cover
Contact Name
Nathanail Sitepu
Contact Email
psnail21@gmail.com
Phone
+6281321151320
Journal Mail Official
psnail21@gmail.com
Editorial Address
Rukan Mutiara Marina No.40 Semarang - Jawa Tengah
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Harvester: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen
ISSN : 23029498     EISSN : 26850834     DOI : 10.52104
Aim dan Scope HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen mencakup sbb: 1. Teologi Biblikal 2. Teologi Sistematika 3. Teologi Praktika 4. Kepemimpinan Kristen
Articles 45 Documents
Deskripsi Tentang Kedatangan Anak Manusia: Perumpamaan Tentang Pohon Ara Dalam Markus 13: 24-32 Desti Samarenna
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 8, No 1 (2023): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2023
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52104/harvester.v8i1.116

Abstract

The world is in a difficult situation. There are several incidents that occur continuously in various countries such as Covid which last very long and cause a lot of suffering. In various places, there are earthquakes, floods, landslides, landslides, weather that is increasingly difficult to predict, and living conditions that are increasingly individualistic. Thinking about this naturally raises the question of whether the “world,” is coming to an end. Mark 13:24-32 which is described in apocalyptic literary form speaks of the coming of the Son of Man which is described in apocalyptic literary form as the time leading up to God's final judgment. The purpose of writing is to explain the conditions faced in the form of difficulties leading to God's judgment and to give hope to the faithful who are suffering at this time to stick to God. The research method is descriptive-theological, namely investigating data in the Bible specifically about the coming of the Son of Man which is explained in contextAbstrakDunia sedang berada dalam situasi yang yang sulit. Ada beberapa Kejadian yang terjadi secara berkesinambungan di berbagai Negara seperti Covid yang berlangsung sangat panjang dan menimbulkan banyak penderitaan. Diberbagai tempat ada gempa, banjir, tanah lonsor, longsor cuaca yang semakin sulit diprediksi, dan keadaan hidup yang makin individualisme. Memikirkan hal tersebut tentu muncul pertanyaan apakah “dunia,” sedang menuju titik akhir. Markus 13:24-32 yang digambarkan dalam bentuk sastra apokaliptik berbicara tentang kedatangan Anak Manusia ya ngdigambarkan dalam bentuk sastra apokaliptik masa-masa menuju penghakiman terakhir Allah. Tujuan penulisan untuk menjelaskan keadaan yang dihadapi dalam bentuk kesulitan-kesulitan menuju penghakiman Allah dan memberikan harapan bagi umat beriman yang menderita saat ini agar tetap berpaut kepada Tuhan. Metode penelitian dengan deskriptif-teologis, yaitu menyelidiki data yang ada dalam Alkitab secara khusus tentang kedatangan Anak Manusia yang dijelaskan secara konteks.
Spiritual Reinforcement Bagi Para Lansia Menghadapi Kematian Berdasarkan 1 Tesalonika 4:13-18 Franseda Sihite
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 8, No 1 (2023): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2023
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52104/harvester.v8i1.117

Abstract

The elderly often experience anxiety when facing death. For this reason, spiritual strengthening is needed for the elderly so they don't dissolve in anxiety. This article aims to explain Spiritual Reinforcement for the elderly based on biblical teachings in 1 Thess. 4:13-18 as a provision for the faith of the elderly to go through old age, especially facing death that will come. This scientific work uses the hermeneutic method with a text exposition approach 1 Thess. 4:13-18. The results of the study concluded that 1 Thess. 4:13-18 can be a spiritual strengthening for believers, especially for the elderly congregation that death is a temporary separation from believers who are still alive (1 Thess. 4:13), the death of a believer is sleeping with Jesus (1Thess. 4:14), and death becomes the door to enter eternal life and the meeting of every believer with Christ (1 Thess. 4:15-18).AbstrakPara lansia sering kali mengalami kecemasan ketika menghadapi kematian. Untuk itu diperlukan penguatan rohani terhadap para lansia sehingga tidak larut dalam kecemasan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan Spiritual Reinforcement (Penguatan Rohani) terhadap para lansia berdasarkan ajaran alkitab dalam 1 Tes. 4:13-18 sebagai bekal iman lansia menjalani masa tua, khususnya menghadapi kematian yang kelak akan tiba. Karya ilmiah ini menggunakan metode hermeneutika dengan pendekatan eksposisi teks 1 Tes. 4:13-18. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa teks 1 Tes. 4:13-18 dapat menjadi penguatan spiritual bagi orang-orang percaya, khususnya jemaat lansia yaitu bahwa kematian adalah perpisahan sementara dengan orang percaya yang masih hidup (1 Tes. 4:13), kematian orang percaya adalah tidur bersama Yesus (1Tes. 4:14), dan kematian menjadi pintu memasuki  kehidup kekal dan berkumpulnya setiap orang percaya dengan Kristus (1 Tes. 4:15-18).
Sumbangsih Teokrasi Yudaisme Masa Intertestamental bagi Perluasan Misi Kerajaan Allah di Indonesia Busno Busno; Yakob Yakob; Urbanus Toher; Herianto Herianto; Yonathan Salmon Efrayim Ngesthi
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 8, No 1 (2023): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2023
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52104/harvester.v8i1.121

Abstract

This research article in the form of a scientific work aims to describe the Jewish Theocracy during the intertestamental period, especially the Maccabean, Hasmonean, and Herodian Reigns, and contributions to religious leaders in churches, Christian organizations, and community leaders in Indonesia in efforts to expand God's kingdom. The method used is a Literature Study to collect research data from online articles and books related to the research topic. After data analysis was carried out, the research results found that the contribution of the Intertestamental Theocracy of Judaism to the expansion of the mission of God's kingdom was in the form of the important role of leaders to expand God's kingdom, promote a moderate religious attitude, and carry out the mission of God's kingdom holistically.AbstrakArtikel penelitian berupa karya ilmiah ini bertujuan memaparkan tentang Teokrasi Yahudi masa intertestamental, khususnya Masa  Pemerintahan Makabe, Hasmoneas, dan Herodes dan  sumbangsih bagi  para pemimpin agama di gereja, organisasi Kristen dan tokoh masyarakat di Indonesia dalam upaya meluaskan kerajaan Allah itu. Metode yang dipakai adalah Studi Pustaka (Literature Study) untuk mengumpulkan data penelitian dari artikel online dan buku-buku yang berkaitan dengan topik penelitian. Setelah analisis data dilakukan, maka diperoleh hasil penelitian yang menemukan bahwa sumbangsih Teokrasi Yudaisme Masa Intertestamental bagi perluasan misi kerajaan Allah adalah berupa pentingnya peran para pemimpin untuk meluaskan kerajaan Allah, mengedepankan sikap beragama yang moderat, dan melaksanakan misi kerajaan Allah secara holistik.
Tinjauan Etika Kepemimpinan Kristen Terhadap Kolegialitas Pelayan Di GPIB ATK Ambarawa Paulin Maureel Titiheru; Irene Ludji; Simon Julianto
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 8, No 1 (2023): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2023
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52104/harvester.v8i1.111

Abstract

Quality church service is closely related to the relationship between ministers. Relationships that are seen as unequal between ministers can negatively affect the quality of service in the church. This article discusses the impact of unequal relations between servants on service effectiveness and proposes the value of collegiality as the main principle that must be considered together. Collegiality is a sense of loyalty of friends to colleagues. The purpose of this study is to analyze leadership practices and the role of collegiality of servants in GPIB ATK Ambarawa from the perspective of Christian leadership ethics. The research method used is qualitative with a type of descriptive writing to make an accurate description of facts related to the phenomenon under investigation. The results of this study show that in terms of building collegiality relationships in terms of Christian leadership ethics, the servants at GPIB ATK Ambarawa, still need to improve their quality. This is because there are still some weaknesses in the collegiality relationship that exists between servants at GPIB ATK Ambarawa.Abstrak Pelayanan gereja yang berkualitas berhubungan erat dengan relasi antar pelayan. Relasi yang dipandang tidak setara antar pelayan dapat berdampak negatif terhadap kualitas pelayanan di gereja. Artikel ini membahas tentang dampak dari relasi yang tidak setara antar pelayan terhadap efektivitas pelayanan dan mengusulkan nilai kolegialitas sebagai prinsip utama yang harus diperhatikan bersama. Kolegialitas adalah rasa setia kawan terhadap teman sejawat. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis praktik kepemimpinan dan peran kolegialitas pelayan di GPIB ATK Ambarawa dari perspektif etika kepemimpinan Kristen. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penulisan deskriptif untuk membuat deskripsi secara akurat mengenai fakta terkait fenomena yang diselidiki. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam hal membangun hubungan kolegialitas ditinjau dari etika kepemimpinan Kristen, para pelayan di GPIB ATK Ambarawa, masih perlu meningkatkan kualitasnya. Hal ini dikarenakan, masih ditemukannya beberapa kelemahan dalam hubungan kolegialitas yang terjalin antar pelayan di GPIB ATK Ambarawa.
Pertobatan Sebagai Sebuah Bentuk Persiapan Menghadapi Akhir Zaman Dalam Matius 24:1-14 Orianto Hura; Martina Novalina; Anwar Three Millenium Waruwu
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 8, No 1 (2023): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2023
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52104/harvester.v8i1.115

Abstract

This article expounds on the significance of repentance as a preparation for the end times within the context of religious understanding and spirituality. The empirical issue at hand is the lack of clear comprehension regarding the significance and implications of repentance in facing the end times. The objective of this research is to deeply understand the importance of repentance based on Matthew 24:1-14, encompassing the implications of repentance in individuals' daily lives, their relationship with God, and their relationship with fellow human beings in the context of the end times. This research utilizes the method of textual analysis or interpretation. The findings of this study indicate that repentance is a crucial calling in facing the end times, as through repentance, individuals prepare themselves spiritually, establish a proper relationship with God, and equip themselves to spread the message of the Gospel to the world. Repentance brings about significant changes in individuals' lives and has far-reaching impacts on the mission of spreading the Gospel.AbstrakArtikel ini menguraikan pentingnya pertobatan sebagai bentuk persiapan menghadapi akhir zaman dalam konteks pemahaman agama dan spiritualitas. Masalah empiris yang muncul adalah kurangnya pemahaman yang jelas tentang signifikansi dan implikasi pertobatan dalam menghadapi akhir zaman. Tujuan penelitian ini adalah memahami pentingnya pertobatan berdasarkan Matius 24:1-14, termasuk implikasi pertobatan dalam kehidupan sehari-hari, hubungan individu dengan Tuhan, dan hubungan individu dengan sesama manusia dalam konteks akhir zaman. Penelitian ini menggunakan metode analisis teks atau tafsir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertobatan merupakan panggilan penting dalam menghadapi akhir zaman, karena melalui pertobatan individu mempersiapkan diri secara rohani, membangun hubungan yang benar dengan Allah, dan mempersiapkan diri untuk menyebarkan pesan Injil kepada dunia. Pertobatan membawa perubahan signifikan dalam kehidupan individu dan memiliki dampak yang luas dalam misi menyebarkan Injil.