cover
Contact Name
Aep Saepudin
Contact Email
uptpublikasi@unisba.ac.id
Phone
+6285294008040
Journal Mail Official
jrpai@unisba.ac.id
Editorial Address
Gedung Rektorat Lantai 4, Jl. Tamansari No. 20 Bandung 40116
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam
ISSN : 28083172     EISSN : 27972852     DOI : https://doi.org/10.29313/jrpai.v1i2
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI) adalah jurnal peer review dan dilakukan dengan double blind review yang mempublikasikan hasil riset dan kajian teoritik terhadap isu empirik dalam sub kajian Pendidikan Agama Islam. JRPAI ini dipublikasikan pertamanya 2021 dengan eISSN 2797-2852 yang diterbitkan oleh UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Semua artikel diperiksa plagiasinya dengan perangkat lunak anti plagiarisme. Jurnal ini ter-indeks di Google Scholar, Garuda, Crossref, dan DOAJ. Terbit setiap Juli dan Desember.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)" : 10 Documents clear
Implikasi Pendidikan dari Hadits Riwayat Muslim No. 4803 terhadap Peran Orangtua dalam Mendidik Aqidah Anak Balqis Amany Hasan; Khambali
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.54 KB) | DOI: 10.29313/jrpai.v1i2.359

Abstract

Abstract. This study aims to (1) know the opinion of muslim hadits lecturers about every child born in a fitrah state (2) revealing the essence contained in the Hadith of muslim history No. 4803. (3) expressing the opinion of experts on the role of parents in educating children aqidah (4) find pedagogical implications in the Hadith of the Muslim History concerning the role of parents in educating children Aqidah Islamic Education Perspective. The results suggest that the essence of the Hadith of Muslim History No. 4803 is (1) Every child is in a straight fitrah that is to know Allah SWT as His God. (2) The religion of a child cannot be separated from the way parents educate and nurture. (3) The child's religion is also influenced by the surrounding environment in which the child lives and socializes. The implications of Islamic education based on Hadith of Muslim History No. 4803 on the role of parents in educating children aqidah are as follows (1) Determine prospective life partners. (2) Educating children islamicly. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pendapat pensyarah hadits Muslim tentang setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah (2) mengungkap esensi yang terkandung dalam Hadits Riwayat Muslim No. 4803 (3) mengemukakan pendapat para ahli mengenai peran orangtua dalam mendidik aqidah anak (4) menemukan implikasi pedagogis dalam Hadits Riwayat Muslim mengenai peran orangtua dalam mendidik aqidah anak Perspektif Pendidikan Islam. Hasil penelitian mengemukakan bahwa esensi dari Hadits Riwayat Muslim No. 4803 adalah (1) Setiap anak berada dalam fitrah yang lurus yakni mengenal Allah SWT sebagai Tuhan-Nya. (2) Agama seorang anak tidak lepas dari cara orangtua dalam mendidik dan membina. (3) Agama anak juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar tempat anak tinggal dan bersosialisasi. Adapun implikasi pendidikan Islam berdasarkan Hadits Riwayat Muslim No 4803 terhadap peran orangtua dalam mendidik aqidah anak adalah sebagai berikut (1) Menetukan calon pasangan hidup. (2) Mendidik anak secara Islami.
Pelaksanaan Program Gerakan Maghrib Mengaji di Masjid Al-Furqan Kelurahan Cipaganti Kota Bandung Hapsoh
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.235 KB) | DOI: 10.29313/jrpai.v1i2.360

Abstract

Abstract. The implementation of the maghrib recital movement program is an activity that provides non-formal education and teaching in the field of Islam. The maghrib recital movement is a program issued by the government aimed at all levels of society, but focuses on children and adolescents so that teenagers fill their maghrib time with activities at the mosque instead of hanging out. The purpose of this study is to find out what activities are prepared, to identify how the steps of the activities are, to find out what methods and media are used, and to find out who is involved in the implementation of the maghrib reciting movement program at the Al-Furqan mosque. This study uses a qualitative approach and analytical descriptive method. Data collection techniques used in the form of interview teachniques, observation teachiques, and documentation teachniques. Data analysis begins with data reduction at the beginning, data presentation and conclusion drawing. The results of this study include: (a) activities that are prepared in carrying out the maghrib reciting movement program. First, prepare teachers in terms of reading/recitation of the recital propely in accordance with the rules. Second, supporting devices or tools such as the recital, stationery and others. Third, the mentality of the teachers and students to continue to be enthusiastic to recite the recital and run the maghrib recital movement program. (b) the activity steps in implementing the maghrib recital movement program are through three stages, preliminary activities, core activities and closing activities. (c) the method used in the implementation of the maghrib recital movement program is to use the classical method in learning and the lecture, question and answer and deposit (Tes) method. In the learning process, teachers often improvise one method with another method. (d) the media used in the implementation of the maghrib recital movement program include blackboards, stationery, microphones, sound systems and infocus. (e) the parties involved in the implementation of the maghrib reciting movement program are the community around the mosque, at DKM and teacher parents of students. Abstrak. Pelaksanaan program gerakan maghrib mengaji merupakan kegiatan yang memberikan pendidikan dan pengajaran di bidang agama Islam secara nonformal. Salah satu program yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk pembiasaan masyarakat khususnya untuk kalangan anak-anak dan remaja, yaitu program Gerakan maghrib mengaji. Program ini salah satu upaya pemerintah untuk membiasaan masyarakat agar mengisi waktu maghrib nya dengan mempelajari Al-Qur’an. Pelaksanaan program gerakan maghrib mengaji ini menerangkan mengenai, kegiatan yang dipersiapkan dalam melaksanakan program maghrib mengaji, langkah-langkah, metode, media dan pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program gerakan maghrib mengaji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan apa saja kegiatan yang dipersiakan, untuk mengidentifikasi bagaimana langkah-langkah kegiatan, ntuk menemukan metode dan media apa saja yang digunakan, dan untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan program gerakan maghrib mengaji di masjid Al-Furqan. Deskriptif analitik merupakan metode yang digunakan oleh peneliti dengan melalui pendekatan kualitatif, sedangkan wawancara, observasi serta dokumentasi ialah teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data penelitian. Analisis data diawali dengan reduksi data diawal, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini meliputi: (a) kegiatan yang dipersiapkan dalam melaksanakan program gerakan maghrib mengaji Pertama, mempersiapkan pengajar dari segi bacaan/lafadz al-Quran dengan baik sesuai dengan kaidah, Kedua, perangkat atau alat pendukung seperti al-Quran, alat tulis dan lain-lainnya. Ketiga, mental para pengajar dan santri agar terus semangat untuk mengaji dan menjalankan program gerakan maghrib mengaji ini. (b) Langkah-langkah kegiatan dalam melaksanakan program gerakan maghrib mengaji yaitu melalui tiga tahap, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. (c) Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program gerakan maghrib mengaji ialah menggunakan metode klasik dalam pembelajarannya dan metode cerama, tanya jawab dan setoran (TES), Pada proses belajar pengajar sering kali mengimprovisasi metode yang satu dengan metode yang lain. (d) Media yang digunakan dalam pelaksanaan program gerakan maghrib mengaji diantaranya, papan tulis, alat tulis, mic, soud system, serta infocus. (e) Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program gerakan maghrib mengaji adalah masyarakat sekitaran masjid, di DKM dan pengajar, orangtua santri.
Peran Guru PAI dalam Bimbingan dan Konseling terhadap Perkembangan Akhlak Siswa di SMA X Cimahi Siti Mariyah Ulfah; Adang M. Tsaury
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.304 KB) | DOI: 10.29313/jrpai.v1i2.361

Abstract

Abstract. Counseling Guidance is the process of providing assistance through counseling interviews (face to face) by an expert (called a counselor) to individuals who are experiencing problems (called counselees) leading to the resolution of problems faced by counselees. Moral is a trait that is embedded in the soul of every human being that gives rise to various kinds of actions clearly and easily, without the need for thought and consideration. The role of PAI teachers in the development of students' morals is very important in order to foster students to become students who have noble character and character. Along with the development of the times, the school has now begun to experience many changes ranging from student morals, religion, discipline, and to daily discipline. One of these objectives is to determine the planning of PAI teachers in the formation of students' morals at SMA X Cimahi. This study uses a qualitative approach using descriptive methods, the data obtained through two types, namely primary data and secondary data. In this study, data were collected through interviews, observation and documentation studies. The results of this study PAI teachers play an important role in fostering students to become students who have noble character and character by instilling honesty, disciplined behavior, self-confidence, caring, independent, persistent and responsible attitudes. Factors that influence the role of PAI teachers in providing moral guidance to students. Abstrak. Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami masalah (disebut konseli) bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli. Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa setiap manusia yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan secara gamblang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Peran guru PAI pada perkembangan ahklak siswa sangat berperan penting agar membina anak didik menjadi siswa yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti. Seiring berkembangnya zaman, sekolah tersebut kini sudah mulai mengalami banyak perubahan mulai dari akhlak siswa, agama, tata tertib, dan terhadap kedisiplinan sehari-hari. Salah satu dari tujuann ini untuk mengetahui perencanaan guru PAI dalam pembentukan akhlak siswa di SMA X Cimahi, Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, data yang diperoleh melalui dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini Guru PAI berperan penting dalam membina peserta didik menjadi siswa yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti dengan menanankam sifat jujur, perilaku disiplin, rasa percaya diri, sikap peduli, mandiri, gigih dan tanggung jawab. Faktor yang mempengaruhi peran guru PAI memberikan bimbingan akhlak pada siswa
Pembinaan Akhlak Peserta Didik melalui Program Mentoring di SMP X Bandung Siti Alimah; Arif Hakim
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.532 KB) | DOI: 10.29313/jrpai.v1i2.362

Abstract

Abstract. Education does not only produce intelligent humans, but humans who have noble character or good character, because noble character or good character is seen as more important in human life. SMP X Bandung was one of schools that has done the cultivation of Noble character on students through mentoring programs. The purpose of this research was to get the information about the planning of mentoring programs, identified the activity of mentoring programs, and explained the character (responsibility) of the students in following the mentoring program activities at SMP X Bandung. The method used in this research was interview, observation, and documentary study. Based on the research that has been done, it was concluded that: (1) The mentoring program planning that was defined into the Mentoring Curriculum of SMP X Bandung, which included: Basic Competences, Fundamental Materials, Achievement Indicators, Study Activities, Material Deepening, and Assessment. (2) Its implementation was material delivery, questions and answers, the Qur’an reading test/ Iqra. (3) The students’ character: 1. Responsible for their duties as Muslims, that was reading the Qur’an/ Iqra right and proper. The students that had the ability to read the Qur’an/Iqra with the criteria: a. Excellent: 3,5%, b. Good: 60%, c. Satisfactory: 35,7%. 2. Responsible for their duties as students, which was following the mentoring program activities. The students that followed the mentoring program activities by criteria: a. Very regular: 50%, Regular: 21,4%, c. Fairly regular: 17,8%, dan d. Not regular: 10,7%. Abstrak. Pendidikan bukan hanya menghasilkan menusia yang cerdas, tetapi manusia yang berakhlak mulia atau berkarakter baik, sebab akhlak mulia atau karakter yang baik, dipandang lebih penting dalam kehidupan manusia. SMP X Bandung merupakan salah satu sekolah yang telah melakukan pembinaan akhlak kepada peserta didik, melalui program mentoring. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai perencanaan program mentoring, mengidentifikasi kegiatan program mentoring, dan menjelaskan akhlak (tanggung jawab) peserta didik dalam mengikuti kegiatan program mentoring di SMP X Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: (1) Perencanaan program mentoring yang dirumuskan ke dalam Kurikulum Mentoring SMP X Bandung, di dalamnya terdapat: Kompetensi Dasar, Materi Pokok, Indikator Pencapaian, Kegiatan Pembelajaran, Pendalaman Materi, dan Penilaian. (2) Implementasinya adalah Penyampaian materi, Tanya jawab, Tes bacaan Al-Qur’an/Iqra. (3) Akhlak peserta didik: 1. Bertanggung jawab terhadap kewajibannya sebagai seorang muslim yakni membaca Al-Qur’an/Iqra dengan baik dan benar. Peserta didik yang memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an/Iqra dengan kriteria : a. Sangat Baik: 3,5 %, b. Baik: 60,7 %, c. Cukup baik: 35,7 %. 2. Bertanggung jawab terhadap tugasnya sebagai peserta didik yakni mengikuti kegiatan program mentoring. Peserta didik yang mengikuti kegiatan program mentoring dengan kriteria: a. Sangat rutin: 50 %, b. Rutin: 21,4 %, c. Cukup rutin: 17,8 %, dan d. Tidak rutin: 10,7 %.
Analisis Pembelajaran Online Mata Pelajaran PAI pada Siswa Kelas II IPA di SMA X Bandung Ade Fajar Ananda; Dedih Surana
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.688 KB) | DOI: 10.29313/jrpai.v1i2.369

Abstract

Abstract. This research is motivated by the Covid-19 event that causes changes in every human being in the world, one of which is a change in terms of education. Where learning was originally face-to-face, but after the Covid-19 incident it became online. This research was carried out by the author with the aim of finding out the planning, implementation, evaluation as well as the inhibiting and supporting factors in online learning of PAI subjects with Aqidah Akhlak material in 11th grade science students at SMA X. The research method uses descriptive qualitative methods with research results that online learning is held using internet media including zoom, edubox, youtube, email with the type of learning used is collaborative online (discussion) and competency-based (assignment). This is done to overcome all problems and obstacles in online learning, including communication which sometimes does not go well, and the material is not conveyed properly because of an unstable network, it is necessary to hold discussions, namely learning methods that involve students with students who other as well as assignments given by the teacher so that participants can learn more outside of learning hours, because online learning time is only held in time brackets (40 minutes). The online learning that has been carried out has reaped good results with a percentage of 80% of students attending and being active in online learning. The 11 IPA students consist of 57 students who are divided into 2 classes, namely class 11 IPA 1 with 27 students consisting of 13 male students, 14 female students and class 11 IPA 2 with 30 students consisting of 14 male students, 16 female student. This data was obtained by researchers from interviews with PAI teachers at SMA X, researchers also concluded that online learning was going well and precisely this was based on the distribution of closed questionnaires via google form. With a total of 10 attribute questions, which include questions related to the implementation of online learning. Abstrak. Penelitian ini dilatar belakangi karena adanya peristiwa covid-19 yang menyebabkan perubahan pada setiap manusia di dunia, salah satunya yaitu perubahan dari segi pendidikan. Dimana pembelajaran yang awalnya adalah tatap muka langsung, tapi setelah adanya peristiwa covid-19 menjadi online. Adapun penelitian ini dilakukan penulis dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta faktor penghambat dan faktor pendukung dalam pembelajaran online mata pelajaran PAI materi Aqidah Akhlak pada siswa kelas 11 IPA di SMA X. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriftif dengan hasil penelitian yaitu pembelajaran online diselenggarakan menggunakan media internet yang diantaranya yaitu zoom, edubox, youtube, email dengan jenis pembelajaran yang digunakan adalah online kolaboratif (diskusi) dan berbasis kompetensi (penugasan). Hal ini dilakukan untuk mengatasi segala masalah dan hambatan dalam pembelajaran online yang diantaranya yaitu komunikasi yang terkadang tidak berjalan dengan baik, dan materi tidak tersampaikan dengan baik karena adanya jaringan yang tidak stabil maka perlu diadakannya diskusi yaitu metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik dengan peserta didik yang lainnya serta adanya penugasan yang diberikan oleh guru sehingga peserta dapat belajar lebih banyak lagi diluar jam pembelajaran, dikarenakan waktu pembelajaran online hanya diselenggarakan dalam kurung waktu (40 menit). Pembelajran online yang telah dilakukan menuai hasil yang baik dengan jumlah presentasi 80% siswa hadir serta aktif dalam pembelajaran online. Siswa 11 IPA terdiri dari 57 siswa yang terbagi menjadi 2 kelas yakni kelas II IPA 1 dengan jumlah siswa 27 yang terdiri dari siswa laki-laki 13, siswa perempuan 14 dan kelas II IPA 2 dengan jumlah siswa 30 yang terdiri dari siswa laki-laki 14, siswa perempuan 16. Data ini peneliti peroleh dari hasil wawancara dengan guru PAI di SMA X, peneliti juga menyimpulkan pembelajaran online berjalan dengan baik dan tepat hal ini berdasarkan penyebaran kuesioner secara tertutup melalui google form. Dengan jumlah total 10 pertanyaan atribut, yang meliputi pertanyaan terkait pelaksanaan pembelajaran online.
Pengelolaan Program Qurani Leadership SD X Bandung Eka Saniah; Eko Surbiantoro
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.315 KB) | DOI: 10.29313/jrpai.v1i2.546

Abstract

Abstract. This research is motivated by the importance of education that not only facilitates in the field of science and technology but also accompanied by character or moral education. Such education can be realized by schools that have programs that facilitate both by instilling Islamic values in every learning. In addition, in order for its implementation to run purposefully and regularly, it takes a program management to achieve an educational goal. The management starts from planning activities, implementation to evaluation. Based on this background, the formulation of the problem in this study is "How is the management of the Qurani Leadership Program which includes planning, implementation and evaluation activities in SD X Bandung?" Researchers use a qualitative approach with case study methods to get data in depth because researchers are directly into the field to get data. Then the data is analyzed and presented in descriptive form. The data collection techniques used are interviews, observations and documentation. Based on the management of data from the results of research shows that program management activities are carried out with a mature planning process, synergistic implementation activities and evaluation activities that are the benchmark of the results of learning achievement of learners are the increase in memorization and ability to read the Qur'an of learners, the formation of leadership attitudes and the ingrained values of tawhid in learners. Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pendidikan yang tidak hanya memfasilitasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga disertai dengan pendidikan karakter atau akhlak. Pendidikan tersebut dapat terwujud oleh sekolah yang memiliki program yang memfasilitasi keduanya dengan menanamkan nilai-nilai Islam pada setiap pembelajaran. Disamping itu, agar dalam pelaksanaannya berjalan dengan terarah dan teratur maka dibutuhkan sebuah pengelolaan program untuk tercapainya sebuah tujuan pendidikan. Pengelolaan tersebut dimulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengelolaan Program Qurani Leadership yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi di SD X Bandung?” Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus guna mendapatkan data secara mendalam karena peneliti secara langsung ke lapangan untuk mendapatkan data. Kemudian data tersebut dianalisis dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan pengelolaan data dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pengelolaan program dilaksanakan dengan proses perencanaan yang matang, kegiatan pelaksanaan yang saling bersinergi dan kegiatan evaluasi yang menjadi tolok ukur hasil pencapaian pembelajaran peserta didik yakni bertambahnya hafalan dan kemampuan membaca al-Qur’an peserta didik, terbentuknya sikap kepemimpinan serta tertanamnya nilai-nilai tauhid pada peserta didik.
Strategi Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN X Astanaanyar Kota Bandung Rifa Nur Fauziyah
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.75 KB) | DOI: 10.29313/jrpai.v1i2.547

Abstract

Abstract. In learning Islamic Religious Education teachers still use methods that are less varied. The use of this method makes students feel bored and less enthusiastic in learning so that their learning progress does not go well. Teachers are required to be proficient in designing learning, implementing and conducting assessments. In designing learning the teacher chooses a variety of methods and optimal methods, so that students can receive information and knowledge well, for example by using the PAIKEM model. So it is necessary to conduct research on teacher strategy analysis in implementing active, innovative, creative and effective learning. The purpose of this study is to describe (1) learning planning using the PAIKEM model in Islamic Religious Education subjects (2) the implementation of learning using the PAIKEM model in Islamic Religious Education subjects (3) learning evaluation using the PAIKEM model in Islamic Religious Education subjects. This study uses a qualitative approach with qualitative descriptive methods, the type of case study conducted at SDN X Astanaanyar Bandung City. Data collection techniques are interviews, observation and documentation. With data analysis techniques using data reduction steps, data presentation and conclusions. The results of the study can be found that the learning planning carried out by Islamic Religious Education teachers is in accordance with the characteristics of PAIKEM. In the implementation of learning, Islamic Religious Education teachers still use the lecture method and the question and answer method, but are accompanied by several methods that make students learn actively, innovatively and effectively, namely the True or False method, Role Play, Reading Aloud and Random Text. In the evaluation of learning, the Islamic Religious Education teacher first makes an evaluation plan, namely making exam grids and making questions with HOTS (Higher Order Thinking Skills) questions indicators. Abstrak. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam guru masih menggunakan metode yang kurang bervariasi. Penggunaan metode tersebut yang membuat siswa merasa jenuh dan kurang bersemangat dalam belajar sehingga kemajuan belajarnya tidak berjalan dengan baik. Guru dituntut mahir dalam merancang pembelajaran, melaksanakan dan melakukan penilaian. Dalam merancang pembelajaran guru memilih metode yang bervariasi dan metode yang optimal, agar siswa dapat menerima informasi dan pengetahuan dengan baik, misalnya dengan menggunakan model PAIKEM. Maka perlu dilakukan penelitian analisis strategi guru dalam menerapkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan efektif. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan (1) perencanaan pembelajaran menggunakan model PAIKEM pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (2) pelaksanaan pembelajaran menggunakan model PAIKEM pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (3) evaluasi pembelajaran menggunakan model PAIKEM pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif, tipe studi kasus yang dilakukan di SDN X Astanaanyar Kota Bandung. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan teknik analisis data menggunakan langkah reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.Hasil penelitian dapat ditemukan bahwa perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam sesuai dengan karakteristik PAIKEM. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru Pendidikan Agama Islam masih menggunakan metode ceramah dan metode tanya jawab, namun disertai beberapa metode yang membuat siswa belajar secara aktif, inovatif dan efektif yakni metode True or False, Role Play, Reading Aloud dan Teks Acak. Pada evaluasi pembelajaran guru Pendidikan Agama Islam terlebih dahulu membuat perencanaan evaluasi yaitu membuat kisi-kisi ujian dan membuat soal dengan indikator soal HOTS (Higher Order Thinking Skills).
Implikasi Pendidikan dari Al-Quran Surat Al-Kahfi Ayat 10 -16 tentang Kisah Ketangguhan Iman Pemuda Ashabul Kahfi terhadap Upaya Menanamkan Akidah Muhammad Dwieky Cahyadien; Aep Saepudin
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.922 KB) | DOI: 10.29313/jrpai.v1i2.548

Abstract

Abstract. This verse tells the obligation to maintain the creed, in it it says that when there is a big slander damage their creed, it is implied that as a Muslim must maintain their creed. The formulation of the problem is : (1) What is the content of Q.S Al-Kahf verses 10-16 in the opinion of the commentators? (2) What is the essence of Q.S Al-Kahf verses 10-16? (3) What is the theory of faith education according to experts? (4) What are the implications listed in Q.S Al-Kahfi verses 10-16 about the story of the tough faith of the youth of Ashabul Kahfi towards efforts to instill faith education? This study use descriptive-analytical method of collection, namely library research by examining in depth various interpretations and books related to the subject matter of the research. From this research, it is found the contents of QS Al-Kahf verses 10-16 are that muslim must be able to maintain their faith, because when muslim maintain it according to the guidance of the Prophet Muhammad Saw, Allah's broad help will come down. According to education experts, efforts to instill faith education, first, opening life with the sentence syahadat, introducing halal and haram, ordering him to worship, educating to love the family and the Qur'an. The implication is that a Muslim must be given an understanding that it is necessary to protect his faith, because this is an order from Allah SWT. Educator must try to instill faith by making cooperation between mosque, school, and home. Abstrak. Ayat ini menerangkan tentang kewajiban dalam menjaga akidah, didalamnya dikatakan bahwa ketika terjadinya fitnah besar di negaranya yang dapat merusak akidahnya maka tersirat bahwa sebagai muslim harus menjaga akidah Islamnya. Munculah rumusan masalah yaitu: (1) Bagaimana isi kandungan Q.S Al-Kahfi ayat 10-16 menurut pendapat para mufasir? (2) Bagaimana esensi dari Q.S Al-Kahfi ayat 10-16? (3) Bagaimana teori pendidikan keimanan menurut para ahli? (4) Apa implikasi yang tercantum dalam Q.S Al-Kahfi ayat 10-16 tentang kisah ketangguhan iman pemuda ashabul kahfi terhadap upaya menanamkan pendidikan akidah?. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis teknik pengumpulan yaitu kepustakaan (library reasearch) dengan mengkaji secara mendalam berbagai tafsir dan buku yang berhubungan dengan pokok masalah penelitian. Dari penelitian ayat ini diperoleh isi kandungan QS Al-Kahfi ayat 10-16 yaitu pemuda harus dapat menjaga akidahnya dari hal-hal yang dapat merusak keimanannya, karena disaat pemuda berikhtiar dalam menjaganya sesuai tuntunan Nabi Muhammad Saw maka pertolongan Allah Swt yang luas akan turun. Menurut para ahli pendidikan ada upaya menanamkan pendidikan akidah yaitu dengan Membuka kehidupan dengan kalimat Laa Ilaaha Illalaah, Mengenalkan hukum-hukum halal dan haram, Menyuruhnya untuk beribadah ketika telah memasuki usia tujuh tahun, Mendidiknya untuk mencintai rasul, keluarganya, dan membaca Al-Qur’an. Implikasi yang terdapat dalam Al-Qur’an Surat Al Kahfi ayat 10-16 adalah Seorang muslim harus diberi pemahaman bahwa perlu menjaga akidahnya dari segala hal yang dapat merusak akidahnya, karena hal tersebut merupakan perintah Allah Swt. dan supaya terhindarnya dari pemikiran yang sesat atau menyimpang. Seorang pendidik hendaknya berupaya menanamkan akidah dengan membuat kerja sama antara lingkungan masjid, sekolah, dan rumah.
Keterlibatan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Melakukan Layanan Spiritual terhadap Siswa yang Bermasalah di SMAN X Bandung Revan Dwi Erlangga; Nan Rahminawati
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.699 KB) | DOI: 10.29313/jrpai.v1i2.549

Abstract

Abstract. Islamic Religious Education (PAI) is a compulsory subject given to students at the secondary education level. At SMAN X Bandung, PAI teachers besides teaching also have the task of encouraging students to have a source of religious guidance in solving the problems they are facing, through a spiritual service. This is stated in the Principal's Decree. This research is an empirical research using qualitative descriptive method. This qualitative research uses theoretical and empirical studies presented in the form of narrative texts to clearly describe how the process of spiritual service for students with problems is. The technique used in this research is observation method, interview method, and documentation method. The results of the study indicate that: (a) Regulations set by the principal are the basis for involving PAI teachers to provide spiritual services to troubled students as a manifestation of achieving the school's vision in shaping the noble character of students (b) PAI teachers take various steps to provide customized spiritual services with the internal and external conditions of the problem child. (c) Coordination is carried out between PAI teachers and BK teachers in handling problematic students through horizontal coordination which also involves the homeroom teacher as the person in charge of students at school. Abstrak. Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan mata pelajaran wajib yang diberikan kepada peserta didik pada jenjang pendidikan menengah. Di SMAN X Bandung, guru PAI selain mengajar juga memilki tugas mendorong siswa memiliki sumber pegangan agama dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, melalui suatu layanan spiritual. Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian empirik dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif ini menggunakan kajian teoritis dan empiris yang disajikan dalam bentuk teks bersifat naratif untuk menjabarkan secara jelas bagaimana proses layanan spiritual bagi siswa bermasalah. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Regulasi yang ditetapkan Kepala Sekolah menjadi dasar pelibatan guru PAI melakukan layanan spiritual terhadap siswa bermasalah sebagai salah satu perwujudan pencapaian visi sekolah dalam membentuk akhlak mulia peserta didik (b) Guru PAI melakukan berbagai langkah pemberian layanan spiritual yang disesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal anak yang bermasalah. (c) Dilakukan koordinasi antara guru PAI dengan guru BK dalam penanganan siswa bermasalah melalui koordinasi secara horizontal yang juga melibatkan wali kelas sebagai penanggung jawab siswa di sekolah.
Implementasi Program IMTAQ (Iman dan Taqwa) dalam Pembentukan Akhlakul Karimah Santri Mahasiswa di Pondok Pesantren X Dago Bandung Muhammad Armel Nursena; Sobar Al Ghazal; Huriah Rachmah
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.916 KB) | DOI: 10.29313/jrpai.v1i2.550

Abstract

Abstract. The morality of a child, teenager and even an adult is not getting better because it is caused by the occurrence of several cases of moral decline in society. In fact, during the IMTAQ program at the X Dago Islamic Boarding School, Bandung, there were still students who skipped classes when learning started, came late at the time of learning to the mosque to pray five times a day, lazy to pray in congregation, lazy to read the Qur'an. and not showing a polite attitude or ta'dzim to teachers and people who are older than him. This study aims to determine the planning, implementation, supporting and inhibiting factors of the Imtaq Program (Faith and Taqwa) in the formation of morality for students at X Islamic Boarding School. The method used in this study is a descriptive qualitative method. The type of data used is qualitative data. In terms of collecting data, the researcher used observation, interview, and documentation studies. While the data analysis techniques used are through, reduction, data presentation, triangulation and drawing conclusions (verification). The results of this study generally indicate that the IMTAQ program, which is carried out regularly, has brought significant results to the students. These changes include cognitive, affective, and psychomotor aspects which are marked by the attitudes that appear in the students in the imtaq program, namely Tawadu 'and ta'dzim wa taqriman. However, only twenty percent of the X Islamic Boarding School students still do not have a sense of awareness in following the imtaq program rules, only some of them already have the awareness to obey the rules. Abstrak. Akhlak yang dimiliki seorang anak, remaja bahkan dewasa tidak semakin membaik karena diakibatkan oleh terjadinya beberapa kasus kemerosotan akhlak dimasyarakat. Nyatanya, pada saat Program imtaq di Pondok Pesantren X Dago Bandung, masih ada santri yang membolos ketika pembelajaran dimulai, datang terlambat pada saat pembelajaran ke masjid untuk melaksanakan solat lima waktu, malas untuk melaksanakan solat berjamaah, malas untuk membaca al- qur’an dan kurang menunjukan sikap sopan atau ta’dzim kepada guru maupun orang yang lebih tua darinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, faktor pendukung dan penghambat Program Imtaq (Iman dan Taqwa) dalam pembentukan akhlakul karimah santri mahasiswa di Pondok Pesantren X. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif bersifat deskriftif. Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif. Dalam hal mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu melalui, reduksi, penyajian data, triangulasi dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa program imtaq yang dilaksanakan secara rutin tersebut, telah membawa hasil yang signifikan pada santri mahasiswa. Perubahan-perubahan tersebut menyangkup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang ditandai dengan sikap yang nampak pada santri dalam program imtaq yaitu Tawadu’ dan ta’dzim wa taqriman. Akan tetapi, hanya saja dua puluh persen santri Pondok Pesantren X masih belum memiliki rasa kesadaran dalam mengikuti tata tertib program imtaq hanya sebagian yang sudah memiliki kesadaran untuk mentaati tata tertib.

Page 1 of 1 | Total Record : 10