cover
Contact Name
Yuli Andriansyah
Contact Email
yuliandriansyah@uii.ac.id
Phone
+6285369607374
Journal Mail Official
abhatsjurnal@gmail.com
Editorial Address
Direktorat Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia Jl. Selokan Mataram, Caturtunggal, Sleman, Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab
ISSN : 27470474     EISSN : 27470482     DOI : 10.20885/abhats
ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan dua kali dalam satu tahun oleh Direktorat Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia. Jurnal ini berfokus pada kajian epistemologi keilmuan sebagai upaya membangun konsep integrasi ilmu pengetahuan. Dengan berlandaskan visi, inovatif dan kreatif dalam mengungkap epistemologi keilmuan Islam, serta memiliki misi, mewujudkan integrasi ilmu pengetahuan, mengungkap epistemologi nalar dalam pengembangan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualifikasi pemahaman ilmu pengetahuan, meningkatkan budaya kajian ilmu pengetahuan, memperkuat pengembangan metodologi ilmu pengetahuan.
Articles 37 Documents
Ilmu-Ilmu Islam: Perenungan Epistemologis dan Teori Klasifikasi Asmuni
ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab Vol. 1 No. 1: Maret 2020
Publisher : Direktorat Pondok Pesntren Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.756 KB)

Abstract

Mencermati epistemologi ilmu-ilmu Islam membutuhkan dua model analisis yaitu analisis vertikal dan analisis horizontal. Karena itu wilayah kajiannya menjadi lebih luas dan cukup kompleks meliputi sejarah ilmu dan teori klasifikasi ilmu. Sejarah ilmu-ilmu Islam memperlihatkan peran sarjana muslim yang memelihara ilmu-ilmu bangsa terdahulu dengan cara mengoreksi dan meluruskan, kemudian menulisnya kembali dalam bentuk ringkasan dan komentar. Dalam melakukan klasifikasi ilmu, para sarjana muslim menggunakan banyak teori, namun klasifikasi ilmu perspektif filsafat cukup dominan sehingga ilmu-ilmu yang berada dalam lingkaran wahyu kurang mendapat perhatian. Namun terlepas dari semua ini, pencermatan epistemologi telah memperlihatkan integrasi ilmu dalam beragam bidang dan multi metode. Keterbukaan metodologi mempertegas doktrin relativitas ilmu namun tetap mengandung nilai-nilai yang sakral dan lebih berpeluang melakukan dialog antar peradaban.
Proyek Menggapai “Islamic Intellectualism”: Ikhtiar Mencari Alternatif Yusdani
ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab Vol. 1 No. 1: Maret 2020
Publisher : Direktorat Pondok Pesntren Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.643 KB)

Abstract

The following aritcle tries to trace the way out of the problem dichotomic regarding religion and science relation. The moslem scholars’ response and the solution toward the problem can be classified into islamization and integration. But in the context of islamization still emerges the debates and pros and conts among moslem scholars. As the best solution of this problem according to critical moslem scholars and also that of the founding fathers of Islamic University of Indonesia - UII - between reiligion ang science is the integration. The basic aspect of the integration based on the philosophy of science including of ontology, epistemology and axiology. As the consequent, Islam as revelation can contribute to three pilars of philosophy of science and the building theory of Islamic science must accomodate empirical data and science must consider revelation. Departing from the integration, the direction of Islamic sciences reconstruction based on culture strategy. This strategy needs comprehensive and systematics Islamic horizon that does not only in accordance with circumstance but also denotes the demand of Islamic teaching to express Islam itself as charity that in harmony with time, functional and humantarian Islam. Only by this, it is possible to produce Islamic Intellectualism in Islamic universities
Inklusivisme Epistemologis sebagai Basis Integrasi Keilmuan Menuju Revitalisasi Kosmopolitanisme Peradaban Islam Supriyanto Abdi
ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab Vol. 1 No. 1: Maret 2020
Publisher : Direktorat Pondok Pesntren Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.536 KB)

Abstract

In the last few decades, tensions between Islamic and Western epistemologies and the extent to which the two can be reconciled or integrated have been hotly debated in the Muslim world with a variety of ideas, approaches and models offered by various Muslim scholars, academic institutes, and Islamic universities. This paper attempts to review this debate focusing on three main approaches widely discussed by many Muslim scholars especially in Indonesia: (1) Islamization of knowledge; (2) scientification of Islam; and (3) integration and interconnections of knowledge. These approaches will be critically examined, especially in relation to the extent to which they provide a desired and relevant epistemological basis for developing integration of knowledge in contemporary Islamic education. This paper will also discuss the extent to which civilizational and epistemological inclusivism, advanced by many progressive Muslim thinkers, offers an alternative epistemological basis for the development of integration of knowledge in Islamic higher education today. The paper argues that for Muslims to be able to constructively engage with their own tradition and modernity, and positively contribute to solving the global and universal human problems, epistemological inclusivism provides a more solid basis for the development of integration of knowledge in the Islamic world, especially in the context of revitalizing the highly cosmopolitan character of Islamic civilization
Kolonialisasi Metodologi Ekonomi Islam Addi Arrahman
ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab Vol. 1 No. 1: Maret 2020
Publisher : Direktorat Pondok Pesntren Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.526 KB)

Abstract

Metodologi merupakan bagian terpenting dalam pengembangan suatu disiplin ilmu. Kekeliruan dan kesalahan pada aspek teknis dan praksis keilmuan, berhulu pada kerangka metodologinya. Upaya pengembangan ilmu ekonomi Islam, misalnya, telah mengalami kemandegan pada aspek metodologi, sehingga pada tataran praktis, banyak terjadi anomaly. Pangkal persoalannya adalah kolonialisasi metodologi. Yaitu, penetrasi logika positivisme dalam penalaran metodologi ekonomi Islam. Ketiga mashab ekonomi Islam, tidak luput dari penetrasi tersebut. Sekalipun terbukti dalam pengembangan sains dan teknologi, penggunaan logika positivisme dalam ilmu ekonomi [islam] semestinya diletakkan pada porsi dan posisi yang tepat
Maqâshid al-Syarî`ah Ibn ‘Asyur: Rekonstruksi Paradigma Ushul Fikih Fuat Hasanudin
ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab Vol. 1 No. 1: Maret 2020
Publisher : Direktorat Pondok Pesntren Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.533 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengulas buku penting di dalam ilmu maqâshid al-syarî’ah yang ditulis oleh Muhammad Thahir bin ‘Asyur. Buku yang menjadi titik tolak ilmu maqâshid al-syarî’ah untuk berdiri sendiri menjadi sebuah disiplin keilmuan. Isi buku ini menguraikan dan menformulasikann teori-teori maqâshid al-syarî’ah yang berserakan di buku-buku ushul fikih dalam satu kajian yang sistematis dan rinci. Ibn ‘Asyur membagi buku maqashidnya ke dalam tiga bagian: Bagian pertama dan kedua merupakan landasar dan teori maqashid syari’ah, sedangkan bagian ketiga dikhususkan membahas aplikasi atas teori-teori maqâshid al-syarî’ah. Buku ini juga menegaskan adanya mata rantai pemikiran maqashid dari pendahulu-pendahulunya seperti al-Syatibi. Meskipun Demikian, Ibn ‘Asyur tidak sebatas menyusun teori-teori yang berserakan, lebih dari itu, beliau mengembangkan dan memperkuat argumen dan metode dalam menemukan maqâshid al-syarî’ah
Indonesia bi al-ʻArabī: Usulan Pengarahan Ulang Pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia: Perspektif Integrasi Pengetahuan antara Maqasid Kearaban dan Pembangunan Ekonomi Aly Abdel Moenim
ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab Vol. 1 No. 1: Maret 2020
Publisher : Direktorat Pondok Pesntren Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2417.23 KB)

Abstract

Bahasa merupakan domain sentral pada sistem peradaban. Bahasa adalah perangkat simbolik yang merepresentasi dan mengarahkan pemikiran, perasaan dan sikap manusia kepada sistem itu. Terdapat hubungan saling-bergantung antara kedua sistem itu; sehatnya sistem bahasa akan meningkatkan kemungkinan sehatnya sistem peradaban dan sebaliknya. Tulisan ini menyoroti relasi bahasa Arab dengan salah satu aspek pokok pembangunan peradaban yaitu aspek ekonomi di tengah-tengah krisis multi-dimensi yang dihadapi peradaban manusia kini, tidak terkecuali manusia Indonesia. Bertolak dari Quran, sebagai buku induk peradaban Islami, tulisan ini merumuskan tujuan-tujuan pokok (Maqasid) pembelajaran bahasa Arab dalam pembangunan peradaban Islami. Berdasarkan Maqasid keAraban itu, tulisan ini mengadakan dialog antara bahasa Arab dan ekonomi. Berpikir Maqasidi dalam pembelajaran bahasa Arab dapat menyumbang dalam perbaikan konsepsi ekonomi. Berpikir ekonomi dapat menyumbang dalam perbaikan nasib penutur dan pelajar bahasa Arab di Indonesia. Untuk mengejawantahkan integrasi pemikiran antara Maqasid bahasa Arab dan ekonomi tersebut, tulisan ini mengusulkan sebuah payung pengembangan pembelajaran bahasa Arab bernama Indonesia bil-ʻArabī (Mengungkapkan Indonesia dalam Bahasa Arab). Payung pengembangan itu meliputi sejumlah proyek pendidikan dan pelayanan masyarakat yang diharapkan dapat berkontribusi secara efektif dan berkesinambungan dalam perbaikan masa depan pembangunan ekonomi dan kebudayaan Islami-Arabi di Indonesia, semoga!
Kesadaran Mekanis versus Kesadaran Ketuhanan M. Husni Muadz
ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab Vol. 1 No. 1: Maret 2020
Publisher : Direktorat Pondok Pesntren Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.391 KB)

Abstract

Kekurangmampuan membangun perhatian atau atensi untukmelaksakan tugas, apalagi untuk durasi yang agak panjang, adalah sebenarnya problem umum manusia (human conditions). Agaknya hambatan yang masih sisa dan akan sering dipertanyakan adalah bersifat psikologis. Karena siklus nafas singkat, dan berlansung secara rekursif, berulang ulang tanpa henti, maka secara kumulatif durasinya adalah seumur hidup Karena kita memiliki waktu kumulatif antara 6 - 8 jam sehari dan kita memiliki durasi waktu yang sama setiap hari sampai akhir hayat.
Menggali Akar Ideologis Integrasi Keilmuan dan Keislaman di Universitas Islam Indonesia Suyanto Thohari
ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab Vol. 1 No. 1: Maret 2020
Publisher : Direktorat Pondok Pesntren Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.09 KB)

Abstract

Integrasi keilmuan dan keislaman menjadi isu terus menguat dari waktu ke waktu dalam perjalanan Universitas Islam Indonesia (UII). Tema ini terus menjadi perbincangan, pada level konseptual filosofis maupun manajemen praktis. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan di UII terwarnai oleh konsep integrasi keilmuan dan keislaman ini. Bahkan, isu ini bukan hanya milik UII, tetapi tampaknya juga perguruan tinggi Islam lain, baik yang berupa sekolah tinggi, institute, maupun universitas Islam. Ambil contoh misalnya, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dikenal public mencoba menerapkan konsep integrasi-interkoneksi antar keilmuan. Bahkan konsep integrasi-interkoneksi yang ide dasarnya dari Amin Abdullah, secara simbolik diujudkan dalam konsep artisitektural bangunan kampus yang saling terhubung dan tersambung antara bangunan fakultas satu dengan fakultas yang lain. Konsep integrasi keilmuan dan keislaman menjadi ide klasik yang terus mencari momen penguatan setiap waktu bahkan tampaknya sampai seterusnya. Di UII, ide dasar integrasi keilmuan seringkali merujuk pada pernyataan Muhammad Hatta, salah satu founding fathers UII, yang menyatakan bahwa di STI (cikal bakal UII) akan “bertemu agama dan ilmu dalam suatu kerja bersama”. Pernyataan ini terus menjadi narasi yang diulang, sehingga tertanam kuat pada setiap stakaholders UII. Pertanyaan yang muncul, bagaimana sesungguhnya akar ideologis integrasi keilmuan dan keislaman di UII? Tulisan ini mencoba melacak secara historis akar ideologis integrasi keilmuan dan keislaman di UII. Dengan pendekatan historis ditemukan bahwa, watak integratif dan eklektif dari UII sudah sejak awal ditemukan, jauh sebelum STI berdiri. Berdirinya UII juga merupakan kelanjutan dari proyek modernisasi Islam di Indonesia, termasuk di dalamnya pembaharuan Islam dan kelanjutan system pendidikan madrasah. Dalam bahasa lain, akar ideologis integrasi keilmuan dan keislaman ditemukan sejak munculnya konsep pendidikan madrasah, sebagai model integrasi system pendidikan Islam dan barat. Pada level perguruan tinggi, lahirnya UII dapat dikatakan sebagai kelanjutan dari system pendidikan madrasah.
Manajemen Integrasi Keilmuan dan Keislaman UII Yogyakarta: Pondasi Filosofis, Orientasi Futuristik dan Strategi Menuju World Class University Muhammad Thoyib
ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab Vol. 1 No. 1: Maret 2020
Publisher : Direktorat Pondok Pesntren Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (973.579 KB)

Abstract

Eskalasi kompetisi pendidikan tinggi saat ini begitu pesat dan kompleks, baik di level nasional, maupun internasional. Disisi lain, disrupsi teknologi dan moralitas menjadi pemicu kehidupan sosial manusia semakin terdegradasi. Sementara, eksistensi universitas secara historis diplatform sebagai solusi atas problem global tersebut. Artikel dengan pendekatan kualitatif reflektif ini berupaya menyuguhkan ‘potret’ orientatif UII Yogyakarta menuju world class university sekaligus perannya sebagai ‘problem solver’ dilema peradaban tersebut melalui pengembangan integrasi keilmuan dan keislamannya. Pondasi filosofis pengembangan integrasi keilmuan dan keislaman di UII Yogyakarta menitiktekankan pada peneguhan spirit founding father melalui komitmen ‘berilmu amaliyah-beramal ilmiah’, sehingga eksistensi universitas mampu menjadi platform ragam keilmuan, serta penguatan universalisme nilai ‘Rahmatan lil ‘Alamiin’, yang diharapkan menjadi ‘oase institusional’ yang selalu menawarkan kebermanfaatan global. Orientasi futuristik UII berfokus pada pewujudan SDM unggul secara kompetitif-komparatif, sekaligus tata kelola kelembagaan yang humanis akan diversifikasi keberagamaan dan keilmuan global, sehingga diharapkan mampu ‘mengharmonikan’ dinamika kajian ‘Timur dan Barat’. Disisi lain, strategi pengembangannya dapat dikatakan cukup komprehensif, karena berupaya mengintegrasikan pengembangan kurikulum berwawasan ulul albab dengan institusi berbasis academic global partnership. Namun begitu, masih menyisahkan perlunya penyempurnaan strategi, yaitu pengembangan university knowledge berbasis konektivitas multi keilmuan serta intensifikasi program research university berbasis kolaborasi secara akseleratif dan masif. Mengingat, hal itu yang saat ini menjadi ‘big assignment’ banyak universitas di dunia.
Klasterisasi Kedudukan Nilai Hukum Islam dalam Negara berdasar Yurisprudensi Putusan Mahkamah Konstitusi Muhammad Addi Fauzani; Aldinto Irsyad Fadhlurahman
ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab Vol. 1 No. 2: September 2020
Publisher : Direktorat Pondok Pesntren Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.45 KB)

Abstract

Sulit dipungkiri bahwa kontestasi antara peran negara dan kontribusi nilai hukum Islam menjadi diskursus yang selalu menarik. Terlebih dalam sistem ketatanegaraan Indonesia pasca reformasi, Mahkamah Konstitusi (MK) memiliki posisi penting sebagai “arbiter” antara Negara dan Hukum Islam. Penelitian ini memiliki rumusan yang menari, pertama, apa saja nilai hukum Islam dalam Negara berdasar Putusan MK?; kedua, bagaimana klasterisasi teori pemberlakuan nilai Hukum Islam dalam Negara berdasar Yurisprudensi Putusan MK? Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa, pertama, nilai hukum Islam dalam beberapa putusan MK yakni nilai kemaslahatan, nilai maqashid syari’yah (tujuan syariah), nilai sadd az-zari`ah (pencegahan) yang baik secara langsung maupun tidak langsung dirujuk oleh MK. Kedua, klasterisasi teori pemberlakuan nilai Hukum Islam dalam Negara berdasar Yurisprudensi Putusan MK yakni 5 putusan dari 7 putusan MK menggunakan teori eksistensi, 1 putusan MK secara subtansial menggunakan teori eksistensi tetapi secara formal menggunakan teori receptie, sedangkan hanya 1 putusan MK yang menggunakan teori receptie secara murni sepanjang tahun 2007 hingga 2017

Page 1 of 4 | Total Record : 37