cover
Contact Name
Fauji Nurdin
Contact Email
kangdensus88@gmail.com
Phone
+6285348484588
Journal Mail Official
dinamikakesehatan@gmail.com
Editorial Address
LPPM UNiversitas Sari Mulia Gedung D Lantai 1 JL. Pramuka No. 02 Banjarmasin Kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Published by Universitas Sari Mulia
ISSN : 20863454     EISSN : 25494058     DOI : https://doi.org/10.33859/dksm
Core Subject : Health, Education,
The Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan keperawatan is a peer-reviewed, open-access journal, disseminating the highest quality research in the field relevant to midwifery and nursing in the form of meta-analyses, research results, literature studies, clinical practice, and case reports/case, reports. The focus and coverage of the Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatanl includes: Maternal Health - Midwifery / Midwifery - Pregnancy / Pregnancy - Antenatal care - Labor - Postpartum / Post Partum - Child Health / Child Health (Neonates, Babies, Children under five years old and Pre-school Children) - Family planning - Reproductive Health / Reproduction Health - Adolescent Reproductive Health / Adolescent Health - Between and Pre-Conception Period - Pre Menopause Health / Pre Menopause - Elderly Health - Women of childbearing age - Midwifery community - Family planning - Reproduction health - Emergency Nursing - Maternity Nursing - Mental health Nursing - Nursing Soul - Medical surgery Nursing - Community Nursing
Articles 86 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan" : 86 Documents clear
PERBEDAAN PELEPASAN TALI PUSAT DENGAN PERAWATAN TERBUKA DAN KASSA Dessy Rossiani; Regina Vidya Trias Novita
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.541

Abstract

Latar Belakang: Angka kematian bayi (AKB) karena infeksi sekitar 20.5%, salah satu penyebabnya karena perawatan tali pusat yang tidak benar. Berbagai macam perawatan tali pusat yaitu kassa betadine, kassa alkohol, kassa kering dan perawatan terbuka.Tujuan: penelitian ini  Bertujuan  untuk mengetahui pengaruh perawatan tali pusat dengan kassa dan terbuka.Metode: Desain penelitian quasi eksperimental dengan pendekatan studi komparasi, uji regresi logistik binari. Penelitian dilakukan pada bulan September 2014 sampai Januari 2015 dengan total sample yaitu 60 responden, 30 kassa dan 30 terbuka. Kriteria inklusi bayi lahir sehat, tanda vital dalam batas normal dan tidak mengalami komplikasi selama perawatan di RS.Hasil: hasil Penelitian rata-rata pelepasan tali pusat dibawah 7 hari dengan kasaa 76.6% dan terbuka 86.73%.  Hasil uji regresi logistik binary dengan menilai overall fit model Ho diterima dengan hasil signifikan 0,05 yaitu 0,159, Uji koefisien nagelkerke’s R² mengalami penurunan dari hasil data pertama (terbuka) 57,169, data kedua (kassa) 50,414, uji koefisien nilai t signifikan 0,05 yaitu nilai signifikan 0,000. Uji statistik nilai t pada perawatan terbuka 0.000 P value 0.05, sedangkan dengan kassa p value 0,339. Hasil dari β (kassa) -0,691 β (terbuka) 1,494.Simpulan: dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perawatan tali pusat berpengaruh terhadap lama pelepasan tali pusat. Variabel lain yang berpengaruh terhadap lama pelepasan tali pusat adalah berat badan bayi dan jenis kelamin. Usia gestasi dan jenis persalinan tidak berpengaruh terhadap lamanya pelepasan tali pusat. Kesimpulan perawatan tali pusat dengan terbuka sangat direkomendasikan untuk perawatan bayi baru lahir.Kata kunci: Bayi baru lahir dan kassa, Perawatan tali pusat, terbukaAbstractBackground: The infant mortality rate (IMR) due to infection is around 20.5%, one of the causes is due to improper umbilical cord care. Various kinds of cord care are betadine gauze, alcohol gauze, dry gauze, and open treatments.Purpose: This study aims to determine the effect of gauze and open cord care.Methods: Quasi-experimental research design with a comparative study approach, binary logistic regression test. The study was conducted from September 2014 to January 2015 with a total sample of 60 respondents, 30 Kassa, and 30 open. The inclusion criteria for babies were born healthy, vital signs were within normal limits, and had no complications during hospitalization.Results: The results showed that the average release of the umbilical cord was under 7 days with 76.6% gauze and 86.73% open. The results of the binary logistic regression test by assessing the overall fit of the Ho model were accepted with significant results 0.05, namely 0.159, the Nagelkerke's R² coefficient test decreased from the results of the first data (open) 57.169, the second data (Kassa) 50.414, the coefficient test t value was significant 0.05, which is a significant value of 0.000. The statistical test of t value in open care was 0.000 P value 0.05, while with a gauze p-value was 0.339. The yield for β (Kassa) -0.691 β (open) 1.494.Conclusion: from the results of the study it can be concluded that umbilical cord care has an effect on the length of time to release the cord. Other variables that affect the length of time to release the umbilical cord are the baby's weight and sex. Gestational age and type of delivery have no effect on the length of time the cord is released. Conclusion Open cord care is highly recommended for the care of newborns.Keywords: newborn and gauze, umbilical cord care, open,
PENGARUH PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG MUTU PELAYANAN TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS SIMALINGKAR TAHUN 2018 Suriati Lubis
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.577

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Puskesmas Medan Tuntungan merupakan salah satu sarana yang paling dekat dengan masyarakat, yang dilengkapi tenaga kesehatan yang profesional.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dari mutu pelayanan menurut persepsi masyarakat yang mempengaruhi pemanfaaan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Simalingkar.Metode: Penelitian ini termasuk jenis penilitian explanatory dengan pendekatan cross sectional sedangkan populasinya seluruh jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Simalingkar dengan sampel 72 orang ambil secara random sampling.Hasil: Dari hasil analisa univarian Bivariat dengan menggunakan uji regresi linear bahwa secara signifikan terdapat pengaruh kenyamanan pelayanan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan dasar p (0,000), ada pengaruh informasi pelayanan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan dasar p(0,009), sedangkan kesinambungan pelayanan  p(0,394),efisiensi pelayanan p(0,391), dan keamanan p(0,480) dan HAM dalam pelayanan p(0,685) tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Simalingkar.Simpulan: Ketujuh dimensi yang dinilai dalam penelitian ini, dinyatakan sedang (kesinambungan, efisien, keamanan, HAM, kenyamanan, akses dan informasi). Perlu peningkatan kualitas pelayanan terutama dibidang kenyamanan pelayanan, informasi pelayanan, akses pelayanan, tanpa mengabaikan 4 dimensi yang lain (kesinambungan, efisiensi, keamanan, HAM) dalam pelayanan kesehatan agar terwujud pelayanan kesehatan yang bermutu seperti yang diharapkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Kata Kunci: Pengaruh Persepsi MasyarakatAbstractBackground: Puskesmas Medan Tuntung is one of the facilities closest to the community, which is equipped with professional health personnel.Purpose: This study aims to determine the factors of service quality according to community perceptions that affect the use of basic health services at the Simalingkar Health Center.Methods: This research is explanatory research with a cross-sectional approach, while the entire population is the total population in the working area of the Simalingkar Community Health Center with a sample of 72 people taken by random sampling.Results: From the results of univariate bivariate analysis using linear regression test that there is a significant effect of service convenience on the utilization of basic health services p (0.000), there is an effect of service information on the utilization of basic health services p (0.009), while the continuity of services p (0.394 ), the efficiency of p services (0.391), and security at p (0.480) and human rights in p services (0.685) have no effect on the utilization of basic health services at Puskesmas Simalingkar.Conclusion: The seven dimensions assessed in this study are stated to be moderate (sustainability, efficiency, security, human rights, convenience, access, and information). It is necessary to improve the quality of services, especially in the field of service convenience, service information, service access, without neglecting the other 4 dimensions (sustainability, efficiency, security, human rights) in health services so that quality health services can be realized as expected to create a prosperous society.Keywords: Effect of Public Perception
HUBUNGAN SELF MANAGEMENT DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS LANDASAN ULIN Solikin Solikin; Muhammad Rizki Heriyadi
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.545

Abstract

Latar Belakang: Gaya hidup tidak sehat dewasa ini sedang menjadi pembicaraan, seperti mengkonsumsi junk food, minuman bersoda, dan malas berolahraga, hal ini merupakan masalah kesehatan yang harus diatasi, apabila tidak akan terjadi kerusakan metabolisme didalam tubuh, Peningkatan jumlah kasus diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah sebagai akibat insufisisiensi fungsi insulin.Tujuan: untuk mengetahui hubungan self management dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus di Puskesmas Landasan Ulin tahun 2019.Metode : penelitian menggunakan metode analitik, Populasi: pasien diabetes melitus tanpa komplikasi, dan berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Landasan Ulin dalam enam bulan terakhir tahun 2019 sebanyak 114 orang. Sampel penelitian sebanyak 98 partisipan. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji spearman rank.Hasil : penelitian menunjukan sebagian besar self management dalam kategori cukup (48%), sedangkan kualitas hidup dalam kategori cukup (57,1%), hasil analisis bivariat menggunakan spearman rank menunjukkan p value 0,000 (p 0,05) hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara self management dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus di Puskesmas Landasan Ulin tahun 2019. self management seperti kontrol rutin gula darah, pengambilan obat rutin, diet diabetes melitus, dan aktivitas fisik, sangat penting dilakukan untuk mencegah komplikasi pada pasien diabetes melitus dan akan meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes melitusSimpulan : self management seperti kontrol rutin gula darah, pengambilan obat rutin, diet diabetes melitus, dan aktivitas fisik, sangat penting dilakukan untuk mencegah komplikasi pada pasien diabetes melitus dan akan meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes melitusKata Kunci : diabetes melitus, kualitas hidup, self management,Abstract Background: Today's unhealthy lifestyle is being discussed, such as consuming junk food, soft drinks, and being lazy to exercise, these are health problems that must be overcome, otherwise there will be metabolic damage in the body, an increase in the number of diabetes mellitus cases. Diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by high blood sugar levels as a result of insufficient insulin function.Objective: to determine the relationship between self-management and quality of life for diabetes mellitus patients at the Puskesmas Landasan Ulin in 2019.Methods: the study used an analytical method, Population: patients with diabetes mellitus without complications, and residing in the work area of the Puskesmas Landasan Ulin in the last six months of 2019 were 114 people. The sample in this study was 98 participants. Sampling using simple random sampling method. Data were collected using a questionnaire and analyzed using the Spearman rank test.Results: the study showed that most of the self-management was in the sufficient category (48%), while the quality of life was in the sufficient category (57.1%), the results of the bivariate analysis using the Spearman rank showed a p value of 0.000 (p 0.05), this indicates that there is a relationship between self management and the quality of life of diabetes mellitus patients at the Puskesmas Landasan Ulin in 2019. self management such as routine blood sugar control, routine drug taking, diabetes mellitus diet, and physical activity is very important to prevent complications in diabetes mellitus patients and will improve the quality of life of patients with diabetes mellitusConclusion: self-management such as routine control of blood sugar, routine drug taking, diabetes mellitus diet, and physical activity is very important to prevent complications in diabetes mellitus patients and will improve the quality of life of diabetes mellitus patients. Keywords: diabetes mellitus, quality of life, self management
MEMAKNAI PENTINGNYA PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP Dwi Sogi Sri Redjeki
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.624

Abstract

 Latar belakang: Pembangunan perawatan kesehatan merupakan bentuk aktivitas dalam rangka mengisi kemerdekaan bangsa supaya dapat mewujudkan masyarakat yang sehat dan kuat. Salah satunya adalah dengan melakukan penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah sebuah kegiatan yang diberikan kepada individu maupun masyarakat oleh pemerintah dengan tujuan untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit individu maupun masyarakat.Tujuan: Perawatan kesehatan masyarakat mengacu pada kemampuan untuk: a) membuat dan memelihara hubungan dengan orang lain; b) berinteraksi dengan baik dengan orang-orang dan lingkungan, sehingga dengan pemahaman kesehatan tersebut dapat menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah serta bertujuan memberikan pemaknaan sebagai kemampuan seseorang untuk berpikir secara konkrit, obyektif dalam norma dan kepatutan yang layak dalam sebuah atau suatu sistem (misal: keluarga, atau masyarakat) dalam rangka untuk merespons secara adaptif terhadap berbagai tantangan lingkungan. Metode: Penulisan ilmiah ini dilakukan dengan melakukan analisa akademik dari aspek berbagai sumber rujukan relevan sehingga menemukan makna teoritis baru dalam rangka menjawab tantangan perawatan kesehatan yang terjadi di masyarakat.Hasil: Paradigma perawatan kesehatan masyarakat merupakan suatu strategi baru pembangunan kesehatan yang memandang masalah kesehatan sebagai suatu variable kontinyu, direncanakan dalam suatu sistem desentralisasi, dengan kegiatan pelayanan yang senantiasa bersifat promotif untuk mengentaskan kesehatan masyarkat, oleh tenaga kesehatan professional bersama masyarakat yang partisipatif. Kata kunci: perawatgan kesehatan, kesehatan masyarakat, hidup sehat AbstractBackground: Health care development is a form of activity to fill the nation's independence which has a role to create a healthy and strong society. One of them is by conducting health services. Health service is an activity provided to individuals and communities by the government to prevent and cure individual and community diseases. Purpose: Public health care refers to the ability to: a) make and maintain relationships with others; b) interacts well with people and the environment, so that understanding of health can demonstrate the ability to adapt to a changing environment and aims to provide meaning as a person's ability to think concretely, objectively inappropriate norms and appropriateness in a system or system (e.g. family, or community) to respond adaptively to various environmental challenges. Method: This scientific paper is carried out by conducting academic analysis from various aspects of relevant reference sources to find new theoretical meaning to answer the challenges of health care that occur in society. Results: The public health paradigm is a new health development strategy that views health issues as a continuous variable, planned in a decentralized system, with service activities that are always promotive to alleviate public health, by professional health workers together with participatory communities. Keywords: health care, public health, healthy living 
Hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku perawatan hipertensi yang dilakukan oleh keluarga di rumah Elly Daziah; Sri Rahayu
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.477

Abstract

Latar Belakang: Angka prevalensi hipertensi akan terus meningkat secara global dan diprediksikan pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia akan mengalami hipertensi. Hipertensi yang tidak mendapatkan penanganan yang baik akan menyebabkan komplikasi yang merupakan penyebab kematian nomor 5 pada semua kelompok umur. Agar terhindar dari komplikasi maka dibutuhkan dukungan keluarga untuk melakukan perawatan hipertensi.Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku perawatan hipertensi yang dilakukan oleh keluarga di rumah.Metode Penelitian: desain penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional digunakan dalam penelitian ini. Sampel yang bersedia menjadi responden sejumlah 35 responden dengan teknik simple random sampling. Uji Chi-Square digunakan untuk menganalisa data.Hasil: Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan perilaku perawatan hipertensi yang dilakukan oleh keluarga di rumah dengan nilai p-value = 0,003. Sedangkan bentuk dukungan keluarga yang berhubungan dengan perilaku perawatan hipertensi yang dilakukan oleh keluarga di rumah adalah dukungan instrumental (p-value = 0,001), dukungan informasi (p-value = 0,000) dan dukungan emosional (p-value = 0,004). Jadi dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan hipertensi di rumah.Kata kunci: dukungan keluarga, hipertensi, perilaku perawatan AbstractBACKGROUND: Hypertension prevalence rates will continue to increase globally and it is predicted in 2025 as many as 29% of adults worldwide will experience to have hypertension. Hypertension with inadequate treatment will cause complications which is the number fifth cause of death in all ages. In order to avoid complications, family support was required to treat hypertension. OBJECTIVE: To determine the relationship between family support and caring behavior of hypertension by families at homeMETHODS: Correlational research design with cross sectional approach was used. A sample of 35 respondents willing to join by simple random sampling. Chi-Square Test was used to analyze the data. RESULTS: There was a significant relationship between family support and caring behavior of hypertension by families at home with value p-value = 0,003. While the domain of family support which related to the caring behavior of hypertension are instrumental support (p-value = 0,001), informational support (p-value = 0,000) and emotional support (p-value = 0,004). Finally, it can be concluded that family support have to be considered in treating hypertension at home.Keywords:  caring behavior, family support, hypertension
PENINGKATAN PENGETAHUAN DENGAN METODE PEMBERIAN EDUKASI KESEHATAN BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA SMPN 20 BANJARMASIN TAHUN 2020 Anita Herawati; Ahmad Hidayat; Husda Oktaviannoor
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.554

Abstract

Latar Belakang: Hampir 60% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM) yang disebabkan oleh rokok. Salah satu intervensi yang yang mudah dilakukan untuk menurunkan perilaku merokok yaitu dengan memberikan materi pendidikan individu melalui pemberian informasi tentang kesehatan reroduksi.Tujuan: Menganalisis perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian edukasi tentang bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi pada siswa SMPN 20 Banjarmasin.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan pre-eksperimen dengan one group pre-post test. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional stratified random sampling berjumlah 98 responden. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan pemberian edukasi dengan p-value 0,000 (p0,05).Kesimpulan: Diharapkan bahaya merokok menjadi salah satu materi yang dimasukkan kedalam mata pelajaran di sekolah. Pendidikan kesehatan merupakan bekal yang didapatkan siswa dalam menghindari perilaku merokok.Kata Kunci: Bahaya merokok, Kesehatan reproduksi remaja, Pemberian edukasi Siswa SMPN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI SENAM KAKI TERHADAP SIRKULASI DARAH KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD DR PIRNGADI MEDAN 2018 Siti Meilan Simbolon
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.570

Abstract

Latar Belakang: Senam Kaki dapat membantu memperbaiki peredaran darah yang terganggu dan memperkuat otot-otot kecil kaki pada pasien diabetes dengan neuropati. Selain itu dapat memperkuat otot betis dan otot paha, mengatasi keterbatasan gerak sendi dan mencegah terjadinya depormitas. Keterbatasan jumlah insulin pada penderita DM mengakibatkan kadar gula dalam darah meningkat hal ini menyebabkan rusaknya pembulu darah, saraf dan strukrur internal lainya. Sehingga pasokan darah ke kaki semakin terhambat, akibatnya pasien DM akan mengalami gangguan sirkulasi darah pada kakinya.Tujuan: untuk mengetahui Pengaruh Senam Kaki Terhadap Sirkulasi Darah Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus sebelum dan sesudah di berikan perlakuan senam kaki.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 347 orang pertahun, tehnik samplingdalam penelitian ini adalah purposiple sampling sehingga diperoleh 29 orang. Data penelitian dianalisa dengan uji paired t-test. Berdasarkan hasil analisa data di ketahui bahwa ada perbedaan sirkulasi darah sebelum dan sesudah dilakukan senam kaki dengan nilai p=0.000 dengan rata-rata peningkatan sirkulasi darah. -0,260.Simpulan: ada pengaruh senam kaki terhadap sirkulasi darah kaki pada pasien diabetes melitus di RSU Dr.Pirngadi Medan. Saran untuk praktek keperawatan di harapkan perawat yang bekerja diruangan tersebut hendaknya menbuat prosedure tetap senam kaki terhadap pasien diabetes melitus dan untuk peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan alat yang lebih akurat untuk mengukur sirkulasi darah kaki seperti Dopller HI-doop.Kata kunci: Senam Kaki, Sirkulasi Darah Kaki, Pasien Diabetes Melitus. Background: Foot Exercise can help improve impaired blood circulation and strengthen small leg muscles in diabetic patients with neuropathy. In addition, it can strengthen the calf and thigh muscles, overcome the limitations of joint motion and prevent depormity. The limited amount of insulin in DM patients results in increased blood sugar levels, which causes damage to blood vessels, nerves and other internal structures. So that the blood supply to the legs is increasingly obstructed, as a result, DM patients will experience impaired blood circulation in their legs.Objective: to determine the effect of foot exercise on foot blood circulation in diabetes mellitus patients before and after giving foot exercise treatment.Method: This type of research is a Quasi Experiment. The population in this study were 347 people per year, the sampling technique in this study was purposive sampling so that 29 people were obtained. The research data were analyzed by using paired t-test. Based on the results of data analysis, it is known that there is a difference in blood circulation before and after doing foot exercises with a value of p = 0.000 with an average increase in blood circulation. -0,260.Conclusion: There is an effect of foot exercise on leg blood circulation in diabetes mellitus patients at RSU Dr.Pirngadi Medan. Suggestions for nursing practice are expected that nurses who work in this room should establish a regular foot exercise procedure for diabetes mellitus patients and for future researchers they should use a more accurate tool for measuring foot blood circulation such as the HI-doop Doppler.Keywords: Foot Exercise, Foot Blood Circulation, Diabetes Mellitus Patients.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang IMS (Infeksi Menular Seksual) Terhadap Pengetahuan WPS (Wanita Pekerja Seks) di Klinik IMS Bukit Sungkai Km. 12 Kota Palangka Raya Hermanto Hermanto; Dita Washtu Prasida; Cyntia Christina
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.611

Abstract

 Latar Belakang: Infeksi menular seksual (IMS) merupakan salah satu penyebab kesehatan, sosial dan ekonomi yang dibanyak negara (Kemenkes RI, 2015). Menurut WHO IMS adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seks baik secara vaginal, anal maupun oral. Berdasarkan hasil survei pendahuluan diwilayah ini banyak yang tidak tahu tentang IMS.Tujuan Penelitian: Penelitian ini membahas tentang pendidikan kesehatan tentang IMS (Infeksi Menular Seksual) terhadap pengetahuan WPS (Wanita Pekerja Seks) di klinik IMS Bukit Sungkai Km. 12 kota Palangka Raya.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pra eksperimental dengan menggunakan one-group pre-post test design . Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan sampel 25 responden.Hasil Penelitian: Hasil analisis dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh p-value 0,001 dari nilai 0,05 yang berarti Ha diterima adalah pendidikan kesehatan tentang IMS (Infeksi Menular Seksual) terhadap pengetahuan WPS (Wanita Pekerja Seks) di klinik IMS Bukit Sungkai km . 12 kota Palangka Raya.Kesimpulan: Dari hasil penelitian menunjukkan pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan responden. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dibuat sebagai sumber informasi untuk tempat penelitian dan meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menyediakan pendidikan kesehatan tidak hanya pada mereka yang terdapat pada masyarakat umum. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, IMS (Infeksi Menular Seksual), Pengetahuan WPS Background: Sexually transmitted infections (STIs) are one of the causes of health, social and economic problems in many countries (Ministry of Health RI, 2015). According to WHO the STI is an infection that is transmitted through sexual relations both vaginal, anal and oral. Based on the results of preliminary surveys in the area many did not know about STIs. Research Objectives: This study aims to determine the effect of health education on STIs (Sexually Transmitted Infections) on the knowledge of WPS (Female Sex Workers) in the Sungkai Hill STI clinic Km. 12 cities of Palangka Raya. Research Methods: This study used pre-experimental with one-group pre-post test design approach. The sampling technique used was purposive sampling, with a sample of 25 respondents and tested by Wilcoxon statistical tests. Results: The results of the analysis using the Wilcoxon test obtained p-value of 0.001 from the value of 0.05, which means that Ha is accepted, namely the influence of health education on STIs (Sexually Transmitted Infections) on the knowledge of WPS (Female Sex Workers) at Sungkai Hill STI clinic. . 12 cities of Palangka Raya. Conclusion: It is expected that the results of this study can be used as a source of information for research sites and improve health services by providing health education not only to those who are at risk but in the general public. Keywords: Health Education, STI (Sexually Transmitted Infections), WPS knowledge
Pengaruh Kompres Hangat Rebusan Air Serai Terhadap Penurunan Nyeri Arthritis Rheumatoid Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan Yurida Olviani; Erna Lidia Sari; Erna Lidia Sari
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.536

Abstract

Latar Belakang: Arthritis Rheumatoid merupakan penyakit muskuloskeletal yang sering terjadi pada usia lanjut. Gangguan pada system muskuloskeletal yang ditandai dengan munculnya nyeri sendi dan kekakuan yang mengakibatkan penurunan kemampuan fisiologis atau kualitas hidup lansia. Manajemen nyeri bisa dilakukan dengan farmakologi dan nonfarmakologi, salah satu intervensi non farmakologi yaitu dengan melakukan kompres serai hangat. Tanaman serai mengandung minyak atsiri yang memiliki sifat pedas dan bersifat hangat sebagai anti radang dan menghilangkan rasa sakit atau nyeri.Tujuan: untuk mengetahui pengaruh kompres hangat rebusan air serai terhadap penurunan nyeri Arthritis Rheumatoid pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru.Metode: Rancangan penelitian menggunakan pre-eksperimental design dengan one group pretest-postest pada 30 responden lansia yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi menggunakan metode purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan waslap dan lembar observasi Numeric Rating Scale (NRS).Hasil: Hasil penelitian dapat diketahui dari 30 responden sebelum diberikan kompres serai mengeluh nyeri pada kategori sedang (83,3%), setelah diberikan kompres serai mengeluh nyeri pada kategori ringan (83,3%). Berdasarkan analisis menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan p value sebesar 0,000 nilai tersebut secara statistik bermakna (p0,05).Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh kompres serai terhadap penurunan intensitas nyeri Arthritis Rheumatoid pada lansia.Kata Kunci : Arthritis Rheumatoid, Kompres Serai Hangat. Usia Lanjut, Abstract Background: Rheumatoid arthritis is a musculoskeletal disease that often occurs in the elderly. Disorders of the musculoskeletal system, characterized by joint pain and stiffness that result in decreased physiological abilities or quality of life in the elderly. Pain management can be done with pharmacology and non-pharmacology, one of the non-pharmacological interventions is to do warm lemongrass compresses. Lemongrass contains essential oils that have spicy and warm properties like anti-inflammatory and relieves pain or aches.Objective: To determine the effect of warm compresses boiled lemongrass water on the reduction of Rheumatoid Arthritis pain in the elderly at the Tresna Werdha Budi Sejahtera Social Home, Banjarbaru.Methods: The research design used a pre-experimental design with one group pretest-postest on 30 elderly respondents who met the inclusion and exclusion criteria using a purposive sampling method. The research instrument used a washcloth and the Numeric Rating Scale (NRS) observation sheet.Results: The results of the study can be seen from 30 respondents before being given lemongrass compresses complaining of pain in the moderate category (83.3%), after being given lemongrass compresses complained of pain in the mild category (83.3%). Based on the analysis using the Wilcoxon test, it shows a p-value of 0.000, this value is statistically significant (p 0.05).Conclusion: Based on the results of the study, it shows that there is an effect of lemongrass compresses on reducing the intensity of Rheumatoid Arthritis pain in the elderly. Keywords: Elderly, Rheumatoid Arthritis, Warm Lemongrass Compress. 
Pengendalian Kualitas Kesehatan dalam Upaya Penanggulangan Gizi Buruk pada Balita: Literatur Review Ilmiati Ilmiati; Jamhary Jamhary; Rianti Indah Lestari
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.563

Abstract

Latar belakang: Gizi buruk pada balita merupakan salah satu permasalahan serius yang terjadi di Indonesia. Kurangnya pengetahuan tentang gizi buruk, keterbatasan sarana prasarana yang mendukung, serta peran kolaborasi lintas profesi yang belum optimal merupakan faktor-faktor penyebab belum tercapainya upaya penanganan kesehatan khususnya pada penanggulangan gizi buruk serta pengendalian kualitas yang masih terbatas pada implementasi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab permasalahan gizi buruk di Indonesia serta memberikan rekomendasi dalam penanganan gizi buruk secara berkelanjutan.Metode: Studi literatur digunakan dalam menelaah permasalahan tentang gizi burukHasil: Rekomendasi berupa tools yang relevan untuk pengendalian kualitas kesehatan Kata Kunci: Gizi buruk balita, Faktor penyebab, Tools pengendalian kualitas kesehatanAbstract Background Malnutrition in children is one of the serious problems that occur in Indonesia. Lack of knowledge about malnutrition, Limited of support infrastructure, and The Inter-professional collaboration is not optimal, are factors that the prevention of malnutrition has not achieved. Moreover, the quality control is still limited to implementation.Objective The purpose of this study was to identify the factors that cause malnutrition problems in Indonesia and provide a recommendation about managing of malnutrition sustainability.Methods Some of the literature reviews are used in examining problems regarding malnutritionResults Recommendation of relevant tools for quality control of healthcare Key Words Malnutrition in children, Cause of factors, Quality control of healthcare tools

Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 2 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 13, No 2 (2022): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 13, No 1 (2022): Dinamika Kesehatan: jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10, No 1 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10, No 2 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 9, No 2 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 9, No 1 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 8, No 2 (2017): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 8, No 1 (2017): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 2 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 2 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2014): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2014): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 4, No 2 (2013): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2013): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN More Issue