cover
Contact Name
Yuniar Hajar Prasekti
Contact Email
agribisfp@gmail.com
Phone
+6281357357676
Journal Mail Official
mufida.yeahhh@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ki Mangunsarkoro Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung
Location
Kab. tulungagung,
Jawa timur
INDONESIA
Agribis
ISSN : 19787901     EISSN : 27978109     DOI : https://doi.org/10.36563/agribis
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agribis diterbitkan oleh Fakultas Pertanian, Universitas Tulungagung. Menerima artikel ilmiah kajian tentang ekonomi pertanian dan agribisnis.
Articles 63 Documents
Analisa Usahatani Dan Efisiensi Pemasaran Bawang Prei (Allium Porrum Bl.) Di Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung (Studi kasus di Desa Pinggirsari Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung) Ermawati Dewi
Jurnal AGRIBIS Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.321 KB)

Abstract

Bawang prei merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak dibudidayakan diIndonesia, khususnya pulau Jawa. Beberapa tahun belakangan, komoditas ini mulaidibudidayakan di Desa Pinggirsari yaitu sekitar 3 tahun yang lalu. Para petani beralasanbahwa usahatani bawang prei merupakan salah satu usahatani yang cukup menjanjikan. Disamping perawatannya yang relatif mudah, harganya pun relatif stabil.Penelitian dengan tujuan untuk: 1) mengetahui besar biaya rata-rata usahatanibawang prei, 2) mengetahui besar pendapatan rata-rata petani bawang prei, 3) mengetahuiapakah usahatani bawang prei di daerah penelitian menguntungkan atau tidak, dan 4)menganalisis efisiensi pemasaran dengan pendekatan lembaga dan saluran pemasaran,telah dilakukan pada lahan dengan jenis tanah lempung berliat.Penelitian dilakukan di Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, KabupatenTulungagung, Jawa Timur selama kurun waktu pada bulan Mei 2013. Data yangdikumpulkan merupakan data primer dan sekunder. Jumlah responden yang diambilsebanyak 15 orang petani, 3 orang pengepul dan 3 orang pengecer. Pengambilan sampeldilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan: a) karena keterbatasan waktu,biaya dan tenaga, b) di desa tersebut terdapat usahatani bawang prei pada musim tanam2013, dan c) di desa tersebut merupakan sentra tanaman sayuran, salah satunya adalahbawang prei. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) analisabiaya, 2) analisa pendapatan, 3) analisa R/C ratio dan 4) analisa efisiensi pemasaran.Hasil analisa biaya menunjukkan bahwa biaya total produksi sebesar Rp30.779.396,-/ha. Hasil analisa pendapatan menunjukkan bahwa pendapatan rata-ratasebesar Rp 60.978.598,-/ha. Hasil analisa R/C ratio menunjukkan bahwa R/C ratio > 1, ituberarti usahatani bawang prei di daerah penelitian sudah efisien. Sedangkan hasil analisaefisiensi pemasaran menunjukkan bahwa marjin pemasaran sudah efisien, karena beradapada kisaran 0-33%. Sedangkan farmer’s share juga sudah efisien, karena nilainya jauhlebih besar dari marjin pemasaran pada masing-masing lembaga pemasaran.
Analisis Pendapatan Usahatani Padi Musim Hujan Dan Musim Kemarau (Studi Kasus di Desa Sepatan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung) Ida Syamsu Roidah
Jurnal AGRIBIS Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.831 KB)

Abstract

Padi merupakan salah satu komoditi yang mempunyai prospek cerah gunamenambah pendapatan para petani. Hal tersebutb dapat memberi motivasi tersendiri bagipetani untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan produksinya dengan harapan agarpada saat panen usaha memperoleh hasil penjualan tinggi guna memenuhi kebutuhannya.Penelitian dengan tujuan : 1) Untuk mengetahui tingkat pendapatan usaha tani padipada musim penghujan dan kemarau, 2) Sebagai sumbangan pemikiran bagi pemerintahdaerah khususnya dalam hal ini adalah Desa Sepatan Gondang, dalam rangka pembinaanterhadap petani padi dalam upaya peningkatan hasil produksi dan tingkat pendapatanpetani , 3) Mengetahui perbedaan dan waktu yang tepat dalam bertani padi.Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2013Lokasi penelitian didesa Sepatan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung. Datayang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Jumlah responden yang diambilsebanyak 30 orang responden. Penentuan petani responden dalam penelitian ini dilakukansecara acak sederhana (random sampling), dengan pertimbangan : a) waktu yang tidakcukup panjang b) keterbatasan biaya dan tenaga, c) daerah merupakan sentra ayam petelur.Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) analisa biaya 2) analisapendapatan, 3) analisa perbandingan.Hasil analisa menunjukkan : total yang dikeluarkan petani responden rata-rata Rp.1.522.665,01. untuk kemarau sedangkan untuk penghujan Rp. 1.760.665,01. Sedangkanbiaya usahatani Padi penghujan sebesar Rp. 1.760.665,01 dan penerimaan dari usahataniPadi petani responden sebesar Rp. 4.111.666,67,. Sehingga dapat diketahui bahwapendapatan bersih dari usahatani Padi kemarau diperoleh petani responden adalah Rp.2.864.001,66. pendapatan bersih dari usahatani Padi penghujan diperoleh petani respondenadalah Rp. 2.151.001,66. Dan dapat disimpulkan usaha tani padi lebih menguntungkanpada musim kemarau daripada penghujan.
Perbedaan Proporsi Dedak Dalam Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus florida) Abdul Rochman
Jurnal AGRIBIS Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.669 KB)

Abstract

Jamur tiram putih adalah salah satu jenis jamur kayu yang banyak di konsumsioleh masyarakat dengan gizi yang baik, di dalamnya terkandung 9 asam amino esensialdengan kadar protein 19-35%. Pertumbuhan dan perkembangan jamur sangat tergantungpada nutrisi yang tersedia pada media tanam. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut,pada media tanam ditambahkan dedak sebagai sumber nutrisi. Dalam memenuhikebutuhan dedak tersebut, petani mendapatkan kendala dari harga yang semakin mahal.Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh penggunaan dedakterhadap pertumbuhan jamur dan menganalisa tingkat keuntungan usaha tani jamur tiram.Dengan hipotesis bahwa proporsi dedak berpengaruh terhadap pertumbuhan danperkembangan jamur tiram putih (Pleurotus florida ).Penelitian ini akan dilaksanakan di Dusun Tenggar Desa Samar Kec. PagerwojoKabupaten Tulungagung. Penelitian akan dimulai pada bulan Juni sampai dengan bulanJuli 2010.Analisis data menggunakan analisis (uji F) uji taraf 5 % apabila terjadi beda nyataantar perlakuan dilakukan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5 %.Dari hasil pengamatan berat segar, diperoleh hasil perlakuan dengan berat palingtinggi pada panen pertama adalah perlakuan P5 (20 serbuk kayu : 3 dedak : 2 tepungtongkol jagung) dengan berat badan buah 114,04 gram. Sedangkan pada panen keduaperlakuan dengan berat tertinggi adalah perlakuan P4 (20 serbuk kayu : 2 dedak : 2 tepungtongkol jagung) dengan berat badan buah 108.13 gram. Pada panen pertama dan keduaperlakuan P2 (20 serbuk kayu : 0 dedak : 2 tepung tongkol jagung) menghasilkan beratbadan buah yang paling sedikit yaitu 79,375 gram dan 66,94 gram. Pengurangan proporsidedak tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap diameter badan buah pada jamur.
Analisa Ekonomi Usaha Penangkar Benih Padi Ciherang (di Kelurahan Tamanan Kec. Tulungagung Kab. Tulungagung) Yuniar Hajar Prasekti
Jurnal AGRIBIS Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.209 KB)

Abstract

Padi merupakan sumber makanan pokok penduduk Indonesia. Jumlah penduduk diIndonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, permintaan berassemakin besar seiring dengan pertambahan jumlah penduduk di Indonesia. Untuk itu,diperlukan usaha serius untuk menjaga ketahanan pangan nasional maupun rumah tangga.Upaya peningkatan produksi padi untuk mempertahankan swasembada beras di JawaTimur menghadapi berbagai masalah. Masalah tersebut berupa kendala fisik, biologismaupun sosial ekonomi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka pemerintah perlumengambil kebijakan dalam pengembangan padi agar dapat mencapai hasil yang lebihbaik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan pendapatan usahatani penangkar benih padi Ciherang di Kelurahan Tanaman Kecamatan TulungagungKabupaten Tulungagung.Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Analisis dengan menggunakan purposivesampling. Lokasi penelitian ini adalah di Kelurahan Tamanan Kecamatan/ KabupatenTulungagung dengan subyek penelitian adalah petani penangkar benih padi Ciherang.Data diperoleh dari sumber data primer (petani) dan sekunder (data dari Dinas Pertanianatau dnais lain yang terkait). Metode yang digunakan untuk mengumpulkan adalahwawancara (interview) secara langsung. Untuk menganalisa mengetahui tingkat efisensiusaha tani penangkar benih padi Ciherang, rumus R/C Rati digunakan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk membuat usaha tani penangkarbenih padi Ciherang, seorang membutuhkan biaya produksi yang meliputi biaya sewatanah, biaya tenaga kerja, dan biaya sarana produksi. Besaran biaya untuk sewa tanahadalah Rp. 5.900.000,-/Ha dalam satu musim tanam. Biaya yang dibutuhkan untuk tenagakerja adalah Rp. 6.860.000,-/ Ha dan Rp. 1.540.000,- / Ha untuk biaya sarana produksidalam satu kali musim tanam. Dengan demikian, besaran biaya produksi adalah Rp.14.300.000,- / Ha dalam satu kali musim tanam. Adapun hasil yang diterima (pendapatan)petani sebesar Rp. 22.000.000,-/ Ha dalam satu kali masa tanam. Tingkat efisiensi usahatani penangkar benih padi Ciherang di Kelurahan Tanaman Kecamatan TulungagungKabupaten Tulungagung pada lahan 1 Ha sebesar 1,538. Hal ini berarti petani bahwapetani mendpatkan keuntungan karena nilai rasio lebih besar sama dengan 1. Dengandemikian, usaha tersebut layak dikembangkan karena output yang dihasilkanmenguntungkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis merekomendasikankepada: (1) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur untuk menggunakan hasil penelitianini sebagai salah satu bahan pertimbangkan dalam mengambil kebijakan dalammeningkatkan pendapatan usaha tani benih padi Ciherang; (2) Pemerintah KabupatenTulungagung untuk menggunakan hasil penelitian ini sebagai data tentang kondisipertanian di Tulungagung khususnya tentang pertanian padi dan pengembangannya; (3)Petani Padi Ciherang untuk menggunakan hasil penelitian ini sebagai pertimbangannyadalam pengelolaan usahanya agar mencapai hasil yang maksimal; (4) Peneliti laindiharapkan menggunakan hasil penelitian ini sebagai sumber pustaka dan data sekunder.
Analisis Pendapatan Usahatani Dan Saluran Pemasaran Pepaya (Carica Papaya L) Di Kabupaten Tulungagung ( Studi kasus di Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung ) Herry Nur Faisal
Jurnal AGRIBIS Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.382 KB)

Abstract

Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae dan merupakan komoditi hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Tanaman pepaya dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para petani untuk melakukan kegiatan usahatani pepaya tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk 1. Mengetahui pendapatan usahatani pepaya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2. Mengetahui bentuk saluran pemasaran pepaya yang terjadi di daerah penelitian. 3. Menganalisis efisiensi pemasaran berdasarkan fungsi-fungsi pemasaran, lembaga pemasaran, saluran pemasaran, analisis farmer share, analisis margin pemasaran dan analisis rasio keuntungan dan biaya.Penelitian dilakukan di Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur selama kurun waktu pada bulan Mei hingga Juni 2013. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan sekunder. jumlah responden yang diambil sebanyak 10 orang petani sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana dengan pertimbangan: a) karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, b) di desa tersebut terdapat usahatani bawang pepaya. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) analisa biaya, 2) analisa pendapatan, 3) analisa R/C ratio dan 4) analisa efisiensi pemasaran.Produksi rata-rata pepaya yang dihasilkan oleh petani responden adalah sebanyak 8360 kg dengan luas lahan rata-rata 1 hektar (ha). Harga jual rata-rata pepaya adalah Rp. 2.000 per kg, sehingga rata-rata penerimaan yang diperoleh petani responden selama satu tahun adalah sebesar Rp. 15.004.000. Biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani responden adalah Rp. 14.449.000 per tahun, sehingga pendapatan atas biaya tunai adalah sebesar Rp 555.000 per tahun. Sedangkan pendapatan atas total biaya untuk luas lahan rata-rata 1 hektar dengan rata-rata produksi 8360 kg dan jumlah total biaya Rp 18.530.800 adalah sebesar Rp -3.526.800 Nilai R/C atas biaya total yang diperoleh adalah sebesar 1,03 dan nilai R/C atas biaya tunai adalah sebesar -4.25.Dari 10 orang petani responden, terdapat dua pola saluran pemasaran pepaya. Pola saluran pemasaran yang paling banyak digunakan adalah pola saluran pemasaran I (60 persen). Sedangkan petani yang memilih pola saluran pemasaran II sebesar 40 persen. Untuk analisis rasio keuntungan dan biaya, petani pada pola saluran II memperoleh keuntungan terbesar yaitu 6,30. Artinya adalah petani tersebut memperoleh keuntungan sebesar 6,30 untuk setiap rupiah yang dikeluarkan. Sedangkan rasio antara keuntungan dan biaya yang diperoleh petani pola saluran I adalah sebesar 2,21 untuk setiap rupiah yang dikeluarkan.
ANALISA KELAYAKAN USAHA KERUPUK SAPI DAN KERUPUK KERBAU Yuniar Hajar Prasekti
Jurnal AGRIBIS Vol. 4 No. 1 (2018)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.485 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetahui besar nilai dari penerimaan, biaya, keuntungan, efisiensi dan profitabilitas usaha kerupuk kulit sapi dan kerupuk kulit kerbau di desa Sembung kecamatan Tulungagung kabupaten Tulungagung.Metode dasar dari penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Penentuan daerah sampel dilakukan dengan cara sengaja ( purposive ) yaitu di desa Sembung kecamatan Tulungagung kabupaten Tulungagung. Di desa tersebut dipilih sebagai daerah penelitian karena terdapat kegiatan usaha pembuatan kerupuk kulit sapi dan kerupuk kulit kerbau. Pengambilan jumlah sampel responden dilakukan dengan cara sensus yakni dengan mencatat semua responden. Adapun jumlah responden sebanyak tiga orang. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan pencatatan.Hasil penelitian selama April 2016 menunjukkan, bahwa rata-rata penerimaan yang diterima para responden sebagai pengusaha produsen kerupuk kulit sapi dan kerupuk kulit kerbau adalah sebesar Rp. 45.180.333,33, sedangkan untuk rata-rata biaya total yang telah dikeluarkan dalam kegiatan usaha sebaesar Rp. 33.008.123,59, dan untuk rata-rata keuntungan yang diperoleh adalah sebesar Rp. 11.838.876,41. Usaha kerupuk kulit sapi dan kerupuk kulit kerbau di desa Sembung termasuk menguntungkan dengan nilai profitabilitas sebesar 36 %.Usaha produksi kerupuk kulit sapi dan kulit kerbau di desa Sembung kecamatan Tulungagung kabupaten Tulungagung adalah termasuk usaha yang efisien ditunjukkan dengan hasil perhitungan R/C rasio lebih dari satu yaitu sebesar 1,37 yang didapat dari hasil perbandingan antara rata-rata penerimaan total dengan rata-rata biaya total yang dikorbankan.
STUDI KELAYAKAN USAHA TANI CABAI MERAH DI DESA KACANGAN KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG Herry Nur Faisal
Jurnal AGRIBIS Vol. 4 No. 1 (2018)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.837 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keuntungan usaha tani cabai merah dan untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha tani cabai merah di Desa Kacangan Kecamatan Ngunut Kabupaten  Tulungagung. Metode analisa data menggunakan dua cara yaitu analisa finansial dan analisa deskriptif. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah 1. usaha tani cabe merah seluas satu ha selama enam bulan menguntungkan. 2. usaha tani cabai merah seluas satu Ha selama enam bulan layak di usahakan. 
EVALUASI KEBIJAKAN PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI KECAMATAN REJOTANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG Ida Syamsu Roidah
Jurnal AGRIBIS Vol. 4 No. 1 (2018)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.44 KB)

Abstract

Salah satu masalah yang utama dalam pembangunan di Indonesia saat ini adalah masih besarnya jumlah penduduk miskin dan pengangguran. Program-program yang selama ini dilaksanakan dalam upaya pengentasan kemiskinan belum mampu memberikan dampak besar, sehingga tujuan dari pembangunan nasional terkait masalah pemerataan kesejahteraan masyarakat masih menjadi masalah yang berkepanjangan.Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan di bidang perlindungan sosial bagi keluarga rumah tangga sangat miskin (RTSM), pemerintah perlu mengeluarkan sebuah program yang dapat memberikan  bantuan bersyarat sebagai jaminan sosial untuk masyarakat miskin untuk mengakses kesehatan dan pendidikan yang mencakup kesehatan balita dan ibu hamil serta pendidikan bagi anak usia pendidikan dasar. Oleh karena itu pemerintah meluncurkan program Program Keluarga Harapan (PKH) untuk menanggulangi masalah kemiskinan. Pelaksanaan di Indonesia diharapkan akan membantu penduduk termiskin.Berkaitan dengan hal tersebut pelaksanaan Program Keluarga Harapan yang terdapat di Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung ini didasarkan pada tingginya jumlah rumah tangga miskin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak Kebijakan dan memberikan bukti nyata dari Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Teknik pengumpulan data melalui wawancara kepada informan. Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara dan pengamatan menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung ini sudah berjalan dengan cukup baik. Hal Ini dapat dilihat dari setiap tahapan proses pelaksanaannya yang berjalan lancar.
EVALUASI PROGRAM SEKOLAH LAPANG HAMA TERPADU (SLPHT) TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI PADI (ORYZA SATIVA SP) DAN TINGKAT PENDAPATAN PETANI Mufida Diah Lestari
Jurnal AGRIBIS Vol. 4 No. 1 (2018)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (858.124 KB)

Abstract

Tanaman padi merupakan salah satu tanaman pangan yang  keberadaannya harus senantiasa terpenuhi, karena padi merupakan salah satu penghasil makanan pokok yaitu berupa beras bagi masyarakat Indonesia. Untuk meningkatkan produktifitas tanaman padi dan pengetahuan petani tentang pengendalian dama dan penyakit tanaman.Pemerintah Indonesia menyelenggarakan program untuk petani di Indonesia melalui SLPHT tanaman padi.Untuk mengetahui keberhasilan program tersebut maka perlu dilakukan evaluasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian anatara pelaksanaan kegiatan program SLPHT tanaman padi di Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung dengan pedoman teknis program SLPHT tanaman padi dilihat dari komponen konteks (context), Input (masukan), proses (process) dan produk (output). Metode dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Lokasi dalam penelitian ini adalah Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung, sedangkan pengambilan informan dilakukan dengan cara sengaja (purposive). Purposive dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa informan yag dibutuhkan dalam penelitian ini adalah informan yang dianggap mewakili informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Informan yang akan dipilih dalam penelitian ini antara lain anggota atau pengurus perwakilan kelopok tani, penyuluh (pelaksana SLPHT), dan petani penggerak SLPHT.Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat kesesuaian dan ketidaksesuaian pada input, proses dan produk dengan pedoman teknis. Komponen input yang sesuai dengan fasilitas dan tenaga pelaksana. Komponen proses yang sesuai adalah pertemuan musyawarah pra tanam, pertemuan mingguan dan hari lapang tani. Ketrampilan petani di bidang pengamatan OPT pada tanaman padi dan teknologi pengendaliannya secara terpadu. Peningkatan kemampuan dan ketrampilan petani dalam menganalisis agroekosistem pertanian dan peningkatan kerjasama dalam usahatani. Sedangkan komponen input yang tidak sesuai adalah materi yang disampaikan dalam kegiatan SLPHT. Komponen proses yang tidak sesuai survey lokasi dan peserta, pembinaan petani penggerak koordinasi untuk mempersiapkan hari lapang tani. Komponen produk yang tidak sesuai adalah peningkatan kualitas agroekosistem.
ANALISA EKONOMI USAHA TANI KAPRI (PISUM SATIVUM) DI DESA TRENCENG KECAMATAN SUMBERGEMPOL KABUPATEN TULUNGAGUNG Pungky Nungkat
Jurnal AGRIBIS Vol. 4 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (858.124 KB)

Abstract

Permintaan kapri dari luar negeri selalu meningkat dari tahun ketahun yaitu rata-rata 15 kontainer berisi 25 ton kapri segar setiap bulannya, sementara pasokan hanya mencapai 200 ton saja. Dari jumlah itu hanya sekitar 150 ton saja yang berkuwalitas eksport sehingga kapri masih mempunyai peluang pasar yang cukup baik bagi didalam negeri maupun luar negeri (Java Green , 2009 ).Untuk memenuhi kebutuhan sayuran kapri ditempuh melalui usaha intensifikasi dan ektensifikasi.Upaya intensifikasi dilakukan dengan peningkatan mutu budidaya sehingga diperoleh rata-rata hasil yang lebih tinggi sedangkan ektesifikasi yaitu dengan memperluas areal tanam kapri.               Upaya peningkatan produksi kapri masih terkendala dengan terbatasnya tingkat pengetahuan dan ketrampilan petani serta keterbatasan modal yang mengakibatkan produktivitasnya masih rendah. Disamping itu penggunaan faktor produksi belum sesuai dengan rekomendasi yang ditetapkan.Buah kapri selain untuk kebutuhan eksport adalah untuk berbagai kebutuhan diantaranya untuk sayuran. Masakan yang menggunakan kapri kebanyakan adalah makanan dengan pengaruh Tiongkok, seperti nasi goreng. Capcay juga sering dilengkapi dengan kapri. Sayur kapri juga dapat ditumis atau menjadi salah satu bahan dari sup.               Tanaman kapri dilahan pekarangan dan tegal dapat memberikan sumbangan pendapatan yang cukup besar dari total pendapatan keluarga di Desa Geger Kecamatan Sendang. Untuk itu diperlukan suatu analisa usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat keuntungan usahatani kapri sehingga diperoleh keputusan dalam menentukan jenis usaha yang akan dilakukan.   Dari hasil analisa diperoleh kesimpulan bahwa keuntungan yang diperoleh dari usahatani kapri adalah sebesar  Rp. 25.616.000,- / Ha dengan R/C ratio 1,95