cover
Contact Name
Mundi Rahayu
Contact Email
denyefita.nr@gmail.com
Phone
+6282336541811
Journal Mail Official
hiski.malang17@gmail.com
Editorial Address
Sekretariat Hiski PBSI Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas 246 Malang Telp: 464318 ext 122
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pembelajaran Sastra
ISSN : -     EISSN : 2722998X     DOI : https://doi.org/10.51543/hiskimalang
Jurnal Pembelajaran Sastra (Journal of Literary Education) accepts submissions of original articles that have not been published elsewhere nor being considered or processed for publication anywhere, and demonstrate no plagiarism whatsoever. The prerequisites, standards, and format of the manuscript are listed in the author guidelines and templates. Any accepted manuscript will be reviewed by at least two referees. Authors are free of charge throughout the whole process comprising article submission, review and editing process, and publication.
Articles 54 Documents
NARRATIVE TECHNIQUES IN ANGIE THOMAS’ NOVEL THE HATE U GIVE
Jurnal Pembelajaran Sastra Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Pembelajaran Sastra
Publisher : Hiski Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.695 KB) | DOI: 10.51543/hiskimalang.v1i2.27

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teknik narasi menggunakan novel The Hate U Give dengan menerapkan teori narratologi yang diusulkan oleh genette (1980). Studi ini termasuk dalam kritik sastra. Dalam menganalisa narasi dari novel ini terdapat lima unsur narasi; urutan narasi, durasi narasi, frekuensi, modus narasi dan suara. Susunan narasi adalah alur cerita anachronic, yang antara waktu cerita dan waktu bercerita yang tidak terjalin secara normal atau mendahului satu sama lain. Jenis anakronistik adalah analepsis. Durasi dalam novel adalah jeda dan adegan. Frekuensi adalah representasi berulang. Modus ini adalah modus mimesis karena cerita teller bukan penulis sendiri, sebaliknya, pendongeng adalah karakter fiksi dalam cerita. Suara novel ini didasarkan pada perspektif Starr yang merupakan sudut pandang orang pertama. Sementara itu, teknik narasi menyiratkan pada pembangunan karakter utama yang dijelaskan oleh penulis.
INDIVIDUATION PROCESS OF THE MAIN CHARACTERS IN OKKY MADASARI’S BOUND
Jurnal Pembelajaran Sastra Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Pembelajaran Sastra
Publisher : Hiski Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.881 KB) | DOI: 10.51543/hiskimalang.v1i2.28

Abstract

The characters in the novel are a reflection of the human condition in real life. Understanding the personality of a character in a novel means understanding the personality of people too. This provides an opportunity to understand the attitudes and behavior of the people in real life through the personality of characters in literary works. Therefore, the researcher considers to discuss the process of individuation of the main characters in Okky Madasari’s Bound. The present study is literary criticism. This research aims to describe the individuation process of the main characters, Sasana and Jaka. The main characters, want the freedom to express their true identity. Through this novel, Okky Madasari wants to convey that life is a choice. Humans have the freedom to choose what they want to be without the negative side being dominant in a person. Along these lines, we can utilize Analytical Psychology to break down this novel with the idea of the individuation process. It employs the theory of individuation process proposed by Carl Gustav Jung covering several steps to achieve the process of individuation of the main characters. There are four kinds of archetypes in order to acknowledge the individuation process. They are “persona”, “shadow”, “anima and animus”, and “Self”. The results of this study show that the main characters still cannot reach the individuation process well. Sasana and Jaka have not yet reached middle age, so Sasana and Jaka have not reached self-archetype yet, because to achieve self-archetype, the characters must reach middle age first.
POSTCOLONIAL MIMICRY OF THE MAIN CHARACTER IN RICHARD C. MORAIS’ THE HUNDRED FOOT JOURNEY
Jurnal Pembelajaran Sastra Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Pembelajaran Sastra
Publisher : Hiski Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.049 KB) | DOI: 10.51543/hiskimalang.v1i2.29

Abstract

The Hundred Foot Journey menceritakan tentang perjalanan seorang koki bernama Hasan yang berasal dari India dan pindah ke Perancis. Sebagai seorang imigran, kesan dari masakan Perancis Hasan adalah hambar dan jauh berbeda dengan masakan India yang kaya akan rasa dan warna seperti yang diajarkan oleh ayahnya. Namun, kecintaannya pada seni memasak membuatnya bertekad untuk menguasai masakan yang dianggap bergengsi. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan representasi mimikri menggunakan studi pasca-kolonial. Metode penelitian ini menggunakan kritik sastra. Sumber data penelitian adalah novel The Hundred Foot Journey ditulis oleh Richard C. Morais dan diterbitkan oleh Scribner Publishing, di Amerika Serikat, 2010. Data yang digunakan dalam studi ini mengidentifikasi karakter utama melalui teks dalam bentuk kata atau kalimat yang mewakili mimikri. Hasil kajian ini mengindikasikan bahwa 1) representasi mimikri yang dilakukan oleh Hasan dengan meniru gaya Perancis dalam bentuk rasa, gaya hidup, penggunaan bahasa, dan pemikiran. 2) ada beberapa faktor yang mendukung Hasan untuk melakukan mimikri, karena kecintaannya pada seni memasak dan dorongan dari mereka yang ada di sekelilingnya seperti orangtuanya, guru, dan teman-temannya.
BELAJAR MELANGKAH
Jurnal Pembelajaran Sastra Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Pembelajaran Sastra
Publisher : Hiski Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.111 KB) | DOI: 10.51543/hiskimalang.v1i2.31

Abstract

Alhamdulillah. Edisi ke-2 Jurnal Pembelajaran Sastra ini bisa tersaji ke hadapan Bapak Ibu pembaca dan pemerhati pembelajaran sastra. Perjalanan yang masih sangat awal, ada banyak yang harus dilakukan dan dibenahi untuk bisa memperlancar roda perjalanan sebuah jurnal. Banyak waktu dan tenaga yang harus diinvestasikan untuk menggerakkan mesin yang masih baru, perlu diberi pelumas secukupnya, perlu diperkuat setiap komponennya, dan memastikan bahan bakar yang menjadikan mesin berjalan. Kesemua proses ini sangat membutuhkan uluran bantuan, perhatian, dan kerjasama dari anggota HISKI.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF DONGENG KREATIF UNTUK PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS APLIKASI
Jurnal Pembelajaran Sastra Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Pembelajaran Sastra
Publisher : Hiski Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.483 KB) | DOI: 10.51543/hiskimalang.v1i2.32

Abstract

Dongeng lokal yang dahulu sangat diminati anak-anak, sekarang tergeser oleh cerita kartun dan komik dari negara lain. Padahal dongeng lokal sarat dengan nilai kearifan lokal yang berguna untuk pendidikan karakter anak. Artikel ini diangkat dari penelitian unggulan perguruan tinggi berjudul model pengembangan bahan ajar interaktif dongeng kreatif untuk pendidikan karakter berbasis aplikasi sebagai lanjutan dari penelitian transformasi dongeng lokal menjadi dongeng kreatif. Penelitian ini, bertujuan untuk membuat model pengembangan bahan ajar interaktif pembelajaran apresiasi dan menulis dongeng kreatif untuk pendidikan karakter berbasis aplikasi Penelitian ini menggunakan model pengembangan pendidikan Borg & Gall, transformasi merdeka belajar Ki Hadjar Dewantara, dan Heutagogi Hase yang diadaptasi oleh Danim. Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh hasil: (1) aplikasi bahan ajar interaktif pembelajaran apresiasi dongeng kreatif yang didesain memenuhi komponen modul dapat menjadi pembimbing, pendamping, dan penilai belajar peserta didik, sehingga memungkinkan mereka dapat belajar mandiri dan dapat memilih strategi belajar yang efektif bagi dirinya. (2) Model bahan ajar interaktif pembelajaran menulis dongeng kreatif yang didesain memenuhi komponen modul memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk belajar menulis kreatif secara mandiri sekaligus belajar merawat warisan budaya Indonesia. Model pengembangan bahan ajar interaktif berbasis aplikasi ini dapat digunakan, baik menggunakan daring, luring, maupun kombinasi keduanya.
Pembelajaran Menulis Syair Bertema Alam Lingkungan Sekolah pada Kelas VII SMP Negeri 3 Malang
Jurnal Pembelajaran Sastra Vol 2 No 01 (2020): Jurnal Pembelajaran Sastra
Publisher : Hiski Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.875 KB) | DOI: 10.51543/hiskimalang.v2i01.34

Abstract

Pembelajaran Bahasa Indonesia di jenjang sekolah menengah pertama (SMP) tidak terlepas dari sastra. Pembelajaran menulis syair merupakan materi pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Malang pada kelas VII semester genap. Pembelajaran menulis syair di SMP Negeri 3 Malang menjadi pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahap-tahap pembelajaran menulis syair bertema lingkungan alam sekolah pada kelas VII SMP Negeri 3 Malang. Jenis penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini berupa hasil wawancara dengan guru dan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran menulis syair. Subjek yang diteliti yaitu guru bahasa Indonesia dan siswa kelas VII SMP Negeri 3 Malang. Data penelitian berupa hasil wawancara dengan guru dan hasil menulis syair peserta didik. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya observasi, studi dokumenter, dan wawancara. Analisis data pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Tahap Persiapan Pembelajaran Menulis Syair Bertema Alam Lingkungan Sekolah pada Kelas VII SMP Negeri 3 Malang berisikan tahap persiapan, tahap inti, dan tahap penutup, (2) Tahap Penutup Pembelajaran Menulis Syair Bertema Alam Lingkungan Sekolah Pada Kelas VII SMP Negeri 3 Malang berisikan evaluasi dan penugasan di rumah.
Rwandan Genocide Conflict Represented in the Novel “Led by Faith”
Jurnal Pembelajaran Sastra Vol 2 No 01 (2020): Jurnal Pembelajaran Sastra
Publisher : Hiski Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.243 KB) | DOI: 10.51543/hiskimalang.v2i01.35

Abstract

This study discusses the ethnic conflict in the Rwandan genocide in the novel Led by Faith: Rising from The Ashes of Rwandan Genocide written by Immaculée Ilibagiza. The novel is set in Rwanda, the country that was known as the place of the fastest killing in the world history, within 100 days killed more than 800.000 people. This novel is based on the author’s experience in surviving from the Rwandan genocide. Therefore, it is interesting to discuss how the author represented the genocide in the novel. This study applied conflict theory by Dahrendorf which focus on four aspect: Two aspects of society (conflict and consensus), power and authority, the groups involved in the conflict, and conflict and social change. The data are taken from the novel Led by Faith by using descriptive analysis techniques. The study reveals that the conflict between Hutu and Tutsi ethnics was represented as the power dynamics among the authorities. The conflict influenced the social change and social structure of the Rwandan society.
Pembelajaran Sastra melalui Cerita Bergambar Cerita Rakyat sebagai Upaya Penanaman Etika Siswa SD
Jurnal Pembelajaran Sastra Vol 2 No 02 (2020): Jurnal Pembelajaran Sastra
Publisher : Hiski Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.623 KB) | DOI: 10.51543/hiskimalang.v2i02.36

Abstract

In literature learning especially oral learning, many teachers do not explore local folklore yet. Usually they used folklore from the other region which is well known, but the messages of value and ethics are not explored yet. Investment of ethical values to elementary school students is required. Interesting media should be used to implant ethics in elementary school students to make the learning process enjoyable. The subjects of the research are elementary school students and teachers, society leaders, village elders caretaker, and people of Boyolangu and Sendang districts, Tulungagung. Qualitative research is applied in this research. The results show that in Boyolangu and Sendang districts there were found 25 folklores consisting of 13 stories containing ethical value. They are the story of “Mbok Rondho Pendhadhapan”, “Terjadinya Dusun Glodhogan”, “Asal Usul Kesenian Tiban”, “Mbah Semare”, “Harimau Gembong”, “Terjadinya atau Lahirnya Angling Darmo”, “Joko Bodho”, “Astono Gedhong”, “Kera Ngujang”, “Roro Kembang Sore”, “Syeh Basarudin”, “Candi Omben Jago”, and “Punden Setono Badhong”. The stories have the ethical values, like friendliness, harmonius, cooperativeness, unity and integrity, strength, self-sacrificing.
Unsur Genius Lokal Sebagai Aspek Pemerkaya Bahasa dan Sastra Melayu/Indonesia
Jurnal Pembelajaran Sastra Vol 2 No 02 (2020): Jurnal Pembelajaran Sastra
Publisher : Hiski Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.076 KB) | DOI: 10.51543/hiskimalang.v2i02.37

Abstract

Bahasa Melayu telah berkembang menjadi bahasa yang besar dengan penutur mencapai ratusan juta. Bahasa tersebut telah menjadi bahasa resmi beberapa negara, di antaranya disebut sebagai Bahasa Indonesia. Bahasa Melayu dirasakan sebagai bahasa yang akrab dengan mereka karena adanya unsur-unsur yang genius lokal yang terserap ke dalam bahasa tersebut. Salah satu unsur genius lokal yang disadap bahasa dan sastra Melayu adalah unsur wayang yang diperkirakan berasal dari Jawa. Wayang di dalam tradisi Jawa merupakan unsur genius lokal yang telah mengalami perjalanan yang panjang. Wayang juga memasuki dunia Melayu di berbagai kantong-kantong masyarakat Melayu; Semenanjung Malaka (Malaysia), Banjar (Kalimantan Selatan, Indonesia), dan Jakarta (Indonesia). Tulisan ini bertujuan untuk menggali wayang sebagai bentuk genius lokal yang telah memberi sumbangan besar dalam memperkaya bahasa Melayu. Sumbangan pertama adalah sumbangan dalam bentuk kosa kata yang berasal dari bahasa Jawa, baik bahasa Jawa Kuna maupun bahasa Jawa baru. Kedua, dalam bidang sastra dengan munculnya karya-karya sastra yang disebut sebagai genre cerita wayang, sehingga terlahir karya-karya akulturasi seperti Hikayat Sempurna Jaya, Hikayat Agung Sakti, Hikayat Wayang Arjuna yang mengambil tokoh-tokoh wayang, tetapi disajikan dengan cita rasa Melayu Betawi yang tidak ditemukan di sumber aslinya. Ketiga, cerita wayang juga menjadi sumber inspirasi dari berbagai bentuk karya sastra masterpiece seperti Nyanyi Sunyi karya Amir Hamzah, Perahu Kertas karya Sapardi Djoko Damono, dan sebagainya
Makananku adalah Identitasku: Pembacaan Gastrokritik Sastra dalam Novel Aruna dan Lidahnya Karya Laksmi Pamuntjak
Jurnal Pembelajaran Sastra Vol 2 No 02 (2020): Jurnal Pembelajaran Sastra
Publisher : Hiski Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (901.977 KB) | DOI: 10.51543/hiskimalang.v2i02.38

Abstract

Aruna dan Lidahnya adalah salah satu novel yang kental muatan pengetahuan, pengalaman, serta laku gastronomi. Makanan menjadi penggerak cerita, mendefinisikan profil bahkan identitas para karakter tokoh ceritanya. Penelitian ini berfokus pada bagaimana makanan mendeskripsikan identitas tokoh utama cerita dalam novel Aruna dan Lidahnya. Penelitian ini memanfaatkan metode kualitatif dengan pembacaan gastrokritik untuk menganalisis bagaimana makanan hadir untuk mendeskrpsikan bahkan mewakili identitas tokoh cerita. Hasil penelitian ini menunjukkan tokoh utama mengidentifikasi diri sebagai warga dunia yang mudah beradaptasi dengan siapapun dan dalam keragaman budaya apapun, tetapi masih tidak bisa menanggalkan lapis diri sebagai manusia Indonesia yang terikat kuatdengan selera makanan lokal.