cover
Contact Name
Philipus Keban
Contact Email
philipus-k@fisip.unair.ac.id
Phone
+6281913053560
Journal Mail Official
jgar@journal.unair.ac.id
Editorial Address
Department of Administration Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Airlangga, Kampus B, Jl Dharmawangsa Dalam Selatan, Surabaya-60286, East Java, Indonesia
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Governance and Administrative Reform
Published by Universitas Airlangga
ISSN : -     EISSN : 29629578     DOI : https://doi.org/10.20473/jgar.v3i1.37931
Core Subject : Social,
Journal of Governance and Administrative Reform (e-ISSN: 2962-9578) is a peer reviewed open access scientific journal published by Universitas Airlangga. The scope for Journal of Governance and Administrative Reform includes: public policy, governance, administrative reform. Each volume of Journal of Governance and Administrative Reform is counted in each calendar year that consists of 2 issues. Journal of Governance and Administrative is published twice per year every June and December. Articles published in Journal of Governance and Administrative include: Article research, Article review of literature studies and book reviews in the field of public administration. Articles could be written in either Bahasa Indonesia or English. Contributors for Journal of Governance and Administrative are researchers, lecturers, students, public administration academics, practitioners of private organizations and government practitioners to be able to identify and dialogue about the philosophy, theory and practices of public administration which are considered to improve their performance in Indonesia and worldwide.
Articles 41 Documents
Faktor-Faktor Pengembangan Kapasitas Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah: Studi Kasus Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pengelolaan Keuangan Daerah Jawa Timur Choiriyah Basnawi
Journal of Governance and Administrative Reform Vol. 2 No. 1 (2021): Journal of Governance and Administrative Reform
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.724 KB) | DOI: 10.20473/jgar.v2i1.29703

Abstract

This study aims to examine the factors that influence the development of human resource capacity in regional financial management through the Clinic Center by the Technical Implementation Unit of the East Java Regional Financial Management Laboratory. This research is motivated by the many problems that arise in regional financial management due to the low capacity of human resources in financial management. To overcome these problems, the East Java Provincial Government through BPKAD created an Innovation Regional Financial Management Laboratory which was later shortened to "Ini Lo Pakde" which became the first institution in Indonesia engaged in Capacity Building for regional financial management.Penelitian ini bertujuan meneliti faktor-faktor yang memengaruhi pengembangan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan keuangan daerah melalui Clinic Center oleh Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pengelolaan Keuangan Daerah Jatim. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pengelolaan keuangan daerah akibat rendahnya kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan keuangan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Provinsi Jatim melalui BPKAD membuat suatu Inovasi Laboratorium Pengelolaan Keuangan Daerah yang kemudian disingkat menjadi “Ini Lo Pakde” yang menjadi lembaga pertama di Indonesia yang bergerak dibidang Capacity Building pengelolaan keuangan daerah.
Pemberdayaan UMKM Kampoeng Batik Jetis Kabupaten Sidoarjo melalui Strategi Branding Pada Era Disrupsi Aphief Tri Artanto; Arista Pratama; Sukirmiyadi Sukirmiyadi; Kusnarto Kusnarto; Endang Sholihatin Sholihatin
Journal of Governance and Administrative Reform Vol. 2 No. 1 (2021): Journal of Governance and Administrative Reform
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.398 KB) | DOI: 10.20473/jgar.v2i1.30071

Abstract

Micro, small and medium enterprises (MSMEs) play an important role in economic development because of their considerable contribution to job creation and improving people's welfare. Problems that often arise in MSMEs include limited capital, lack of innovation, conventional marketing, inefficient financial management, weak branding, lack of innovation, not maximizing online marketing due to technological stuttering. This research focuses on empowering MSMEs for branding strategies in competitive batik products in order to win the market based on the concept of blue ocean strategy. This study used qualitative research methods. The research location is Kampoeng Batik Jetis, Sidoarjo Regency. Data were collected through in-depth interviews, documentation studies, and observations. The unit of research analysis is the individual level of MSME actors. This research is a descriptive qualitative research. The data analysis of this study used qualitative data analysis techniques following Miles and Huberman. Conclusion Branding strategy on batik product competition in order to be able to win the market based on the concept of blue ocean strategy by: (a) added value (b) creating and (c) enhancing features and benefits.  Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memainkan peran penting pembangunan ekonomi karena kontribusinya yang cukup besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Persoalan yang kerap muncul pada UMKM diantaranya adalah terbatas modal, kurang inovasi, pemasaran konvensional, pengelolaan keuangan tidak efisien, branding yang lemah, kurangnya inovasi, belum memaksimalkan pemasaran online karena gagap teknologi. Penelitian ini memfokuskan pada pemberdayaan UMKM untuk strategi branding pada persaingan produk batik agar memenangkan pasar berdasarkan konsep blue ocean strategy. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Kampoeng Batik Jetis Kabupaten Sidoarjo. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan observasi. Unit analisis penelitian adalah tingkatan individu pelaku UMKM. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif mengikuti Miles dan Huberman. Kesimpulan Strategi branding pada persaingan produk batik agar mampu memenangkan pasar berdasarkan konsep blue ocean strategy dengan: (a) nilai tambah (b) menciptakan dan (c) peningkatan fitur dan manfaat.
Strategi Kebijakan Kenaikan Tarif Cukai Hasil Tembakau Dalam Rangka Menekan Konsumsi Rokok Indonesia Binti Azizatun Nafi’ah
Journal of Governance and Administrative Reform Vol. 2 No. 1 (2021): Journal of Governance and Administrative Reform
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.87 KB) | DOI: 10.20473/jgar.v2i1.30662

Abstract

AbstractTobacco is an agricultural commodity in the plantation sector which has a high selling value. It is known that the largest customs and excise tax contributor taken by the Directorate General of Customs and Excise (DJBC) comes from Tobacco Products Excise (CHT). Behind the large number of revenue from this excise, the government states that smoking deaths take into account the dimensions of public health. Every year the government issues a policy of excise tariffs on tobacco products and exits the retail sale price (HJE), but this policy does not have a significant impact on the public. This study aims to see and describe the government's strategy in maximizing the policy of increasing the tobacco excise tariff (CHT) in the context of smoking prohibition in Indonesia. The research method used is library research (library research) using a contect analysis approach or content study. The results show that the government's strategy in maximizing the tobacco product excise tariff increase policy in order to sacrifice Indonesian cigarettes is still not optimal. increase in tariffs for the purpose of reducing Indonesia's cigarette consumptionAbstrakTembakau merupakan komoditi tani dalam sektor perkebunan yang memiliki nilai jual cukup tinggi. Diketahui penyumbang Pajak Bea dan Cukai terbesar yang di teken oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) berasal dari Cukai Hasil Tembakau (CHT). Dibalik besarnya angka penerimaan dari cukai ini, pemerintah berusaha menekan angka konsumsi rokok utamanya dengan mempertimbangkan dimensi kesehatan masyarakat. Pada setiap tahunnya pemerintah mengeluarkan kebijakan kenaikan tarif cukai hasil tembakau dan penyesuaian Harga Jual Eceran (HJE),  namun  kebijakan  ini  tidak  memberikan  dampak  yang  cukup  signifikan  dikalangan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi pemerintah dalam memaksimalkan kebijakan kenaikan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) dalam rangka menekan konsumsi rokok di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan contect analysis atau kajian isi. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  strategi  pemerintah  dalam  memaksimalkan  kebijakan kenaikan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) dalam rangka menekan konsumsi rokok Indonesia masih belum optimal, hal ini dapat dilihat dari faktor pendukung dan faktor penghambat pemerintah dalam memaksimalkan kebijakan kenaikan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) dalam rangka menekan konsumsi rokok Indonesia.
Responsiveness Pusat Pelayanan Kapal Kalimas Terpadu dalam Mewujudkan Pembangunan Konektivitas Maritim Indonesia urrotul ‘Aini
Journal of Governance and Administrative Reform Vol. 2 No. 1 (2021): Journal of Governance and Administrative Reform
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.873 KB) | DOI: 10.20473/jgar.v2i1.30665

Abstract

AbstractRealizing the Development of Indonesian Maritime Connectivity needs to be supported by excellent public services. Indonesia as a maritime country needs to improve to improve global shipping. This study aims to determine the responsiveness of the integrated Kalimas ship service center in realizing the development of Indonesian maritime connectivity. This study uses a descriptive qualitative approach. The research locus is at Pelindo III Tanjung Perak Surabaya branch. Collecting data by observation, interviews and literature study. Checking the validity of the data used data triangulation. Analysis of the data used qualitative analysis of the interactive model. The results of the research on the responsiveness of the integrated Kalimas ship service center, the service speed indicator is considered fast. For indicators of officer responsiveness to complaints and difficulties experienced by service users related to the services provided have also been assessed as good and responsive. Meanwhile, the responsiveness indicator in providing information to service users is also considered quite good.Abstrak Mewujudkan Pembangunan Konektivitas Maritim Indonesia perlu didukung pelayanan publik prima. Indonesia sebagai negara maritim perlu berbenah untuk meningkatkan pelayaran global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui responsiveness pusat pelayanan kapal kalimas terpadu dalam mewujudkan pembangunan konektivitas maritim indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Lokus penelitian di Pelindo III cabang Tanjung Perak Surabaya. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi pustaka. Pemeriksaan keabsahan data digunakan triangulasi data. Analisis data digunakan analisis kualitatif model interatif. Hasil penelitian responsiveness pusat pelayanan kapal kalimas terpadu indikator kecepatan pelayanan dinilai sudah cepat. Untuk indikator ketanggapan petugas terhadap keluhan dan kesulitan yang dialami oleh pengguna layanan terkait pelayanan yang diberikan juga sudah dinilai baik dan tanggap. Sedangkan untuk indikator ketanggapan dalam pemberian informasi kepada pengguna layanan juga dianggap sudah cukup baik
Transparansi Organisasi Perangkat Daerah dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik Pada Era Otonomi Daerah Fatimah Malahayati Windari Irom Putri
Journal of Governance and Administrative Reform Vol. 2 No. 1 (2021): Journal of Governance and Administrative Reform
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.998 KB) | DOI: 10.20473/jgar.v2i1.30690

Abstract

Abstract The importance of transparency in local government is a concern in this study, especially the close relationship between local government and citizens. This study aims to determine the transparency of regional apparatus organizations in the implementation of public services in the era of regional autonomy with a case study at the Surabaya City Trade Office. This study uses a descriptive qualitative approach. The research locus at the Surabaya City Trade Office. The steps of collecting research data are through observation, in-depth interviews and literature study. Stages of checking the validity of the data using data triangulation. Analysis of research data using qualitative analysis of the interactive model. The conclusion of the research on the transparency of the Surabaya City Trade Office in the process of providing business license services is not yet fully open; related to the ease of regulations and service procedures not yet fully understood by the public in the process of applying for a business license; On the aspect of ease of obtaining information regarding various aspects of public service delivery, there are still people who have difficulty.AbstrakPentingnya transparansi dalam pemerintah lokal menjadi perhatian dalam penelitian ini, terutama hubungan  erat antara pemerintah daerah dan warga. Studi ini bertujuan mengetahui transparansi organisasi perangkat daerah dalam penyelenggaraan pelayanan publik pada era otonomi daerah dengan studi kasus pada Dinas Perdagangan Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Lokus penelitian di Dinas Perdagangan Kota Surabaya. Langkah pengumpulan data penelitian melalui observasi, wawancara mendalam dan studi pustaka. Tahapan pemeriksaan keabsahan data menggunakaan triangulasi data. Analisis data penelitian menggunakan analisis kualitatif model interatif. Kesimpulan penelitian transparansi Dinas Perdagangan Kota Surabaya pada proses penyelenggaraan pelayanan izin usaha belum sepenuhnya terbuka; terkait kemudahan peraturan dan prosedur pelayanan belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat pada proses mengajukan surat izin usaha; pada aspek kemudahan untuk memperoleh informasi mengenai berbagai aspek penyelenggaraan pelayanan publik masih ada masyarakat yang kesulitan.
Perspektif Sound Governance Dalam Tata Kelola Penempatan Pekerja Migran Indonesia: Kasus Pekerja Perempuan Domestic Worker Ratna Dewi Wuryandari
Journal of Governance and Administrative Reform Vol. 2 No. 2 (2021): Journal of Governance and Administrative Reform
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.957 KB) | DOI: 10.20473/jgar.v2i2.33465

Abstract

AbstractOne of the consequences of globalization for Indonesia is the migration of Indonesian workers abroad, especially women in low-ranking domestic workers. Globalization demands changes in governance (governance). The quality of governance is inseparable from the quality of public management. Changes due to globalization in all fields increase the interdependence and interconnection among all countries in the world today, as well as the placement of Indonesian migrant workers abroad. From various studies conducted, it is found that the placement of Indonesian migrant workers presents the presence of international actors in the migration process. Many facts reveal that the migration industry as an international actor has a stronger power relation role in determining the migration process and holds control in the recruitment process for prospective Indonesian migrant workers. This study tries to analyze from the perspective of the concept of sound governance where to produce good governance, the dimensions of sound governance need to be a support in the implementation of the placement of migrant workers. From the results of case analysis by comparing various studies on the placement of Indonesian migrant workers, it is found that currently, the Government in managing the placement of migrant workers has not implemented a sound governance perspective. Furthermore, in order to improve governance, the dimensions of sound governance offered in this paper can be a step in improving all aspects of the placement of Indonesian migrant workers.Keywords: sound governance, governance, Indonesian migrant workersAbstractSalah satu konsekuensi dari globalisasi bagi Indonesia adalah adanya arus migrasi tenaga kerja Indonesia ke luar negeri khususnya perempuan pada jabatan rendah domestic worker. Globalisasi menuntut perubahan tata kelola dalam pemerintahan (governance). Kualitas tata kelola tidak terlepas dari kualitas manajemen public. Perubahan akibat globalisasi di segala bidang meningkatkan saling ketergantungan dan interkoneksi di antara semua negara di dunia saat ini, demikian juga dengan penempatan pekerja migran Indonesia ke luar negeri. Dari berbagai penelitian yang dilakukan, ditemukan fakta bahwa penempatan pekerja migran Indonesia menghadirkan adanya actor-actor internasional dalam proses migrasi. Banyak fakta mengungkap bahwa Industri migrasi sebagai actor internasional memiliki peran relasi kuasa yang lebih kuat dalam menentukan proses migrasi serta memegang kendali dalam proses rekruitmen calon pekerja migran Indonesia. Penelitian ini mencoba menganalisis dari perspektif konsep sound governance dimana untuk menghasilkan tata kelola yang baik, dimensi-dimensi sound governance perlu menjadi dukungan dalam pelaksanaan penempatan pekerja migran. Dari hasil analisis kasus dengan membandingkan berbagai penelitian tentang penempatan pekerja migran Indonesia, ditemukan fakta bahwa saat ini, Pemerintah dalam mengelola penempatan pekerja migran belum menerapkan perspektif sound governance. Lebih lanjut untuk melakukan pembenahan tata kelola, dimensi-dimensi sound governance yang ditawarkan dalam tulisan ini dapat menjadi tahapan dalam melakukan pembenahan dari segala aspek penempatan pekerja migran Indonesia.Kata kunci: sound governance, tata kelola, pekerja migran Indonesia
Pengelolaan Sanitasi Pada Pemerintah Lokal: Studi Kasus Peningkatan Kelembagaan Prasarana Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Kabupaten Ponorogo Mike Yuanita; Ismy Nur Syahbiba; Nanang Haryono
Journal of Governance and Administrative Reform Vol. 2 No. 2 (2021): Journal of Governance and Administrative Reform
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1678.174 KB) | DOI: 10.20473/jgar.v2i2.33466

Abstract

AbstractSanitation management is an important part of sustainability in line with the Sustainable Development Goals (SDGs). For this reason, the Directorate General of Human Settlements (IPLT) has built an infrastructure for sewage treatment plants (IPLT) in an effort to increase public access to sanitation services. For optimal and sustainable IPLT, it is necessary to separate the functions of regulator and operator managing the sanitation sector through institutional development of the technical implementing unit (UPTD). The focus of the discussion of this article is on the analysis of the institutional development of the UPTD for the management of IPLT Infrastructure in Ponorogo Regency in 2021. The results of the research are that institutional development is running according to the SE Ministry of Home Affairs No 061/4338/OTDA concerning Consultation Guidelines for the Establishment of Branch Offices and UPTDs, however, in the consultation process for KA UPTD PALD Ponorogo Regency at the Bureau of Organization of East Java Province was delayed because of the "Acceleration Process for Equalization of Positions in the Regional Government Environment" agenda by the Ministry of Home Affairs as stated in a Circular from the Ministry of Home Affairs Number 800/6078/OTDA. This process requires coordinationKeywords: sanitation, local government, institutionsAbstrakPengelolaan sanitasi menjadi bagian penting untuk keberlanjutan sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Untuk hal tersebut infrastruktur instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) telah dibangun oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan sanitasi. Untuk optimal dan berkelanjutan IPLT maka perlu pemisahan fungsi regulator dan operator pengelola bidang sanitasi melalui pengembangan kelembagaan unit pelaksana teknis dinas (UPTD). Fokus pembahasan artikel ini pada analisis pengembangan kelembagaan UPTD untuk pengelolaan Prasarana IPLT Kabupaten Ponorogo tahun 2021. Hasil penelitian adalah pengembangan kelembagaan berjalan sesuai SE Kemendagri No 061/4338/OTDA tentang Pedoman Konsultasi Pembentukan Cabang Dinas dan UPTD namun demikian, pada proses konsultasi KA UPTD PALD Kabupaten Ponorogo pada Biro Organisiasi Provinsi Jawa Timur tertunda karena adanya agenda “Akselerasi Proses Penyetaraan Jabatan di Lingkungan Pemertintah Daerah” oleh Kemendagri sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran dari Kementerian Dalam Negeri Nomor 800/6078/OTDA. Pada proses ini perlu koordinasi.Kata kunci: sanitasi, pemerintah lokal, kelembagaan
Inovasi Pemasaran Sebagai Strategi Pemulihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah selama Pandemi: Studi kasus UKM di Kota Batu dan Kota Malang Reiga Ritomiea Ariescy; Endang Sholihatin; Alfiandi Imam Mawardi
Journal of Governance and Administrative Reform Vol. 2 No. 2 (2021): Journal of Governance and Administrative Reform
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.328 KB) | DOI: 10.20473/jgar.v2i2.33467

Abstract

AbstractCovid-19 has disrupted life and the economy. Large-Scale Social Restriction Policy (PSBB) - The implementation of Community Activity Restrictions (PPKM) to contain the spread of the COVID-19 pandemic has had a negative impact on all economic activities in Indonesia, including micro, small and medium enterprises (MSMEs). MSME actors have very limited resources and vulnerable supply chains and business-to- business/business-to-client relationships. This article focuses on a multidisciplinary methodological approach for MSMEs to innovate in an effort to new markets and make better use of their limited resources. The results of the research are insights about innovation as a means of survival for SMEs during and entering the new normal in the midst of Covid-19. The use of digital resources was identified as a key facilitator for research-based innovative networking and product design in the context of a pandemic requiring physical distancing.Keywords: marketing innovation, strategy, covid 19 pandemicAbstrakCovid-19 telah mendistrupsi kehidupan dan perekonomian. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menahan sebaran pandemi COVID-19 telah berdampak negatif pada semua kegiatan ekonomi di Indonesia tidak terkecuali pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Pelaku UMKM memiliki sumber daya yang sangat terbatas dan rantai pasokan yang rentan serta hubungan bisnis-ke-bisnis/bisnis-ke-klien. Artikel ini berfokus pada pendekatan metodologis multidisiplin untuk UMKM berinovasi sebagai upaya untuk pasar baru dan memanfaatkan sumber daya mereka yang terbatas dengan lebih baik. Hasil penelitian adalah wawasan tentang inovasi sebagai alat bertahan bagi UMKM selama dan memasuki new normal ditengah Covid-19. Penggunaan sumber daya digital diidentifikasi sebagai fasilitator utama untuk jaringan dan desain produk inovatif berbasis penelitian dalam konteks pandemi yang harus menjaga jarak secara fisik.Kata kunci: inovasi pemasaran, strategi, pandemi covid-19
Optimasi Manajemen Talenta di Sektor Publik: Kajian Studi Manajemen Sumber Daya Manusia Fathurrozi Wali Zulkarnain
Journal of Governance and Administrative Reform Vol. 2 No. 2 (2021): Journal of Governance and Administrative Reform
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.458 KB) | DOI: 10.20473/jgar.v2i2.33468

Abstract

AbstractHuman resources are a valuable asset for the organization. Talented employees will certainly make a lot of positive contributions to the organization. To manage these talented employees, it is necessary to implement talent management to increase the desire of talented employees to survive. This study aims to answer the problem of implementing talent management in the public sector. The research method uses a literature study. The results show that the implementation of talent management in public sector organizations faces challenges in the form of a lack of talented experts and the difficulty of retaining qualified experts to survive in public sector organizations. Factors such as organizational culture are able to influence the implementation of talent management in public sector organizations.Keywords: human resources, talent management, public sectorAbstrakSumber daya manusia merupakan aset berharga bagi organisasi. Para karyawan yang bertalenta tentunya akan memberikan banyak kontribusi positif bagi organisasi. Untuk mengelola para karyawan yang bertalenta ini, diperlukan penerapan manajemen talenta untuk meningkatkan keinginan para karyawan bertalenta untuk bertahan. Studi ini memiliki tujuan untuk menjawab permasalahan penerapan manajemen talenta di sektor publik. Metode penelitian menggunakan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan manajemen talenta di organisasi sektor publik menghadap tantangan berupa kurangnya tenaga ahli bertalenta dan sulitnya mempertahankan tenaga ahli berkualitas untuk bertahan di organisasi sektor publik. Faktor-faktor diantaranya budaya organisasi mampu mempengaruhi penerapan manajemen talenta di organisasi sektor publik.Kata kunci: sumber daya manusia, manajemen talenta, sektor publik
Pelayanan Kesehatan Dasar Pada Pusat Kesehatan Masyarakat: Studi Kasus Literasi Kesehatan Remaja Putri di Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban Devi Andra Puspita; Yasin Wahyurianto
Journal of Governance and Administrative Reform Vol. 3 No. 1 (2022): Journal of Governance and Administrative Reform
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.189 KB) | DOI: 10.20473/jgar.v3i1.37929

Abstract

Abstract Improvements in health care can increase longevity, improve health outcomes, and increase productivity. Dysmenorrhea is menstrual cramps or pain that is felt in the lower abdomen or in the waist, can be like heartburn, aches, or pain like being pricked. From the results of the initial survey on 10 young women, 8 people experienced primary dysmenorrhea. This is because young women do not know enough about dysmenorrhea and its handling properly. This study aims to describe the knowledge and treatment of dysmenorrhea in adolescent girls in Ngrayung Village, Plumpang District, Tuban Regency. This study uses a descriptive method with a cross sectional design approach. The sampling technique is simple random sampling. The total population is 100 young women and a sample of 80 respondents. The instrument used is a pain scale based on a verbal multidimensional scoring system (VMSS) scale. The results of the study showed that almost half of young women had good knowledge of dysmenorrhea 45% and half of young women had less than 50% knowledge of handling dysmenorrhea. From the description above, it can be concluded that it is important for young women to know about dysmenorrhea and the management of dysmenorrhea. Lack of knowledge of dysmenorrhea and knowledge of handling dysmenorrhea due to lack of exposure to information, lack of health education, and experience. Efforts that can be made to increase the knowledge of young women are by counseling or approaching young women to add information such as reading from various media, asking health workers, family or friends. Keywords: health services, knowledge of dysmenorrhea, handling of dysmenorrhea Abstrak Perbaikan dalam pelayanan kesehatan dapat meningkatkan umur panjang, meningkatkan hasil kesehatan, dan meningkatkan produktivitas. Dismenorea merupakan kram atau nyeri menstruasi yang dirasakan di bagian perut bawah atau di pinggang, dapat bersifat seperti mules-mules, ngilu, atau nyeri seperti ditusuk-tusuk. Dari hasil survey awal pada 10 remaja putri didapatkan 8 orang mengalami dismenorea primer. Hal itu disebabkan remaja putri belum cukup banyak mengetahui dismenorea serta penanganannya secara baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan penanganan dismenorea pada remaja putri di Desa Ngrayung Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Jumlah populasi 100 remaja putri dan sampel 80 responden. Instrumen yang digunakan yaitu skala nyeri berdasarkan skala verbal multidimensional scoring system (VMSS). Hasil penelitian didapatkan bahwa hampir setengahnya remaja putri berpengetahuan baik tentang dismenorea 45% dan setengahnya remaja putri memiliki pengetahuan penanganan dismenorea kurang 50%. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penting bagi remaja putri untuk mengetahui dismenorea dan penanganan dismenorea. Kurangnya pengetahuan dismenorea dan pengetahuan penanganan dismenorea dikarenakan kurangnya paparan informasi, kurangnya pendidikan kesehatan, dan pengalaman. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri yaitu dengan penyuluhan atau melakukan pendekatan kepada remaja putri untuk menambah informasi seperti membaca dari berbagai media, bertanya kepada tenaga kesehatan, keluarga atau teman. Kata kunci: pelayanan kesehatan, pengetahuan dismenorea, penanganan dismenorea