cover
Contact Name
Edy Jamal Tuheteru
Contact Email
ejtuheteru@trisakti.ac.id
Phone
+6285695514944
Journal Mail Official
imej@trisakti.ac.id
Editorial Address
Kyai Tapa Street No.1, Grogol, West Jakarta
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian Mining and Energy Journal
Published by Universitas Trisakti
ISSN : 26572451     EISSN : 27236064     DOI : https://doi.org/10.25105/imej.v5i1.13776
IMEJ emphasizes the development of mining technical science and energy conservation technology. Mining technical science includes mining exploration, resource modeling, mine optimization, production optimization, mining economics, resource and reserve conservation, mine support, and post-mining. Energy conservation technology includes the development of renewable energy technology, fossil fuel energy technology, economic valuation of energy projects, life cycle cost, and value-added energy.
Articles 82 Documents
Pengaruh Batu Lempung sebagai Weak Layer terhadap Faktor Keamanan Berdasarkan Simulasi Kestabilan Lereng Menggunakan Metode Elemen Hingga 3 Dimensi Masagus Ahmad Azizi; Irfan Marwanza; Bani Nugroho; Yansen Barus
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.785 KB)

Abstract

ABSTRAK - Penelitian lanjutan kestabilan lereng perbukitan batugamping Kaliwadas dilakukan untuk melihat pengaruh keberadaan batu lempung sebagai bidang gelincir dari kejadian longsor di lokasi tersebut. Analisis kestabilan lereng menggunakan metode elemen hingga (finite element method) 3 dimensi dengan menggunakan parameter masukan sifat fisik dan mekanik batuan, tinggi muka air tanah, serta koefisien getaran gempa. Hasil penelitian menunjukkan nilai faktor keamanan (FK) sebesar 1,95 yang belum sesuai dengan kondisi aktual lereng. Namun pada model sudah menunjukkan lokasi longsor pada area yang sama dengan aktual. Analisis balik dilakukan untuk mengurangi nilai kohesi dan sudut gesek dalam batu lempung sehingga lereng model memiliki FK di bawah 1,4.Kata kunci: Lereng alami, metode elemen hingga 3D, faktor keamanan, lapisan batu lempung ABSTRACT - Further research on the limestone slope stability of the Kaliwadas hillsides was carried out to observe the effect of the presence of clay rocks as a sliding surface of landslides in that location. Slope stability analysis uses the 3-dimensional finite element method using input parameters of physical and mechanical properties of rocks, groundwater level, and earthquake vibration coefficient. The results showed that the safety factor (FK) value was 1,95 which was not in accordance with the actual slope conditions. However, the model shows the landslide location in the same area as the actual one. Back analysis was carried out to reduce the cohesion value and friction angle in clay rock so that the model slope has a FK below 1,4.Keywords: Natural slope, three dimensional finite element method, safety factor, weak layer 
Pengaruh Konsentrasi Polimer dan Waktu Kontak Polimer dengan Batubara terhadap Kadar Air Total Batubara Suliestyah Suliestyah; Pantjanita Novi Hartami; Edy Jamal Tuheteru
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.864 KB)

Abstract

ABSTRAK - PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (PTCTSP) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara di Jambi, memiliki cadangan batubara yang kualitasnya rendah dengan kadar air yang tinggi dan nilai kalori yang rendah. Telah dilakukan penelitian dengan menambahkan polimer pada permukaan batubara yang diambil dari PT CTSP, untuk menurunkan kadar air total batubara. Penambahan polimer dilakukan dengan variasi konsentrasi polimer (10, 20, dan 30%), variasi ukuran batubara (-7 +5 cm, dan +7 cm), dan variasi waktu kontak antara polimer dengan batubara (2, 24, 48, dan 72 jam) yang dilakukan dengan metode pelapisan secara batch. Perlakuan polimer pada batubara dilakukan di Laboratorium Puslitbang tekMIRA Bandung. Pada batubara berukuran -7 +5 cm, konsentrasi polimer yang paling efektif menurunkan kadar air total batubara adalah 10% dengan penurunan kadar air total sebesar 1,4%. Sedangkan pada batubara berukuran +7 cm, konsentrasi polimer yang paling efektif adalah 30% dengan penurunan kadar air total sebesar 2,32%. Setelah didapat konsentrasi polimer yang paling efektif untuk menurunkan kadar air total, penelitian dilanjutkan dengan menambahkan waktu kontak antara polimer dengan batubara dengan variasi waktu 24, 48 dan 72 jam. Pada batubara berukuran -7 +5 cm maupun +7 cm, penurunan kadar air total terbesar terjadi pada waktu kontak 72 jam yaitu berturut-turut penurunannya sebesar 35% untuk batubara berukuran -7 +5 cm dan 28% untuk batubara berukuran +7 cm.  Kata kunci: batubara, kadar air total, nilai kalori, polimer, waktu kontak ABSTRACT -  PT CTSP as one of companies specialized in coal mining in Jambi, have low quality coal reserves with high moisture percentage and low calorific value. A research was conducted to improve coal quality with various polymer concentration addition (10%, 20%, dan 30%), variation of coal size (-7 +5 cm and +7 cm) and variation of contact time (2, 24, 48, and 72 hours) which have been done with “batch” coating.  At -7 +5 cm coal size, polymer concentration that most improve coal quality is the 10% with 1,4% total moisture reduction and 15,8% increasing calorific value compared to raw material. While at +7 cm coal size, polymer concentration that most improve coal quality is the 30% with 2,32% total moisture reduction and 3% increasing calorific value compared to raw material. After that, this research followed by additional contact time (24 hours, 48 hours, and 72 hours). At -7 +5 cm and + 7 cm coal size in additional contact time, highest total moisture reduction occurred in 72 hours contact time, consecutively 35% and 28% compared to raw material. Meanwhile for calorific value, the highest increase of calorific value also occurred in 72 hours contact time, consecutively 18,94% and 19% for 7 +5 cm and+7 cm coal size. Keywords: coal, total moisture, calorific value, polymer, contact time
Hubungan Variasi Data terhadap Nilai Galat Estimasi Kriging berdasarkan Nilai CoV Irfan Marwanza; Chairul Nas; Dewi Kumala Salim
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.317 KB)

Abstract

ABSTRAK - Variasi data atau komplesitas data akan sangat mempengaruhi besaran  nilai error (galat). Semakin besar nilai error maka data makin bervariasi.  Keakuratan Hasil estimasi kriging didasarkan pada besar nilai galat dan keberpihakan data (bias). Secara umum mo;ai error tercermin dari besarnya nilai coefficient of variation (CoV), dimana coefficient of variation (CoV) berbanding lurus terhadap besar nilai galat estimasi, Ini terlihat dari hasil cross validation, dimana semakin besar nilai CoV maka data akan lebih bervariasi dan memiliki kompleksitas yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisa kuantitatif dengan sumber data sekunder berupa data kohesi (c) dan sudut gesek dalam (ϕ). Hasil penelitian ini didapat nilai  CoV data kohesi (c) dan sudut gesek dalam (ϕ) tidak selalu berbanding lurus dengan nilai galatnya dikarenakan dalam geostatistik tidak hanya mempertimbangkan perilaku data berdasarkan variasi secara statistik, tetapi juga mempertimbangkan spasial data. Pengaruh kompleksitas dan variasi data harus juga di lihat dari hasil analisis geostatistik berupa variogram  yaitu dari nilai range, sill dan nugget effect.   Kata kunci: variasi data, kompleksitas data, coefficient of variation, galat, kriging ABSTRACT - Data variations or data complexity will greatly affect the amount of error. The greater the error value, the more varied the data. Accuracy The kriging estimation results are based on large error values and bias. In general, the error is reflected in the amount of the coefficient of variation (CoV), where the coefficient of variation (CoV) is directly proportional to the estimated error value. This is seen from the results of cross validation, where the greater the value of CoV the more variable has a high complexity, and vice versa. The research method used is a quantitative analysis research method with secondary data sources in the form of cohesion data (c) and inner friction angles (ϕ).The results of this study obtained the CoV value of cohesion data (c) and the inner friction angle (ϕ) not always proportional to the error value because in geostatistics not only consider the behavior of data based on statistical variations, but also consider spatial data. The influence of the complexity and variety of data must also be seen from the results of the geostatistical analysis in the form of variograms, namely from the range, sill and nugget effect values. Keywords: data variance, data complexity, coefficient of variation, error, kriging
Aplikasi Metode Geolistrik untuk Mencari Tinggi Muka Air Tanah serta Pengaruhnya terhadap Kestabilan Lereng Reza Aryanto; Dhanty Indriastuty
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.247 KB)

Abstract

ABSTRAK - Bencana longsor yang terjadi di Bukit Kaliwadas, Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah, mengakibatkan rusaknya jalan, terputusnya jembatan yang menghubungkan daerah di bawah dan di atas bukit serta mengganggu sistem irigasi sawah warga setempat. Air hujan yang mengalir pada bukit tersebut akan meresap ke dalam tanah dan akan menjadi air tanah. Keberadaan air tanah akan menyebabkan pori-pori tanah terisi oleh air sehingga tanah tidak mampu menahan beban pada lapisan tanah tersebut. Keberadaan air tanah dipengaruhi oleh hujan. Curah hujan yang tinggi akan meningkatkan tinggi muka air tanah dan menurunkan nilai faktor keamanan lereng. Hal ini yang dikhawatirkan akan menimbulkan longsor susulan. Pengaruh keberadaan air tanah terhadap kestabilan lereng harus diteliti lebih lanjut agar diperoleh nilai faktor keamanan pada lokasi penelitian. Keberadaan air tanah dapat diperoleh dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas. Metode geolistrik resistivitas memanfaatkan sifat kelistrikan material dibawah permukaan bumi. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan konfigurasi Schlumberger. Metode pengambilan data menggunakan metode 1D (Vertical Electrical Sounding) dengan 4 titik pengukuran. Panjang tiap bentangan elektroda arus berkisar antara 50-89 meter. Keberadaan aquifer akan diperoleh dari pengukuran geolistrik. Aquifer bebas akan menunjukkan tinggi muka air tanah. Semakin tinggi keberadaan muka air tanah, semakin besar pula pengaruhnya terhadap faktor keamanan lereng. Perhitungan faktor keamanan lereng menggunakan metode Janbu yang disederhanakan dan perhitungan diakukan menggunakan Software Slide 6.0. Hasil yang diperoleh dari perhitungan Software Slide berupa nilai faktor keamanan. Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai faktor keamanan deterministik sebesar 1,942 dan nilai faktor keamanan probabilistik yang dihasilkan sebesar 1,926 yang semua nilainya diatas 1. Pada kondisi ini keberadaan air tanah belum menyebabkan longsor.Kata kunci: tinggi muka air tanah, kestabilan lereng, faktor keamanan, geolistrik ABSTRACT - The landslide that occurred at Bukit Kaliwadas, Kedungwaru, Karangsambung, Kebumen, Central Java, resulted in damage to the road, interruption of the bridge connecting the area below and above the hill also disturbing the local community's irrigation system. Rainwater that flows on the hill will eventually seep into the ground and will become groundwater. The presence of ground water will cause the soil pores to be filled with water so that the soil is unable to withstand the load on the soil layer. The existence of ground water affected by rain. High rainfall will increase the ground water level and reduce the value of slope safety factors. This is feared to cause aftershocks. The influence of the presence of groundwater on slope stability must be further investigated so that the value of the safety factor in the research location can be obtained. The presence of groundwater can be obtained using the resistivity geoelectric method. The resistivity geoelectric method utilizes the electrical properties of materials under the earth's surface. Measurements are made using a Schlumberger configuration. Data collection method uses 1D (Vertical Electrical Sounding) method with 4 measurement points. The length of each stretch of the electrode current ranges between 50-89 meters. The existence of aquifers will be obtained from geoelectric measurements. Free aquifer will show ground water level. The higher the presence of the ground water level, the greater the effect on slope safety factors. Calculation of slope safety factor using Janbu method which is simplified and calculation is done using Slide 6.0 software. The results obtained from the Slide software calculation are the value of the security factor. The results obtained show the value of the deterministic safety factor 1.942 and probabilistic safety factor 1,96 that all value above 1. In this condition the presence of ground water has not caused landslides. Keywords: ground water level, slope stability, safety factor, geoelectricity 
Kebutuhan Alat Gali Muat dan Alat Angkut untuk Mencapai Target Produksi pada Tambang Grasberg, PT Freeport Indonesia Hermanto Saliman; Reza Aryanto; Liza Fernanda Letlora
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.462 KB)

Abstract

ABSTRAK - Dalam suatu kegiatan penambangan, peralatan mekanis mutlak dibutuhkan guna menunjang kegiatan penambangan itu sendiri. Ketersediaan alat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi alat gali muat dan alat angkut. Penelitian ini melakukan perhitungan terhadap jumlah alat gali muat dan alat angkut dalam mencapai target produksi dengan memperhatikan ketersediaan alat dari tiap alat mekanis. Efisiensi kerja dari Electric Shovel P&H 2800 adalah 69% dan Hydraulic Shovel O&K RH 200 adalah 62%. Efisiensi kerja juga mempengaruhi produktivitas dari alat mekanis, dimana semakin besar efisiensi kerja maka semakin besar produktivitasnya. Produktivitas Electric Shovel P&H 2800 adalah 3.339 ton/jam, produktivitas Hydraulic Shovel O&K RH 200 adalah 3.103 ton/jam dan produktivitas Haul Truck Cat 793 adalah 125,3 ton/jam. Target produksi dari tambang terbuka Grasberg adalah 160.000 ton per hari. Dalam mencapai target produksi dibutuhkan 2 Electric Shovel P&H 2800, 2 Hydraulic Shovel O&K RH 200 dan 116 Haul Truck Cat 793 dengan produksi 221.363 ton per hari, dimana sudah mencapai target produksi yang ditetapkan oleh perusahaan.Kata kunci: waktu edar, produktivitas, efisiensi kerja, shovel, ketersediaan alat ABSTRACT - In mining activity, mechanical equipment is absolutely needed to support mining activities. Availability of mechanical equipment is one of the factors that affects the production of loading and hauling equipment. This study calculates the number of loading and hauling equipment in achieving production targets by considering the availability of equipment from each mechanical equipment. The job efficiency of Electric Shovel P&H 2800 is 69% and Hydraulic Shovel O&K RH 200 is 62%. Job efficiency also affects the productivity of mechanical equipment, where the greater the job efficiency, the greater the productivity. Productivity of Electric Shovel P&H 2800 is 3.339 tons/hour, productivity of Hydraulic Shovel O&K RH 200 is 3.103 ton /hour and productivity of Haul Truck Cat 793 is 125,3 tons/hour. The production target of the Grasberg open pit is 160,000 tons per day. In achieving the production target, need 2 Electric Shovels P&H 2800, 2 Hydraulic Shovels O&K RH 200 and 116 Haul Trucks Cat 793 with production of 221,363 tons per day, which has reached the production target set by the company.Keywords: cycle time, productivity, job efficiency, shovel, availability
Penggunaan Controlled Potential Sulphidisation (CPS) dalam Flotasi Bijih Tembaga di PT Amman Mineral Nusa Tenggara Christin Palit; Pantjanita Novi Hartami; Fitria Saifullah
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.864 KB)

Abstract

Abstrak - Flotasi merupakan metode yang digunakan dalam proses pemisahan mineral tembaga yang dilakukan di PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Umpan yang digunakan pada flotasi ini berasal dari Cyclone Overflow (COF) dan Cleaner Scavenger Tail (CST). Material CST ini diduga masih memiliki kandungan tembaga (Cu) yang cukup tinggi yang memungkinkan untuk diolah kembali namun diiringi juga dengan tingginya kandungan acid soluble copper (ASCu). Adanya AsCu ini menandakan CST berada pada kondisi teroksidasi dengan kandungan pirit yang tinggi. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan bijih yang sudah teroksidasi tersebut maka dilakukan flotasi dengan metode Controlled Potential Sulphidisation yaitu melakukan penambahan reagent sulfidasi, NaHS pada umpan flotasi yang akan masuk ke sel rougher-scavenger. Variabel yang diuji pada penelitian ini ada dua. Variasi pertama yaitu dengan penambahan CST dan tanpa penambahan CST, sedangkan variasi kedua dengan penambahan NaHS yang diadjust energi sulfidasinya sebesar -500mV. Dari kedua variasi tersebut akan dilihat bagiamana pengaruh kedua variasi tersebut terhadap kadar dan recovery Cu, Au dan AsCu hasil pemisahan dengan flotasi.Kata kunci: cleaner scavenger tail, controlled potential sulphidisation, flotasi tembaga, reagen sulfidasi Abstract - Flotation is a separation method that used by PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) for separating of copper. Feed that used in this flotation is from Cyclone Overflow (COF) and Cleaner Scavenger Tail (CST). This CST materials are estimated to still have a high copper content (Cu) which allows it to be reprocessed but is accompanied by a high content of acid soluble copper (ASCu). This AsCu indicates that CST is in an oxidized state with a high pyrite content. Therefore, to overcome the oxidized ore problem was carried out by using Flotation with the Controlled Potential Sulphidisation method, which is to add sulfidation reagent, NaHS to the flotation feed which will enter the rougher-scavenger cell. There are two variables tested in this study. The first variation is the addition of CST and without the addition of CST, while the second variation with the addition of NaHS is adjusted to the sulfidation energy of -500mV. From these two variations, it will be seen how the effects of these two variations on the grade and recovery of Cu, Au and AsCu result from separation with flotation.Keywords: cleaner scavenger tail, controlled potential sulphidisation, copper flotation, sulphidisation reagent
Perbandingan Kadar Cao Hasil Eksplorasi dengan Kadar Cao Aktual di PT Semen Indonesia, Tuban Mixsindo Korra Herdyanti; Reza Aryanto; Calvin Suciandistya
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.839 KB)

Abstract

ABSTRAK - PT Semen Indonesia Pabrik Tuban merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi semen dengan kapasitas produksi lebih dari 15 juta ton per tahun. Bahan baku utama pembuat semen sebanyak 80% ialah batugamping dan 20% bahan tambahan lain. Dengan kadar batugamping yang berbeda-beda pada tiap front penambangan batugamping, kualitas batugamping dibagi menjadi tiga yaitu high grade, medium grade dan low grade. Dengan batasan high grade (CaO 54%-62,41%), medium grade (CaO 52%-53,99%) dan low grade (CaO 0%-51,99%). Untuk mengetahui kadar CaO, perusahaan telah melakukan pemboran eksplorasi dan pengujian laboratorium hasil coring, sedangkan untuk produksi harian perusahaan melakukan sampling harian dengan mengambil sampel dari hasil cutting pemboran yang dibawa ke laboratorium quality control untuk diuji. Dengan kadar yang berbeda-beda dan kebutuhan plant menetapkan kadar CaO ≥ 50%, sangat perlu diperhatikan penentuan kadar rata-rata batugamping untuk proses mixing batugamping pada proses produksi semen.Kata kunci: kadar, quality control, mixing ABSTRACT - PT Semen Indonesia Tuban Factory is one of the companies that produce cement with a production capacity of more than 15 million tons/year. The main raw material for cement production are 80% limestone and 20% other additives. The limestone has different qualities from each front the quarry limestone. The limestone qualities are divided into 3 qualities, namely high grade, medium grade and low grade. The high grade constraint (CaO 54%-62,41%), medium grade (CaO 52% -53,99%) and low grade (CaO 0%-51,99%). The company has conducted the exploration drilling and sample testing in laboratory and for daily production it conducts daily sampling activities through samples from cutting drilling which carried to the quality control laboratory for CaO grade test. The different grades and based on plant needs to set CaO grade ≥ 50% so that it is very important to consider in determining the average level of limestone for the mixing process in cement production process.Keywords: grade, quality control, mixing
Analisis Kesesuaian Kualitas Batubara Tambang X dengan Spesifikasi Konsumen Andi Amelia Triyananda
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 1 No. 1 (2018): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.737 KB)

Abstract

Penentuan kualitas batubara dilakukan dengan dua cara pengujian, yaitu analisis proksimat dan ultimat. Analisis proksimat terdiri dari pengujian: inherent moisture, ash content, volatile matter, dan fixed carbon. Analisa ultimat terdiri dari pengujian kadar: karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur. Analisis penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai proksimat, serta kadar sulfur, nilai kalori, dan HGI. Batubara PT X akan dijual kepada konsumen yang meminta spesifikasi berbeda-beda. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengambilan nilai rata-rata pada kualitas batubara tersebut. Uji baik sesuai (fitting test) dilakukan terhadap hasil pengujian untuk menentukan jenis distribusi data. Distribusi yang dipakai dalam fitting test, yaitu normal, log normal dan gama. Hasil fitting test digunakan untuk menentukan kesesuaian spesifikasi batubara PT X dengan spesifikasi kualitas yang dibutuhkan konsumen. Hasil penelitian disajikan dalam grafik distribusi parameter kualitas batubara. Didapatkan nilai inherent moisture 25,47%, volatile matter 36,74%, fixed carbon 33,36%, ash 4,56%, total sulfur 0,27%, calorivic value (ADB) 5.223,45 Kcal/kg dan HGI 59,1. Kecocokan hasil fitting test kualitas batubara dengan spesifikasi konsumen yaitu A200AC.
Analisis Rancangan Peledakan untuk Memenuhi Ukuran Fragmentasi di Pit BRE, PT Kalimantan Prima Persada, Jobsite Rantau, Kalimantan Selatan Asri Triananda
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 1 No. 1 (2018): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.525 KB)

Abstract

Pada kegiatan pemboran dan peledakan overburden, pada beberapa lokasi masih dilakukan ripping dengan menggunakan bulldozer. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji coba powder factor (PF) peledakan di beberapa lokasi Pit BRE, agar dapat menghasilkan fragmentasi yang baik. PF aktual adalah 0,08 – 0,18 kg/BCM. Menurut pengamatan di lapangan, fragmentasi yang dihasilkan masih di atas 10%. Masih harus dilakukan ripping pada material hasil peledakan tersebut. Dari empat kali uji coba yang dilakukan, diperoleh nilai PF yang optimal sebesar 0,12 , nilai tersebut digunakan pada lokasi di sebelah selatan Pit BRE. Geometri peledakan dengan kedalaman rata-rata 6,75 m; stemming 3,5 m; subdrilling 0,5 m; dan kolom isian 3,25 m. Hasil fragmentasi yang diperoleh dari perhitungan perkiraan Kuz-ram berdasarkan geometri dan PF tersebut adalah sebesar 7%. Perolehan fragmentasi dihitung berdasarkan perhitungan digging rate sebesar 820,89 BCM/jam dan produktivitas sebesar 513,05 BCM/jam. Terdapat faktor teknis yang menyebabkan buruknya hasil fragmentasi, seperti pengisian stemming yang kurang padat, bahan peledak yang kurang cocok digunakan pada lokasi basah, dan persiapan lokasi peledakan yang tidak dirapikan oleh bulldozer.
Kajian Produktivitas Alat Muat dan Alat Angkut pada Pengupasan Overburden di Pit S5 Selatan Ferdian Saputra
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 1 No. 1 (2018): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.942 KB)

Abstract

Aktivitas penggalian dan pengangkutan overburden dilakukan menggunakan 2 unit alat mekanis Excavator Hitachi EX-1200 yang melayani 8 unit Dump Truck Caterpillar 775F. Target produksi overburden pada Pit S5 Selatan sebesar 338.313 BCM/Bulan. Produktivitas alat angkut dipengaruhi oleh cycle time yang terdiri atas waktu tetap, waktu tempuh bermuatan dan waktu tempuh kosong. Waktu tempuh dipengaruhi oleh kondisi jalan, dalam hal ini jarak dan grade jalan yang berpengaruh terhadap kecepatan alat angkut. Berdasarkan hal tersebut, maka direncanakan perubahan jalan angkut. Perubahan terjadi pada jalan angkut pada saat dump truck bermuatan dan kosong. Perubahan jalan angkut saat dump truck bermuatan dari Segmen 1-13 menjadi Segmen 1-7 dan 17-14. Perubahan jalan angkut saat dump truk kosong dari Segmen 14-17 dan 7-1 menjadi Segmen 13-1. Perubahan pada jalan angkut saat dump truck bermuatan menurunkan waktu tempuh sebesar 29,46 detik dan pada jalan angkut saat dump truck kosong terjadi pertambahan waktu tempuh sebesar 18,89 detik. Total perubahan cycle time setelah perubahan jalan adalah 10,57 detik lebih cepat. Dari perubahan jalan tersebut, produktivitas alat angkut yang pada awalnya 182,5 LCM/jam menjadi 186,04 LCM/jam. Dengan kata lain, terjadi peningkatan produktivitas alat angkut sebesar 2,7 LCM/jam. Jumlah kebutuhan alat angkut pada saat sebelum dan sesudah perubahan jalan tidak mengalami perubahan, yaitu sebanyak 4 unit.