cover
Contact Name
Fauji Nurdin
Contact Email
kangdensus88@gmail.com
Phone
+6285348484588
Journal Mail Official
dinamikakesehatan@gmail.com
Editorial Address
LPPM UNiversitas Sari Mulia Gedung D Lantai 1 JL. Pramuka No. 02 Banjarmasin Kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Published by Universitas Sari Mulia
ISSN : 20863454     EISSN : 25494058     DOI : https://doi.org/10.33859/dksm
Core Subject : Health, Education,
The Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan keperawatan is a peer-reviewed, open-access journal, disseminating the highest quality research in the field relevant to midwifery and nursing in the form of meta-analyses, research results, literature studies, clinical practice, and case reports/case, reports. The focus and coverage of the Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatanl includes: Maternal Health - Midwifery / Midwifery - Pregnancy / Pregnancy - Antenatal care - Labor - Postpartum / Post Partum - Child Health / Child Health (Neonates, Babies, Children under five years old and Pre-school Children) - Family planning - Reproductive Health / Reproduction Health - Adolescent Reproductive Health / Adolescent Health - Between and Pre-Conception Period - Pre Menopause Health / Pre Menopause - Elderly Health - Women of childbearing age - Midwifery community - Family planning - Reproduction health - Emergency Nursing - Maternity Nursing - Mental health Nursing - Nursing Soul - Medical surgery Nursing - Community Nursing
Articles 615 Documents
PPENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENARCHE Lukman Harun
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i2.663

Abstract

Latar belakang : Menarche atau haid pertama merupakan tanda penting yang di alami oleh seorang anak gadis saat usia pubertas. Menarche terjadi biasanya di tengah-tengah masa pubertas pada seorang wanita. Salah satu metode dalam melakukan pendidikan kesehatan yaitu dengan focus group discussion (FGD). FGD adalah diskusi yang dilakukan 2 orang atau lebih untuk mendiskusikan sebuah permasalahan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode focus group discussion (FGD) terhadap tingkat pengetahuan tentang menarche. Metode penelitian : penelitian ini menggunakan desain penelitian studi literatur dari jurnal-jurnal yang yang dikampulkan oleh peneliti mengenai metode focus group discussion (FGD). Hasil penelitian : menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode focus group discussion (FGD). Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan dengan metode focus group discussion sangat efektif untuk meningkatkan pengetahuan tentang menarche.Kata Kunci    : Pendidikan Kesehatan,  Focus Group Discussion (FGD), Pengetahuan, MenarcheABSTRACTBackground : Menarche of first menstruation is an important sign experienced by a girl at puberty. Menarche occours usually in the middle of puberty in a woman. One of the methods in conducting health education is the focus group discussion (FGD). FGD is a discussion conducted by 2 or more people to discuss a predetermined problem. Objective  : To determine the effect of health education with a focus group discussion (FGD) method on the level of knowledge about menarche. Research Methods : This study uses a literature study research design from the journals that were submitted by researchers regarding the focus group discussion (FGD) method. Research Results : Showed that there was an effect of health education with the focus group discussion (FGD) method. Conclusion : It can be concluded that health education with focus group discussion method is very effective in increasing the knowledge about menarche.Keywords : Health, FGD Education, Knowledge, Menarche
Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Anak Prasekolah Abdul Khair; Suci Fitri Rahayu; Muhsinin Muhsinin
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.782 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.632

Abstract

Latar belakang: Anak merupakan kelompok umur yang paling sering menderita kekurangan gizi dan gizi buruk. Kebutuhan gizi untuk anak pada awal masa kehidupannya merupakan hal yang sangat penting. Kekurangan gizi dapat memberikan konsekuensi buruk yang tak terelakkan, dimana manifestasi terburuk dapat menyebabkan kematian. Ibu adalah penentu makanan yang dikonsumsi oleh anak. Kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan orang tua terutama ibu merupakan salah satu penyebab terjadinya kekurangan gizi pada anak. Ibu yang bekerja memiliki waktu yang lebih sedikit untuk mengasuh anaknya dibandingkan ibu yang tidak bekerja, sehingga akan berpengaruh pada kualitas perawatan anak sehingga mempengaruhi status gizi anak. Pendapatan dapat mempengaruhi pola konsumsi suatu keluarga. Perolehan pendapatan yang tinggi, maka akan semakin cukup konsumsi makan yang kaya akan asupan gizi bagi keluarga.Tujuan: Untuk  mengetahui  faktor yang memmpengaruhi status gizi anak prasekolah.Metode: Dalam penelitian ini menggunakan Studi Literatur dengan menganalisis 5 jurnal Nasional dan 2 jurnal Internasional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 2.122, dan sampel berjumlah 1650.Hasil: Berdasarkan hasil studi literatur menyatakan bahwa pengetahuan ibu, pekerjaan ibu, dan pendapatan keluarga mempengaruhi status gizi anak prasekolahSimpulan: Berdasarkan Hasil Penelitian disimpulkan bahwa pengetahuan berpengaruh pada status gizi anak, dimana jika pengetahuan ibu kurang bisa menghambat perbaikan gizi yang baik pada keluarga, Pendapatan berpengaruh terhadap konsumsi makanan sehari-hari, dan terdapat hubungan antara status ibu bekerja dengan status gizi pada anak Kata kunci : Pengetahuan ibu, pendapatan keluarga, pekerjaan ibu; status gizi anak prasekolah  Factors Affecting the Nutritional Status of Preschool ChildrenBackground: Children are the age group that most often suffers from malnutrition and malnutrition.  Nutritional needs for children at the beginning of their life is very important.  Malnutrition can have inevitable bad consequences, where the worst manifestations can cause death.  Mother is the determinant of food consumed by children.  Lack of knowledge of nutrition and health of parents, especially mothers is one of the causes of nutrution deficiency in children.  Mothers who work have less time to care for their children compared to mothers who do not work, so it will affect the quality of child care so that it affects the nutritional status of children Income can affect the consumption patterns of a family. High income earning, the more it will consume enough food that is rich in  nutrution family intakeObjective: To find out the factors that influence the status of preschool children nutritionMethod: In this study using Literature Studies by analyzing 5 national journals and 2 international journals.  The population in this study amounted to 2,122, and the sample amounted to 1650Results: Based on the results of the literature study stated that mother's knowledge, mother's occupation, and family income affect the nutritional status of preschool childrenConclusion: Based on the results of the study, it was concluded that knowledge affects the nutritional status of children, where if the mother's knowledge is lacking it can inhibit the improvement of good nutrition in the family, income affects daily food consumption, and there is a relationship between the status of working mothers and the nutritional status of children. Keywords : Mother knowledge, family income, mothers occupation; nutrition status preschool
Deteksi Kejadian Speech Delayed pada Anak dengan Algoritma ID3 Nita Hestiyana; Dewi Pusparani Sinambela; Nurul Hidayah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.752

Abstract

Latar belakang: Gangguan bicara (Speech Delayed) merupakan salah satu penyebab gangguan perkembangan yang sering ditemukan pada anak. Seorang anak memiliki keterlambatan bicara jika perkembangan bicara dan bahasanya berada dibawah anak seusianya. Speech Delayed memiliki dampak pada perkembangan anak. Risiko perkembangan terlambat bicara yaitu kemampuan konseptual dan prestasi pendidikan, faktor sosial, dan risiko negatif pada konsep diri anak. Ketidakpahaman orang lain ketika berkomunikasi dapat menyebabkan rasa rendah diri pada anak. Deteksi dini keterlambatan bicara merupakan hal yang sangat penting karna semakin cepat diketahui penyebab terlambat bicara maka semakin cepat stimulasi dan intervensi yang dapat dilakukan. Faktor risiko terjadinya speech delayed adalah riwayat keluarga dengan keterlambatan bicara, jenis kelamin laki-laki, prematuritas, dan pendidikan orang tua.Tujuan: Menganalisis factor penyebab terjadiya speech delayed pada anak dengan menggunakan algoritma ID3.Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan algoritma ID3 (algoritma pembelajaran pohon keputusan) dengan jenis desain retrospektif. Lokasi penelitian di RSUD Ulin Banjarmasin. Dimana kasus dalam penelitian ini adalah balita yang mengalami speech delayed dan tidak speech delayed. Sampel penelitian ini berjumlah  100 anak. Pengambilan sampel dengan menggunakan systematic random sampling.Hasil: Pada penelitian ini berdasarkan hasil algoritma ID3, prematuritas merupakan variable tertinggi diantara variable lain yang menjadi penyebab terjadinya speech delayed. Variabel prematuritas dipengaruhi juga oleh varibel jenis kelamin, pendidikan orang tua dan riwayat keluarga terlambat bicara.Simpulan: Prematuritas merupakan variable tertinggi penyebab terjadinya speech delayed. Hendaknya orangtua dapat memberikan stimulus adekuat sejak dini, mengingat pentingnya peranan stimulus untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak. Kata kunci : Speech Delayed, Anak, Algoritma ID3  Background: Speech delayed is one of the most common causes of developmental disorders in children. A child has a speech delayed if his speech and language development is below his age. The risk of speech development delay is conceptual ability and educational achievement, social factors and negative risk on the child's self-concept. Lack of understanding of others when communicating can lead to low self-esteem in children. Early detection of speech delayed is very important because the sooner the cause of speech delayed is known, the faster stimulation and intervention can be done. Risk factors for speech delayed in children are family history of speech delayed, male gender, prematurity, and parental education.Objective: To analyze the factors causing speech delay in children using the ID3 algorithm.Methods: The method in this study uses the ID3 algorithm with a retrospective design type. The research location is at Ulin Hospital Banjarmasin. Where the cases in this study are toddlers who experience speech delayed and not speech delayed. The sample of this study amounted to 100 children. Sampling used systematic random sampling.Results: Based on the results of the ID3 algorithm, prematurity is the highest variable that causes speech delayed. The variable of prematurity is also influenced by the variables of gender, parental education, family history of speech delayed.Conclusion: Prematurity is the highest variable that causes speech delayed. Parents should be able to provide adequate stimulus from an early age to improve children's language skills. Keywords: Children, ID3 Algorithm, Speech Delayed
Efektifitas Kecepatan Pengeluaran Kolostrum Dengan Pijat Oksitosin Dan Perawatan Totok Payudara Pada Ibu Postpartum Di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan. Srilina Br Pinem; Lasria Simamora; Herna Rinayanti Manurung; Rosmani Sinaga; Adelina Sembiring
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.115 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i2.688

Abstract

Latar Belakang :Penyebab kematian anak di Indonesia adalah dikarenakan faktor nutrisi yaitu gizi kurang. 53% kematiaan bayi diakibatkan karena  diare sebesar 15%. Selain itu diare, pneumonia, campak, malaria dan nutrisi merupakan 70% penyakit Balita. hal ini dapat diturunkan, baik morbiditas dan mortalias. Melalui pemberian kolostrum sedini  mungkin dan pemberian ASI sampai anak berumur 6 bulan. WHO merekomendasikan pemberian ASI pada bayi selama 6 bulan pertama (Asi Eksklusif) dan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) setelah umur 6 bulan dengan ibu tetap memberikan ASI sampai anak berumur minimal 6 bulan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah tidak lancarnya ASI (ASI awal atau yang disebut dengan kolostrum) yang diakibatkan karena ASI susah keluar yang mengakibatkan orangtua maupun keluarga memberikan susu formula yang tentunya hal ini akan berdampak pada target ketidakberhasilan ASI eksklusifTujuan :mengetahui Efektifitas Kecepatan Pengeluaran Kolostrum Dengan Pijat Oksitosin Dan Perawatan Totok Payudara Pada Ibu Postpartum Di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan taahun 2020.Metode: Banyaknya sampel dalam penelitian ini 30 ibu post-partum yang memenuhi kriteria inklusi yang dibagi dalam 2 kelompok yakni 15 responden dengan intervensi, dan 15 lainnya dalam kelompok totok payudara. Uji Perbedaan lama pengeluaran kolostrum pada kelompok pijat oksitosin dan totok payudara dengan menggunakan mann whitney karena data berdistribusi normal.Hasil: Berdasarkan uji mann whitney didapatkan nilai p=0,001 0,005 yang menunjukkan adanya perbedaan lama pengeluaran kolustrum pada kelompok metode pijat oksitosin dan totok payudara.Kesimpulan: metode pijat oksitosin lebih efektif dalam pengeluaran kolustrum terlihat dari nilai mean rank metode pijat oksitosin lebih rendah dibandingkan dengan metode totok payudara.Kata Kunci : Totok Payudara, Pijat Oksitosin, KolostrumBackground: The cause of child mortality in Indonesia is due to nutritional factors, namely malnutrition. 53% of infant deaths resulted from diarrhea at 15%. Apart from that, diarrhea, pneumonia, measles, malaria and nutrition constitute 70% of under-five diseases. it can reduce both morbidity and mortality. By giving colostrum as early as possible and breastfeeding until the child is 6 months old. WHO recommends breastfeeding for babies for the first 6 months (exclusive breastfeeding) and complementary feeding (complementary feeding) after 6 months of age with mothers continuing to breastfeed until the child is at least 6 months old. The problem in this study is that breastfeeding is not smooth (initial breastfeeding or what is known as colostrum) which is caused by difficulty in getting out of milk which results in parents and families giving formula milk, which of course will have an impact on the target of exclusive breastfeeding.Objective: to determine the effectiveness of colostrum dispensing speed with oxytocin massage and breast acupressure treatment for postpartum mothers at Mitra Sejati Hospital in Medan in 2020.Methods: The number of samples in this study was 30 post-partum mothers who met the inclusion criteria divided into 2 groups, namely 15 respondents with intervention, and 15 others in the full breasted group. The difference in the duration of colostrum excretion in the oxytocin massage group and breast acupressure using Mann Whitney was because the data were normally distributed.Results: Based on the Mann Whitney test, the value of p = 0.001 0.005 indicated a difference in the length of colustrum expulsion in the oxytocin massage method group and breast acupressure.Conclusion: the oxytocin massage method is more effective in removing colustrum. It can be seen from the lower mean rank of the oxytocin massage method compared to the breast acupressure method.Keywords: Breast Acupressure, Oxytocin Massage, Colostrum
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TERHADAP SIKAP PENCEGAHAN COVID-19 MENGGUNAKAN AROMATERAPI USADA BARAK BALI DI KELURAHAN RENON DENPASAR SELATAN Ni Komang Sri Ariani; Putu Ayu Ratna Darmayanti; Wulan Tertiana Santhi
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.519 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.708

Abstract

Latar Belakang Peningkatan Jumlah Kasus Akibat Virus Corona Terjadi Dalam Waktu Singkat Dan Membutuhkan Penanganan Yang Khusus. Hingga Saat Ini Belum Ada Obat Spesifik Untuk Menangani Kasus Infeksi Akibat Virus Corona. Berbagai Tindakan Preventif Dilakukan Untuk Pencegahan Penularan Virus Corona Salah Satunya Dengan Menggunakan Bahan Tradisional Aromaterapi Usada Barak Bali.Tujuan Untuk Mengetahui Apakah Ada Hubungan Pengetahuan Remaja Terhadap Sikap Pencegahan Covid-19 Menggunakan Aromaterapi Usada Barak Bali Di Kelurahan Renon Denpasar Selatan.Metode Jenis Penelitian Yang Digunakan Yaitu Observasional Analitik Dengan Pendekatan Cross Sectional. Penelitian Dilakukan Pada Bulan Januari 2021 Pada 103 Remaja Dengan Wawancara Dan Mengisi Instrumen Kuesioner Online Melalui Google Formulir. Analisis Data Menggunakan Analisis Chi-Square.Hasil Sebagian Besar Responden Yang Memiliki Tingkat Pengetahuan Yang Baik Yaitu 40 (38.8%) Orang Remaja, Mempunyai Sikap Yang Baik Terhadap Sikap Pencegahan Covid-19 Menggunakan Aromaterapi Usada Barak Bali. Sementara 14 (13.6%) Orang Remaja Memiliki Tingkat Pengetahuan Kurang Mempunyai Sikap Yang Kurang Terhadap Sikap Pencegahan Covid-19 Menggunakan Aromaterapi Usada Barak Bali.Simpulan Sebagian Besar Tingkat Pengetahuan Remaja Terhadap Pencegahan Covid-19 Dalam Kategori Baik. Kata Kunci: Remaja, Pengetahuan, Sikap, Covid-19, Aromaterapi Usada Barak Bali.  The Relationship Of Adolescent Knowledge Towards Covid-19 Prevention Attitude Using Aromatherapy Usada Barak Bali In Kelurahan  Denpasar Selatan Background:An Increasing Number Of Cases Due To The Corona Virus Occurs In A Short Time And Requires Special Handling. Up To Now, There Have Been No Specific Drugs To Deal With Cases Of Infection Due To The Corona Virus. A Variety Of Preventive Measures Were Carried Out For The Prevention Of Transmission Of Corona Virus One Of Them By Using Ingredients Traditional Aromatherapy Usada Barak Bali.Objective: To Find Out Whether There Is A Relationship Of Knowledge Of Adolescents' Attitude Towards The Prevention Of Covid-19 Using Aromatherapy Usada Barak Bali In The Village Of Renon, South Denpasar.Methods: This Type Of Research Is Observational Analytic With A Cross-Sectional Approach. The Study Was Conducted In January 2021 In 103 Adolescents With Interviews And Filling Instrument The Questionnaire Online Through Google Forms. Analysis Of Data Using Analysis Of Chi-Square.Results: Most Of The Respondents Have A Good Level Of Knowledge Is 40 (38.8%) Of Teenagers, Has A Good Attitude Toward The Attitude Of The Prevention Of Covid-19 Using Aromatherapy Usada Barak Bali. While 14 (13.6%) Teenagers Have Less Knowledge Of The Level Have The Attitude That Less Attitude Towards The Prevention Of Covid-19 Using Aromatherapy Usada Barak Bali.Conclusion: Most Of The Level Of Knowledge Of Adolescents On The Prevention Of Covid-19 Is In The Good Category. Key Words: Teenager, Knowledge, Attitudes, Covid-19, Aromatherapy Usada Barak Bali.
Kejadian Bullying pada Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri Banjarmasin Timur Onieqie Ayu Dhea Manto; Paul Joae Brett Nito; Dewi Wulandari
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.756 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i2.629

Abstract

Latar Belakang: Program SDGs pada tujuan ke 16.2, menjelaskan tentang mengakhiri kekerasan, eksploitasi, perdagangan dan segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak. Berdasarkan laporan Global Education Digest 2011 UNESCO, Kekerasan dan bullying di sekolah terjadi di seluruh dunia dan memengaruhi sebagian besar anak-anak dan remaja. Diperkirakan 246 juta anak dan remaja mengalami kekerasan di sekolah dan bullying dalam beberapa bentuk setiap tahun. Di Indonesia sejak tahun 2011 hingga 2016 ditemukan sekitar 253 kasus bullying, terdiri dari 122 anak yang menjadi korban dan 131 anak menjadi pelaku. Semua pihak bertangungjawab untuk mengatasi permasalahan ini, baik dari pihak keluarga, pemerintah dan pihak terkait. Salah satu pihak terkait adalah perawat. Perawat memiliki peranan yang dapat membantu mengatasi permasalahan ini. Peran perawat sebagai komunikator, edukator, advokat dan konselor diharapkan mampu melaksanakan peran yang penting dalam membantu penanganan korban kekerasan pada anak.Tujuan: Penelitian ini mengidentifikasi angka kejadian kasus bullying yang pernah dialami atau dilakukan oleh siswa sekolah menengah atas negeri wilayah Banjarmasin Timur.Metode: penelitian ini menggunakan metode kuantitaif deskriptif dengan pengambilan data melalui survei angket dan wawancaraHasil: Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian bullying (korban pelaku) berdasarkan jenis kelamin, usia , keluarga, teman sebaya, riwayat bullying, etnis dan pengalaman melihat perilaku bullying di media yang terjadi pada siswa sekolah menengah atas negeri wilayah Banjarmasin Timur rata – rata prevalensi kejadian diatas 50%.Simpulan: Bullying yang masih terjadi di kalangan anak perlu lebih ditingkatkan dalam memberikan dukungan terhadap korban agar tidak terjadi gangguan kesehatan baik fisik maupun psikologis.Kata Kunci : Bullying, perilaku, anak sekolah, korban, pelaku Background: SDGs program in goal 16.2, describes ending violence, exploitation, trafficking and all forms of violence and torture against children. Based on UNESCO's 2011 Global Education Digest report, Violence and bullying in schools occurs worldwide and affects a large proportion of children and adolescents. An estimated 246 million children and adolescents experience school violence and bullying of some kind each year. In Indonesia from 2011 to 2016, there were around 253 bullying cases, consisting of 122 children who were victims and 131 children who were perpetrators. All parties are responsible for overcoming this problem, both from the family, government and related parties. One of the related parties is a nurse. Nurses have a role to help overcome this problem. The role of nurses as communicators, educators, advocates and counselors is expected to be able to carry out an important role in helping the handling of victims of violence in children.Purpose: This study identifies the number of cases of bullying that have been experienced or committed by public high school students in the East Banjarmasin region.Methods: This study used a descriptive quantitative method with data collection through questionnaires and interviewsResults: The results showed the number of bullying incidence (victim perpetrator) based on gender, age, family, peers, history of bullying, ethnicity and experience of seeing bullying behavior in the media that occurred in public high school students in the East Banjarmasin region. incidence above 50%.Conclusion: Bullying that still occurs among children needs to be further increased in providing support to victims so that health problems, both physical and psychological, do not occur.Keywords: Bullying, behavior, school children, victims, perpetrators
Hubungan Perubahan Fisik Dan Psikologis Dengan Aktivitas Dan Respon Seksual Ibu Hamil Primigravida Trimester I Yuliani Budiyarti; Adventia Helena
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.043 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i2.645

Abstract

Latar Belakang: Selama proses kehamilan berlangsung maka akan terjadi perubahan fisiologis pada aspek fisik dan psikologis yang memerlukan kemampuan beradaptasi terutama pada trimester I. Apabila ibu hamil tidak mampu beradaptasi dengan baik maka akan menyebabkan berbagai macam gangguan, salah satunya yaitu gangguan pada aktivitas dan respon seksual. Tujuan: Tujuan penelitian ini membuktikan hubungan perubahan fisik dan psikologis dengan aktivitas dan respon seksual pada ibu hamil primigravida trimester I.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian yaitu ibu hamil primigravida trimester I di Puskesmas SP yang diambil pada bulan Desember 2019 berjumlah 66 orang dengan menggunakan tehnik purposive sampling dan instrument penelitian dalam bentuk kuesioner. Uji analisis yang digunakan spearman rho.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan perubahan fisik dengan aktivitas dan respon seksual dengan p value 0,005 dan terdapat hubungan perubahan psikologis dengan aktivitas dan respon seksual dengan p value 0,000. Kesimpulan: Perubahan pada aspek fisik dan psikologis yang terjadi selama masa kehamilan dapat menyebabkan gangguan pada aktivitas dan respon seksual. Kata Kunci: Aktivitas dan Respon Seksual, Perubahan Fisik, Perubahan Psikologis ABSTRACTBackground: During the pregnancy process there will be physiological changes in physical and psychological aspects that require adaptability, especially in the first trimester. If pregnant women are not able to adapt properly, it will cause various kinds of disorders, one of which is disruption in sexual activity and response..Objective: The purpose of this study was to prove the relationship between physical and psychological changes with sexual activity and response in first trimester primigravida pregnant women.Methode: This type of research is quantitative with a cross-sectional design. The sample of the study was 66 primigravida pregnant women at SP Puskesmas taken in December 2019 using purposive sampling technique and research instrument in the form of a questionnaire. The analytical test used Spearman rho.Result: The results showed that there was a relationship between physical changes and sexual activity and response with a p value of 0.005 and there was a relationship between psychological changes and sexual activity and response with a p value of 0.000..Conclusion: Changes in physical and psychological aspects that occur during pregnancy can cause disruption in sexual activity and response.
EFEKTIFITAS KELAS PRATIK PMBA DAN POSYADU TERHADAP PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN STATUS GIZI BAYI BALITA Sri Lestari Kartikawati
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.739

Abstract

Latar Belakang: Pemantauan status gizi (PSG) 2017 menunjukan prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi yaitu 29,6% di atas batasan yang ditetapkan oleh WHO 20%. Di masa Pandemi covid kejadian stunting berisiko terjadi peningkatan seiring menurunnya daya beli keluarga terkait pemenuhan bahan pangan. Di Era pandemi ini dengan menurunnya pendapatan keluarga berdampak pada pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga yang tentu saja berdampak pada perubahan menu keluarga. Program pemberdayaan keluarga melalui kelas pmba yang sudah dilaksanakan perlu dilakukan evaluasi terhadap efektivitas dan dampaknya terhadap pemberdayaan keluarga. Puskesmas Sawah lega merupakan salah satu puskesmas di kabupaten Bandung yang melaksnakan praktik kelas PMBA ini di semua desa yang menjadi wilayah kerjanya sejak tahun 2019 sampai 2020. Program ini dilaksanakan karena puskesmas Sawah lega memiliki 3 desa dengan lokus stunting. Sementara pada tahun 2020 awal terdapat kenaikan kasus stunting baru yang cukup banyak yaitu 30 kasus baru. Keberhasilan program menjadi hal yang harus diperhatikan terutama dalam rangka penyusunan Kebijakan program kerja terkait kesehatan ibu dan anak terutama di daerah lokus stunting . Keberhasilan program akan terlihat dari perilaku ibu mengadopsi perilaku dan pengetahuan baru dalam praktik pemberian makan bayi dan anak selama kegiatan kelas pmba dan menjadi kebutuhan untuk tetap terus melaksanakannya walaupun dimasa pandemi sehingga berdampak pada status kesehatan bayi dan balita.Tujuan:menilai efektifitas program pratik PMBA bagi ibu bayi dan balita terhadap kejadian stunting di masa pandemi.Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik korelational terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok kasus adalah ibu balita yang sudah mengikuti kelas PMBA dan kelompok kontrol adalah ibu yang mendapat kegiatan penyuluhan di posyandu. Populasi penelitian ini adalah bayi dan balita yang berada di wilayah puskesmas sawah lega dengan besar sampel 60 sampel kontrol dan 60 sampel kasus. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat yang meliputi analisis karakteristik kelompok kasus dan kontrol , analisis efektifitas dan analisis pengaruh kelas pmba terhadap kejadian stunting.Hasil: Pada Kelompok PMBA terdapat perbedaan Rata-rata sebelum dan sesudah intervensi dimana terlihat P Value pengetahuan  0.001 (0.05), P Value motivasi 0.007 (0.05), P Value praktik PMBA 0.007 (0.05) P Value status gizi 0.007 (0.05) sehingga pada praktik PMBA terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan, motivasi, praktik PMBA, skor status Gizi  sebelum dan sesudah intervensi dilakukannya Praktik pemberian Makanan Bayi dan balita (PMBA).Sedangkan pada Posyandu terdapat Rata-rata P Value pengetahuan 0.182 (0.05), P Value motivasi 0.033 (0.05), P Value praktik PMBA 0.049 (0.05), P Value Status Gizi 0.000 (0.05) maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan pada motivasi, praktik PMBA dan status Gizi sebelum dan sesudah intervensi dilakukannya Kegiatan Posyandu sedangkan pada pengetahuan tidak bermakna.Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan Praktik PMBA terjadi perbedaan yang signifikan terhadap pengetahun, motivasi, status gizi bayi balita sehingga diharapkan dapat mencegah stunting pada balita. Selanjutnya disarankan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Praktik PMBA baik oleh bidan maupun oleh kader Kesehatan dilapangan sehingga praktik PMBA ini di pahami dan dilakukan secara maksimal oleh ibu dan keluarga yan memeiliki bayi dan balita untuk mencegah agar stunting tidak terjadi. Kata kunci: Bayi, Balita, Praktik PMBA, Posyandu, Status Gizi 
Efektifitas Cyber-Counseling Education Services (CCES)Terhadap Disaster Management, Self Care dan Quality of Life Masyarakat Zona Merah Pandemi Covid-19 Di Banjarmasin Muhammad Arief Wijaksono; M. Sobirin Mohtar
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.742

Abstract

ABSTRACT Latar Belakang : Salah satu bencana pandemi yang akhir-akhir ini menjadi berita terhangat dunia adalah Novel Coronavirus Disease (COVID-19). WHO menyebutkan sebanyak 153.252 ribu orang meninggal akibat COVID 19 dengan kasus terinfeksi sebanyak 2.231.990 orang. Indonesia pada 6 Mei 2020 pasien positif sebanyak 12.438. Perkembangan COVID 19 di Kalimantan Selatan pasien positif sebanyak 229. Penyebaran Zona merah COVID 19 di Kota Banjarmasin pada 6 Mei 2020 pasien positif sebanyak 76. Bencana pandemic ini secara signifikan menurunkan kemampuan self care dan Quality of life masyarakat yang berkaitan dengan fungsi fisik dan vitalitas serta ketidamaksimalan manajemen disaster dengan menggunakan kapasitas sendiri. Cyber Counseling merupakan salah satu alternative metode layanan konseling yang dianggap tepat digunakan pada masa pandemi.Tujuan penelitian : Menganalisis Efektifitas Cyber-Counseling Education Services (CCES) terhadap Disaster Management, Self Care dan Quality Of Life Masyarakat Zona Merah Pandemic Covid-19 Di Banjarmasin.Metode penelitian : pre-experimental dengan rancangan  pre-test post-test one grup design.Hasil: Berdasarkan uji paired t-test didapatkan nilai variebel Disaster Management pretest rerata 64,03 dan posttest 68,77 dengan p=0,012. Nilai variebel Self Care pretest rerata 39,37 dan posttest 43,77 dengan p=0,015. Nilai variebel Quality of Life pretest rerata 39,37 dan posttest 43,77 dengan p=0,015 0,05 yang artinya Cyber-Counseling Education Services (CCES) efektif terhadap terhadap semua variabel. Berdasarkan output dari uji statistik didapatkan tingkat keefektifan dari semua variable karena ada peningkatan setelah perlakuan adalah Self Care (21 orang), Disaster Management (19 orang) dan Quality of Life (18 orang).Kesimpulan : Terdapat perubahan Disaster Management, Self Care dan Quality of Life Masyarakat Zona Merah Pandemi Covid-19 Di Banjarmasin setelah diberikan layanan konseling menggunakan metode Cyber-Counseling Education Services (CCES).Background: One of the pandemic disasters that has recently become the hottest news in the world is the Novel Coronavirus Disease (COVID-19). WHO said 153,252,000 people died from COVID-19 with 2,231,990 infected cases. Indonesia on May 6, 2020, as many as 12,438 positive patients. The development of COVID 19 in South Kalimantan as many as 229 positive patients. The spread of the COVID 19 red zone in Banjarmasin City on May 6, 2020, as many as 76 positive patients. This pandemic disaster significantly reduced self-care ability and quality of life of the community related to physical function and vitality as well as not be able to optimally managing disaster using their own capacity. Cyber Counseling is an alternative method of counseling services that are considered appropriate to be used during a pandemic.Objecttive: To analyze the effectiveness of Cyber-Counseling Education Services (CCES) on Disaster Management, Self-Care and Quality of Life for the Red Zone Community of the Covid-19 Pandemic in Banjarmasin.Method: Pre-experimental with pre-test post-test one design.Results: Based on test paired t-testThe average value of the Disaster Management variable was 64.03 for the pretest and 68.77 for the posttest with p=0.012. The mean value of the Self Care variable was 39.37 and the posttest was 43.77 with p=0.015. The value of the variable Quality of Life pretest average 39.37and posttest 43.77 with p=0.015 0.05, which means that Cyber-Counseling Education Services (CCES) is effective against to all variables. Based on the output of the statistical test, it was found that the level of effectiveness of all variables because there was an increase after treatment wasSelf Care (21 people), Disaster Management(19 people) and Quality of Life (18 people). Conclusion: There are changes in Disaster Management, Self-Care and Quality of Life for the Red Zone Community of the Covid-19 Pandemic in Banjarmasin after being provided with counseling services using the Cyber-Counseling Education Services (CCES) method. 
Literature Review : Gambaran Klinis Pasien Dengan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) M. Sobirin Mohtar; Ageng Luhur Caesar; R. Topan Aditya Rahman
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.929 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.680

Abstract

Latar Belakang: Pertanggal 18 Juni 2020 terdapat sebanyak lebih dari 14 juta kasus COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia dengan persentase angka kematian sebesar 4,2% dan Indonesia menempati urutan pertama kasus terbanyak di wilayah Asia Tenggara. Banyaknya kasus kematian ini tidak terlepas dari gejala yang ditimbulkan, mulai dari ringan hingga berat. Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi virus ini tidak spesifik.Tujuan: Menganalisis gambaran klinis pasien dengan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) berdasarkan studi empiris.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan literature review. Sejumlah 14 artikel digunakan dalam penelitian ini yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.Hasil: Hasil yang didapatkan dari studi literatur ini adalah mayoritas pasien COVID-19 adalah pria dengan usia 40 tahun keatas. Komordibitas yang paling banyak ditemui pada pasien dengan COVID-19 berupa diabetes mellitus, hipertensi, penyakit cardiovascular, penyakit liver kronis, dan penyakit cerebrovascular. Gambaran klinis awal penderita COVID-19 adalah munculnya gejala berupa demam, batuk dan kelelahan klasifikasi ringan. Gejala COVID-19 klasifikasi sedang meliputi demam, gejala pada saluran pernapasan, dan adanya pneumonia berdasarkan hasil pemeriksaan radiologi. Selain itu, klasifikasi berat juga digolongkan sebagai gejala COVID-19 yang termasuk RR ≥ 30 x/menit, saturasi oksigen ≤ 93%, tingkat konsentrasi PaO2/FiO2 ≤ 300 mmHg, infiltrasi paru ≥ 50% dalam 24-48 jam, kegagalan napas yang membutuhkan ventilator; sepsis; dan kegagalan multiple organ.Simpulan: Gejala yang dialami pasien dengan COVID-19 dapat dikategorikan berdasarkan tingkat keparahan penyakit. Untuk peneliti selanjutnya, diperlukan alur penatalaksanaan dari seseorang kasus probable hingga kematian sesuai dengan peran dan fungsi perawat. Kata Kunci : COVID-19, Gambaran Klinis Background: As of June 18, 2020, there were more than 14 million COVID-19 cases occurring worldwide with a mortality rate of 4.2% and Indonesia ranked first in the Southeast Asia region. The number of cases of death that occurred due to COVID-19 is inseparable from the symptoms caused, ranging from mild to severe. The symptoms caused by this viral infection are not specific.Aim: Analyze the clinical features of patients with Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) according to evidence-based.Methods: This study was used a literature review approach. 14 articles used in this study were in accordance with established criteria.Results: The results obtained from this literature study are that the majority of COVID-19 patients are men aged 40 years and over. The most common comorbidity is diabetes mellitus, hypertension, cardiovascular disease, chronic liver disease, and cerebrovascular disease. The initial clinical manifestation is fever, cough, and fatigue. Symptoms of moderate classification are fever, symptoms in the respiratory tract, and pneumonia. In addition, severe classification symptoms are RR ≥ 30 x / min, oxygen saturation ≤ 93%, PaO2 / FiO2 concentration level ≤ 300 mmHg, pulmonary infiltration ≥ 50% within 24-48 hours, respiratory failure needs a ventilator; sepsis; and multiple organ failure.Conclusion: Symptoms experienced by patients with COVID-19 can be categorized based on the severity of the disease. For further researchers, it requires a management flow from a probable case to death according to the role and function of the nurse. Keywords: Clinical Features, COVID-19

Page 1 of 62 | Total Record : 615


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 2 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 13, No 2 (2022): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 13, No 1 (2022): Dinamika Kesehatan: jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10, No 1 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10, No 2 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 9, No 2 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 9, No 1 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 8, No 2 (2017): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 8, No 1 (2017): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 2 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 2 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2014): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2014): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 4, No 2 (2013): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2013): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN More Issue