cover
Contact Name
Muh Nadzirin Anshari Nur
Contact Email
nadzirin@gmail.com
Phone
+6281342713802
Journal Mail Official
ujmpps@uho.ac.id
Editorial Address
Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo, Kampus Abdullah Silondae, Jl. Mayjend. S. Parman, Kemaraya - Kendari 93121 Sulawesi Tenggara - Indonesia
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Penelitian Budaya
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25023268     DOI : http://dx.doi.org/10.33772/jpeb.v6i2.16156
Jurnal Penelitian Budaya (JPeB) adalah jurnal yang mempublikasikan hasil-hasil penelitian mahasiswa, dosen dan pemerhati masalah-masalah kebudayaan dan Masyarakat
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Budaya" : 5 Documents clear
SENI PERTUNJUKAN NUSANTARA DALAM VIRTUAL (Basijobang di Ranah 50 Koto) Khanizar Khanizar
Jurnal Penelitian Budaya Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v7i2.35428

Abstract

Bagi perkuliahan secara daring pada ruang tempat berlangsungnya apa yang di sebut Felix Guattari sebagai revolusi hasrat (desiring revolution). Revolusi hasrat, sebagaimana dijelaskan Guattari, adalah sebuah pergerakan dalam menghancurkan segala bentuk penekanan dan setiap model normalitas (normality) yang ada di dalam kegiatan. Dengan “menggalang sebuah politik hasrat radikal,yang dibebaskan dari segala bentuk sistem perkuliahan dan hasrat mencair setiap model dengan cara menggalang kekuatan-kekuatan secara etnomusikologis. Tentu saja dalam pertunjukan tradisi basijobang yang ada di Kabupaten 50 Kota tepatnya pada daerah Sago Halaban membiarkan mengalir secara bebas aliran hasrat dengan ke segala arah, dan tanpa menghancurkan kode-kode sosial yang menghalanginya. Pada pertunjukan Basijobang oleh seniman (tukang Sijobang) membebaskan estetikanya dari konsep diri dan identitas diri yang tetap dan pasti. Mahasiswa dalam sebuah ruang tempat hasrat mengalir ke segala arah tanpa ada pengendalian (social, agama moral). Hasrat tak ubahnya seperti mutan, yang selalu berwujud, berubah bentuk, berubah tanda, berubah kode, dan makna yang di biarkan terpancang pada sebuah titik yang tetap dan pasti-semuanya harus bergerak, berpindah,berganti tempat layaknya seorang nomad. Lewat kecairan seperti itu, skizofrenia menjadi sebuah wacana produksi harsat yangsangat produktif dan kreatif, tanpa perlu terikat oleh kedalaman makna dan intensitas bentuk. Kata kunci: Ruang virtual, Etnomusikologi, field work, Basijobang
KEARIFAN LOKAL DALAM PROSES MENDIRIKAN RUMAH BARU PADA MASYARAKAT ETNIS MUNA DI KECAMATAN LAWA KABUPATEN MUNA BARAT Hesti Hesti; La Aso
Jurnal Penelitian Budaya Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v7i2.35429

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kearifan llokal dalam proses mendirikan rumah baru pada masyarakat etnis Muna di Kecamatan Lawa, Kabupaten Muna Barat. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Lawa Kabupaten Muna Barat Provinsi Sulawesi Tenggara. Pemilihan lokasi tersebut didasarkaan pada pertimbangan bahwa pada lokasi tersebut dapat memperoleh data yang akurat untuk keperluan informasi penelitian karena Etnis Muna yang tinggal di Kecamatan Lawa masih memanfaatkan kearifan lokal dalam mendirikan rumah baru yang masih dipertahankan ditengah-tengah maraknya perkembangan dan penggunaan teknologi. Penentuan informan dalam penelitian ini di lakukan dengan menetapkan informan kunci yang berfungsi sebagai pembuka jalan bagi peneliti untuk memperoleh data. Informan tersebut adalah orang yang akan mengarahkan peneliti ke informan selanjutnya.Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari keterangan yang diberikan informan kunci dan informan pokok yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Pengamatan , Wawancara Mendalam, dan Dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kearifan lokal dalam proses mendirikan rumah baru pada masyarakat Etnis Muna adalah sebagai berikut: (1) Menentukan hari baik (2) Meletakkan tiang pertama (Kabhelai), (3) Mendirikan kontruksi rumah panggung, dan (4) Melakukan ritual ketika menempati rumah baru (Kahawotino lambu).Kata Kunci: Kearifan lokal, proses, pendirian rumah baru, masyarakat etnis Muna
PANDANGAN MASYARAKAT SUKU BAJO TERHADAP PENDIDIKAN FORMAL DI DESA MAROBO, KECAMATAN MAROBO, KABUPATEN MUNA Fari aus; La Aso
Jurnal Penelitian Budaya Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v7i2.35430

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pandangan masyarakat suku Bajo dan factor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pendidikan formal pada masyarakat suku Bajo di Desa Marobo, Kecamatan Barobo, Kabupaten Muna terhadap pendidikan formal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Pendidikan kritis. Peneiltian ini adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian ini adalah di desa Marobo, Kecamatan Marobo, Kabupaten Muna. Sumber data dalam penelitian ini adalah berasal dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pandangan Masyarakat Suku Bajo yang ada di Desa Marobo, Kecamatan Marobo, Kabupaten Muna terhadap pendidikan formal adalah bahwa laut merupakan sumber mata pencaharian mereka yang paling utama, olehnya itu mereka selalu menjaga laut dengan baik karena konsekuensinya adalah mendapat murkanya Tuhan (penguasa laut), menurut mereka untuk menjaga laut tidak membutuhkan sekolah yang tinggi cukup bermodalkan pengetahuan yang diajarkan oleh nenek moyang mereka secara turun temurun, dan anaknya berhenti untuk sekolah karena disekolah tidak diajarkan kepada mereka mengenai cara menangkap ikan, selain itu juga dipengaruhi oleh waktu sekolah terlalu pagi buat mereka sehingga anak-anak Bajo tidak dapat masuk sekolah karena pulang dari menangkap ikan bersama orang tuanya sudah siang. (2) Faktor yang mempengaruhi rendahnya pendidikan formal pada masyarakat Suku Bajo di Desa Marobo Kecamatan Marobo, Kabupaten Muna, yaitu faktor eksternal dan faktor internal (a) faktor eksternal: Pertama, Rekrutmen tenaga pengajar tidak berbasis sumber daya lokal, Kedua, Jarak sekolah dengan tempat tinggal yang jauh, Ketiga, Kebijakan pemerintah. (b) faktor internal: pertama, Masalah Budaya atau Kultur Masyarakat kedua Faktor Ekonomi, ketiga, Ekspansi dan Mobilitas Masyarakat Terbatas.Kata Kunci : Pandangan masyarakat, suku Bajo, Pendidikan formal
KECENDERUNGAN ANAK-ANAK REMAJA LEBIH MEMILIH PERMAINAN MODERN DARI PADA PERMAINAN TRADISIONAL DI DESA GUALI, KECAMATAN KUSAMBI, KABUPATEN MUNA BARAT La Aso; Rahmat Jaya; La Ode Ali Basri
Jurnal Penelitian Budaya Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v7i2.35432

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kecenderungan anak-anak remaja lebih memilih permainan modern dari pada permainan tradisional di Desa Guali, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat. Penelitian ini dilakukan di Desa Guali, Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh dengan hasil wawancara mendalam kepada informan yang sudah ditentukan oleh peneliti untuk menjelaskan tentang tema penelitian.Adapun yang menjadi sumber data primer adalah anak-anak remaja serta orang tua anak remaja yang menjadi informan dalam penelitian ini. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pengamatan atau melakukan observasi, selebihnya merupakan data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pengamatan terlibat (Participation Observation), Wawancara mendalam (Indepth Interview) dan Dokumentasi (Documentation). .Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif-kualitatif dengan menyusun satuan-satuan data yang dikumpul dari hasil pengamatan (Observasi) dan wawancara (Interview) serta dikumpulkan sesuai dengan golongannya, kemudian dilakukan analisis reduksi untuk mengevaluasi data yang kurang relevan, membuat abstraksi dan menyusun satuan-satuan data, melakukan kategorisasi data serta menyusun antar kategori data yang lainnya, sehingga dapat ditemukanmakna dan kesimpulannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan anak-anak remaja lebih memilih Permainan Modern dari pada Permainan Tradisional di Desa Guali, Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat adalah sebagai berikut: (1) Dorongan keinginan dan mudah dimainkan, (2) Dorongan untuk Mengembangkan bakat, dan (3) Menghilangkan rasa gengsi. Kata kunci: Kecenderungan, anak-anak remaja, permainan modern, permainan tradisional.
MASIFIKASI ATRAKSI SENI-BUDAYA TRADISIONAL SEBAGAI UPAYA MENGHAMBAT KEPUNAHAN La Ode Ali Basri
Jurnal Penelitian Budaya Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v7i2.35433

Abstract

Penelitian ini didasari oleh suatu fakta bahwa banyak budaya lokal Muna yang sedang mengalami proses menuju kepunahan bahkan sudah ada yang hilang. Penelitian ini merupakan penelitian kebudayaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, studi pustaka/dokumen, dan diskusi terfokus. Analisis data dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: (a) menyusun satuan-satuan seluruh data yang terkumpul dari hasil wawancara, observasi, studi kepustakaan dan diskusi kelompok terfokus dibagi satu persatu, dikumpulkan sesuai golongannya, kemudian dilakukan reduksi data guna mengeliminir data yang kurang relevan, (b) melakukan kategorisasi data sehingga proses kategorisasi dan pengelompokkan data bisa menjadi lebih baik, (c) menyusun hubungan antar kategori, membandingkan kategori data yang satu dengan kategori data yang lainnya, dan melakukan interpretasi setiap hubungan data tersebut, (d) memberikan interpretasi dan hubungan antar kategori data yang sudah dikelompokan sehingga dapat ditemukan makna dan kesimpulannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pagelaran seni budaya dan perlombaan budaya tradisional menarik minat dan perhatian masyarakat lokal untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam pentas tersebut. Perlombaan budaya tradisional juga menghidupkan kembali memori kolektif masyarakat tentang budaya lokalnya, yang terlihat dari adanya proses belajar dan pewarisan pengetahuan budaya lokal dari orag tua kepada anak, sebagai bekal dalam mengikuti perlombaan. Dengan demikian masifikasi atraksi seni budaya tradisional merupakan salah satu cara merawat dan mejaga eksistensi budaya lokal dari ancaman degradasi.Kata kunci: atraksi, pelestarian dan budaya lokal

Page 1 of 1 | Total Record : 5