cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan
ISSN : 23018267     EISSN : 25408291     DOI : -
Core Subject : Social,
JIPT (Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan) publishes a scientific papers on the results of the study/research and review of the literature in the sphere of psychology.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2019)" : 10 Documents clear
Kualitas hidup ditinjau dari harapan pada pasien wanita penderita kanker Junovandy, David; Elvinawanty, Rianda; Marpaung, Winida
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.104 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i1.7070

Abstract

Abstrak. Jumlah pasien kanker di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Pada pasien kanker sering ditemukan permasalahan fisik, psikologis, relasi sosial, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harapan dengan kualitas hidup pada pasien wanita penderita kanker. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan positif antara harapan dengan kualitas hidup. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pasien wanita penderita kanker di Murni Teguh Memorial Hospital sebanyak 136 orang yang dipilih dengan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pearson Product Moment Correlation dengan bantuan program SPSS 19.00 for Windows. Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0.712 (p<0.001). Hasil ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara harapan dengan kualitas hidup. Temuan ini dapat digunakan oleh pasien kanker sebagai dasar peningkatan kualitas hidup dimana pasien kanker perlu menumbuhkan harapan. Pasien kanker yang memiliki aspek psikologis positif seperti harapan dapat menangguhkan pasien dalam memandang kehidupannya.Kata kunci: harapan, kualitas hidup, pasien kanker, wanita Abstract. The case of cancer patients in Indonesia increases in every year. Patients often found physical, psychological, social relationship, and environmental problems. This study aims to find relationship between hope and quality of life. The hypothesis proposed is that there is a positive relationship between hope and quality of life. The subjects of this study were women patients who suffering cancer in Murni Teguh Memorial Hospital consisting of 136 patients selected by using purposive sampling method. The data analysis technique used in this study is the Pearson Product Moment Correlation through the help of SPSS 19.00 for Windows. The results of data analysis showed a correlation coefficient of 0.712 (p<0.001). It showed that there is a positive relationship between hope and quality of life. These findings can be used by cancer patients as a basis for improving the quality of life, cancer patients need to increase hope. Patients who have positive psychological aspects such as the hope could make patients have a good perspective at their lives.Keywords: hope, quality of life, cancer patient, women
Kematangan sosial dan problem focused coping pada laki-laki usia dewasa awal Wahyudhi, Qudsi Iftikar; Winarsunu, Tulus; Amalia, Sofa
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1190.361 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i1.7835

Abstract

Abstrak. Pada masa dewasa awal yang penuh dengan berbagai perubahan sangat berpotensi menimbulkan berbagai stressor. Dirasa perlu bagi individu untuk memiliki cara penyelesaian masalah yang baik. Salah satunya adalah dengan mengembangkan problem focused coping untuk menyelesaikan sebuah masalah. Pada sisi lain, kematangan sosial diduga dapat mempengaruhi seseorang dalam penggunaan problem focused coping untuk menyelesaikan masalahnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh kematangan sosial terhadap problem focused coping pada laki-laki usia dewasa awal. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan melibatkan 121 pekerja, jenis kelamin laki-laki dengan rentang umur 18-25 tahun dan sedang bekerja. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kematangan sosial dan skala problem focused coping. Data dianalisis menggunakan regresi linear sederhana. Hasil penelitian mengindikasikan ada pengaruh yang signifikan antara kematangan sosial dan problem focused coping pada laki-laki usia dewasa awal yang bekerja di kota Jakarta.Kata kunci: Kematangan sosial, problem focused coping, stressAbstract. In early adulthood which full of various changes, it has the potential to cause many stressors. A good problem solving skill is needed to overcome the stressor. Problem focused coping is one of the best way to solve a problem. On the other hand, social maturity seemed to affect a person in the use of problem focused coping to solve a problem. The purpose of this research is to find out social maturity’s influence towards problem focused coping in early adulthood men. This research uses purposive sampling as the technique of sampling, involving 121 male workers with the age range between 18-25 years old and were working. The measuring instrument used in this research is the scale of social maturity and problem focused coping scale. The data are analysed with simple linear regression. Results of this research showed that there is a significant influence between social maturity and problem focused coping in early adulthood men that works in Jakarta.Keyword: Social maturity, problem focused coping, stress
KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DAN KESEPIAN PADA REMAJA PANTI ASUHAN Hogi, Erwin; Putra, Achmad Irvan Dwi
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.075 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i1.7349

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepribadian ekstraversi dengan kesepian. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan negatif antara kepribadian ekstraversi dengan kesepian, dengan asumsi semakin tinggi kepribadian ekstraversi, maka semakin rendah kesepian begitu pula sebaliknya. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja yang tinggal di Panti Asuhan Al Jam?iyatul Washliyah Pulo Brayan Medan sebanyak 123 orang yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data diperoleh dari skala untuk mengukur kepribadian ekstraversi dan kesepian. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan Pearson Product Moment Correlation melalui bantuan program SPSS 19.00 for Windows. Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi sebesar -0.731 (p<0.05) dan menunjukkan terdapat hubungan negatif antara kepribadian ekstraversi dengan kesepian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumbangan yang diberikan kepribadian ekstraversi terhadap kesepian adalah sebesar 53.4 persen, selebihnya 46.6 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian dapat diterima. Kata kunci: kepribadian ekstraversi, kesepian Abstract. This study aims to find relationship between extraversion personality and loneliness. The hypothesis of this study states that there is a negative relationship between extraversion personality and loneliness, assuming that the higher the extraversion personality is, the lower the loneliness will be and conversely. The subjects of this study were adolescents orphanage in Al Jam?iyatul Washliyah Medan consisting of 123 subjects selected by using purposive sampling method. Data were obtained from a scale to measure extraversion personality and loneliness. Analysis of the data used is Pearson Product Moment Correlation with SPSS 19.00 for Windows program. The results of data analysis showed a correlation coefficient of -0.731 (p <0.05) and showed that there is a negative relationship between extraversion personality and loneliness. The results of this study indicate that the contributions made by extraversion personality to the loneliness was 53.4 percent and the remaining 46.6 percent is influenced by other factors that are not examined. From these results it is concluded that the hypothesis is acceptable. Keywords: extraversion personality, loneliness
GAMBARAN CITRA TUBUH PADA WANITA DEWASA AWAL YANG MENGALAMI OBESITAS Fernando, Muhammad Luthfi
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18.236 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i1.6369

Abstract

Abstrak. Citra tubuh adalah ide seseorang mengenai penampilannya dihadapan orang lain. Umumnya wanita memiliki perhatian lebih dalam menjaga penampilanya. Obesitas adalah suatu masalah yang ditakuti wanita dan dapat berdampak pada masalah psikologis dan kesehatan. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran citra tubuh pada wanita dewasa awal yang mengalami obesitas. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif studikasus dengan pada satu orang. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner yang mengukur gambaran citra tubuh. Hasil penelitian menunjukkan subjek memiliki kebiasaan pola makan berlebihan dan kurang gerak tubuh sehingga memiliki dampak seperti gangguan psikososial: rasa rendah dan menarik diri, gangguan kesehatan: mudah  lelah/mengantuk dan kesulitan keseimbangan. Adapun citra tubuhnya secara keseluruhan mengangggap fisik tidak menarik, kesulitan menyesuaikan diri, namun tidak melakukan usaha konsisten mengevaluasi penampilan sehingga disarankan melakukan konsultasi kesehatan dan psikologis. Kata Kunci: Citra tubuh, Wanita Dewasa Awal, Obesitas Abstract. Body image is someone's idea about his appearance before other people. Generally women have more attention in maintaining their appearance. Obesity is a problem that women fear and can have an impact on psychological and health problems. The purpose of this study is to describe body image in early adult women who are obese. The research method used was a qualitative approach to casestudy with one person. Methods of collecting data using observations, interviews, and questionnaires that measure the picture of body image. The results showed subjects had a habit of overeating and lacking gestures so that they had an impact such as psychosocial disorders: feeling of inferiority and withdrawal, health problems: fatigue/ sleepiness and balance difficulties. The overall body image is physically unattractive, difficulty adjusting, but does not make a consistent effort to evaluate appearance so it is advisable to conduct health and psychological consultations. Keywords: Body image, Early Adult Woman, Obesity
AVOIDANCE COPING, CONTINGENT SELF-ESTEEM DAN BELANJA KOMPULSIF Djudiyah, Djudiyah
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.263 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i1.7836

Abstract

Abstrak. Membanjirnya iklan produk fashion di berbagai media dan mudahnya mendapatkan produk pakaian, membuat keputusan berbelanja anak-anak muda lebih didasarkan pada aspek emosi. Keputusan berbelanja seringkali dimaksudkan untuk mendapatkan gengsi atau penghargaan dari orang lain dapat mendorong mereka melakukan belanja kompulsif.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran avoidance coping dalam memediasi hubungan antara contingent self-esteem dengan belanja kompulsif pakaian. Subjek   penelitian ini berjumlah 276 mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2018 yang diambil dengan teknik stratified sampling. Instrumen penelitian yang digunakan dalam proses pengumpulan data adalah: skala Contingent Self-esteem (CSE), skala Coping Respon Inventoty (CRI)  dan skala  belanja kompulsif pakaian.  Analisis data dilakukan dengan metode  Mediation Analysis dari Hyes menunjukkan  bahwa avoidance coping mampu memediasi hubungan antara contingent self-esteem dengan belanja kompulsif yang ditunjukkan dengan B=0.322; dengan p=0.006 (<0.01).Kata Kunci: avoidance coping, contingent self-esteem, belanja kompulsif Abstract. The flood of advertisements on fashion products in various media and the ease of getting clothing products, makes the decision to shop for young people more based on emotional aspects. Shopping decisions are often meant to get prestige or appreciation from others, which can encourage them to do compulsive shopping. This study aims to determine the role of avoidance coping in mediating the relationship between contingent self-esteem and compulsive shopping for clothing. The subject of this study amounted to 276 female students at the University of Muhammadiyah Malang Force 2018 taken by stratified sampling technique. The measures used were: Contingent Self-esteem (CSE) scale, Inventory Response Coping scale (CRI) and clothing compulsive shopping scale. Data analysis was performed by the Mediation Analysis method from Hyes showed that avoidance coping was able to mediate the relationship between contingent self-esteem and compulsive spending as indicated by B=0.322; with p=0.006 (<0.01). Keywords: avoidance coping, contingent self-esteem, compulsive shopping
Pelatihan kontrol diri untuk mengurangi kecenderungan internet gaming disorder pada anak usia sekolah Ramadhani, Ria Fatma; Iswinarti, Iswinarti; Zulfiana, Uun
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.294 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i1.7837

Abstract

Abstrak. Pada zaman yang semakin canggih ini penggunaan gadget tidak terbatas pada kalangan orang dewasa saja melainkan anak-anak juga telah menggunakan gadget. Gadget digunakan untuk membantu memenuhi segala kebutuhan salah satunya adalah kebutuhan mencari hiburan dengan bermain game, yang dengan mudah bisa dimainkan dengan menggunakan internet. Penggunaan internet untuk bermain game secara terus menerus dan mengakibatkan dampak negatif bagi dirinya akan menyebabkan internet gaming disorder. Tingginya tingkat internet gaming disorder pada anak dapat diatasi, salah satunya dengan memberikan pelatihan kontrol diri. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan konrol diri sebagai metode eksperimen dalam mengurangi tingkat internet gaming disorder pada anak usia sekolah serta melihat seberapa besar pengaruh perlakuan pada tingkat internet gaming disorder. Penelitian ini merupakan  penelitian eksperimen dengan desain control group pre-test post-test. Penelitian ini dilakukan pada 12 orang anak usia sekolah 9-11 tahun dengan menggunakan teknik purposive sampling yang terbagi menjadi 2 grup. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan pelatihan kontrol diri terhadap tingkat internet gaming disorder (p = 0,04 dimana nilai p < 0,05). Dengan begitu, pelatihan kontrol diri dapat menurunkan internet gaming disorder pada anak usia sekolah. Kata kunci: Internet Gaming Disorder, Pelatihan Kontrol Diri, Anak Usia Sekolah  Abstract. In this particular sophisticated era, the use of gadget is not limited only within the reach of the adults but also children for the sake of fulfilling many of the needs which one of it happened to be the need of entertainment through internet gaming. The use of internet for playing games continuously with its negative effect will lead to an Internet Gaming Disorder. High level of Internet Gaming Disorder can be overcome, one of it would be by giving a self-control training. This research aims to apply a self-control training as an experimental method to reduce the level of Internet Gaming Disorder in children as well as sighting at how much of an impact the intervention will be on the level of IGD. This research is experimental with control group pre-test post-test design. 12 children with the age of 9-11 will be chosen as participants through purposive sampling technique. The result of this research showed that there is a significant impact of a self-control training towards the level of igd (p = 0.04). With that being said, self-control training is capable of reducing the level of igd in children. Keyword: Internet Gaming Disorder, Self-control training, Schooler
Perilaku menyontek: Persepsi terhadap iklim sekolah dengan ketidakjujuran akademik Fitria, Yuli
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4048.658 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i1.7833

Abstract

Abstrak. Perilaku ketidakjujuran akademik bertentangan dengan norma, nilai pendidikan karakter serta agama. Salah satu bentuk perilaku ketidakjujuran akademik yaitu menyontek. Ironisnya pelaku penyontek tidak menyadari perilakunya sebagai kesalahan. Iklim sekolah yang kurang kondusif cenderung dipersepsikan secara negatif, diduga menjadi penyebab siswa leluasa melakukan ketidakjujuran akademik, sehingga perlu dilakukan upaya pencegahanya. Hipotesis, ada hubungan negatif significan persepsi positif terhadap iklim sekolah dengan perilaku ketidakjujuran akademik. Subjek penelitian siswa kelas XII SMAN Darul Sholah Banyuwangi sejumlah 120 siswa. Teknik sampling purposive sampling. Alat ukur menggunakan Perception School Climate Scale dan Academic Dishonesty Scale. Analisis data korelasi product moment. Hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan (r = -0,129, p = 0,015). Artinya, semakin positif persepsi terhadap iklim sekolah maka semakin kecil kecenderungan perilaku ketidakjujuran akademik dan sebaliknya. Pentingnya menciptakan iklim sekolah yang dipersepsikan secara positif dapat digunakan sebagai upaya mencegah terjadinya ketidakjujuran akademik seperti menyontek.Kata kunci : persepsi; iklim sekolah; ketidakjujuran akademik  Abstract. Dishonest behavior is very contrary to the norm and religion values. One of academic dishonest behavior is cheating. Unfortunately the cheaters do not realize their behavior as an error. A less conducive school climate tends to be perceived negatively and it is suspected to be the reason students are free to cheat when doing academic dishonesty, so necessary to prevent it. The subject is the XII Grade students of Darus Sholah Banyuwangi Senior High school as much 120 students. The sampling technique uses purposive sampling. Instruments used are Perception School Climate Scale and Academic Dishonesty Scale. Data analysis uses product moment correlation. Results is a significant negative (r = -0,129, p= 0,015), the more positive perception of the school climate, the smaller tendency of academic dishonesty behavior and vice versa. The importance of creating a school climate that is perceived positively can be used as an effort to prevent academic dishonesty such as cheating.Key words : perception, school climate, academic dishonesty
validitas konstruk alat ukur kesalehan sosial istiqomah, istiqomah
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.191 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i1.7216

Abstract

Alat  ukur  kesalehan sosial adalah  alat ukur yang terdiri dari 41  item  dengan tujuh dimensi yang diukur yaitu  (a) solidaritas sosial (al-takaful al-ijtima’i), (b) toleransi (al-tasamuh), (c) mutualitas/kerjasama (al-ta’awun), (d) tengah-tengah (al-I’tidal), dan (e) stabilitas (al-tsabat) (f) menolong dan (g) kejujuran. Tujuan dari pengembangan alat ukur ini adalah untuk mengembangkan alat ukur kesalehan sosial, menguji  validitas dan reliabilitas alat ukur  kesalehan sosial dan mendeskripsikan  tingkat kesalehan sosial karyawan. Subjek penelitian adalah karyawan pada beberapa perusahaan dan karyawan pada instansi pemerintah.  Hasil analisis data menunjukkan dari 41 item yang dikembangkan terdapat  14 item yang gugur dan 27 item yang valid dengan reliabilitas sebesar 0,797. 
Eksplorasi dan pengembangan skala qana'ah dengan pendekatan spiritual indigenous Ahya, Awaludin
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1346.866 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i1.7834

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi konstrak Qana’ah berbasis spiritual indigenous. Open Ended Questionaire dalam penelitian ini digunakan untuk menemukan beberapa faktor pembentuk dari konstrak Qana’ah. Sebanyak 259 responden mengisi Open Ended Questionaire dan menemukan beberapa aspek pembentuk Qana’ah, termasuk menerima apa adanya dan selalu bersyukur, sabar dan berserah serta selalu berusaha. Dari aspek yang ditemukan, tahap berikutnya adalah mengembangkan instrumen menggunakan model Likert 5-pilihan. Kemudian, uji coba skala dilakukan dengan 150 responden. Hasil akhir dari penelitian ini menemukan 3 aspek Qana’ah melalui analisis faktor eksploratori, yakni aspek Menerima apa adanya dan Bersyukur, aspek Sabar dan Berserah, serta aspek Selalu Berusaha.Kata kunci:  Analisis Faktor Eksplorasi, Skala Qana’ah, Spiritual Indigenous. Abstract. The purpose of this study was to explore the factor of Qana’ah using Spirituals Indigenous approach. The Open Ended Questionnaire in this study was used to find the forming factors and dimension of Qana’ah. A total of 259 respondents filled the Open Ended Questionnaire and found several aspects of the formation of  Qana’ah, including accepting what they are and always grateful, Be Patient and Surrender, and always tried. From the aspect found, the next stage was developing instrument using a 5-choice Likert model. Then, the trial test was conducted with 150 respondents. The final results of this study found 3 aspect of Qana’ah through exploratory factor analysis, namely aspects of Accepting what is and Gratitude, aspects of Patience and Surrender, and aspects of Always Trying. Keywords: Exploration Factor Analysis, Qana’ah Scale, Spiritual Indigenous.
Efektivitas konseling kelompok realita untuk menurunkan kecemasan pada klien permasyarakatan Febrianto, Bayu; Ambarini, Tri Kurniati
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.92 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i1.7838

Abstract

Abstrak. Kecemasan merupakan masalah yang umum yang kerap dirasakan oleh manusia. Klien pemasyarakatan yang merupakan narapidana yang telah kembali ke masyarakat juga mengalami kecemasan, yang berpotensi menimbulkan masalah. Kecemasan pada klien pemasyarakatan akan mengganggu tujuan dari program re-integrasi yang diberikan, sehingga perlu diberikan tindakan yang sesuai untuk menurunkan tingkan kecemasan tersebut. Konseling kelompok realita merupakan metode yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat kecemasan pada klien pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas dari konseling kelompok realita untuk menurunkan kecemasan pada klien pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram. Desain penelitian adalah quasi experimental – nonequvalent control group pre-test/post-test, menggunakan Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan intervensi. Artinya adalah konseling kelompok realita efektif untuk menurunkan kecemasan pada klien pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram.Kata kunci: kecemasan, konseling kelompok realita Abstract. Anxiety is a common problem that people felt. Correctional clients who have returned to the community also experience anxiety, which could cause problems. Anxiety in correctional clients will interfere with the purpose of the re-integration program provided, so that appropriate intervention need to be given to reduce the anxiety. Reality group counseling is a method that can be done to reduce anxiety levels in correctional clients. This study aims to measure the effectiveness of group counseling reality to reduce anxiety in correctional clients at Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram. The study design was quasi experimental – nonequvalent control group pre-test/post-test, using the Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). The results of data analysis showed a significant difference between the experimental group and the control group after being given an intervention. This means that group reality counseling is effective for reducing anxiety in correctional clients at Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram.Keywords: anxiety, reality group counseling

Page 1 of 1 | Total Record : 10