cover
Contact Name
Fauji Nurdin
Contact Email
kangdensus88@gmail.com
Phone
+6285348484588
Journal Mail Official
dinamikakesehatan@gmail.com
Editorial Address
LPPM UNiversitas Sari Mulia Gedung D Lantai 1 JL. Pramuka No. 02 Banjarmasin Kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Published by Universitas Sari Mulia
ISSN : 20863454     EISSN : 25494058     DOI : https://doi.org/10.33859/dksm
Core Subject : Health, Education,
The Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan keperawatan is a peer-reviewed, open-access journal, disseminating the highest quality research in the field relevant to midwifery and nursing in the form of meta-analyses, research results, literature studies, clinical practice, and case reports/case, reports. The focus and coverage of the Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatanl includes: Maternal Health - Midwifery / Midwifery - Pregnancy / Pregnancy - Antenatal care - Labor - Postpartum / Post Partum - Child Health / Child Health (Neonates, Babies, Children under five years old and Pre-school Children) - Family planning - Reproductive Health / Reproduction Health - Adolescent Reproductive Health / Adolescent Health - Between and Pre-Conception Period - Pre Menopause Health / Pre Menopause - Elderly Health - Women of childbearing age - Midwifery community - Family planning - Reproduction health - Emergency Nursing - Maternity Nursing - Mental health Nursing - Nursing Soul - Medical surgery Nursing - Community Nursing
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan" : 15 Documents clear
PENERAPAN TERAPI DZIKIR PADA PENDERITA HALUSINASI : LITERATURE REVIEW Syifa Al Qolbi Al Mujahidah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v14i1.873

Abstract

Latar belakang: Skizofrenia adalah penyakit gangguan jiwa ditandai dengan gangguan dalam proses berpikir, kemampuan berpikir sehingga dapat mempengaruhi perilaku bahkan bisa membahayakan diri sendiri, orang lain juga lingkungan sekitarnya. Halusinasi adalah gangguan persepsi yang membuat seseorang merasa dirinya mendengar, melihat, merasa sesuatu yang palsu sehingga mengganggu aktivitasnya, bahkan bisa membahayakan dirinya atau lingkungannya. Ketika penderita mengalami panic, maka bisa membunuh dirinya sendiri atau membunuh orang lain. Oleh karena itu penderita skizofrenia dengan halusinasi membutuhkan penanganan faemakologi dan terapi nonfarmakologi. Salah satu teknik nonfarmakologi adalah dengan melakukan dzikir pada pasien skizofrenia dengan halusinasi, yang bertujuan untuk mengurangi dan dapat mengatasi masalah skizofrenia dengan halusinasi. Tujuan: Penelusuran literature ini dilakukan bertujuan untuk menganalisa hasil dari beberapa penelitian tentang penerapan dzikir pada pasien skizofrenia dengan halusinasi. Metode: Metode yang dilakukan adalah dengan penelusuran riview literature menggunakan media elektronik pada google scholar dan menggunakan kata kunci halusinasi pendengaran, terapi psikoreligius dzikir. Setelah ditelusuri terdapat 9 artikel yang memenuhi kriteria dengan rentang tahun 2017 – 2022. Hasil: Literature review ini menunjukkan tentang penerapan dzikir pada pasien skizofrenia dengan halusinasi. Kesimpulan: Pasien halusinasi dzikir menunjukkan psikoterapi dengan membaca bacaan dzikir dengan khusyuk dan tenang selama 10-20 menit setiap hari dari hari 1 hingga hari ke-3: dzikir juga dapat membantu mengendalikan halusinasi menggunakan terapi generalis cara mengontrol halusinasi pendengaran dan Obat-obatan yang telah diberikan. Pasien mengatakan bahwa setelah membaca buku dzikir yang diajarkannya, hatinya menjadi lebih tenang, dan setelah membaca buku dzikir, tidur pasien juga lebih nyenyak.Kata kunci: halusinasi pendengaran, terapi psikoreligius dzikir
Efektifitas Pemberian Posisi Head Up 300 Pada Oksigenasi Pasien Cidera Kepala Fitaluviana Setyaningsih; Fitri Arofiati
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v14i1.892

Abstract

Latar Belakang: ICU adalah bagian khusus di rumah sakit yang menyediakan perawatan intensif untuk pasien yang menghadapi trauma yang mengancam jiwa, termasuk cidera kepala atau trauma capitis. Cidera kepala bisa berakibat gangguan neurologis atau bahkan kematian. Di Indonesia, tingkat cidera kepala tertinggi terdapat di Provinsi Gorontalo (17,9%), terutama akibat kecelakaan. Sulawesi Utara memiliki angka kejadian cidera kepala paling tinggi karena kecelakaan (3,5%), sebagian besar terjadi di jalan raya. Posisi kepala 30 derajat digunakan untuk mengurangi tekanan di kepala pasien dan meningkatkan oksigenasi otak.Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas posisi kepala 300 pada pasien cidera kepala di ruang ICU RSUD Kabupaten Temanggung.Metode: Metode penelitian ini merupakan penelitian diskriptif yang menggunakan  studi kasus. Studi kasus dilakukan pada pasien yang berada di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang di rawat di ruang ICU dengan memberikan posisi head up 30 derajad.Hasil: Studi kasus menunjukan bahwa oksigen pada pasien baik dan menunjukan hasil spo2 di jam 09.00 100%, pukul 10.00 spo 98 %, kemudian tekanan darah pasien berangsur normal dari 142/ 95 kemudian 127/67 mmhg.Kesimpulan Dari studi kasus disimpulkan bahwa penerapan posisi kepala 300 dapat meningkatkan oksigen ke jaringan otak dan tanda tanda vital pasen berangsur membaik Effectiveness Of Giving Head Up 300 Position In Head Injury Patients' OxygenationBackground: The ICU is a specialised part of the hospital that provides intensive care for patients who have suffered life-threatening trauma, including head injury or trauma capitis. Head injuries can lead to neurological disorders or even death. In Indonesia, the province of Gorontalo has the highest head injury rate (17.9%), mainly due to accidents. North Sulawesi has the highest incidence of head injuries due to accidents (3.5%), mostly on highways. A 30-degree head position is used to reduce pressure on the patient's head and improve oxygenation of the brain.Objective: To determine the effectiveness of 300 head positions in patients with head injury in the intensive care unit of Temanggung Regency Hospital.Methods: This research method is descriptive research using case studies. Case studies were conducted on patients who were in the ICU room of Temanggung Regency Regional General Hospital. This research was conducted by providing nursing care to patients who were treated in the ICU room by providing a 30 degree head up position.Results: The case study showed that the patient's oxygenation was good and showed spo2 results at 09.00 100%, at 10.00 spo 98%, then the patient's blood pressure gradually normalised from 142/ 95 then 127/67 mmhg.Conclusion : From the case study, it was concluded that the application of 300 head position can increase the oxygen to the brain tissue and the patient's vital signs gradually improved. 
Implementasi Pelayanan Kebidanan Komplementer Pada Ibu Post Partum Untuk Memperbanyak Produksi Asi Di Bidan Praktik Mandiri Wilayah Puskesmas Kabupaten Tegal Evi Zulfiana; Ulfatul Latifah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v14i1.879

Abstract

Latar Belakang: Permasalahan yang sering terjadi pada massa nifas salah satunya adalah produksi asi, Produksi ASI yang sedikit pada hari-hari pertama setelah melahirkan menjadi kendala dalam pemberian ASI secara dini. Ibu yang tidak menyusui bayinya pada harihari pertama disebabkan oleh kecemasan dan ketakutan akan kurangnya produksi ASI serta kurangnya pengetahuan ibu tentang proses menyusui terapi komplementer adalah salah satu solusi untuk memerbanyak produksi asiTujuan: Mengetahui jenis pelayanan kebidanan komplementer dalam asuhan ibu post partum, Mengetahui Implementasi Pelayanan Kebidanan Komplementer Pada Ibu Post Partum Untuk Memperbanyak produksi ASI, Mengetahui faktor yang mempengaruhi pemilihan terapi komplementer pada ibu post partum, Mengetahui pemanfaatan terapi komplementer dalam asuhan ibu post partumMetode: Penelitian kualitatif untuk memperoleh kedalaman data melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya dari responden untuk mengetahui bagaimana Implementasi Pelayanan Kebidanan Komplementer Pada Ibu Post Partum Untuk Memproduksi Asi. Alat penelitian menggunakan pedoman wawancara, Responden dalam penelitian ini adalah 4 bidan Praktik mandiri bidan wilayah puskesmas kabupaten tegal sebagai informan utama dan 4 ibu post partum sebagai informan tri angulasi .Hasil: Penelitian implementasi pelayanan kebidanan komplementer pada ibu post partum untuk memperbanyak produksi asi dengan pijat oksitosin dan, moksa, massage endorphin, sudah sesuai dengan teori dan terbukti bahwa pelayanan komplementer tersebut dapat meningkatkan ASI.Simpulan Implementasi Pelayanan Kebidanan Komplementer Pada Ibu Post Partum Untuk Memperbanyak Produksi Asi sudah sesuai dengan teori dan terbukti terbukti bahwa pelayanan komplementer tersebut dapat meningkatkan ASI. Implementation of Complementary Midwifery Services In Post Partum Mothers to Increase Breast Milk Production in Independent Practice Midwives in the Puskesmas Area of Tegal RegencyBackground: A common problem postpartum is inadequate breast milk production. Early breastfeeding can be a challenge due to limited milk production in the first few days after giving birth. Complementary therapy is considered as one solution to stimulate breast milk production. Many mothers who do not breastfeed on the first day experience anxiety and fear about a lack of milk production or insufficient knowledge of the breastfeeding process.Objective: to investigate the effectiveness of this therapy. Understanding the different types of complementary midwifery services for caring for postpartum mothers, determining the effectiveness of these services in increasing breast milk production, researching the factors that play a role in choosing complementary therapy for postpartum care, and examining the use of complementary therapy for postpartum care.Methodology: Qualitative research was conducted to gain an in-depth understanding of the Implementation of Complementary Midwifery Services in Postpartum Mothers to enhance breast milk production. The study had 4 midwives who were independent practitioners in the Tegal district health center area as the main informants and 4 postpartum mothers as triangulation informants.Result: were obtained through the rigorous analysis of the data collected. Research on the implementation of complementary midwifery services for postpartum mothers, aimed at increasing breast milk production with oxytocin and moksa endorphin massages, conforms to theoretical principles and demonstrates the efficacy of these complementary services in enhancing breast milk.Conclusion: The provision of complementary midwifery services for postnatal mothers to increase breast milk production aligns with theoretical principles and has been demonstrated to be effective. The utilization of these complementary services has been shown to increase breast milk supply. 
Identifikasi Self-Efficacy Ibu Bersalin dan Implikasinya terhadap Pengalaman Persalinan Sismeri Dona; Dwi Rahmawati
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v14i1.908

Abstract

Latar Belakang: Self-efficacy merupakan faktor psikologis yang penting dalam menghadapi tantangan dan situasi hidup tertentu, termasuk dalam konteks ibu bersalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat self-efficacy ibu bersalin serta menganalisis dampaknya terhadap pengalaman persalinan dan pemulihan pasca persalinan.Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini akan melihat kondisi nyata self efficacy ibu bersalin, Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan populasinya  adalah ibu bersalin primigravida sampel diambil dengan cara concecutive sampling sebanyak 24 responden, Setelah data terkumpul akan dianalisis dengan rumus uji rata-rata  dan pengalaman melahirkan di analisis menggunakan Alfa CronbachHasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata skor nilai tingkat self efficacy adalah 55,075 atau 78,68% dari maksimal skore dengan standar deviasi 7,15. Total nilai terendah adalah 35 sedangkan total nilai tertinggi adalah 70. Mayoritas responden memiliki total nilai antara 53,48 hingga 56,66 dan pengalaman melahirkan didapatkan bahwa Alpha Cronbach adalah ≥ 0,70 untuk semua sub skala (Kapasitas Sendiri 0,73, Persepsi Keamanan 0,75 dan Dukungan Profesional 0,73) kecuali Partisipasi (0,40).Simpulan: Self efficacy ibu bersalin dengan Penyebaran berada pada kategori normal, sedangkan implikasi terhadap pengalaman persalinan yang paling tinggi pada skala persepsi keamaan yang dirasakan ibu. Identification of Mother's Self-Efficacy in Maternity and Its Implications for Childbirth Experience Background: Self-efficacy is an important psychological factor in coping with certain challenges and life situations, including in the context of motherhood. The aim of this study is to determine the level of self-efficacy of new mothers and to analyse its impact on the experience of childbirth and postpartum recovery.Methods: The type of research used in this study is quantitative descriptive research. In this study will look at the real conditions of self-efficacy of maternity mothers, data collection in this study using a questionnaire with the population is primigravida maternity mothers, the sample is taken by consecutive sampling as many as 24 respondents, After the data is collected, it will be analyzed by the average test formula and the birth experience is analyzed using Alfa Cronbach.Results: The results showed that the mean score of self-efficacy level was 55.075 or 78.68% of the maximum score with a standard deviation of 7.15. The lowest total score was 35 and the highest total score was 70. The majority of respondents had a total score between 53.48 and 56.66.Childbirth experience showed that Cronbach's alpha was ≥ 0.70 for all subscales (own ability 0.73, perceived safety 0.75 and professional support 0.73) except participation (0.40).Conclusion: Self-efficacy of labouring mothers with dispersal is in the normal category, while the implications for the highest labour experience on the scale of perceived safety perceived by the mother.Keywords: Identification, labouring mother, self-efficacy, labour experience 
Pengaruh Pemberian Elevasi Kepala 30° Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pasien dengan Stroke Non Hemoragik Ayu Nur Azizah; Fitri Arofiati
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v14i1.889

Abstract

Latar Belakang:Stroke adalah kondisi dimana sebagaian sel otak mengalami kematian karena adanya gangguan aliran darah yang berupa sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak sehingga menjadi pemicu terjadinya stroke non hemoragik sehingga fungsi syaraf menurun, aliran darah menuju otak tidak adekuat dan transportasi oksigen di otak tidak maksimal yang mengakibatkan gangguan hemodinamik termasuk saturasi oksigen. Pemantauan saturasi oksigen penting dipantau karena menentukan keadekuatan oksigenasi atau perfusi jaringan.Tujuan: memberikan analisis pelaksanaan asuhan keperawatan masalah gangguan pertukaran gas pada pasien stroke non hemoragik.Metode:Penelitian ini menggunakan metode studi kasus menggunakan instrument pengukuran saturasi oksigen sebelum dan sesudah intervensi. Salah satu intervensi keperawatan untuk mengatasi saturasi oksigen adalah dengan pemberian elevasi kepala 30°. Pemberian elevasi kepala 30° dilakukan selama 3 hari.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa klien mengalami peningkatan pada jumlah saturasi oksigen sebelumnya 89% menjadi 96%.Kesimpulan: darihasil penelitian dibuktikan buktikan bahwa intervensi pemberian elevasi kepala 30° selama 3 hari mampu meningkatkan saturasi oksigen pada pasien stroke non hemoragik.The Effects of 30° Head Elevation on Increasing Oxygen Saturation in Patients with Non-Hemorrhagic StrokeBackground: Stroke is a condition where part of the brain cells die due to blood flow disorders in the form of blockage or rupture of blood vessels in the brain so that it becomes a trigger for non-hemorrhagic stroke so that nerve function decreases, blood flow to the brain is inadequate and oxygen transportation in the brain is not optimal which results in hemodynamic disturbances including oxygen saturation. Monitoring oxygen saturation is important to monitor because it determines the strength of oxygenation or tissue perfusion.Objective: to provide an analysis of the implementation of nursing care for gas exchange disorders in non-hemorrhagic stroke patients.Methods: This study uses a case study method using oxygen saturation measurement instruments before and after the intervention. One of the nursing interventions to overcome oxygen saturation is to provide 30 ° head elevation. Giving 30 ° head elevation is done for 3 days.Results: Based on the results of the research obtained, it shows that the client experienced an increase in the amount of oxygen saturation from 89% to 96%.Conclusion: the results of the study proved that the intervention of giving 30 ° head elevation for 3 days was able to increase oxygen saturation in non-hemorrhagic stroke patients 
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA DARING TERHADAP KEBERHASILAN KONSELING PADA IBU MENYUSUI DI MASA PANDEMI COVID-19 Fitri Yuliana; Fitri Yuliana; Dede Mahdiyah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v14i1.881

Abstract

Latar Belakang: Hasil Riskesdas 2018 mengatakan pemberian ASI pada bayi umur 0-5 bulan di Indonesia sebanyak 37,3% dibawah target Renstra Kemenkes tahun 2018 yaitu 40%. Konseling menyusui merupakan intervensi yang efektif kepada masyarakat untuk meningkatkan angka pemberian ASI eksklusif dan menyusui. Konseling menyusui dengan menggunakan media daring dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti komunikasi secara tatap muka selama masa pandemi Covid-19.Tujuan: Mengidentifikasi efektivitas penggunaan media daring terhadap keberhasilan konseling pada ibu menyusui di masa pandemi Covid-19.Metode: Penelitian menggunakan analitik kuantitatif dan rancangan case control dengan pendekatan retrospektif. Populasi adalah ibu menyusui yang melakukan konseling berjumlah 94 orang dan sampel berjumlah 30 orang pada masing-masing kelompok berdasarkan kriteria inklusi dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan uji Mann Whitney dan nilai efektivitas dengan Uji Regresi Sederhana.Hasil: Dari hasil uji Mann Withney diperoleh nilai p- value 0,010 0,05 dengan kesimpulan terdapat perbedaan pada median keberhasilan konseling pada kelompok kasus (media online) dengan kelompok kontrol (media offline). Berdasarkan uji regresi koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,577, artinya pengaruh media online terhadap keberhasilan konseling sebesar 57,7%, sedangkan 42,3% dipengaruhi oleh faktor lain.Simpulan: Penggunaan media daring cukup efektif digunakan terhadap keberhasilan konseling pada ibu menyusui di masa pandemi covid-19. Komunikasi elektronik berpotensi memberikan kesempatan tambahan bagi konselor untuk menginformasikan, meyakinkan, mendorong dan mendukung ibu menyusui terutama pada proses konselingBackground: The results of the 2018 Riskesdas stated that breastfeeding for infants aged 0-5 months in Indonesia was 37.3% below the 2018 Ministry of Health Strategic Plan target of 40%. Breastfeeding counseling is an effective intervention for the community to increase the rate of exclusive breastfeeding and breastfeeding. Breastfeeding counseling using online media can be used as an alternative to face-to-face communication during the Covid-19 pandemic.Objective: To identify the effectiveness of using online media on the success of counseling for breastfeeding mothers during the Covid-19 pandemic.Methods: This study used quantitative analytic and case control design with a retrospective approach. The population was 94 breastfeeding mothers who conducted counseling and a sample of 30 people in each group based on inclusion criteria with probability sampling techniques. The data were analyzed using the Mann Whitney test and the effectiveness value with the Simple Regression Test.Results: From the results of the Mann Withney test, it was obtained a p-value of 0.010 0.05, with the conclusion that there was a difference in the median of successful counseling in the case group (online media) and the control group (offline media). Based on the regression test the coefficient of determination (R Square) is 0.577, meaning that the effect of online media on the success of counseling is 57.7%, while 42.3% is influenced by other factors.Conclusion: The use of online media is quite effective in the success of counseling for breastfeeding mothers during the Covid-19 pandemic. Electronic communication has the potential to provide additional opportunities for counselors to inform, convince, encourage and support breastfeeding mothers, especially in the counseling process.
Kepatuhan Bidan Dalam Pelaksanaan SPO Perawatan Luka Dengan Kejadian Infeksi Daerah Operasi Post SC Di RSD Idaman Kota Banjarbaru Tahun 2023 Novia Agnes Siahaan; Dwi Rahmawati; Nurul Hidayah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v14i1.894

Abstract

Latar Belakang: Keberhasilan pengendalian infeksi pada tindakan perawatan luka Post SC ditentukan oleh kesempurnaan petugas dalam melaksanakan asuhan secara benar, karena sumber bakteri Infeksi Daerah Operasi (IDO) dapat berasal dari pasien, Bidan dan tim, lingkungan, dan termasuk juga instrumentasi. Perawatan luka Post SC merupakan tugas keseharian Bidan sehingga Bidan harus menggunakan keterampilan perawatan luka yang harus sesuai dengan Standar Prosedur Operasional yang telah ditetapkan di Rumah Sakit.Tujuan: Mengetahui hubungan kepatuhan Bidan dalam pelaksanaan Standar Prosedur Operasional perawatan luka dengan kejadian Infeksi Daerah Operasi Post SC di Rumah Sakit Daerah Idaman Kota Banjarbaru.Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan crosssectional, dengan pengambilan sampel total sampling sebanyak 25 orang Bidan pelaksana yang bertugas di Ruang Nifas Rumah Sakit Daerah Idaman Kota Banjarbaru. Kemudian data dianalisis menggunakan uji Spearman Rank.Hasil: Hasil penelitian diperoleh nilai Sig. 2 tailed ≤ 0.05 (0.004), maka dapat disimpulkan ada hubungan kepatuhan Bidan dalam pelaksanaan SPO perawatan luka terhadap angka kejadian IDO post SC. Nilai koefisien korelasi adalah -0,553 berarti kedua variabel memiliki hubungan sedang. Nilai negatif menunjukkan hubungan variabel yang tidak searah yang artinya bila kepatuhan dalam pelaksanaan SPO perawatan luka semakin tinggi, maka angka kejadian IDO akan semakin turun.Simpulan: Ada hubungan kepatuhan Bidan dalam pelaksanaan SPO perawatan luka terhadap angka kejadian Infeksi Daerah Operasi Post SC. Compliance Of Midwives In Implementation Of Wound Care Standards For Infection With Post CS Operation Area Infections at Idaman Hospital In Banjarbaru City In 2023Background: The success of infection control in post CS wound care measures is determined by the perfection of the staff in carrying out care properly, because the source of bacterial infections in the operating area (IDO) can come from patients, midwives and teams, the environment, and includes instrumentation. Post CS wound care is a midwife's daily task so midwives must use wound care skills that must be in accordance with the Standard Operating Procedures that have been established at the Hospital.Objective: To determine the relationship between midwives' compliance in the implementation of Standard Operating Procedures for wound care with the incidence of Post CS’s Surgical Infection at the Idaman Regional Hospital, Banjarbaru City.Methods: This type of research is analytic observational with a cross-sectional design, with a total sampling of 25 midwives working in the Postpartum Room of the Idaman Regional Hospital, Banjarbaru City. Then the data were analyzed using the Spearman Rank test.Results: The results of the study obtained the value of Sig. 2 tailed ≤ 0.05 (0.004), it can be concluded that there is a relationship between midwives' compliance in implementing SPO wound care to the incidence of SSI post CS. The correlation coefficient value is -0.553, meaning that the two variables have a moderate relationship. A negative value indicates a nonunidirectional relationship between variables, which means that if compliance with the SOP for wound care is higher, the incidence of SSI will decrease.Conclusion: There is a relationship between midwives' adherence in the implementation of SOP’s wound care to the incidence of post CS infection. Keywords: Compliance,Surgical Site Infection, Wound care
Perbandingan Pengetahuan Ibu Tentang Pencegahan Stunting Melalui Penyuluhan Kesehatan Dengan Media Audiovisual Berbasis Web Dan Media Cetak Wira Heppy Nidia; Neni Fitria Hayati
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v14i1.870

Abstract

Latar belakang: Stunting pada balita termasuk masalah kesehatan global di negara berpenghasilan menengah kebawah. Stunting dapat mempengaruhi perkembangan anak yang menyebabkan kerentanan terhadap infeksi, meningkatkan gangguan fungsional dan meningkatkan resiko kematian. Pengetahuan ibu yang rendah meningkatkan peluang kejadian stunting pada anak. Penyuluhan kesehatan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang pencegahan stunting baik secara media online (audiovisual berbasis web) maupun offline (cetak/buku).Tujuan: Untuk menganalisis perbandingan pengetahuan ibu tentang pencegahan stunting melalui penyuluhan kesehatan dengan media audiovisual berbasis web dan media cetak di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.Metode : penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita di Kecamatan Kota Tangah Kota Padang yang berjumlah 268 ibu. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling, sesuai dengan kriteria inklusi yang ditetapkan peneliti. Analisis data menggunakan Uji beda Independent Sample T-Test.Hasil : didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang pencegahan stunting melalui penyuluhan kesehatan dengan media audiovisual berbasis web dan media cetak, dengan p = 0,009.Kesimpulan: pengetahuan ibu tentang pencegahan stunting dapat ditingkatkan melalui penyuluhan kesehatan dengan media audiovisual berbasis web, dan hal ini memiliki implikasi penting dalam pengembangan program pencegahan stunting yang lebih efektifComparative Knowledge of Mothers About Stunting Prevention Through Health Counseling With Web-Based Audiovisual Media and Print MediaBackground: Under-five stunting is a global health problem in middle- and low-income countries. Stunting can affect child development which causes susceptibility to infection, increases functional impairment and increases the risk of death. Low maternal knowledge increases the chance of stunting in children. Health counseling is one of the efforts to increase maternal knowledge about stunting prevention both online (web-based audiovisual media) and offline (print / book).Objective: To analyze the comparison of mothers' knowledge about stunting prevention through health counseling with web-based audiovisual media and print media in Koto Tangah District, Padang City.Method: quantitative research with cross sectional study design. The population of this study were all mothers who had toddlers in Koto Tangah District, Padang City, totaling 268 mothers. The sampling technique is total sampling, in accordance with the inclusion criteria set by the researcher. Data analysis using Independent Sample T-Test.Results: it was found that there was a significant difference between mothers' knowledge about stunting prevention through health counseling with web-based audiovisual media and print media, with p = 0.009.Conclusion: mothers' knowledge about stunting prevention can be improved through health counseling with web-based audiovisual media, and this has important implications in the development of more effective stunting prevention programs.
Gambaran Caring Perawat di Rumah Sakit Daerah Idaman Kota Banjarbaru Siti Amalia; Hery Setiawan; Noor Diani; Rahimul Yakin; Dhian Ririn Lestari
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v14i1.877

Abstract

Latar Belakang : Kualitas pelayanan keperawatan ditentukan oleh kompetensi yang dimiliki perawat. Salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki adalah caring. Perilaku caring perawat berkaitan dengan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan dan pada akhirnya berpengaruh terhadap citra rumah sakit.Tujuan : Mengetahui gambaran caring perawat di Rumah Sakit Daerah Idaman Kota BanjarbaruMetode : Penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif melibatkan 128 pasien rawat inap dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan data dianalisis menggunakan analisis univariat meliputi karakteristik responden serta variabel caring perawat secara distribusi frekuensi.Hasil : Caring perawat di RSD Idaman Kota Banjarbaru mendapatkan penilaian positif dengan rata-rata total skor jawaban 45,33 dari nilai total minimum 23 dan nilai total maksimum 46 yang bisa didapatkan. Parameter dengan total skor tertinggi adalah doing for, dan parameter dengan total skor terendah adalah enabling.Simpulan : Caring yang cukup dari pelayanan yang diberikan oleh perawat membuat klien akan cenderung memiliki persepsi yang baik terhadap perawat. Semakin baik caring perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan, klien atau keluarga semakin senang dalam menerima pelayanan asuhan yang diberikan.Background : Quality of service is determined by the competence of the nurse.One of the basic competencies that must be possessed is caring. Nurses caring behavior is related to service quality and patient satisfaction with the services provided and ultimately affects the image of the hospital.Objective: To know nurses caring in Idaman Hospital, Banjarbaru CityMethods: Quantitative study with a descriptive design involving 128 inpatients using a purposive sampling technique. The research instrument used a questionnaire and data analysis used univariate analysis including the characteristics of the respondents and the variables of nurse care by frequency distribution.Results: Caring nurses at Idaman Hospital in Banjarbaru City received a positive assessment with an average total answer score of 45.33 out of a minimum total score of 23 and a maximum total score of 46 that can be obtained.The parameter with the highest total score is for, and the parameter with the lowest total score is possible.Conclusion: Caring of the services provided by nurses makes clients tend to have a good perception for nurses.If better nurses caring in providing nursing care services, will be make happier client or family is in receiving the care services provided.
Literature Review Faktor-Faktor Penghambat Pelayanan Ambulans Gawat Darurat Di Prehospital Doni Wibowo; Sudjatmiko Setyobudihono; Siska Lestia
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v14i1.884

Abstract

Latar Belakang: Pelayanan Ambulans Gawat Darurat merupakan salah satu bidang pelayanan yang sangat penting dalam memberikan penanganan segera di masyarakat terutama pada kasus trauma di prehospital, namun ambulans gawat darurat saat ini masih jauh dari kata optimal. Sangat diperlukan layanan ambulans yang optimal yang terstandarisasi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan dalam mendukung peningkatan kesehatan masyarakat terutama pada pelayanan alat transportasi ambulans untuk mencegah kecacatan permanen dan kematian terutama pada kasus trauma.Tujuan: Mengetahui sejauh mana kualitas ambulans yang ada saat ini dalam memberikan pelayanan gawatdarurat, terutama pada kasus trauma di prehospital.Metode: Metode penelitian ini menggunakan literature review dengan menggunakan 11 jurnal yang dicari melalui Google Scholar.Hasil: Berdasarkan hasil dari 11 jurnal pelayanan ambulans gawat darurat saat ini belum optimal sehingga diperlukan peningkatan dalam bidang waktu tanggap ambulans, kemudahan dalam mengakses call center, dan kelengkapan sarana ambulans yang sesuai dengan standar.Kesimpulan: Waktu tanggap ambulans, kemudahan dalam mengakses call center, dan kelengkapan sarana ambulans yang sesuai dengan standar menjadi fenomena yang harus ditanggapi serius oleh instansi pemerintah dan dinas terkait agar pelayanan ambulans di masyarakat khususnya pada kasus-kasus gawat darurat dapat dirasakan manfaatnya dan berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien Literature Review: Factors Hindering Emergency Ambulance Services  In PrehospitalBackground: Emergency Ambulance Service is one of the most important service areas in providing immediate treatment in the community, especially in prehospital trauma cases, but the current emergency ambulance is still far from optimal. It is urgently needed an optimal ambulance service that is standardized in accordance with the Regulation of the Minister of Health in supporting the improvement of public health, especially in ambulance transportation services to prevent permanent disability and death, especially in trauma cases.Objective: To find out how far the quality of the current ambulance is in providing emergency services, especially in prehospital trauma cases.Method: This research method uses a literature review using 11 journals searched through Google Scholar.Results: Based on the results of 11 journals, emergency ambulance services are currently not optimal, so improvements are needed in the field of ambulance response time, ease of access to call centers, and completeness of ambulance facilities according to standards.Conclusion: Ambulance response time, easy access to call centers, and standard ambulance facilities are phenomena that must be taken seriously by government agencies and related services so that ambulance services in the community, especially in emergency cases, can benefit and have an impact on patient's quality of life. Keywords: Inhibiting factors, Ambulance service, Prehospital

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 2 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 13, No 2 (2022): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 13, No 1 (2022): Dinamika Kesehatan: jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10, No 1 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10, No 2 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 9, No 2 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 9, No 1 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 8, No 2 (2017): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 8, No 1 (2017): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 2 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 2 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2014): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2014): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 4, No 2 (2013): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2013): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN More Issue