cover
Contact Name
Yudhi Andoni
Contact Email
yudhiandoni@hum.unand.ac.id
Phone
+6281363443699
Journal Mail Official
yudhiandoni@hum.unand.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Kampus Limau Manis, Padang.
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Ceteris Paribus: Jurnal Sejarah dan Humaniora
Published by Universitas Andalas
ISSN : -     EISSN : 29640296     DOI : https://doi.org/10.25077/jcp.1.2.1-10.2022
Jurnal Ceteris Paribus (JCP) is a peer-reviewed, open-access journal published by Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas, Padang, West Sumatra, Indonesia. It invites original articles on various issues all areas and periods in Indonesian history, and deals with all aspects of the history including economic, social, cultural, and politics. All historical approaches are also welcomed. This journal accepts on diverse format includes an article from scientific forums, review essays, and special issues. JCP seeks to publish a balanced mix of high-quality theoretical or empirical research articles, case studies, review papers, comparative studies, exploratory papers, and book reviews. All accepted manuscripts will be published online. JCP works closely with Kato Institute, which provides editorial members, peer reviewers, and authors, both are professional institutions related to JCP aims and scopes. This journal is an Open Access Journal. Article copyright belongs to the author. All information in this journal is closed and protected by the journal manager and protected from outside interests. Focus and Scope JCP invites original articles on various issues within all areas and periods in Indonesian history, and deals with all aspects of the history including economic, social, cultural, and politics. All historical approaches are also welcomed. This journal accepts on diverse format includes an article from scientific forums, review essays, and special issues.
Articles 18 Documents
Struktur dan Makna dalam Model Historiografi Radikalisme Islam di Minangkabau Abad ke-19: Sebuah Refleksi Yudhi Andoni
Jurnal Ceteris Paribus Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Faculty of Humanities, Andalas University, Padang, West Sumatra in cooperation with Kato Institute.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.452 KB) | DOI: 10.25077/jcp.v1.i1.30-37.2022

Abstract

Model merupakan salah satu wujud struktur menjelaskan fenomena dalam ilmu pengetahuan, terutama pada paradigma sosial-budaya yang membentuk makna. Hampir seluruh model historiografi Indonesia yang diproduksi tentang masa ini mengesankan bahwa seluruh orang-orang Minangkabau yang hidup dalam tradisi Surau merupakan pengikut Padri atau paham Wahabisme yang tidak toleran terhadap adat istiadat setempat. Artikel ini bertujuan memberikan gambaran satu model historiografi sebagai legitimasi pemaknaan proses radikalisme yang melanda kaum ulama Surau di Minangkabau sejak awal abad ke-19, yang menunjukkan peran keberadaan gagasan kolonialisme di dalamnya. Kesimpulan artikel ini menunjukkan bahwa berbagai karya historiografi sepanjang kurun pasca Perang Padri sampai hari ini telah membentuk satu model historiografi bermakna pseudo-kritis. Historiografi model ini dibentuk oleh paradigma historiografi Indonesia-sentrisme, konsumerisme akademik, dan pewacanaan kebangsaan. Key words: makna, model, historiografi, radikalisme, Islam di Minangkabau
Gereja Katolik Santo Fransiskus Assisi Padang Tahun 1966-2019 Josep Herdiansyah; Irianna
Jurnal Ceteris Paribus Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Faculty of Humanities, Andalas University, Padang, West Sumatra in cooperation with Kato Institute.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.877 KB) | DOI: 10.25077/jcp.v1.i1.1-7.2022

Abstract

Penelitian ini fokus pada faktor perkembangan Gereja Katolik Santo Fransiskus Assisi yang sudah berdiri pada tahun 1960. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hal pokok dalam pendekatan ini adalah melaluis studi dokumen, dan wawancara mendalam terhadap pelaku seperti Pastor, Pegawai Paroki dan beberapa umat gereja yang sudah lama ada di gereja ini. Agar mempertajam analisis, penelitian juga menggunakan metode penelitian sejarah. Adapun bagian-bagian dari metode penelitian sejarah ini, di antaranya heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi (penulisan). Hasil penelitian ini menunjukkan berkembangnya gereja disebabkan oleh berkembangnya jumlah jemaat umat Katolik di Kota Padang sejak masa Orde Baru.
Film Sebagai Media Dakwah Pada Masa Orde Baru: Studi Kasus Film-Film Rhoma Irama (1978-1991) Ifkar; Yenny Narny
Jurnal Ceteris Paribus Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Faculty of Humanities, Andalas University, Padang, West Sumatra in cooperation with Kato Institute.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.501 KB) | DOI: 10.25077/jcp.v1.i1.8-15.2022

Abstract

Penelitian ini mengkaji film religi sebagai media dakwah masa Orde Baru. Film yang dijadikan fokus penelitian adalah film religi yang dibintangi Rhoma Irama berjudul Raja Dangdut (1978), Perjuangan dan Doa (1980), Satria Bergitar (1984), dan Nada dan Dakwah (1991). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interprestasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa keempat film religi tersebut berhasil membangun gambar dan suara yang berisikan pesan-pesan Islam dalam kecurigaan pemerintah Orde Baru yang anti-Islam. Kata kunci: film, religi, historiografi, pemerintah, Orde Baru
Penjaja dan Wisata: Pedagang Kaki Lima di Pantai Padang, 2014-2019 Siti Ayu Surinanda; Eni May
Jurnal Ceteris Paribus Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Faculty of Humanities, Andalas University, Padang, West Sumatra in cooperation with Kato Institute.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.686 KB) | DOI: 10.25077/jcp.v1.i1.16-21.2022

Abstract

Penelitian ini mengkaji kehidupan penjaja kaki lima di objek wisata Pantai Padang, Sumatera Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dampak wisata Kota Padang terhadap kehidupan para penjaja kaki lima sebelum Covid-19. Metode penelitian menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap; tahap pertama, pengumpulan data, kedua, tinjauan eksternal dan internal, interpretasi, dan penulisan hasil penelitian. Penelitian ini juga menggunakan sejarah lisan untuk mewawancarai orang-orang yang terkait dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi wisata Pantai Padang terkait erat dengan pengelolaan para penjaja kaki lima yang menjadi pendukung utama kepariwisataan. Kata kunci: penjaja, Pantai Padang, wisata, covid-19, wawancara
Suara Rang Awak: Radio Jam Gadang, Bukittinggi Pasca Reformasi Fadila Dayaning Buana; Wannofri Samry
Jurnal Ceteris Paribus Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Faculty of Humanities, Andalas University, Padang, West Sumatra in cooperation with Kato Institute.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.337 KB) | DOI: 10.25077/jcp.v1.i1.22-29.2022

Abstract

Objek penelitian ini adalah Radio Jam Gadang FM, salah satu radio swasta di Bukittinggi. Radio ini lahir untuk mempertahankan dan memperkuat identitas Minang ketika gencarnya aliran globalisasi dan modernisasi yang banyak disiarkan media massa pada awal reformasi. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi, arsip dan observasi lapangan. Sumber dan informasi yang didapat dari studi pustaka dan wawancara dikritik lalu diinterprestasikan, kemudian dilakukan penulisan sejarahnya. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa radio Jam Gadang telah menyuarakan identitas Minangkabau di kota Bukittinggi. Seluruh program-program yang disajikan pada radio Jam Gadang memiliki tujuan sebagai wadah untuk melestarikan kesenian Minangkabau di tengah masyarakat urban. Kata kunci: radio, identitas, Minangkabkau, globalisasi, modernisasi
Gagasan Kultural Sutan Sjahrir (1931–1945) Alif Maulana; Midawati
Jurnal Ceteris Paribus Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Faculty of Humanities, Andalas University, Padang, West Sumatra in cooperation with Kato Institute.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.2 KB) | DOI: 10.25077/jcp.v1.i2.11-16.2022

Abstract

Penelitian ini mengambil topik “Gagasan Kultural Sutan Sjahrir (1931–1934)”. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pemikiran kebudayaan Sutan Sjahrir serta jiwa zaman dan ikatan  kebudayaan  yang  berada  di  sekitar  si tokoh.  Penelitian ini  menggunakan  metode sejarah dengan fokus sejarah intelektual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sutan Sjahrir mengkritik kapitalisme sebagai produk kebudayaan Barat yang menyengsarakan manusia. Namun  bukan  berarti  ia memilih  kebudayaan Timur untuk dijadikan sebagai jalan kebudayaan Indonesia di masa mendatang. Sjahrir berkesimpulan bahwa sintesa dari kedua kebudayaan itulah yang akan menjadi jalan kebudayaan yang akan ditempuh oleh Indonesia agar bisa menjadi bangsa yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia, yaitu kebudayaan yang tidak menyengsarakan masyarakat serta mengedepankan rasionalitas Kata kunci: gagasan, kultural, sejarah, intelektual, ikatan kebudayaan
Sejarah Aksi Kamisan Jakarta Tahun 2007-2021 Aditya Yudistira; Purwo Husodo
Jurnal Ceteris Paribus Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Faculty of Humanities, Andalas University, Padang, West Sumatra in cooperation with Kato Institute.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.248 KB) | DOI: 10.25077/jcp.v1.i2.1-10.2022

Abstract

Artikel ini berupaya mengurai masalah tentang Sejarah Aksi Kamisan di Jakarta, seperti: latar belakang munculnya Aksi Kamisan, bentuk jaringan Aksi Kamisan, kebijakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo terkait hak asasi manusia, dan aktivitas Aksi Kamisan beserta pengaruhnya di kalangan masyarakat. Tujuan artikel ini bermaksud untuk menelusuri faktor penyebab berdirinya Aksi Kamisan, perkembangan Aksi Kamisan dalam penekanan ruang dan waktu, serta diharapkan menjadi solusi masalah kekinian terkait persoalan kemanusiaan, ketidakadilan, hingga regresi demokrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah, yaitu: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian yang didapat adalah: [1] Aksi Kamisan muncul karena adanya ketidakadilan pemerintah Indonesia pada korban maupun keluarga korban pelanggaran hak asasi manusia, [2] jaringan Aksi Kamisan bersifat inklusif dan cenderung tidak mengikat satu dengan lainnya, [3] aktivitas Aksi Kamisan terbagi secara reguler dan momentum, [4] menciptakan memori kolektif gerakan nir-kekerasan hingga membangun keterbukaan dan kesadaran kritis terhadap anak muda. Dengan demikian, artikel ini cenderung menekankan waktu yang menjadi momentum Aksi Kamisan sebagai salah satu kegiatan paguyuban Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan. Kata kunci: Aksi Kamisan Jakarta; Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan; Hak Asasi Manusia; dan Gerakan Sosial Baru.
Berita Koerai: Jembatan Jarak Antara Darek dan Rantau Masa Kolonial (1938-1941) Dary Dedi Dwiputra; Wannofri Samry
Jurnal Ceteris Paribus Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Faculty of Humanities, Andalas University, Padang, West Sumatra in cooperation with Kato Institute.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.016 KB) | DOI: 10.25077/jcp.v1.i2.17-22.2022

Abstract

Penelitian ini menjelaskan bahwa munculnya majalah Berita Koerai tidak dapat dilepaskan dari berkembangnya pendidikan, ekonomi dan infrastruktur di Nagari Koerai. Majalah ini memiliki isi yang mengarah kepada hubungan masyarakat Koerai, kampung halaman, dan daerah rantau. Berita Koerai merupakan media penghubung bagi perantau dengan yang menetap di kampung untuk saling bertukar informasi sekaligus menjalin hubungan silaturahmi dan juga sarana komunikasi paling efektif dalam membangun hubungan antar-urang awak, misalnya, memberitakan alamat orang-orang darek di daerah rantau, berita sosial budaya, hiburan, dan agama. Kata kunci: Berita Koerai, darek, rantau, kolonial
Perbandingan Film Romeo and Juliet dan The Merchant of Venice sebagai adaptasi karya William Shakespeare: Sebuah Pendekatan Production Analysis Donny Syofyan
Jurnal Ceteris Paribus Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Faculty of Humanities, Andalas University, Padang, West Sumatra in cooperation with Kato Institute.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.434 KB) | DOI: 10.25077/jcp.v1.i2.23-32.2022

Abstract

Kajian ini mengambil topik “Perbandingan Film Romeo and Juliet dan The Merchant of Venice sebagai adaptasi karya William Shakespeare: Sebuah Pendekatan Production Analysis”. Permasalahan penelitian ini adalah Meskipun film Romeo and Juliet dan The Merchant of Venice sama-sama diadaptasi dari karya-karya Shakespeare dengan judul yang sama, namun ternyata terjadi perbedaan, baik dalam proses proses produksi yang dijalani maupun resepsi masyarakat atas kedua film adaptasi Shakespeare tersebut. Perbedaan ini menjadi penting untuk dicermati bukan saja untuk melihat tarik-menarik dalam proses produksi tapi juga kenapa terjadi perbedaan resepsi masyarakat, terutama para penonton film, yang akhirnya mempengaruhi distribusi film-film tersebut. Tulisan ini mencoba menggunakan teori ekranisasi dan hegemoni. Ada sejumlah kesimpulan yang bisa diambil dari tulisan sebelumnya. Pertama, adaptasi karya-karya Shakespeare menjadi film merupakan salah satu karya-karya sinematografis yan tak kunjung padam di Amerika. Kedua, popularitas film Romeo and Juliet terletak pada proses adaptasi yang luar biasa dan universalisme tema yang diusung, yakni percintaan. Ketiga, kehadiran film Romeo and Juliet dan The Merchant of Venice memberikan dampak yang besar terhadap masyarakat. Romeo and Juliet mendorong munculnya kembali minat intelektual dan akademis sekolah-sekolah, seperti Amerika Serikat dan Jepang, mempelajari Shakespeare. Kata kunci: Wlliam Shakespeare, produksi, resepsi, distribusi, universalisme
Duplication of Nomina in Minangkabau Language in Daily Use in the City of Padang Alex Darmawan; Wahyudi Rahmat
Jurnal Ceteris Paribus Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Faculty of Humanities, Andalas University, Padang, West Sumatra in cooperation with Kato Institute.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.177 KB) | DOI: 10.25077/jcp.v1.i2.33-47.2022

Abstract

In the Minangkabau language of Indonesia, the class of nouns can have multiple forms, which are used frequently in everyday conversation. The Minangkabau language contains examples of both of these types of word reduplication. According to our line of reasoning, reduplication occurs when the Minangkabau language, which is currently in a relatively complex linguistic state, becomes one of the internal states with power in speech when the speaker delivers it. In addition to the functions and meanings that emerge as a direct consequence of these replications, the phenomenon provides very convincing evidence. First, this article describes the various types of reduplication found within the class of nouns in the Minangkabau language. After that, the functions and meanings derived from each type of reduplication will be found. Specifically, the article focuses on the duplication of nouns and discusses the reduplication of adjectives and verbs. To accomplish this goal, the distributional method and various applications of the technique are the approaches that are taken as their respective approaches. As a result of the findings of the analysis, several distinct types of reduplication forms were found to exist within the Minangkabau language. The first category included nothing but nouns that were used repeatedly. The second point is that the affix is present within the noun itself. Third, the term "pseudo-repetitive nouns" is repeated within the noun. The meaning conveyed by the duplication of the nomina in the Minangkabau language includes the following: the sense of similarity; the sense of plural; the sense of intensity or emphasis; and the sense of similarity. Keywords: reduplication, nomina, Minangkabau language

Page 1 of 2 | Total Record : 18