cover
Contact Name
Hafid Nur Muhammad
Contact Email
hafidnurmuhammad@stiq-almultazam.ac.id
Phone
+6281348379920
Journal Mail Official
almuhafidzjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Jalaksana Desa Manis Kidul, Kec. Jalaksana, Kab. Kuningan Prov. Jawa Barat
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Al Muhafidz
ISSN : -     EISSN : 28076346     DOI : https://doi.org/10.57163/
Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir merupakan jurnal ilmiah yang fokus pada kajian klasik, modern, dan kontemporer yang berkaitan dengan Al Quran dan TafsirAl Muhafidz: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir merupakan jurnal ilmiah yang fokus pada kajian klasik, modern, dan kontemporer yang berkaitan dengan Al Quran dan Tafsir.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2021): Available online since 25 Agustus 2021" : 7 Documents clear
KONTROVERSI KEWALIAN MARYAM (Analisis Kajian Qashash Al-Qur’an Kitab Tafsir Jami’ Al-Bayan) Agus Setiawan; Ali Zainal Arifin; Ai Siti Nurjanah
Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 1 No. 2 (2021): Available online since 25 Agustus 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Al Multazam Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.575 KB) | DOI: 10.57163/almuhafidz.v1i2.15

Abstract

Maryam adalah sosok wanita mulia yang Allah lebihkan diantara banyaknya para wanita. Maryam merupakan wanita yang dekat serta ta’at kepada Allah. Maryam adalah wanita suci sepanjang masa yang namanya disebutkan dalam Al-Qur’an sekaligus diabadikan menjadi salah satu nama surat dalam Al-Qur’an. Jiwa yang bersih dan ketekunan dalam beribadah menjadi salah satu sebab turunnya karamah Allah yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun selainnya. Dengan banyaknya karamah yang Allah berikan, ada sebagian para ahli tafsir yang menganggapnya sebagai nabi perempuan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang kontroversi Kewalian Maryam menurut pendapat ahli tafsir. Hasil dari penelitian ini adalah ketika menafsirkan ayat-ayat karamah Maryam dalam Al-Qur’an penulis menemukan banyak kontroversi para ahli tafsir tentang kewalian Maryam. Perbedaan pendapat itu muncul dari pemahaman mereka dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. Salah satunya dalam memahami QS. Maryam: 19. Sebagian muffasir ada yang berpendapat peristiwa tersebut sebagai nubuwwah (risalah kenabian) dan ada juga yang berpendapat bahwa peristiwa tersebut bukan sebuah nubuwwah melainkan petunjuk dan kehendak Allah SWT.
FEMINISME DALAM AL-QUR’AN (Analisis Penafsiran Fatima Mernissi Surat An-Nisa Ayat 34) Hafid Nur Muhammad; Fitri fitri
Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 1 No. 2 (2021): Available online since 25 Agustus 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Al Multazam Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.463 KB) | DOI: 10.57163/almuhafidz.v1i2.17

Abstract

Feminisme dalam Al-Qur’an Analisis Penafsiran Menurut Fatima Mernissi sesuai Qs. An-Nisa ayat 34. Pembahasan mengenai feminisme sudah banyak dikumandangkan baik dalam kalangan umum maupun kalangan akademisi Indonesia. Fokus pembicaraan yang dibahas ada yang bersifat umum menyangkut hak-hak dan pemberdayaan perempuan. Ada pula yang bersifat khusus dikaitkan dengan pemikiran Islam, terutama tentang penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an serta pemahaman hadits-hadits Nabi yang berhubungan dengan masalah perempuan. Seusai dengan penjelasan metode maudhu’i oleh Abu Hayy Al-Farmawi agar sampai kepada pengetahuan ayat-ayat yang terkandung dalam Al-Qur’an yang memiliki pembahasan serupa dengan penelitian serta mendalami makna yang terkandung dalam setiap ayatnya. Penelitian ini akan menunjukkan sudut pandang Fatima Mernissi dengan sudut pandang para mufassir dalam menafsirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan feminisme dan gender.
KRITIK HERMENEUTIKA DALAM MENAFSIRKAN AL-QUR’AN DITINJAU DARI KONSEP AD-DAKHIL FI AT-TAFSIR Isna Septiasari Isna; Ayi Abdul Rosyid; Khanif Lutfi
Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 1 No. 2 (2021): Available online since 25 Agustus 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Al Multazam Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.498 KB) | DOI: 10.57163/almuhafidz.v1i2.19

Abstract

Sebuah penafsiran yang benar adalah penafsiran yang sesuai dengan kaidah-kaidah penafsiran Al-Qur’an. Syarat untuk menjadi sebuah penafsir tidaklah berdasarkan kecerdasan menganalisis sebuah teks, namun lebih kepada penguasaan keilmuan agama sebagai dasar dari pemahaman Al-Qur’an yang cakupannya luas, serta hasil dari penafsirannya yang memunculkan hukum sesuai dengan yang dimaksud Allah di dalam Al-Qur’an. Diskursus hermeneutika menjadi sebuah masalah serius dalam dunia tafsir Al-Qur’an, hermeneutika memberikan sebuah pemahaman yang menyimpang terhadap suatu ayat Al-Qur’an, hukum-hukum yang dihasilkan menuai banyak kontroversi dari beberapa kalangan, penafsiran dengan teori hermeneutika menyelisihi dengan kaidah tafsir klasik atau konvensional yang telah mapan dan baku sebagai sebuah teori terhadap penggalian makna serta maksud dari ayat Al-Qur’an. Beberapa tanggapan ataupun kritikan terkait kontroversi teori hermeneutika ini sudah menjamur, menurut ulama salaf bahwa kaum hermeneutika mencoba menafsirkan ayat Al-Qur’an secara keseluruhan, maksudnya semua ayat Al-Qur’an dapat ditafsirkan, yakni ayat-ayat Qath’i baik ayat Mutasabihat maupun ayat Muhkamat, yang sifat ayat-ayat tersebut ketentuannya sudah tetap.
MADU DALAM AL-QUR’AN (Studi Penafsiran Qs. An-Nahl : 68-69) Kudriah Kudriah; Muhammd Zaidi; Nina Nurrohmah
Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 1 No. 2 (2021): Available online since 25 Agustus 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Al Multazam Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.942 KB) | DOI: 10.57163/almuhafidz.v1i2.22

Abstract

Madu merupakan salah satu produk lebah yang dijelaskan secara khusus dalam QS. An-Nahl ayat 68-69. Sejak zaman dahulu madu telah banyak digunakan untuk berbagai kepentingan. Seiring berkembangnya zaman, banyak penelitian yang telah membuktikan manfaat dari madu. Namun banyak di antara masyarakat yang enggan mengonsumsi madu dan lebih memilih minuman kemasan yang mengandung pemanis buatan yang dapat membahayakan kesehatan. Oleh karena itu untuk menambah keyakinan bahwa pada madu terdapat banyak manfaat dan agar madu populer di kalangan masyarakat perlu adanya penelitian tentang madu. Penyebutan madu dalam Al-Qur’an tidak disebutkan secara langsung, namun menggunakan istilah minuman yang bermacam-macam warnanya. Dalam hal ini Allah memiliki maksud tertentu untuk membuat manusia dapat menemukan sisi kemukjizatan darinya. Selain itu, dengan mengkaji mengenai madu akan dapat mengambil nilai filosofis dari hewan penghasil madu, yaitu lebah. Dalam penelitian ini juga disertakan beberapa cara agar madu populer di kalangan masyarakat dengan tujuan untuk meminimalisir tingginya konsumsi masyarakat terhadap minuman instan kemasan.
YAHUDI DALAM AL-QUR’AN (Analisis Tematik Penafsiran Imam Ibnu Katsir dalam Kitab Tafsir Al-Qur’an Al- ‘Adzim) Dudung Abdul Karim Abdul Karim; Nurcahyati Nurcahyati; Rahmat Sholeh
Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 1 No. 2 (2021): Available online since 25 Agustus 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Al Multazam Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.273 KB) | DOI: 10.57163/almuhafidz.v1i2.23

Abstract

Yahudi merupakan suatu pembahasan yang banyak diperbincangkan dalam Al-Qur’an. Yahudi dalam pembahasan ini tidak terlepas dari sejarah yang dibangun di dalamnya, untuk bisa memahami pergerakan atau ideologi Yahudi yang sesungguhnya, suatu penafsiran akan jauh lebih mudah untuk dipahami dan dipelajari jika didukung dan diperinci oleh sejarah ataupun sumber lainnya yang relevan dengan pembahasan tersebut. Oleh karenanya dalam tulisan ini dihasilkan suatu pengklasifikasian yang di dalamnya banyak diungkapkan karakter atau sikap Yahudi baik itu terhadap Allah SWT, kepada sesama manusia termasuk di dalamnya terhadap orang Islam itu sendiri, bahkan dibeberapa pembahasan lainnya ada beberapa ayat yang menunjukan kenikmatan atau pujian yang Allah SWT lontarkan kepada mereka yang beriman dan tidak melakukan pelanggaran.
EKSISTENSI HEWAN HERBIVORA DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Az-Zuhaili) Letri Yuniar Harum; Muslich Marzuki Mahdor; Suwarno
Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 1 No. 2 (2021): Available online since 25 Agustus 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Al Multazam Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.053 KB) | DOI: 10.57163/almuhafidz.v1i2.25

Abstract

Di indonesia banyak sekali hewan herbivora dengan segala manfaatnya, namun kebanyakan orang hanya mengetahui dan memperlakukan hewan herbivora hanya berdasarkan asumsi dan terjadi banyak kasus pelanggaran hak-hak asasi hewan. Padahal hewan bisa dijadikan sarana tafakur atas perenungan ayat yang harus dikaji dan menguak nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an bagaimana perlakuan terhadap hewan dalam islam. Dalam study ini dibahas bahwa tidak semua hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan) bisa untuk kurban, hanya jenis an’am (hewan ternak) saja yang bisa dijadikan sebagai hewan kurban. Di dalam Al-Qur’an telah disebutkan tentang berbagai eksistensi hewan herbivora (hewan ternak) yang sangat bermanfaat terhadap dinamika kehidupan. Dan dari banyaknya manfaat yang bisa di ambil, hewan juga memiliki hak-hak yang harus penuhi sesuai dengan tuntunan syariat agar terhindar dari berlaku dzolim kepada hewan, yang termasuk mahluk ciptaan Allah.
MAKNA JAHILIAH DALAM AL-QUR’AN (Analisis Konsep Jahiliah Modern) Cahya Ravi Imamuna; Mumammad Sapil
Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 1 No. 2 (2021): Available online since 25 Agustus 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Al Multazam Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.707 KB) | DOI: 10.57163/almuhafidz.v1i2.26

Abstract

Penelitian ini membahas tentang apa makna jahiliah dalam Al-Qur’an dan relevansi makna jahiliah tersebut dengan perilaku-perilaku manusia pada zaman modern. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dengan mengumpulkan data-data primer seperti dari Al-Qur’an, hadis, juga sumber-sumber sekunder seperti tafsir al-Misbah, tafsir al-Munir, tafsir al-Azhar, serta beberapa buku yang berkaitan dengan tema yang diteliti. Selanjutnya mengumpulkan Ayat-ayat tentang jahiliah beserta tafsirnya yang kemudian dianalisis dan dikaji. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kata jahiliah dalam Al-Qur’an mengandung makna: mempunyai perspektif yang salah, munafik, cinta dunia, mengikuti tradisi yang salah, berlebih-lebihan, mempunyai niat yang salah, keras kepala, dan sombong. perilaku manusia pada zaman modern ini yang relevan dengan konsep tersebut, yaitu percaya terhadap ramalan zodiak, merasa sial karena sesuaru, penyembahan terhadap teknologi, aborsi, melaksanakan ibadah sambil bercanda dan untuk konten media sosial, konsumsi narkoba, pungutan uang dalam berbagai perlombaan, judi olahraga, dan undian berhadiah di berbagai macam kegiatan.

Page 1 of 1 | Total Record : 7