cover
Contact Name
Doni Hikmat Ramdhan
Contact Email
donihr_05@yahoo.com
Phone
+6285697968639
Journal Mail Official
national.journal.ohs@gmail.com
Editorial Address
Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat 16424
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
National Journal of Occupational Health and Safety
Published by Universitas Indonesia
ISSN : -     EISSN : 27747417     DOI : https://doi.org/10.10.7454/ohs
Core Subject : Health,
Jurnal Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja (National Journal of Occupational Health and Safety) adalah jurnal nasional yang memuat naskah ilmiah dalam bidang keilmuan keselamatan kerja, kesehatan kerja, higiene industri, ergonomi, faktor manusia dan risiko psikososial atau bidang keselamatan dan kesehatan lainnya yang terkait dengan bahaya dan risiko di tempat kerja.
Articles 33 Documents
Hubungan Antara Iklim Keselamatan dengan Perilaku Keselamatan pada Pekerja Proyek PLN PUSMAPRO PST JATENG I Charisha Mahda Kumala; Doni Hikmat Ramdhan
National Journal of Occupational Health and Safety Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.548 KB) | DOI: 10.59230/njohs.v2i1.5247

Abstract

Latar Belakang: Sistem manajemen keselamatan sangat diperlukan untuk penerapan di industri konstruksi dalam mengelola keselamatan di site project. Keberlangsungan sistem yang berjalan dapat dinilai dengan menganalisis hubungan iklim keselamatan dengan perilaku keselamatan tanpa harus menunggu terjadinya kecelakaan. Tujuan: Menganalisis iklim keselamatan dengan perilaku keselamatan pada pekerja di PLN PUSMANPRO di project pembangunan kelistrikan PST JATENG I. Metode: Penelitian cross-sectional ini melibatkan 120 orang pekerja pada Project PLN PUSMANPRO PST JATENG I.  Data primer diperoleh menggunakan kuesioner skala likert yang mengacu pada kuesioner dari beberapa penelitian sebelumnya pada variabel yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Hasil: Pada dimensi iklim keselamatan hasil analisis univariat mayoritas berkategori rendah dan analisis bivariat dengan P value = 0,000 dan nilai correlation 0,402 yang merupakan hubungan positif dan cukup kuat antara iklim keselamatan dan perilaku keselamatan. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang cukup kuat antara iklim keselamatan dengan perilaku keselamatan sehingga penerapan keselamatan kerja pada PLN PUSMANPRO PST JATENG I untuk membentuk perilaku keselamatan pada pekerja dapat melalui peningkatan iklim keselamatan serta fasilitas yang mendukung program keselamatan yang dapat mengurangi terjadinya kecelakaan pada proyek.
Ability to Identify Occupational Health and Safety (OHS) Hazards in Small Sized Enterprises Workers in Cimanggis District, Depok City, West Java Samuel Peratenta Tarigan; Doni Hikmat Ramdhan; Dion Zein Nuridzin; Fajar Nugraha; Heru Susetyo
National Journal of Occupational Health and Safety Vol 1, No 01 (2020)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.734 KB) | DOI: 10.59230/njohs.v1i01.4570

Abstract

Background: The high number of SMEs players in Depok has an impact on high employment. A large number of workers in SMEs that have not been maximized in applying safety and health aspects in the workplace has the risk of causing several problems such as minor injuries, ergonomic problems, old and insecure equipment, lack of workers' knowledge and poor work environment conditions. Objective: This study aims to assess the ability of workers to recognize OHS hazards in SMEs assisted by Cimanggis District Health Center, Depok City, West Java. Methods: This study used a cross-sectional design carried out on 36 SMEs assisted by Cimanggis Health Center, Depok City, West Java. In each of the selected SMEs, one worker was then interviewed using the ODK Collect application to assess characteristics, knowledge, attitudes, behavior, and assessment of the ability to recognize OHS hazards in SMEs. Results: The results of the study showed that only 41.7% of SMEs were able to recognize OHS hazards properly. In addition, the results show that there are more who have good knowledge (53%), poor attitudes (64%) and bad behavior (61%). Female workers, workers who have working hours of more than 8 hours per day, and SMEs workers with low occupational risks are found to be better in their ability to recognize OHS hazards. Conclusion: The ability to recognize OHS hazards for SMEs workers assisted by Cimanggis District, Depok, West Java is still very slight (under 50%). For this reason, it is necessary to intervene in OHS aspects in SMEs so that these hazards can be minimized
Analisis Insiden Alat Angkut Material pada Area Hauling dengan Menggunakan Metode Bowtie di PT. XYZ Periode 2018-2020 Febby Fauzia Deliani; Mufti Wirawan
National Journal of Occupational Health and Safety Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.124 KB) | DOI: 10.59230/njohs.v2i2.5832

Abstract

Skripsi ini menganalisis insiden alat angkut material yang terjadi pada area hauling PT. XYZ periode 2018-2020 dengan menggunakan metode bowtie. Insiden kemudian dianalisis dengan bowtie untuk mengidentifikasi faktor risiko atau ancaman, pengendalian, konsekuensi, serta faktor dan kontrol eskalasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis insiden yang terjadi dengan metode bowtie agar dapat mengidentifikasi lebih lanjut kegagalan barrier yang menyebabkan insiden. Penelitian ini berbentuk kualitatif dengan desain case series dan data investigasi insiden sebagai unit analisis. Hasil dari penelitian menyarankan perusahaan untuk melakukan pengkajian ulang prosedur, standar, serta metode pengendalian pencegahan dan dokumen HIRA, melakukan workload analysis terhadap pengawas, meningkatkan pengawasan terhadap faktor manusia serta peningkatan performa teknologi pengendalian
Dimensi Iklim Keselamatan dan Perbandingan Variabel di PT. XYZ Tahun 2021 Venti Novriza; Fatma Lestari
National Journal of Occupational Health and Safety Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1856.218 KB) | DOI: 10.59230/njohs.v2i1.5238

Abstract

Pemerintah Indonesia saat ini memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang berdampak pada meningkatnya permintaan semen dan beton siap pakai. PT. XYZ sebagai salah satu produsen beton siap pakai terbesar di Indonesia menekankan pada upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk mencapai zero harm. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi profil iklim keselamatan dan membandingkan variabelnya antara batch plant dan posisi. Ini adalah studi cross-sectional menggunakan kuesioner online yang diadopsi dari studi Safety Climate Survey sebelumnya. Data ditabulasi dan dianalisis menggunakan metode univariat dan hasilnya disajikan dalam grafik, variabel, dan skoring. Secara umum, iklim keselamatan di perusahaan PT XYZ rata-rata 4,10 dalam skala 1 – 6, cukup memuaskan. Hasil penilaian tingkat manajemen puncak lebih rendah dari hasil penilaian manajemen bawah, yang menarik.
Analisis Hubungan Faktor Fisik dan Psikososial terhadap Keluhan Gangguan Otot Tulang Rangka Akibat Kerja pada Guru SMK Negeri di Kota Pekanbaru Maria Yolanda Florensia; Baiduri Widanarko
National Journal of Occupational Health and Safety Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.014 KB) | DOI: 10.59230/njohs.v3i1.6038

Abstract

Gangguan otot tulang rangka akibat kerja (gotrak) menjadi salah satu permasalahan kesehatan kerja yang paling sering terjadi dan dialami oleh pekerja, termasuk guru. Tuntutan kerja yang banyak dan bervariasi serta postur tubuh yang janggal menjadi salah satu faktor risiko yang paling sering dialami. Selain itu, karakteristik individu juga menjadi faktor risiko dalam peningkatan keluhan tersebut. Sehingga, tujuan dilakukannya penelitian ialah untuk menganalisis hubungan antara karakteristik individu, faktor risiko fisik, dan faktor risiko psikososial terhadap keluhan gotrak pada guru SMK Negeri. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Juli 2021 dengan menggunakan berbagai kuesioner, yaitu lembar NMQ, QEC, dan kombinasi kuesioner psikososial. Desain studi cross-sectional digunakan pada penelitian ini dan melibatkan 100 guru dari tiga SMK Negeri di Kota Pekanbaru. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat tiga variabel yang memiliki hubungan yang signifikan, yaitu: tingkat risiko pada pergelangan/tangan yang tinggi dan kendali terhadap pekerjaan yang rendah dengan keluhan pada leher serta dukungan sosial yang rendah dengan keluhan pada bahu. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dan intervensi lebih lanjut untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Systematic Literature Review: Physical Work Environment Factors Associated with Work Fatigue in Hospital Nurses Twinda Adventina; Baiduri Widanarko
National Journal of Occupational Health and Safety Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.785 KB) | DOI: 10.59230/njohs.v2i2.4695

Abstract

Fatigue in hospital nurses can endanger the safety of both the nurse and the patient. One of the factors that can cause fatigue in hospital nurses is the physical environmental, such as lighting, noise, and work climate. The purpose of this study is to analyze the physical work environment factors (lighting, noise, and work climate) associated with work fatigue in hospital nurses. This is a systematic literature review on studies that discuss physical work environment factors related to work fatigue in hospital nurses published in international journals and local journals that can be accessed through the UI Library, especially those that are Full Open Access. Fourteen articles that discussed the relationship between physical environmental factors and work fatigue in hospital nurses were identified, consisting of 11 articles on the effect of lighting on work fatigue in hospital nurses. 6 articles discussed how noise influenced work fatigue in hospital nurses, and 3 articles discussed the effect of hot work climate on work fatigue in hospital nurses. Based on the review, lighting, noise, and work climate significantly link to work fatigue in hospital nurses.
Risk Analysis of Job Stress Among Balinese Crew of Cruise Ships Made Adhyatma Prawira Natha Kusuma; Indri Hapsari Susilowati
National Journal of Occupational Health and Safety Vol 1, No 01 (2020)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.762 KB) | DOI: 10.59230/njohs.v1i01.4573

Abstract

Job stress can appear in all fields of work. Job stress not only occurs from the environment at work but also can be caused by the psychological condition of the workers. Working on a cruise ship demands higher patience to serve the guests in various activities and handle complaints. Moreover, work on cruise ships causes the workers separated from their families for a long time period, which can increase their mental pressure. The aim of this research is to describe the job stress of workers at a cruise ship. This research was conducted in January-June 2017. In an attempt to examine and understand this research, the researcher used a quantitative research method with a cross-sectional design and descriptive approach. The sample of this research was 111 participants with an affordable population are crew members who only come from Bali Province. Researchers used a convenient sampling technique and questionnaire as research instruments. The result shows that 60,36% of respondents experience job stress in moderate categories and 12.61% in the higher categories. The proportion of job stress in the higher categories was: mostly male (16.67%); at galley station (20.00%); working >5 years (14.71%); age group 11-20 years (25.00%); duration of work >11 hours (16.07%); and the level of fatigue is very tired (100%). The data, bivariate analyzed by using Kendall's tau-b correlation test with significance level is 0.05, showed a significant correlation between job stress and fatigue level (p = 0.001, r=0,41). Recommendation to solve these problems are: First, workers need to conduct stress management to minimize the impact of job stress. Second, companies need to pay attention to the workload and complaints of workers so it can develop a sustainable plan, particularly related to job stress.
Kajian Tingkat Keparahan Postur Janggal yang Berkontribusi kepada Gangguan Sistem Muskuloskeletal (Studi Pustaka Naratif) Ira Safhira; Chandra Satrya
National Journal of Occupational Health and Safety Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.33 KB) | DOI: 10.59230/njohs.v2i2.5835

Abstract

Latar Belakang: Tidak semua postur janggal yang ada di industri harus dihilangkan. Karena faktanya, postur janggal tidak dapat dipisahkan dari aktivitas kerja sehari-hari. Setiap ada pergerakan yang membuat sudut tubuh menjauhi posisi normal, dapat dikatakan sebagai postur janggal. Kesalahpahaman terkait konsep dari postur janggal terlebih diikuti dengan fakta bahwa konsep penilaian metode observasi yang sering digunakan untuk menilai postur janggal (REBA, RULA, dan OWAS) kurang sesuai dengan teori yang seharusnya, dapat menurunkan keefektifan pencegahan dan pengendalian gangguan sistem muskuloskeletal. Untuk mengatasi hal itu, maka diperlukan kajian literatur yang menjelaskan variabel apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat keparahan postur janggal. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka naratif dengan tujuan untuk menggambarkan bagaimana hubungan antara durasi, frekuensi, dan sudut kemiringan postur dengan tingkat keparahan postur janggal. Hasil: Didapatkan 15 literatur yang berasal dari pangkalan data online Science Direct, ProQuest, dan Google Cendekia, dengan rincian 9 literatur menggunakan metode semi-eksperimental, 5 literatur menggunakan metode cross sectional, dan 1 literatur menggunakan metode studi pustaka sistematik. Kesimpulan: Berdasarkan hasil literatur tersebut, didapatkan bukti adanya hubungan yang linear antara durasi, frekuensi, dan sudut kemiringan postur dengan tingkat keparahan postur janggal.
Kajian Hubungan Antara Iklim Keselamatan Psikososial (Psychosocial Safety Climate) dengan Perundungan di Tempat Kerja (Workplace Bullying) di PT.WID Ika Agustina Wahyuningtias; Dadan Erwandi; Sjahrul Meizar Nasri; Abdul Kadir
National Journal of Occupational Health and Safety Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.916 KB) | DOI: 10.59230/njohs.v2i1.5264

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji hubungan serta pengaruh Iklim Keselamatan Psikososial terhadap kejadian perundungan di tempat kerja di PT WID (perusahaan pembangkit tenaga listrik) yang melibatkan enam area kerja pembangkit listrik di seluruh Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang (cross-sectional study) dengan melibatkan 100 orang tenaga kerja di lini bisnis Operational & Maintenance yang memiliki usia di atas 17 tahun dan pengalaman kerja minimal 6 bulan, untuk ikut berpartisipasi dalam pengisian kuesioner Psychosocial Safety Climate (PSC 12) untuk mengukur tingkat iklim keselamatan psikososial dan Negative Acts Qustionnaire-Revised (NAQ-R) untuk mengatahui tingkat kejadian perundungan di perusahaan. Hasil: Hasil analisa menunjukkan bahwa Iklim Keselamatan Psikososial berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kejadian perundungan di tempat kerja di perusahaan, dengan arah hubungan negatif dan berkekuatan sedang (p-sig=0,003; r=0,292; ß=-0,257). Selain itu hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa Komitmen Manajemen memberikan pengaruh yang signifikan (p-sig= 0,013) terhadap penurunan tingkat perundungan di tempat kerja, dibandingkan Prioritas Manajemen, Partisipasi Organisasi dan Komunikasi Organisasi. Simpulan: Hal ini menunjukkan jika terjadi kenaikan satu tingkat Iklim Keselamatan Psikososial maka terjadi penurunan Tindakan perundungan sebesar 0,257. Dimana Komitmen manajemen menjadi variable yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap penurunan tingkat perundungan di tempat kerja.
Analisis Faktor Risiko Ergonomi Terhadap Keluhan Gangguan Muskuloskeletal pada Pekerja UMKM Pengrajin Alas Kaki di Kecamatan Ciomas Dita Mayasari; Indri Hapsari Susilowati
National Journal of Occupational Health and Safety Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.014 KB) | DOI: 10.59230/njohs.v3i1.6039

Abstract

Aktivitas pekerjaan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pengrajin alas kaki antara lain melakukan pekerjaan dengan posisi duduk membungkuk, leher menekuk, serta dalam waktu kerja yang lama dan tidak menentu dapat menimbilkan nyeri yang mengarah pada kondisi keluhan gangguan muskuloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko individu, faktor risiko pekerjaan, faktor risiko lingkungan kerja, dan faktor risiko peralatan kerja terhadap keluhan gangguan muskuloskeletal pada pekerja UMKM pengrajin alas kaki di Kecamatan Ciomas. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 84,7% responden mengalami keluhan gangguan muskuloskeletal. Pada beberapa faktor risiko yang diteliti, secara statistik hanya terdapat hubungan antara faktor risiko individu perilaku merokok terhadap keluhan gangguan muskuloskeletal pada bahu serta terdapat hubungan antara faktor risiko pekerjaan tingkat pajanan risiko punggung terhadap keluhan gangguan gangguan muskuloskeletal pada leher. Pada pengukuran peralatan kerja, yaitu workstation, hanya terdapat beberapa workstation yang sesuai dengan standar antropometri yaitu meja open pada UMKM 4, 5, dan 8, mesin jahit, dan meja finishing pada UMKM 8.

Page 1 of 4 | Total Record : 33