cover
Contact Name
Akbar Tanjung
Contact Email
ijitp@radenintan.ac.id
Phone
+6282176178991
Journal Mail Official
ijitp@radenintan.ac.id
Editorial Address
Jl. Letkol H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung, Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Indonesian Journal of Islamic Theology and Philosophy
ISSN : 26568748     EISSN : 26864304     DOI : 10.24042
Indonesian Journal of Islamic Theology and Philosophy is primarily intended for the publication of scholarly works in the field of Islamic Theology and Islamic Philosophy, school of Islamic Theological thought, Islamic Theology Figure, Modern and Contemporary Islamic Theology, Classical Islamic Philosophy, History of Islamic Philosophy, Ontology, Epistemology, Axiology, Ethics and others. IJITP accepts articles in both English and Indonesia, as well as maintains a double-blind peer-review process. The Indonesian Journal of Islamic Theology and Philosophy (IJITP) invites participation and contributions from researchers and academics in accordance with the field of science.
Articles 2 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2022)" : 2 Documents clear
AGAMA DAN NEGARA: Transformasi politik Religius Muhammad Natsir Agus Sujarwo; Rahmat Hidayat; Sugianto Sugianto
Indonesian Journal of Islamic Theology and Philosophy Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ijitp.v4i2.15455

Abstract

Agama dan negara merupakan dua entitas yang saling membutuhkan, agama akan tegak kokoh jika mendapat naungan, perlindungan dan dukungan dari negara. begitupun sebaliknya negara akan tertata, tertib dan nyaman jika dalam kehidupan bernegaranya dipandu oleh nilai-nilai agama. Dalam rangka memadukan kedua intitas tersebut, tampaknya telah mengilhami pemikiran dan perjuangan Mohammad Natsir. Pada awal perjuangannya, M. Natsir bergerak pada bidang politik murni dengan misi ingin menjadikan Islam sebagai warna struktur pemerintahan negeri ini, Akan tetapi usahanya ini mendapatkan hambatan dari banyak pihak, diantaranya dari pihak yang menyatakan dirinya sebagai golongan nasionalis dan juga komunis. Hambatan ini tidak lantas menghentikan perjuangan Natsir, tetap dengan misi yang sama, yakni ingin memberikan warna Islam dalam perpolitikan yang ada di bangsa Indonesia, Perjuangan Natsir bertransformasi kepada pergerakan syiar Islam dengan mendirikan lembaga Dewan Dakwa Islamiyah Indonesia (DDII). Tema ini menarik untuk diteliti untuk mendapatkan gambaran secara keselurahan bagaimana pemikiran dan perjuangan Mohammad Natsir dalam transformasi politik religius yang ia lakukan. Dalam tulisan ini peneliti menggunakan metode Analisis konten yang didukung dengan beberapa bahan literatur seperti dari artikel jurnal, buku dan  sumber lainnya. Hasil dari penelitian ini penulis menemukan ada tiga poin penting bentuk transformasi politik religius yang ditempuh oleh Muhammad Natsir, yakni; mempertahankan Islam dari paham pemisahan agama dan negara, Memperjuangkan Syariah Islam diakui secara konstitusional dan menciptakan pemimpin-pemimpin yang kamil melalui Kaderisasi, ketauladanan dan penugasan. Secara sederhana maksud dari ketiga poin temuan tersebut yakni memperjuangkan Islam di kancah kenegeraan dengan basis politik yang religius.
Book Review Lived Islam: Agama Koloqial dalam Tradisi Kosmopolitan Damanhuri Damanhuri
Indonesian Journal of Islamic Theology and Philosophy Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ijitp.v4i2.17577

Abstract

Dua fakta yang tampak seolah-olah kontradiktif selalu muncul ketika peneliti mencoba mengkaji Islam: pertama, adanya keberbagaian variasi yang menakjubkan dari praktik-praktik dan keyakinan-keyakinan Islam; kedua, kaum muslim, terlepas dari beragam perbedaan nyata dalam praktik maupun keyakinan tersebut, tetap saling memperlakukan dan menganggap satu dengan lainnya sebagai sesama pemeluk Islam yang berbeda dari pemeluk agama lain. Buku ini merupakan hasil ikhtiar akademik A. Kevin Reinhart yang mencoba menyodorkan sebuah tawaran pendekatan dalam mengkaji dua realitas keislaman yang kerap membingungkan sebagian para peneliti tersebut sembari tak lupa mengklarifikasi dan menjernihkan ulang makna sesungguhnya terma “Islam” ketika para peneliti menggunakannya. Sebab, menurut Kevin Reinhart, ada kecenderungan umum di kalangan sebagian para pengkaji Islam untuk meletakkan “Islam” sebagai kata yang kabur, samar, dan bahkan tanpa makna. Padahal, kajian Islam sangat bergantung pada pemahaman ihwal kata “Islam” tersebut: apakah Islam yang dikaji adalah yang dianggap sebagai suatu esensi yang stabil, atau Islam yang merupakan sesuatu yang berbeda sesuai dengan tempat di mana dan untuk siapa ia hadir, atau Islam sebagai “diskursus” dalam pengertian yang ditawarkan Talal Asad,  misalnya? Saat dihadapkan pada ekspresi praktik dan keyakinan Islam yang sangat majemuk pada tempat dan waktu yang berbeda-beda, sebagian peneliti, di satu sisi, menilai praktik-praktik tertentu sebagai sesuatu yang benar-benar islami (authentically or essentially Islamic); di sisi lain, sebagian praktik-praktik keislaman kaum muslim mereka nilai sebagai sesuatu yang tidak islami karena terkontaminasi aspek-aspek asing dari keyakinan maupun kebudayaan lokal. Para peneliti, pada titik ini, sebenarnya sedang mengambil alih peran dan tugas para agamawan atau teolog.

Page 1 of 1 | Total Record : 2