cover
Contact Name
Mister Gidion Maru
Contact Email
mrgidionmaru@unima.ac.id
Phone
+6281340075651
Journal Mail Official
mrgidionmaru@unima.ac.id
Editorial Address
Jl Kampus Tonsaru, Tondano
Location
Kab. minahasa,
Sulawesi utara
INDONESIA
Kompetensi: Jurnal Bahasa Dan Seni
ISSN : 23373504     EISSN : 27979970     DOI : 10.36582
The Scientific Journal of Language and Art is a scientific journal with a scope of language, culture, art and literature including its learning methods and theories that are published online every month. KOMPETENSI carries efforts to disseminate scientific ideas and the best learning practices in order to improve, the quality of science, and the dissemination of knowledge and technology for students, lecturers and observers of science in the scope of the fields of language and art as well as literature and culture. KOMPETENSI articles in the form of research results, or the results of studies and reflections on practices and learning methods related to language, literature, art, culture and teaching that have never been published before.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 12 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni" : 7 Documents clear
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD DALAM PEMBEBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JEPANG DI SMA NEGERI 1 SIAU TIMUR Elshaday Mangembulude; Fince L. Sambeka; Rianna J. Sumampouw
KOMPETENSI Vol. 2 No. 12 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan media flash card dalam menunjang proses belajar dan mengajar merupakan salah satu strategi yang sangat efektif untuk digunakan dalam belajar bahasa Jepang, lebih khusus untuk meningkatkan kemampuan pelafalan kosakata pada siswa. Dengan adanya media flashcard dapat membantu para siswa untuk mengekspresikan dan mengembangkan daya ingat mereka tentang hal-hal yang baru dipelajari baik dilingkungan sekolah maupun lingkungan kehidupan sehari-hari. Adapun metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, serta ditindak lanjuti dengan teknik pengelolahan data berdasarkan uji-t. Yang didapat dari hasil pre-test dan post-test kemudian diperoleh rata-rata dari hasil belajar siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, untuk hasil pengujian hipotesis peneliti menggunakan statistik uji-t, untuk melihat hasil yang diperoleh setelah menggunakan media flashcard dan baik untuk diterapkan kepada siswa.
RESEPSI NILAI-NILAI MORAL DALAM PUISI “SAJAK KEPADA BUNG DADI” KARYA WIJI THUKUL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BITUNG Deril Mangundap; Intama J. Polii; Viktory N. J. Rotty
KOMPETENSI Vol. 2 No. 12 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang resepsi nilai-nilai moral apa saja yang ada dalam puisi “sajak kepada bung dadi” dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri, serta bagaimana respsi siswa terkait nilai-nilai moral dalam puisi “sajak kepada bung dadi” dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripttif kualitatif. Hasil penelitian ini di peroleh melalui hasil observasi, wawancara, serta tanggapan siswa tentang Nilai-nilai Moral Puisi. Dari hasil penelitian ini terdapat pada nilai moral di dalam puisi yang di lihat oleh bait per bait. Bait pertama, Nilai-nilai moral yang terkandung dalam bait pertama yaitu nilai cinta tanah air dengan cara berpikir, berperilaku yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan rasa hormat yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, budaya sosial, ekonomi dan politik bangsa. Bait kedua Nilai-nilai moral yang terkandung dalam bait kedua yaitu nilai Demokratis, bagaimana berpikir, berperilaku dan bertindak yang menghargai hak dan kewajiban. Pada Langkah-langkah pengumpulan data terdapat bermacam-macam resepsi siswa yaitu (1) Mencatat data berupa kata, kalimat, ungkapan, (teks) yang berkaitan dengaan nilai-nilai moral yang terdapat dalam puisi, (2) Menganalisis kajian puisi dalam nilai moral dalam karya Wiji Thukul, (3) Menyimpulkan hasil kajian yang terdapat dalam puisi, (4) Menyusun laporan hasil penelitian, (5) Melaporkan hasil penelitian.
NILAI-NILAI BUDAYA DALAM CERITA RAKYAT SANGIHE “BUKIDE BATU” DAN “GUMANSALANGI” DAN IMPLIKASINYA BAGI PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH Yolkhya Lawendatu; Donal M Ratu; Wimsje R. Palar
KOMPETENSI Vol. 2 No. 12 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah :1) Mendeskrispsikan nilai budaya yang terdapat dalam cerita rakyat Sangihe “Bukide Batu” dan “Gumansalangi’ dan 2) mendeskripsikan Implikasi hasil penelitian bagi pembelajaran sastra di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah cerita rakyat Sangihe “Bukide Batu” dan “Gumansalangi”.Penelitian ini menggunakan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan ceriat rakyat “Bukide Batu” terdapat nilai budaya berupa simbol, sikap, dan kepercayaan. Simbol tersebut menggambarkan kehormatan dan kekeramatan, yakni “Putri Sangiang” dan “Bukide Batu”. Simbol yang kedua “Bukide Batu” sebuah tempat di perbukitan yang adalah pusat kerajaan Tabukan. Bukide Batu menyimbolkan kejayaan kerajaan Tabukan. Bukit itu memiliki kekuatan gaib yang melindungi dan menangkal setiap serangan yang datang. Nilai budaya yang bertalian dengan sikap dalam cerita rakyat “Bukide Batu” adalah tanggung jawab dan keberanian. Sementara nilai buruk, yang bertentangan dengan norma budaya masyarakat adalah kelicikan dan tidak menghormati. 2. Nilai budaya dalam cerita Rakyat “Gumansalangi adalah simbol dan sikap. Simbol merujuk pada ayah “Pangeran Gumansalangi”. Ayah Pangeran Gumansalangi menyimbolkan ketegasan mendidik dan memerintah sebagai raja. Naga menyimbolkan teror ketakutan, karena hewan ini diyakini dapat menyemburkan api dari mulutnya yang dapat menghanguskan apa saja. Simbol lain yang ditampilkan dalam cerita rakyat “Gumansalangi” adalah sebuah tempat yang bernama “Salurang”. Salurang memiliki arti “pengagungan” karena di tempat ini Pangeran Gumansalangi dan Putri Konda disambut, dimuliakan, dan diagungkan, kemudia diganti namanya menjadi “Medelu” yang berarti “bagaikan Guntur” dan “Mekila” yang berarti “bagaikan kilat”. Nilai budaya mengenai sikap yang tercermin dari cerita rakyat ini tampak pada sifat tokoh cerita. Dalam cerita ini sikap tegas dan adil ditampakkan oleh Raja Mindanau dan keberanian yang tampak pada tokoh-tokoh cerita yang adalah anak dan cucu Pangeran Gumansalangi membangun kerajaan sekalipun mendapat banyak tantangan.
LAGU AMEN BROTHER SEBAGAI MUSIK PENGIRING BREAKING DANCE PADA KOMUNITAS REJASQ SQUAD MANADO Hendrico B. Lomban; Dinar Sri Hartati; Sri Sunarmi
KOMPETENSI Vol. 2 No. 12 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ritme lagu Amen Brother sebagai musik pengiring Breaking Dance pada komunitas Rejasq Squad Manado beserta koreografinya. Hal tersebut dikarenakan koreografi Breaking Dance pada komunitas Rejasq Squad menggunakan musik pengiring dengan aliran musik yang mempunyai pola ritme yang berbeda. Awal perkembangan tarian modern Breaking Dance di kota Manado disekitar tahun 1999-2000 oleh para anak muda dari pulau Jawa dan luar negeri. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Musikologi. Pengumpulan dan pengelolahan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Contoh tentang pola gerak dasar dalam Breaking Dance yang digunakan komunitas Rejasq Squad Manado yaitu Top Rock, Foot Work/Foot Rock, Power Move dan Freeze Style. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa lagu Amen Brother sebagai musik pengiring yang digunakan dalam koreografi Breaking Dance pada komunitas Rejasq Squad Manado mempunyai ritme musik breakbeat yang dimainkan dalam instrumen drum set dengan tempo 130 bpm. Lagu ini diterbitkan pada tahun 1969 oleh grup soul bernama The Winstons. Berdasarkan uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa lagu Amen Brother sebagai musik pengiring Breaking Dance pada komunitas Rejasq Squad Manado membuat kesan ragam gerak lebih atraktif dan berenergi dengan ritme breakbeat tempo cepat. Walaupun pada gerakan Breaking Dance menggunakan teknik ragam gerak yang rumit dengan hitungan 1x2, 1x4 dan 1x8 pada setiap gerakannya, tetapi kesan tarian dengan musik iringannya yang cepat menjadikan lebih hidup dan tidak meninggalkan gerak-gerak khas akrobatiknya.
PEMBELAJARAN MUSIK KOLINTANG DI SMP NEGERI 1 ERIS Satri Dio Lumingkewas; Meyny Kaunang; Sri Sunarmi
KOMPETENSI Vol. 2 No. 12 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode dalam pembelejaran Seni Musik Kolintang di SMP Negeri 1 Eris. Seni Musik Kolintang di SMP Negeri 1 Eris termasuk dalam mata pelajaran Seni Budaya pada kelas VII sampai dengan IX. Kolintang adalah salah satu musik tradisi Minahasa yang masuk dalam mata pelajaran seni budaya (seni musik) pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) daerah Sulawesi Utara. “Kolintang adalah satu jenis (genre) musik, yang terdiri dari seperangkat instrumen yang terbuat dari bilah-bilah kayu. Jenis musik ini berbentuk ansambel, yang saat ini umumnya terdiri dari 7 sampai 10 instrumen yaitu instrumen Melodi terdiri dari 1 atau 2 buah, dan pengiringnya yang terdiri dari Banyo, Ukulele, Gitar, Celo, dan Bass. Instrumen-instrumen musik ini terbuat dari bilah-bilah kayu yang menghasilkan suara (Xylophone), dan sumber bunyinya berasal dari kayu itu sendiri (Idiophone). Untuk menghasilkan bunyi, Kolintang dibunyikan dengan cara dipukul sehingga Kolintang tergolong dalam musik perkusi. Permasalahan yang menjadi perhatian utama adalah bagaimana metode yang dipakai dalam pembelajaran musik Kolintang di SMP Negeri1 Eris. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Musikologi dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Saat ini peneliti mengambil beberapa contoh tentang pembelajaran yang akan dibahas yaitu pembelajaran Pattern Dangdut, Pattern Slow Rock, metode PAIKEM, dan strategi pemebelajaran musik kolintang pada group Bapontar. Berdasarkan hal-hal diatas maka dengan ini peneliti menyimpulan bahwa dengan metode PAKEM yang digunakan dalam pembelajaran musik Kolintang di SMP Negeri 1 Eris menjadikan Group Musik Kolintang yang anggotanya merupakan para remaja yang berumur 11 tahun sampai 15 tahun ini paling sering diminta untuk menampilkan permainan Musik Kolintangnya dalam acara-acara bahkan ditempat peribadatan umat kristiani. Di setiap penampilan dari group kolintang SMP Negeri 1 Tandengan ini selalu mengibur dan memukau para penimat yang menikmati penampilan mereka. Karena dalam permainan kolintangnya, grup ini juga menyertakan sedikit koreografi pada setiap aksen-aksen yang terdapat dalam lagu, sehingga grup ini bukan hanya enak didengar akan tetapi dengan dipandang juga dapat menikmati musiknya”.
CAMPUR KODE KOSA KATA BAHASA BANGGAI TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KERUKUNAN MONTOLUTUSAN MAHASISWA DAN PELAJAR PAU BANGGAI KEPULAUAN YANG ADA DI TONDANO Meriyawati Lania; Oldie S. Meruntyu; Thelma I. M. Wengkang
KOMPETENSI Vol. 2 No. 12 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian campur kode secara umum merupakan bagian keilmuan oleh sosiolinguistik dan membuka peluang untuk peneliti mempelajari segala yang terjadi dalam percakapan pada umumnya dalam situasi yang cenderung mencampurkan kedua bahasa yakni bahasa Ibu bahasa Banggai. Campur kode dapat dikaji dari berbagai sudut pandang seperti bentuk, tempat terjadi, pola fungsi dan tujuan campur kode itu sendiri. Campur kode yang terjadi dalam percakapan anggota rukun misalnya, begitu sering terjadi dengan jenis campur kode yang bermacam-macam dalam suatu tindak komunikasi. Campur kode sering kali terjadi disuatu tempat yang di dalamnya terdapat berbagai etnis, suku, budaya, bahasa, dan ragam budaya, salah satu fenomena yang terjadi adalah di banggai kepulauan misalnya, dalam skala wilayah banyak mahasiswa dari luar yang menuntut ilmu di universitas yang ada di tondano yang berasal dari banggai dalam posisi ini mereka membawa ciri khas masing-masing daerah baik suku, bahasa, agama maupun sosial dan budaya. Kondisi ini mengharuskan mahasiswa beradaptasi dengan lingkungan dimana ia tinggal sementara ia harus menuntut ilmu. Hal ini karena mahasiswa tersebut akan bertemu dan berkomunikasi dengan orang lain yang beraneka ragam. Misalnya, pau lipu banggai Kepulauan yang berkuliah di Unima Tondano, yang berasal dari Banggai Kepulauan harus tetap beradaptasi karena masing-masing individu mempunyai ciri khas yang berbeda. Salah satu bentuk interaksi dan komunikasi pau pelajar Banggai tidak hanya menggunakan bahasa nasional saja yaitu bahasa Indonesia, tetapi juga menggunakan bahasa daerah (bahasa ibu) masing-masing.Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan campur kode kosa kata bahasa Banggai dalam penggunaan Bahasa Indonesia di kerukunan Montolutusan Mahasiswa dan Pelajar Pau Banggai Kepulauan. (2) Mengetahui dan mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya campur kode kosa kata bahasa Banggai dalam penggunaan Bahasa Indonesia di kerukunan Montolutusan Mahasiswa dan Pelajar Pau Banggai Kepulauan.
KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IX SMP KATOLIK ST. FRANSISKUS DE SALLES KOKOLEH Sonia S. Kansil; Selviane E. Mumu; Nontje J. Pangemanan
KOMPETENSI Vol. 2 No. 12 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas IX SMP Katolik St. Fransiskus De Salles Kokoleh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif adalah metode penelitian yang menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh. Sumber data 24 siswa yaitu kelas IX SMP Katolik St. Fransiskus De Salles Kokoleh. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis yaitu tes menulis teks anekdot. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas IX dilihat dari 4 kategori penilaian yaitu kategori amat baik, baik, sedang, dan kurang. siswa yang memiliki tingkat kemampuan menulis teks anekdot dengan kategori amat baik sebanyak 8 siswa (33,3%), siswa yang memiliki tingkat kemampuan menulis teks anekdot dengan kategori baik sebanyak 9 siswa (37,6%), siswa yang memiliki tingkat kemampuan menulis teks anekdot dengan kategori sedang sebanyak 7 (29,16%), dan siswa yang memiliki tingkat kemampuan menulis teks anedot dengan kategori kurang sebanyak 0 siswa. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan menulis berada pada kategori baik pada interval 72-89. Jadi diketahui bahwa kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas IX SMP Katolik St. Fransiskus De Salles Kokoleh masuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 81,67.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol. 4 No. 1 (2024): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 3 No. 12 (2023): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 3 No. 11 (2023): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 3 No. 10 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 3 No. 03 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni Vol. 3 No. 02 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni Vol. 3 No. 9 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 3 No. 8 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 3 No. 7 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 3 No. 6 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 3 No. 5 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni Vol. 3 No. 4 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni Vol. 3 No. 1 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 2 No. 12 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni Vol. 2 No. 11 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 2 No. 10 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 2 No. 07 (2022): KOMPETENSI: JURNAL BAHASA DAN SENI Vol. 2 No. 06 (2022): KOMPETENSI: JURNAL BAHASA DAN SENI Vol. 2 No. 05 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 2 No. 04 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 2 No. 03 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 2 No. 02 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 2 No. 01 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 2 No. 9 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 2 No. 8 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 1 No. 12 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 1 No. 11 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 1 No. 10 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 1 No. 09 (2021): KOMPETENSI : Jurnal Imiah Bahasa dan Seni Vol. 1 No. 07 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 1 No. 06 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 1 No. 05 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 1 No. 04 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 1 No. 03 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 1 No. 02 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 1 No. 01 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni Vol. 1 No. 8 (2021): KOMPETENSI : Jurnal Imiah Bahasa dan Seni More Issue