cover
Contact Name
Khairul Anwar
Contact Email
mathanwar@unja.ac.id
Phone
+6285273944759
Journal Mail Official
mathanwar@unja.ac.id
Editorial Address
Mathematics Education Studies Program Faculty of Teacher Training and Education Jambi University Jl. Jambi-Ma.Bulian Km 15 Mendalo Darat, Jambi
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika
Published by Universitas Jambi
ISSN : 20882157     EISSN : 25800779     DOI : -
Core Subject : Education,
Edumatica Journal is a journal on mathematics education. The Journal publishes articles of research in mathematics education including teaching and learning, instruction, curriculum development, learning environments, teacher education, educational technology, educational developments, from many kinds of research such as survey, research and development, experimental research, classroom action research, etc.
Articles 237 Documents
METAKOGNISI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Syaiful ,
Edumatica : Jurnal Pendidikan Matematika Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matemarika PMIPA FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.95 KB) | DOI: 10.22437/edumatica.v1i02.21

Abstract

Metakognisi adalah kesadaran berpikir seseorang tentang proses berpikirnya sendiri. Sedangkan kesadaran berpikir adalah kesadaran seseorang tentang apa yang diketahui dan apa yang akan dilakukan.  Metakognisi memiliki dua komponen, yaitu: (1) pengetahuan metakognitif (metacognitive knowledge) dan (2) keterampilan metakognitif (metakognitive skills). Pengetahuan metakognitif berkaitan dengan pengetahuan deklaratif, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan kondisional. Sedangkan keterampilan metakognitif berkaitan dengan keterampilan perencanaan, keterampilan prediksi, keterampilan monitoring, dan keterampilan evaluasi. Selanjutnya dalam mendisain pembelajaran matematika realistik, maka terdapat tiga prinsip yang harus diperhatikan, yaitu: (1) penemuan kembali secara terbimbing dan proses matematisasi secara progresif, (2) fenomena yang bersifat mendidik, dan (3) mengembangkan sendiri model-model. Berdasarkan ketiga prinsip tersebut, maka dalam implementasinya melahirkan karakteristik pembelajaran matematika realistik, yaitu: (1) menggunakan masalah kontekstual, (2) menggunakan model, (3) menggunakan kontribusi siswa, (4) proses pengajaran yang interaktif, dan (5) terintegrasi dengan topik lainnya.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Rohati ,
Edumatica : Jurnal Pendidikan Matematika Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matemarika PMIPA FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.227 KB) | DOI: 10.22437/edumatica.v1i02.32

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk (1) menghasilkan bahan ajar matematika yang dikembangkan dengan menggunakan strategi REACT yang valid dan praktis untuk mengajarkan materi bangun ruang sisi datar kepada siswa kelas VIII SMP; (2) mengetahui efek potensialnya  terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa.  Metode penelitian terdiri dari 3 tahap yaitu  (1) self evaluation, meliputi tahap analisis dan desain perangkat pembelajaran; (2) prototyping, meliputi tahap evaluasi dan revisi; dan (3) field test. Pengumpulan data dilakukan dengan walk through, observasi dan dokumentasi. Dari hasil pekerjaan siswa pada lembar kerja siswa diperoleh nilai 78, 2 dan  hasil belajar dari soal tes diperoleh nilai rata-rata siswa mencapai 71,51 dikategorikan  memiliki hasil belajar yang baik. Hasil observasi menunjukkan bahwa rata-rata siswa aktif mengikuti proses pembelajaran dengan strategi REACT. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata aktivitas siswa yang diamati oleh 2 orang observer selama proses pembelajaran yang menggunakan bahan ajar yang dikembangkan dengan strategi REACT yaitu sebesar 64,71 atau berada dalam kategori aktif. Artinya pembelajaran yang menggunakan bahan ajar yang dikembangkan dengan strategi REACT dinyatakan efektif proses pelaksanaannya sesuai dengan rencana. Dari data dokumentasi disimpulkan bahwa penggunaan lembar kerja siswa telah mencapai kriteria kepraktisan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini dikategorikan valid dan praktis; (2) dari hasil analisis pekerjaan siswa dengan menggunakan bahan ajar mengacu pada lembar kerja siswa dan  soal tes diketahui bahwa nilai rata-rata siswa telah mencapai 71,51 dalam kategori memiliki hasil belajar yang baik Hal ini berarti bahwa bahan ajar yang digunakan yang dikembangkan dengan strategi  REACT mempunyai efek potensial dilihat dari hasil belajar dan aktivitas siswa. Kata kunci : Penelitian Pengembangan, Bahan Ajar, Strategi REACT
PEMEROLEHAN PENGETAHUAN MATEMATIKA BAGI SISWA AUTIS PADA PERMULAAN BANGKU SEKOLAH Kamid , W
Edumatica : Jurnal Pendidikan Matematika Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matemarika PMIPA FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.63 KB) | DOI: 10.22437/edumatica.v1i02.35

Abstract

Pertumbuhan anak autis di Indonesia dewasa ini sangat cepat, sehingga pelayanan pendidikan yang diharapkan oleh orang tua belum bisa terpenuhidengan baik. Akibatnya  anak-anak autis mengikuti pendidikan di sekolah reguler yang tidak memberikan perhatian secara khusus pada semua anak didiknya. Matematika telah diperkenalkan secara resmi pada anak didik di awal sekolahnya demikian juga dengan anak autis di dalamnya. Hasil pengamatan di lapangan dan wawancara diperoleh bahwa anak-anak autis mampu memahami dengan baik tentang keruangan atau kemampuan spatial dan juga kemampuan sekuensial. Pengetahuan matematika muncul ketika anak autis mengerjakan sesuatu dengan aktivitas fisik, seperti menyusun blok puzle dan mengurutkan benda sesuai ukuran. Anak-anak autis juga dapat memperoleh pengetahuan matematika walaupun sangat terbatas. Proses pemerolehan pengetahuan matematika dapat dilakukan melalui drill. Pengetahuan ini akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan umur dan keterampilan pengetahuan yang diberikan.
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA KULIAH MATRIKS DAN TRANSFORMASI LINEAR di STIKOM SURABAYA M.J. Dewiyani
Edumatica : Jurnal Pendidikan Matematika Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matemarika PMIPA FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.321 KB) | DOI: 10.22437/edumatica.v1i02.73

Abstract

Dalam upaya mewujudkan kebangkitan Indonesia menuju bangsa yang tangguh, tema Hardiknas tahun 2011 adalah “Indonesia bangkit dan berkarakter”. Melalui  pembangunan karakter bangsa, diharapkan dapat menciptakan manusia Indonesia yang unggul. STIKOM Surabaya memiliki 6 nilai karakteristik yang wajib tertanam pada setiap diri mahasiswa, dan disebut sebagai semangat the Winner. Pada bidang kurikuler, semangat the Winner ditanamkan melalui setiap mata kuliah yang diselenggarakan, diantaranya pada mata kuliah Matriks dan Transformasi Linear. Pada mata kuliah ini, pendidikan karakter didekati melalui pemecahan masalah, yang  merupakan bagian penting yang harus diajarkan kepada peserta didik.  Pendekatan yang dilakukan  adalah dengan metode inkulkasi (penanaman), yang ditempuh dengan memperhatikan perbedaan pada masing-masing peserta didik. Di sinilah penggolongan tipe kepribadian akan bermanfaat untuk menghargai perbedaan, sehingga bermanfaat bagi penunjang keberhasilan pembelajaran. Hasil yang diharapkan dari pembelajaran ini adalah peserta didik mampu memecahkan masalah dalam kehidupannya, dengan didasari oleh nilai yang sekaligus akan dapat mendukung pembangunan karakternya, sehingga pada akhirnya pendidikan karakter dapat tertanam. Kata kunci : pendidikan karakter, perbedaan tipe kepribadian, matriks dan transformasi linear, STIKOM Surabaya.
STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE LEARNING CELLL DAN TIPE ARTIKULASI DI KELAS VII SMPN 7 MA. JAMBI Evia Anjarwati; Wardi Syafmen; Yelli Ramalisa
Edumatica : Jurnal Pendidikan Matematika Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matemarika PMIPA FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.099 KB) | DOI: 10.22437/edumatica.v1i02.180

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar dan kurangnya aktivitas siswa di dalam pembelajaran matematika di kelas VII SMP N 7 Ma. Jambi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru ini dikarenakan kurangnya partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Dalam aktivitas belajar, siswa masih menjadi pihak yang pasif yang hanya menerima informasi dari guru tanpa punya inisiatif untuk menambah wawasan materi pada sumber belajar lain, mengungkapkan pendapat dan mengajukan pertanyaan kepada guru tentang hal yang belum dipahami, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan upaya dengan menerapkan model cooperative learning tipe the learning cell dan tipe artikulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the learning cell dengan  yang menggunakan model pembelajaran tipe artikulasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap tiga kelas sampel yang diberikan perlakuan berbeda. Data penelitian diperoleh dengan memberikan post-test kepada ketiga kelas sampel. Setelah hasil post-test diperoleh, data dianalisis untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji-t satu arah. Adapun rata-rata dan simpangan baku yang diperoleh kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the learning cell (eksperimen I) adalah 71,97 dan 9,86. Dan rata-rata dan simpangan baku yang diperoleh kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe artikulasi (eksperimen II) adalah 67,66 dan 11,90. Sedangkan  rata-rata dan simpangan baku yang diperoleh kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 63,42 dan 8,86. Dari analisis yang telah dilakukan terhadap data post-test dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the learning cell lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe artikulasi. Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Learning Cell, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Artikulasi.
PROSES BERPIKIR SISWA QUITTER PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA Sudarman .
Edumatica : Jurnal Pendidikan Matematika Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matemarika PMIPA FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.602 KB) | DOI: 10.22437/edumatica.v1i02.181

Abstract

ABSTRACT This research question was what the thinking process of the quitter of the junior high school students in solving mathematical problems was. This research was an explorative qualitative research, which was conducted in the grade VII students of the Integrated Model of State Junior High School of Madani in Palu. The research subject was only one quitter student. In grouping students into three categories, it was used an adversity response profile. This research was aimed to describe the thinking process of the quitter, camper and climber of the junior high school students in solving mathematical problems. The research findings were that the thinking process of the quitter student in understanding and devising a plan to solve mathematical problems was reflective abstraction and assimilation at once. In carrying out the plan and looking back the solution of the mathematical problems, she did the thinking process with pseudo-empirical abstraction and assimilation at once. He was able to mention that the given case was: Aman had 14 more candies than Budi had, the number of their candies is 56, and then asked: how many candies did each has? She could identify the case given and asked by looking at statement and the interrogative or imperative sentences of the mathematical problems. She planned to solve problems as the following: providing 56 candies, giving 14 candies to Aman, sharing two groups candies left, counting candies which each had. She carried out problems as the following: (1) taking 56 candies from a can, (2) giving 14 candies to Aman, (3) giving 1 candy to Aman and 1 candy to Budi and so forth until the remainder was zero, each of both Aman and Budi recieved 21 candies, and (4) counting their candies which each had, Aman received 35 candies and Budi received 21 candies. She looked back the solution as the following: (1) taking 35 candies, taking 21 candies, they were combined to be 56 candies to check the conformity to the case given, namely, the number of their candies as 56, (2) taking 35 candies, taking 21 candies, they were taken away to be 14 candies to check the conformity to the case given, namely, Aman’s candies were 14 more than Budi’s. The quitter student manipulated the concrete object in solving problems and looking back the solution of the solution of the problems. Key Words:  Adversity quotient, problem solving, abstraction,.assimilation, and accommodation.
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA Mustamin Anggo
Edumatica : Jurnal Pendidikan Matematika Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matemarika PMIPA FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.775 KB) | DOI: 10.22437/edumatica.v1i02.182

Abstract

Abstrak   Kemampuan metakognisi yang meliputi kesadaran terhadap proses berpikir serta kemampuan pengaturan diri, berperan penting bagi terbangunnya pemahaman yang kuat dan menyeluruh disertai alasan yang logis terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Untuk itu diperlukan pendekatan khusus agar dapat meningkatkannya. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan melaksanakan pembelajaran berbasis masalah matematika kontekstual. Pada pemecahan masalah matematika kontekstual, siswa melakukan tahap-tahap pemecahan dengan membangkitkan pengetahuan yang telah dimilikinya tentang konteks masalah untuk kemudian dihubungkan dengan pengetahuan matematika formal yang telah dipelajari sebelumnya. Kata kunci: masalah matematika kontekstual, metakognisi
Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching & Learning (CTL) Pada Materi Ruang Dimensi Tiga menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (MPBM) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNJA Husni Sabil
Edumatica : Jurnal Pendidikan Matematika 2011: Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matemarika PMIPA FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.526 KB) | DOI: 10.22437/edumatica.v1i01.185

Abstract

Abstrak Berdasarkan pengalaman staf pengajar dalam melaksanakan perkuliahan,  banyak gejala yang terlihat. Gejala tersebut yaitu mahasiswa enggan menyampaikan pertanyaan maupun permasalahan dalam proses perkuliahan yang sedang mereka hadapi, kurang adanya interaksi sesama mahasiswa  dalam proses belajar dan kurang mampu mancari permasalahan maupun cara pemecahannya serta berpandangan selalu menerima apa yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas belajar mahasiswa  dalam mempelajari materi Ruang Dimensi Tiga melalui pendekatan Contextual Teaching & Learning (CTL) dengan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (MPBM) serta untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mahasiswa  pada materi Ruang Dimensi Tiga melalui pendekatan Contextual Teaching & Learning (CTL) dengan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (MPBM). Penelitian yang dilakukan termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus. Dimana masing-masing siklus dimulai dari perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan analisis serta refleksi terhadap tindakan yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kualitas belajar mahasiswa  dan hasil belajarnya. Secara numerik kesempurnaan kualitas perkuliahan mencapai 87,1%, sedangkan rata-rata hasil belajar mahasiswa  mencapai 77,  Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan Contextual Teaching & Learning (CTL) dengan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (MPBM) dapat meningkatkan kualitas dan hasil belajar pada materi Ruang Dimensi Tiga Mahasiswa  Program Studi Pendidikan Matematika. Kata kunci: CTL dan MPBM.
Orientasi Soal Matematika oleh Siswa Autis Berdasarkan Wawancara dan Lembar Jawaban Kamid
Edumatica : Jurnal Pendidikan Matematika 2011: Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matemarika PMIPA FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.534 KB) | DOI: 10.22437/edumatica.v1i01.187

Abstract

Abstrak Anak dilahirkan mempunyai potensi bawaan yang harus dipahami sebagai potensi. Setiap individu dapat berkembang sesuai dengan kapasitas yang terdapat dalam dirinya. Anak didik adalah potensi bangsa yang harus dikelolah dengan optimal agar tumbuh menjadi generasi yang dapat diandalkan.anak-anak yang berkebutuhan khusus juga perlu dipandang sebagai potensi. Demikian juga anak-anak autis yang akhir-akhir ini populasinya berkembang sangat. Pesat. Keberadaan anak autis di sekolah regular maupun inklusi harus diberikan layanan yang memadai sehinggan ia dapat mengkuti pendidikan sesuai dengan potensinya. Pembelajaran di sekolah juga perlu diperhatikan proses berpikirnya tentang alur pemecahan soal. Alur pemecahan soal dapat dilihat dari orientasi soal, penyelesaian soal dan evaluasi terhadap jawaban yang dihasilkan.Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ketika anak autis melakukan orientasi soal, ia dapat melakukan secara asimilasi. Pengetahuan yang dimunculkan sangat dekat dengan kebutuhan pengetahuan yang diperlukan soal.Terhadap kasus ini dapat disimpulkan bahwa anak autis dapat melakukan orientasi soal dengan baik. Kata kunci: orintasi soal, siswa autis, wawancara, lembar jawaban
PELIBATAN METAKOGNISI DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Mustamin Anggo
Edumatica : Jurnal Pendidikan Matematika 2011: Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matemarika PMIPA FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.102 KB) | DOI: 10.22437/edumatica.v1i01.188

Abstract

Abstrak Metakognisi memainkan peran penting dalam mendukung kesuksesan siswa memecahkan masalah matematika. Metakognisi merupakan kesadaran tentang kognisi, dan pengaturan kognisi seseorang. Pada pembelajaran matematika, metakognisi berperan penting terutama dalam meningkatkan kemampuan belajar dan memecahkan masalah. Pelibatan metakognisi dalam belajar dan memecahkan masalah dapat didorong melalui pemanfaatan masalah matematika yang menantang, yang salah satu diantaranya berupa masalah matematika kontekstual   Kata kunci: metakognisi, pemecahan masalah

Page 1 of 24 | Total Record : 237


Filter by Year

2011 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 02 (2023): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 13 No 01 (2023): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 12 No 03 (2022): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 12 No 02 (2022): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 12 No 01 (2022): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11 No 03 (2021): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11 No 02 (2021): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11 No 01 (2021): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10 No 01 (2020): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10 No 2 (2020): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9 No 02 (2019): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9 No 1 (2019): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8 No 01 (2018): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8 No 2 (2018): Edumatica | Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 02 (2017): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 01 (2017): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 02 (2016): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 01 (2016): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 02 (2015): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 01 (2015): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 02 (2014): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 01 (2014): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 02 (2013): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 01 (2013): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 02 (2012): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika 2011: Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika More Issue