cover
Contact Name
Fauji Nurdin
Contact Email
kangdensus88@gmail.com
Phone
+6285348484588
Journal Mail Official
dinamikakesehatan@gmail.com
Editorial Address
LPPM UNiversitas Sari Mulia Gedung D Lantai 1 JL. Pramuka No. 02 Banjarmasin Kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Published by Universitas Sari Mulia
ISSN : 20863454     EISSN : 25494058     DOI : https://doi.org/10.33859/dksm
Core Subject : Health, Education,
The Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan keperawatan is a peer-reviewed, open-access journal, disseminating the highest quality research in the field relevant to midwifery and nursing in the form of meta-analyses, research results, literature studies, clinical practice, and case reports/case, reports. The focus and coverage of the Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatanl includes: Maternal Health - Midwifery / Midwifery - Pregnancy / Pregnancy - Antenatal care - Labor - Postpartum / Post Partum - Child Health / Child Health (Neonates, Babies, Children under five years old and Pre-school Children) - Family planning - Reproductive Health / Reproduction Health - Adolescent Reproductive Health / Adolescent Health - Between and Pre-Conception Period - Pre Menopause Health / Pre Menopause - Elderly Health - Women of childbearing age - Midwifery community - Family planning - Reproduction health - Emergency Nursing - Maternity Nursing - Mental health Nursing - Nursing Soul - Medical surgery Nursing - Community Nursing
Articles 86 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan" : 86 Documents clear
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT SAAT PANDEMI COVID 19 DI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU: A LITERATUR REVIEW Dinah Diinah; Subhannur Rahman
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.555

Abstract

Latar Belakang: Awal tahun 2020 ini umat manusia diseluruh dunia digemparkan dengan fenomena pandemi Virus Corona (Covid-19) yang membuat kepanikan dimana-mana. Ratusan ribu manusia terinfeksi dan ribuan lainnya meninggal dunia. Corona virus sangat menimbulkan dampak besar bagi kesehatan fisik, ekonomi, sosial sampai dengan permasalahan mental, seperti kepanikan, ketakutan dan kecemasan.Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan perawat pada saat pandemi COVID 19 di Negara China, Iran dan Italia.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literature dari beberapa database seperti Pubmed, Google Scholar dan Biomed Central dengan melakukan sintesis naratif dari pencarian utama pada tingkat kecemasan perawat di negara Cina, Iran, dan Italia.Hasil: Dari 10 artikel yang mengulas tentang kecemasan perawat saat pandemi COVID 19.daari ke 3 negara tersebut ternyata tingkat kecemasan perawat di Negara Italia lebih tinggi dari negara iran dan China. Hal tersebutkarena pada negara italia mereka rendahnya tingkat kesadaran terhadap diri sendiri, self efficacy yang rendah, dan kurangnya informasi.Simpulan: Simpulannya yaitu perawat  harus mampu mengontrol emosi agar tidak menjadi emosi negatif , selain dari pada itu perawat harus mempunyai pedoman untuk kesehatan jiwa dalam menangani COVID 19 Kata kunci : COVID 19, Kecemasan Perawat. Background: Beginning in 2020, humans throughout the world were shocked by the phenomenon of the Corona Virus pandemic (Covid-19) which caused panic everywhere. Hundreds of thousands of people were infected and thousands more died. Coronavirus has a huge impact on physical, economic, social health, and mental problems, such as panic, fear, and anxiety.Objective: This study aims to determine the level of anxiety of nurses during the 19th COVID pandemic in China, Iran, and Italy.Method: This study uses a literature study approach from several databases such as Pubmed, Google Scholar, and Biomed Central by conducting narrative synthesis of the main searches on the level of nurse anxiety in China, Iran, and Italy.Results: From 10 articles reviewing nurses' difficulties during the COVID pandemic 19. In these 3 countries, the level of difficulty of nurses in Italy was higher than in Iran and China. This is the case in Italy, they have low self-awareness, low self-efficacy, and lack of information.Conclusion: The conclusion is that nurses must control emotions so that they do not become negative, other than that nurses must have a direction for mental health in preparation for COVID 19Keywords: COVID 19, Nurse Anxiety.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECUKUPAN STATUS GIZI BALITA DI KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2019 Ristika Julianty Singarimbun
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.567

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari dapat mempengaruhi status gizi balita, hal ini dapat dilihat dari konsumsi makanan yang diberikan kepada balitanya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi balita, pengetahuan ibu tentang gizi dan Faktor-faktor yang mempengaruhi kecukupan status gizi balita di Kecamatan Medan Tuntungan . Metode: Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai balita dengan menggunakan total sampling untuk pengambilan sampel dengan kriteria inklusi ibu yang mempunyai balita, dapat membaca, menulis, berkomunikasi dengan baik dan mempunyai KMS. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dan melihat KMS balita. Tehnik analisa data yang digunakan adalah Chi-square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 45,0% responden memiliki pengetahuan kurang dan 52,5% status gizi balita kurang. Penelitian juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita dimana nilai p0,05 (p=0,000).Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian disarankan petugas kesehatan untuk lebih sering melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita tentang pentingnya status gizi pada balita.Kata kunci : Pengetahuan, Status Gizi AbstractBackground: Knowledge in everyday life can affect the nutritional status of children under five, this can be seen from the consumption of food given to children.Objective: This study aims to determine the nutritional status of children under five, the knowledge of mothers about nutrition and the factors that affect the adequacy of the nutritional status of children under five in Medan Tuntung District.Methods: This study is a descriptive correlational study. The population in this study were mothers who have children under five using total sampling for sampling with the inclusion criteria of mothers who have toddlers, can read, write, communicate well and have KMS. The number of samples used in this study were 40 respondents. Data collection was done by filling out a questionnaire and looking at the toddler's KMS. The data analysis technique used is Chi-square.Results: The results showed that 45.0% of the respondents had less knowledge and 52.5% of the nutritional status of children under five was deficient. The study also showed a significant relationship between maternal knowledge about toddler nutrition where the p value was 0.05 (p = 0.000).Conclusion: Based on the research results, it is recommended that health workers provide more frequent counseling to mothers with toddlers about the importance of nutritional status in toddlers.Keywords: Knowledge, Nutritional Status
Pengaruh Pemberian Kalsium Terhadap Penurunan Tekanan Darah Ibu Hamil Dengan Riwayat Preeklampsi Meldawati Meldawati
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.581

Abstract

Latar belakang: Preeklampsia adalah suatu sindrom spesifik pada kehamilan dengan gejala klinis berupa penurunan perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotelTujuan : penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan tekanan darah pada ibu hamil dengan riwayat preeklampsi sebelum dan setelah pemberian kalsium selama 8 minggu dengan dosis 3x500 mg/hariMetode : Penelitian ini menggunakan metode desain quasi eksperimental dengan rancangan pre-post test. Tehnik pengambilan sampel adalah Purposive sampel yaitu 30 ibu hamil.Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Paired T TestHasil : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan tekanan darah sebelum dan setelah pemberian kalsium dengan uji Paired T test di peroleh pValue  .000 0.05 artinya signifikan.Kesimpulan : pemberian kalsium menurunkan tekanan darah ibu hamil dengan riwayat preeklampsi Abstract Background: Preeclampsia is a specific syndrome in pregnancy with clinical symptoms of reduced organ perfusion due to vasospasm and endothelial activation.Objective: The purpose of this study was to determine changes in blood pressure and electrolyte levels in pregnant women with a history of preeclampsia before and after the administration of calcium for 8 weeks at a dose of 3x500 mg/day.Method: This study used a quasi-experimental design method with a pre-post test design. The sampling technique is a Purposive sample, which is 30 pregnant women. Data analysis uses univariate and bivariate analysis with Paired T-Test.Results: The results showed that there was a decrease in blood pressure before and after administration of calcium with the Paired T-test obtained pValue .000 0.05 meaning significantConclusion:. It was concluded that calcium reduced the blood pressure of pregnant women with preeclampsia,
POTENSI ANTISEPTIK POLIHERBAL DAUN SIRIH (Piper betle), KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) DAN TANAMAN BUNDUNG (Actinuscirpus grossus) PADA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Darini Kurniawati; Noval Noval; Kunti Nastiti
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.552

Abstract

Latar Belakang: Antiseptik adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti permukaan kulit dan membran mukosa. Daun sirih, jeruk nipis, bundung sudah banyak digunakan masyarakat untuk obat. Antiseptik dari poliherbal diyakini lebih aman dari pada zat kimia sintetis.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan antiseptik terhadap bakteri Staphylococcus aureus dari campuran ekstrak daun sirih, jeruk nipis dan bundung sebagai pengganti antiseptic dari bahan zat kimia sintetis pada tindakan keperawatan dan kebidanan.Metode: Metode penelitian adalah eksperimental dengan membuat formulasi uji konsentrasi F1 20%, F2 30%, F3 F4 40% dan F5 50% dan diujikan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi disk.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya antiseptik Daun Sirih, Jeruk Nipis dan  Bundung efektif sebagai antiseptic pada konsentrasi 40%  dengan efektifitas yang sama dari bahan antiseptic zat kimia sintetis. Konsentrasi  F1 20% tidak ada daya hambat dengan nilai yang sama pada kontrol negatif, pada F2 30% terdapat daya hambat lemah sebesar 7 mm, pada F3 40% terdapat daya hambat kuat sebesar 23 mm sama dengan kontrol positif, dan pada F4 50% terdapat daya hambat sangat kuat lebih besar dari kontrol positif yaitu 40 mm.Simpulan: Antiseptik dari bahan alam kombinasi Daun Sirih, Jeruk Nipis dan Bundung pada konsentrasi 40% mempunyai efektifitas antiseptic yang sama dari antiseptic dengan bahan zat kimia sintetis. Antiseptik poliherbal ini bisa digunakan untuk keperluan tindakan keperawatan dan kebidanan. Kata Kunci: Daun sirih-kulit jeruk nipis-tanaman bundung, antiseptik, tindakan keperawatan dan kebidananAbstractBackground: Antiseptic is a chemical compound used to kill or inhibit the growth of microorganisms in living tissues such as the surface of the skin and mucous membranes. Betel leaf, lime, bundung have been widely used by the community for medicine. Antiseptics from polyherbal are believed to be safer than synthetic chemicals.Purpose: The purpose of this study was to determine the antiseptic ability of Staphylococcus aureus bacteria from a mixture of betel, lime, and bundung extracts as an antiseptic substitute for synthetic chemicals in nursing and obstetrics.Methods: The research method was experimental by making test formulations with concentrations of F1 20%, F2 30%, F3 F4 40%, and F5 50% and tested against Staphylococcus aureus bacteria using the disk diffusion method.Results: The results showed that the antiseptic power of Betel, Lime and Bundung leaves was effective as an antiseptic at a concentration of 40% with the same effectiveness of synthetic chemical antiseptic substances. The concentration of F1 20% has no inhibitory power with the same value in the negative control, at F2 30% there is a weak inhibitory power of 7 mm, at F3 40% there is a strong inhibitory power of 23 mm, the same as the positive control, and at F4 50% there is Very strong inhibition power is greater than the positive control, which is 40 mm.Conclusion: Antiseptic made from natural ingredients a combination of Betel, Lime, and Bundung Leave at a concentration of 40% has the same antiseptic effectiveness as antiseptic with synthetic chemical substances. This polyherbal antiseptic can be used for the purposes of nursing and midwifery action.Keywords: Betel leaf-lime peel-bundung plant, antiseptic, nursing and obstetrics measures
PERAN DOSEN KEPERAWATAN SEBAGAI ROLE MODEL PENDIDIKAN KESEHATAN BERBASIS KARAKATER Agustinus Hermino
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.623

Abstract

Latar belakang: Pendidikan kesehatan yang bertujuan melahirkan insan cerdas dan berkarakter kuat. Dengan pendidikan kesehatan berbasis karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang mahasiswa keperawatan akan menjadi memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya hidup sehat dan berkehidupan sehat. Hal ini penting untuk mempersiapkan mahasiswa keperawatan menjadi insan yang sehat secara jasmani maupun rohani, dan menjadi insan yang cerdas dalam menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.Tujuan: memberikan pemahaman kepada Dosen Keperawatan dan orangtua sebagai pendidik di perguruan tinggi maupun di rumah dalam menumbuh kembangkan aspek-aspek hidup sehat dan berkehidupan sehat dalam peibatan tiga aspek, yaitu aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action) yang pada akhirnya akan menjadi sebuah pembiasaan positif untuk hidup bersih dan sehat, baik untuk dirinya sendiri maupun lingkungannya.Metode: Penulisan ilmiah ini dilakukan dengan melakukan analisa akademik dari aspek berbagai sumber rujukan relevan sehingga menemukan makna teoritis baru dalam rangka menjawab tantangan yang terjadi di masyarakat. Hasil: Pendidikan kesehatan berbasis karakter dapat diajarkan melalui metode internalisasi dengan mengedepankan pada peneladanan, pembiasaan, penegakan peraturan, dan pemotivasian. Dengan demikian maka pendidikan kesehatan berbasis karakter dapat dilakukan secara intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Intrakurikuler terintegrasi ke dalam matapelajaran, sedangkan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran, dimana kesemuanya dapat dilakukan melalui keteladanan, penanaman kedisiplinan, pembiasaan, penciptaan suasana kondusif dan integrasi-internalisasi. Disamping itu, kolaborasi komunikasi antara orangtua dan dosen kepada anak atau mahasiswa akan membawa mahasiswa pada tumbuh kembangnya karakter yang baik dan kuat akan pentingnya hidup sehat dan berkehidupan sehat yang akan menunjang pencapaian masa depan yang baik. Kata kunci: pendidikan kesehatan, karakter, hidup sehat AbstractBackground: Health education aimed at giving meaning to intelligent people and strong characters. With character-based health education that is applied systematically and sustainably, a child will have a good understanding of the importance of healthy living and healthy living. This is important to prepare children to be healthy individuals physically and spiritually, and to be intelligent people in facing all kinds of life's challenges, including challenges to succeed academically. Purpose: Character-based health education has the aim to provide understanding to lecturers and parents as educators at the university and at home in developing aspects of healthy living and healthy living in engaging three aspects, namely aspects of knowledge or cognitive, feeling, and actions that will eventually become a positive habit to live clean and healthy, both for themselves and the environment Method: This scientific paper is carried out by conducting academic analysis from various aspects of relevant reference sources so as to find new theoretical meaning in order to answer the challenges that occur in society.Results: Character-based health education can be taught through internalization methods by prioritizing modeling, habituation, rule enforcement, and motivation. Thus, character-based health education can be done intracuricular or extracurricular. Intrakuricular is integrated into the subjects, while extracurriculars are done outside of class hours, all of which can be done through example, instilling discipline, habituation, creating a conducive atmosphere, and integration-internalization. Besides, communication collaboration between parents and lecturers to children or students will bring students to the development of the good and strong character of the importance of healthy living and healthy living that will support the achievement of a good future. Keywords: health education, character, healthy life
HUBUNGAN ACCESS BLOCK DENGAN PERBURUKAN KONDISI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD ULIN BANJARMASIN Julianto Julianto; Izma Daud; Sari Milyati
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.528

Abstract

Abstrak  Latar Belakang :Access block adalah situasi dimana pasien yang mengalami lama rawat di IGD 6 karena kurangnya akses ke ruang rawat inap dan kepadatan jumlah pasien yang tidak terkendali, dampaknya ditemukan bahwa semakin lama access block  semakin tinggi pula perburukan pasien dalam 24 jam.Tujuan : ini bertujuan untuk mengetahui hubungan access block dengan perburukan kondisi pasien di Instalasi Gawat Darurat RSUD Ulin Banjarmasin.Metode :Penelitian menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang diambil berjumlah 40 orang dengan teknik pengambilan accidental sampling. Analisis data melalui uji spearman rank.Hasil : Hasil uji dipapatkan nilai p hitung 0,000 (0,05) ada hubungan antara access block dengan perburukan kondisi pasien di instalasi gawat darurat RSUD Ulin Banjarmasi.Simpulan: Berdasarka hasil penelitian Ada hubungan antara access block dengan perburukan kondisi pasien di Instalasi Gawat Darurat RSUD Ulin Banjarmasin dengan nilai P= 0,000 nilai α = 0,05 dengan nilai koefisien korelasi 0,588 Kata kunci: Access Block, Perburukan Pasien. Abstract Background :Access block is a situation where patients who experience length of stay in the ED 6 due to lack of access to the inpatient room and uncontrolled density of patients, it is found that the longer the access block the higher the deterioration of patients in 24 hours.Purpose: This study aims to determine the relationship of access block with deteriorating condition of patients in Emergency Installation Ulin Hospital Banjarmasin.Method : The research method uses an analytical design with a cross sectional approach. The number of samples taken is 40 people using the accidental sampling technique. Data analysis through spearman rank test.Result: The test results obtained p value calculated 0,000 (0.05) there is a relationship between the access block and deterioration of the patient's condition at the Ulin Banjarmasin Hospital emergency department.Conclusion: Based on the results of the study, there is a relationship between the access block and the worsening of the patient's condition at the Emergency Department of RSUD Ulin Banjarmasin with a value of P = 0.000 value α = 0.05 with a correlation coefficient value of 0.588. Keywords: Access Block, Patient worsening 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK AKIBAT HOSPITALISASI PADA USIA PRASEKOLAH DI RSU ADVENT MEDAN TAHUN 2019 Yani Lestari
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.574

Abstract

Latar Belakang: Dukungan keluarga adalah bantuan yang diberikan oleh keluarga kepada anggota keluarga yang membutuhkan ketika menghadapi masalah sedangkan kecemasan adalah reaksi yang timbul pada anak usia pra sekolah, khususnya  yaitu tanda fisik seperti ketegangan otot, peningkatan tekanan darah, resah, menutup muka dan suara kuat, intelektual seperti perhatian rendah terhadap sesuatu, disorientasi waktu, sosial dan emosional seperti menarik diri, depresi, menangis dan kemarahan. Tujuan: Tingkat kecemasan pada anak saat dirawat di rumah sakit yaitu sekitar 8,3- 27% dimana cemas akibat perpisahan yang dialami anak untuk usia prasekolah adalah 4 %, serta kecemasan anak pada  usia prasekolah yang sakit dan harus dirawat inap, merupakan salah satu bentuk gangguan jiwa yang berarti gangguan terpenuhinya kebutuhan emosional anak yang adekuat.Metode: desain penelitian analitik terhadap menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling berjumlah 30 responden yang merupakan keluarga dan pasien anak di RSU Advent Medan. Proses pengumpulan data  dilakukan terhadap pengisian kuesioner menggunakan metode wawancara. Uji yang digunakan peneliti adalah uji chi-square.Hasil: Berdasarkan  hasil uji chi square diperoleh nilai p (fisher) 0.05 (p=0,005). Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 3 orang anak yang mengalami kecemasan 100% tidak ada dukungan dari keluarga sebaliknya dari 24 orang anak tidak mengalami kecemasan sebesar 88,8% memperoleh dukungan dari keluarga, bukan hanya pada masalah fisiknya saja, tetapi juga masalah psikologis.Kesimpulan: Diharapkan kepada institusi Rumah sakit agar dapat memberikan informasi kepada keluarga pentingnya dukungan keluarga terhadap anak yang sedang menjalani hospitalisasi untuk menurunkan tingkat kecemasan anak.Kata kunci: Cemas anak, Dukungan keluarga, dan Hospitalisasi.  Abstract Background: Family support is assistance provided by families to family members in need when facing problems, while anxiety is a reaction that occurs in pre-school children, especially physical signs such as muscle tension, increased blood pressure, restlessness, covering of faces and a strong voice. , intellectual such as low attention to something, time disorientation, social and emotional such as withdrawal, depression, crying and anger.Objective: The level of anxiety in children when hospitalized is around 8.3-27%, where the anxiety due to separation experienced by children for preschool is 4%, and anxiety of children at preschool age who are sick and have to be hospitalized, is one form of mental disorder which means the disturbance of meeting the child's emotional needs is adequate.Methods: The design of this study was analytic using a cross sectional approach. Sampling using convenience sampling technique totaling 30 respondents who are families and pediatric patients at RSU Advent Medan. The data collection process was carried out on filling out the questionnaire using the interview method. The test used by researchers is the chi-square test.Results: Based on the results of the chi square test, the p value (fisher) was 0.05 (p = 0.005). From the results of the study, it is known that out of 3 children who experience anxiety 100% there is no support from their family, whereas 24 children do not experience anxiety as much as 88.8% get support from family, not only on physical problems, but also psychological problems. Conclusion: It is expected that hospital institutions can provide information to families on the importance of family support for children who are undergoing hospitalization to reduce children's anxiety levels. Keywords: Child anxiety, family support, and hospitalization.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN IMS PADA KELOMPOK USIA PRODUKTIF 15-24 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENTENG PALANGKA RAYA Dita Wasthu Prasida; Indriani Indriani; Sarah Kartika
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.612

Abstract

Latar belakang: Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Banyaknya kasus IMS pada kelompok usia 15-24 tahun disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya pengetahuan, sumber informasi dan sikap. Maka dari itu perlunya diketahui faktor dominan yang berhubungan dengan perilaku IMS sehingga dapat dilakukan tindakan perventif melalui faktor dominan tersebut.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan IMS pada kelompok usia produktif 15-24 tahun di wilayah kerja Puskesmas Menteng Palangka Raya.Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross-sectional dan menggunakan teknik sampling yaitu Proportional Random Sampling serta menggunakan uji statistik Regresi Linear Ganda dengan jumlah responden sebanyak 262 responden.Hasil: Hasil uji statistik Regresi Linear Ganda dengan Tingkat Signifikan yang digunakan yaitu 0,05 dan faktor yang diteliti yaitu pengetahuan dengan signifikan 0,010, sumber informasi dengan signifikan 0,000 dan sikap dengan signifikan 0,879. Berdasarkan hasil tersebut, faktor yang  sangat mempengaruhi perilaku adalah sumber informasi yang memiliki nilai signifikan paling rendah yaitu 0,000.Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa hasil uji statistik regresi linear ganda dengan tingkat signifikan yang digunakan yaitu 0,05 dan faktor yang diteliti yaitu pengetahuan dengan signifikan 0,010, sumber informasi dengan signifikan 0,000 dan sikap dengan signifikan 0,879. Berdasarkan hasil tersebut, faktor yang  sangat mempengaruhi perilaku adalah sumber informasi yang memiliki nilai signifikan paling rendah yaitu 0,000.Kata Kunci: Faktor, Perilaku Pencegahan, IMS Abstract Bacground: Sexually Transmitted Infection (STDs) are infections that pass from one person to another through sexual contact. A lot of prevalence it because of many kind factors, like knowledge, information and behavior. So, too important to know what the dominant factor, because by this we can do the preventive.Purpose: The purposed this research is to Analyzed Factors that correlated with teenager’s 15-24 years old preventive behavior  STD in Menteng Health public worked area Palangka RayaMethod : This research is Descriptive analytic with cross sectional approach that uses sampling using Proportional Random Sampling and Multiple Linear Regression Statistic Test with 262 respondents.Result: The result are knowledge with significant value 0,010, information with significant value 0,000 and behavior with significant value 0,879. That mean the dominant factor that correlated with preventive behavior  STD is information, it because the information have lowest significant value.Conclusion: It can be concluded that the results of multiple linear regression statistical tests with a significant level were used, namely 0.05 and the factors studied were knowledge with a significance of 0.010, sources of information with a significance of 0.000 and attitudes with a significance of 0.879. Based on these results, the factor that greatly influences behavior is the source of information that has the lowest significant value, namely 0.000. Keywords: Factor, preventive behavior, IMS
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAN FRAKSI HERBA CEPLUKAN (Physalis angulata L.) UNTUK MENGATASI INFEKSI Staphylococcus epidermidis SELAMA PERSALINAN Renata Tri Anggreany; Ismi Rahmawati; Fransiska Leviana
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.560

Abstract

Latar Belakang: Herba ceplukan (Physalis angulata L.) merupakan salah satu dari tanaman obat yang mengadung beberapa senyawa aktif yang diduga bersifat antibakteri. Kehamilan dengan ancaman persalinan preterm dikarenakan pertumbuhan kuman Staphylococcus epidermidis.Tujuan: dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksan, etil asetat, dan air herba ceplukan terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis.Metode: Penelitian eksperimental dengan melakukan penyarian herba ceplukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, kemudian difraksinasi dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air. Hasil ekstrak dan fraksinasi diuji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi dengan konsentrasi 20%; 10% dan 5%. Hasil  fraksi teraktif dilanjutkan uji makrodilusi. Identifikasi kandungan kimia herba ceplukan dikerjakan dengan menggunakan uji tabung dan Kromatorafi Lapis Tipis (KLT).Hasil: Penelitian menghasilkan rendemen ekstrak, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air berturutan sebesar 21,88; 10,90; 3,96 dan 52,00%. Hasil uji aktivitas antibakteri  menunjukkan fraksi n-heksan, etil asetat dan  air memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Fraksi etil asetat merupakan fraksi teraktif dibandingkan fraksi yang lain dengan diameter daya hambat terbesar pada konsentrasi 20% sebesar 23,33 mm. Fraksi etil asetat mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, dan terpenoid yang  bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakteri. Hasil penelitian dengan metode dilusi menunjukkan bahwa Konsentrasi Bunuh Minimum fraksi etil asetat adalah 5%. Kata kunci: herba ceplukan (Physalis angulata L.), fraksinasi, Staphylococcus epidermidis, antibakteri AbstractBackground: Cutleaf groundcherry herb (Physalis angulata L.) is one of the medicinal plants that contains several active compounds that are suspected to be antibacterial. Pregnancy with preterm labor risk caused by the growth of Staphylococcus epidermidis.Aim: This study was conducted to  determine the antibacterial activity of ethanol extract, fraction of n-hexane, ethyl acetate, and cutleaf groundcherry herb water against Staphylococcus epidermidis.Method: The extraction of cutleaf groundcherry herb was carried out by maceration method using 70% ethanol, then fractionated with n-hexane, ethyl acetate, and water. The extract and fractionation results were tested for antibacterial activity using a diffusion method with a concentration of 20%; 10% and 5%. Identification of the chemical content of the herbal cep need is done by using tube test and Thin Layer Chromataphy (TLC).Result: The study produced extract yield, n-hexane fraction, ethyl acetate fraction and water fraction of 21.88; 10,90; 3.96 and 52.00%, respectively. Antibacterial activity test results showed that the n-hexane, ethyl acetate and water fractions had antibacterial activity against Staphylococcus epidermidis. Ethyl acetate fraction was the most active fraction compared to other fractions with the largest inhibitory diameter of 23.33 mm at a concentration of 20%. The ethyl acetate fraction contained flavonoids, alkaloids, saponins, and terpenoids which are responsible for antibacterial activity. The results of the study using the dilution method showed that the Minimum Killing Concentration of ethyl acetate fraction was 5%. Key Words: Cutleaf groundcherry herb (Physalis angulata L.), fractionation, Staphylococcus epidermidis, antibacterial.
Korelasi Jenjang Pendidikan Dan Kualifikasi Terhadap Pemahaman Waktu Tanggap Perawat Pada Penanganan Pasien Cedera Kepala DI IGD RSUD ULIN Banjarmasin M. Sobirin Mohtar
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.547

Abstract

Latar Belakang: Cedera kepala merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan tingginya angka kecatatan dan kematian dalam pertahunnya. Hal ini sangat penting dilakukan penanganan gawat darurat yang efektif dan efisien. Penanganan tersebut berkaitan dengan pemahaman waktu tanggap perawat, dimana dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya jenjang pendidikan dan kualifikasi, karena keberhasilan waktu tanggap tergantung pada pemahaman perawat dan kualitas pemberian pertolongan (kualifikasi).Tujuan: Mengetahui korelasi jenjang pendidikan dan kualifikasi terhadap pemahaman waktu tanggap perawat pada penanganan cedera kepala di IGD RSUD Ulin.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel adalah seluruh perawat pelaksana di IGD RSUD Ulin sebanyak 38 orang dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dengan analisis uji koefisien kontingensi.Hasil: Jenjang pendidikan terhadap pemahaman waktu tanggap perawat yaitu nilai ρ = (0.411) ≥ α (0.05) yang artinya tidak ada korelasi antara keduanya. Sedangkan korelasi kualifikasi terhadap pemahaman waktu tanggap perawat yaitu nilai ρ = (0.16) ≤α (0.05) yang artinya ada korelasi antara keduanya.Simpulan: Jenjang pendidikan tidak berkorelasi terhadap pemahaman waktu tanggap perawat sedangkan kualifikasi berkorelasi terhadap pemahaman waktu tanggap perawat. Kata Kunci: Cedera kepala,Jenjang Pendidikan, Kualifikasi, Pemahaman waktu tanggap perawat,. Background: Head injury is a health problem that causes high annual disability and death rates. It is very important to do effective and efficient emergency treatment. Handling is related to understanding response time nurses, which are influenced by several factors one of them level education and qualification because the success of the response time depends on the nurse's understanding and the quality of the assistance (qualification).Aim: Knowing correlation level education and qualification to understand response time nurses in the management of head injuries in the Emergency Unit of the Ulin District General Hospital.Method: This research uses a quantitative design with a cross-sectional approach. The population and sample were all nurses in the Emergency Room of the Ulin District General Hospital as many as 38 people with a total sampling technique. This research instrument used a questionnaire with the contingency coefficient test analysis.Results: Tiereducation to understanding response time nurses namely the value of ρ = (0.411) ≥ α (0.05) which means there is none correlation between the two. While correlation qualification to understanding response time nurses namely the value of ρ = (0.16) ≤α (0.05) which means there is a correlation between the two.Conclusions: Tiereducation does not correlate to understanding response time nurse while qualification correlated to understanding response time nurse.Keywords: Tier Education, Qualification, Understanding response time nurse, Head injury.

Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 2 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 13, No 2 (2022): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 13, No 1 (2022): Dinamika Kesehatan: jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10, No 1 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10, No 2 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 9, No 2 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 9, No 1 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 8, No 2 (2017): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 8, No 1 (2017): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 2 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 2 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2014): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2014): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 4, No 2 (2013): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2013): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN More Issue