cover
Contact Name
Hadi Ismanto
Contact Email
hadiismanto@insud.ac.id
Phone
+6285876620300
Journal Mail Official
jurnal@apji.org
Editorial Address
Jalan Raden Qosim Komplek PP. Sunan Drajat, Kab. Lamongan, Provinsi Jawa Timur
Location
Kab. lamongan,
Jawa timur
INDONESIA
Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
ISSN : 2715209X     EISSN : 28298020     DOI : https://doi.org/10.55352/kpi.v4i1
Core Subject : Social,
Jurnal Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam ini berisi naskah ilmiah dengan fokus kajian Bimbingan Konseling Islam serta Komunikasi dan Penyiaran Islam, yang diterbitkan oleh Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan Jawa Timur
Articles 78 Documents
MENYONGSONG DAKWAH BIL MEDSOS DI ERA MILENIAL Siswanto
Busyro: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 1 No. 1 (2019): November : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/kpi.v1i1.199

Abstract

Media sosial adalah aplikasi berbasis internet (media online) yang penggunanya bisamembuat web page pribadi, kemudian dapat saling terhubung berbagi informasi danberkomunikasi. Blog dan jejaring sosial merupakan bentuk media sosial yang palingumum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Media sosial mendukunginteraksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yangmengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Media sosial memiliki ciri-ciriantara lain: pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja, namun bisauntuk banyak orang; pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui gatekeeper; pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibanding media lainnya; danpenerima pesan yang menentukan waktu interaksi. Dalam merespon era generasimilenial maka LDNU MWCNU disamping menggunakan media sosial dalammenyebarkan syi’ar dakwahnya juga membuat website sebagai corong dandokumentasi untuk mudah diakses baik untuk kalangan nahdhiyin maupunmasyarakat pada umumnya.
GRUP SHALAWAT SEBAGAI MEDIA DAKWAH BAGI MASYARAKAT Di ERA MILENIAL Imam Safi’i
Busyro: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 1 No. 1 (2019): November : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/kpi.v1i1.200

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang fenomena dakwah masyarakat di era milenial yangditandai dengan hadirnya tehnologi yang serba fisik (lama) digantikan dengantehnologi digital yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru sertalebih efisien dan lebih memberikan manfaat. Internet sebagai salah satu mediayang hadir di era ini menjadi salah satu media yang memberikan kebebasanserta kemudahan kepada para user. Jarak tempuh yang jauh pada era ini sudahtidak lagi menjadi sekkat kehidupan di masyarakat. Maka hadirnya era digitalsebagai salah satu media yang digunakan generasi melenial ini ber-efek padaadanya perubahan pola hidup pada sebagian masyarakat yang meneyebabkanproblematika kehidupan melanda mereka, hal ini di tandai oleh nistepapsikologis, keringnya karakter, keringnya spiritual hingga problematika hidupyang menghampiri mereka. Maka pembacaan shalawat menjadi satu jalanobat alternatife untuk menyembuhkan adanya penyakit yang melanda mereka(generasi milenial) sebagai kebutuhan (basic need) dasar di akibatkan adanyakecenderungan hidup yang serakah, tamak, meterialistik dan hidonistik. Olehsebab itu hadirnya Jam iyah Shalawa Benning diharapkan mampunmengobati adanya kekeringan spiritual dan menghadirkan ketenangan bagimasyarakat milenial disaat mereka tak lagi dipisahkan dengan jarak danwaktu, disaat mereka hidup secara indifidualistik maka grup shalawat jamiyah Benning merupakan salah satu media yang bisa di bilang efektif bagigenerasi ini.
KATA DAN MAKNA HIJRAH DALAM PRESPEKTIK GENERASI MILENIAL Siti Mahmudah Yanti
Busyro: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 1 No. 1 (2019): November : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/kpi.v1i1.201

Abstract

The purpose of this study is to describe the meaning of jihad according to religionin the prespective of millennial generation. This type of research is qualititativewith descriptive analysis method.Data collection was carried out by theresearchers themselves.The data is taken through direct observation in the town ofLamongan and its surroudings with a phenomonological approach and uses aninterpretive paradigm by building understanding of reality. Rosulullah SAWsaid,with means “ and al muhajjir (people who emigrate) are those who leave theprohibition of Allah SWT ”. According to the big dictionary of Indonesialanguage Muhajjir is a person who moves or is displaced. The perspektive oftoday’s millennial generation is more constructive as a change in self orobediensce for the better in front of Allah SAW.
INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM DAKWAH Elva Imeldatur Rohmah
Busyro: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 1 No. 1 (2019): November : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/kpi.v1i1.202

Abstract

Pancasila adalah kumpulan lima nilai dasar yang menjadiacuan tingkah laku bangsa Indonesia. Sedangkan dakwah ialahmenyeru kepada manusia untuk berbuat baik dan menjauhiyang buruk sebagai pangkal tolak kekuatan mengubahmasyarakat dan keadaan yang kurang baik kepada keadaanyang lebih baik sehingga merupakan suatu pembinaan.Dakwah pada hakikatnya menyeru kepada manusia untukberbuat baik dan menjauhi yang buruk. Namun tantangandakwah pada era globalisasi saat ini lebih kompleks danberagam. Problematika dakwah yang muncul saat ini adalahadanya pluralitas bangsa kita yang diiringi kemajuan teknologiyang sangat pesat. Maka hal yang harus segeradiimplementasikan untuk menghadapi kondisi masyarakattersebut yakni dengan mengintegrasikan dan internalisasinilai-nilai Pancasila dalam dakwah. Peran dakwah sangatbesar karena dapat mempersatukan, menciptakan ikatanbersama, mewujudkan solidaritas, baik dalam lingkup kecilhingga pada lingkup masyarakat secara menyeluruh. Olehkarena itu, para dai sudah seharusnya memahami secara baikmengenai nilai-nilai Pancasila, sehingga pada saat kegiatandakwah dilakukan, nilai-nilai ini selalu berhasil dimunculkandan diilhami dengan baik bahkan diamalkan oleh masyarakat.
Pengaruh Intensitas Bermain Game terhadap Konsentrasi Belajar Siswa SMK Al-Ikhlash Dalegan Panceng Gresik Luki Filananoka; Ahmad Maujuhan Syah
Busyro: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 1 No. 2 (2020): Mei : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/kpi.v1i2.203

Abstract

Learning concentration is an ability to focus attention during the teaching and learning process. Disturbances in concentration in learning can be from many factors, both internal factors from within students and external environmental factors, one of these factors is the high intensity of playing online games. Playing online games for students who are too excessive can waste time in vain, so that it can result in students neglecting their main obligation, namely learning. If this goes on continuously and in the long term, it is estimated that students will experience addiction which has an impact on difficulty in receiving lessons due to disruption of student concentration when studying and thinking more about games than paying attention to the learning process. For this reason, this study was conducted to determine how much influence the intensity of playing online games has on learning concentration. This study aims to determine the level of intensity of playing online games by students at SMK Al-Ikhlash Dalegan Panceng Gresik and to determine the effect of the intensity of playing online games on students' learning concentration at SMK Al-Ikhlash Dalegan Panceng Gresik. This study uses a design with a quantitative approach. The population is 176 students of SMK Al-Ikhlash Panceng, the sample taken in this study is 20% of the population, namely 37 students. With data collection procedures in the form of questionnaires and documentation. Meanwhile, for the processing of the validity test data and the analysis technique using the product moment formula and simple linear regression formula. The results showed that the intensity of playing online games of students at SMK Al-Ikhlash Dalegan Panceng Gresik was in the "high" category with a percentage level of 37.8% of 37 students. The intensity of playing online games has a significant effect on the learning concentration of the students of SMK Al-Ikhlash Dalegan Panceng Gresik. The results of the study stated that the influence of the Intensity of Playing Online Games on Learning Concentration was 72.2%. with the value of Sig. shows a value of 0.000 which is smaller or below 0.05. which means that the intensity of playing online games has an influence on learning concentration.
Peran Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka dalam Membentuk Karakter Disiplin Siswa-Siswi Kelas XII MA. Al-Muhtadi Jimly Assidqi; Sutopo
Busyro: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 1 No. 2 (2020): Mei : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/kpi.v1i2.204

Abstract

Character is currently a topic that needs to be discussed in education, especially the character of discipline. Character is believed to be an important aspect in improving the quality of Human Resources (HR), because character also determines the progress and setbacks of a nation. The formulation of the problem taken is: How is the process of implementing scout extracurricular activities in shaping the disciplined character of class XII students at MA Almuhtadi. How is the role of scout extracurricular activities in shaping the disciplined character of class XII students at MA Almuhtadi. What are the factors that influence the implementation of scout extracurricular activities in shaping the disciplined character of class XII students at MA Almuhtadi. The research objectives are: To know how the process of implementing scout extracurricular activities in shaping the discipline character of class XII students at MA Almuhtadi. Knowing how the role of scout extracurricular activities in shaping the discipline character of class XII students at MA Almuhtadi.Lamongan. Knowing what factors influence the implementation of scout extracurricular activities in shaping the disciplined character of class XII students at MA Almuhtadi. This thesis uses a qualitative research type, which produces data and is analyzed using a case study method and then described descriptively. The data collected using interview, observation and documentation techniques. The results of this study are: 1. The process of implementing scout extracurricular activities in shaping the disciplined character of students in the following ways: exemplary, habituation, advice/direction, and warning/punishment. 2. The role of extracurricular activities in shaping the character of discipline is very large. The importance of implementing scout extracurricular activities in every school in shaping the disciplined character of students. The role of scout extracurricular activities in shaping the disciplined character of students at MA Almuhtadi is manifested in the form of time discipline, discipline in enforcing rules, discipline in attitude, and discipline in worship. 3. Supporting factors are internal factors, namely from the student's self-will. And external factors, namely from the coach, and from a supportive family environment. the inhibiting factor is an internal factor, namely from the student's self-will. And external factors, namely from the family environment, and the development of the times that are not supportive.
Pesan Dakwah Gus Murobbi Binnur di Chanel Youtube Persada TV PPSD Edisi Bulan Maret 2021 Argo Saputra; Abd Hadi
Busyro: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 1 No. 2 (2020): Mei : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/kpi.v1i2.205

Abstract

The focus of the problem in this thesis research is What are Gus Murobbi Binnur's Da'wah Messages on the Persada TV PPSD YouTube Channel March 2021 Edition which contains Aqidah, Sharia and Akhlaq. This study uses descriptive qualitative research methods. obtained through the results of observations, observations (observations), interviews (interviews) and documentation. As well as using content analysis techniques to analyze the data. The presentation of data from this study uses a content analysis format with the aim of describing, summarizing what is on the record of the Persada TV PPSD YouTube Channel. From the results of the study, it can be concluded that What is Gus Murobbi Binnur's Da'wah Message on the Persada TV PPSD YouTube Channel March 2021 Edition. It can be concluded into three categories, namely aqidah from the da'wah message conveyed by Gus Murobbi Binnur in the category of creed, more about the true nature of the case. is the destiny of Allah SWT, as well as explaining about all trials that come from Allah SWT. Da'wah messages in the moral category In the moral category, Gus Murobbi Binnur explains moral values ​​to himself, to fellow humans and to God. When there is a dispute, don't blame each other, because we shouldn't blame the High Priest. When a servant asks for worldly matters, he will not be rich, but on the contrary, he will be poor with many trials. Da'wah messages in the sharia category In this category, Gus Murobbi Binnur provides more da'wah messages in the form of suggestions to be more careful with the current media such as tiktok, which if used incorrectly will result in a jariyyah sin. Then he advised to stay away from video calls with members of the opposite sex who are not mahrom, because it is like meeting face to face in Islam is prohibited, and he advised to stay away from such things.
Pesan-Pesan Dakwah Dalam Serial Film Kartun UPIN dan IPIN Episode Ramadhan Pada Jimly Assidqi; Sutopo
Busyro: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 1 No. 2 (2020): Mei : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/kpi.v1i2.206

Abstract

Sebuah kartun bernuansa Islami ‘Upin dan Ipin’ ini memiliki alur cerita yang sangat erat dengan kehidupan sehari-hari. Dikemas dengan cerita yang ringan dan menarik, tokoh utama pada kartun ini adalah seorang anak kembar yang yatim piatu, mereka bersifat ramah dan juga baik hati. Ini sebabnya kartun ‘Upin dan Ipin’ cukup menarik untuk diteliti sekarang ini, ditengah banyaknya siaran-siaran baik dari TV maupun internet yang hanya menyuguhkan kesenangan-kesenangan duniawi saja. Dalam peneletian ini penulis meneliti bagaimana pesan dakwah dalam serial kartun ‘Upin dan Ipin’ Espisode Ramadhan (Azam Puasa). Dengan menggunakan struktur analisis wacana milik Teun Van Dijk yaitu, struktur tematik, struktur skematik, dan struktur semantik. Kartun yang bernuansa islami seperti ini sangat bisa diandalkan, dari segi penampilannya yang menarik, sehingga mampu membuat para penontonnya betah untuk menyaksikan. Peneliti berharap, kartun seperti ini semakin banyak disajikan kepada khalayak, sehingga mampu menggeser tayangan-tayangan yang kurang akan pesan baik di TV dan internet. Dari hasil penelitian ini peneliti menemukan kesimpulan bagaimana cara yang baik dalam menyambut Bulan yang penuh barokah, yaitu dengan cara membersihkan surau secara gotong-royong untuk kepentingan sholat terawih berjama’ah untuk umat muslim.
Representasi Pluralisme Budaya Dalam Sinetron Raden Kian Santang Anwar Sobirin; Imam Syafi’i
Busyro: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 1 No. 2 (2020): Mei : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/kpi.v1i2.208

Abstract

Pluralisme budaya adalah terdapatnya lebih dari satu sistem budaya dalam suatu masyarakat, kemudian sistem budaya tersebut oleh anggota masyarakat sama-sama diberlakukannya. Pluralisme budaya dapat muncul karena adanya berbagai macam suku bangsa dan juga karena adanya proses perubahan masyarakat. Fokus penelitian pada penulisan ini adalah bagaimana representasi pluralisme budaya dalam Sinetron Raden Kian Santang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian semiotika Roland Bartes. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dan dokumentasi. Teknis analisis data meliputi penanda, petanda, konotasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dari representasi pluralisme budaya dalam sinetron Raden Kian Santang terdapat empat poin yaitu. 1) Tidak boleh memaksakan seseorang untuk masuk agama yang di anutnya, artinya seseorang berhak memeluk agama yang diyakininya. 2) Tidak memusuhi agama lain artinya walaupun berbeda agama tetap menciptakan kehidupan harmonis dan saling mendoakan hal hal baik. 3) Saling tolong menolong dengan sesama manusia. 4) Hidup rukun dan damai dengan sesama manusia. Dalam tayangan sinetron Raden Kian Santang ini merepresentasikan bagaimana kelompok orang yang terdiri dari budaya-budaya yang berbeda kemudian mereka berada dalam satu kelompok masyarakat kerajaan, mampu menerima satu sama lain tanpa mebeda-bedakan kelompok satu dengan kelompok yang lain. Beberapa karakter tokoh yang berbeda-beda budaya dalam tayangan ini menunjukkan identitas dari masing-masing budaya yang mereka anut. Diantaranya adalah budaya Hindu, Budha dan Islam walaupun demikian, tokoh-tokoh yang berbeda budaya tersebut menunjukkan sikap toleransi satu sama lain. Hal ini terlihat dari beberapa karakter tokoh yang berbeda-beda budaya ikut serta dalam tradisi dari budaya lain.
Efektivitas Olahraga 3B (Berenang, Berkuda, Berpanah) sebagai Sarana Dakwah Islam Devi Erlistiana; Hesti; Elitawati; Meti Andani
Busyro: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 2 No. 1 (2020): November : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/kpi.v2i1.209

Abstract

Islam mengajarkan umatnya untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran atau yang lebih kita kenal dengan amar ma'ruf nahi munkar. Proses amar ma'ruf nahi munkar merupakan bagian dari dakwah yang mana dakwah adalah mengajak orang lain untuk ikut melakukan kebaikan baik itu melalui lisan atau melalui perbuatan yang dicontohkan dan dapat di tiru oleh orang lain. Kaitanya dengan dakwah melalui perbuatan, olahraga 3B (Berenang, Berkuda, Berpanah) dapat dijadikan alternatif dalam berdakwah. Ketiga olahraga tersebut merupakan contoh olahraga yang Rasulullah ﷺ ajarkan dan disunnahkan dalam Islam. Karena dalam agama Islam tidak hanya berbicara tentang ibadah shalat, puasa, haji atau infak saja. Namun pembahasan Islam sangatlah luas seperti dalam bidang olahraga untuk menjaga kesehatan. Manusia tidak mampu beribadah kepada Allah ﷻ dengan benar apabila ia sakit sehingga Islam menyuruh umatnya untuk memperhatikan juga kesehatannya salah satunya dengan olahraga yang Rasulullah ﷺ ajarkan. Selain mendapatkan kesehatan dan ketenangan jiwa, olahraga 3B ini menjadikan kita mengamalkan sunnah Rasulullah ﷺ. Dakwah melalui olahraga 3B merupakan sarana yang cocok dan efektif di era ini karena keumuman masyarakat menyukai bidang olahraga sebagai solusi untuk menghilangkan kejenuhan.