cover
Contact Name
Danang
Contact Email
lpkdgeneration2022@gmail.com
Phone
+6285726173515
Journal Mail Official
danang@stekom.ac.id
Editorial Address
Jl. Diponegoro No.69, Dusun I, Wirogunan, Kec. Kartasura, Kab. Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Inovasi : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
ISSN : 28090403     EISSN : 28090268     DOI : https://doi.org/10.55606/inovasi.v1i2
Core Subject : Education, Social,
INOVASI:Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan adalah jurnal yang ditujukan untuk publikasi artikel ilmiah yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra. Bidang kajian dalam jurnal ini termasuk linguistik, sastra, filsafat, psikologi, hukum, pendidikan, sosial dan studi budaya. Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan. Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan diterbitkan 3 kali setahun: Januari, Mei dan September. Silakan buat Artikel Template baru lalu kirimkan naskah Anda.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Mei: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan" : 10 Documents clear
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELAS Eman Nataliano Busa
Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Mei: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/inovasi.v2i2.764

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengarui kurangnya keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dan hasil penelitian yaitu : Pertama Faktor-faktor internal yang memengaruhi keaktifan belajar peserta didik kelas IX SMP Negeri 2 Waigete adalah faktor fisiologis dan psikologis. Kedua, Faktor-faktor eksternal yang memengaruhi keaktifan belajar peserta peserta didik kelas IX SMP Negeri 2 Waigete adalah faktor non sosial yaitu tempat dan fasilitas serta faktor sosial yaitu guru dan teman sebaya.
Penerapan Strategi Problem Based Learning dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pendidikan Agama Kristen Rosa Indica Purba; Romauli Lumban Toruan; Damayanti Nababan
Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Mei: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/inovasi.v2i2.1301

Abstract

The learning process in the classroom until now there are still teachers who position students as learning objects because students only listen to the material delivered by the teacher in front of the class as the main source of learning and the method used by the teacher mostly uses the lecture method, so it's easy for students to feel bored with the material given because it is less interesting. The problem-based learning model is different from other models because the teacher's role is to present students with a problem that exposes students to be active in solving problems. So the teaching and learning process using the Problem Based Learning model is the right choice in formulating problem-based learning. The purpose of writing this article is to assist students in developing inquiry and problem solving skills because solving problems has a real world context. Where giving these problems faced students in groups to have innovative skills and student motivation in learning. Keywords: problem based learning, student’s learning motivation, Christian education.
The The Role Of Pasar Kampung Osing In Improving The Economy And Culture Of Kemiren Village Rifdah Nurjihan Shabrina; Elia Nur Fadillah
Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Mei: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/inovasi.v2i2.1358

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam kebudayaan dan setiap daerahnya pasti memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Pelestarian budaya di era modern dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan membuat pasar tradisional seperti Pasar Lokal Kampung Osing yang berada di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengulik lebih dalam mengenai peran dari Pasar Lokal Kampung Osing dalam meningkatkan perekonomian dan kebudayaan Desa Kemiren. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi dan sumber data penelitian didapatkan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pasar Lokal Kampung Osing ada karena untuk menaikkan harga jual jajanan khas Suku Osing dan untuk memperkenalkan keunikan Suku Osing kepada wisatawan lokal maupun wisatawan internasional. Adanya pertunjukan musik Lesung dan Jaranan serta pedagang yang menggunakan pakaian tradisional Suku Osing menjadi daya tarik tersendiri dalam menarik wisatawan. Bantuan-bantuan yang telah diberikan membuat Pasar Lokal Kampung Osing menjadi lebih bagus dan menarik. Pasar Lokal Kampung Osing memberikan peran yang besar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan perekonomian Desa Kemiren. Selain itu, dengan adanya pasar tersebut, kebudayaan Suku Osing juga semakin dikenal oleh masyarakat luas. Inovasi-inovasi tetap dilakukan oleh panitia Pasar Lokal Kampung Osing agar pasar tersebut tetap lestari dan berkelanjutan.
The PERSPEKTIF ‘MISTIS’ DAN KONSTRUKSI SOSIAL RITUAL SEBLANG OLEHSARI Rica Agatha; Reefadhinta Novta Amelia; Rifdah Nurjihan Shabrina
Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Mei: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/inovasi.v2i2.1368

Abstract

Peneliti mengkaji hal yang meliputi ritual Seblang di desa Olehsari Kabupaten Banyuwangi yang menceritakan mengenai beberapa adanya kemunculan ritual Seblang yang dijadikan simbol ‘tolak balak’ oleh masyarakat Olehsari. Peneliti menjelaskan beberapa proses ritual seblang dan filosofi mengenai awal mulanya ritual seblang yang dilakukan secara turun temurun dari nenek moyang hingga anak cucu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa hal yang harus digali secara mendalam tentang kehidupan kebudayaan Seblang. Kemunculan ritual Seblang ini berawal dari adanya suatu ‘pagebluk’ yang menyerang lereng gunung Ijen yang mengakibatkan banyak terjadi musibah seperti orang sakit serta banyak hasil panen yang gagal. Mengingat bahwa masyarakat tradisional pada zaman dahulu masih percaya akan adanya hal mistis. Selanjutnya beberapa hal yang mendasari adanya ritual seblang yang dipercayai masyarakat Olehsari agar terjadinya tolak balak dan dijauhkan dari segala musibah yang ada.
Dramaturgi Kehidupan Pengemis Alun-Alun Kabupaten Jember Moh. Mahdy Abyyu; Yunitasari Anggraeny; Velysa Novita Hariyanto
Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Mei: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/inovasi.v2i2.1343

Abstract

Kemiskinan menjadi keterbatasan masyarakat pinggir bergabung dalam dunia kerja dan dipersulit dengan kompleksitas kualifikasi kerja perusahaan (Ijazah pendidikan). Angka kebutuhan ekonomi tinggi dan sedikitnya lapangan pekerjaan mempersulit kesempatan bertahan hidup, sehingga menganggur menjadi kepasrahan untuk dilakukan. Dalam upaya bertahan hidup, kondisi mepet menyempitkan jarak pandang pikiran sehingga semua jalan akan ditempuh, sehingga muncul fenomena pengemis yang menyebar di alun-alun kota Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dengan memahami fenomena pengemis yang dibahas dari sudut pandang pelaku, yang bertujuan mengungkap kehidupan sebenarnya pengemis di Alun-alun kabupaten Jember. Penelitian ini mengambil sudut pandang teori dramaturgi dari Erfing Goffman yang memandang kehidupan sebagai panggung sandiwara. Label pengemis tidak melulu perihal kemiskinan. Beberapa oknum memanfaatkan “pekerjaan” pengemis sebagai jalan untuk malas bekerja, padahal secara kualifikasi dia mampu. Dalam penelitian ini, kesimpulan diambil bahwa pengemis di Alun-alun Jember tidak semua adalah masyarakat miskin dengan keterbatasan dalam bekerja, masih terdapat masyarakat dengan kondisi mampu menjual harga dirinya dengan menjadi pengemis dengan dalih penghasilan yang lebih menjanjikan. Selain itu, tidak ada upaya yang cukup efektif dari satpol PP dalam menindaklanjuti fenomena pengemis. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah Kabupaten Jember agar dapat menerapkan kebijakan hukum yang tepat berkaitan dengan fenomena pengemis dan sedikitnya lapangan pekerjaan.
STRATEGI BERTAHANNYA WARUNG KELONTONG DALAM GEMPURAN MARKET MODERN Yohanna Meilani Putri; Rica Agatha; Reefadhinta Novta Amelia
Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Mei: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/inovasi.v2i2.1423

Abstract

The development of the times has brought the transition of the traditional era to modern. The existence of grocery stalls is synonymous with small businesses that provide consumers' daily needs at affordable prices. The existence of modern retail that mushroomed like a large market caused competition to threaten the existence of traditional retail. More and more large markets are also taking advantage of the era of technology and social media so that they are involved as online markets. The onslaught of the times and the advancement of modern retail has caused grocery stalls that are friendly to the community to be threatened. Although it varies in order to meet the needs of the community, it certainly creates negative and positive sides, especially for grocery stalls so that it requires various strategies to survive and develop at this time.
KONSTRUKSI SOSIAL PEKERJAAN PEMULUNG TPA PAKUSARI KABUPATEN JEMBER Yunitasari Anggraeny; Moh. Mahdy Abyyu; Velysa Novita Hariyanto
Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Mei: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/inovasi.v2i2.1436

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali konstruksi sosial tentang pekerjaan pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 4 responden, yang terdiri dari pekerja pemulung, masyarakat, dan pihak terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesi pemulung dianggap sebagai pekerjaan yang rendah dan kurang bergengsi oleh sebagian masyarakat. Namun, para pemulung di TPA Pakusari memandang pekerjaan ini sebagai sumber penghasilan yang penting dan mereka memiliki keahlian khusus dalam mengumpulkan barang-barang bekas yang masih memiliki nilai. Selain itu, para pemulung dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti kondisi kerja yang tidak aman, keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan, serta stigma negatif yang melekat pada profesi mereka. Meskipun demikian, para pemulung di TPA Pakusari memiliki strategi dan mekanisme untuk mengatasi stigma negatif dan membangun identitas positif sebagai pemulung.
BENTUK SOLIDARITAS SOSIAL PEDAGANG KAKI LIMA DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI EKONOMI PEDAGANG Riris Puspitasari; Putri Ayu Pratna Paramita; Haidar Sofi Al Kharis
Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Mei: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/inovasi.v2i2.1473

Abstract

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup berdampingan dan bekerja sama dengan tujuan dapat mengatur hidup mereka dan mereka merupakan satu kesatuan sosial. Saling berhubungan dan hidup berdampingan sehingga terciptanya kekuatan sosial dengan karakter mereka yang khas merupakan sebuah fakta sosial yang menarik. Perbedaan Karakter sosial mengenai fungsi tertentu membuat individu-individu semakin saling ketergantungan dan menjadi dasar bagi bentuk-bentuk baru solidaritas sosial. Manusia sebagai mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tetapi juga Membutuhkan manusia yang lain. Disaat menjalani sebuah kehidupan manusia dengan manusia yang lain, mereka memiliki fungsi yang berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan hidup dan terwujudnya hubungan antar manusia. Oleh sebab itu, hubungan antara manusia di sebuah kelompok masyarakat harus lebih erat untuk menciptakan hubungan yang terjalin dengan baik. Aktivitas interaksi antara manusia sangat penting. Sebuah kunci kehidupan sosial merupakan adanya interaksi sosial, jika tidak ada interaksi sosial maka tidak akan adanya kehidupan.
Strategi Pengembangan Ekonomi Pada Pedagang Angkringan di Kota Jember Eka Putri Qomaria; Dina Mardiana
Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Mei: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/inovasi.v2i2.1474

Abstract

After going through a long stage of progress, the economic aspect in conclusion has come to the degree of innovative economy. A situation where various business opportunities are wide open and creativity is a determining aspect of the development of this economic zone. This paper examines developments and innovative economic development strategies through culinary endeavors raised by angkringan traders in Jember City. This research uses a descriptive qualitative research approach, namely with the meaning of understanding events about what is felt by research subjects such as actions, attitudes, assumptions and others. Research results prove that the development of this angkringan business is driven by the will of the authorities and local residents to create an activity square. In its development, the culinary efforts of these angkringan traders experienced an increase, resulting in an important impact on economic development and family safety. Some of the business actors who have been in the culinary business for a long time already have a large income, which affects their social life. Even so, this effort has faced setbacks, as a result affecting the economic situation of the families of the traders.
Hilangnya Minat Generasi Muda dalam Keberlanjutan Industri Rumahan Gula Merah Nindi Laili Safitri; Wulan Fadillah; Irma Juliana
Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): Mei: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/inovasi.v2i2.1477

Abstract

Indonesia is an agricultural country, the plantation sub-sector provides an important role for the national economy. Coconut commodity is one of the big commodities. Wuluhan sub-district has a large potential for coconut plantations, when compared to other areas in Jember. The large use of coconut sap by the Lojejer community has made this village a Center for the Brown Sugar Industry. As time goes by, the brown sugar home industry in Lojejer village is decreasing. The absence of regeneration makes the number of existing home industries decrease. The purpose of this research is to find out the change in interest of the younger generation in the brown sugar cottage industry in Lojejer village by using qualitative methods and a phenomenological approach is used to understand how individual views or experiences are so that they are not interested or change in interest in continuing the existing cottage industry. factors that cause changes in interest in the younger generation in the existing brown sugar home industry, high work risk factors are one of them, tapping coconut sap which still uses traditional methods there is no guarantee of safety obtained with income that is not appropriate. The younger generation prefers to work in other sectors with lower work risks and prefers to work in sectors that provide more certain income benefits. Not a few of the youth who prefer to work as fishermen. The role of the government in providing socialization in using appropriate personal protective equipment to minimize work accidents among coconut sap tappers is urgently needed. The younger generation with their thoughts and knowledge of technology is expected to be able to contribute to the sustainability of the brown sugar processing process.

Page 1 of 1 | Total Record : 10