cover
Contact Name
Restu Febriantura
Contact Email
rf154@ums.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpmmedika@ums.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Muhamamdiyah Surakarta Kampus IV UMS, Jl. Ahmad Yani, Gonilan, Kartasura, Gonilan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57169
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika
ISSN : 27757951     EISSN : 27757943     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan atmosfer akademik, sebagai publikasi hasil pengabdian dari dosen, mahasiswa, praktisi dan masyarakat umum. Jurnal ini memuat hasil-hasil pengabdian masyarakat, terutama di bidang kesehatan dan kedokteran.
Articles 45 Documents
PENYULUHAN MAKANAN SEHAT UNTUK PENCEGAHAN STUNTING BALITA Nining Lestari; Aulia Hanif
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 1. No. 1, Maret 2021
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1927.273 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v1i1.264

Abstract

Sasaran yang ingin dicapai Indonesia di bidang gizi adalah menurunkan prevalensi stunting menjadi 10 % pada tahun 2030. Prevalensi stunting di Indonesia tahun 2018 masih tinggi yaitu 30,8 %, sehingga diperlukan upaya yang strategis untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah dengan penyuluhan mengenai makanan sehat bagi ibu usia produktif sebagai sasaran primer dalam pencegahan stunting. Di TK Aisyiah Pucangan ditemukan balita usia 4-5 tahun yang mengalami stunting sebanyak 13 siswa dari 60 siswa pada kelompok usia tersebut, sehingga diperlukan upaya promosi kesehatan dengan melakukan penyuluhan. Tujuan jangka pendek penyuluhan adalah uutuk meningkatkan pengetahuan mengenai makanan sehat berigizi dan seimbang, sedangkan tujuan jangka panjang adalah untuk menurunkan kejadian stunting balita. Penyuluhan dilakukan dengan presentasi audiovisual menggunakan power point dan video edukasi. Untuk mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan maka digunakan “one group pre and post test design”. Data yang didapatkan dianalisis dengan uji analisis Paired sample t test atau uji Wilcoxon menggunakan SPPS 22. Hasil analisis didapatkan rerata nilai pretest = 65,12 dan post test = 82,2. Hasil Uji Wilcoxon dari 41 responden didapatkan 36 responden mengalami peningkatan pengetahuan (nilai p<0,0001). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan tentang makanan sehat.
KESEHATAN RAMBUT ANAK DAN REMAJA Listiana Masyita Dewi; Richard Guntur Bramantio; Najmarani Devi Firdaus
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 1. No. 1, Maret 2021
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.524 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v1i1.265

Abstract

Pedikulosis adalah infeksi parasit Pediculus humanus yang menyerang rambut pada seluruh tubuh terutama rambut kepala. Pedikulosis lebih banyak ditemukan pada wanita dengan rentang usia 9-16 tahun, terutama yang tinggal secara berkelompok. Panti Asuhan Yatim Puteri Aisyiyah Cabang Kotta Barat yang berlokasi di Surakarta memiliki 35 anak asuh dari rentang pendidikan SD hingga sarjana. Keluhan kesehatan yang sering dialami oleh penghuni panti asuhan ini adalah gatal pada kulit kepala dan masalah rambut yang menular antar individu. Keluhan ini kemungkinan besar disebabkan oleh penyakit pedikulosis. Solusi yang telah dilakukan hanya dengan membeli obat warung tanpa dosis dan petunjuk penggunaan yang jelas serta belum ada upaya pencegahan penularan yang signifikan. Pemberian edukasi kepada penghuni panti dirasa sangat diperlukan untuk memperbaiki pengetahuan individu mengenai kesehatan rambut dan mengurangi risiko pedikulosis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan memberikan penyuluhan. Peserta juga diberikan pretes dan post-test untuk menilai sejauh mana peningkatan pengetahuan yang mereka dapatkan. Rata-rata skor pretes adalah 3,24 sedangkan rata-rata skor posttest adalah 8,35. Dengan kata lain, terdapat peningkatan pengetahuan peserta hingga 61,16%. Kata Kunci: Pedikulosis, Rambut, Penyuluhan, Pengetahuan
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM DAN DETEKSI DINI DENGAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR Devi Usdiana Rosyidah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 1. No. 1, Maret 2021
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.861 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v1i1.266

Abstract

Kebanyakan perempuan takut terkena kanker leher rahim, tetapi tidak faham faktor risikonya. Kesadaran melakukan deteksi dini penyakit ini masih terkendala perasaan malu dan biaya yang tidak murah. Jumlah penderita kanker leher rahim di indonesia menempati urutan nomor dua tertinggi didunia. Pemahaman yang benar tentang penyakit ini akan meningkatkan kesadaran melakukan skrining sehingga pencegahan akan lebih mudah dilakukan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada perempuan tentang kanker leher rahim, faktor risiko, cara pencegahan serta skrining kanker leher rahim dengan papsmear langsung bagi peserta tanpa dipungut biaya. Konseling personal dilakukan ke masing-masing peserta setelah hasil pap smear jadi. Jumlah peserta penyuluhan 27 orang, tetapi 4 orang tidak memenuhi syarat dilakukan pap smear, sehingga jumlah peserta pap smear 23 orang. Hasil pap smear: 18 orang normal smear, 2 orang radang ringan, 1 orang radang tidak khas, dan 2 orang  radang ringan dengan metaplasi squamosa. Masing-masing peserta telah mengambil hasil dan telah dilakukan konseling personal. Pemahaman yang benar mengenai penyakit kanker leher rahim dan pelaksanaan pap smear dapat menambah data profil kesehatan wanita usia subur khususnya di kabupaten Karanganyar. Peserta pap smear dapat membagikan pengalamannya kepada wanita usia subur lain sehingga tergerak untuk melakukan skrining kanker leher rahim, salah satunya dengan pap smear.
SOSIALISASI KEWASPADAAN TERHADAP PENYAKIT TIDAK MENULAR KEPADA MASYARAKAT DESA JEMBUNGAN, BOYOLALI Budi Hernawan; Faiz Maulana; Lina Amalia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 1. No. 1, Maret 2021
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.992 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v1i1.267

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) mempunyai angka mortalitas 63% yang menjadi penyebab kematian di seluruh dunia. Modernisasi menyebabkan perubahan gaya hidup tidak sehat seperti diet tidak sehat, olahraga kurang, dan merokok. Gaya hidup tidak sehat tersebut menyebabkan peningkatan tekanan darah, gula darah, kadar lemak darah, serta obesitas, yang pada akhirnya meningkatkan prevalensi penyakit jantung, dan pembuluh darah, penyakit paru obstruksi kronik, dan kanker. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai definisi dari penyakit tidak menular, faktor risiko penyakit tidak menular, penyebab timbulnya penyakit tidak menular, dan pencegahan terhadap penyakit tidak menular. Metode pelaksanaan dengan penyuluhan, dengan pretest sebelum penyuluhan dan posttest setelah penyuluhan. Hasil posttest menunjukkan adanya peningkatan 50% mengenai pengetahuan penyakit tidak menular. Simpulan dari sosialisasi yaitu terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit tidak menular. Kata kunci: konseling, penyakit tidak menular, pengetahuan
PENINGKATAN PEMAHAMAN PENYAKIT COVID19 PADA JAMAAH MASJID DARUL FALAH, CEPER, KLATEN Em Sutrisna
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 1. No. 1, Maret 2021
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.558 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v1i1.288

Abstract

Penyakit Corona/ Covid-19 telah mewabah di Indonesia. Penyakit ini menyebar diseluruh wilayah Indonesia baik perkotaan maupun pedesaan. Informasi yang banyak dan berasal dari media sosial sangat mempengaruhi pemahaman masyarakat. Informasi yang salah akan berakibat pemahaman yang salah. Pengabdian ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman warga jamaah masjid Darul Falah, Ceper Klaten tentang penyakit Covid-19. Metode pelaksanaan dengan ceramah penyuluhan. Sesekali audien ditanya untuk mengetahui pemahaman mereka tentang penyakit Corona. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa penyuluhan meningkatkan pemahaman peserta terhadap penyakitCovid-19. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah bahwa penyuluhan akan meningkatkan pemahaman jamaah masjid tentang penyakit Covid-19.
PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TENTANG PERILAKU MEROKOK TERHADAP RISIKO TERJADINYA HIPERTENSI SERTA MASALAH KESEHATAN RONGGA MULUT MELALUI WEBINAR Ana Riolina; Budi Hernawan; Fahrul Mahardian Amanu; Fatla Nur’aini; Rifda Muthia Sabrina; Rafika Surya Pratama; Nico Gonzales; Nabila Safhira Titan Kencana; Arum Setya Pertiwi; Unggul Prestiaji; Lutfiana Chrisma Tiaradita; Muhammad Syafi’ie; Firman Mustipralampito; Irvincha Aura Fasya Irawan; Rahmat Dani Yamsun; Solikhatin Niza; Nurhayati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 1. No. 2, September 2021
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.311 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v1i2.346

Abstract

ABSTRAK Permasalahan kesehatan sering dialami oleh masyarakat baik disadari ataupun tidak disadari. Permasalahan kesehatan dapat terjadi karena pola hidup yang kurang baik. Kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan mengkonsumsi gula secara berlebihan dapat menimbulkan penyakit seperti hipertensi. Pengobatan hipertensi dapat memeberikan pengaruh bagi lingkungan rongga mulut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat sekitar lingkungan tempat tinggal tim penulis terkait hipertensi dan masalah kesehatan gigi dan mulut beserta faktor risikonya sebelum dan setelah dilakukan pemberian edukasi kesehatan melalui seminar tentang materi terkait. Hasil memeperlihatkan rata-rata hasil skor ujian sebelum pemberian edukasi (89%) dan sesudah pemberian edukasi (97%). Dari hasil dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari pengetahuan masyarakat terkait hipertensi dan masalah kesehatan gigi dan mulut beserta faktor risikonya, sebelum dan setelah dilakukan intervensi berupa pemberian edukasi kesehatan melalui seminar online (p < 0,05).   ABSTRACT Health problems are often consciously or unconsciously experienced by the public. Health problems can occur because of an unfavorable lifestyle. Lack of physical activity, smoking, and consumption of excessive sugar can cause diseases, such as hypertension. The treatment for hypertension can give an effect on the oral cavity. The purpose of this study is to see the knowledge regarding hypertension, oral health problems, and their risk factors of the people who live in the same areas as the researchers before and after providing health education about the issue on webinar.  The results of the study are seen from the average score of the tests that were taken before giving health education (89%) and after giving health education (97%) on the study group. From the results of the study, it can be concluded that there are significant differences in the knowledge of the public regarding hypertension and oral health problems and their risk factors before and after the intervention of providing health education on the online seminar (p < 0.05).
PENYULUHAN PADA PETUGAS KUSTA TENTANG PENTINGNYA FAKTOR PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA INFEKSI KUSTA DI DAERAH ENDEMIS KUSTA Flora Ramona Sigit Prakoeswa; Erlita Puspitasari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 1. No. 2, September 2021
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.926 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v1i2.353

Abstract

ABSTRAK Prevalensi kusta tahun 2018 sebesar 1,5/10.000 di Kabupaten Tuban. Program eliminasi kusta dengan menggunakan metode Multi Drug Treatment (MDT) dari WHO telah dilaksanakan, namun masih ditemukan kasus baru infeksi kusta. Hal tersebut dipengaruhi oleh aspek antropologis dan sosial, yang berpengaruh pada sistem makro (kebijakan pemerintah), meso (lingkungan sekitar), maupun mikro (hospes dan sistem imunitas), salah satunya adalah kualitas pelayanan kesehatan oleh para petugas kusta. Dilaksanakan penyuluhan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban yang merupakan salah satu daerah kantong endemis kusta di Jawa Timur. Upaya ini merupakan salah satu strategi pengendalian penyakit kusta dan upaya pencegahan guna memutus rantai penularan kusta dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah endemis kusta. Penyuluhan ini diikuti oleh 15 peserta merupakan perwakilan tiap puskesmas di wilayah Kabupaten Tuban.  Penyuluhan dilakukan dengan cara konseling, diskusi, dan tanya-jawab tentang pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya infeksi kusta di daerah endemis kusta.Untuk mengukur pemahaman sebelum dan setelah penyuluhan dilakukan “one group pre and post test design”. Data yang didapatkan dianalisis dengan uji Paired sample t test atau Wilcoxon menggunakan SPSS. Hasil analisis didapatkan rerata nilai pre test=68,67dan post test  = 93,33. Hasil uji Wilcoxon didapatkan seluruh peserta mengalami peningkatan pemahaman (nilai p 0,001). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat peningkatan pemahaman petugas pelayanan kesehatan setelah dilakukan penyuluhan tentang peningkatan pelayanan kesehatan ABSTRACT                     The prevalence of leprosy in 2018 was 1.5/10,000 in Tuban. The leprosy elimination program using the Multi Drug Treatment (MDT) method from WHO has been implemented, but new cases of leprosy infection are still found. This is influenced by anthropological and social aspects, which affect the macro-system (government policy), meso (surrounding environment), and micro (hospital and immune system), one of which is the quality of health services by leprosy officers. Counseling was carried out at the Tuban Health Office, which is one of the leprosy endemic in East Java. This effort is one of the leprosy control strategies and preventive efforts to break the chain of leprosy transmission by improvingteh quality of health services in leprosy endemic areas. Counseling was attended by 15 participants who were representatives of each public health center in the Tuban. Counseling was done with education, discussion, and question-answer. To measure understanding, it is used “one group pre and post test design”. The data obtained was analyzed by Paired T Test or Wilcoxon using SPSS. The average pretest value=68,67 and posttest=93,33. Wilcoxon test result showed that all participants experienced an increase in understanding (p value of 0,001). It is conclude that there is an increase understanding after improving health services counseling.
PENYULUHAN PENTINGNYA PENINGKATAN STATUS IMUNOLOGI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PENYAKIT KUSTA DI DAERAH ENDEMIS KUSTA Flora Ramona Sigit Prakoeswa; Erlita Puspitasari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 1. No. 2, September 2021
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.271 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v1i2.354

Abstract

ABSTRAK Jumlah kasus kusta di Indonesia sebanyak 16.825. Vaksinasi BCG memiliki efek proteksi terhadap individu sehat.efek proteksi vaksin BCG umumnya melindungi terhadap jenis kusta MB. Vaksinasi tersebut diketahui mampu memberikan proteksi lebih pada individu yang tinggal bersama dengan pasien kusta. Rendahnya vaksinasi BCG menyebabkan masih banyak orang yang tinggal dengan pasien kusta memiliki risiko yang tinggi untuk tertular. Diperlukan peningkatan status imunitas hospes, salah satunya adalah dengan meningkatkan cakupan vaksinasi BCG pada anak-anak, terutama yang tinggal di daerah endemis kusta. Penyuluhan ini diikuti oleh 10 peserta merupakan ibu dan anak penderita kusta dan keluarga sehat.  Penyuluh dilakukan dengan konseling, diskusi, dan tanya-jawab.Untuk mengukur pemahaman sebelum dan setelah penyuluhan dilakukan “one group pre and post test design”.Data yang didapatkan dianalisis dengan uji Paired sample t test atau Wilcoxon menggunakan SPSS. Hasil analisis didapatkan rerata nilai pre test=46 dan post test=72. Hasil uji Wilcoxon didapatkan seluruh peserta mengalam ipeningkatan pemahaman (nilai p 0,004). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat peningkatan pemahaman ibu tentang pentingnya vaksin BCG untuk ibu dan anak sebagai upaya pencegahan penyakit kusta. ABSTRACT                     The number of leprosy in Indonesia is 16,825 cases. BCG vaccination has a protective effect on healthy individuals. The protective effect of BCG vaccine generally protects against MB leprosy. The vaccination is known to provide more protection for individuals living with leprosy. The low level of BCG vaccination causes many people who live with leprosy to have a high risk of contracting it. It is necessary to increase the immune status of the host, one of which is to increase the coverage of BCG vaccination in children, especially those living in leprosy endemic areas. Counseling was attended by 10 participants,who were mothers and children with leprosy and healthy families.Counseling was done with education, discussion, and question-answer. To measure understanding it is used “one group pre and post test design”. The data obtained was analyzed by Paired T Test or Wilcoxon using SPSS. The average pretest=46 and posttest = 72. Wilcoxon test showed that all participants experienced an increase in understanding (p value 0.004). It is conclude that there is an increase in mother’s understanding of the importance of the BCG vccine for mothers and children as an effort to prevent leprosy
PEMERIKSAAN KESEHATAN, DETEKSI ANEMIA, DAN PENANGANANNYA PADA PESERTA POSYANDU LANSIA DI KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR Devi Usdiana Rosyidah; Zahra Hafizha Fitria Anam; Iqbal Maulana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 1. No. 2, September 2021
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.564 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v1i2.363

Abstract

ABSTRAK Data angka kejadian anemia pada lansia masih menjadi fenomena gunung es. Keadaan sosial ekonomi masyarakat gondangrejo sebagian besar menengah kebawah. Pemeriksaan kesehatan lansia di posyandu dikerjakan oleh tenaga non medis yang kemampuannya terbatas. Hasil survei menunjukkan kejadian anemia lansia ditemukan secara tidak sengaja saat pasien periksa ke dokter untuk keluhan penyakit lain. Keluarga menganggap kesehatan lansia bukan prioritas. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan skrining kejadian anemia lansia dan memberikan solusi penanganan bagi peserta yang menderita anemia. Pemeriksaan kesehatan meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, pengecekan kadar Hb, dan analisis kemungkinan penyebab anemianya. Jumlah responden 80 orang yang terdiri dari 30 orang laki-laki dan 50 orang perempuan, dengan angka kejadian anemia sebanyak 10 orang (12,50 %) berupa anemia ringan akibat penyakit yang telah diderita responden sebelumnya. Keberlanjutan dari temuan ini telah dilakukan edukasi, pemberian leaflet dan tata laksana sesuai kondisi masing-masing. Anemia pada lansia perlu dideteksi dini dengan metode jemput bola (skrining rutin). Metode ini memudahkan dalam pemberian tata laksana seawal mungkin, pencegahan morbiditas, dan mortalitas akibat anemia maupun penyakit primernya. ABSTRACT Data on the incidence of anemia in the elderly was still an iceberg phenomenon. The socio-economic conditions of Gondangrejo’s people are mostly lower-middle class. Health checks for the elderly at posyandu are carried out by non-medical personnel with limited abilities. The survey showed that the incidence of anemia in the elderly was found accidentally when a patient went to a doctor for complaints of other diseases. Families consider the health of the elderly was not a priority. The aims of this community service were screening the incidence of anemia in the elderly and providing solutions for participants who suffered from anemia. The medical examination included anamnesis, physical examination, haemoglobin level check, and the possible causes of anemia analysis. Total respondents were 80 consisting of 30 men and 50 women. The incidence of anemia was 10 people (12.30%) with mild anemia because of their primary disease. The continuation of this case has been carried out by education, leaflet distribution, and management according to personal condition. Anemia in the elderly needs to be detected early with the ball pick method (routine screening). This action facilitated as soon treatment, prevention of morbidity or mortality due to anemia and primary diseases.  
PENYULUHAN TENTANG KUALITAS TIDUR PADA MASA PANDEMI COVID-19 Sulistyani Sulistyani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 1. No. 2, September 2021
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.784 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v1i2.367

Abstract

ABSTRAK Pandemi COVID-19 menimbulkan berbagai masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, salah satunya adalah trauma psikis yang dapat mempengaruhi kualitas tidur. Kualitas tidur sulit untuk didefinisikan namun dapat diidentifikasi dengan istrumen penilaian PSQI Pittsburgh Sleep Quality Index). Kualitas tidur yang baik mempunyai peran penting dalam meningkatkan fungsi kognitif terutama retensi memori. Kualitas tidur malam yang buruk menyebabkan kantuk di siang hari dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan kognitif pada pelajar atau mahasiswa siswa dan mempengaruhi nilai akademik. Tujuan penyuluhan ini adalah untuk meingkatkan pengetahuan tentang kualitas tidur yang baik. Hasil penyuluhan terdapat 60% gangguan tidur pada peserta penyuluhan dan terdapat peningkatan pengetahuan tentang kualitas tidur. Simpulan yang dapat diambil adalah penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan tentang kualitas tidur yang baik.   ABSTRACT The COVID-19 pandemic causes psychological trauma. It has an impact on sleep quality. PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index assessment instrument) is the instrument to identify sleep quality disorders. Good quality sleep can improve cognitive function, particularly memory retention. A poor night's sleep quality causes daytime sleepiness and affects physical, cognitive health, and academic grades. The purpose of the counseling is to increase knowledge about good sleep quality. There were 60% sleep disorders in counseling participants and an increase in knowledge about sleep quality. The conclusion is counseling can increase knowledge about good sleep quality.