cover
Contact Name
Praditya Firmansyah
Contact Email
p3gipasuruanok@gmail.com
Phone
+6285231484696
Journal Mail Official
p3gipasuruanok@gmail.com
Editorial Address
Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia Jl.Pahlawan Nomor 25 Pasuruan 67126, Indonesia
Location
Kab. pasuruan,
Jawa timur
INDONESIA
Indonesian Sugar Research Journal
ISSN : 27752100     EISSN : 27985415     DOI : https://doi.org/10.54256/isrj.v1i1.2
Indonesian Sugar Research Journal contains original articles of research results, findings, and ideas from various fields of science, especially fields related to sugar plantations and its processes, from researchers, lecturers, students, and related parties. The scope of the Indonesian Sugar Research Journal are: agronomics, agribusiness, plantation management of sugar and sweetener-producing crops, processing of sugar products and materials, post-harvest technology and basic research related to sugar and sweeteners.
Articles 25 Documents
Pengaruh Biostimulan, Asam Humat, Mikoriza dan Kombinasi Dosis Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Tebu (Saccharum offcinarum L.) dan Produksi Gula pada Tanah Eutropepts Pasuruan Arinta Rury Puspitasari; Aris Lukito
Indonesian Sugar Research Journal Vol 1, No 1 (2021): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.474 KB) | DOI: 10.54256/isrj.v1i1.15

Abstract

Dalam mencapai swasembada gula, perlu diupayakan peningkatan produktivitas tebu. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah penggunaan biostimulan, mikoriza serta asam humat. Pemberian biostimulan, asam humat dan mikoriza diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Tujuan dari percobaan adalah mendapatkan perlakuan terbaik dari penggunaan biostimulan, mikoriza, asam humat dengan mengkombinasikan beberapa dosis pemupukan. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan, mulai bulan Oktober 2018 sampai dengan Oktober 2019. Perlakuan merupakan kombinasi biostimulan, mikoriza, asam humat dan dosis perlakuan dengan jumlah perlakuan sebanyak 8, serta 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan secara umum, pertumbuhan tanaman dan produksi tebu maupun gula tidak dipengaruhi oleh perlakuan. Namun, terdapat kecenderungan dengan perlakuan asam humat dan dosis pupuk 75%; perlakuan biostimulan sebanyak 3 kali dengan dosis pupuk 100% baik disemprot maupun direndam memberikan hasil yang lebih baik dengan produktivitas tebu 108,94 - 112,67 ton/ha serta hablur gula 13,93 - 14,13 ton/ha. Bila dibandingkan dengan perlakuan standar (hanya penggunaan pupuk anorganik dosis 100%), terdapat peningkatan hablur gula sebesar 4,60-6,17% dengan perlakuan asam humat dan biostimulan. Sementara, pemberian mikoriza belum memberikan hasil optimum yang diduga karena kondisi lahan yang cukup air.
Pengaruh Konsentrasi Natrium Hidroksida pada Isolasi Selulosa dari Ampas Tebu Simping Yuliatun; Eileen Maretha Santoso
Indonesian Sugar Research Journal Vol 2, No 1 (2022): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.325 KB) | DOI: 10.54256/isrj.v2i1.66

Abstract

Lignoselulosa ampas tebu berpotensi besar untuk dimanfaatkan selulosanya untuk pengembangan produk baru yang lebih bernilai ekonomi. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh konsentrasi NaOH pada isolasi selulosa ampas tebu dan karakteristik fisika-kimianya. Penelitian dilakukan pada variasi konsentrasi larutan NaOH 2%, 6% dan 10% dalam isolasi selulosa dari ampas tebu. Semua perlakuan dilakukan dengan 3 kali ulangan. Kenampakan fisik, rendemen,  viskositas dan gugus fungsional selulosa hasil isolasi dilakukan analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar NaOH 2% menghasilkan rendemen dan viskositas paling tinggi berturut-turut sebesar 40,7%  dan 28 cP. Hasil karakterisasi dengan menggunakan spektroskopi near infrared (NIR) menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi NaOH 2% diperoleh pola spektra absorbansi yang paling identik dengan selulosa teknis sebagai pembanding.
Effect of White Champa Leaf Extract (Plumeria acuminata) on White Fly Eclosion (Aleurolobus barodensis Maskell, Hemiptera; Aleyrodidae) Vivin Diana Putri; Etik M Achadian
Indonesian Sugar Research Journal Vol 1, No 2 (2021): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.316 KB) | DOI: 10.54256/isrj.v1i2.27

Abstract

The white fly explosion might be occurred on the flooded fields and lack of nitrogen fertilizer. Some control methods have to be conducted to prevent further losses. The use of biopesticide was known to be easier, cheaper and environmental friendly control methods. Therefore the aim of this experiment was determining the effect of white champa leaf extract (Plumeria acuminata) as a biopesticide on sugarcane white fly eclosion (Aleurolobus barodensis). Experiment was conducted in the laboratory, using a completely randomized design with 6 treatments of P. acuminata leaf extract concentrations, that were 0% (control), 10%, 20%, 30%, 40% and 50%, and was replicated 4 times. The results showed that P. acuminata leaf extract could be used to control sugarcane white fly. The effective leaf extract concentration was 40%. The results also proved that P. acuminata leaf extract killed the white fly pupae instead of delaying their eclosion.
Stabilitas Genetik Potensi Hasil Pada Beberapa Varietas Tebu Cahya Nurcahya; Wiwit Budi Widyasari; Nurika Aini yuniasari; Sylvia Lindawati
Indonesian Sugar Research Journal Vol 1, No 1 (2021): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.514 KB) | DOI: 10.54256/isrj.v1i1.12

Abstract

Salah satu kriteria dalam menentukan varietas tebu unggul adalah memiliki hasil tebu serta stabilitas yang tinggi. Hambatan dalam menentukan varietas unggul tebu adalah besarnya pengaruh interaksi genetik x lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan stabilitas genetik hasil tebu pada beberapa varietas harapan tebu. Penelitian dilakukan di 4 lokasi yaitu Jatiroto, Malang, Pasuruan dan Madura pada masa tanam (MT) 2016/2017 dan MT 2017/2018. Pada penelitian ini digunakan 14 varietas unggul harapan dan 2 varietas unggul bina sebagai kontrol. Rancangan percobaan berupa rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan terdiri dari 6 juring panjang 6 meter. Hasil tebu digunakan untuk menilai stabilitas varietas yang diuji menggunakan metode AMMI (Additive Main Effects and Multiplicative Interaction). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 66,7% keragaman dipengaruhi oleh lingkungan, 16,4% genotipe dan 13,2% interaksi genotipe x lingkungan. Hasil analisis AMMI menunjukkan PC1 sebagai komponen utama interaksi yang nyata dengan kontribusi mencapai 64,5 % dari total keragaman interaksi genotipe x lingkungan. Penilaian stabilitas berdasarkan nilai absolut PC1 dan biplot AMMI1 menunjukkan varietas G8, G1 dan G10 memiliki peringkat stabilitas paling tinggi namun hasil tebu yang rendah. Varietas G4 beradaptasi baik pada lokasi Jatiroto dan Malang. Varietas G6, G7, G11 dan G14 memiliki potensi hasil tebu dan stabilitas tinggi sehingga berpotensi untuk dilepas sebagai varietas unggul baru.
Karakterisasi Fitokimia Enkapsulasi Nira Tebu Powder dengan Menggunakan Varietas BL, PSDK-923, dan PSBM-901 Opal Priya Wening; Simping Yuliatun; Millenia Mustika Artin; Stefanie Bernike Agatha
Indonesian Sugar Research Journal Vol 2, No 1 (2022): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.704 KB) | DOI: 10.54256/isrj.v2i1.72

Abstract

Enkapsulasi merupakan teknik untuk mengubah nira tebu berbentuk cairan menjadi powder menggunakan bahan penyalut (matriks) dengan tetap mempertahankan kandungan fitokimianya yang bermanfaat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fitokimia (komponen flavonoid, fenolik, dan antosianin) dari nira tebu yang telah berhasil dienkapsulasi menjadi bentuk powder. Penelitian menggunkaan 3 (tiga) varietas tebu yaitu BL, PSBM-901, dan PSDK-923 yang digiling (brix 18 – 20 %; tersaring), 5 (lima) formulasi (maltodekstrin, DE), homegenisasi 15.000 rpm, dan dialirkan ke spray drying (suhu inlet 140 – 185 oC; outlet 70 – 90 oC) sehingga didapatkan powder untuk dianalisis kandungan fitokimianya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen flavonoid dan fenolik powder nira tebu tertinggi adalah V4F3 dengan nilai 3.403,83 μg QE/g dan 1.031,51  11,31 mg GAE/g. Sedangkan untuk kandungan antosianinnya adalah V5F3 dengan nilai 1,091  0,22 mg/100g. Gugus fungsional diketahui melalui absorbance NIRS dan hasilnya terkonfirmasi bahwa seluruh formulasi mengandung senyawa komponen flavonoid, fenolik, dan antosianin.
Efikasi Beberapa Isolat Jamur Metarhizium anisopliae Terhadap Hama Uret Lepidiota stigma F. (Coleoptera: Scarabaeidae) di Laboratorium Wiwit Wicaksono Jati; Etik Mar’ati Achadian; Dendi Juliadi; Lilik Koesmihartono Putra
Indonesian Sugar Research Journal Vol 1, No 2 (2021): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.025 KB) | DOI: 10.54256/isrj.v1i2.53

Abstract

Serangan hama uret Lepidiota stigma F. dapat menyebabkan kehilangan hasil tebu mencapai 30%, dan pada serangan berat dapat menyebabkan gagal panen.  Pengendalian hama dengan aplikasi insektisida sintetik secara terus menerus berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap keseimbangan ekosistem antara lain pencemaran lingkungan. Pengendalian secara biologis dengan jamur entomopatogenik merupakan alternatif teknik pengendalian yang dapat dikembangkan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan 5 isolat jamur Metarhizium anisopliae yang diperoleh dari beberapa instansi untuk pengembangan agen hayati hama uret di wilayah Purworejo.  Penelitian uji efikasi dilakukan dalam 2 tahap. Uji efikasi tahap 1 dilakukan pada 5 isolat  terhadap uret dari Purworejo. Adapun uji efikasi tahap 2 dilakukan pada 2 isolat terpilih dengan penyetaraan kerapatan spora. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa terdapat 2 isolat yang mampu menyebabkan kematian hama uret yaitu isolat M1 dan M5. Isolat M5 menunjukkan hasil uji efikasi tahap pertama yang lebih tinggi dibandingkan isolat lainnya. Hasil uji efikasi tahap 2 antara isolat jamur M. anisopliae M1 dan M5, keduanya efektif untuk mengendalikan hama uret L. stigma.
Kumbang Lepidiota stigma f. (Coleoptera: Scarabaeidae) Pada Musim Penerbangan MT 2019/2020 di Kebun Mumbul, Jember Deva Andika Wiratmoko; Agus Supriyanto; Karyadi Karyadi; Etik Mar'ati Achadian
Indonesian Sugar Research Journal Vol 1, No 1 (2021): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.954 KB) | DOI: 10.54256/isrj.v1i1.2

Abstract

Hama uret Lepidiota stigma F. merupakan hama penting pada pertanaman tebu di lahan kering (tegalan). Survei terakhir yang dilakukan P3GI menunjukkan lebih dari 18 pabrik gula di Jawa yang bermasalah dengan uret. Pengendalian terpadu merupakan cara pengendalian yang dianjurkan. Monitoring populasi hama dengan light trap sangat membantu tindakan pengendalian lebih efektif dan efisien. Pemanfaatan light trap untuk monitoring dan memusnahkan kumbang L. stigma telah dilakukan di kebun Mumbul, Jember pada musim tanam 2019/2020. Hasil pengamatan menunjukkan kumbang betina lebih banyak tertangkap dan ± 96,27% kumbang betina tertangkap mengandung telur yang siap diletakkan dalam ovariumnya. Puncak penerbangan kumbang L. stigma terjadi ± 3 minggu setelah hujan deras yang pertama turun di kebun Mumbul. Adapun penerbangan harian kumbang lebih banyak terjadi antara pukul 18.00-19.00 WIB.
Tingkat Parasitasi Hama Penggerek Batang Tebu Chilo terrenellus Pgn. (Lepidoptera: Crambidae) di Okaba Merauke Hendarjanti Henny; Waly Akbar Raditya; Ferdhy Andrian; Etik Marati Achadian
Indonesian Sugar Research Journal Vol 2, No 1 (2022): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.055 KB) | DOI: 10.54256/isrj.v2i1.73

Abstract

Serangan hama penggerek batang dapat menurunkan produktivitas tebu. Kerugian akibat serangan penggerek dapat berupa penurunan bobot tebu, rendemen maupun kualitas nira yang diperoleh. Pengendalian secara biologis dengan parasitoid dapat menekan populasi hama. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah mengamati tingkat parasitasi hama penggerek Chilo terrenellus di kebun. Dengan demikian dapat diputuskan parasitoid yang dapat dikembangkan secara masal untuk pengendalian hama di kebun. Pengamatan dilakukan mulai bulan April 2014 sampai dengan bulan Februari 2015 di kebun pembibitan tebu di Desa Alaku, Distrik Okaba, Kabupaten Merauke. Pengambilan sampel larva dan telur penggerek dilakukan setiap minggu. Hasil pengamatan menunjukkan adanya 3 jenis parasitoid penggerek batang yang memarasit telur dan larva C. terrenellus. Parasitoid telur Trichogramma chilonis, parasitoid larva Cotesia flavipes dan Sturmiopsis inferens dapat dijumpai selama periode pengamatan. Tingkat parasitasi T. chilonis cukup tinggi, diikuti tingkat parasitasi C. flavipes dan S. inferens yaitu rerata sebesar 73,27%, 14,55% dan 5,96%.
Analisa Gula Kristal Putih Secara Cepat Menggunakan Near Infrared Spectroscopy Opal Priya Wening
Indonesian Sugar Research Journal Vol 1, No 2 (2021): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.091 KB) | DOI: 10.54256/isrj.v1i2.54

Abstract

Near infrared spectroscopy (NIRS) merupakan metode alternatif untuk menganalisa parameter sampel yang lebih cepat. Pada penelitian ini, NIRS akan digunakan sebagai penentuan kualitas gula kristal putih (GKP) dengan parameter penting seperti pol, warna, susut pengeringan, dan berat jenis butiran. Sampel gula yang digunakan berasal dari laboratorium P3GI. Instrumen NIRS menggunakan FOSS XDS rapid content analysis, kemudian model yang dibangun menggunakan metode kalibrasi partial least square (PLS). Hasil NIRS dievaluasi dengan standar: nilai korelasi R2 dan r2 yang mendekati 1, error SEC yang rendah, dan rasio RPD yang tinggi. Penelitian menghasilkan nilai untuk pol (%): R2 = 0,970, SEC = 0,023, r2 = 0,496, RPD = 1,152; warna (IU):  R2 = 0,970, SEC = 12,305, r2 = 0,757, RPD = 1,529; susut pengeringan (%): R2 = 0,973, SEC = 0,004, r2 = 0,789, RPD = 1,601; dan berat jenis butiran (mm): R2 = 0,954, SEC = 0,038, r2 = 0,407, RPD = 0,997. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut metode NIRS berpotensi sebagai analisa kualitas gula kristal putih dengan model yang dibangun tergolong sebagai pendahuluan.
Preferensi Ngengat Penggerek Tebu Terhadap Jenis Perangkap Feromon Herwan Cahyono Adi; Retno Widowati
Indonesian Sugar Research Journal Vol 2, No 1 (2022): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.196 KB) | DOI: 10.54256/isrj.v2i1.75

Abstract

Serangan hama penggerek dapat menurunkan kuantitas dan kualitas tebu yang dihasilkan. Berbagai cara pengendalian telah dilakukan untuk menyelamatkan tebu dari serangan penggerek. Penggunaan perangkap dengan umpan feromon seks sintetis telah banyak dilakukan dan berhasil menurunkan serangan penggerek di beberapa negara. Namun pemilihan perangkap berperan penting dalam keberhasilan pengendalian. Masing-masing ngengat penggerek memiliki preferensi yang berbeda terhadap jenis perangkap. Oleh karena itu percobaan  dilakukan untuk mengamati preferensi ngengat penggerek pucuk dan penggerek batang bergaris terhadap 2 jenis perangkap yang sering digunakan di lapangan yaitu perangkap air (water trap) dan perangkap segitiga (delta trap). Hasil percobaan menunjukkan ngengat jantan penggerek pucuk (Scirpophaga excerptalis) lebih menyukai perangkap air sedangkan ngengat jantan penggerek batang bergaris (Chilo sacchariphagus) lebih menyukai perangkap segitiga.

Page 1 of 3 | Total Record : 25