Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor yang Berkaitan dengan Rendahnya Keikutsertaan Wanita Usia Subur dalam Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat Witri Alya; Fitri Yuliana; Kunti Nastiti
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2023): November : Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v3i3.2577

Abstract

One of the easiest ways to detect cervical cancer early is with a visual examination of acetic acid. Early detection of cervical cancer by visual examination with acetic acid is guaranteed by the government, namely BPJS Kesehatan, and is included in the national health insurance program. The purpose of the study was to determine the low participation of women of childbearing age in acetic acid visual examination by UPT Puskesmas Timpah. The method used in this study is descriptive research. Questionnaires made by purposive sampling technique are used as data collection instruments; The maximum number of samples in the study sample is 30 samples. The respondents of this study were women of childbearing age. The results showed that based on respondents' knowledge of information, 26 respondents were uninformed (86.66%), 20 respondents (93.33%) did not support men. In the field of education, 21 people were found to have elementary and junior high school education as much as 70%, in the support of officers it was found that 20 people did not support (66.67%). Regarding access to information, it is known that 22 people did not get any assistance to get information (73.33%).
Penggunaan Baccaurea lanceolata Sebagai Alternatif Dalam Degumming Minyak Kelapa Sawit Samsul Hadi; Deny Setiawan; Adi Rahmadi; Kunti Nastiti
Sains Medisina Vol 2 No 1 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak goreng merupakan salah satu bahan pokok yang penting dalam masyarakat, akan tetapi akhir ini mulai langka di pasaran. Sehingga masyarakat mulai mengolah minyak goreng secara mandiri, salah satu hal kritis dalam pengolahan ini adalah degumming yaitu ketersedian asam phosfat di masyarakat. Sehingga diperlukan alternatif lain yaitu penggunaan ekstrak Baccaurea lanceolata. Hal inilah yang menjadi tujuan penelitian ini, yaitu mencari alternatif pengganti asam phosfat yang ada dilingkungan sekitar. Metode penelitian ini dimulai dengan ekstraksi buah B.lanceolata. Ekstraksi ini dengan cara buah diblender dan dilakukan pemerasan. Ekstrak ini yang dipergunakan dalam degumming CPO. Hasil dari penelitian ini  adalah analisis kandungan FFA, nilai DOBI dan Bilangan peroksida. Setelah penambahan ekstrak B.lanceolata  terjadi perubahan nilai FFA dan bilangan peroksida, sedangkan nilai DOBI tidak berubah. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak B.lanceolata dapat dipergunakan sebagai alternatif dalam proses degumming.
Aktivitas Antibakteri Akar Kayu Bangkal (Nauclea subdita) Terhadap Staphylococcuc aureus Vita Mayasari; Dede Mahdiyah; Melviani Melviani; Kunti Nastiti
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.7396

Abstract

Senyawa bioaktif tanaman bangkal (Nauclea subdita) menghasilkan senyawa metabolit sekunder seperti tanin, fenolik, steroid dan senyawa alkaloid. Tetapi belum ditemukan bukti penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa akar tanaman bangkal (Nauclea subdita) dapat digunakan sebagai antibakteri. Menguji aktivitas antibakteri ekstrak akar kayu bangkal (Nauclea subdita), konsentrasi hambat minimun (KHM) ekstrak akar kayu bangkal (Nauclea subdita) dan konsentrasi bunuh minimun (KBM) ekstrak akar kayu bangkal (Nauclea subdita) terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian eksperimental sesungguhnya (True Eksperimental Research) untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol akar kayu bangkal (Nauclea subdita) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Desain penelitian Posttest-Only Control Group Design. Posttest-Only Control Group Design dilakukan secara kelompok eksperimen maupun kelompok control, baik dalam kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol akan dibandingkan yang dimana kelas eksperimen akan mendapatkan perlakuan sedangkan kelas kontrol tidak mendapatkan perlakuan. Akar kayu bangkal (Nauclea subdita) terhadap Staphylococcus aureus, memiliki kemampuan sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan zona hambat 13,2 mm yang termasuk kedalam kategori zona hambat kuat sesuai hasil skrining aktivitas antibakteri serta memiliki kemampuan daya hambat (KHM) pada konsentrasi 100 mg/L dengan nilai sig. Kruskal-Wallis Test adalah 1.000 dan nilai signifikansi pada Mann-Whitney Test adalah 1.000. Akar kayu bangkal (Nauclea subdita) tidak memiliki kemampuan daya bunuh (KBM) terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini menunjukkan bahwa akar kayu bangkal (Nauclea subdita) memiliki kemampuan sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, tetapi tidak memiliki kemampuan daya bunuh (KBM) terhadap Staphylococcus aureus.
Analysis Of Protein Levels Using The Magot Bsf Uv-Vis Spectrophotometry Method Based On Different Food Media Samsul Hadi; Kunti Nastiti; M. Laily Qadry Sukmana
JURAGAN - Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/juragan.v2i1.637

Abstract

Maggot termasuk dalam serangga decomposer yang mampu mengolah material organik. Dalam mengolah material organik maggot tidak memilih makanan yang dikehendaki akan tetapi maggot dipaksa memakan media yang di berikan yang berakhibat kandungan protein dari magot itu. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan protein magot berdasarkan perbedaan media makan maggot. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbedaan media makan maggot yaitu sampah daun daunan, buah buahan , hewan dan rumah tangga. Analasis hasil yang digunakan adalah penepatan kadar protein maggot dengan metode lowry secara spektrofotometri. Hasil dari penelitain ini diperoleh persaman kurva baku Y: 0.009X + 0.0217 dengan nilai R2 adalah 0.9892. Kadar protein maggot dari dengan media sampah daun daunan (29 % ), buah buahan (35% ), hewan ( 43%), rumah tangga (239% ). Kesimpulannya Dari penelitian ini dapat disimpulkan penggunaan media hewan mempunyai kandungan protein tertinggi disusul oleh sampah rumah tangga.
Gula Tebu (Saccharum Officinarum Linn.) dan Palam (Arenga Pinnata Merr.) Terhadap Diabetes Samsul Hadi; Kunti Nastiti
JFARM - Jurnal Farmasi Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jfarm.v2i1.624

Abstract

Gula merupakan kebutuhan pokok manusia. Tingkat konsumsi didunia semakian meningkat seiring dengan prkembangan jaman dan pertumbuhan ekonomi. Gula di indonesia dibagi menjad dua yaitu gula tebu dan gula merah yang mempunyai pengaruh terhadap terjadinya diabetes. Tujuan dari review ini adalah mengetahui informasi menganai kandungan gula tebu dan merah pada terjadinya diabetes. Berdasarkan pencarian artikel pada berbagai publikasi diperoleh hasil kandungan kualitatif gula tebu dan gula merah tidak berbeda. Yang membedakan adalah kadar kanduangan secara kuntitatif antara gula tebu dan gula merah. Gula merah mengandung molase lebih sedikit dibandingkan gula tebu, sehingga secara signifikan membuatnya lebih sehat atau memiliki risiko diabetes yang lebih rendah.