Sobar Al Ghazal
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Bandung

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Implementasi Program IMTAQ (Iman dan Taqwa) dalam Pembentukan Akhlakul Karimah Santri Mahasiswa di Pondok Pesantren X Dago Bandung Muhammad Armel Nursena; Sobar Al Ghazal; Huriah Rachmah
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.916 KB) | DOI: 10.29313/jrpai.v1i2.550

Abstract

Abstract. The morality of a child, teenager and even an adult is not getting better because it is caused by the occurrence of several cases of moral decline in society. In fact, during the IMTAQ program at the X Dago Islamic Boarding School, Bandung, there were still students who skipped classes when learning started, came late at the time of learning to the mosque to pray five times a day, lazy to pray in congregation, lazy to read the Qur'an. and not showing a polite attitude or ta'dzim to teachers and people who are older than him. This study aims to determine the planning, implementation, supporting and inhibiting factors of the Imtaq Program (Faith and Taqwa) in the formation of morality for students at X Islamic Boarding School. The method used in this study is a descriptive qualitative method. The type of data used is qualitative data. In terms of collecting data, the researcher used observation, interview, and documentation studies. While the data analysis techniques used are through, reduction, data presentation, triangulation and drawing conclusions (verification). The results of this study generally indicate that the IMTAQ program, which is carried out regularly, has brought significant results to the students. These changes include cognitive, affective, and psychomotor aspects which are marked by the attitudes that appear in the students in the imtaq program, namely Tawadu 'and ta'dzim wa taqriman. However, only twenty percent of the X Islamic Boarding School students still do not have a sense of awareness in following the imtaq program rules, only some of them already have the awareness to obey the rules. Abstrak. Akhlak yang dimiliki seorang anak, remaja bahkan dewasa tidak semakin membaik karena diakibatkan oleh terjadinya beberapa kasus kemerosotan akhlak dimasyarakat. Nyatanya, pada saat Program imtaq di Pondok Pesantren X Dago Bandung, masih ada santri yang membolos ketika pembelajaran dimulai, datang terlambat pada saat pembelajaran ke masjid untuk melaksanakan solat lima waktu, malas untuk melaksanakan solat berjamaah, malas untuk membaca al- qur’an dan kurang menunjukan sikap sopan atau ta’dzim kepada guru maupun orang yang lebih tua darinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, faktor pendukung dan penghambat Program Imtaq (Iman dan Taqwa) dalam pembentukan akhlakul karimah santri mahasiswa di Pondok Pesantren X. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif bersifat deskriftif. Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif. Dalam hal mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu melalui, reduksi, penyajian data, triangulasi dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa program imtaq yang dilaksanakan secara rutin tersebut, telah membawa hasil yang signifikan pada santri mahasiswa. Perubahan-perubahan tersebut menyangkup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang ditandai dengan sikap yang nampak pada santri dalam program imtaq yaitu Tawadu’ dan ta’dzim wa taqriman. Akan tetapi, hanya saja dua puluh persen santri Pondok Pesantren X masih belum memiliki rasa kesadaran dalam mengikuti tata tertib program imtaq hanya sebagian yang sudah memiliki kesadaran untuk mentaati tata tertib.
Konsep Pendidikan Islam Menurut Ibnu Khaldun dan Relevansinya dengan Sistem Pendidikan Nasional Riri Nurandriani; Sobar Alghazal
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 2, No.1, Juli 2022, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.619 KB) | DOI: 10.29313/jrpai.v2i1.731

Abstract

Abstract. The decline of Islamic education can be seen from different sectors, concepts, systems, curriculum, methods that are considered less relevant to society’s needs. Whereas in reality our society, we are experiencing a period of transition and the impact of modernity may undermine purity and wholeness of the existence of Islamic education. The author tries to offer some ideas by the thinking offered by Islamic education experts, one of them was Ibn Khaldun, who was born in Tunisia in Ramadan 732/1332 c.e. The purpose of this study is to explain several concepts of Islamic education according to Ibn Khaldun, explain the national education system and explain the relevance between the concept of Islamic education according to Ibn Khaldun and the National Education System. The method used is literature study with a historical approach. The conclusion in this study is to explain that the education and teaching of Ibn Khaldun, is not only concerned with religion, but also from a worldly perspective, both of which must be equally given to students. The Ibn Khaldun paradigm of education in essentially more important and focused the concept of education to the formation of behavior, morals and civility. Ibn Khaldun's thoughts have relevance to Islamic education in Indonesia today. The role of Islamic education in the National Education System must be emphasized by coloring to the scientific practice carried out. Islamic education is not just teaching religious studies, but all knowledge actually comes from Allah SWT. Abstrak. Kemunduran Pendidikan Islam bisa dilihat dari berbagai sektor utama, yaitu konsep, sistem, kurikulum, metode yang dianggap kurang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Sedangkan realitasnya masyarakat sedang mengalami masa transisi dan pengaruh modernitas bisa merusak kemurnian dan keluruhan daripada eksistensi pendidikan Islam. Penulis mencoba menawarkan beberapa gagasan lewat pemikiran yang ditawarkan oleh pakar pendidikan Islam, salah satunya adalah Ibnu Khaldun, yang dilahirkan di Tunisia pada bulan Ramadhan 732 H/1332 M. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menjelaskan beberapa konsep pendidikan Islam menurut Ibnu Khaldun, menjelaskan sistem pendidikan nasional dan menjelaskan relevansinya antara konsep pendidikan Islam menurut Ibnu Khaldun dengan Sistem Pendidikan Nasional. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan historis. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah menjelaskan bahwa pendidikan dan pengajaran Ibnu Khaldun, tidak hanya mementingkan keagamaan saja, melainkan juga dari segi keduniaan, keduanya harus sama-sama diberikan kepada anak didik. Paradigma Ibnu Khaldun terhadap pendidikan pada hakikatnya lebih menonjolkan dan mementingkan konsep pendidikannya kepada pembentukan perilaku, akhlak dan budi pekerti. Pemikiran Ibnu Khaldun memiliki relevansi dengan pendidikan Islam di Indonesia saat ini. Peran pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional mesti dipertegas dengan memberi warna bagi praktik keilmuan yang dilakukan. Pendidikan Islam bukan saja mengajarkan ilmu-ilmu syari’at semata, akan tetapi segala ilmu sesungguhnya berasal dari Allah SWT.
Landasan-Landasan Metodologis Pendidikan Akhlak pada Buku Mendidik Anak Bersama Nabi ﷺ Karya Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid Riski Amilia; Sobar Al Ghazal; Huriah Rachmah
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.716 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i1.2420

Abstract

Abstract. Children in late adolescence at the age of 12-19 years experience psychological maturity, meaning that children are able to control attitudes and behavior to do good with self-awareness. Meanwhile, data on deviations in behavior from children to their late teens shows that their attitudes and behavior are uncontrollable. Moral education can be carried out by paying attention to the educational component in the form of moral education methods because the right educational method can affect the success of the process and the achievement of goals. Based on this, the researcher chose the book by Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid entitled Mendidik Anak Bersama Nabi ﷺ to find a method of moral education that can be applied in moral education. This study uses a qualitative approach, a type of library research with content analysis techniques that emphasize scientific analysis of the message content of a communication. This study aims to determine the types of moral education methods and the factors that influence the selection of educational methods according to Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid. . The results of this study indicate that the types of moral education methods according to Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid are: faith-building methods, habituation methods, advice methods, good exemplary methods, social methods, motivational methods, story methods, and methods of giving lessons or punishments that educate. The factors for choosing the method of moral education according to Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid are: educators, students, the situation and conditions of ongoing education. Abstrak. Anak pada masa remaja akhir di usia 12-19 tahun mengalami kematangan kejiwaan, artinya anak mampu mengendalikan sikap dan perilaku untuk berbuat baik dengan kesadaran diri sendiri. Sementara itu, data penyimpangan perilaku anak hingga remaja akhir menunjukkan tidak terkendalinya sikap dan perilaku mereka. Pendidikan akhlak dapat dilakukan dengan memperhatikan komponen pendidikan berupa metode pendidikan akhlak karena metode pendidikan yang tepat dapat mempengaruhi keberhasila proses dan pencapaian tujuan. Berdasarkan hal tersebut peneliti memilih buku karya Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid yang berjudul Mendidik Anak Bersama Nabi ﷺ untuk menemukan metode pendidikan akhlak yang dapat diterapkan dalam pendidikan akhlak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian kepustakaan dengan teknik analisis isi yang menekankan pada analisis ilmiah tentang isi pesan suatu komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis metode pendidikan akhlak dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pendidikan menurut Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis-jenis metode pendidikan akhlak menurut Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid adalah: metode pembinaan akidah, metode pembiasaan, metode nasihat, metode teladan yang baik, metode sosial kemasyarakatan, metode motivasi, metode kisah, dan metode pemberian pelajaran atau hukuman yang mendidik. Adapun faktor-faktor pemilihan metode pendidikan akhlak menurut Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid adalah: pendidik, anak didik, situasi dan kondisi berlangsungnya pendidikan.
Pola Asuh Orang Tua dalam Ibadah Sholat Lima Waktu Anak Usia 7-10 Tahun Tanti Sulastri; Sobar Al Ghazal; Ikin Asikin
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.744 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.2930

Abstract

Abstract. A distinct Islamic Educationcan make someone's character to be a better one , thus will influence them to have a clear doctrine/lesson that can be implemented in their daily lives. As parents , it is a must to provide the best guidance in everything connected to religion. As parents should provide the best guidance or nurture in religious. In daily, many parents did not know how their children are doing worship, they ignore how important it is. Based on the case, the researcher interests to research about "Parenting in Five times worship for children age 7-10 years old" that on case Rt 02/06 Panyandaan Desa Mandalamekar. The purpose of this research is to find out the parenting style, the way and the factors that influence parents implemented five times worships in rt 02/06 Panyandaan Desa Mandalamekar. The methodology in this research is descriptive analysis and the type is case study. The data collection techniques are observation, interview, documentation, and prosessed by using data analysis technique by Milles and Hubermand's model.The results of this studied indicated that parents in this environment use 3 parenting styles, namely democratic parenting, permissive parenting and authoritarian parenting. Applied in 8 parents, namely, 6 families using democratic parenting, 2 parents using authoritarian parenting and a small number of parents using permissive parenting in certain circumstances. Abstrak. Pendidikan Islam yang tegas dapat membentuk karakter seseorang menjadi pribadi yang lebih lurus, karena hal itu akan memberi pengaruh seseorang untuk memiliki sifat ajaran yang tegas yang demikian nantinya dapat dimanfaatkan sebagai gaya hidup atau kebiasaan. Sebagai orang tua seharusnya memberikan bimbingan atau pengasuhan yang terbaik dalam hal keagamaan. Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang tua yang belum mengetahui bagaimana anaknya dalam melaksanakan shalat, sebagian orang tua masih mengabaikan pentingnya memberikan pembinaan terhadap anaknya dalam ibadah shalat. Berdasarkan kondisi tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “Pola Asuh Orang Tua dalam Ibadah Shalat Lima Waktu Anak Usia 7-10 Tahun “yang bertuju pada studi kasus di Lingkungan Rt 02/06 Panyandaan Desa Mandalamekar Kec. Cimenyan Kab. Bandung.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola asuh orang tua, cara orang tua dan faktor yang mempengaruhi orang tua dalam shalat lima waktu di Lingkungan Rt 02/06 Panyandaan Desa Mandalamekar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif analisis dengan jenis penelitian studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan diolah menggunakan teknik analisis data model Milles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua di lingkungan ini menggunakan 3 pola asuh, yaitu pola asuh demokratis, pola asuh permissif dan pola asuh otoriter. Diterapkan dalam 8 orang tua yaitu, 6 keluarga memakai pola asuh demokratis ,2 orang tua memakai pola asuh otoriter dan sebagian kecil orang tua memakai pola asuh permissif dalam keadaan tertentu.
Analisis terhadap Konsep Pendidikan Pernikahan dalam Kitab ‘Uqudullujain Karya Syekh Nawawi Wahiddahtun Nisa Haqe; Sobar Al Ghazal; Ikin Asikin
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.798 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3262

Abstract

Abstract. Marriage is a sacred, strong and firm covenant to live together legally between a man and a woman to form an eternal, loving, safe and happy family. However, the purpose of the household that is expected to be together between husband and wife is in fact sometimes not in line with expectations. In the household, not a few disputes occur and are even difficult to resolve until the divorce results in the breakup of the marriage. This study aims to uncover the concept of marriage education in order to add scientific insight in order to prepare individuals to have a foundation to live a domestic life. This research uses a type of library research with data collection techniques in the form of literature studies. Research activities are carried out by studying in depth the book of 'Uqudullujain and other literature related to the subject matter of the research. From this study, several conclusions were obtained, namely: Analysis of marriage education on the book of 'Uqudullujain by Sheikh Nawawi: (1) choosing a partner, both for the future wife and the future husband. (2) the common rights between husband and wife to strengthen the foundation in building a household. (3) The bridal night adab as a guide in dealing with jima' (4) educating children, according to the purpose of marriage, one of which is the preservation of offspring. Abstrak. Pernikahan merupakan suatu perjanjian yang suci, kuat dan kokoh untuk hidup bersama secara sah antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan untuk membentuk keluarga yang kekal, santun menyantuni, kasih mengasihi, aman tentram dan bahagia. Meskipun demikian, tujuan rumah tangga yang diharapkan bersama antara suami dan istripun nyatanya terkadang tidak sesuai dengan harapan. Dalam rumah tangga tidak sedikit percecokan terjadi bahkan sulit untuk diselesaikan hingga sampai kepada perceraian yang mengakibatkan putusnya pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konsep pendidikan pernikahan guna menambah wawasan keilmuan dalam rangka menyiapkan individu-individu supaya mempunyai landasan untuk menjalani kehidupan berumah tangga. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur. Kegiatan penelitian dilakukan dengan mengkaji secara mendalam kitab ‘Uqudullujain serta literatur-literatur lain yang berhubungan dengan pokok masalah penelitian. Dari penelitian ini, diperoleh beberapa simpulan yaitu: Analisis pendidikan pernikahan terhadap kitab ‘Uqudullujain karya Syekh Nawawi: (1) memilih pasangan, baik bagi calon istri maupun calon suami. (2) hak-hak bersama antara suami dan istri untuk memperkuat pondasi dalam membangun rumah tangga. (3) Adab malam pengantin sebagai panduan dalam berhubungan jima’ (4) mendidik anak, sesuai tujuan pernikahan yang salah satunya adalah pelestarian keturunan.
Penguasaan Kompetensi Pedagogik Guru PAI untuk Meningkatkan Prestasi Siswa pada Mata Pelajaran PAI Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Cisarua Erlyana Febrianti; Nan Rahminawati; Sobar AL-Ghazal
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.063 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3419

Abstract

Abstract. SMA Negeri 1 Cisarua as a favorite school in Bandung Regency has special demands on teachers to be able to improve student achievement. Therefore, pedagogic competence as one of the basic competencies of teachers must be owned by teachers. The objectives of this study were (1) to describe the ability of PAI teachers at SMA Negeri 1 Cisarua in improving student achievement (2) to describe the abilities of PAI teachers at SMA Negeri 1 Cisarua in designing and implementing learning to improve student achievement (3) describing the abilities of PAI teachers at SMA Negeri 1 Cisarua. in designing and implementing learning evaluations to improve student achievement (4) describing the ability of PAI teachers at SMA Negeri 1 Cisarua in developing students' potential to improve student achievement. This research was conducted using qualitative descriptive with content analysis approach. The source of the data obtained is based on the document, namely Permendiknas Number 16 of 2007 concerning Teacher Competence, active observations carried out for 2 times with PAI teacher informants in Class XII IPS and IPA. The results obtained are (1) PAI teachers master pedagogic competence in understanding students, it can be seen in student achievement in academics and character (2) PAI teachers master pedagogic competence in planning and implementing learning, as seen from the increase in student achievement that is conducive and active in participate in direct learning (3) PAI teachers master pedagogic competence in planning and implementing learning evaluations, seen in increasing student achievement, especially in character (4) PAI teachers mastering pedagogic competence in developing student potential, seen in the academic achievements achieved by students, alignment of the learning process with the school's vision, and improvement of student character. Abstrak. SMA Negeri 1 Cisarua sebagai sekolah favorit di Kabupaten Bandung memiliki tuntutan khusus kepada guru-guru untuk dapat meningkatkan prestasi siswa. Oleh karena itu, kompetensi pedagogik sebagai salah satu kompetensi dasar guru wajib dimiliki oleh guru. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeartikelkan kemampuan guru PAI SMA Negeri 1 Cisarua dalam meningkatkan prestasi siswa (2) mendeartikelkan kemampuan guru PAI SMA Negeri 1 Cisarua dalam merancang dan pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi siswa (3) mendeartikelkan kemampuan guru PAI SMA Negeri 1 Cisarua dalam merancang dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi siswa (4) mendeartikelkan kemampuan guru PAI SMA Negeri 1 Cisarua dalam mengembangkan potensi siswa untuk meningkatkan prestasi siswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis konten. Sumber data yang diperoleh berdasarkan pada dokumen yakni Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kompetensi Guru, observasi aktif yang dilakukan selama 2 kali dengan informan guru PAI di Kelas XII IPS dan IPA. Adapun hasil yang diperoleh yaitu (1) guru PAI menguasai kompetensi pedagogik dalam memahami siswa, terlihat pada prestasi siswa dalam akademik dan budi pekerti (2) guru PAI menguasai kompetensi pedagogik dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, terlihat dari peningkatan prestasi siswa yaitu kondusif dan aktif dalam mengikuti pembelajaran secara langsung (3) guru PAI menguasai kompetensi pedagogik dalam merencanakan dan melaksanakan evaluasi pembelajaran, terlihat pada peningkatkan prestasi siswa khususnya dala budi pekerti (4) guru PAI menguasai kompetensi pedagogik dalam mengembangkan potensi siswa, terlihat pada prestasi akademik yang diraih oleh siswa, keselarasan proses pembelajaran dengan visi sekolah, dan peningkatan budi pekerti siswa.
Implementasi Program Tahfidz Camp dalam Meningkatkan Kualitas Hafalan Santri di Pondok Pesantren Daarul Qur’an Putri Cikarang Umamah Rizky Amalia; Sobar Al Ghazal; A. Mujahid Rasyid
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.878 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3458

Abstract

Abstract. Tahfidz or memorizing the Qur'an is a very noble and commendable act. Everyone has different abilities and potentials for memorizing the Qur'an. This study aims to determine the planning, implementation, results, and supporting factors and inhibiting factors of the Tahfidz Camp program to improve the quality of student memorization at the Tahfidz Daarul Qur'an Islamic Boarding School Cikarang. The results showed that the program planning went through 4 stages, namely establishing the tahfidz program, determining the indicators of program success, the existence of a person in charge of the program, and the existence of program activities and schedules. The implementation of this program lasts for 30 days, where students are divided into halaqoh groups according to the students' reading test before the memorization activity begins. Students' activities during the program include opening activities, implementing activities, and activities after memorizing the Qur'an which includes deposits and murojaah. The results show that the Tahfidz Camp program is quite effective for students at the Tahfidz Daarul Qur'an Islamic Boarding School Cikarang to improve memorization quickly. The supporting factors of the Tahfidz Camp program include good tahsin mastery, peers, a conducive atmosphere, motivation, and unchanging manuscripts. Meanwhile, the inhibiting factors of the Tahfidz Camp program include feeling lazy, unfocused, feeling bored and bored due to activities, different abilities of students in memorizing, and unhealthy body conditions. Abstrak. Tahfidz atau menghafalkan al-Qur’an adalah suatu perbuatan yang sangat mulia dan terpuji. Setiap orang memiliki kemampuan dan potensi menghafal al-Qur’an yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, hasil, dan faktor pendukung serta faktor penghambat program Tahfidz Camp untuk meningkatkan kualitas hafalan santri di Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Cikarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk perencanaan program melalui 4 tahapan, yaitu menetapkan program tahfidz, menentukan indikator keberhasilan program, adanya penanggung jawab program, dan adanya kegiatan dan jadwal program. Pelaksanaan program ini berlangsung selama 30 hari, di mana santri dibagi ke dalam kelompok halaqoh sesuai dengan tes bacaan santri sebelum kegiatan menghafal dimulai. Kegiatan santri selama program, meliputi pembukaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan kegiatan setelah menghafal al-Qur’an yang mencakup setoran dan murojaah. Hasil menunjukkan bahwa program Tahfidz Camp ini cukup efektif bagi para santri di Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Cikarang untuk meningkat hafalan dengan cepat. Faktor pendukung dari program Tahfidz Camp ini meliputi penguasaan tahsin yang baik, teman sebaya, suasana yang kondusif, motivasi, dan mushaf yang tidak berganti-ganti. Sedangkan, faktor penghambat dari program Tahfidz Camp meliputi rasa malas, tidak fokus, rasa jenuh dan bosan karena aktivitas, kemampuan santri berbeda-beda dalam menghafal, dan kondisi badan yang tidak sehat.
Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Metode Resitasi pada Masa Pandemi Covid-19 terhadap Hasil Belajar Siswa di SDN Cioray Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2021/2022 Erlina Dwiyana Puteri; Sobar Alghazal; Helmi Aziz
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.006 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3510

Abstract

Abstract. SDN Cioray which is located in Cioray Village, Kertanegla Village, Bojonggambir Regency, does not support online methods due to limited internet access and the economy of the students, so it is necessary to change learning methods but ignore the COVID-19 pandemic. This study aims to determine the learning outcomes before and after the recitation method was carried out. And to find out the effectiveness of PAI learning through the recitation method on student learning outcomes during the COVID-19 pandemic. This research also aims that the most important learning, namely PAI can be conveyed properly so that behavior and motivation in learning can develop.This study uses experimental quantitative research using a Pre-Experimental design in the form of One Group Pretest-Posttest Design which is carried out on sixth grade elementary school students in the 2021/2022 academic year. Data collection techniques are observation, tests and documentation. For direct research observations by looking at the school building, as well as the existing facilities in the school as well as seeing the behavior of students when learning is carried out.The results of this study can be seen from the learning outcomes of students in the Pretest obtaining an average of 55.71 in the low category, and the Posttest average obtaining 72.14. From the data analysis using the Paired Sample T Test and obtained a value above the value of Sig (2-tailed) which is 0.018, where the value is less than 0.05. The criteria for testing the research hypothesis can be accepted by using the Paired Sample T Test if the value of Sig <0.05. Based on the results of the Paired Sample T Test that the Sig value is 0.018 < 0.05, the hypothesis is accepted, namely PAI learning through the recitation method on student learning outcomes during the COVID-19 pandemic. Abstrak. SDN Cioray yang bertempat di Kampung Cioray, Desa Kertanegla Kabupaten Bojonggambir, tidak mendukung akan Metode Daring karena keterbatasan akses internet dan ekonomi para Peserta Didik, sehingga diperlukan penggantian Metode Pembelajaran, tetapi tidak menghiraukan pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar pada saat sebelum dan sesudah Metode Resitasi ini dilakukan; dan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran PAI melalui Metode Resitasi terhadap hasil belajar siswa pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini juga bertujuan agar pembelajaran yang terpenting, yakni PAI dapat tersampaikan dengan baik sehingga perilaku serta motivasi dalam belajar dapat berkembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Kuantitatif Eksperimen melalui penngunaan desain Pre-Experimental dengan bentuk One Group Pretest-Posttest Design yang dilakukan pada Peserta Didik Sekolah Dasar Kelas VI Tahun Ajaran 2021/2022. Teknik pengumpulan data ialah dengan observasi, tes, dan dokumentasi. Untuk observasi penelitian secara langsung dengan melihat bangunan sekolah, serta fasilitasi-fasilitas yang ada di sekolah tersebut serta melihat perilaku siswa saat pembelajaran dilakukan. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari hasil belajar Peserta Didik dalam Pretest memperoleh rata-rata 55,71 dengan kategori rendah, dan rata-rata Posttest memperoleh 72,14. Dari analisis data dengan menggunakan uji Paired Sample T Test dan memperoleh nilai di atas nilai Sig (2-tailed), yakni 0,018 yang dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Kriteria pengujian hipotesis penelitian dapat diterima dengan menggunakan uji Paired Sample T Test jika nilai Sig < 0,05. Berdasarkan hasil nilai uji Paired Sample T Test bahwa nilai Sig yakni 0,018 < 0,05, maka hipotesis diterima, yakni pembelajaran PAI melalui Metode Resitasi terhadap hasil belajar siswa pada masa pandemi COVID-19.
Implementasi Pendidikan dari Q.S An-Nisa Ayat 9 tentang Quranic Parenting terhadap Qaulan Sadidan Nadila Oktaviyani; Sobar Al Ghazal; Eko Surbiantoro
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.203 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3547

Abstract

Abstrak.Upaya yang berupa tindakan membentuk keluarga merupakan hal yang wajar bagi setiap manusia untuk menciptakan generasi yang unggul. Untuk mencapai tujuan hidup tersebut, diperlukan konsep yang baik dan mempersiapkan generasi yang sesuai dengan Al-Qur'an. Allah menurunkan Surat An-Nisa ayat 9 yang di dalamnya memerintahkan manusia untuk menjaga ahli warisnya dengan bertakwa dan menggunakan kutipan yang baik (qaulan sadidan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode deskriptif-analitis, jenis penelitiannya adalah Library Research (penelitian kepustakaan) dengan pengumpulan data studi kepustakaan. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa orang tua dalam memberikan bimbingan kepada anak harus mengacu kepada Al-Qur’an dengan keikhlasan dan cinta serta kasih sayang serta memiliki rasa tanggung jawab dengan kesabaran dan keikhlasan. Dalam mengasuh dan mendidik anak, orang tua membutuhkan pola komunikasi yang baik dengan anaknya, yaitu dengan kutipan yang baik (qaulan sadidan). Implementasi yang terkandung dalam Al-Qur'an Surah An-Nisa ayat 9 adalah (1) Membimbing anak-anak yang mengacu pada Al-Qur'an. (2) Orang tua takut kepada Allah dalam menjaga anaknya. (3) Orang tua menjamin kesejahteraan anak. (4) Orang tua harus mengucapkan kata-kata yang baik (qaulan sadidan) kepada anak-anaknya. Abstrak. Upaya berupa tindakan membentuk suatu keluarga merupakan fitrah bagi setiap manusia agar menciptakan generasi yang unggul. untuk mencapai tujuan hidup tersebut diperlukannya sebuah konsep yang baik serta menyiapkan generasi yang sesuai dengan Al-Qur'an. Allah menurunkan surat An-Nisa ayat 9 yang didalam nya memerintahkan kepada manusia untuk menjaga ahli warisnya dengan bertakwa kepada Allah serta menggunakan kutipan yang baik ( qaulan sadidan ). Penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan, metode deskriptif-analisis, jenis penelitian yaitu Library Research (penelitian kepustakaan) dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur. Dari penelitian ini, diperolah simpulan bahwa orang tua ketika melakukan bimbingan kepada anak harus mengacu kepada Al-Qur’an dengan modal keikhlasan serta cinta dan kasih sayang kepada anak dan memiliki rasa tanggung jawab dengan penuh kesabaran dan penuh kesungguhan. Dalam mengasuh dan mendidik anak, orang tua memerlukan pola komunikasi yang baik dengan anaknya yaitu dengan perkataan yang baik (qaulan sadidan). Implementasi yang terdapat dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 9 adalah (1) Membimbing anak mengacu kepada Al-Qur’an. (2) Orang tua hendaknya bertakwa kepada Allah dalam mengurus anak. (3) Orang tua hendaknya menjamin kesejahteraan anak. (4) Orang tua harus berbicara dengan tutur kata yang baik (qaulan sadidan) kepada anak.
Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membina Akhlakul Karimah untuk Meningkatkan Kemandirian Peserta Didik SMA-IT Miftahul Khoir Dago Bandung Amelia; Sobar Al Ghazal; Helmi Aziz
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.247 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3805

Abstract

Abstract. There were students who still did not practice good morals, while at SMA-IT Miftahul Khoir there was already moral development. So from that moment on, fostering moral character for the independence of students needs to be improved again so that students who have good morals are created and are able to become independent students. Fostering moral character to increase the independence of students in order to achieve it, it is necessary to know and understand the factors that influence moral development to increase independence so that the expected learning objectives can be achieved. Based on these conditions, the researcher is interested in researching "The Role of Islamic Religious Education Teachers in Fostering Akhlakul Karimah to Increase the Independence of SMA-IT Miftahul Khoir Students." The results of the coaching of students starting with poor morals starting from forgiveness, trustworthiness, morals, and being able to do well in accordance with Islamic teachings. The results of the existence of which increase independence are being able to take responsibility for themselves and others by being able to solve the problems that befell them. The purpose of this study was to determine, describe, and analyze the factors that influence the role of Islamic religious teachers in fostering morality and morality to increase the independence of students towards Islamic Religious Education subjects at SMA-IT Miftahul Khoir. The method used in this research is a descriptive method with a qualitative approach and the type of research is case research. The data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The population and sample of this study were school principals, religious teachers, and students of class XI SMA-IT Miftahul Khoir Bandung. The results of this study are the factors that influence in fostering the morals of class XI students on the subjects of Islamic Religious Education at SMA-IT Miftahul Khoir, namely by fostering morals of class XI students. Abstrak. Masih ada siswa yang belum mengamalkan akhlak yang baik, sedangkan di SMA-IT Miftahul Khoir sudah ada pembinaan akhlak. Maka mulai saat itu pembinaan akhlak untuk kemandirian siswa perlu ditingkatkan lagi agar tercipta siswa yang berakhlak baik dan mampu menjadi siswa yang mandiri. Pembinaan akhlakul karimah untuk meningkatkan kemandirian peserta didik agar dapat mencapainya, perlu diketahui dan dipahami faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akhlak untuk meningkatkan kemandirian sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti “Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menumbuhkan Akhlakul Karimah Untuk Meningkatkan Kemandirian Siswa SMA-IT Miftahul Khoir”. Hasil pembinaan peserta didik dimulai dari akhlak yang buruk mulai dari pemaafan, amanah, akhlak, dan mampu berbuat baik sesuai dengan ajaran Islam. Hasil dari eksistensi yang meningkatkan kemandirian adalah mampu bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain dengan mampu memecahkan masalah yang menimpa dirinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi peran guru agama Islam dalam membina akhlak dan akhlak untuk meningkatkan kemandirian siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA-IT Miftahul Khoir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitiannya adalah penelitian kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Populasi dan sampel penelitian ini adalah kepala sekolah, guru agama, dan siswa kelas XI SMA-IT Miftahul Khoir Bandung. Hasil penelitian ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembinaan akhlak siswa kelas XI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA-IT Miftahul Khoir yaitu dengan pembinaan akhlak siswa kelas XI.