cover
Contact Name
Luqman Qurata Aini
Contact Email
luqman.fp@ub.ac.id
Phone
+6281252663348
Journal Mail Official
jurnalhpt@ub.ac.id
Editorial Address
Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan)
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 23384336     EISSN : 25806459     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jurnalhpt
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan (Jurnal HPT) memuat naskah artikel yang berkaitan dengan hama dan penyakit tumbuhan, termasuk karakterisasi, deteksi, identifikasi, fisiologi, biokimia, ekologi, epidemiologi, biologi molekuler hama dan patogen tumbuhan, serta pengendaliannya secara kimia dan biologi. Artikel dapat berupa hasil penelitian mutakhir atau temuan terbaru mengenai hama dan penyakit tumbuhan. Naskah artikel yang diterima adalah naskah yang belum pernah dimuat atau tidak sedang dalam proses publikasi pada berkala ilmiah nasional maupun internasional lainnya.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2015)" : 15 Documents clear
PENGARUH BAKTERI Bacillus sp. DAN Pseudomonas sp.¬¬¬ TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR PATOGEN Sclerotium rolfsii Sacc. PENYEBAB PENYAKIT REBAH SEMAI PADA TANAMAN KEDELAI Zainul Abidin; Luqman Qurata Aini; Abdul Latief Abadi
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit rebah semai yang disebabkan oleh jamur patogen Sclerotium rolfsii merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman kedelai. Penyakit tersebut dapat menyebabkan kehilangan hasil sekitar 75-100%. Bakteri Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. diketahui sebagai mikroorganisme antagonis. Bakteri ini mampu menghasilkan enzin kitinase, sideropore dan antibiotik lainnya yang diketahui mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan jamur patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi isolat Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. dalam menekan pertumbuhan jamur patogen S. rolfsii secara in vitro dan menekan penyakit rebah semai pada tanaman kedelai. Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. mampu menekan pertumbuhan jamur patogen S. rolfsii secara in vitro. Persentase penghambatan tertinggi pada isolat Bacillus sp. UB-ABS1 (52,8%), UB-ABS4 (48,7%), dan UB-ABS5 (52%). Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. mampu menekan penyakit rebah semai pada tanaman kedelai. Nilai persentase kejadian penyakit terendah pada isolat Bacillus sp. UB-ABS1 (22%), UB-ABS4 (40%), dan UB-ABS5 (33%).  Kata kunci: Sclerotium rolfsii, Bacillus sp., Pseudomonas sp.
EKSPLORASI JAMUR TANAH PADA RIZOSFIR TOMAT DI LAHAN ENDEMIS DAN NON ENDEMIS Fusarium oxysporum f. sp. lycopersici Ahmad Ilham Tanzil; Anton Muhibuddin; Syamsuddin Djauhari
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang dan Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya pada bulan Maret sampai Agustus 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode survei, komparasi, dan ekplorasi. Jamur tanah yang diperoleh dari lahan endemis sebanyak 15 isolat jamur dan terdiri 4 genus yang terdeterminasi antara lain Aspergillus sp., Fusarium sp., Gonatobotryum sp., Humicola sp., dan 2 jamur yang tidak terdeterminasi. Sedangkan dari lahan non endemis sebanyak 22 isolat jamur dan terdiri 11 genus yang terdeterminasi antara lain Acremonium sp., Aspergillus sp., Aureobasidium sp., Cephalosporium sp., Chrysosporium sp., Fusarium sp., Gonatobotryum sp., Humicola sp., Mucor sp., Penicillium sp., Rhizopus sp., dan 2 jamur yang tidak terdeterminasi. Nilai keanekaragaman jamur tanah lahan endemis dan non endemis >3 yakni 5,100 dan 5,455 yang termasuk kategori keanekaragaman tinggi. Nilai dominasi jamur tanah lahan endemis dan non endemis <0,5 yakni 0,248 dan 0,337 yang termasuk kategori dominasi rendah.  Nilai keseragaman jamur tanah lahan endemis dan non endemis > 1 yakni 1,883 dan 1,765 yang termasuk kategori keseragaman tinggi. Kata Kunci: Jamur tanah, keanekaragaman, lahan endemis, Fusarium oxysporum, tomat.
POTENSI ANTAGONIS JAMUR ENDOFIT PADA TANAMAN LADA (Piper nigrum L.) TERHADAP JAMUR Phytophthora capsici Leionian PENYEBAB PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG Yuricha Kusumawardani; Liliek Sulistyowati; Abdul Cholil
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pada kurun waktu 2003-2012 ekspor lada Indonesia menurun akibat rendahnya produktivitas dan mutu lada nasional. Hal tersebut disebabkan oleh serangan penyakit busuk pangkal batang (BPB) Phytophthora capsici yang masih sulit dikendalikan. Salah satu alternatif pengendalian ramah lingkungan yang dapat dilakukan, yaitu dengan memanfaatkan agens hayati berupa jamur endofit yang bersifat antagonistik. Penelitian ini bertujuan untuk  eksplorasi jamur endofit antagonistik pada tanaman lada dan menyeleksi isolat jamur endofit melalui metode oposisi langsung untuk mendapatkan isolat jamur endofit yang efektif menekan pertumbuhan jamur P. capsici. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Rumah Kaca, Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan Februari-Juni 2014. Penelitian menggunakan isolat P. capsici dari tanaman lada yang terinfeksi di lapang, bibit tanaman lada dan 25 isolat jamur endofit yang diisolasi dari daun, batang dan akar tanaman lada yang sehat. Penelitian menggunakan metode eksplorasi isolat patogen dan jamur endofit serta eksperimen meliputi uji antagonis jamur endofit terhadap P. capsici secara in-vitro dan in-vivo. Jamur endofit yang diperoleh sebanyak 25 isolat, yaitu 16 isolat teridentifikasi (1 dari genus Acremonium, 2 dari genus Cephalosporium, 3 dari genus Colletotrichum, 1 dari genus Curvularia, 4 dari genus Fusarium, 2 dari genus Humicola, 2 dari genus Scytalidium dan 1 dari genus Trichoderma) dan 9 isolat tidak teridentifikasi. 25 isolat yang diperoleh, keseluruhan menunjukkan sifat antagonistik secara in-vitro. Tiga isolat jamur endofit yang menunjukkan daya antagonis terbaik diuji secara in-vivo dan mampu memperlambat terjadinya infeksi pada batang tanaman lada serta menekan intensitas serangan P. capsici.   Kata kunci : tanaman lada, penyakit busuk pangkal batang, Phytophthora capsici, jamur endofit  
PENGARUH BERBAGAI JENIS EKSTRAK NABATI TERHADAP INFEKSI Cucumber Mosaic Virus (CMV) PADA TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Roswita Nur Kumalasari; Mintarto Martosudiro; Tutung Hadiastono
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak nabati tersebut sebagai virus inhibitor CMV untuk tanaman mentimun. Percobaan ini dilaksanakan di Rumah Kawat dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang pada bulan Mei sampai September 2014.  Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Langkap membandingkan peran  empat macam ekstrak nabati sebagai inhibitor infeksi virus CMV dan diulang empat kali. Konsentrasi yang digunakan 50%, dengan perlakuan ekstrak nabati Euchornia crassipes, Euchema alvarezii, Mirabilis jalapa, Amaranthus spinosus dan kontrol. Variabel pengamatan terdiri dari masa inkubasi dan intensitas penyakit. Data pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%. Apabila berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kesalahan  5%. Hasil penelitian menunjukkan Euchornia crassipes, Euchema alvarezii, Mirabilis jalapa, Amaranthus spinosus memiliki waktu inkubasi yang nyata lebih panjang dibandingkan kontrol dan mampu berperan sebagai inhibitor CMV bagi tanaman mentimun. Kata Kunci : Ekstrak nabati, CMV, inhibitor, mentimun
HUBUNGAN KETEBALAN LAPISAN EPIDERMIS DAUN TERHADAP SERANGAN JAMUR (Mycosphaerella musicola) PENYEBAB PENYAKIT BERCAK DAUN SIGATOKA PADA SEPULUH KULTIVAR PISANG Nurul Umayatul Aliah; Liliek Sulistyowati; Anton Muhibbudin
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Bercak daun  pisang atau penyakit Sigatoka terjadi di seluruh dunia dan merupakan salah satu penyakit yang paling merusak tanaman pisang. Sigatoka berasal dari nama dataran Pasifik Selatan pulau Fiji dimana penyakit ini pertama kali diamati (Agrios, 2005). Penyakit ini menyebabkan kerugian pengurangan fungsi permukaan dari tanaman, kematian dini sejumlah besar daun pisang, menyebabkan tandan buah mengecil dengan sedikit sisiran, dan individu buah  pisang yang kurang penuh (Rosmahani, 1999). Tebal epidermis merupakan salah satu pertahanan struktural yang terdapat pada tumbuhan, bahkan sebelum patogen datang dan berkontak dengan tumbuhan (Agrios, 1996). Penelitian ini brtujuan untuk mengetahui ketahanan beberapa kultivar pisang terhadap penyakit sigatoka dan untuk mengetahui pengaruh ketebalan lapisan epidermis daun terhadap serangan penyakit bercak daun sigatoka. Berdasarkan penelitian ini diketahui hanya beberapa kultivar pisang yang menunjukkan  berkorelasi antara ketebalan epidermis daun dengan intensitas serangan penyakit sigatoka. Kultivar pisang tahan memiliki epidermis lebih tebal dari pada kultivar rentan. Kata kunci : Sigatoka , pertahanan struktural, ketebalan epidermis daun, intensitas serangan
PENGARUH Arachis pintoi DAN Ageratum conyzoides TERHADAP TINGKAT PARASITASI PARASITOID LALAT BUAH PADA PERTANAMAN BELIMBING Muhamad Luthfie Tri Meiadi; Toto Himawan; Sri Karindah
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Lalat buah merupakan salah satu hama penting pada tanaman belimbing. Musuh alami lalat buah belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai agens pengendalian hayati. Musuh alami lalat buah yang terpenting ialah parasitoid. Populasi parasitoid di lapangan sangat rendah karena kurang tersedianya lingkungan yang mendukung kehidupan parasitoid. Salah satu upaya konservasi parasitoid ialah penyediaan refugia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Arachis pintoi Krapov. & W.C. Greg. dan Ageratum conyzoides Linn. terhadap jenis, jumlah, dan tingkat parasitasi parasitoid lalat buah pada tanaman belimbing. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari tiga perlakuan. Parasitoid yang ditemukan memparasit Bactrocera carambolae Drew & Hancock ialah Fopius sp., Diachasmimorpha sp., dan Tetrastichus sp.. Rerata jumlah parasitoid lalat buah pada buah belimbing yang dikelilingi A. pintoi, A. pintoi dan A. conyzoides, serta kontrol masing-masing ialah 7,33, 7,43, dan 0,93 ekor/buah belimbing. Tingkat parasitasi parasitoid pada tanaman belimbing yang dikelilingi oleh A. pintoi, A. pintoi dan A. conyzoides, serta kontrol masing-masing ialah 24,87%, 20,94%, dan 3,64%. A. pintoi dan A. conyzoides tidak sesuai jika dikombinasikan karena dapat menurunkan tingkat parasitasi parasitoid pada B. carambolae. Kata Kunci: Musuh alami, Refugia, Bactrocera carambolae
Kepekaan Beberapa Varietas Ubi Jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam.) terhadap Hama Cylas formicarius Fabricius (Coleoptera: Curculionidae) Septi Mauludiana; Ludji Pantja Astuti; Toto Himawan
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kumbang Cylas formicarius Fabricius (Coleoptera: Curculionidae) merupakan hama utama pada ubi jalar (Ipomoea batatas (L.)Lam.). Kerusakan serius umumnya terjadi selama umbi dalam masa penyimpanan (Kalshoven, 1981).Oleh karena itu, pengujian kepekaan terhadap varietas ubi jalar perlu dilakukan sebagai acuan untuk menentukan cara penyimpanan ubi jalar yang akan dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepekaan ubi jalar varietas Ayamurasaki, Beni Azuma, Beta 2, Bis Op-4, Sari dan Sawentar terhadap hamaC. formicarius di tempat penyimpanan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dewasa C. formicarius memiliki preferensi makan dan preferensi oviposisi sama pada keenam varietas ubi jalar.Selain itu, nilai indeks kepekaan juga menunjukkan bahwa semua varietas ubi jalar yang diuji agak peka terhadap seranganC. formicarius di tempat penyimpanan. Kata kunci: Cylas formicarius, varietas ubi jalar, indeks kepekaan
Ekstrak Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.) sebagai Penginduksi Ketahanan Tanaman Cabai Besar (Capsicum annuum L.) Terhadap Infeksi Cucumber Mosaic Virus (CMV) Vivi Tri Kristyaningrum; Mintarto Martosudiro; Tutung Hadiastono
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh frekuensi aplikasi ekstrak bayam duri (Amaranthus spinosus)yang efektif sebagai pemicu ketahanan sistemik terinduksi pada tanaman cabai besar terinfeksi CMV.Percobaan dilaksanakan di Rumah Kawat dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malangpada bulan Mei sampai September 2014.Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari A0: Tanpa aplikasi ekstrak bayam duri; A1: Ekstrak daun bayam duri diaplikasi sebanyak satu kali pada tanaman cabai besar pada umur tanaman 14 hari setelah tanam(HST); A2: Ekstrak daun bayam duri diaplikasi sebanyak dua kali pada tanaman cabai besar pada umur tanaman 14 dan 18 HST; A3: Ekstrak daun bayam duri diaplikasi sebanyak tiga kali pada tanaman cabai besar pada umur tanaman 14, 18, dan 22 HST; A4: Ekstrak daun bayam duri diaplikasi sebanyak empat kali pada tanaman cabai besar berumur 14, 18, 22, dan 26 HST. Data pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%.Apabila berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kesalahan 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan ekstrak bayam duri mampu memperpanjang masa inkubasi dan menunda kemunculan gejala, tetapi hanya pada perlakuan aplikasi 3 kali yang mampu menurunkan intensitas serangan CMV. Kata kunci : CMV, cabai besar, A. spinosus, ketahanan sistemik terinduksi
Pengaruh Beberapa Konsentrasi Spodoptera litura Nuclear Polyhedrosis Virus (SlNPV) JTM 97C terhadap Mortalitas Helicoverpa armigera Hubner (Lepidoptera:Noctuidae) pada Tanaman Kedelai Fery Abdul Choliq; Mintarto Martosudiro; Bedjo Bedjo
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Helicoverpa armigera Hubner merupakan hama penting di Indonesia pada tanaman kedelai terutama polong kedelai. Kehilangan hasil produksi kedelai akibat serangan hamaH. armigera mencapai 90%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasiSlNPV JTM 97C terhadap berhenti makan, kematian, pembentukan pupa, imago serta konsentrasi efektif (LC50) terhadap H. armigerapada tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit, Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI). Menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diujikan yaitu kontrol (tanpa perlakuan konsentarsi SlNPV JTM 97C), 2x108 PIBs/ml, 2x109 PIBs/ml, 2x1010 PIBs/ml, dan 2x 1011 PIBs/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SlNPV JTM 97C berpengaruh terhadap berhenti makan, kematian, pembentukan pupa dan imago larva H.armigera pada tanaman kedelai. Konsentrasi mematikan 50% (LC50) SlNPV JTM 97C adalah 8,1 x 108PIBs/ml dan waktu mematikan 50%  (LT50%) adalah 5,6 hari setelah aplikasi (HSA), sehingga seluruh perlakuan konsentrasi SlNPV JTM 97C efektif mematikan larva H. armigera. Kata kunci : Kacang kedelai, SlNPV JTM 97C, H. armigera
EKSPLORASI JAMUR ENDOFIT DAN KHAMIR PADA TANAMAN CENGKEH (Syzygium aromaticum) SERTA UJI POTENSI ANTAGONISMENYA TERHADAP JAMUR AKAR PUTIH (Rigidoporus microporus) Rosy Husna Shofiana; Liliek Sulistyowati; Anton Muhibuddin
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jamur dan khamir yang terdapat dalam jaringan daun, batang, pangkal batang dan akar tanaman  cengkeh serta potensinya dalam menghambat pertumbuhan jamur Rigidoporus microporus penyebab penyakit jamur akar putih (JAP) pada tanaman cengkeh.Metode penelitian yang digunakan yaitu eksplorasi dan uji antagonis jamur endofit dan khamir.Berdasarkan hasil analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf kesalahan 0,05, diketahui bahwa hasil uji antagonis jamur endofit dengan selisih waktu 2 hari yang memiliki persentase penghambatan yang relatif besar  dibandingkan dengan perlakuan pengujian antagonis pada waktu yang sama maupun pada selisih waktu 1 hari. Presentase hambatan  yaitu pada jamur Gonatobotryum sp. 2 (89,16%), Colletotrichum sp. 2 (69,16%), Gonatobotryum sp. 2 (65,83%), dan Jamur tidak teridentifikasi (A2) (64,99%), sedangkan pada pengujian khamir terhadap jamur R. microporus, pada semua khamir tidak memiliki potensi dalam penghambatan patogen R. microporus, karena hanya menghasilkan nilai hambatan dibawah 50%. Kata kunci : Jamur Endofit, Khamir, Rigidoporus microporus

Page 1 of 2 | Total Record : 15