUAT TARIK LANGSUNG DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN FLY ASH KADAR 15%, 30%, DAN 40% SEBAGAI PENGGANTI SEMEN TERHADAP BETON NORMAL Agus Setiya Budi; Purwanto Purwanto; Aninggito Wiku Cahyo Aji
Matriks Teknik Sipil Vol 9, No 3 (2021): September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1811.871 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v9i3.54546

Abstract

Pada era sekarang seiring dengan peningkatan jumlah penduduk Indonsesia yang tinggi diperlukan juga sarana penunjang untuk kehidupan berupa infrastruktur yang nyaman dan aman untuk guna mencukupi kebutuhan hidup. Dalam usaha memenuhi kebutuhan sehari hari salah satu upaya yaitu dengan dilaksanakan pembangunan infrastruktur dengan kualitas yang tinggi namun diusahakan dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang cepat dengan hasil yang bagus dan biaya yang efisien. Beton menjadi salah satu komponen penting dalam pembangunan suatu infrastruktur. Industri pembuatan beton yang masih menggunakan semen portland sebagai pilihan bahan baku utamanya dapat memicu kerusakan terhadap lingkungan. Kerusakan terhadap lingkungan dapat terjadi disebabkan emisi karbon dioksida yang berasal dari pembakaran batu bara dalam pembuatan semen portland. Salah satu alternatif solusi untuk menggantikan semen portland yaitu menggunakan residu pembakaran batu bara yaitu fly ash guna meningkatkan kualitas beton dan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Pada Penelitian ini dilakukan analisis kuat tarik langsung dan kuat tarik belah pada beton menggunakan kadar fly ash 15%, 30%, dan 40% sebagai bahan pengganti dari semen dengan dimensi benda uji pengujian kuat tarik langung 10 x 10 x 25 cm berbentuk balok dengan ditengah bentang terdapat cuilan dengan bentuk segitiga dengan dimensi tinggi 1,5 cm dan alas 2 cm berfungsi sebagai area yang diharapkan gagal dan benda uji pengujian kuat tarik belah berupa silinder 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian kuat tarik langsung menggunakan metode load controlled test dengan menggunakan alat UTM (Universal Testing Machine), sedangkan pengujian kuat tarik belah menggunakan alat CTM (Compression Testing Machine), pengujian dilaksanakan pasca beton mengeras pada umur 28 hari. Nilai pengujian rata-rata kuat tarik belah lebih besar dibandingkan nilai pengujian rata-rata kuat tarik langsung, nilai kuat tarik langsung pada variasi fly ash kadar 15 % sebesar 79,47 % dari kuat tarik belah, nilai kuat tarik langsung pada variasi fly ash kadar 30 % sebesar 123,37 % dari kuat tarik belah, nilai kuat tarik langsung pada variasi fly ash kadar 40 % sebesar 123,29 % dari kuat tarik belah, nilai kuat tarik langsung pada variasi beton normal sebesar 82 % dari kuat tarik belah.
KAJIAN KUAT TEKAN, MODULUS ELASTISITAS, KUAT LEKAT DAN KUAT TARIK BETON MEMADAT SENDIRI TERHADAP BETON NORMAL Agus Setiya Budi; Endah Safitri; Tyas Annisaa
Matriks Teknik Sipil Vol 9, No 3 (2021): September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.352 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v9i3.54477

Abstract

AbstrakBeton memadat sendiri merupakan sebuah perkembangan teknologi dari beton normal. Kemudahan dalam pekerjaan Beton memadat sendiri disebabkan oleh adanya penambahan admixture berupa superplasticizer. Penambahan superplasticizer dapat berguna untuk mengatur tingkat kekentalan/viskositas beton dengan mengurangi jumlah pemakaian air sampai 30%. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai kuat tekan, modulus elastisitas, kuat lekat serta perbandingan kuat tarik langsung dengan kuat tarik belah beton memadat sendiri yang kemudian dibandingkan dengan beton normal. Benda uji yang akan digunakan berjumlah 3 buah untuk masing-masing variasi dengan bentuk dan ukuran yang berbeda pada tiap pengujian, yaitu pengujian kuat tekan dan tarik belah berupa silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, pengujian kuat lekat menggunakan batang baja polos diameter 12 mm yang ditancapkan pada silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dan uji kuat tarik langsung berupa balok berukuran 10 x 10 x 25 cm dengan coakan di tengah benda uji. Pengujian dilakukan saat umur beton mencapai 28 hari. Dari pengujian akan didapatkan nilai kuat tekan, modulus elastisitas, kuat lekat serta perbandingan kuat tarik langsung dengan kuat tarik belah beton memadat sendiri dan beton normal. Berdasarkan hasil perhitungan dari pengujian didapatkan bahwa nilai kuat tekan beton memadat sendiri lebih kecil dari beton normal yakni sebesar 28,01 MPa untuk beton SCC dan 30,09 MPa. Pada perhitungan pengujian kuat lekat didapatkan beton memadat sendiri memiliki nilai kuat lekat yang lebih besar daripada beton normal yaitu 0,8431 MPa untuk beton memadat sendiri dan 0,4753 MPa untuk beton normal. Sedangkan untuk pengujian kuat tarik didapatkan f’ct/ct untuk beton memadat sendiri adalah 97% dan 82% untuk beton normal. Kata kunci: beton memadat sendiri, kuat tekan, kuat tarik, kuat lekat.
Kajian Kuat Lekat Pada Beton Self Compacting Concrete, Fly Ash Concrete Dengan Kadar Fly Ash 15%, High Volume Fly Ash Concrete Dengan Kadar Fly Ash 50% Dan High Volume Fly Ash-Self Compacting Concrete Dengan Kadar Fly Ash 50% Dari Berat Binder Agus Setiya Budi; Erik Wahyu Pradana; Rizki Nur Romadhon
Matriks Teknik Sipil Vol 9, No 3 (2021): September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.366 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v9i3.54545

Abstract

Perkembangan infrastruktur yang pesat memunculkan sebuah inovasi beton baru yaitu Self Compacting Concrete yang dapat memadat dan menggalir secara mandiri tanpa vibrator. Fly ash adalah maetrial yang dipakai sebagai pengganti semen karena kandungan silika yang tinggi. Penggunaan fly ash dalam beton dapat meningkatkan workability beton segar. Dalam penggunaannya fly ash dapat digunakan dalam volume kcil atau volume tinggi (≥50%). Penggunaan beton fly ash juga dapat dikombinasikan dengan SCC untuk mendapatkan keuntungan dari keduanya. Penelitian ini mengkaji mengenai kuat lekat dari SCC, FAC dengan kadar fly ash 15 %, HVFAC dengan kadar fly ash 50%, dan HVFA-SCC dengan kadar fly ash 50% yang masing-masing berumur 28 hari, kemudian dibandingkan dengan beton normal. Benda uji berbentuk silinder berukuran tinggi 30 cm dan diameter 15 cm masing-masing sebanyak 3 buah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa penggunaan fly ash dapat meningkatkan kuat lekat beton dibandingkan dengan beton normal. Kuat lekat pada HVFAC 50% sebesar 2,28 MPa, FAC 15% sebesar 2,05 MPa, HVFA-SCC 50% sebesar 1,45 MPa dan SCC sebesar 1,35 MPa, sedangkan beton normal sebesar 1,05 MPa.
KAJIAN KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH, DAN MODULUS ELASTISITAS PADA HVFA-SCC DENGAN KADAR FLY ASH 50%, 60%, DAN 70% TERHADAP BETON NORMAL Agus Setiya Budi; Bambang Santosa; Diah Menik Larasati
Matriks Teknik Sipil Vol 9, No 3 (2021): September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.403 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v9i3.54426

Abstract

Penggunaan beton normal memerlukan banyak waktu dan tenaga. Maka dari itu dibuat alternatif pengganti beton normal yaitu beton Self Compacting Concrete (SCC), namun penggunaan beton SCC meningkatkan penggunaan semen yang akan melepaskan CO2 ke udara sehingga dibutuhkan senyawa tambahan untuk mengurangi kadar semen. Berdasarkan hal tersebut digunakanlah fly ash sebagai bahan tambah. Ukuran fly ash sangat kecil sehingga mampu mengurangi ruang antar agregat dan mampu meningkatkan nilai kuat tekan. Beton High Volume Fly Ash Self Compacting Concrete (HVFA-SCC) memiliki kadar fly ash lebih dari 50%. Penelitian ini akan menganalisis nilai kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas akibat penambahan kadar fly ash sebesar 50%, 60%, dan 70% pada beton SCC terhadap beton normal. Hasil pengujian yang didapatkan, yaitu nilai kuat tekan beton normal dan beton dengan kadar fly ash 50%, 60%, dan 70% adalah 30,09 MPa, 29,80 MPa, 26,97 MPa, dan 21,69 MPa. Nilai modulus elastisitas yang didapatkan adalah 25100,38 MPa, 25023,94 MPa, 24139,28 MPa, dan 22354,94 MPa, dan Nilai kuat tarik belah yang didapatkan adalah 3,04 Mpa, 2,24 MPa, 1,79 MPa, dan 1,38 MPa.
Kajian Kuat Tarik Belah dan Modulus of Rupture pada Beton Mutu Tinggi Memadat Mandiri dengan Bahan Tambah Metakaolin dan Variasi Perbandingan Aktivator Alkali Wibowo WIbowo; Endah Safitri; Dika Saputri
Matriks Teknik Sipil Vol 9, No 3 (2021): September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v9i3.54695

Abstract

Pembangunan infrastruktur di Indonesia kini berkembang dengan cepat, sehingga inovasi dalam pembuatan beton juga semakin beragam agar mutu, kekuatan, dan durabilitas beton juga semakin meningkat. Metakaolin dapat digunakan sebagai salah satu inovasi untuk mengganti penggunaan sebagian semen pada beton HSSCC karena merupakan pozzolan yang efektif dan reaktif. Agar lebih reaktif, pozzolan dapat direaksikan dengan aktivator yang berasal dari material alkali atau yang biasa disebut aktivator alkali. Tujuan utama dari penelitian yang telah dilakukan adalah bagaimana variasi aktivator alkali pada beton HSSCC dengan bahan tambah metakaolin 17,5% dapat memengaruhi parameter SCC, kuat tarik belah, dan modulus of rupture pada beton tersebut. Aktivator alkali menggunakan NaOH dan Na2SiO3 dengan perbandingan Na2SiO3/NaOH adalah 0; 1/2; 2/2; 3/2. Benda uji pada penelitian ini balok beton tanpa tulangan dengan ukuran 400 mm x 100 mm x 100 mm, serta silinder beton dengan ukuran tinggi 300 mm dan diameter 150 mm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan aktivator alkali menurunkan workabilitas pada beton segar, namun dapat memenuhi syarat beton SCC pada perbandingan tertentu menurut EFNARC 2005. Hasil pengujian parameter kuat tarik belah dan modulus of rupture beton umur 28 hari tertinggi dicapai oleh beton dengan variasi aktivator alkali 2/2, yaitu sebesar 3,09 MPa dan 3,57 MPa.
Kajian Uji Kuat Lekat pada Beton dengan Kadar Fly Ash 15%, 30%, dan 40% dari Berat Binder Agus Setiya Budi; Wibowo Wibowo; Falih Fakhri
Matriks Teknik Sipil Vol 9, No 3 (2021): September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v9i3.54518

Abstract

AbstrakProduksi semen yang sangat tinggi terjadi mengikuti permintaan semen yang semakin tinggi. Dengan terjadinya hal tersebut menimbulkan efek samping, yaitu membawa dampak buruk terhadap kondisi lingkungan global. Untuk mengurangi efek tersebut sudah banyak penelitian yang diadakan mengenai material pengganti semen seperti fly ash yang ditambahkan pada campuran beton. Tetapi masih sedikit penelitian yang mengkaji tentang besarnya kuat lekat pada beton dengan material pengganti semen fly ash. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan 3 variasi kadar fly ash pada beton fly ash atau Fly Ash Concrete (FAC) yaitu dengan kadar 15%, 30%, dan 40%, lalu dibandingkan dengan beton normal. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat Universal Testing Machine (UTM).  Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan nilai kuat lekat beton dengan kadar fly ash 15% sebesar 0,812 Mpa, beton dengan kadar fly ash 30% sebesar 0,985 Mpa, beton dengan kadar fly ash 40% sebesar 0,992 Mpa, sedangkan beton normal sebesar 0,234 Mpa, Hal ini menunjukkan kuat lekat beton meningkat seiring dengan bertambahnya kadar fly ash. Kata kunci : fly ash, Fly Ash Concrete (FAC), kuat lekat

Page 1 of 1 | Total Record : 10