Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

LITERASI DINI DENGAN TEKNIK BERCERITA Permatasari, Andalusia Neneng; Inten, Dinar Nur; Mulyani, Dewi; Rahminawati, Nan
FamilyEdu: Jurnal Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2017): Family Edu
Publisher : Prodi PKK - Departemen PKK - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dini bagi guru PAUD. Upaya meningkatkan kemampuan literasi dini bagi guru PAUD ini difokuskan pada kemampuan bercerita. Hal tersebut sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki guru PAUD, yaitu harus terampil bernyanyi dan mendongeng. Hasil penelitian ini menunjukkan guru PAUD dapat menguasai teknik-teknik bercerita yang menarik.Kata Kunci: literasi dini, bercerita, guru PAUD Abstract. This research aims to improve early literacy skills for early childhood teachers. Efforts to improve emergent literacy skills for early childhood teachers is focused on story-telling ability. This is in accordance with the competencies required of early childhood teachers, which must be skilled at singing and storytelling. The results of this research indicate some methods to master interesting techniques of story telling for early childhood teachers.Keywords: emergent literacy, story telling, early childhood teacher
Kemampuan Manajerial Pengurus Organisasi dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Organisasi Islam Perempuan Di Jawa Barat Nan Rahminawati; N Hendarsyah AR; Tia Muthiah Umar
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 22, No. 2, Tahun 2006 (Terakreditasi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.33 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v22i2.206

Abstract

Ormas (organisasi massa) Islam perempuan di Jawa Barat ternyata telah berperan aktif dalam mendukung pembangunan Indonesia, ke arah terwujudnya “izzul Islam wal muslimin menuju baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur”. Prinsip yang telah ditetapkan itu, tentunya, harus mendasari dan mewarnai berbagai aktivitas organisasi yang dilaksanakannya. Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan berbagai sasarannya serta kemampuan menghadapi berbagai tantangan, baik yang sifatnya internal maupun eksternal, sangat ditentukan oleh kemampuan mengelola sumber daya manusia dengan setepat-tepatnya.Sumber daya manusia merupakan unsur penting dan terpenting dalam suatu organisasi, karena melalui sumber daya manusialah aktivitas penting organisasi, terutama dalam pengambilan keputusan, penentuan tujuan, pelaksanaan pekerjaan dan evaluasi pekerjaan dilakukan.  Dalam rangka mewujudkan organisasi yang efektif inilah, para pengurus ormas Islam perempuan di Jawa Barat perlu memiliki keterampilan khusus dalam aspek manajerial.
Isu Kesetaraan Laki-Laki dan Perempuan (Bias Gender) Nan Rahminawati
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 17, No. 3, Tahun 2001
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.044 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v17i3.48

Abstract

Senyata-nyatanya Allah SWT telah menciptakan manusia (laki dan perempuan) dari dzat yang sama, tetapi secara biologis dan fisiologis mempunyai kodrat yang berbeda. Kodrat merupakan ketetapan Allah yang mutlak dan bersifat universal, sedangkan kesetaraan gender merupakan pembagian peran antara laki-laki dan perempuan yang diatur oleh manusia (masyarakat) itu sendiri yang bersifat dinamis, dan sangat mungkin berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain.Dalam realita kehidupan, hampir semua tugas gender dapat dilakukan oleh kedua kaum laki-laki dan perempuan (kecuali yang bersifat mutlak, melahirkan misalnya). Namun dalam stereotip masyarakat (terutama Indonesia), masih sering terjadi kesalahan pemaknaan terhadap perbedaan gender sebagai kodrat fisiologis dan biologis. Sehingga muncul isu bias gender yang dilatarbelakangi oleh adanya ketidakpuasan perlakuan terhadap kaum perempuan. Implikasi bias gender secara tidak langsung dapat merugikan masyarakat secara menyeluruh. Apabila perempuan diposisikan tertinggal, maka akan sulit bagi perempuan untuk menjadi mitra sejajar laki-laki, sehingga hubungan keduanya akan menjadi timpang. Ketimpangan yang dapat berakibat negatif, selanjutnya dapat dihindari dengan mengisi kehidupan yang “harmoni dalam berbeda”.
Model Pengembangan Kegiatan Keagamaan pada Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Luqman SMA Negeri 10 Bandung Nan Rahminawati
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 6, No 2 (2017): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v6i2.4629

Abstract

Religious education is one of three compulsory subjects given to each type, path, and level of education. Implementation of religious education one of them conducted the Moslem Youth Association (IRMA) which was formed and located in the High School (SMA). IRMA plays a strategic role in conducting religious guidance because it is done in a peer-group. One of the State High School (SMA) State that set extracurricular in the field of spiritual development under the school mosque is SMA Negeri 10 Bandung. Implementation of activities carried out IRMA in SMA Negeri 10 interesting to investigate further so that it can be used as a model for the implementation of extra-curricular activities similar in other high schools. Based on the methods and techniques used in this study, the final result is obtained that: The model developed in the implementation of 11 (eleven) activities is grouped on the information processing model, social, and behavioral. Furthermore, the model of development of religious activities on IRMA Luqman SMA Negeri 10 Bandung can use Input, Process, Output. Keywords: Mosque Youth Ties, extracurricular, religious activities.  Abstrak Pendidikan agama merupakan salah satu dari tiga mata pelajaran wajib yang diberikan pada setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan. Implementasi pendidikan agama salah satunya dilakukan Ikatan Remaja Masjid (IRMA) yang dibentuk dan  berada di lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA). IRMA memegang peranan strategis dalam melakukan pembinaan keagamaan, karena dilakukan secara peer-group. Salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang menetapkan ekstra kurikulernya dalam bidang pembinaan keagamaan di bawah Masjid sekolah adalah SMA Negeri 10 Bandung. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan IRMA di SMA Negeri 10 menarik untuk diteliti lebih lanjut, sehingga dapat dijadikan model dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler serupa di SMA lainnya. Berdasarkan metoda dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh hasil akhir bahwa: Model yang dikembangkan pada pelaksanaan 11 (sebelas) kegiatan dikelompokkan pada model processing information, social, dan behavioral. Selanjutnya, model pengembangan kegiatan kegamaan pada IRMA Luqman SMA Negeri 10 Bandung dapat menggunakan model Input, Proses, Output. Kata kunci : Ikatan Remaja Masjid, ekstra kurikuler, kegiatan keagamaan.
Analisis Tingkat Kebutuhan Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Anak Usia Dini Arif Hakim; Aep Saepudin; Hasna Marwah; Nan Rahminawati
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i3.1811

Abstract

Sampai saat ini Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) baru secara legal formal dilaksanakan di jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah serta Perguruan Tinggi. Adapun di dalam satuan PAUD belum ada legal formal yang menaungi tentang implementasi SPMI. Oleh karena itu Satuan PAUD di Indonesia perlu pula Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Anak Usia Dini (SPMI PAUD). Pengembangan SPMI PAUD ini begitu mendesak, sebab ke depan kompetisi Lembaga semakin ketat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sajauhmana tingkat kebutuhan SPMI PAUD ini, maka dilakukan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif kepada 60 TK yang ada di Kabupaten Bandung Barat. Pemilihan lokasi ini berdasarkan data lebih dari 58% TK masih belum terakreditasi, hal ini dikarenakan faktor kepemimpinan dan kesiapan seluruh unsur di lembaga TK yang rendah. Hasil penelitian menunjukkan 98% lembaga TK menyebutkan perlu dikembangkan SPMI sekaligus responden menyebutkan perlu dikembangkan pula Instrumen SPMI PAUD yang dapat diimplementasikan di lapangan.
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENINGKATAN KUALITAS SEKOLAH DASAR Nan Rahminawati
JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Vol 4, No 3 (2021): Volume 4 No 3 September 2021
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um027v4i32021p212

Abstract

Abstract : The purpose of this research is to know the learning achievements of students through the internal quality assurance system and as a tool to achieve and maintain school progress. This research uses qualitative approach. Data sources are used through interview techniques, observations, and documentation studies. Analysis of research results used is data reduction, data presentation and conclusions. The findings of the meaning of the importance of SPMI are presented to basic educational institutions. The research was conducted in one of the private elementary schools in Bandung. The results of this study show that: (1) SPMI conducted continuously contributes to the acquisition of superior accreditation ratings. (2) The spmi cycle carried out in its entirety has guided the course of various tasks from school stakeholders. (3) Quality culture can be created through the implementation of SPMI. Keywords: Urgency; Internal Quality Assurance System; Quality of Elementary School Abstrak: Tujuan riset ini ialah guna melihat capaian pendidikan anak didik melalui sistem penjaminan mutu internal dan sebagai alat untuk mencapai serta memelihara kemajuan sekolah. Riset tersebut, dengan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh didapatkan melalui teknik interview, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian dianalisis dengan digunakan reduksi data, penyajian data dan manrik kesimpulan. Temuan adanya pemaknaan terhadap pentingnya SPMI dilaksanakan pada lembaga pendidikan sekolah dasar. Penelitian dilakukan di salah satu sekolah dasar di Bandung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) SPMI yang dilaksanakan secara kontinu memberikan kontribusi terhadap perolehan peringkat akreditasi unggul. (2) Siklus SPMI yang dilaksanakan secara utuh telah memandu jalannya berbagai tugas dari stakeholders sekolah. (3) Budaya mutu dapat tercipta melalui implementasi SPMI. Kata Kunci: Urgensi; Sistem Penjaminan Mutu Internal; Mutu Sekolah Dasar
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENINGKATAN KUALITAS SEKOLAH DASAR Nan Rahminawati
JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Vol 4, No 3 (2021): Volume 4 No 3 September 2021
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um027v4i32021p212

Abstract

Abstract : The purpose of this research is to know the learning achievements of students through the internal quality assurance system and as a tool to achieve and maintain school progress. This research uses qualitative approach. Data sources are used through interview techniques, observations, and documentation studies. Analysis of research results used is data reduction, data presentation and conclusions. The findings of the meaning of the importance of SPMI are presented to basic educational institutions. The research was conducted in one of the private elementary schools in Bandung. The results of this study show that: (1) SPMI conducted continuously contributes to the acquisition of superior accreditation ratings. (2) The spmi cycle carried out in its entirety has guided the course of various tasks from school stakeholders. (3) Quality culture can be created through the implementation of SPMI. Keywords: Urgency; Internal Quality Assurance System; Quality of Elementary School Abstrak: Tujuan riset ini ialah guna melihat capaian pendidikan anak didik melalui sistem penjaminan mutu internal dan sebagai alat untuk mencapai serta memelihara kemajuan sekolah. Riset tersebut, dengan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh didapatkan melalui teknik interview, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian dianalisis dengan digunakan reduksi data, penyajian data dan manrik kesimpulan. Temuan adanya pemaknaan terhadap pentingnya SPMI dilaksanakan pada lembaga pendidikan sekolah dasar. Penelitian dilakukan di salah satu sekolah dasar di Bandung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) SPMI yang dilaksanakan secara kontinu memberikan kontribusi terhadap perolehan peringkat akreditasi unggul. (2) Siklus SPMI yang dilaksanakan secara utuh telah memandu jalannya berbagai tugas dari stakeholders sekolah. (3) Budaya mutu dapat tercipta melalui implementasi SPMI. Kata Kunci: Urgensi; Sistem Penjaminan Mutu Internal; Mutu Sekolah Dasar
Keterlibatan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Melakukan Layanan Spiritual terhadap Siswa yang Bermasalah di SMAN X Bandung Revan Dwi Erlangga; Nan Rahminawati
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.699 KB) | DOI: 10.29313/jrpai.v1i2.549

Abstract

Abstract. Islamic Religious Education (PAI) is a compulsory subject given to students at the secondary education level. At SMAN X Bandung, PAI teachers besides teaching also have the task of encouraging students to have a source of religious guidance in solving the problems they are facing, through a spiritual service. This is stated in the Principal's Decree. This research is an empirical research using qualitative descriptive method. This qualitative research uses theoretical and empirical studies presented in the form of narrative texts to clearly describe how the process of spiritual service for students with problems is. The technique used in this research is observation method, interview method, and documentation method. The results of the study indicate that: (a) Regulations set by the principal are the basis for involving PAI teachers to provide spiritual services to troubled students as a manifestation of achieving the school's vision in shaping the noble character of students (b) PAI teachers take various steps to provide customized spiritual services with the internal and external conditions of the problem child. (c) Coordination is carried out between PAI teachers and BK teachers in handling problematic students through horizontal coordination which also involves the homeroom teacher as the person in charge of students at school. Abstrak. Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan mata pelajaran wajib yang diberikan kepada peserta didik pada jenjang pendidikan menengah. Di SMAN X Bandung, guru PAI selain mengajar juga memilki tugas mendorong siswa memiliki sumber pegangan agama dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, melalui suatu layanan spiritual. Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian empirik dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif ini menggunakan kajian teoritis dan empiris yang disajikan dalam bentuk teks bersifat naratif untuk menjabarkan secara jelas bagaimana proses layanan spiritual bagi siswa bermasalah. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Regulasi yang ditetapkan Kepala Sekolah menjadi dasar pelibatan guru PAI melakukan layanan spiritual terhadap siswa bermasalah sebagai salah satu perwujudan pencapaian visi sekolah dalam membentuk akhlak mulia peserta didik (b) Guru PAI melakukan berbagai langkah pemberian layanan spiritual yang disesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal anak yang bermasalah. (c) Dilakukan koordinasi antara guru PAI dengan guru BK dalam penanganan siswa bermasalah melalui koordinasi secara horizontal yang juga melibatkan wali kelas sebagai penanggung jawab siswa di sekolah.
Studi Deskriptif Model Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan dalam Mewujudkan Visi Misi Sekolah Auliya Hamidah Haris Poernomo; Nan Rahminawati
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 2, No.1, Juli 2022, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.162 KB) | DOI: 10.29313/jrpai.v2i1.726

Abstract

Abstract.The environment is nature that humans can live in. The environment is related to conditions, objects and of course, humans are included in a room which affects human life and survival. In the Qur'an, Allah says to protect the environment and not to destroy it, because humans need the environment to live. There have been many disasters caused by human activities such as throwing garbage in the wrong place resulting in flood disasters and environmental destruction. So the need for habituation and awareness of the environment inhabited by humans through education. Islamic education is that a human being is a "Khalifah fi al-ardh" (leader on earth) with the task of managing all resources that can benefit the whole world. Therefore, education must be as good as possible. The purpose of this study was to find a PAI learning model covering approaches, strategies, learning methods, direct impacts, and accompanying impacts carried out at SMA X Bandung. Based on the results of the research in the field, the researchers found several findings, namely: (1) Planning and coordination carried out by the entire school community of SMA X Bandung, (2) Programs that became learning strategies that had been created, (3) Development of PAI materials related to the environment, (4) Student Islamic habits to the environment that had been formed through applicable school rules, and (5) Also learning model of Islamic education to improve character skills related to the environment. Abstrak.Lingkungan adalah alam tempat manusia dapat hidup. Lingkungan berkaitan dengan keadaan, benda dan tentunya manusia termasuk dalam suatu ruangan yang mempengaruhi kehidupan dan keberlangsungannya. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman untuk menjaga lingkungan dan tidak merusaknya, sudah banyak bencana yang diakibatkan oleh ulah manusia seperti membuang sampah tidak pada tempatnya yang mengakibatkan bencana banjir dan kerusakan lingkungan. Maka perlunya pembiasaan dan penyadaran terhadap lingkungan yang didiami manusia melalui pendidikan. Pendidikan Islam adalah bahwa manusia adalah “Khalifah fi al-ardh” (pemimpin di muka bumi) dengan tugas mengelola semua sumber daya yang dapat bermanfaat bagi seluruh dunia. Oleh karena itu, pendidikan harus dilakukan dengan sebaik mungkin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan model pembelajaran PAI yang meliputi pendekatan, strategi, metode pembelajaran, dampak langsung, dan dampak pengiring yang dilakukan di SMA X Bandung. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, peneliti menemukan beberapa temuan yaitu: (1) Perencanaan dan koordinasi yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah SMA X Bandung, (2) Program-program yang menjadi strategi pembelajaran yang telah dibuat. , (3) Pengembangan materi PAI yang berkaitan dengan lingkungan, (4) Kebiasaan Islami siswa terhadap lingkungan yang telah dibentuk melalui peraturan sekolah yang berlaku dan (5) Juga model pembelajaran pendidikan agama Islam untuk meningkatkan keterampilan karakter yang berkaitan dengan lingkungan.
Penggunaan Media Loose Parts untuk Mengembangkan Kemampuan Mengenal Konsep Ukuran pada Anak Mutiara Anisabela; Nan Rahminawati
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 2, No. 1, Juli 2022, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.732 KB) | DOI: 10.29313/jrpgp.vi.896

Abstract

Abstract. Loose parts are one of the media used in learning activities. This study aims to determine the extent to which the use ofmedia loose parts in developing the ability to recognize the concept of size in children aged 4-5 years at TK X The data collection techniques carried out at the time of the research were observation, interviews, and documentation techniques. And the data analysis technique used Huberman's descriptive analysis steps which included data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The data sources of this study were 11 children aged 4-5 years and teachers of group A. The results of this study indicate that the use ofmedia loose parts in TK X in developing the ability to recognize the concept of size in children aged 4-5 years has been implemented quite well. good. The preparation and steps for usingmedia loose parts carried out by the teacher are quite mature and refer to the theory of the stages of using loose parts, by applying apperception, introducing playing strategies, getting used to tidying up toys, as well as playing methods that can develop the ability to recognize the concept of size. The results of learning the concept of size usingmedia loose parts show that the learning is effective in making children able to classify and sort differences in the size of an object. Abstrak. Loose parts menjadi salah satu media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penggunaan media loose parts dalam mengembangkan kemampuan mengenal konsep ukuran pada anak usia 4-5 tahun di TK X. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan pada saat penelitian adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan teknik analisis data menggunakan langkah analisis deskriptif Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sumber data dari penelitian ini adalah 11 anak usia 4-5 tahun dan guru kelompok A. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media loose parts di TK X dalam mengembangkan kemampuan mengenal konsep ukuran pada anak usia 4-5 tahun sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Persiapan dan langkah penggunaan media loose parts yang dilakukan oleh guru sudah cukup matang dan mengacu pada teori tahapan penggunaan loose parts, dengan cara menerapkan apersepsi, pengenalan strategi bermain, pembiasaan membereskan mainan, serta metode bermain yang dapat mengembangkan kemampuan mengenal konsep ukuran. Hasil dari pembelajaran konsep ukuran menggunakan media loose parts menunjukkan bahwa pembelajaran tersebut efektik membuat anak mampu mengklasifikasi dan mengurutkan perbedaan ukuran suatu benda.